Trom Boem Boli
Trom Boem Boli
Definisi
1.
pembesaran uterus. Statis paling nyata ketika wanita hamil berdiri untuk
periode waktu yang lama. Statis menyebabkan dilatasi pembuluh darah
potensial berlanjut hingga postpartum. Inaktifitas relative selama kehamilan
juga berperan penting dalam bendungan vena dan darah yang statis di
ekstremitas bawah. Waktu yang lama dalam memijakkan kaki selama
kehamilan dan perbaikan episiotomy juga meningkatkan vena statis dan
pembentukan thrombus.
3.
1.
Bedah kebidanan
2. Multiparitas
3.
Varises
4. Infeksi nifas
5. Kebidanan merokok yang berat
6. Kontrasepsi oral
7.
Inaktifitas
8. Riwayat tromboflebitis
Manifestasi Klinis
1.
Tromboembolisme ringan
Ditangani dengan istirahat, dapat juga dengan pemberian antibiotic dan ibu
dianjurkan untuk mobilisasi atau aktivitas ringan
2. Tromboembolisme berat
Antikoagulan untuk mencegah bertambah luasnya thrombus dan
mengurangi bahayaemboli. Tetapi dapat dimulai dengan heparin melalui
infuse IV sebanyak 10.000 iusatuan setiap 6 jam dan diteruskan dengan
kaumarin 10gram perhari kemudian 3 mgperhari selama 6 minggu kemudian
dikurangi dan dihentikan dalam 2 minggu.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1.
Aktifitas
Riwayat duduk lama, imobilitas dengan tirah baring, anestesi akibat
pembatasan aktifitas, juga mencakup pekerjaan ibu
2. Sirkulasi
a. Farises vena
b. Peningkatan frekuensi nadi
c.
d. Nadi perifer berkurang, tanda hotman positif, esktremitas bawah (paha dan
betis) mungkin hangat dan berwarna kemerahan, tungkai yang sakit, dingin,
pucat serta edema
3.
Cairan
1.
d. Anjurkan untuk meninggikan telapak kaki dan kaki bawah diatas ketinggian
jantung
Rasional : mengosongkan vena superficial dan tibia dengan cepat,
mempertahankan vena tetap kolaps, sehingga meningkatkan aliran balik
vena
e. Instruksikan ibu untuk tidak memaksa ekstremitas yang sakit
Rasional : untuk mencegah perubahan posisi thrombus yang menimbulkan
embolisme
f.
g. Kaji kemudian pernafasan dan bunyi paru serta catat keluhan-keluhan nyeri
pada dada dan merasakan nyeri ansietas
Rasional : nyeri dada yang tajam pada substernal, ketakutan tiba-tiba,
dipsnea, takipnea, dan hemoptisis adalah tanda-tanda emboli paru,
khususnya pada TVD
h. Lakukan ambulansi progresif setelah fase akut
Rasional : melakukan aliran balik vena membantu mencegah statis
i.
j.
g. Identifikasi nyeri dada yang tiba-tiba dan tajam, dispnea, takikardi, atau
ketakutan
Rasional : tanda dan gejala ini menunjukan emboli paru sebagai komplikasi
TVD
h. Berikan obat-obatan sesuai indikasi ( analgetik, antiinflamasi )
Rasional : analgetik menurunkan demam dan inflamasi menghilangkan nyeri
i.
j.
3.