Disusun oleh :
M Lutfi Adekusuma
(11/320042/KU/14722)
Almira Nadia
(12/329115/KU/14910)
Annida Hanifah
(12/329140/KU/14929)
Widya afrilia L
(12/239185/KU/14961)
Assyifatu Rahmah Z
(12/329191/KU/14964)
Nadia Derilevani
(12/329195/KU/14967)
Judul
Penulis
Sumber
Pendahuluan
Risiko osteoporosis saat dewasa dapat dikurangi dengan adanya aktivitas fisik sejak
masa anak-anak, karena dapat menstimulasi osteogenik sehingga dapat meningkatkan
masa tulang. Selain itu dapat membantu menjaga skeletal integrity di masa yang akan
datang. Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan yang melakukan aktivitas fisik
secara teratur (gymnastics training) memiliki massa tulang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan anak perempuan yang tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Tujuan
Membandingkan total body dan regional BMD (Bone Mineral Density) pada atlet
senam artistik dan yang bukan atlet pada usia 7-8 tahun baik perempuan maupun laki-laki.
Metode
Subjek berjumlah
masing 10 laki-laki dan 10 perempuan). Usia subjek 7,1 - 8,5 tahun. Dalam pengambilan
sampel dilakukan matching yang meliputi jenis kelamin, tinggi badan, dan usia. Atlet senam
artistik yang dipilih merupakan elite atlet Leeds City, sedangkan yang bukan atlet diambil
dari sekolah dasar di Bradford, West Yorkshire.
Latihan yang dilakukan atlet perempuan meliputi senam lantai, vault, beam, dan
asymetric bars. Sedangkan atlet laki-laki melakukan latihan yang meliputi floor, vault,
pommel horse, rings, parallel bar, dan high bar. Atlet perempuan melakukan latihan selama
8-10 jam tiap minggu dalam 3-4 tahun terakhir. Atlet laki-laki melakukan latihan selama 4-6
jam tiap minggu dalam 1-2 tahun terakhir.
Data yang dikumpulkan meliputi bone density, body composition, physical activity,
dan dietary. Pengukuran bone density memakai alat DXA fan beam absorptiometer. Area
pengukuran bone density meliputi total body BMD (TBBMD), lumbar spine, both areal
(aSBMD) dan volumetric (vSBMD); total spine; pelvis; arms; and legs. Pengukuran body
composition meliputi lean tissue mass (LTM), fat mass (FM), dan %FM.
Pengukuran physical activity dilakukan selama 7 hari dengan metode Ainsworth yang
telah dimodifikasi. Setiap aktivitas dikategorikan berdasarkan nilai MET yang berhubungan
dengan nilai RMR. Nilai MET didapatkan dari penjumlahan waktu yang dihabiskan untuk
aktivitas fisik yang memiliki kategori-kategori tertentu. Kemudian nilai RMR dihasilkan
dengan menggunakan rumus Schofield.