Anda di halaman 1dari 24

BAB 5

PEMBAHASAN
A. MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional)
1. Persiapan
a. Penentuan penanggung jawab MAKP.
b. Diskusi bentuk dan penerapan MAKP yaitu TIM.
c. Melakukan pembagian peran perawat.
d. Menentukan uraian tugas dan tanggung jawab perawat.
2. Pelaksanaan
a. Tanggal 10 Mei 2013 - 13 Mei 2013 tahap uji coba MAKP TIM.
b. Tanggal 14 Mei 2013 - 22 Juni 2013 tahap pelaksanaan MAKP TIM.
3. Evaluasi
a.Evaluasi struktur
Persiapan dimulai 4 hari sebelum aplikasi MAKP, meliputi :
1) Penentuan penanggungjawab MAKP
2) Diskusi bentuk dan penerapan MAKP model TIM
3) Melakukan pembagian peran perawat
4) Menentukan uraian tugas dan tanggungjawab perawat
5) Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat
6) Kegiatan role play dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 Mei 2013 dengan
pemeran antara lain :
a) Kepala ruangan : Dedy Santoso, S.Kep
b) Ketua Tim
: Ifa Rohmatul A, S.Kep
c) Perawat associate : I Kadek Predana, S.Kep
Deni Khoironi, S.Kep
b. Evaluasi proses
No

Tanggal

Kegiatan

1.

10 Mei 2013 - 13 Mei 2013

Tahap uji coba MAKP model TIM

2.

14 Mei 2013 - 22 Juni 2013

Tahap pelaksanaan MAKP model TIM

c.Evaluasi hasil
Pada pelaksanaan MAKP TIM, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain : Struktur organisasi MAKP TIM, jadwal dinas, uraian tugas
sebagai kepala ruangan, perawat TIM, dan perawat associate. Mahasiswa
mempunyai tugas masing masing berganti menjadi peran kepala ruangan,
perawat TIM dan perawat associate sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Jumlah klien kelolaan mulai tanggal 14 Mei 2013 20 Juni 2013 adalah sebanyak
45 klien dengan diagnosa medis sebagian besar adalah COR dan 20 fraktur.
4. Hambatan
81

Selama pelaksanaan model asuhan keperawatan profesional (MAKP) TIM masih


didapatkan beberapa kekurangan pada minggu ke 2 dalam menjalankan peran, tugas,
serta tanggungjawabnya, yang dikarenakan kurangnya pemahaman tentang MAKP
TIM, kasus kelolaan, serta kondisi klien yang menjadi kelolaan, tetapi seiring
berjalanya waktu mahasiswa bisa mengerti tugasnya masing-masing dan hasilnya
sudah baik.
5. Dukungan
Pembimbing institusi dan pembimbing klinik memberi kesempatan dan dukungan
pada mahasiswa dalam pelaksanaan MAKP model TIM.
B. Timbang Terima
1. Persiapan
Timbang terima selalu dilakukan setiap hari mulai tanggal 14 Mei 2013 sampai
tanggal 20 Juni 2013. Timbang terima dikerjakan oleh Ka Tim yang dinas pagi ke PA
2 dinas siang dan PA 2 yang dinas siang ke PA 3 dinas malam. Ka Tim yang
menyiapkan materi yang akan dilakukan timbang terima dengan dinas pagi
melakukan klarifikasi ke pasien.
2. Prakteknya
a. Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan pada timbang terima dari
dinas malam ke dinas pagi, dinas pagi ke dinas sore dan dinas sore ke malam dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang jaga pada saat itu.
b. Ka Tim/PA mengoperkan ke PA berikutnya yang akan operan shift.
c. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan
pasien dan kembali lagi ke nurse station.
d. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, dan
intervensi yang belum/sudah dilakukan. Waktu untuk setiap pasien kurang lebih 5
menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Evaluasi
a.Evaluasi struktur
1) Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia

2)
3)
4)
5)
6)

antara lain :
a) Catatan timbang terima
b) Status klien dan kelompok shift timbang terima
Persiapan dilakukan 2 hari sebelum acara dimulai.
Acara sesuai dengan jadwal gann chart yang telah dibuat.
Pelaksanaan role play timbang terima dibuka dan ditutup kepala ruangan.
Timbang terima dikerjakan oleh Ka TIM jaga pagi ke PA 2 jaga siang.
Ka TIM pagi dan PA 2 siang menyiapkan materi melakukan timbang terima
dan klarifikasi langsung ke pasien.
82

7) Kegiatan role play dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 30 Mei 2013 dengan
pemeran antara lain :
a) Kepala ruangan
: I Kadek Predana, S.Kep
b) Ketua Tim
: Rahmi Kabau, S.Kep
c) Perawat associate : Dedy Santoso, S.Kep
Syaiful Nur Hidayat, S.Kep
Hendri Sulistyono, S.Kep
b. Evaluasi proses
No
Waktu
Kegiatan
1
09.00 - 09.30 Pelaksanaan Timbang terima.
WIB

1. Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan pada pasien


kelolaan yaitu di kelas III ruang ASOKA (10 bed).
2. Pelaksanaan role play timbang terima dibuka dan
ditutup kepala ruangan.
3. Timbang terima dikerjakan oleh Ka TIM pagi ke PA
Siang. Ka TIM pagi yang menyiapkan materi yang akan
dilakukan timbang terima dan bersama-sama dengan
dinas siang melakukan klarifikasi ke pasien. Hal-hal
yang

disampaikan oleh PP/PA pada saat timbang

terima :
1) Jumlah pasien
2) Identitas klien dan diagnosa medis.
3) Masalah keperawatan.
4) Data (objektif dan subjektif)
5) Tindakan keperawatan dan kolaboratif yang sudah
dan belum dilakukan.
6) Rencana umum yang perlu dilakukan : pemeriksaan
penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu.
4. Lama timbang terima tiap klien kurang lebih 5 menit,
kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan
lebih rinci.
Diskusi dan klarifikasi dari supevisor serta perawat
ruangan:
1. Henry Sudiyanto,S.Kp.M.Kes
a. Ka TIM /PA yang melakukan timbang terima harus
menguasai materi yang akan di timbang terimakan.
b. Sebaiknya materi yang ditampilkan harus masalah
83

keperawatan.
c. Sebagai perawat Ka TIM harus mengetahui
keadaan pasien mulai dirawat sampai pulang.
d. Di bagian bawah materi timbang terima harus
ditampilkan tanda tangan perawat jaga atau katim
2. Nur Chamid, S.Kep., Ners
a. Role play yang di timbang terimakan sudah bagus
dan mahasiswa sudah mahir melakukannya.
b. Dalam timbang terima SOAP yang dioperkan
sebaiknya obyektifnya difokuskan B1-B6.
c. Saat Ka TIM /PA yang melakukan timbang terima

sebaiknya menguasai materi.


c.Evaluasi hasil
1) Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.
2) Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan pasien.
3) Komunikasi antar perawat dapat berjalan dengan baik.
4) Timbang terima sudah dilakukan pada klien Sdr.A dan Tn.T.
5) Perawat yang dinas berikutnya mengetahui perkembangan pasien
6) Komunikasi antar perawat sudah berjalan dengan baik.
7) Kegiatan dihadiri 80 % mahasiswa STIKES MAJAPAHIT Mojokerto.
8) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
9) Acara dimulai tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
10) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
4. Hambatan
Pada pelaksanaan role play timbang terima hambatan yang kami dapat, perawat Ka
TIM yang bertanggung jawab pada klien TnT nerfous sehingga penyampaiannya
kurang jelas tetapi Ka TIM sudah menguasai kondisi klien yang menjadi tanggung
jawabnya.
5. Dukungan
Penanggung jawab ruangan dan pembimbing klinik memberi kesempatan dan
dukungan pada mahasiswa dalam pelaksanaan role play timbang terima.
C. Supervisi Keperawatan
1. Persiapan
Persiapan supervisi keperawatan mulai dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.
Persiapan yang dilakukan antara lain :
a) Setelah menentukan penanggung jawab dari pelaksanaan supervisi keperawatan
kelompok mulai mendiskusikan dan menyusun proposal supervisi keperawatan.
b) Menentukan materi supervisi keperawatan.
c) Membuat format supervisi keperawatan.
d) Menentukan tanggal pelaksanaan supervisi keperawatan.
84

e) Menyiapkan pelaksanaan supervisi keperawatan


2. Pelaksanaan
Pelaksanaan suprevisi keperawatan sudah dilaksanakan setiap hari, yang biasanya
di role play kan adalah injeksi bolus dan rawat luka dan tidak ada hambatan sama
sekali, sedangkan pelaksanaan role play supervisi dilakukan pada hari Kamis, 30 Mei
2013. Adapun alur pelaksanaannya dimulai dari Nurse Station dimana Perawat Ka
Tim menetapkan kegiatan dan tujuan serta instrumen atau alat ukur kemudian
menyampaikannya kepada perawat yang akan di supervisi (Perawat Associate).
Selanjutnya Kepala Ruangan dan Perawat Ka Tim akan mempersiapakan diri untuk
melaksanakan supervisi. Setelah semua siap Perawat Ka Tim memberitahukan kepada
Kepala Ruangan dan supervisi dilaksanakan. Setelah pelaksanaan supervisi selesai,
Perawat Ka Tim dan yang di supervisi (Perawat Associate) kembali ke Nurse Station
untuk melakukan pembinaan dan klarifikasi permasalahan. Supervisor (Ka Tim)
memberikan reinforcement kepada Perawat Associate.
Kegiatan supervisi keperawatan dihadiri oleh pembimbing klinik, pembimbing
akademik dan penanggung jawab ruangan dengan topik supervisi keperawatan pada
tindakan pemberian perawatan luka post operasi yang berperan pada saat pelaksanaan
antara lain Kepala Ruangan (Supervisor) : I Kadek Predana, Perawat Ka Tim : Rahmi
Kabau, Perawat Associate : Hendi Sulistyono, Syaiful Nur Hidayat, Dedi Santoso.
3. Evaluasi
a.Evaluasi struktur
1) Persiapan dilakukan 3 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan jadwal
Gant Chart.
2) Penyusunan proposal, dan informed consent supervisi keperawatan dilakukan 3
hari sebelum pelaksanaan.
3) Penyusunan SOP penilaian rawat luka dilakukan 3 hari sebelum acara dimulai.
4) Undangan disebarluaskan 1 hari sebelum pelaksanaan supervisi dimulai.
5) Kegiatan role play dilaksanakan pada hari kamis tanggal 30 Mei 2013 dengan
pemeran antara lain :
a) Kepala Ruangan : I Kadek Predana, S.Kep
b) Ketua Tim
: Rahmi Kabau, S.Kep
c) Perawat Associate : Hendri Sulistyono, S.Kep
Syaiful Nur Hidayat, S.Kep
Dedi Santoso, S.Kep

b. Evaluasi proses
No

Waktu

Kegiatan

85

1.
2.

09.15 09.45
09.45 10.00

Pelaksanaan Supervisi
Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta perawat
ruangan.
1. Henry Sudiyanto,S.Kp.Mkes
a. Persiapan mahasiswa sudah lumayan baik.
b. Komunikasi perawat pelaksana terhadap pasien
dan keluarga sudah terjalin hubungan yang baik.
c. Format SOP yang sudah dikerjakan oleh
mahasiswa sudah baik.
d. Supervisior kurang memahami cara pengisian
format penilaian supervisi
e. Persiapan rawat luka sudah sesuai dengan SOP
dan prosedur yang dibuat mahasiswa.
f. Semua sudah melaksanakan tugas sesuai dengan
perannya masing-masing.
g. Sebelum melakukan tindakan kepada pasien
perawat pelaksana sudah melakukan informed
consent dengan pasien
2. Nur Chamid, S.Kep., Ners
a. Pelaksanaan supervise sudah lumayan baik.
b. Perawat pelaksana kurang menekankan teknik
steril.
c. Supervisor tidak paham dengan tugasnya.

c.Evaluasi hasil
1) Kegiatan dihadiri 80 % mahasiswa STIKES Majapahit Mojokerto.
2) Selama kegiatan, semua mahasiswa melaksanakan tugasnya masing-masing.
3) Acara di mulai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
4. Hambatan
Hambatan yang dihadapi pada pelaksanaan role play supervisi rawat luka adalah
supervisor kurang memahami cara mengisi format penilaian supervisi.
5. Dukungan
Pembimbing klinik memberikan dukungan dan bimbingan pada mahasiswa dalam
mengaplikasikan pelaksanaan supervisi keperawatan. Pada saat pelaksanaan supervisi
keperawatan dihadiri oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik serta
mahasiswa.
D. Sentralisasi Obat
1. Persiapan

86

Sentralisasi obat sudah dilakukan sejak tanggal 13 Mei - 20 Juni 2013. Selama
kegiatan ini tidak ada hambatan sama sekali. Sedangkan kegiatan role play sentralisasi
obat dilakukan saat hari Jumat, 7 Juni 2013. Pelaksanaan ini pun juga tidak ada
hambatan. Semua mahasiswa memiliki peran secara sendiri - sendiri. Sentralisasi obat
berpegang teguh pada 6 W 1 T.
2. Evaluasi
a.Evaluasi struktur
1) Persiapan dilakukan 3 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan jadwal
Gant Chart.
2) Penyusunan proposal sentralisasi obat dilakukan 3 hari sebelum pelaksanaan.
3) Informed consent sentralisasi obat dilakukan 1 hari sebelum pelaksanaan.
4) Kegiatan role play dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Juni 2013dengan pemeran
antara lain :
a) Kepala ruangan
: Syaiful Nur Hidayat, S.Kep
b) Ketua Tim
: Dedi Santoso, S.Kep
c) Perawat associate : David Agung Bayu A, S.Kep
Rijalul Ula, S.Kep
Rahmi Kabau, S.Kep
b. Evaluasi proses
No Waktu
1. 10.00 10.15
2. 10.15 10.30

Kegiatan
Pelaksanaan sentralisasi obat berlangsung
Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta perawat
ruangan .
1. Henry Sudianto,S.Kp.Mkes
a. Semua mahasiswa sudah melaksanakan tugasnya
sesuai dengan perannya masing-masing.
b. Penjelasan dari apa yang disampaikan Ka TIM
kepada keluarga pasien tentang sentralisasi obat
sudah baik.
c. Persiapan sentralisasi obat sudah baik.
2. Etty Khamdiyah, S.Kep.Ners
a. Penjelasan dari apa yang disampaikan Ka TIM
kepada keluarga pasien tentang sentralisasi obat
sudah baik.
b. Tanda tangan pasien sudah disampaikan.
c. Kelengkapan sentralisasi obat sudah lengkap dari
buku sentralisasi obat, buku injeksi dan buku
persetujuan sentralisasi obat

c.Evaluasi hasil
87

1) Kegiatan di hadiri 95% mahasiswa STIKES Majapahit Mojokerto.


2) Selama kegiatan, masing masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
masing masing.
3) Acara di mulai tepat pada waktu yang telah di tentukan.
4) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
5) Pasien mengerti tentang tujuan sentralisasi obat yang sudah disampaikan oleh
Ka TIM.
3. Hambatan
Hambatan dalam hal ini adalah injeksi dimulai pada jam 08.30 karena menunggu
kelengkapan mahasiswa dan obat njeksi sudah di injeksikan terlebih dahulu sebelum
dilakukan role play sentralisasi obat
4. Dukungan
Pembimbing akademik dan pembimbing ruangan memberi kesempatan dan dukungan
pada mahasiswa dalam pelaksanaan role play sentralisasi obat.
E. Discharge Planning
1. Persiapan
Discharge planning dilakukan sudah sejak tanggal 13 Mei - 20 Juni 2013. Kegiatan
ini selalu dilakukan saat pasien akan pulang dan semua administrasi sudah di
selesaikan. Discharge planning yang diberikan kepada pasien adalah tanggal kontrol,
aktivitas apa saja yang boleh maupun tidak boleh dilakukan dirumah, gizi, minum
obat dan hal- hal yang harus dibawa saat control ke Poli.
2. Evaluasi
a.Evaluasi struktur
1) Persiapan dilakukan 3 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan jadwal
Gant Chart.
2) Penyusunan proposal, dan informed consent discharge planning keperawatan
dilakukan 3 hari sebelum pelaksanaan.
3) Kegiatan role play dilaksanakan pada hari selasa tanggal 7 Juni 2013 dengan
pemeran antara lain :
a) Kepala ruangan
: Syaiful Nur Hidayat, S.Kep
b) Ketua Tim
: Dedi Santoso, S.Kep
c) Perawat associate : Ifa Rohmatul A, S.Kep
Rijalul Ula, S.Kep
Rahmi Kabau, S.Kep
b. Evaluasi proses
No
1.
2.

Waktu
09.00 09.30
10.00 10.30

Kegiatan
Pelaksanaan Dishcarge Planning berlangsung
Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta perawat
ruangan .
1.

Henry Sudiyanto, S.Kp. MKes


88

a. Semua

sudah

melaksanakan

sesuai

dengan

tugasnya masing-masing.
b. Penjelasan dari apa yang disampaikan kepada
pasien dan keluarga masih kurang.
c. Persiapan Dhiscarge Planning masih kurang
optimal.
2.

Etty Khamdiyah, S.Kep.Ners


a. Dalam Dhiscarge Planning penyampaian kepada
pasien dan keluarga harus memakai bahasa yang
mudah dimengerti oleh pasien. Tanda tangan
pasien belum disampaikan.
b. Alur control Sudah dijelaskan.

c.Evaluasi hasil
1) Kegiatan di hadiri 95% persen mahasiswa STIKES Majapahit Mojokerto.
2) Selama kegiatan, masing masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
masing masing.
3) Acara di mulai tepat pada waktu yang telah di tentukan.
4) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
5) Pasien mengerti tentang discharge planning yang sudah diberikan.
6) Paien kooperatif dalam pelaksanaan discharge planning.
3. Hambatan
Hambatan yang dihadapi pada pelaksanaan role play discharge planning kali ini
antara lain : mahasiswa belum menjelaskan cara pemakaian alat bantu atau tongkat
pada pasien yang pulang dari rumah sakit.
4. Dukungan
Pembimbing akademik dan pembimbing ruangan memberi kesempatan dan dukungan
pada mahasiswa dalam pelaksanaan role play discharge planning.
F. Ronde Keperawatan
1. Persiapan
Pelaksanaan role play ronde keperawatan dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Juni
2013 pukul 09.00 10.00 WIB. Dalam role play ronde keperawatan ini melibatkan
tim ronde keperawatan, antara lain : kepala ruangan, Ka Tim, perawat associate, dan
tim medis lain. Adapun klien yang digunakan dalam role play ronde keperawatan kali
ini adalah Sdr. A dengan diagnosa medis observasi Post Op. Ruptur Tendon R.
Pedis Dextra + Of. Digit II, IV Pedis Dextra memiliki masalah keperawatan antara
lain : gangguan mobilitas fisik, resiko infeksi, perubahan pemenuhan kebutuhan

89

nutrisi, resiko perdarahan, gangguan personal hygiens dan gangguan rasa nyaman
nyeri.
Masalah keperawatan yang diangkat dalam role play ronde keperawatan adalah
Resiko Infeksi. Masalah keperawatan ini belum teratasi meskipun sudah dilakukan
intervensi mandiri dari keperawatan dan intervensi kolaboratif.
Pelaksanaan role play ronde keperawatan meliputi pembukaan oleh kepala
ruangan, penyampaian asuhan keperawatan pada klien yang dirondekan oleh Ka Tim
validasi data ke klien secara langsung oleh kepala ruangan, Ka Tim, perawat
associate dan tim medis lain, kemudian dilakukan pembahasan untuk membahas
intervensi yang akan dilakukan lebih lanjut untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang diikuti oleh seluruh tim ronde keperawatan. Saran - saran intervensi yang
disampaikan dalam role play ronde keperawatan kali ini, antara lain :
a.
Perlu adanya kolaborasi dengan fisioterapis dalam pemberian latihan
b.

penggunaan alat bantu jalan atau tongkat, cara berjalan.


Perlu adanya koordinasi dengan tim medis untuk menentukan apakah ada
penambahan kalori dan protein, baik yang berasal dari makanan ataupun cairan

c.

infus.
Perlu adanya konsultasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori yang

d.

sudah diberikan pada klien dalam satu hari.


Perlu adanya kolaborasi lanjutan dengan tim laboratorium untuk memeriksakan

status nutrisi klien lewat pemeriksaan albumin


2. Evaluasi
a.Evaluasi struktur
1) Penyusunan proposal, asuhan keperawatan, dan informed consent ronde
keperawatan dilakukan 3 hari sebelum pelaksanaan.
2) Koordinasi sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam role play ronde
keperawatan dilakukan 1 hari sebelum pelaksanaan.
3) Kegiatan role play dilaksanakan pada hari kamis tanggal 7 Juni 2013 dengan
pemeran antara lain :
a. Kepala Ruangan
b. Ka TIM
c. Dokter Orthopedi
d. Fisioterapi
e. Gizi
f. Perawat Assosiate

: Syaiful Nur Hidayat


: Dedy Santoso
: Siska Dwi Anggraini
: Hendri Sulistyono
: Angwyn Widyaferi
: Deni Khoironi
Rahmi Kabau
Ifa Rohmatul A
David Agung Bayu
Rijalul Ula
I Kadek Predana

b. Evaluasi proses
90

Jam

Kegiatan
Pembukaan acara role

Waktu
5 menit

Pelaksana
KARU

play ronde keperawatan.


Pelaksanaan role play

30 menit

Seluruh Mahasiswa Kelompok I

ronde keperawatan.
Evaluasi
pelaksanaan

20 menit

Masukan dan saran dari pembimbing

ronde keperawatan.

akademik dan klinik, antara lain :


1. Etty Khamdiyah S.Kep., Ners
a. Masalah

keperawatan

yang

di

rondekan (Resiko Infeksi) sudah


benar dan ada di dalam asuhan
keperawatan (status pasien)
b. Tidak perlu menggunakan dokter
09.00

bedah umum tapi seharusnya pake

WIB

fisioterapi dalam memerankan role

s/d
10.00

play pada

kasus Post Op. Ruptur

Tendon R. Pedis Dextra + Of. Digit

WIB

II, IV Pedis Dextra karena dokter


Orthopedi sudah mewakili dalam
proses operasi.
c. Mahasiswa masih kurang persiapan
dalam role play ronde keperawatan
2. Henry Sudiyanto S.Kp., M.Kes
a. Pemeran kepala ruang dalam role
play ronde keperawatan kurang
persiapan
b. Sebagian
bingung

mahasiswa
dalam

ada

yang

memerankan

tugasnya masing - masing

Pelaksanaan role play ronde keperawatan berjalan dengan lancar, seluruh


mahasiswa kelompok 2 sudah menjalankan tugas dan perannya masing-masing
dengan cukup optimal.
c.Evaluasi hasil
1) Belum adanya kolaborasi dengan tenaga multiprofesional.
2) Mahasiswa mampu mengaplikasikan perannya secara professional sebagai
tenaga kesehatan.
3) Mahasiswa mampu berfikir secara kritis tentang masalah yang dihadapi pasien.
91

3. Hambatan
a.Kegiatan ronde tidak dihadiri oleh tim multiprofesional.
b. Kegiatan ronde tidak langsung klarifikasi ke pasien secara langsung karena harus
ada tenaga multiprofesional.
4. Dukungan
Pembimbing akademik memberi kesempatan dan dukungan pada mahasiswa dalam
pelaksanaan role play ronde keperawatan.

92

G. ANALISA SWOT
1. MAKP
Strenght
Weakness
Opportunity
Treath
1. Mahasiswa memakai MAKP Tim.
1. Kurangnya pengalaman 1. Pembimbing institusi dan 1. Kurangnya pemahaman
2. Di Basscame mahasiswa sudah ada struktur
mahasiswa dalam
pembimbing
klinik
mahasiswa
tentang
organisasi tim dan memiliki 1 ketua Tim
mengelola suatu
memberi kesempatan dan
MAKP TIM, kasus
3. Mahasiswa mempunyai tugas masing
ruangan.
dukungan pada mahasiswa
kelolaan, serta kondisi
masing berganti menjadi peran kepala
dalam pelaksanaan MAKP
klien yang menjadi
ruangan, perawat pelaksana dan perawat
model TIM.
kelolaan.
associate sesuai jadwal yang telah ditentukan

Strength

SP

Mahasiswa memakai MAKP Tim


Di Basscame mahasiswa sudah ada struktur organisasi tim dan memiliki 1 ketua Tim
Mahasiswa mempunyai tugas masing masing berganti menjadi peran kepala ruangan,

4
3
2

K
4
4
4

perawat pelaksana dan perawat associate sesuai jadwal yang telah ditentukan
Jumlah
Weakness
Kurangnya pengalaman dalam mengelola suatu ruangan
Jumlah

95

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/36 = 0,5
12/36 = 0,3
8/36 = 0,2

g
4
3
2

2
0,9
0,4

1,0
SP

Bobot

16/16 = 1
1

3,3
Ratin
g
1

Bobot x Rating
1
1

Opportunity

SP

Pembimbing institusi dan pembimbing klinik memberi kesempatan dan dukungan pada

K
4

mahasiswa dalam pelaksanaan MAKP model TIM


Jumlah

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/16 = 1

g
4

Treath
Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang MAKP TIM, kasus kelolaan, serta kondisi

SP

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/16 = 1

g
1

klien yang menjadi kelolaan.


Jumlah

Letak MAKP Ruang ASOKA Kelas III dalam diagram :


Titik x ( Strength Weakness ) = 3,3 - 1 = 2,3
Titik y ( Opportunity Threat ) = 4 - 1 = 3
Jadi, letak MAKP Ruang ASOKA dalam diagram (x,y) adalah (2,3),(3) yaitu di kuadran 1

2. TIMBANG TERIMA
96

Strenght
Weakness
Opportunity
Treath
1. Adanya laporan jaga tiap shift 1. Dalam timbang terima SOAP yang dioperkan 1. Penanggung
1. Perawat Ka TIM yang
2. Adanya buku/format khusus
sebaiknya obyektifnya difokuskan B1-B6.
jawab
ruangan
bertanggung
jawab
untuk laporan timbang terima 2. Saat Ka TIM /PA yang melakukan timbang terima
dan pembimbing
pada klien TnT
3. Timbang terima dilakukan
sebaiknya menguasai materi.
klinik memberi
nerfous
sehingga
dengan validasi langsung ke 3. Sebaiknya materi yang ditampilkan harus masalah
kesempatan dan
penyampaiannya
pasien
keperawatan.
4. Role play yang di timbang 4. Sebagai perawat Ka TIM harus mengetahui
dukungan pada
kurang jelas tetapi Ka
terimakan sudah bagus dan
mahasiswa
melakukannya.

sudah

mahir

keadaan pasien mulai dirawat sampai pulang.


5. Di bagian bawah materi timbang terima harus
ditampilkan tanda tangan perawat jaga atau katim

mahasiswa dalam

TIM sudah menguasai

pelaksanaan role

kondisi

play

menjadi

timbang

terima.
Strength

S
P
4
3
2
1

Adanya laporan jaga tiap shift


Adanya buku/format khusus untuk laporan timbang terima
Timbang terima dilakukan dengan validasi langsung ke pasien
Role play yg di timbang terimakan sudah bagus dan mahasiswa sudah mahir melakukannya.
Jumlah

Weakness
Dalam timbang terima SOAP yang dioperkan sebaiknya obyektifnya difokuskan B1-B6
Saat Ka TIM /PA yang melakukan timbang terima sebaiknya menguasai materi
97

K
4
4
4
4

klien

yang

tanggung

jawabnya.
Bobot
16/40 = 0,4
12/40 =0,3
8/40 = 0,2
4/40 = 0,1
1,0

Ratin
g
4
3
2
1

Bobot x Rating
1,6
0,9
0,4
0,1
3

SP

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

4
3

4
4

16/48 = 0,33
12/48 = 0,25

g
1
2

0,33
0,5

Sebaiknya materi yang ditampilkan harus masalah keperawatan


Sebagai perawat Ka TIM harus mengetahui keadaan pasien mulai dirawat sampai pulang
Di bagian bawah materi timbang terima harus ditampilkan tanda tangan perawat jaga atau katim
Jumlah

2
1
2

4
4
4

8/48 = 0,17
4/48 = 0,08
8/48 = 0,17
1,0

3
4
3

0,51
0,32
0,51
2,17

Opportunity

SP

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/16 = 1

g
4

Penanggung jawab ruangan dan pembimbing klinik memberi kesempatan dan dukungan pada
mahasiswa dalam pelaksanaan role play timbang terima.
Jumlah

Treath

Perawat Ka TIM yang bertanggung jawab pada klien TnT nerfous sehingga penyampaiannya

P
4

kurang jelas tetapi Ka TIM sudah menguasai kondisi klien yang menjadi tanggung jawabnya.
Jumlah

K
4

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/16= 1

g
1

Letak Timbang terima Ruang ASOKA Kelas III dalam diagram :


Titik x (Strenght Weakness ) = 3 2,17 = 0,83

Titik y (Opportunity Treath ) = 4 1 = 3

Jadi, letak timbang terima Ruang ASOKA dalam diagram (x,y) adalah (0,83),(3) yaitu di kuadran 1
3. SUPERVISI
Strength
Weakness
1. Persiapan mahasiswa sudah lumayan baik.
1. Perawat
2. Komunikasi perawat pelaksana terhadap pasien dan keluarga sudah terjalin
pelaksana
hubungan yang baik.
kurang
98

Opportunity
1. Pembimbing klinik

Treath
1. Supervisor

memberikan

kurang

dukungan dan

memahami

3. Format SOP yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa sudah baik.


4. Persiapan rawat luka sudah sesuai dengan SOP dan prosedur yang dibuat
mahasiswa.
5. Semua sudah melaksanakan tugas sesuai dengan perannya masing-masing.
6. Sebelum melakukan tindakan kepada pasien perawat pelaksana sudah melakukan

menekankan
teknik steril.
2. Supervisor tidak
paham dengan
tugasnya.

informed consent dengan pasien

bimbingan pada

cara mengisi

mahasiswa dalam

format

mengaplikasikan

penilaian

pelaksanaan

supervisi

supervisi
keperawatan.

Strength
Persiapan mahasiswa sudah lumayan baik.
Komunikasi perawat pelaksana terhadap pasien dan keluarga sudah terjalin hubungan yang baik.
Format SOP yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa sudah baik.
Persiapan rawat luka sudah sesuai dengan SOP dan prosedur yang dibuat mahasiswa.
Semua sudah melaksanakan tugas sesuai dengan perannya masing-masing.
Sebelum melakukan tindakan kepada pasien perawat pelaksana sudah melakukan informed

SP
4
3
2
1
3
2

K
4
4
4
4
4
4

Bobot
16/60 = 0,27
12/60 = 0,2
8/60 = 0,13
4/60 = 0,07
12/60 = 0,2
8/60 = 0,13

Rating
4
3
2
1
3
2

Bobot x rating
1,08
0,6
0,26
0,07
0,6
0,26

consent dengan pasien


Jumlah

1,0

2,87

Weakness
Perawat pelaksana kurang menekankan teknik steril.
Supervisor tidak paham dengan tugasnya.
Jumlah

SP
4
3

K
4
4

Bobot
16/28 = 0,57
12/28 = 0,43
1,0

Rating
1
2

Bobot x rating
0,57
0,86
1,43

Opportunity
Pembimbing klinik memberikan dukungan dan bimbingan pada mahasiswa dalam

SP
4

K
4

Bobot
16/16 = 1

Rating
4

Bobot x rating
4

mengaplikasikan pelaksanaan supervisi keperawatan.


99

Jumlah

Threath
Supervisor kurang memahami cara mengisi format penilaian supervisi
Jumlah

SP
4

K
4

Bobot
16/16 = 1
1

4
Rating
1

Bobot x rating
1
1

Letak Supervisi Keperawatan Ruang ASOKA Kelas III dalam diagram :


Titik x (Strenght Weakness) = 2,87 - 1,43 = 1,44
Titik y (Opportunity Threath) = 4 1 = 3
Jadi, letak supervisi keperawatan Ruang ASOKA dalam diagram (x,y) adalah (1,44), (3) yaitu di kuadran 1

4. SENTRALISASI OBAT
Strength

Weakness

1. Penjelasan dari apa yang disampaikan Ka TIM 1. Minimnya sarana dan prasarana
kepada keluarga pasien tentang sentralisasi obat
sudah baik.
2. Tanda tangan pasien sudah disampaikan.
3. Kelengkapan sentralisasi obat sudah lengkap

Opportunity
1. Pembimbing

Treath

akademik 1. Kurangnya

yang dimiliki oleh mahasiwa

dan pembimbing ruangan

kepercayaan pasien

buat sentralisasi obat

memberi kesempatan dan

dan keluarga

dukungan pada mahasiswa

terhadap pengelolaan

dalam pelaksanaan role

obat oleh mahasiswa.

dari buku sentralisasi obat, buku injeksi dan

play sentralisasi obat.

buku persetujuan sentralisasi obat.


4. Semua
mahasiswa
sudah
melaksanakan
tugasnya sesuai dengan perannya masing100

masing.
Strength
Penjelasan dari apa yang disampaikan Ka TIM kepada keluarga pasien tentang sentralisasi obat

SP
4

K
4

Bobot
16/40 = 0,4

Rating
4

Bobot x rating
1,6

sudah baik.
Tanda tangan pasien sudah disampaikan.
Kelengkapan sentralisasi obat sudah lengkap dari buku sentralisasi obat, buku injeksi dan buku

3
2

4
4

12/40 = 0,3
8/40 = 0,2

3
2

0,6
0,4

4/40 = 0,1
1,0

0,1
2,7

Weakness
Minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh mahasiwa buat sentralisasi obat
Jumlah

SP
4

K
4

Bobot
16/16 = 1
1

Rating
1

Bobot x rating
1
1

Opportunity
Pembimbing akademik dan pembimbing ruangan memberi kesempatan dan dukungan pada

SP
4

K
4

Bobot
16/16 = 1

Rating
4

Bobot x rating
4

persetujuan sentralisasi obat.


Semua mahasiswa sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan perannya masing-masing.
Jumlah

mahasiswa dalam pelaksanaan role play sentralisasi obat.


Jumlah

Threath
Kurangnya kepercayaan pasien dan keluarga terhadap pengelolaan obat oleh mahasiswa.
Jumlah
Letak Sentralisai Obat Keperawatan Ruang ASOKA Kelas III dalam diagram :
101

SP
4

K
4

Bobot
16/16 = 1
1

4
Rating
1

Bobot x rating
1
1

Titik x (Strenght Weakness) = 2,7 1 = 1,7


Titik y (Opportunity Threath) = 4 1 = 3
Jadi, letak supervisi keperawatan Ruang ASOKA dalam diagram (x,y) adalah (1,7), (3) yaitu di kuadran 1

5. DISCHARGE PLANNING
1.

Semua

Strength
sudah
melaksanakan 1. Dalam

Weakness
Dhiscarge

sesuai dengan tugasnya masing-

penyampaian

dan

dan pembimbing ruangan

kepada pasien dan keluarga

keluarga harus memakai bahasa yang

memberi kesempatan dan

menyebabkan

2.
3.

masing.
Alur kontrol sudah dijelaskan
Discharge
planing
sudah

dukungan pada mahasiswa

pemahaman dan kurangnya

dalam pelaksanaan role

pengetahuan

4.

terdokumentasi
Ruangan Asoka

play discharge planning.

informasi,

memiliki
5.

form

kepada

Opportuniyty
Treath
Planning 1. Pembimbing
akademik 1. Informasi yang kurang jelas
pasien

mudah dimengerti oleh pasien.


2. Tanda
tangan
pasien

belum

disampaikan.
Kelas III
3. Penjelasan dari apa yang disampaikan
discharge
kepada pasien dan keluarga masih

terutama

atau tongkat pada pasien

kurang.
planning dilakukan
4. Persiapan Dishcarge Planning masih
disaat pasien mau pulang beserta
kurang optimal.
pemberian leaflet

yang pulang dari rumah


sakit.

S
P
102

tentang

pemakaian alat bantu jalan

planning.
Discharge

Strength

kurang

Bobot

Ratin
g

Bobot x Rating

Semua sudah melaksanakan sesuai dengan tugasnya masing-masing.

16/48 = 0,33

1,32

Alur kontrol sudah dijelaskan

12/48 = 0,25

0,75

Discharge planing sudah terdokumentasi

8/48 = 0,17

0,34

Ruangan Asoka Kelas III memiliki form discharge planning.

4/48 = 0,08

0,08

Discharge planning dilakukan disaat pasien mau pulang beserta pemberian leaflet

8/48 = 0,17

0,34

Jumlah

1,0

103

2,83

Weakness
Dalam Dhiscarge Planning penyampaian kepada pasien dan keluarga harus memakai bahasa

SP
4

K
4

Bobot
16/48 = 0,33

Rating
1

Bobot x Rating
0,33

3
2
1

4
4
4

12/48 = 0,25
8/48 = 0,17
4/48 = 0,08
1,0

2
3
4

0,5
0,51
0,32
2,17

yang mudah dimengerti oleh pasien.


Tanda tangan pasien belum disampaikan.
Penjelasan dari apa yang disampaikan kepada pasien dan keluarga masih kurang.
Persiapan Dishcarge Planning masih kurang optimal.
Jumlah
Opportunity

SP

Pembimbing akademik dan pembimbing ruangan memberi kesempatan dan dukungan pada

K
4

mahasiswa dalam pelaksanaan role play discharge planning.


Jumlah

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/16 = 1

g
4

Treath
Informasi yang kurang jelas kepada pasien dan keluarga menyebabkan kurang pemahaman dan

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

P
4

16/16= 1

g
1

kurangnya pengetahuan tentang informasi, terutama pemakaian alat bantu jalan atau tongkat pada
pasien yang pulang dari rumah sakit.
Jumlah
Letak Discharge Planning Ruang ASOKA Kelas III dalam diagram :
Titik x (Strenght Weakness ) = 2,83 2,17 = 0,66

Titik y (Opportunity Treath ) = 4 1 = 3

Jadi, letak timbang terima Ruang ASOKA dalam diagram (x,y) adalah (0,66),(3) yaitu di kuadran 1
6. RONDE KEPERAWATAN
Strength

Weakness

Opportunity
104

Treath

1. Masalah

yang

keperawatan 1. Pemeran kepala ruang dalam role play ronde 1. Pembimbing


di

rondekan

keperawatan kurang persiapan

akademik

1. Kegiatan ronde tidak dihadiri

memberi kesempatan dan

oleh tim multiprofesional.


2. Kegiatan ronde tidak langsung

(Resiko Infeksi) sudah 2. Sebagian mahasiswa ada yang bingung dalam

dukungan pada mahasiswa

benar dan ada di dalam

dalam pelaksanaan role

asuhan

memerankan tugasnya masing masing.

keperawatan 3. Mahasiswa masih kurang persiapan dalam

(status pasien)

klarifikasi ke pasien secara


langsung karena harus ada

play ronde keperawatan.

tenaga multiprofesional.

role play ronde keperawatan


Strength

Masalah keperawatan yang di rondekan (Resiko Infeksi) sudah benar dan ada di dalam asuhan

P
4

K
4

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/16 = 1

g
4

keperawatan (status pasien)


Jumlah

Weakness

Pemeran kepala ruang dalam role play ronde keperawatan kurang persiapan.
Sebagian mahasiswa ada yang bingung dalam memerankan tugasnya masing masing.
105

P
4
3

K
4
4

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/36 = 0,44
12/36 = 0,33

g
1
2

0,44
0,66

Mahasiswa masih kurang persiapan dalam role play ronde keperawatan


Jumlah

8/36 = 0,22
0,99 = 1

0,66
1,76

Opportunity

SP

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

Pembimbing akademik memberi kesempatan dan dukungan pada mahasiswa dalam pelaksanaan

16/16 = 1

g
4

role play ronde keperawatan.


Jumlah

Treath

SP

Kegiatan ronde tidak dihadiri oleh tim multiprofesional.


Kegiatan ronde tidak langsung klarifikasi ke pasien secara langsung karena harus ada tenaga

4
3

K
4
4

Bobot

Ratin

Bobot x Rating

16/28 = 0,57
12/28 = 0,43

g
1
2

0,57
0,86

multiprofesional.
Jumlah

Letak Discharge Planning Ruang ASOKA Kelas III dalam diagram :


Titik x (Strenght Weakness ) = 4 1,76 = 2,24
Titik y (Opportunity Treath ) = 4 1,43 = 2,57
Jadi, letak timbang terima Ruang ASOKA dalam diagram (x,y) adalah (2,24),(2,57) yaitu di kuadran 1

106

1,43

Anda mungkin juga menyukai