Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dari jari tengah tangan kiri subjek. Teknik pengambilannya dilakukan pada ujung tengah
jari agar mengurangi rasa nyeri yang terjadi ketika dilakukan pengambilan sample
darah. Ketika dilakukan pengambilan sample usahakan subjek tidak menarik tangannya
ketika jarum ditusukkan, karena jika hal ini terjadi maka dapat memperluas daerah yang
terluka.
Pada percobaan pengambilan sampling darah kapiler kali ini, kami tidak
melakukan pengumpulan sampling, sebab percobaan ini lebih difokuskan terhadap
teknik pengambilan sampling darah kapiler.
Dengan demikian, percobaan pengambilan sampling darah kapiler yang
dilakukan oleh operator terhadap saudara Akbar (subjek) dapat dikatakan berhasil,
mengingat darah dapat keluar dengan lancar dan berhenti secara normal tanpa gangguan
pembekuan darah.
Kesulitan
Operator tidak menemukan kesulitan saat pengambilan sample urine pada
subjek.
Pembahasan
Pemeriksaan urin merupakan suatu pemeriksaan guna membantu menegakkan
diagnosa suatu penyakit. Pemeriksaan urin lebih sering digunakan karena bahannya
mudah didapatkan dan teknik pemeriksaan cukup mudah dan praktis. Hasil pemeriksaan
urine tidak hanya dapat memberikan informasi tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi
juga mengenai faal berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pancreas, dsb.
Namun, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan specimen yang
memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, tehnik pengumpulan sampai dengan
pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.
Pengambilan sampling urin sebaiknya dilakukan saat urin pertama di pagi hari.
Sebab urin tersebut memiliki volume dan kadar urin yang seragam, lebih kental, dan
memiliki pH rendah. Sedangkan percobaan pengambilan sampling urin oleh operator
dilakukan sekitar pukul 13.00, sehingga sampling urin yang didapatkan adalah encer
dan berwarna kuning tidak pekat.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning
jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning
jernih.
Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika
dibiarkan agak lama berbau ammonia. Sample urin yang diambil pada subjek adalah
sekresi urin porsi tengah tanpa campuran urin porsi awal atau urin porsi akhir. Sample
urin yang didapatkan dari subjek berwarna kuning jernih, dan encer.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa waktu dan teknik pengambilan
sampling urin harus dilakukan dengan benar yakni dengan pengambilan sampling urin
pertama di pagi hari dan hanya menampung urin porsi tengah demi keakuratan hasil
pemeriksaan nantinya.
Dapat disimpulkan bahwa teknik pengambilan sample urin berhasil, mengingat
urin yang didapatkan adalah urin porsi tengah tanpa ada campuran urin porsi awal atau
porsi akhir.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak
elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah.
Pengambilan darah vena dilakukan apabila darah yang dibutuhkan lebih dari
0,5 ml. Teknik pengambilan darah vena sebenarnya tidak sukar, tetapi bila tidak
dikerjakan dengan hati-hati resikonya lebih besar daripada pengambilan darah kapiler
dikarenakan pembuluh darah vena yang digunakan untuk pengambilan sample lebih
besar daripada pembuluh darah kapiler. Pada praktikum teknik sampling darah vena kali
ini pengambilan sample dilakukan pada vena fasocubiti yang terletak di siku dalam.
Pada praktikum teknik sampling darah vena ini operator tidak mendapatkan sample
darah, dikarenakan sewaktu dilakukan pengambilan sample, darah subjek tidak keluar.
Hal ini dikarenakan sewaktu memasukkan jarum posisi jarum terlalu superfisial
sehingga jarum tidak mengenai pembuluh darah. Atau dikarenakan kurang tepatnya
posisi ujung jarum untuk menembus pembuluh darah.
Operator melakukan percobaan pengambilan sampling darah vena sebanyak 2
kali, karena pada 1 kali percobaan pertama di siku tangan kanan, operator tidak berhasil
mendapatkan sampling darah vena, sedangkan pada 1 kali percobaan terakhir di siku
tangan kiri, operator juga tidak berhasil melakukan pengambilan sample.
Ketidakberhasilan operator pada 2 kali percobaan di siku saudari Retno adalah
akibat dari ragu dan kurang teliti saat menusukkan jarum suntik. Hal ini terjadi karena
operator baru pertama kali melakukan percobaan tersebut. Seharusnya operator lebih
fokus dan teliti dalam mengerjakannya, juga dikarenakan tidak terlihatnya pembuluh
darah vena pada subjek kecuali dengan cara di palpasi.