Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang Kunjungan Industri
2012 dan (2.2) Tujuan Kunjungan Industri 2012.
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri 2012
Era globalisasi menuntut seseorang untuk terus meningkatkan kompetensi dan
keahlian guna menghadapi persaingan yang semakin ketat. Selain kompetensi, hal yang
tidak kalah penting adalah pengalaman, terutama pengalaman di lapangan yang
berhubungan dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki seseorang tersebut.
Untuk memenuhi tuntutan akan kebutuhan tersebut, Himpunan Mahasiswa
teknologi
Pangan
UNPAS
mencoba
memfasilitasi
para
anggotanya
dengan
Kunjungan
Industri
2012
adalah
kawasan
industri
INDOLAKTO
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab
ini
akan
menguraikan
mengenai:
(2.1)
Profil
Perusahaan
PT.
DJOJONEGORO C-1000, (2.2) Diagram Alir Proses Produksi dan Pengolahan You-C
1000, (2.3) Profil Mesin dan Peralatan Utama PT. DJOJONEGORO C-1000,
(2.4) Profil Perusahaan PT.YAKULT INDONESIA PERSADA, (2.5) Diagram Alir
Proses Produksi dan Pengolahan Yakult, (2.6) Profil Mesin dan Peralatan Utama
PT.YAKULT INDONESIA PERSADA, (2.7) Profil Perusahaan PT. NIPPON
INDOSARI KORPINDO. TBK, (2.8) Diagram Alir Proses Produksi dan Pengolahan
Sari Roti, (2.9) Profil Mesin dan Peralatan Utama PT. NIPPON INDOSARI
KORPINDO. TBK.
2.1 Profil Perusahaan PT. DJOJONEGORO C-1000
Visi dari PT. DJOJONEGORO C-1000 ini adalah menjadikan merk yang paling
dipilih dan menjadi produsen minuman dengan kandungan Vitamin C terdepan yang
dipercaya di DUNIA.
Misi dari PT. DJOJONEGORO C-1000 ini adalah berkomitmen untuk
mewujudkan kesehatan yang lebih baik bagi setiap orang dengan memproduksi
minuman bervitamin yang inovatif dan berkualitas tinggi.
secara terintegrasi yang berstandar internasional dan sudah tersertifikasi dengan ISO
9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu dan ISO 14001 : 2004 sisten Manajemen
Lingkungan.
PROSES AWAL
Air Alam Pegunungan
PROSES PRODUKSI
Vitamin dan jus asli
Air
Bahan Lainnya
Botol kosong
(baru)
Bilas Isi
Tutup
Sterilisasi
Beri Label
QC Check
Kirim ke
Gudang
Karton di
susun
Pengemasan
dalam karton
Pengiriman ke distributor
Distributor ke konsumen
fisik bahan-bahan yang ada di alam tersedia dalam berbagai bentuk fasa, maka secara
teoritis banyak sekali variasi pencampuran bahan yang mungkin timbul.
Dalam kehidupan nyata alat pencampur (mixer) dapat menghasilkan suatu produk
dengan homogenitas yang lebih tinggi daripada pencampuran bahan yang dilakukan
secara manual atau tanpa alat (dengan tangan saja). Pencampuran dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu: pengadukan pada bahan cair termasuk suspensi di dalamnya,
pencampuran bahan bersifat viscous dan pencampuran bahan partikel padat.
Pencampuran merupakan proses mencampurkan satu atau lebih bahan dengan
menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk yang
seragam dari beberapa konstituen baik cair-padat, padat-padat, maupun cair-gas.
Komponen yang jumlahnya lebih banyak lebih banyak disebut fase kontinyu dan yang
lebih sedikit disebut fase disperse.
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan
perpindahan bahan, karena pencampuran bahan akan ada bila terjadi gerakan atau
perpindahan bahan yang akan dicampur baik secara horizontal ataupun vertikal. Ada
dua jenis pencampuran, yaitu (1) pencampuran sebagai proses terminal sehingga
hasilnya merupakan suatu bahan jadi yang siap pakai, dan (2) pencampuran merupakan
proses pelengkap atau proses yang mempercepat proses lainnya seperti pemanasan,
pendinginan atau reaksi kimia.
Pada proses pencampuran diharapkan tercapai suatu derajat keseragaman tertentu.
Derajat keseragaman ini berbeda-beda tergantung pada tujuan pencampuran yaitu
keseragaman dalam konsentrasi satu macam bahan atau lebih, keseragaman suhu, atau
keseragaman fisik tepung. Pencampuran ini dapat terjadi antara bahan solid-solid, solidliquid, solid-gas, liquid-liquid, liquid-gas, dan gas-gas.
Derajat keseragaman pencampuran, dalam diukur dari sample yang diambil
selama pencampuran, dalam hal ini jika komponen yang dicampur telah terdistribusi
mealui komponen lain secara random (acak), maka dikatakan pencampuran telah
berlangsung dengan baik.
Peralatan pencampur dapat dibagi atau diklasifikasikan atas beberapa kategori:
Berdasarkan jenis bahan yang dicampur yaitu alat pencampur liquid, alat
pencampur padat, dan alat pencampur pasta.
a.
b.
c.
d.
e.
Berdasarkan jenis agitator, yaitu double cone mixer, ribbon blender, planetary
menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis mixer
yang berdasarkan jumlah propeler-nya (turbin), yaitu mixer dengan satu propeller dan
mixer dengan dua propiller. Mixer dengan satu propeller adalah mixer yang biasanya
digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah. Sedangkan mixer dengan dua
propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan viskositas tinggi. Hal ini karena satu
propeller tidak mampu mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahan pencampur
(emulsi), selain itu ketinggi emulsi bervariasi dari waktu ke waktu.
Gerakan pencampuran pada mixer bahan baik secara horizontal maupun secara
vertikal tersebut dapat bervariasi bergantung dari jenis pengaduk/ propeller yang
digunakan, sehingga hasil yang didapat akan bervariasi pula. Peralatan Pencampur
dengan menggunakan satu pengaduk/ propeller biasanya digunakan untuk mengaduk
bahan dengan viskositas rendah, sedangkan peralatan pengaduk dengan lebih dari satu
propeller digunakan untuk mengaduk bahan dengan viskositas tinggi.
Prinsip penerapan untuk mencampur bahan dengan viskositas yang tinggi dan
berbentuk pasta adalah kinerja yang tergantung pada kontak langsung antara material
pencampur dengan bahan yang akan dicampur. Untuk bahan dengan viskositas tinggi
dan berbentuk pasta ini banyak menggunakan model pencampur seperti: pencampur tipe
pancim, pencampur dengan pisau berbentuk z.
Aliran yang terjadi di dalam bahan diperkirakan pada gambar berikut
a. pandangan depan
b. pandangan lintang
Kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk mencampur suatu jumlah tertentu bahan
(cairan) tergantung pada viskositas cairan tersebut. Selain itu kecepatan mixer juga
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan bahan-bahan tersebut. Mixer dengan kecepatan
rendah biasanya digunakan untuk cairan dengan viskositas tinggi dimana campurannya
pekat, licin dan sebagainya. Kecepatan tinggi biasanya berkisar antara 1400-1800 rpm,
kecepatan sedang biasanya adalah 1500 rpm dan kecepatan rendah berkisar antara 100500 rpm.
Gambar 9. Boiller
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada
tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadi steam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan
tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Cara kerja dari alat ini adalah energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler
memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam
yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan
tekanan-temperatur
rendah
(low
pressure/LP),
dan
tekanan-temperatur
tinggi
(high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem
boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan
suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik
dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator
sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang
menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur
tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan
keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri
dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan
dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan
untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke
titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan
dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar
yang digunakan pada sistem.
Komponen dari boiler yang mendukung teciptanya steam, berikut komponenkomponen boiler:
a. Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari
furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge
and discharge door .
b. Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam.
Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
c. Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main
steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses
industri.
d. Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan
udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk
ke dalam tungku pembakaran.
e. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air
dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
f. Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan
steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
g. Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di
dalam pipa steam.
Urutan Proses :
1. Air demineralized (air tanpa kandungan mineral atau air murni) dipompakan ke
boiler dari condenser (kita bicara boiler turbin uap yg siklus airnya tertutup) dengan
pompa melalui pipa economizer, di economizer, air menerima panas tapi belum
menguap atau masih fase air.
2. Air tersebut masuk ke boiler drum dan diteruskan ke seluruh water tube evaporator
untuk dirubah fasanya menjadi uap jenuh saturated steam dan kembali lagi ke boiler
drum.
3. Uap di boiler drum dialirkan (uap melalui saluran diatas, sedangkan air dibawah) ke
superheater tube yg berada paling dekat dengan sumber panas untuk merubah uap
jenuh menjadi uap panas lanjut (superheated steam)
4. Superheated steam kemudian dialirkan ke steam turbin untuk menggerakkan blade
turbin.
5. Setelah melalui turbin temperatur uap menurun atau begitu juga entalpinya, fasanya
berubah kembali ke uap jenuh dan mengalir ke kondensor.
menerapkan
Shirota-ism,
dimulai
dari
Jepang
Yakult
terus
diproduksi dan dipasarkan di Taiwan pada tahun 1964, kemudian diikuti dengan hal
yang sama di negara-negara lainnya di Asia, Australia dan Eropa. Sampai saat ini
jaringan global Yakult berkembang meliputi 27 negara dan dikonsumsi sebanyak 25 juta
botol setiap hari.
Melalui penggalian terhadap ilmu pengetahuan, Yakult terus berusaha menemukan
cara baru untuk membuat hidup kita lebih sehat dan berkualitas.
Untuk mendukung aktifitas ini pada tahun 1967 telah didirikan lembaga pusat
Yakult untuk penelitian mikrobiologi (Yakult Central Institute for Microbiological
Research) di Tokyo.
Produk yakult terdiri dari dua yaitu produk yakult original yaitu terdapat 6,5
milyar bakteri L.casei Shirota starain dan menjaga kesehatan sehari-hari. Produk yakult
yang kedua adalah yakult ace yaitu terdapat 30 milyar bakteri L.casei Shirota strain +
kalsium + vitamin dan dikonsumsi untuk yang kondisis kesehatannya sedang menurun
atau lanjut usia.
Bakteri di usus ada 100 jenis dengan jumlah 100 triliyun dan berat 1 sampai
1,5kg. Racun dapat menyebabkan diare, sakit kepala, kekakuan pada bahu, bau tidak
sedap, tekanan darah tinggi, mempercepat proses penuaan dan kanker. Manfaat yakult
adalah membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus, menekan
pertumbuhan bakteri merugikan, menjaga kondisi tubuh, dan memperbaiki sistem
pencernaan.
Yakult merupakan pelopor probiotik pertama sejak tahun 1930. Probiotik adalah
bakteri baik yang bermanfaat, mampu hidup sampai usus, dan terbukti bermanfaat dan
tidak mengakibatkan gangguan.
Yakult hadir untuk Meningkatkan kesehatan setiap orang yang memerlukannya
dengan biaya terjangkau. Dasar pemikiran ini bersama dengan prinsip Mencegah
penyakit lebih baik daripada mengobati dan Usus yang sehat menyebabkan panjang
umur adalah falsafah pendiri Yakult, almarhum Dr. Minoru Shirota. Walaupun waktu
berlalu dan banyak perubahan dalam masyarakat Yakult tetap memegang teguh tiga
falsafah yang disebut Shirota-ism ini. Bahkan falsafah ini selalu menjadi dasar bagi
kekuatan seluruh aktifitas Yakult yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan umat
manusia. Sistem pemasaran Yakult terdiri dari 2 jenis :
1. Sistem Direct Sales
Sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket,
koperasi, kantin dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil
berpendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37
cabang atau TKU (tempat kegiatan usaha) yang melayani outlet-outlet yang
tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi.
PROSES PEMBUATAN
Tangki pelarutan
Tangki pembibitan
Tangki penampungan
Tangki pencampuran
Mesin pengisian
Tangki fermentasi
Proses homogenizer
Mesin Pengepakan
Distribusi
Ruang dingin
glukosa dan susu bubuk skim. Glukosa merupakan media bagi bakteri ini untuk hidup.
Pembelahan bakteri ini cukup lama sekitar 1 hari setiap pembelahannya. Proses ini
dilakukan selama 1sampai 4 hari didalam inkubator, setelah itu dipindakan kedalam
inkubator yang berisi sukrosa dan aroma untuk membentuk yakon (Yakult Konsentrat)
selama 1 minggu. Kemudian diencerkan dengan air dan dikemas didalam botol plastik
yang dibuat dari polistiren.
Proses pembuatan yakult adalah dengan cara memfermentasi campuran susu
bubuk skim dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain.
Yakult dibuat dari bahan-bahan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup, susu
bubuk skim, sukrosa dan glukosa, perisa, air, serta yakult ini tidak menggunakan bahan
pengawet.
Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsa
tanpa menggunakan pengawet adalah dikarenakan asam laktat yang dihasilkan secara
alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpannya, pembuatannya
secara hygienis penyimpanannya pada suhu dibawah 10C.
Yakult merupakan produk susu fermentasi dengan menggunakan starter tunggal
yaitu Dornic atau 0,5% asam Lactobacillus casei. Kecepatan pertumbuhan bakteri ini
berkisar 50 laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei berbentuk batang tunggal dan
termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih
kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan Lactobacillus
helveticus. Lactobacillus casei akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam
asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh faseketolase.
Pembuatan yakult adalah dengan cara mensterilisasi susu terlebih dulu selama 3
sampai 4 detik, kemudian ditanamkan Lactobacillus casei pada suhu 140 C selama
empat hari. Nilai gizi yakult yaitu protein (Strain shirota) diinkubasi pada suhu 37 C,
1,2%, lemak 0,1%, mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan nilai kalori tiap
100 gram. Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk
dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari
pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu
bertahan hidup hingga usus halus. Langkah pertama produksi susu ini disebut dengan
proses pembibitan dimana bakteri Lactobacillus casei yang khusus didatangkan dari
Jepang dicampur dengan glukosa dan susu bubuk skim. Glukosa merupakan media bagi
bakteri ini untuk hidup. Pembelahan bakteri ini cukup lama sekitar 1 hari setiap
pembelahannya. Proses ini dilakukan selama 1-4 hari didalam inkubator, setelah itu
dipindakan kedalam inkubator yang berisi sukrosa & aroma untuk membentuk yakon
(Yakult Konsentrat) selama 1 minggu. Kemudian diencerkan dengan air dan dikemas
didalam botol plastik yang dibuat dari polistiren.
Tahapan Proses Pembuatan Yakult:
a. Tangki pelarutan
Bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan
ditampung dalam tangki pelarutan.
b. Tangki pembibitan
Dalam tangki ini bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain disiapkan dan
dikembangbiakkan.
c. Tangki fermentasi
Selanjutnya bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain dicampu dengan
campuran bahan-bahan di no. 1 diatas dan dimasukkan kedalam tangki fermentasi.
d. Proses homogenizer
Tahap berikutnya dilakukan proses Homogenizer dan diawasi secara ketat.
e. Tangki pencampur
Hasil proses homogenizer tersebut dicampur dengan sirup dari tangki sirup dan
disimpan dalam tangki pencampur.
f. Tangki penampung
Kemudian hasil dari proses no. 4 tersebut dicampur dengan air yang sudah di
sterilisasi dan ditampung didalam tangki penampung.
g. Mesin pembuat botol
Untuk menjaga higienitas dari Yakult, maka proses pembuatan botol dilakukan
sendiri oleh Yakult Indonesia.
h. Mesin pengisian
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga
dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa,
dan lain-lain.
i. Mesin pengepakan
Botol-botol yang sudah terisi untuk selanjutnya dikemas dalam kemasan dimana 1
kemasan (packing) terdiri dari 5 botol Yakult.
j. Ruang pendingin
Kemasan yang berisi botol Yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin
kualitas dari minuman kesehatan Yakult.
k. Distribusi
Dari ruang pendingin tersebut selanjutnya Yakult siap didistribusikan ke pelanggan
melalui sistem penjualan langsung (Direct Sales) untuk dikirim ke toko-toko dan
supermarket maupun melalui sistem penjualan oleh Ibu-ibu Yakult Lady untuk
dikirim ke rumah-rumah setiap hari.
2.6 Profil Mesin dan Peralatan Utama PT.YAKULT INDONESIA PERSADA
property yang dapat membunuh bakteri-bakteri yang hidup pada cairan atau larutan
yang tersimpan di dalamnya. Tidak heran jika banyak industri dan produsen makanan
serta minuman menggunakan Tangki Stainless sebagai tempat penyimpanan dan
penampungan bahan-bahan produk mereka.
Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan tangki stainless steel dalam
industri karena stainless adalah bahan yang 100% dapat didaur ulang. Sehingga
menjamin penggunaannya akan semakin efisien serta tidak akan mencemari lingkungan.
Dipabrik pembuatan yakult ini banyak terdapat banyak tangki antara lain tangki
pembibitan, tangki pelarutan, tangki fermentasi, tangki pencampur, dan tangki
penampung.
b. regenerator
c. pendingin
d. pompa
e. tabung pengaman
f. gauge meter
g. thermometer
Homogenizer berfungsi untuk memecah globula-globula lemak agar ukurannya
seragam/homogen. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengalirkan produk melalui celah
dengan tekanan tertentu. Aliran dari celah ini mengakibatkan terjadinya hambatan aliran
prioduk sehingga terjadi gesekan antara globula lemak. Karena adanya perbedaan
tekanan pada aliran maka akan terbentuk gelembung-gelembung uap yang kemudian
pecah dan memperkecil ukuran globula lemak.
dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan dengan
proses sebagai berikut :
terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, melunak pada suhu 950C. Dan
digunakan sebagai wadah makanan beku, sendok, garpu. Maka dari itu, digunakannya
polistiren ini sebagai bahan kemasan primer dari botol yakult.
Polistiren yang sering dibicarakan orang yaitu polistiren yang digunakan untuk
sterefoam. Polistiren untuk sterefoam tersebut berbahaya karena bahan styrine dapat
bermigrasi ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan dan akan
menggangu perkembangan system otak dan saraf akan tetapi PT. Yakult mengklaim
plastik botol yakult adalah plastik yang terbuat dari plastik polistirena yang food grade
yang aman dan mudah didaur ulang sebagai alat-alat rumah tangga lain. Polistirena pada
kemasan yakult ini sangat cocok unuk mengemas bahan yakult yang tidak mengandung
alkohol dan lemak selain itu polistirena ini bersifat transparan atau jernih.
Yakult harus selalu disimpan pada suhu dibawah 10C karena pada kondisi
tersebut bakteri Yakult tidak aktif sehingga kualitas Yakult dapat dipertahankan terjaga.
Penyimpanan pada suhu diatas 10C akan mengakibatkan turunnya kualitas karena
bakteri Yakult aktif, menghasilkan asam laktat yang menyebabkan Yakult menjadi asam
dan jumlah bakteri hidupnya akan menurun.
Untuk pendistribusian yakult. Pertama-tama botol yakult diurutkan dalam
kelompok yaitu lima botol dan dibungkus plastik dalam polietilen film. Sepuluh
dikalikan lima bungkus dikelompokkan bersama dan dibungkus lagi dalam polietilen
film dan kemudian panas menyusut, membentuk sebuah lempeng Yakult 50 botol.
Setelah selesai dikelompokan, yakult akan masuk ke dalam refrigerator room. Yakult
yang telah berbentuk lembaran ditransfer ke palet, dibungkus dan disimpan pada suhu
2-3 C sementara menunggu pengiriman ke toko-toko.
Untuk distribusi digunakan truk berpendingin yang akan mengantarkan yakult ke
gudang utama jaringan supermarket (misalnya Safeway atau Woolworths dan Coles)
untuk dibagikan ke supermarket. Dimana yakult yang dikirim adalah yakult individu
yang merupakan independen langsung untuk dikirim ke supermarket, susu bar, pusat
kebugaran, toko makanan,minuman kesehatan, motel, rumah sakit dan outlet lain.
Sedangkan satu cara pendistribusian yakult menggunakan yakult ladies yang akan
mengantarkan yakult dari satu rumah kerumah lain yang difasilitasi dengan kotak
pendingin agar menjaga kualitas dari produk yakult.
2.7 Profil Perusahaan PT. NIPPON INDOSARI KORPINDO. TBK
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk (PT NIC) berdiri pada tahun 1996, dan
memulai kegiatan pemasarannya di Bulan September 1996. Awal berdirinya, PT NIC
hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, Jawa Barat dengan
kapasitas produksi sebanyak 2 (dua) line.
Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat,
PT NIC menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti
saat itu meliputi : Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung.
Kemudian pada tahun 2005, PT NIC mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa
Timur dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi
sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik PT NIC di Pasuruan juga melayani
pemasaran di wilayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wilayah
Jabodetabek, tahun 2008 PT NIC kembali membangun pabrik yang ke-3 yg juga
berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas
produksi sebanyak 2 line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas
produksi menjadi 4 line.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Jogjakarta, pada tahun
2011, PT NIC meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi sebanyak
2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut. Atas permintaan
masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, PT NIC kembali membangun
pabriknya di Kota Medan yang akan diresmikan pada akhir Bulan April 2011; dengan
kapasitas produksi sebanyak 2 line.
Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, PT Nippon
Indosari Corpindo, Tbk lantas mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di
Pasuruan pada tahun 2005. Pesatnya peningkatan jumlah produksi di pabrik Kawasan
Jababeka membuat PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk kembali membangun pabrik Sari
Roti pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang.
Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan pada tahun
2011. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk telah secara resmi mencatatkan saham di
Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.
Beragam varian roti Sari Roti dengan bermacam rasa yang terdiri dari Roti Tawar,
Roti Manis Isi, Roti Cream, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake,
diproduksi di pabrik Sari Roti dengan menggunakan teknologi terbaik dan modern
dengan mengedepankan prinsip 3H, yaitu Halal, Hygienic, Healthy. Sebagai bukti
komitmen terhadap prinsip 3H dalam menyediakan produk-produk yang berkualitas dan
aman, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk pada tahun 2006 Sari Roti telah mendapatkan
sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan
keamanan pangan. Sari Roti juga memiliki unit pengembangan produk untuk
mnghasilkan produk sesuai dengan keinginan masyarakat.
Sari Roti sebagai produsen roti terbesar di Indonesia saat ini yang telah berkiprah
selama selama lebih dari 15 tahun telah meraih beragam penghargaan, antara lain: Top
Brand 2009, Top Brand for Kids 2009, Top Brand 2010, Top Brand for Kids 2010,
Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Top Brand for Kids 2011 dan Rekor
Bisnis 2011, dan sederet penghargaan lainnya.
Visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan terbesar di Indonesia di bidang
bakery dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk produk berkualitas tinggi
dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Misi perusahaan ini adalah
membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan
mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.
PROSES PRODUKSI
Sponge mixing
Fermentasi
Dough mixing
Dividing
Pressing
Panning
Final Fermentation
Baking
Cooling
Packaging
Distributor
Gambar 27. Diagram Alir Proses Pembuatan Sariroti
Dalam proses pembuatan roti, dikenal beberapa metode proses pembuatannya.
Mulai dari proses yang hanya memerlukan satu kali pencampuran seperti straight
dough mixing dan no time dough mixing, hingga proses pembuatan roti yang
memerlukan dua kali proses pencampuran seperti sponge and dough mixing.
Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam proses
pembuatan roti, SARI ROTI menggunakan metode sponge and dough mixing. Metode
ini memiliki kekurangan berupa proses yang diperlukan memerlukan waktu yang lebih
lama, namun kelebihannya adalah dapat memberikan roti dengan kualitas terbaik, baik
dari segi tekstur, kelembutan, aroma, dan rasa dari roti yang dihasilkan.
Pada proses pencampuran pertama atau sponge mixing, sebagian bahan baku
dicampurkan terlebih dahulu untuk menghasilkan adonan biang. Bahan baku yang telah
tercampur selanjutnya disimpan pada tempat khusus untuk kemudian disimpan pada
ruang fermentasi.
Pada proses fermentasi ini, ragi yang ada pada adonan akan bekerja memecah
karbohidrat yang terdapat pada tepung terigu dan beberapa bahan lainnya menjadi
alkohol dan beberapa jenis asam. Alkohol dan asam tersebut yang akan berperan besar
terhadap aroma dan rasa khas dari adonan roti yang dihasilkan.
Pada proses fermentasi ini juga dihasilkan gas CO2 yang kemudian terperangkap
di dalam adonan sehingga volume adonan akan mengembang beberapa kali lipat dari
volume adonan awal.
Proses fermentasi ini berlangsung antara 3 hingga 4 jam pada ruangan khusus
yang dijaga suhu dan kelembabannya agar proses fermentasi dapat berlangsung secara
sempurna.
Setelah proses fermentasi selesai, adonan akan kembali dimasukkan ke dalam
mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal sebagai dough
mixing. Pada proses ini adonan akan ditambahkan beberapa bahan baku lainnya seperti
gula, garam, susu, dan beberapa bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan rasa
yang khas pada masing-masing adonan roti yang dihasilkan.
Pada proses pencampuran kedua ini, adonan yang dihasilkan harus dipastikan
telah dalam kondisi kalis, elastis, dan tidak lengket pada mesin. Kedua hal ini
merupakan indikator utama bahwa adonan roti telah cukup baik dan dapat dilanjutkan
ke proses selanjutnya.
Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa menit untuk menstabilkan
suhu adonan dan untuk menjaga kualitas adonan.
Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang telah
ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin pemotong khusus (divider) dan
kemudian dibulatkan secara otomatis menggunakan rounder.
Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan tersebut selanjutnya akan masuk ke
dalam intermediate proofer. Proses ini bertujuan agar adonan lebih relaks sehingga
adonan menjadi lebih lembut dan mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya.
Untuk menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang seragam, adonan
dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses ini gas yang terdapat pada kantung udara akan
dikeluarkan sehingga adonan akan memiliki pori-pori yang halus dan seragam.
Adonan selanjutnya dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Bentuk
dapat berupa bentuk bulat, oval, bentuk seperti tabung, atau bentuk-bentuk lainnya.
Khusus untuk roti manis, sebelum dibentuk biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu
dengan isian roti.
Setelah dibentuk, adonan selanjutnya disusun pada loyang khusus. Loyang yang
sudah penuh dengan adonan selanjutnya disimpan pada rak khusus dan dimasukkan ke
dalam ruang fermentasi akhir.
Proses fermentasi akhir (final proofing) ini memiliki prinsip yang sama dengan
proses fermentasi pertama, namun dilakukan dengan waktu yang lebih singkat. Setelah
adonan mengembang dan diperoleh volume adonan yang sesuai dengan standar yang
diharapkan, adonan selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang.
Proses pemanggangan adonan (baking) dilakukan pada tunnel oven yang memiliki
panjang sekitar 12 meter selama 10 hingga 30 menit, tergantung dari jenis roti yang
akan dibuat, dengan suhu pemanggangan yang dijaga ketat agar roti dapat matang
dengan sempurna.
Selama proses ini, adonan akan dimatangkan baik di bagian dalam maupun bagian
luar. Pada proses ini akan diperoleh warna roti yang diharapkan. Demikian pula dengan
aroma khas roti akan muncul pada saat proses pemanggangan berlangsung.
Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan dari loyang (depanning) dan
dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling tower terlebih dahulu sebelum roti
siap untuk dikemas. Proses pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat pada
roti dapat keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas dalam kondisi
yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah berjamur.
Roti yang baru keluar dari oven juga umumnya kondisinya masih lembek. Khusus
untuk roti tawar, jika roti tersebut langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak
sehingga bentuknya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk dikemas.
Khusus untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan
proses sortir untuk memastikan bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah
memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
Pada kemasan SARI ROTI selalu tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan
tanggal baik sebelum, yang menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal
yang tertera pada kemasan. Khusus untuk roti tawar SARI ROTI, tanggal baik sebelum
tertera pada kwiklok atau penjepit kemasan roti.
Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal
detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari
kontaminasi fisik dan tidak membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga
merupakan salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard Analysis and
Critical Control Point) pada proses pembuatan SARI ROTI.
Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun pada krat
khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan siap untuk didistribusikan.
2.9 Profil Mesin dan Peralatan Utama PT. NIPPON INDOSARI KORPINDO.
TBK.
Peralatan-peralatan besar yang terdapat di pabrik ini antara lain:
manfaat serta cara penyimpanan dan juga penanganan yang baik pada masing-masing
produk.
3.2 Saran
Saran dari kegiatan ini adalah diperbanyak lagi perusahan yang dikunjungi karena
banyak ilmu, manfaat, setra wawasan yang dapat digali lebih banyak lagi. Waktu
pelaksanaan pada saat dipabrik seharusnya lebih lama lagi karena banyak yang ingin
ditanyakan oleh peserta kunjungan industri.