Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia di masa depan perlu
mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan dimasa depan. Hal ini
berkaitan dengan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan
dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia.
Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja melalui anggota
staff

keperawatan

untuk

memberikan

asuhan

keperawatan

secara

profesional. Dalam hal ini seorang manajer keperawatan dituntut untuk


melakukan suatu proses yang meliputi lima fungsi utama, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, pengarahan, dan kontrol untuk
dapat memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi
pasien/klien dan keluarganya (Nursalam, 2002). Proses manajemen
keperawatan ini dilaksanakan melalui tahap-tahap pengkajian situasional,
perencanaan (strategi dan operasional), implementasi, dan evaluasi.
Hakikat dasar rumah sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
pasien yang mengharapkan penyeleseian masalah kesehatah pada rumah
sakit. Pasien memandang bahwa hanya rumah sakit yang mampu
memberikan pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan
atas rasa sakit yang dideritanya. Pasien mengharapkan pelayanan yang siap,
cepat, tanggap dan nyaman terhadap keluhan penyakit pasien. Dalam
memenuhi kebutuhan pasien tersebut, pelayanan prima menjadi utama
dalam pelayanan di rumah sakit. Pelayanan primer di rumah sakit akan
tercapai jika setiap seluruh SDM rumah sakit mempunyai keterampilan
khusus, diantaranya memahami produk secara mendalam, beppenampilan
menarik, bersikap ramah dan bersahabat, responsive (peka) dengan pasien,
menguasai pekerjaan, berkomunikasi secara efektif dan efisien mampu
menanggapi keluhan pasien secara professional (Nursalam, 2010).

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan


dirasakan suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang
ada harus kondusif dengan belajar banyak tentang konsep pelaksanaannya.
Langkah-langkah tersebut dapat berupa penataan sistem model asuhan
keperawatan profesional (MAKP) tim mulai dari ketenagaan atau pasien,
penetapan sistem MAKP tim, pembagian tugas tenaga perawat dan
perbaikan dokumentasi keperawatan dengan menerapkan prinsip SME
(Sesuai standart, Mudah dilaksanakan, Efisien dan efektif).
Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat, serta
akan berubah seirama dengan berubahnya masyarakat itu sendiri.
Masyarakat terus menerus berkembang dan mengalami perubahan.
Demikian pula dengan keperawatan. Keperawatan dapat dilihat dari
berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan profesional
kepada masyarakat, keperawatan sebagai IPTEK, serta keperawatan sebagai
kelompok masyarakat ilmuan dan kelompok masyarakat profesional.
Dengan terjadinya perubahan dan pergeseran dari berbagai faktor yang
mempengaruhi keperawatan, maka akan terjadi perubahan atau pergeseran
dalam keperawatan, baik perubahan dalam pelayanan atau asuhan
keperawatan, perkembangan IPTEKKEP, maupun perubahan dalam
masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuan maupun
masyarakat profesional.
Praktek

Profesi

Manajemen

Keperawatan

dilaksanakan

oleh

mahasiswa program profesi dengan cara praktek manajemen secara


langsung dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan
melakukan kajian situasi ruangan pelayanan keperawatan sebagai dasar
untuk

menyusun

rencana

keperawatan

dan

operasional

ruangan,

mengimplementasikan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)


tim dan melaksanakan evaluasi MAKP tim.

B.

Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat mengerti, memahami, serta mengaplikasikan tentang
prinsip manajemen keperawatan serta Model Asuhan Keperawatan
2.

Profesional (MAKP) yang sesuai dengan ruangan.


Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat :
a. Melakukan pengumpulan data dengan pendekatan 5 M (Man,
Material, Methode, Money, Market)
b.
Melakukan analisa data dengan pendekatan SWOT
c.
Menyusun rencana strategis dan langkah operasional ruangan.
d. Mengimplementasikan model Asuhan Keperawatan Profesional

C.

(MAKP).
e.
Melakukan dokumentasi hasil kegiatan.
Manfaat
1.
Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam mengelola suatu ruang perawatan
sehingga

dapat

memodifikasi

metode

asuhan

keperawatan

profesional.
b. Dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan menyusun
rencana strategi.
c. Dapat merencanakan strategis dan langkah operasional ruangan.
d. Dapat mengimplementasikan model Asuhan Keperawatan

2.

Profesional (MAKP).
e.
Dapat melakukan dokumentasi hasil kegiatan.
Bagi Pavilliun Asoka kelas III RSUD Kabupaten Jombang.
Setelah mahasiswa STIKES Majapahit Mojokerto

selesai

melaksanakan praktek manajemen keperawatan di Pavilliun Asoka


kelas III RSUD Kabupaten Jombang, perawat memperoleh masukan
dan gambaran dalam hal :
a. Pelaksanaan MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional) tim.
b. Pelaksanaan menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi.
c. Pelaksanaan merencanakan strategis dan langkah operasional
ruangan.
d. Pelaksanaan mengimplementasikan Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP).
e.
Pelaksanaan melakukan dokumentasi hasil kegiatan.

3.

Bagi Institusi Pendidikan


Institusi pendidikan memperoleh bahan masukan dan gambaran
tentang pengelolaan suatu ruang perawatan dengan menggunakan
MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional) Tim.

Anda mungkin juga menyukai