NRP
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai
pH larutan.
Ada 3 jenis alkalinitas, yakni:
a. M-alkalinitas yaitu total alkalinitas yang disebabkan oleh ion bikarbonat, karbonat, dan
hidroksida. Hasil titrasi kompleksometri yang dilakukan pada uji M-alkalinitas
menunjukkan parameter korosifitas pada larutan tersebut dimana semakin besar hasil
titrasi maka semakin tinggi pula tingkat korosifitas pada larutan tersebut.
b. P-alkalinitas yaitu total alkalinitas yang disebabkan oleh ion hidroksida dan karbonat.
Hasil titrasi kompleksometri yang dilakukan pada uji P-alkalinitas menunjukkan
parameter kebasaan larutan tersebut, dimana semakin tinggi hasil titrasi maka semakin
basa larutan tersebut dan semakin besar tingkat kerak yang mungkin terbentuk.
c. O-alkalinitas
Tujuan analisa M-alkalinitas dan P-alkalinitas ditujukan untuk mengetahui
standarisasi kualitas air umpan boiler agar sesuai dengan standar dalam korosifitas dan
kerak.
5. Ringkasan Jurnal:
Pengolahan Air Produk Reverse Osmosis sebagai Umpan Boiler dengan
Menggunakan Ion Exchange
I.1 Pendahuluan
Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan disetiap sektor industri termasuk
pemanfaatan untuk kebutuhan energi dan pemanasan. Kebutuhan energi di idustri
memanfaatkan steam yang dibangkitkan pada suatu boiler dengan menggunakan air umpan
dari berbagai sumber yaitu danau, sungai, laut, maupun sumur. Pemurnian dilakukan agar air
umpan memenuhi persyaratan, salah satu metode yang dapa digunakan adalah kombinasi
reverse osmosis dan ion exchange.
a. Metode kombinasi reverse osmosis dan ion exchange
Osmosis adalah proses perpindahan air dari larutan dengan konsentrasi rendah menuju
larutan yang konsentrasinya lebih tinggi melalui membran semipermeabel sampai
konsentrasi kedua larutan sama. Berikut proses yang terjadi pada RO:
- Pengolahan Awal
- Emberian Tekanan
- Separasi Membran
- Stabilisasi
Ion exchange merupakan suatu proses dimana ion-ion dari suatu larutan elektrolit
diikat pada permukaan bahan padat. Sebagai pengganti ion-ion tersebut, ion-ion dari bahan
padat diberikan ke dalam larutan. Pertukaran terjadi di antara ion-ion yang sejenis dan
berlangsung dalam waktu yang singkat.
II.2 Pelaksanaan Penelitian
a. Bahan dan Alat
- Air sumur
- Resin lewatit S-100 (resin kation)
- Resin lewati M-504 (resin anion)
b. Variabel
- Variabel tetap:
Modul membran
Tekanan
Temperatur
Jenis resin
: spiral wound
: 5 bar
: 30oC
: Resin lewatit S-100 sebagai resin kation
Resin lewatit M-504 sebagai resin anion
Variabel Bebas:
Komposisi perbandingan resin kation : anion = 5 : 5; 4 : 6; 3 : 7
Penelitian diawali dengan melakukan pretreatment terlebh dahulu terhadap air umpan
dengan melewatkan melalui catridge filter. Mengatur tekanan operasi kemudian mengalirkan
air umpan melewati modul membran dan dilanjutkan kolom penukar ion, selanjutnya
ditampung di tangki produk. Kemudian melakukan analisa dengan pengukuran pH dengan
pH meter, konduktivitas dan TDS menggunakan alat konduktometer.
II.3 Hasil dan Pembahasan
a.
Pengaruh Perbandingan Resin terhadap TDS air produk
Perbandingan resin terhadap TDS mempengaruhi air produk sehingga TDS
mengalami penurunan dari awal umpan 21 mg/l menjadi 4 mg/l untuk komposisi
perbandingan resin 5 : 5, dan sebesar 3 m/l untuk komposisi perbandingan resin 3 : 7 dan 4
: 6.
Pada umumnya TDS menurun, semakin lama akan semakin bertambah besar
dikarenakan pada awal operasi resin mengalami kebocoran, daam artian resin belum
mampu mengikat semua ion yang terdapat dalam air karena di dalam resin terdapat ion-ion
seperti Na yang masih tersisa pada saat beregenerasi.
b. Pengaruh Perbandingan Resin terhadap Konduktivitas Air Produk
Pengaruh perbandingan resin terhadap konduktivitas mengalami penurunan dari nilai
konduktivitas awal umpan. Dengan nilai konduktivitas awal 19 S/cm menjadi 3,2 S/cm;
3,7 S/cm; 4,1 S/cm untuk masing-masing komposisi perbandingan resin 4 : 6; 3 : 7, dan
5 : 5.
Setelah pH mengalami kenaika dari kondisi awal, nila pH akan sedikit mengalami
penurunan dan mendekati konstan dikarenakan tidak semua resin anion yang ada mampu
untuk membasakan air dengan kandungan ion positif dari resin kation.
II.4 Kesimpulan
Air umpan boiler memiliki spesifikasi yang harus dipenuhi oleh air bakunya.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut dilakukan suatu pengolahan pada air baku dengan
proses kombinasi reverse osmosis dan ion exchange. Dengan memvariasi komposisi
perbandingan resin dapat dilihat pengaruh dari variabel tersebut. Air produk yang didapat
memiliki TDS 3 mg/l, konduktivitas 3.4 S/cm, dan pH 8.4. Hal ini berarti air produk
memenuhi spesifikasi air umpan boiler. Dari komposisi perbandingan resin kation : anion 4 :
6, 3 : 7, dan 5 : 5 didapatkan komposisi resin 4 : 6 mampu menghasilkan air produk dengan
konduktivitas paling kecil, yaitu 3.4 S/cm.