Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Abdurahman

No. stambuk

: 02220100324

Mata Kuliah

: Perekonomian Indonesia

II. AKUMULASI MODAL UNTUK PEMBANGUNAN


Secara universal, modal pembiayaan pembangunan perkotaan diperoleh dari 3 sumber,
yaitu pemerintah, swasta, kerjasama antara pemerintah dan swasta. Sumber-sumber pendanaan
tersebut dapat diperoleh dari instrumen keuangan melalui pendapatan, hutang/pinjaman dan
kekayaan. Pembiayaan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kota atau negara di berbagai
bidang terutaman di bidang infrastruktur perkotaan. Semakin maju sebuah peradaban, maka
semakin besar kebutuhannya dan secara otomatis anggaran biaya yang dibutuhkan untuk
merealisasikan kebutuhan tersebut juga semakin besar.
Untuk mencapai tujuan bernegara yaitu menciptakan masyarakat adil makmur dan
sejahtera, pemerintah melakukan pembangunan di segala bidang sesuai dengan rencana
pembangunan jangka menengah dan jangka panjang yang telah ditetapkan. Pembangunan
tersebut dimaksudkan untuk mendorong perekonomian dan mencapai target pertumbuhan yang
telah direncanakan setiap tahun. Apabila ekonomi Indonesia dapat tumbuh sesuai dengan yang
direncanakan maka diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru yang diperlukan untuk
menyerap tenaga kerja sehingga akan mengurangi pengganguran.
read more
1.

Pajak
Dalam melaksanakan pembangunan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang
telah ditetapkan, pemerintah dihadapkan pada berbagai pilihan sumber pembiayaan. Pembiayaan
dalam negeri merupakan pilihan utama pemerintah untuk pembiayaan pembangunan. Namun
sumber penerimaan dalam negeri yang berasal dari penerimaan pajak, penerimaan migas, serta
penerimaan dalam negeri lainnya belum cukup untuk membiayai pembangunan sesuai target
pertumbuhan yang diinginkan. Saat ini pemerintah Indonesia tidak lagi dapat mengandalkan
penerimaan dari migas, sehingga harus mengupayakan peningkatan penerimaan pajak. Namun,
penerimaan pajak tidak terlepas dari kondisi perekonomian. Perekonomian yang tumbuh dengan
cukup signifikan akan berdampak terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan sehingga
profitabilitas perusahaan akan semakin besar. Para pekerjapun akan mengalami peningkatan
pendapatan. Dalam kondisi seperti ini, penerimaan Negara dari perpajakan akan dapat dipacu
peningkatannya. Pajak merupakan instrumen keuangan konvensional yang sering digunakan di
banyak negara. Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai prasarana dan pelayanan
perkotaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat umum, yang biasa disebut juga sebagai
"public goods".

Bagi pemerintah daerah tingkat II di Indonesia, penerimaan pajak yang terpenting dan
dominan adalah yang bersumber dari Pajak Pembangunan I, pajak hiburan/tontonan, dan pajak
reklame. Selain itu, PBB, yang pada dasarnya merupakan penerimaan bagi hasil dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah, dapat dianggap juga sebagai sumber penerimaan pajak yang
utama bagi daerah tingkat II. Oleh karena itu, PBB sering bersama-sama dengan PAD
dikategorikan sebagai Penerimaan Daerah Sendiri (PDS).
2.

Utang
Pada umumnya penerimaan pajak tidak cukup untuk membiayai seluruh kegiatan
pembangunan yang dirancang untuk mengejar pertumbuhan yang ditargetkan Oleh karena itu,
pemerintah mengupayakan pembiayaan pembangunan tersebut dari utang. Pinjaman dalam
negeri digunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri
dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum serta kegiatan investasi yang
menghasilkan penerimaan.

3.

Modal Asing
Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti oleh perbankan
struktur produksi dan perdagangan. Modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana
maupun transformasi struktural. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah
perubahan struktur benar-benar terjadi. Asumsi dasar yang melatar belakangi hubungan positif
antara modal asing dan pertumbuhan ekonomi :
a.

Setiap 1$ modal asing akan mengakibatkan kenaikan 1$ impor dan investasi.

Dengan asumsi ini dan ICOR yang stabil dimungkinkan untuk menghitung dampak modal asing
terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya menghitung berapa modal asing yang diperlukan
untuk mencapai target pertumbuhan tertentu. Incremental Capital Ouput Ratio (ICOR) atau rasio
kenaikan ouput akibat kenaikan kapital adalah indikator ekonomi makro yang sering digunakan
untuk menilai kinerja investasi di suatu Negara. Kegunaan lainnya adalah untuk menghitung
besarnya investasi yang dibutuhkan agar perekonomian tumbuh dengan laju yang sudah
ditetapkan.

4.

Dana Perimbang
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana perimbangan terdiri dari:
1)

Bagian Daerah atau Bagi Hasil

Bagian daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil bagi atas penerimaan pajak
dan bumi bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan atau bangunan (BPHTB), dan
sumber daya alam.

5.

2)

Dana Alokasi Umum


Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2000,
dana alokasi umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran
dalam rangka pelaksanaan desentralisai

3)

Dana alokasi khusus


Dana alokasi khusus (DAK) adalah alokasi dana dari APBN kepada daerah tertentu untuk
membantu membiayai kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan seperti
dana alokasi umum dan kebutuhan yang merupakan komitemen atas dasar prioritas nasional
Tabungan Dalam Negeri
Pertumbuhan ekonomi membutuhkan peningkatan investasi. Peningkatan Investasi pada
gilirannya membutuhkan dana pembiayaan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Dari
kedua sumber pembiayaan ini, sumber dana dalam negeri seyogyanya merupakan sumber pokok
pembiayaan. Terutama dilihat dari konteks pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dimana suatu
negara haruslah mendasarkan pembiayaan investasi dari sumber dalam negeri. Dari berbagai
sumber pembiayaan dalam negeri, tabungan domestic merupakan salah satu faktor penting bagi
pembiayaan. Tabungan dalam negeri dapat bersumber dari tabungan masyarakat/swasta, maupun
tabungan pemerintah. Dalam konteks tabungan domestik, idealnya kedua komponen tersebut
harus dapat ditingkatkan secara sinergis dan bersamaan.
6.

Investasi
Sebagaimana yang telah di ketahui investasi sangat berpengaruh besar terhadap
pembangunan ekonomi, Semakin banyak investasi dalam negeri semakin besar pula kesempatan
Negara kita untuk membangun ekonomi dalam negeri.

III. HAMBATAN-HAMBATAN PEREKONOMIAN INDONESIA


1. Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah,
Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat pembangunan.
Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi penghambat dalam pembangunan
ekonomi jika penduduk tersebut mempunyai kapasitas untuk menyerap dan menghasilkan
produksi yang dihasilkan. Tetapi bagaimana dengan perkembangan penduduk yang begitu cepat
dinegara-negara sedang berkembang? Nampaknya hal ini belum menjadi modal dasar yang
positif, bahkan jumlah penduduk yang banyak sering kali menjadi penghambat
2. Perekonomian yang bersifat dualistik,
Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena menyebabkan
produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-usaha untuk mengadakan
perubahan sangat terbatas sekali. Yang paling rawan adalah hambatan berupa dualisme sosial dan
teknologi yang sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga sumber daya yang
tersedia tidak digunakan secara efektif dan efisien.
3.Tingkat pembentukan modal yang rendah,
Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi pembangunan
ekonomi. Pembentukan modal dinegara-negara yang sedang berkembang merupakan Vicious
Cycle ( lingkaran tak berujung pangkal ). Produktivitas yang sngat rendah mengakibatkan
rendahnya pendapatan riil. Pendapatan yang rendah mengakibatkan low saving dan low
invesment, dan rendahnya pembentukan modal.
Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah pula. Tabungan yang rendah
akan melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan modal, masyarakat
terbelakang, kekayaan alam belum dapat dioalah, dan seterusnya sehingga merupakan lingkaran
yang tidak berujung pangkal.
4. Struktur ekspor berupa bahan mentah
Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan engine of growth karena
bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong perkembangan
ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar
barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang dengan negara maju akan

Anda mungkin juga menyukai