Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Urolithiasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan terbentuknya batu


(kalkulus) di sepanjang traktus urinarius, seperti ginjal, ureter, kandung kemih dan
uretra (1). Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang besar mengingat
tingginya tingkat morbiditas, biaya perawatan dan potensinya untuk menimbulkan
end stage renal disease (2).
Urolithiasis diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine,
gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan keadaan lain
yang masih belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa
faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktorfaktor itu adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang
dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan di sekitarnya. 7
Urolithiasis termasuk dalam salah satu dari tiga penyakit urologi terbanyak
di dunia selain infeksi saluran kemih (ISK) dan benign prostate hyperplasia
(BPH) (3). European Association of Urology (EAU) melaporkan kejadian
urolithiasis di Jerman setiap tahunnya adalah sekitar 750.000 kasus (5). Laporan
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta menyatakan terdapat peningkatan
jumlah penderita batu ginjal yang mendapat tindakan, yaitu dari 182 pasien pada
tahun 1997 menjadi 847 pasien pada tahun 2002 (7). Angka kejadian penyakit ini
tidak sama di berbagai belahan bumi. Di negara-negara berkembang, banyak
dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai

penyakit batu saluran kemih bagian atas. Hal ini karena adanya pengaruh status
gizi dan aktivitas pasien sehari-hari.
Berikut di bawah ini dilaporkan suatu kasus uretrolitiasis, pasien laki-laki
berusia 59 tahun yang dirawat dan menjalani operasi di RSUD Ulin Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai