Bab 1 Edit
Bab 1 Edit
Abstrak
Tanaman janggelan atau yang biasa dikenal dengan cincau hitam (Mesona
palustris Bl.) adalah salah satu bahan pangan yang digunakan sejak
zaman dahulu sebagai pengobatan tradisional. Banyak peneliti yang telah
mengembangkan produk pangan berbasis cincau hitam dalam bentuk
minuman. Cincau sangat baik dikonsumsi oleh semua kalangan. Bahan ini
sangat kaya mineral terutama kalsium dan fosfor. Cincau hitam juga
memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti antioksidan, flavonoid,
alkaloid, tanin, saponin, dan lain-lain. Kandungan senyawa bioaktif dari
bahan-bahan tersebut menjadikan cincau hitam
sebagai produk
fungsional
yang
mampu
berperan
sebagai
imunomodulator,
hepatoprotektor, antikanker, antihipertensi, antimutagenik, antidiabetes,
antiradang, dan lain-lain.
Kata kunci: Cincau Hitam, Kesehatan
Abstract
Janggelan or black grass jelly (Mesona palustris Bl.) is one of the foods are
used since ancient times as a traditional medicine. Researchers have
developed a black grass jelly based food products in the form of drinks.
Black grass jelly very well taken by all circles. This material a lot of
minerals, especially calcium and phosphorus. Black grass jelly also
contains bioactive compounds such as antioxidants, flavonoids, alkaloids,
tannins, saponins,etc. The content of bioactive compounds of these
materials makes the black grass jelly as a functional product that is
capable of acting as an immunomodulator, hepatoprotective, anticancer,
antihypertensive, antimutagenic, antidiabetic, anti-inflammatory, etc.
Pendahuluan
Perubahan gaya hidup yang terjadi di kota-kota besar, berpengaruh pada
pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang baik, yaitu makanan
tinggi kalori, lemak, dan kolesterol menjadi makanan yang banyak
digemari masyarakat. Kurang olahraga, seringnya konsumsi minuman
alkohol serta merokok juga menjadi kebiasaan yang kurang sehat bagi
sebagian masyarakat [1]. Selain itu, penggunaan obatobat kimia yang
beredar luas memiliki tingkat keberhasilan rendah dan menimbulkan efek
samping [2].
Beberapa tahun terakhir ini, tanaman cincau hitam (Mesona palustris)
mendapat perhatian sangat besar karena adanya fakta empiris serta bukti
penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa tanaman cincau hitam
berkhasiat untuk mengobati penyakit degeneratif [3]. Penyakit
degeneratif adalah penyakit akibat penurunan fungsi organ / alat tubuh
[4]. Sehingga dengan adanya fakta tersebut, maka cincau hitam
berpotensi dikembangkan sebagai pangan fungsional [3].
Cincau hitam (Mesona palustris Bl.) yang sering dikenal sebagai janggelan
merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam suku Labiate.
Tanaman ini berbentuk perdu tingginya antara 30 60 cm dan tumbuh
baik di daerah yang mempunyai ketinggian 75 2300 m di atas
permukaan laut, serta dapat tumbuh baik pada musim kemarau maupun
penghujan. Tanaman cincau hitam banyak terdapat di Indonesia,
diantaranya Sumatera Utara, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa dan Sulawesi
[5].
Ciri-ciri tanaman ini adalah berbatang kecil dan ramping, pada ujung
batang tumbuh batang-batang kecil, ada yang tumbuh menjalar ke tanah
dan ada pula yang tegak. Tanaman ini memiliki bentuk daun yang lonjong
dan berujung runcing. Bentuk bunganya mirip dengan kembang kemangi
berwarna merah muda atau putih keunguan. Berasal dari daun dan
batang inilah yang kemudian menghasilkan gelatin hijau kehitaman [6].
Tanaman Janggelan diklasifikasikan sebagai berikut [7]:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Mesona
Spesies: Mesona palustris Bl
Bagian tanaman cincau hitam yang mempunyai kegunaan adalah bagian
daun dan bagian batangnya yang dapat menghasilkan ekstrak gel cincau
[5]. Pembudidayaan tanaman ini sangat mudah karena tidak memerlukan
pemeliharaan secara khusus, karena setelah berumur 3 4 bulan
tanaman bisa dilakukan pemanenan pertama dengan cara memotong
sebagian tanaman menggunakan sabit sehingga bagian yang tertinggal
dapat tumbuh kembali. Tanaman cincau hitam yang telah dipanen
selanjutnya dikeringkan dengan cara menghamparkannya di atas
permukaan tanah, sehingga warnanya berubah menjadi coklat tua.
Tanaman yang telah kering ini merupakan bahan baku utama pembuatan
cincau hitam atau dapat disebut dengan simplisia cincau hitam [8].
Farmakologi Cina dan pengobatan tradisional mengatakan bahwa
tanaman cincau bermanfaat untuk anti demam, anti racun, bahkan
menurunkan tekanan darah. Manfaat ini bisa didapatkan dari penggunaan
rimpang dan daunnya [9]. Pada sebuah penelitian diketahui cincau hitam
dapat mengobati tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit gangguan
hati. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa kandungan senyawa fenol
dan antioksidan lain seperti KPG (Komponen Pembentuk Gel) yang
merupakan hidrokoloid berwarna coklat kehitaman pada cincau hitam
secara signifikan berkontribusi pada aktivitas antioksidan dan inhibitor
hormon maupun enzim dalam tubuh yang erat kaitannya dengan darah
tinggi [10].
Beberapa komponen aktif cincau hitam yang memiliki nilai fungsional di
antaranya flavonoid, polifenol, glikosida saponin, terpenoid dan steroid
[11].Cincau hitam juga mengandung senyawa oleanolic acid, ursolic acid
dan ceffeic acid yang bersifat antioksidan, antikanker, antimutagenik,
antidiabetes dan imunomodulator. Imunomodulator membuat sistem imun
tubuh lebih aktif dalam menjalankan fungsinya. Senyawa bioaktif pada
cincau hitam dapat bersifat sebagai imunomodulator karena mampu
meningkatkan proliferasi sel limfosit. Dalam pengaplikasiaanya, cincau
hitam sangat potensial digunakan sebagai bahan baku pembuatan
minuman yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau
antihipertensi. [12]
Secara umum, kandungan zat gizi daun cincau hitam setiap 100 g bahan
dapat dilihat pada Tabel 1:
Tabel 1 : Kandungan zat gizi daun cincau hitam
Komponen Kimia
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
Bahan yang dapat dicerna (b.d.d)
(%)
Sumber : [13]
gram
122 kal
6 gram
1 gram
26 gram
0,1 gram
0,1 gram
0,0033 gram
10,71 SI
0,08 gram
0,017 gram
66,0 gram
40
d. Jelas fisik dan kimianya serta mutu dan jumlahnya dan aman untuk
dikonsumsi
e. kandungannya tidak boleh menurunkan nilai gizinya.
Salah satu pengolahan cincau hitam sebagai pangan fungsional adalah
minuman herbal. Tanaman herbal telah digunakan untuk mengobati
infeksi dan berbagai penyakit. Tanaman-tanaman tersebut sering
dikonsumsi dalam bentuk minuman teh, contohnya rebusan dari bagianbagian tanamannya (daun, bunga, biji, akar dan kulit kayu) yang diseduh
dengan air mendidih. Minuman herbal menjadi terkenal karena aroma,
kandungan antioksidan dan aplikasinya dalam bidang kesehatan [16].
Minuman herbal memiliki banyak manfaat dan kegunaan diantaranya
alami dan mengandung sejumlah senyawa organik. Beberapa dapat
bersifat sebagai stimulan, dan dapat digunakan sebagai pengganti kopi,
lainnya dapat merilekskan dan menenangkan pikiran sehingga dapat
membantu mengatasi masalah kesulitan tidur. Herbal jenis lainnya ada
yang mengandung vitamin C sehingga dapat meningkatkan sistem imun,
meredakan gejala demam dan flu, dan beberapa ada yang digunakan
untuk meredakan sakit tenggorokan [17].
Konsumen di negara berkembang seperti Indonesia mulai mencari
minuman fungsional, baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Apalagi
dengan adanya urbanisasi yang juga menjadi faktor pendorong
meningkatnya permintaan terhadap pangan fungsional [18], yang salah
satunya adalah minuman herbal yang terbuat dari cincau hitam
disamping kandungan bioaktif dan khasiatnya, bahan tersebut merupakan
tanaman herbal yang mudah didapat, karena tersebar hampir di seluruh
bagian Indonesia [6,19,20].
Efek kesehatan dari minuman herbal tergantung dari komposisi bahanbahan herbal yang digunakan. Namun pada umumnya, efek kesehatan
yang diberikan sebagian besar berasal dari kandungan senyawa fenol
yang bersifat antioksidan. Beberapa penelitian menunjukkan kandungan
senyawa fenol yang diekstrak dari tanaman herbal merupakan antioksidan
yang baik dalam melawan peroksidasi lipid pada lapisan fosfolipid
[21,22,23], sistem biologis serta dalam melawan tumorigenesis dan
kerusakan DNA [24,25]. Selain itu, minuman herbal juga dilaporkan
mampu menurunkan tingkat kolesterol dan menghambat hipertensi serta
mutagenesis [26].
Pengolahan cincau hitam menjadi minuman herbal termasuk dalam
langkah diversifikasi dan inovasi produk, mengingat cincau hitam selama
ini hanya dikenal sebagai suatu minuman tradisional yang memang telah
lama dihasilkan oleh para pengrajin atau industri kecil dalam bentuk gel
[27]. Oleh karena itu, cincau hitam berpotensi untuk diolah menjadi
Kesimpulan
Tanaman cincau hitam bermanfaat bagi kesehatan tubuh dalam
mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit degeneratif.
Tanaman cincau hitam telah terbukti memiliki beberapa senyawa bioaktif
yang bermanfaat bagi tubuh. Cara mudah untuk menikmati cincau hitam
yaitu dengan mengkonsumsi dalam bentuk minuman herbal. Minuman
herbal adalah minuman yang dibuat dari bahan-bahan herbal yang
diinginkan dalam bentuk daun, bunga, biji, akar dan kulit kayu, yang
dicampur dengan air mendidih. Kelebihan dari mengkonsumsi minuman
ini antara lain mampu menurunkan tingkat kolesterol, menghambat
hipertensi, mencegah kanker, dan membantu mengatasi berbagai macam
penyakit degeneratif lainnya.
Daftar Pustaka
1. Polychronopoulos, Evangelos, Panagiotakos, Demosthenes B dan
Polystipioti, Anna. Diet, Lifestyle Factors & Hypercholesterolemia In
Eldery Men & Women From Cyprus. 2005. Journal of Lipids Health
Disease 4;17.
2. Kamaluddin, MT. 1992. Farmakologi Obat Anti Hiperlipidemia.
http://www.cermindunia kedokteran.com. Tanggal akses: 10 Desember
2014
3. Tuminah, S. 2004. Cincao hitam sebagai Salah Satu Sumber
Antioksidan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI. No. 144: 52
4. Anonim.
2012.
Gizi
dan
Penyakit
Degeneratif.
http://www.rsudkudus.com/gizi-dan-penyakit-degeneratif/
.
Tanggal
akses: 10 Desember 2014
5. Anonim. 2012. Informasi spesies. http://www.plantamor.com/index.php?
plant=841 . Tanggal akses: 10 Desember 2014
6. Widyaningsih
T.D.
2007.
Olahan
Cincau
Hitam.
Trubus
Agrisarana:Surabaya
7. Supriharso H. 1991. Identifikasi Mineral Abu Qi yang Berperan dalam
Pembentukan Gel Cincau Hitam dari Tanaman Cincau Hitam (Mesona
palustris Bl.).
8. Setyorini A. 2012. Efek Antihipertensi Tablet Effervescent Herbal Cincau
Hitam (Mesona palustris Bl.) Secara In Vivo pada Tikus Putih (Rattus
norwegicus). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang
9. Ruhnayat. A. 2002. Cincau Hitam Tanaman Obat Penyembuh. Penebar
Swadaya. Jakarta
10. Hung, C. Y., and Yen, C. C. 2002. Antioxidant Activity of Phenolic
Compound Isolated from Mesona rocumbens Hemsl. Department Food
Science. National Chung Hsing University. Chin
11. Melodita, R. 2011. Identifikasi Pendahuluan Senyawa Fitokimia dan
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Cincau Hitam (Mesona palustris
BL.) dengan Perlakuan Jenis Pelarut. Skripsi. Universitas Brawijaya:
Malang
12. Tasia, W. R. N. 2014. Formulasi Minuman Teh Liang Cincau Hitam
(Mesona palustris Bl.) Dengan Penambahan Ekstrak Daun Pandan dan
Kayu Manis Serta Pendugaan Umur Simpan Dengan Pendekatan
Arrhenius. Skripsi Sarjana. UB. Malang
13. Supriharso, H. 1991. Identifikasi Mineral Abu Qi yang Berperan
Dalam Pembentukan Gel Cincau Hitam dari Tanaman Cincau Hitam
(Mesona palustris Bl.). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor, Bogor
14. Muchtadi D. 1989. Aspek Biokimia dan Gizi dalam Keamanan
Pangan. Dalam Ferdiana A. 2004. Evaluasi Mutu Minuman Teh-Kayu
Manis Selama Penyimpanan. Skripsi. IPB. Bogor