Anda di halaman 1dari 7

MEMPERKIRAKAN KECEPATAN PENGEBORAN (LAJU PENGGERUSAN)

DAN KONSEP BIAYA TOTAL PENGEBORAN.

Pada pekerjaan penambangan, pengeboran, penggalian, dan peledakan salah


satu komponen penting untuk menghasilkan produksi yang optimal. Pengeboran
dan peledakan itu sendiri berguna untuk pembongkaran material, agar nantinya
material tersebut dapat diolah dan menghasilkan nilai jual yang tinggi. Sehingga
dalam proses pembongkaran ini, kelancaran operasi peledakan sangat tergantung
pada kegiatan pemboran yang dilakukan. Apabila kemampuan produksi alat bor
tidak optimal, maka target produksi sulit tercapai. Untuk mengevaluasi kinerja
mesin bor perlu diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan pemboran
itu sendiri, yaitu:
a. Sifat batuan,
Sifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi
pada pemilihan metode pemboran yaitu : kekerasan, kekuatan, elastisitas,
plastisitas, abrasivitas, tekstur, struktur, dan karakteristik pembongkaran.
b. Struktur geologi,
Struktur geologi yang berpengaruh seperti: fracture, lipatan, crack, dan
bidang perlapisan akan berpengaruh terhadap peledakan batuan. Adanya
rekahan-rekahan dan rongga-rongga di dalam massa batuan akan
menyebabkan

terganggunya

perambatan

gelombang

energi

akibat

peledakan. Namun adanya rekahan-rekahan tersebut juga sangat


menguntungkan untuk mengetahui bidang lemahnya, sehingga pemboran
akan dilakukan berlawanan arah dengan bidang lemahnya.
c. Drilabilitas Batuan
Drilabilitas batuan adalah kecepatan penetrasi rata-rata mata bor terhadap
batuan. Nilai drilabilitas ini diperoleh dari hasil pengujian terhadap
toughness berbagai tipe batuan. Hasil pengujian nantinya memperlihatkan
kesamaan nilai penetration speed dan net penetration rate untuk tipe
batuan yang sejenis.
d. Geometri Pemboran

Geometri pemboran mencakup diameter, kedalaman, dan kemiringan


lubang ledak. (1) Diameter semakin besar kecepatan pemboran semakin
lambat; (2) Kedalaman lubang ledak semakin dalam, gesekan antara
drilling string dengan dinding lubang semakin besar, dan kehilangan energi
akibat panjangnya drilling string juga semakin besar. Hal ini akan dapat
menurunkan kinerja mesin bor; (3) Kemiringan lubang ledak juga akan
menurunkan kinerja pemboran. Hal ini diakibatkan oleh bertambahnya
waktu pemboran untuk mendapatkan kemiringan yang diinginkan. Dan
untuk tinggi jenjang yang sama, lubang ledak miring akan lebih dalam dari
lubang ledak tegak, sehingga penyelesaian pemborannya akan lebih lama
untuk lubang miring.
e. Umur dan Kondisi Mesin Bor.
Prestasi kerja suatu alat ditentukan oleh beberapa hal:
Manajemen peralatan
Kondisi kerja
Kondisi alat
Alat yang sudah lama digunakan biasanya dalam kegiatan pemboran,
kemampuan mesin bor akan menurun sehingga sangat berpengaruh pada
kecepatan pemboran. Umur mata bor dan batang bor ditentukan oleh
meter kedalaman yang dicapai dalam melakukan pemboran. Untuk
menilai kondisi suatu alat dapat dilakukan dengan mengetahui empat
tingkat ketersediaan alat, yaitu:
a. Ketersediaan Mekanik (Mechanical Avaibility, MA)
Ketersediaan mekanik adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi
mekanik yang sesungguhnya dari alat yang digunakan. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya waktu akibat masalah mekanik.
W
MA=
x 100
(W + R)
Keterangan:
W = Jumlah jam kerja alat, yaitu waktu yang dipergunakan oleh
operator untuk melakukan kegiatan pemboran.

R = Jumlah jam perbaikan, yaitu waktu yang dipergunakan untuk


perbaikan dan waktu yang hilang akibat menunggu saat perbaikan
termasuk juga waktu penyediaan suku cadang serta waktu perawatan.
b. Ketersediaan Fisik (Physical Avaibility, PA)
Ketersediaan fisik menunjukkan kesiapan alat untuk beroperasi
didalam seluruh waktu kerja yang tersedia.
W +S
PA=
x 100
(W + R+S)
Keterangan:
S = Jumlah jam siap yaitu jumlah jam alat yang tidak dipergunakan
padahal alat tersebut siap beroperasi
(W+R+S) = jumlah jam tersedia, yaitu jumlah seluruh jam jalan atau
jumlah jam kerja yang tersedia dimana alat dijadwalkan untuk
beroperasi.
c. Penggunaan Efektif
Penggunaan efektif menunjukkan berapa persen waktu yang
dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat
digunakan. Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan pengertian
efisiensi kerja.
W
EU =
x 100
(W + R +S)
d. Pemakaian Ketersediaan (Use of Availability, UA)
Ketersediaan Penggunaan menunjukkan berapa persen waktu yang
dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat
digunakan. Penggunaan efektif EU sebenarnya sama dengan
pengertian efisiensi kerja.
W
UA=
x 100
(W +S )
Penilaian Ketersediaan alat bor dilakukan untuk mengetahui kondisi
dan kemampuan alat bor untuk menyediakan lubang ledak. Kesediaan
alat dikatakan sangat baik jika persen 90%, dikatakan sedang jika

berkisar antara 70%-80%, dikatakan buruk (kecil) jika persen


kesediaan alat 70%.
PERKIRAAN PRODUKSI MESIN BOR
Sedangkan untuk mengetahui produksi mesin bor perlu diketahui variabel
yaitu:
a. Kecepatan Pemboran Rata-Rata,
Kecepatan pemboran terdiri dari beberapa definisi:
Drilling Rate
Drilling Rate merupakan perbandingan kedalaman lubang bor yang
dicapai terhadap waktu yang diperlukan untuk membuat 1 atau lebih
lubang bor, tanpa memperhitungkan waktu untuk mengatasi hambatan
(delay time).
H
Drl=
( Ct Dt )
Keterangan :
Dr1 : Kecepatan pemboran bersih (meter/menit)
H : Kedalaman lubang tembak (meter)

Ct Dt : Waktu edar pemboran tanpa hambatan (menit)


Gross Drilling Rate
Gross Drilling Rate merupakan perbandingan kedalaman lubang bor
yang dicapai terhadap waktu yang tersedia.
H
GDR=
Ct
Keterangan:
GDR = Kecepatan pemboran (m/menit)
H = Kedalaman Lubang Tembak (meter)

Ct = waktu edar pemboran (menit)


b. Volume Setara,
Volume setara (Equivalent volume, Veq) menyatakan volume batuan yang
diharapkan terbongkar untuk setiap meter kedalaman lubang ledak yang
dinyatakan dalam m /m.
3

Veq=

V
(nxH )

Keterangan :
Veq = volume setara (m3/m)
V = volume batuan yang diledakkan (m3)
n = jumlah lubang tembak
H = kedalaman lubang tembak (m)
c. Efisiensi Kerja Pemboran,
Efisiensi kerja pemboran adalah perbandingan antara waktu kerja
produktif dengan waktu kerja yang terjadwal dan dinyatakan dalam persen.
Waktu produktif adalah waktu yang digunakan untuk kerja pemboran.

EK =
x 100
WT
Keterangan:
EK = Efisiensi kerja pemboran (%)
WP = waktu kerja produktif (jam)
WT = waktu kerja yang tersedia (jam)

d. Cycle Time,
Waktu edar yang dibutuhkan untuk membuat satu lubang.
Ct =Bt + S t + A t + Pt + Dt
Keterangan :
Ct = Waktu edar (menit)
Bt = Waktu pemboran (menit)
St = Waktu menyambung batang bor (menit)
At = Waktu melepas batang bor (menit)
Dt = Waktu untuk mengatasi hambatan (menit)
Pt = Waktu pindah ke lubang yang lain, dan mempersiapkan alat bor
hingga siap untuk melakukan pemboran (menit)
e. Produksi Pemboran

Produksi pemboran tergantung kecepatan pemboran mesin bor, volume


setara dan penggunaan efektif mesin bor. Produksi tersebut dinyatakan
dalam m /jam
P=V eq x GD x EK x 60
3

Keterangan :
P = produksi alat bor (m /jam/alat)
3

60 = konversi dari menit ke jam


CONTOH SOAL
1. Diketahui efesiensi kerja 53,21%, kecepatan pemboran 0,21 m/menit,
volume setara 0,311m3/menit, untuk jumlah titik bor 11. Hitung
produktivitas alat bor.
P=V eq x GD x EK x 60
P=

0,311 m3
x 0,21 m/menit x 53.21 x 60
menit

P=2 , 085

m3
u nk 1 lubangbor
menit

Jadi untuk 11 titik bor = 2,085 x 11


= 22,94 m3/shift/alat bor atau
= 2,08 m3/jam/alat bor
2. Untuk biaya pemboran dihitung berdasarkan per satu meter. Biaya
pemboran 1m, yaitu Rp 50.000,00. Untuk satu titik bor di perkirakan
memiliki kedalaman 100 m pemboran. Ada 40 titik pemboran. Maka, 40
titik x 100 m = 4000 m
Biaya keseluruhan pemboran = 4000 m x Rp 50.000 = Rp 200.000.000,00
Untuk biaya inti core = Rp 70.000,00 (dihitung setelah diketahui jumlah
inti core yang di dapat dalam satuan meter)
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.realminers.com/2011/05/faktor-yang-mempengaruhikinerja.html
2. http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CC
wQFjAC&url=http%3A%2F%2Frepository.upnyk.ac.id
%2F1239%2F1%2FAbstraksi_Laura_Puspita_S_Tambang__112070020_.

pdf&ei=kRqXVKXcI8-XuATXILoCQ&usg=AFQjCNHddYCiI8F4kL1OoipAb_8wRtiIyw&bvm=bv.820
01339,d.c2E

Anda mungkin juga menyukai