MANAJEMEN PENDIDIKAN
Tentang
MANAJEMEN KURIKULUM
Oleh
Kelompok III
SETIA ERLILA R
(11.107.013)
(12.106.033)
YULWIYANA
(12.106.061)
Dosen Pembimbing :
Drs. Muhammad Fazis, M.Pd
Yasril, M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
Kurikulum dalam dunia pendidikan sering diartikan adalah
sejumlah mata pelajaran disekolah atau mata kuliah diperguruan
tinggiyang harus ditempuh sampai memperoleh ijazah tingkat
tertentu. Sedangkan, kegiatan manajemen dititikberatkan pada
usaha-usaha pembinaan situasi pembelajaran di sekolah agar
selalu terjamin kelancarannya.
Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting disini
adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan tugas guru dan
kegiatan yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan
pengajaran.
Ruang lingkup atau garapan manajemen sekolah lebih
kurang ada 9 macam, yaitu : (1) manajemen kurikulum, (2)
manajemen
personil/
peserta
didik/kesiswaan/murid,
kepegawaian,
(4)
manajemen
(3)
manajemen
tatalaksana,
(5)
dan (9)
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN KURIKULUM
1. Pengertian Manajemen Kurikulum
Kurikulum sering diartikan dalam dunia pendidikan
adalah sejumlah mata pelajaran di madrasah atau sekolah
atau mata kuliah di perguruan tinggi yang harus ditempuh
sampai memperoleh ijazah tingkat tertentu. Secara sempit
kurikulum adalah keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh
satu lembaga pendidikan tertentu.
Kurikulum dalam pengertian yang lebih praktis dan
sederhana adalah segala pengalaman pendidikan yang
diberikan oleh sekolah atau madrasah kepada seluruh
peserta didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di
luar sekolah. Pengalaman peserta didik tersebut di madrasah
atau di sekolah dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan
pendidikan, antara lain dengan mengikuti pelajaran di kelas,
praktek keterampilan, latihan-latihan olah raga dan kesenian,
kegiatan karya wisata atau praktek dalam laboratorim di
sekolah atau madrasah1.
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem
pengelolaan
sistematik,
ketercapain
kurikulum
dan
yang
sistematik
tujuan
kooperatif,
dalam
kurikulum.
komprehensif,
rangka
Dalam
mewujudkan
pelaksanaanya,
mengelola
kurikulum
secara
mandiri
dengan
kebijaksanaan
nasional
yang
telah
ditetapakan. Asmendri.
Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum
dimaksudkan
mengontrol
agar
dapat
implementasi
memahami,
kurikulum,
membantu,
sehingga
dan
lembaga
mandiri
kurikulum,
dalam
mendesain
mengidentifikasi
kurikulum,
kebutuhan
menentukan
prioritas
baik
serta
melaporkan
kepada
sumber
masyarakat
dan
maupun
hasil
pada
pemerintah.
2. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan manajemen
berbasis sekolah (MBS). Lingkup manajemen kurikulum
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan
kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan
merelevansikan
antara
kurikulum
nasional
(standar
tersebutmerupakan
kurikulum
yang
integritas
dengan
hasil
yang
akan
diperoleh
dalam
dalam
manajemen
kurikulum.
berasaskan
demokrasi
yang
menempatkan
dan
efisiensi,
kurikulum
dan
efisiensi
rangkaian
harus
untuk
kegiatan
mempertimbangkan
mencapai
tujuan
proses
pendidikan
perlu
dilaksanakan
dan
kesempatan
juga
perlu
melalui
kegiatan
ekstra
dan
dengan
kebutuhan
peserta
didik
maupun
guru
maupun
dengan
demikian,
pelaksanaan
ketidaksesuaian
pembelajaran.
antara
desain
adanya
dukungan
kondisi
positif
yang
profesional
akan
melibatkan
masyarakat,
perlu
disesuaikan
dengan
ciri
khas
dan
mata
pelajaran
pada
setiap
satuan
pendidikan
dan
Kompetensi
dasar
yang
dikembangkan
a. Struktur Kurikulum SD
Beban belajar tingkat SD tahun I, II, III masing-masing
30, 32, 34 jam setiap minggu. Sedangkan untuk kelas IV, V,
VI masing-masing 36 jam setiap minggunya.
Struktur kurikulum SD sebagai berikut :
Alokasi Waktu Perminggu
I
II
III
IV
V VI
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila
dan kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
Kelompok B
1. Seni
Budaya
dan
Keterampilan
(termasuk
muatan
lokal)
2. Pendidikan
jasmani,
olahraga,
dan
kesehatan (termasuk
muatan lokal)
Jumlah Alokasi waktu per
minggu
Kelompok
10
10
10
1
0
6
30
32
34
36
36
3
6
merupakan
mata
pelajaran
yang
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Bahasa Indonesia
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya (termasuk
Muatan Lokal)
2. Pendidikan
Jasmani,
Olahraga,
dan
Kesehatan
(termasuk
muatan lokal)
3. Prakarya
(termasuk
muatan lokal)
Jumlah
Alokasi
Waktu
Perminggu
6
5
5
4
4
6
5
5
4
4
6
5
5
4
4
38
38
38
SMK
maka
dikembangkan
kurikulum
Pendidikan
kurikulum
pendidikan
menengah
mata
MATA PELAJARAN
Kelompok Wajib
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
7. Seni Budaya
8. Prakarya
9. Pendidikan
Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah Jam Pelajaran Wajib
Per Minggu
Kelompok Peminatan
Mata pelajaran Peminatan
Akademik (SMA)
Mata Peminatan Akademik
dan Vokasi (SMK)
4
4
2
2
2
2
4
4
2
2
2
2
4
4
2
2
2
2
23
23
23
20
20
20
28
28
28
Struktur
kelompok
peminatan
Akademik
(SMA)
Mata
pelajaran
Peminatan
dan
mata
X
23
Kelas
XI
23
XII
23
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
73
73
75
41
43
43
10
11
kebutuhan
daerah,
karekteristik
sekolah,
tahunan
adalah
rencana
penetapan
yang
dapat
dilakukan
untuk
dalam
seminggu
dalam
struktur
program
semester
12
merupakan
pembagian
tugas
pembelajaran
adalah
yang
pokok
adalah
jatah
tugas
tersebut
sesuai
dengan
pendidikan
formal
yang
ini
kadang-kadang
terpaksa
menyimpang,
13
sampai
saat
melaksanakan
mengajar
tinggal
program
pelajaran
ini
masih
tetap
satuan
pelajaran
terlebih
dahulu
harus
14
penggalan
waktu
tertentu,
misalnya
satu
semester.
Menghitung
semester
banyaknya
dengan
hari
melihat
efektif
selama
satu
kalender
sekolah
dan
kalender tahunan agar dapat diketahui betul-betul harihari yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas
mengajar.
Memasangkan
banyak
sub-pokok
bahasan
dengan
tujuan
instruksional
umum,
tujuan
waktu)
Bagaimana dilaksanakan (metode mengajar, alat-alat
pelajaran yang diperlukan, buku sumber yang diambil,
dan alat evaluasi)9
15
a. Pengertian Silabus
Silabus merupakan rancangan program pembelajaran
satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang
kompetensi inti dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai
oleh sisw, pokok materi yang harus dipelajari siswa serta
bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara
untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang
telah ditentukan. Dengan demikian silabus dapat dijadikan
pedoman bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran setiap kali melaksanakan pembelajaran.
Silabus menjawab persoalan tentang :
a. Tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa melalui
proses pembelajaran ?
b. Materi apa yang harus dipelajari siswa ?
c. Bagaiaman cara melakukan agar tujuan tersebut
tercapai ?
b. Manfaat silabus
1) Manfaat untuk guru adalah sebagai pedoman dalam
penyusunan
perencanaan
pembelajaran
serta
dalam
silabus
benar
dan
dapat
dan
16
dan
sistem
penilaian
menunjang
17
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
kemandirian
sesuai
dengan
bakat,
minat,
dan
ii.
18
iii.
kompetensi dasar
Merupakan
sejumlah
kemampuan
yang
harus
perilaku
yang
dapat
diukur
dan/atau
tertentu
yang
menjadi
acuan
penilaian
mata
Tujuan pembelajaran
menggambarkan
proses
dan
hasil
belajar
yang
Materi pelajaran
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
alokasi waktu
ditentukan
sesuai
dengan
19
keperluan
untuk
viii.
Metode pembelajaran
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
kegiatan pembelajaran
a.Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan
pembelajaran
yang
ditujukan
untuk
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
kemandirian
sesuai
dengan
bakat,
minat,
dan
20
x.
xi.
Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
c. Prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis
kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang
budaya,
norma,
nilai,
dan/atau
peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
21
lingkungan
dirancang
untuk
mengembangkan
RPP
disusun
dengan
mengakomodasikan
11 http://tirman.wordpress.com/pengembangan-rpp/
22
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
a. Kurikulum
sering
pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Asmendri. (2012). Manajemen Peningkatan Mutu.
Batusangkar: STAIN Batusangkar Press.
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran . Jakarta:
Kencana.
http://tirman.wordpress.com/pengembangan-rpp/
http://najiamabrura.blogspot.com/2013/06/manajemenkurikulum.html
24