Anda di halaman 1dari 29

TINITUS

(TINITUS=TINITUS AURIUM)

1.

2.

3.
4.

Definisi
Suatu sensasi subyektif suara di
tellinga/kepala
Ada suara dalam telinga/kepala, tanpa obyek
lingkungan; lebih jelas bila lingkungan tenang
Suatu persepsi suara, tanpa stimulasi akustik
Suatu persepsi akustik, berasal dari tubuh
penerita sendiri, unwanted, jarang bisa
didengar orang lain

Ragam :
Nada murni (25%), gemuruh ombak,
suara jangkrik, suara mesin uap,
mendesu/menderu,mendengung,
mendenging, pulsatif/berdenyut

1.

DD :
Halusinasi akustik/auditorik :

2.

Suara lebih kompleks (orang bicara,


orkestra, lonceng gereja)
Merupakan gejala psikiatrik

Autofonia :

Mendengar suara sendiri abnormal


Terdapat pada CHL

Insidensi :
Semua umur, tersering 40-80 th
Laki perempuan sama
50% unilateral, 50% bilateral/ didalam
kepala
Di AS > 37 juta orang, 20% saja yang
ekstrim
Intensitas & frekuensi :
80% < 20 DB, 5% 40 DB; dipengaruhi
tingkat kelelahan dan kecemasan
tersering 3000-5000 Hz; >80% band
noice dgn luas 2400 Hz

Fenomena umum :

Merupakan fenomena yang dialami semua


orang

95% populasi normal di ruang anekoik


mengalami tinitus

Penyebab :

resting discharge sel-sel rambut koklea

Gerakan molekuler udara di telinga tengah

circulating blood di/dekat organon korti

Sebagian besar orng tidak merasa akan efek


masking suara sekitar

Gejala penyerta :

Sering disertai HL (lebih sering) & vertigo


Meski tidak menyeluruh, pada
pemeriksaan ditemukan HL
Biasanya, yg dgn CHL dgn frekuensi
rendah, yg dgn SNHL berfrekuensi tinggi
Ada sedikit hubungan antara derajat HL
dgn intensitas tinitus

Masih Masalah

Belum ada pemahaman


gamblang/menyeluruh
Teori/penjelasan lemah
Penuh subjektivitas dan abstraksi

PEMILAHAN
OBJEKTIVE TINNITUS
SUBJEKTIVE TINNITUS
VIBRATORY TINNITUS
NON-VIBRATORY
TINNITUS
(ALL SUBJECTIVE)

TYMPANIC
PERIPHERAL
PETROUS
CENTRAL

TINITUS VIBRATORI
(VIBRATORY TINNITUS=VT)

Lebih jarang, patofisiologi lebih mudah dipahami,


kausa lebih mudah diidentifikasi

Tergantung kuat energi, lemah ->


tinitus subyektif; kuat -> tinitus objektif

Kausa :
1. Kelainan vaskuler
- Kelainan vaskuler lokal/regional ->
peningkatan aliran & turbulensi darah -> tinitus

-Termasuk disini :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Malformasi kongenital arteri & vena


OMA / OMK / OME
Vasa aberantia
Neoplasma vaskuler
AV-shunt
Dilatasi aneurismal
Stenosis portal vasa hepar

CIRI..

Yang oleh kelainan arteri -> pulsatif (seirama


denyut jantung)

Yang oleh kelainan vena -> dengung konstan

Dengan pemblokiran pemb.darah pemasok


anomali (menekan a.karotis,memutar kepala) ->
tinitus hilang / kurang (bagian dari upaya
diagnostik)

2. KELAINAN NEUROMUSKULER

Kontraksi kronik mm.tensor timpani, stapedius,


tensor/levator veli palatini -> bunyi clicking yang
bisa didengar penderita/pemeriksa
underlying cause disini a.l : sklerosis multipel,
kelainan cerebrovaskuler, neoplasma intrakranial.

3. KELAINAN TUBA EUSTAKIUS :

Normalnya tuba senantiasa tertutup. Keadaan


tertentu -> tuba selalu terbuka -> abnormally patent
/ patulous -> suara pusaran udara di nasofaring
akibat respirasi ditransmisikan melalui tuba ke telinga
tengah
Dengan otoskop & timpanometer : membrana timpani
bergerak sesuai dinamika respirasi

Akibat tuba paten, juga terjadi autofonia


Sebab a.l :
a.
Penurunan BB yang cepat (sakit/diet ketat)
b.
Pil KB tertentu
c.
Masa nifas
Posisi kepala lebih rendah -> local venous
engargement -> tuba -> tinitus hilang

TINITUS NONVIBRATORI (NON


VIBRATORY TINNITUS = NVT)

NVT mayoritas berhub. Dgn SNHL koklear

Terjadi akibat lesi pada jalur akustik (perifer/sentral)

Kelainan di telinga tengah juga bisa menyebabkan NVT.


Oleh Trowbridge (1949) dijelaskan : Ada hubungan erat
antara elemen neural auris media & auris interna (N.V,
N.X & saraf simpatetik TT berhub. Dgn TD -> perubahan
struktur TT & struktur sekitar, trmsk
art.temporomandibula timbulkan tinitus. Aktor sentral
disini adalah pleksus timpanikus. Iritasi/stimulasi/impuls
yg mengenai pleksus ini -> bila lemah mybbkan tinitus,
bila kuat menyebabkan nyeri

Reed (1960) dari 200 kasus : 75% sumber di


koklea, 18% di SSP, 15% di sistem konduksi, 3%
vaskuler.

Mawson (1963) membagi NVT :


- Timpanik (lesi di TT)
- Petrous (lesi di TD & N.VIII)
- Sentral (Lesi di batang otak & otak)

Ada yang membagi :


Tinitus sentral, bila terasa di dalam
kepala
Tinitus perifer, bila terasa di telinga
(uni/bilateral)

DIAGNOSIS

Tinitus merupakan gejala, harus dicari


penyakit/kelainan penyebabnya, meski
tidak mudah, terutama NVT

Upaya diagnosis meliputi :


1.
Anamnesis, perlu menyeluruh
2.
Pemeriksaan fisik
3.
Pemeriksaan penunjang/laboratorium

1.
a.
b.

Anamnesis

Berapa lama? progresivitasnya?


Hubungannya dg gangguan audiovisual lainnya
(HL,vertigo)?

c.

Ciri-ciri lainnya :

Lokasi di telinga uni/bilateral?

Nada (tinggi/rendah), intensitas (keras/lemah)?

Pola (tetap/pulsatif,decking,blowing)?

Tingkat gangguan (ringan,sedang,berat)?

Efek suara ambient(intensitas


mengeras/melemah)?

Durasi (terus-menerus/hanya waktu ttt)?

Ragamnya (gemuruh,derung,dengung,dsb?

d.

Riwayat penyakit/kelainan yg dpt


menjadi penyebab (peny. telinga,trauma
kepala,paparan bising,obat ototoksik)

e.

Riwayat keluarga

2. Pemeriksaan fisik
a.

b.

Status generalis/internus
termasuk kelainan sistemik yg
menyebabkan tinitus (DM, hipertensi,
hipertiroid)
Status lokalis/THT :
Inspeksi aurikula, CAE, MT (otoskop
pneumatic)
Auskultasi (mastoid,kranium,leher)

3. Pemeriksaan penunjang/laboratorium

Pemeriksaan lab : darah rutin, gula darah,


serum tiroksin, serologi sifilis, dll)
Pemeriksaan penunjang :
Angiografi, untuk mencari lesi vaskuler
Timpanometri tuba paten, mioklonus
alat TT& palatum
EMG mioklonus alat palatum

1.
2.
3.

Audiometri (nada murni, Bekessy, bila perlu juga


audiometri tutur, TDT, NBLB/MLB, sisi, OAE,BERA)
Pemeriksaan lain atas dasar index of suspection
(yg dibangun dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan profil audiometrik), termasuk disini :
ENG (menilai sist vestibuler)
X-Foto apex petrosus (lesi angulus serebelopontin)
CT-Scan kepala (lesi intrakranial)

TERAPI

1.

Sebisa mungkin kausal, walau hanya


sebagian kecil tinitus yg kausanya dpt
diidentifikasi, terutama NVT.
Ragam terapi
Operasi :
Ragam : insersi gomet, stapedectomi,
simpatektomi ganglion stelatum,
sakulotomi, labirintektomi, neurektomi N
VIII, timpanosimpatektomi,dll
Hasil fifty-fifty,lebih berhasil pd VT
daripada NVT

2. Medikasi :
Obat masuk memperbaiki/meningkatkan
sirkulasi darah : ekstrak ginkobiloba-Eqb,
cinnarizin, flunarizine, betahistin,
papaverin HCL, antihistamin
Roboransia : vit A, B12, C, E, E, Co & Zn
Obat penenang, antiansietas,
antidepresan

3. Masking

Tinitus ditekan/diredam dgn memperkuat


suara sekitar/ memberikan suara buatan.
Contoh : mengatur control radio FM diantara
dua stasiun
Sangat membantu saat menjelang tidur
Ada yg disebut inhibisi Residual efek
supresi thdp tinitus masih bila 30-40 menit
setelah masking dilepas
Keterbatasan : pada penderita dg tinitus
berat/fatal
Ada pendapat, tinitus yg tidak bisa diterapi
dgn masking adalah tinitus sentral

4.
Biofeedback

Dgn asumsi tinitus berkaitan dgn stres,


diberikan psikoterapi dgn tujuan penderita bisa
menerima tinitus tersebut secara proporsional
Disini penderita dilibatkan secara aktif sehingga
menyadari bahwa :
Pasien dapat mengendalikan relaksasinya
Relaksasi mengurangi stres dan gejalanya
Tinitus adlh gejala yg berhubungan dgn stres

Perlu dirancang bersama otologist


psikiatrist/psikologis

5. Psikoterapi

Tinitus merupakan gejala paling


distressing, penderita tinitus do have a
perflexing problem cemas & depresi
berat bunuh diri
Perlu bantuan psikiater

6.Alat bantu dengar

Efektif untuk yg dgn HL (terutama CHL)


Suara sekitar yg keras tinitus teredam

7. Diet

Diet rendah lemak & garam


Hindari yg merangsang (kopi, kola, teh)

8. Stimulasi galvanik/elektrik

Masih eksperimental

9. Tusuk jarum

Masih perlu dipertanyakan

10. Hiperbarik

Masih belum jelas

MABUK GERAK
(MOTION SICKNESS)
Sinonim :
sea sickness, aerosickness, carsickness,
tramsickness, amusement-horse-ride
sickness, camel sickness, etc
Definisi :
Sindrom/kumpulan gejala : apathy,
headache, stomach awarness, pallor,
salvation, nausea, vomiting,
prostration; yg terjadi pd umumnya akibat
atau berhubungan dgn gerak/perasaan gerak

Kepentingan
Pada orang-orang yg berkecimpung dgn
paparan gerak yg cepat/kompleks, seperti pilot,
astronot, pelaut, penerjun payung, pemain tong
stan, pemain akrobat; terjadinya motion
sickness dapat mengganggu aktivitasnya dan
membahayakan dirinyaperlu alat seleksi

Etiologi

1.
2.
3.

4.

moiton sickness bisa terjadi akibat :


Unusual vestibuler stimulation
Unusual visual stimulation
Rangsangan suara kerasyg sumbernya
bergerak thdp penderita
Rasa takut, rasa tidak aman yg pada salah
satu pengendali.....

1.
a.
b.

2.

3.

Ada 3 teori tentang mekanisme motion sickness


:
conflict teori, yaitu ada konflik antara input dan
Komponen-komponen labirin
Labirin dan sistem sensorik lain (visual atau
kinestetik)
teori ini selanjutnya dipakai, yaitu bila ada konflik
antara pola input yg (baru) masih dapat yg telah
unprinted(terekam) atas pengalaman
sebelumnya
overstimulation theory. Teori ini masih
dipertanyakan karena ada camel sickness &
elepheant sickness, tapi tidak ada horse back
riding sickness
evalutionary theory
benar atau tidaknya teori-teori tersebut masih
perlu investigasi lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai