KONDILOMA AKUMINATA
Disusun Oleh:
Arianto Adi Wibowo
G99131021
Pembimbing:
Arie Kusuma Wardhani, dr. SpKK
STATUS RESPONSI
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
Penguji
Nama Mahasiswa
NIM
: G99131021
KONDILOMA AKUMINATA
I. DEFINISI
Kondiloma akuminata adalah kelainan kulit memiliki bentuk vegetasi
bertangkai dengan permukaan berjonjot dan disebabkan oleh virus yaitu
Human Papilloma Virus (HPV) dari berbagai sub tipe7
Kondiloma adalah tumor jinak epiderma yang disebabkan oleh infeksi
human papilloma virus (HPV) pada kulit dan mukosa4, 8
II.EPIDEMIOLOGI
Frekuensi terjadinya kondiloma akuminata pada pria dan wanita
sama, penyebarannya kosmopolit, dan transmisinya bisa melalui kontak kulit
langsung maupun hubungan seksual7
Kondiloma akuminata adalah penyakit infeksi menular seksual yang
paling sering terjadi setelah genital herpes.2
Sebanyak 65% orang yang yang melakukan hubungan seksual dengan
pasangan yang terinfeksi kondiloma akuminata akan tertular, dan 90%
disebabkan oleh non-oncogenic HPV tipe 6 dan 11.5
III.
ETIOLOGI
PATOGENESIS
HPV yang masuk ke sel basal epidermis ini dapat menyebabkan nodul
kemerahan di sekitar genitalia. Penumpukan nodul merah ini membentuk
gambaran seperti bunga kol. Nodul ini bisa pecah dan terbuka sehingga
terpajan mikroorganisme dan bisa terjadi penularan karena pelepasan virus
bersama epitel.7
HPV yang masuk ke epitel dapat menyebabkan respon radang yang
merangsang pelepasan mediator inflamasi yaitu histamine yang dapat
menstimulasi saraf perifer. Stimulasi ini menghantarkan pesan gatal ke otak
dan timbul impuls elektrokimia sepanjang nervus ke dorsal spinal cord
kemudian ke thalamus dan dipersepsikan sebagai rasa gatal di korteks
serebri. Pada wanita yang terinfeksi HPV dapat menyebabkan keputihan dan
disertai infeksi mikroorganisme yang berbau, gatal dan rasa terbakar sehingga
tidak nyaman pada saat melakukan hubungan seksual.7
HPV masuk ke dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit sehingga
kondiloma akuminata sering timbul pada daerah yang mudah mengalami
trauma. Masa inkubasi berlangsung 1-8 bulan (rata-rata 2-3 bulan).9
Kondiloma akuminata dapat disebabkan kontak dengan penderita
yang terinfeksi HPV. Sampai saat ini dikenal lebih dari 100 macam jenis
HPV, yang sering menyebabkan kondiloma akuminata yaitu tipe 6 dan 11.
HPV ini masuk melalui mikrolesi pada kulit, biasanya pada daerah kelamin
dan melakukan penetrasi pada kulit sehingga menyebabkan abrasi permukaan
epitel. Human Papilloma Virus adalah epiteliotropik; yang sifatnya
mempunyai afinitas tinggi pada sel-sel epitel. Replikasinya tergantung pada
adanya diferensiasi epitel skuamosa. Virus DNA (Deoxyribonucleic Acid)
dapat ditemukan pada lapisan terbawah dari epitel. Protein kapsid dan virus
GEJALA KLINIS
Pada pria tempat predileksinya di perineum dan sekitar anus, sulkus
koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis.
Pada wanita di daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina, kadang pada
porsio uteri. Pada wanita yang banyak mengeluarkan fluor albus atau wanita
yang hamil pertumbuhan penyakit lebih cepat.7
Secara klinis kondiloma akuminata dibagi 3, yaitu11:
1. Bentuk akuminata
Terlihat vegetasi bertangkai dengan permukaan yang
berjonjot-jonjot seperti jari. Beberapa kutil dapat bersatu
membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti
kembang kol. Lesi yang besar ini sering ditemui pada wanita yang
mengalami flour albus dan pada wanita hamil atau dengan
gangguan imunitas.
lesi
subklinis.
Permukaan
lesi
papulosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes asam asetat
Bubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai.
Dalam 1-5 menit lesi akan berubah warna menjadi putih (acetowhite).
Perubahan warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu lebih lama
(sekitar 15 menit). 11
2. Kolposkopi
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat lesi kondiloma akuminata
yang subklinis. Kolposkopi menggunakan sumber cahaya yang kuat dan
lensa binokular sehingga lesi dari infeksi HPV dapat diidentifikasi.
Kolposkopi digunakan bersama asam asetat untuk membantu visualisasi
8
dirubah.
Podophylin
yang
paling
aktif
adalah
interferon
telah
menunjukkan
hasil
yang
PROGNOSIS
Walaupun
sering
mengalami
residif,
prognosisnya
baik.
Faktor
DAFTAR PUSTAKA
11
12
STATUS RESPONSI
I. ANAMNESIS
A. Identitas
Nama
: Tn. S
13
Umur
: 51 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Surakarta
No. RM
: 01-29-26-51
: disangkal
: disangkal
: disangkal
14
Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Vital sign
: TD = 120/70 mmHg
HR = 86 x/menit
RR = 23 x/menit
T = 36,9o C
BB = 65
TB = 170
Kepala
Wajah
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
Genetalia
15
B. Status Dermatologi
III.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Acetowhite : (+)
Dengan menggunakan asam acetat 5%, kemudian ditetesi pada lesi, maka lesi
akan berubah warna menjadi putih.
2. Konsul VCT
3. Edukasi
a. Edukasi untuk menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi dan
istirahat yang cukup agar sistem imun tetap kuat.
b. Edukasi untuk menjaga kebersihan area genital.
c. Edukasi untuk tidak berhubungan seksual sampai dinyatakan sembuh.
d. Sedapat mungkin dilakukan pemeriksaan penanganan terhadap
pasangan seksualnya.
e. Edukasi
untuk
tidak
berganti-ganti
pasangan
seksual
dan
PROGNOSIS
Ad vitam
: Bonam
Ad sanam
: Dubia et bonam
17