762
5
1
0
6
0
1
1
FRIDA JUNIA
8070
1
0
6
0
1
1
A
T
A
INDAH PERM
GRUM
N
I
N
A
Y
T
E
S
RIA
2
110601861
PENGERTIAN
SUBYEK HUKU
M
Prof. Subekti mengatakan bahwa
HUKUM adalah pembawa hak atau
hukum di dalam hukum yaitu orang.
Dengan perkataan lain, yang dapat
SUBYEK HUKUM adalah sebagai
penyandang hak dan kewajiban, baik
subyek hukum atau sebagai orang.
SUBYEK
subyek
menjadi
sebagai
sebagai
Subjek
Hukum
Manusia
(Natuurlijk
Persoon)
Orang yang tidak cakap hukum tidak
merupakan Subjek Hukum. Orang yang
cakap
hukum adalah
yang
Pada prinsipnya
orangorang
sebagai
subjek
mampu
mempertanggung
jawabkan
hukum dimulai
sejak lahir hingga
perbuatannya
dimuka
hukum.
Perlu
meninggal dunia.
Adapun
manusia
yang
diketahui
ada Subjek
3 kriteria
orang
yang
patut menjadi
Hukum
adalah
tidak
hukum,
yaitu:
Orangcakap
yang cakap
hukum.
1) Orang yang masih dibawah umur
(belum berusia 21 tahun dan belum
menikah) (Pasal 330 ayat 1 KUHPer)
DEFINISI DOMISILI
Menurut Sri Soedewi Masjchoen Sofwan domisili
atau tempat kediaman itu adalah tempat di
mana seseorang dianggap hadir mengenai hal
melakukan hak-haknya dan memenuhi
kewajibannya juga meskipun kenyataannya dia
tidak di situ
1. Pentingnya untuk
membuat ketentuan
mengenai domisili
adalah untuk menjamin
kepastian seseorang
sebagai subyek hukum.
Baik subyek hukum
sebagai manusia
maupun badan hukum.
2. Kepentingan adanya
ketentuan tentang
tempat tinggal
seseorang ini antara lain
adalah untuk
menyampaikan gugatan
perdata terhadap
seseorang.
( Pasal 1393 KUHPer)
3. Sebagai subyek
hukum, manusia
harus menentukan
domisili pada saat
yang bersangkutan
siap mengikatkan
diri dalam satu
perkawinan
(Karena idealnya
suami-istri berada
dalam satu
domisili). ( Pasal
78 KUHPer)
1. Tempat tinggal
sesungguhnya yaitu tenpat
yang bertalian dengan hakhak melakukan wewenang
seumumnya. Tempat tinggal
sesungguhnya dibedakan
antara:
Tempat tinggal
sukarela/bebas yang tidak
terikat/tergantung
hubungannya dengan orang
lain.
Tempat tinggal yang
wajib/tidak bebas yaitu yang
ditentukan oleh hubungan
yang ada antara seseorang
dengan orang lain.
Objek Hukum
Benda
bergerak
Benda tak
bergerak
Bezit
(kedudukan
berkuasa)
Beziter adalah
pemilik
Bukan
Levering
(penyerahan)
Penyerahan
nyata
Balik nama
Verjaring
(kadaluarsa)
Tidak ada
Dapat terjadi
Bezwaring
Gadai
Hipotik
(pembebanan)
ARTI PENTING PEMBEDAAN BENDA
BERGERAK DAN BENDA TIDAK BERGERAK
1. Pengakuan (toeiigening)
Menurut pasal 585 KUH Perdata : pendakuan
hanya ada pada benda benda bergerak yang
tidak ada pemiliknya/ belum ada pemiliknya.
Dalam istilah asing benda tanpa pemilik disebut
Res Nullius.
3. Kadaluwarsa (verjaring)
a) Acquistieve verjaring, yaitu verjaring untuk
memperoleh hak milik. Ini hanya dijumpai pada benda
tak bergerak khususnya tanah.
b) Extinctieve verjaring, yaitu verjaring sebagai alat
untuk dibebaskan dari suatu perikatan.
4. Pewarisan/ warisan (Erfopvolging)
a) Pewarisan berdasarkan undang-undang (ab
intestato) artinya pewarisan berdasarkan keturunan
darah yang didasarkan pada ketentuan undangundang.
b) Pewarisan berdasarkan surat wasiat (testamentair)
ialah seseorang orang lain yang tidak bertalian darah
akan mendapat warisan berdasarkan wasiat dari
pewaris (orang yang meninggal).
5. Penyerahan (Levering)
Penyerahan adalah memberikan sesuatu dari
CONTOH PEMIN
DAHAN HAK ATA
S
TANAH
1. melakukan perjanjian atau kesepakatan mengenai
bidang tanah yang akan dialihkan haknya tersebut
2. calon penjual harus adalah pemegang sah dari
hak atas tanah tersebut,
3. Secara hukum tujuan jual beli tanah bukan
tanahnya tetapi hak atas tanahnya.
4. pejanjian jual beli hak atas tanah akan sah apabila
memenuhi syarat sepakat yang mengikat dirinya,
syarat cakap, syarahat hal lainnya, syarat sebab
Didalam Pasal 37 Peraturan
Pemerintah Nomor 24
yang hal