Anda di halaman 1dari 8

Akuisisi Seismik Dasar Laut 2D 4-C

Studi Kasus di Green Canyon, Semenanjung Meksiko


Ocean Bottom Seismic Acquisition
Case Study of Green Canyon, Gulf of Mexico
Indriani
11/316690/PA/13819
Geophysics Sub Department, Faculty of Mathematics and Science, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Email : indriani.asnawi@gmail.com

ABSTRAK
Karya tulis ini mendeskripsikan teknologi
OBS (Ocean Bottom Seismic) serta
aplikasinya pada area Semenanjung
Meksiko. Metode yang umum digunakan
dalam proses akuisisi OBS adalah OBC
(Ocean Bottom Cables). Dilihat dari sisi
komersial, OBC jauh efektif dibandingkan
akuisisi seismik menggunakan streamer
karena menghasilkan resolusi data yang
lebih
tinggi
dan
lebih
presisi
menggambarkan kondisi geologi pada
kedalaman laut. Pada kabel dengan
interval regular dipasang receiver multicomponent (4c). Tujuan dari survei ini
adalah memperkirakan konsentrasi hidrat
pada
daerah
dekat
dasar
laut.
Interpretasi kedalaman menggunakan
event gambaran dekat offset dari P-P
dan P-SV dibandingkan dengan rasio
Vs/Vp dan zero-offset reflection times.
Rasio percepatan tersebut digunakan
untuk interpretasi estimasi kandungan
hidrat.

Kata kunci : hidrat, ocean-bottom-cable,


inversi, dasar laut.
PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran umum mengenai proses akuisisi
OBC standar. OBC merupakan tipe khusus
yang melibatkan pembentangan lintasan
penerima pada lantai dasar samudra, sensor
multi-component dari penerima disusun
sebagai coupling dari hydrophone dan tiga
buah geophone.
Susunan dari survey OBC minimal terdiri
dari satu unit kapal sumber, kapal penerima,
dan setidaknya satu unit kapal kabel. OBC
umumnya beroperasu pada kedalaman air
lebih dari 100 m, batas akhir ditentukan oleh
desain
kapal
dibandingkan
dengan
peralatan.
Meskipun
demikian,
pada
umumnya peralatan dapat diperasikan pada
kedalaman 200m.

Gambar 1 Susunan Operasi Ocean Bottom Cable dengan kapal dan lintasan penerima di lantai dasar
samudra.

Tujuan utama dari kajian ini adalah


menentukan informasi yang dapat
diperoleh dari sedimen dekat lantai
dasar samudra (<600m di bawah
permukaan laut) dengan analisa 2D
OBC empat komponen (2D 4-C OBC).
Data seismic diperoleh dari eksplorasi
pada target yang lebih dalam. Data
seismic diperoleh pada kedalaman >
500m di Semenanjung Meksiko
(GOM), lepas pantai Lousiana, Green
Canyon dengan luas area sekitar 2200
km2. Subset data telah dugunakan
sebelumnya
untuk
karakterisasi
properti dasar laut yang dikenal
sebagai zona gas hidrat. Pada kajian
sebelumnya dijelaskan adanya citra PP dan P-SV yang tinggi dari analisa
data seismic 2D untuk menentukan
nilai interval yang kuat dari kecepatan
Vp dan Vs di lantai dasar samudra
yang melewati beberapa lapisan tanah
di bawah lantai dasar samudra hingga
melewati batas bawah zona dasar
stabilitas hidrat (BHSZ).

Wilayah Penelitian

area Green Canyon, Semenanjung


Meksiko (Gambar 2). Diperoleh dua
set data, yakni set data OBC 4-C 2D
frekuensi rendah (10-200 Hz) dan set
data AUV (Autonomous Underwater
Vehicle) frekuensi tinggi (1-10 kHz)
pada lokasi spasial yang sama. Serta
laporan geoteknik telah berhasil
mendeskripsikan
pengukuran
laboratorium
terhadap
properti
sedimen lantai dasar samudra yang
diambil dari pengeboran di Lapangan
Genesis.

Parameter Akuisisi Data


Data seismic 2D OBC 4-C diperoleh
dengan menggunakan sensor dengan
interval penerima 25 m dan sumber
berupa
airgun
6m
di
bawah
permukaan laut yang ditembakkan
setiap interval 50 m secara langsung
ke kabel penerima sesuai arah
lintasan. Lintasan data 2D memiliki
grid berarah utara-selatan serta timurbarat dengan jarak antarlintasan 3.2
km. Lama perekaman adalah 18.432
detik
dengan

Kajian ini menggunakan data yang


diperoleh dari Lapangan Genesis pada
2

interval sampling 2 ms.


Offset
sumber-penerima
yang
terekam
bervariasi antara 0 hingga 12000 m.
Namun pada studi ini data dibatasi
pada offset 3000m dan lokasi
penerima pada kedalaman 500-100 m.
Data AUV menggunakan kendaraan
khusus dengan ketinggian sekitar 50

m dari dasar samudra. Akurasi


navigasi sangat tepat dengan deviasi
berada pada orde 1 atau 2 m pada
cakupan blok sebesar 480 m. AUV
tersusun
atas
side-scan
sonar,
multibeam bathymetry, dan chirpsonar.

Gambar 2 Peta lokasi dari data 2D 4-C OBC yang digunakan. Data dibatasi hingga offset 3000 m
dengan lokasi penerima pada kedalaman 500-1000 m. Sekitar 200 km data OBC telah berhasil
diproses.

METODE
Data OBC 2D 4-C diolah dengan
menggabungkan CRG (CommonReceiver Gather) dan menghasilkan
citra dari lingkungan dasar laut dengan
bandwith yang lebih bagus serta
resolusi yang lebih tinggi dibandingkan
pengolahan
konvensional.
Data
hydrophone (P), vertical geophone (Z),
dan radial geophone digabungkan

untuk memperbaiki pemantulan dari PP dan P-SV. Selanjutnya dilakukan


dekonvolusi terhadap gelombang P.
Kunci utama dalam kajian ini adalah
perbandingan antara data P-SV OBC
2D 4-C dengan data P-P AUV pada
lokasi
spasial
yang
sama.

Gambar 3 Perbandingan antara a) citra OBC P-SV dan b) citra AUV P-P pada lintasan 276.

Berdasarkan perbandingan pada Gb. 3


diperoleh :

Dasar dari lapisan hemipelagic


adalah horizon C dengan
ketebalan antara 6-20 ms dari
citra P-P AUV.

Pada citra P-SV dasar lapisan


hemipelagic
berada
pada
kisaran 200-220 ms.

Setelah
dilakukan
komparasi,
dilakukan
interpretasi
karakter
seismic berdasarkan citra P-P dan
P-SV.
Selanjutnya
dilakukan
4

Raytracing
untuk
analisa
kecepatan
(Vp/Vs).
Kemudian
dilakukan inversi gabungan dari
data resitivitas dan kecepatan
dengan menggunakan pendekatan
Bayesian yang menggabungkan
teori fisika batuan elastik (Helgerud

et al., 1999; Sava dan Hardage,


2006) dan hubungan empiris untuk
resisitivitas elektrik (Archie, 1942)
yang dimodifikasi untuk sedimen
mengandung
lempung
yang
dikemukakan oleh Schlumberger
Wireline dan Testing (1989).

Gambar 4 Model Interpolasi interval Vp dan Vs OBC sepanjang lintasan 549.

Gambar 5 a) Interval kecepatan Vp dan Vs, log resisitivitas, dan perkiraan konsentrasi pada Well C
berdasarkan data seismik (gb.2). Batas BHSZ ditandai dengan perubahan secara reversal dari
magnitude kecepatan Vp . Peningkatan resistivitas dibawah BHSZ diakibatkan oleh kandungan gas
bebas. b) Hanya Vp yang dapat digunakan untuk inversi. Hasil inversi menunjukkan kecepatan pada
lapisan 2,3, dan 4.

HASIL
Identifikasi konsentrasi hidrat pada
strata yang merentang pada zona
stabilitas hidrat hingga area laut dalam
pada Green Canyon diperoleh dengan
:
1. Kalibrasi dari respon sensor
hydrophone dan geophone
untuk menghasilkan estimasi
gelombang mengarah ke atas
dan kebawah secara optimal
ketika
menambahkan
dan
mengurangi data hydrophone
dan geophone.
2. Mengunakan data seismik OBC
2D 4-C yang menghasilkan citra
dari kondisi geologi dekat dasar

laut P-P dan P-SV dengan


resolusi tinggi
3. Prosedur
raytrace
dengan
menciptakan model dari dasar
samudra dari perselingan Vp
dan Vs pada stasiun penerima
tertentu.
4. Pembuatan model fisika batuan
yang
menghubungkan
kecepatan
seismik
dengan
konsentrasi hidrat untuk empat
morfologi sedimen-hidrat yang
berbeda.
5. Digunakan fungsi distribusi
probabilitas untuk menjelaskan
semua variable yang digunakan
untuk
memperkirakan
konsentrasi hidrat.
6

6. Innversi
gabungan
antara
resisitivitas
dan
kecepatan
untuk memastikan
prediksi

konsentrasi hidrat pada kisaran


yang paling memungkinkan.

Gambar 6 Estimasi konsentrasi hidrat sepanjang lintasan 549 OBC. Konsentrasi hidrat pada lapisan 1
tidak dapat diperkirakan karena ketiadaan data log untuk mengkonfirmasi trend dari kurva kompaksi
normal pada interval dangkal. Pada ujung selatan dari lintasan, batas BHSZ diketahui dari perubahab
kecepatan Vp. Pada ujung utara, thermal constraint untuk metana 90% (Milkov dan Sasen, 2001)
digunakan untuk menentukan BHSZ.

Gambar 7 Jumlah hidrat in situ pada wilayah kajian. Nilai yang diplot pada peta tersebuat merupakan
produk = (konsentrasi hidrat) (porositas lapisan) (ketebalan lapisan) 250 m. Faktor 250 m
merupakan jarak antara titik analisa kecepatan yang berdekatan dengan kecepatan Vp yang telah
terhitung. Garis warna menunjukkan jumlah hidrat in situ di bawah garis 1 m 250 m yang terpusat
pada stasiun sekuen penerima dasar laut dimana analisa dilakukan.

REFERENSI
Archie, G.E., 1942. The electric
resistivity log as an aid in determining
some reservoir characteristic. Petrol,
Transact. Am. Inst. Mining, Metallur.
Petrol Engin., 146: 54-56.
DeAngelo, M.V., Sava D.C., Hardage,
B.A., dan Murray, P.E., 2010.
Integrated 2D 4-C OBC analysis for
estimating hydrate concentrations,
Green Canyon, Gulf of Mexico. Journal
of Seismic Exploration, 19:263-278.
Helgerud, M.B., Dvorkin, J., Nur, A.,
Sakai, A., dan Collet, T., 1999. Elasticwave velocity in marine sediments with
gas hydrates : Effective medium
modeling. Geophys. Res. Lett., 26:
2021-2024.
Milkov, A.V., dan Sassen, R., 2001.
Estimate of gas hidrate resource,
northwestern
Gulf
of
Mexico
continental slope. Mar. Geol., 179: 7183.

reflectivity- An important seismic


property for interpreting fluid/gas
expulsion geology and the presence of
gas hydrate. The Leading Edge, 25 :
620-628.
Rodriguez-Suarez, C., dan Stewart,
R.R., 1998. Survey design for vertical
cable seismic acquisition. CREWES
Research Report, 10: 6-19.
Sava, D.C., dan Hardage, B.A., 2006.
Rock physics characterization of
hydrate-bearing deepwater sediments.
The Leading Edge, 25 : 616-619.
Schlumberger Wireline Services, 1989.
Log
Interpretation
principles/applications. Schlumberger
Educational Serv., Houston, TX.
Ugbor, C.C., 2007. First dual-sensor
ocean bottom cable 3D seismic
acquisition south Atlantic Ocean,
offshore Niger Delta, Nigeria. The
Pacific Journ. Of Sci. and Tech., 8 :
36-48.

Roberts, H.H., Hardage, B.A., Shedd,


W.W., dan Hunt Jr., J., 2006. Seafloor

Anda mungkin juga menyukai