: Abdurahman
No. stambuk
: 02220100324
Mata Kuliah
: Perekonomian Indonesia
Pajak
Dalam melaksanakan pembangunan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang
telah ditetapkan, pemerintah dihadapkan pada berbagai pilihan sumber pembiayaan. Pembiayaan
dalam negeri merupakan pilihan utama pemerintah untuk pembiayaan pembangunan. Namun
sumber penerimaan dalam negeri yang berasal dari penerimaan pajak, penerimaan migas, serta
penerimaan dalam negeri lainnya belum cukup untuk membiayai pembangunan sesuai target
pertumbuhan yang diinginkan. Saat ini pemerintah Indonesia tidak lagi dapat mengandalkan
penerimaan dari migas, sehingga harus mengupayakan peningkatan penerimaan pajak. Namun,
penerimaan pajak tidak terlepas dari kondisi perekonomian. Perekonomian yang tumbuh dengan
cukup signifikan akan berdampak terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan sehingga
profitabilitas perusahaan akan semakin besar. Para pekerjapun akan mengalami peningkatan
pendapatan. Dalam kondisi seperti ini, penerimaan Negara dari perpajakan akan dapat dipacu
peningkatannya. Pajak merupakan instrumen keuangan konvensional yang sering digunakan di
banyak negara. Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai prasarana dan pelayanan
perkotaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat umum, yang biasa disebut juga sebagai
"public goods".
Bagi pemerintah daerah tingkat II di Indonesia, penerimaan pajak yang terpenting dan
dominan adalah yang bersumber dari Pajak Pembangunan I, pajak hiburan/tontonan, dan pajak
reklame. Selain itu, PBB, yang pada dasarnya merupakan penerimaan bagi hasil dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah, dapat dianggap juga sebagai sumber penerimaan pajak yang
utama bagi daerah tingkat II. Oleh karena itu, PBB sering bersama-sama dengan PAD
dikategorikan sebagai Penerimaan Daerah Sendiri (PDS).
2.
Utang
Pada umumnya penerimaan pajak tidak cukup untuk membiayai seluruh kegiatan
pembangunan yang dirancang untuk mengejar pertumbuhan yang ditargetkan Oleh karena itu,
pemerintah mengupayakan pembiayaan pembangunan tersebut dari utang. Pinjaman dalam
negeri digunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri
dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum serta kegiatan investasi yang
menghasilkan penerimaan.
3.
Modal Asing
Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti oleh perbankan
struktur produksi dan perdagangan. Modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana
maupun transformasi struktural. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah
perubahan struktur benar-benar terjadi. Asumsi dasar yang melatar belakangi hubungan positif
antara modal asing dan pertumbuhan ekonomi :
a.
Dengan asumsi ini dan ICOR yang stabil dimungkinkan untuk menghitung dampak modal asing
terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya menghitung berapa modal asing yang diperlukan
untuk mencapai target pertumbuhan tertentu. Incremental Capital Ouput Ratio (ICOR) atau rasio
kenaikan ouput akibat kenaikan kapital adalah indikator ekonomi makro yang sering digunakan
untuk menilai kinerja investasi di suatu Negara. Kegunaan lainnya adalah untuk menghitung
besarnya investasi yang dibutuhkan agar perekonomian tumbuh dengan laju yang sudah
ditetapkan.
4.
Dana Perimbang
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana perimbangan terdiri dari:
1)
Bagian daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil bagi atas penerimaan pajak
dan bumi bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan atau bangunan (BPHTB), dan
sumber daya alam.
5.
2)
3)
Investasi
Sebagaimana yang telah di ketahui investasi sangat berpengaruh besar terhadap
pembangunan ekonomi, Semakin banyak investasi dalam negeri semakin besar pula kesempatan
Negara kita untuk membangun ekonomi dalam negeri.