VOKS Auditan 31 Desember 2010
VOKS Auditan 31 Desember 2010
DAFTAR ISI
12
6 60
Informasi Tambahan
Neraca (induk perusahaan saja)
61 62
63
64
65
ASET
Catatan
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya
Piutang usaha
Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu masing- masing sebesar
Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Piutang derivatif
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
2d,2o,3
2d,4
2g,5,25
2009
Rp
Rp
37.210.123.084
471.087.914
32.824.450.880
9.067.703.173
501.847.779.710
52.129.680.905
30.768.258.932
251.280.814.192
3.904.346.829
14.337.497.168
566.869.695.087
4.629.687.306
33.359.159.257
47.790.248.036
253.460.666.541
80.534.610
21.187.279.862
891.949.588.734
969.269.424.752
2j,2u,8
210.898.326.363
212.462.042.571
2k,2s
2p,12d
2p,12e
2l
148.841.062
12.267.928.112
6.572.056.671
2.417.730.581
2.226.283.506
181.459.893
41.857.318.707
6.635.388.129
3.278.661.458
4.273.389.561
234.531.166.295
268.688.260.319
1.126.480.755.029
1.237.957.685.071
2m,6,25
2n,24
2h,7
2p,12a
2i
2010
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang
sewa pembiayaan
9
10,25
2p,12b
13
14
2u,15
EKUITAS
Modal saham biasa - modal dasar
2.000.000.000 lembar saham biasa,
ditempatkan dan disetor penuh
831.120.519 lembar saham biasa dengan
nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham
Agio saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan
Akumulasi defisit
Rp
Rp
157.032.236.182
263.280.848.692
320.203.598.093
149.920.213.998
229.736.723.654
195.017.112.584
51.006.877.281
3.474.820.271
1.485.037.545
89.251.244.742
5.971.431.056
8.262.013.777
34.059.893.131
93.854.545
50.417.146.563
1.955.238.178
1.924.150.842
719.231.769.224
843.860.671.910
19.581.107.313
9.930.350
1.633.473.698
14.587.965.118
4.982.600
3.741.270.872
21.224.511.361
18.334.218.590
504.137.499
308.687.837
17
18
415.560.259.500
940.000.000
415.560.259.500
940.000.000
2f
1.153.198.004
(32.133.120.559)
1.153.198.004
(42.199.350.770)
385.520.336.945
375.454.106.734
1.126.480.755.029
1.237.957.685.071
2t,16
2p,12e
2u,15
2009
11
2010
1c,2b
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Catatan
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
2m,20,25
2m,21,25
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
2m,22
2m,23
2g,5
9,15
2o
2j,8
22
2p,12f
2b
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2q,26
2010
2009
Rp
Rp
1.309.570.310.227
(1.156.342.353.988)
1.729.113.224.781
(1.531.229.601.421)
153.227.956.239
197.883.623.360
(59.987.231.832)
(45.954.078.800)
(65.571.346.016)
(49.835.123.154)
(105.941.310.632)
(115.406.469.170)
47.286.645.607
82.477.154.190
282.981.299
(148.139.378)
(24.863.949.663)
14.357.888.612
299.436.186
307.193.903
(1.563.469.490)
(40.619.792.387)
40.372.374.666
42.500.000
(11.742.230.661)
(8.429.052.923)
(7.909.275.722)
2.484.637.701
(30.243.066.530)
(6.885.831.329)
17.043.579.079
75.591.322.861
(6.781.899.207)
(21.989.138.824)
(195.449.661)
(38.714.172)
10.066.230.211
53.563.469.865
12,11
64,45
Modal saham
Rp
Saldo per 31 Desember 2008
415.560.259.500
Agio saham
Rp
940.000.000
Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas Anak
Perusahaan
Rp
Pendapatan
(kerugian)
komprehensif
Lain
Rp
Akumulasi defisit
Rp
1.153.198.004
(6.815.482.575)
(95.762.820.635 )
6.815.482.575
Jumlah
Rp
315.075.154.294
Realisasi pendapatan
komprehensif lain
53.563.469.865
53.563.469.865
415.560.259.500
1.153.198.004
(42.199.350.770 )
10.066.230.211
375.454.106.734
0
10.066.230.211
415.560.259.500
1.153.198.004
(32.133.120.559 )
385.520.336.945
940.000.000
940.000.000
6.815.482.575
Catatan
2010
2009
Rp
Rp
884.251.537.083
(644.072.192.807)
688.784.596.864
(485.398.797.972)
240.179.344.276
203.385.798.892
282.981.299
29.796.083.301
(17.863.885.645)
(8.916.510.464)
(30.138.884.431)
307.193.903
(52.535.608.034)
(10.481.579.297)
(40.619.792.387)
(98.417.517.528)
(72.748.847.135)
114.921.610.808
27.307.165.942
(8.546.615.259)
304.545.457
50.000.000
(26.007.546.680)
(1.668.319.650)
42.500.000
17.625.000
(29.514.556.505)
(34.199.616.482)
(31.122.751.155)
43.687.076.248
(148.248.611.380)
(1.876.903.393
165.237.340.703
(181.549.202.218)
(458.757.438)
(106.438.438.525)
(16.770.618.953)
30.102.116.401
4.466.648.318
4.385.672.202
(16.119.555.848)
2j,8
2j,8
2j,14
2d,3
32.824.450.880
48.944.006.728
2d,3
37.210.123.081
32.824.450.880
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Voksel Electric Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Rachmat
Santoso, S.H., No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo, S.H., Akta
pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 46 dan 85 masingmasing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA 5/219/17 tanggal 24 Desember
1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember
1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status
Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing
(PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 21, tanggal 17 Maret
2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan
dari
Menteri
Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia
dalam
Surat
Keputusan
No. C-11987.HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan anggaran dasar yang
disesuaikan dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan
Bapepam No : IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah
termaktub dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 31, tanggal 8 Agustus 2008
dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat
Keputusan No. AHU-88902.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain
meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel
serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri
pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta
dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi berpindah
kantor pusat dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3
unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav.1 - 2, Jakarta 12950.
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak
tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, adalah sebagai
berikut :
Tanggal
Kebijakan Perusahaan
20 Desember 1990
13 Agustus 1991
3 Juli 1992
18 Februari 1994
22 Februari 1994
12 Juli 1996
22 Agustus 1997
24 Mei 2006
Saham yang
dicatatkan
Nilai nominal
per saham
Rp
4.580.000
6.080.000
20.000.000
1.000
1.000
1.000
26.000.000
42.000.000
63.000.000
1.000
1.000
1.000
126.000.000
500
831.120.519
500
c.
Lokasi
Kegiatan
Usaha
Operasi
komersial
Persentase
kepemilikan
2010 2009
%
%
PT Prima Mitra
Elektrindo
(PT PME)
Perdagangan umum,
Jakarta pembangunan dan
jasa
2004
99%
99%
52.075.936.027 37.941.416.972
PT Bangun Prima
Semesta
(PT BPS)
2007
98%
98%
25.913.401.164 48.745.914.501
PT Cendikia Global
Solusi
(PT CGS)
2010
99%
99%
PT Anugrah Bakti
Nusa (PT ABN) *
*)Belum beroperasi
8.863.287.986
2.274.051.611
1. U M U M (Lanjutan)
d. Karyawan dan Paket Imbalan untuk Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris
Komisaris
: Kumhal Djamil
: Masaaki Shimazu
Budinata Atmadja
Hardi Sasmita
Kumhal Djamil
Masaaki Shimazu
Budinata Atmadja
Komisaris Independen
: Christianto Wibisono
Christianto Wibisono
: Ferry Tjandrawinata
: Masato Usui
Michael Tjandrawinata
Linda Lius
Heru Gondokusumo
Masahiko Saegusa
Ferry Tjandrawinata
Masato Usui
Michael Tjandrawinata
Linda Lius
Heru Gondokusumo
Masahiko Saegusa
Dewan Direksi :
Presiden Direktur
Direktur
Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4,55 miliar dan
Rp 5,72 miliar.
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebanyak 704 dan 707 karyawan (tidak diaudit).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontijensi
pada tanggal laporan keuangan konsolidasian,
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan
yang berada di bawah pengendalian Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, kecuali
Anak Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka
panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke
Perusahaan.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasian telah
dieliminasi.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai Hak
minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan dalam neraca konsolidasian. Kerugian yang menjadi
bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya
dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi
bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali
terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut.
Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus
terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian
pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
d.
10
Instrumen Keuangan
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan
PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasian, jika dan hanya jika,
Perusahaan dan Anak Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada
tanggal penyelesaian.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai
wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban
keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga
transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal,
maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh
pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga
pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang
tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya
transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga
efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat
untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku
bunga efektif, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset
keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga
efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
11
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada
tanggal neraca konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia,
maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini,
sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.
Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi
pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value),
perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi,
model harga opsi (options pricing models) dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar
tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada
instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah
dikurangi penurunan nilai.
Laba/Rugi Hari ke-1
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen
sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang
dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari
pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui selisih antara
harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi
konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain.
Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan
nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut
dihentikan pengakuannya. Untuk masing masing transaksi, Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
12
(1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset
keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan
awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan
tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada
saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapattimbul dari pengukuran aset atau pengakuan
keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b. aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau
keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan
manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat
tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit
atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca
konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan
pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan
dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah
ditetapkan.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki Aset
Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi.
13
(1) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut
merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan
sebagain lindung nilai, atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk
menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
15
(1) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki
kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
(2) Kewajiban Keuangan Lain-lain
Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi.
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan
dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto
dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang
lain lain dan biaya masih harus dibayar yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan.
f.
Investasi
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan
namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh
temponya lebih dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Kas dan setara
kas yang dibatasi pengunaannya. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.
Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia.
Investasi saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham kurang dari 20% dicatat
sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Dalam laporan keuangan induk Perusahaan yang disajikan tersendiri, investasi saham
dengan persentase kepemilikan minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan
metode ekuitas. Investasi saham dengan persentase kepemilikan melebihi 50% harus
dipertanggungjawabkan dengan menggunakan metode ekuitas sebagaimana diatur pada
PSAK No. 4. Laporan Keuangan Konsolidasi. Menurut metode ekuitas, investasi pada
awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk
mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.
16
Investasi (Lanjutan)
Pada saat perusahaan anak (yang pencatatannya dengan metode ekuitas), menjual sahamnya
kepada pihak ketiga dengan harga yang berbeda dari nilai bukunya, maka nilai penyertaan
bersih Perusahaan pada perusahaan anak tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui
perubahan dalam penyertaan bersih pada perusahaan anak tersebut dengan mengkredit akun
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan.
Perusahaan memiliki 12,8% investasi saham pada PT Alcarindo Prima (PT ACP) yang
dicatat dengan nilai nihil karena bagian kerugian Perusahaan sudah melebihi modal disetor.
Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Pratama (PT ADP) dicatat dengan nihil karena
Perusahaan tersebut telah menghentikan aktivitas usahanya.
g.
h.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted
average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh
persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan
melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan
terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir tahun.
i.
j.
Aset tetap
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya
dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset.
17
20
20
15
8
5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk
memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai
dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke
ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah
diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika jumlah tercatat aset turun akibat
revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Namun, penurunan
nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama
penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya, nilai revaluasian dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Surplus revaluasi
aset tetap dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuan.
18
k.
l.
m.
19
2.
o.
13.893,80
11.955,79
8.991,00
11.028,53
9.600,14
6.980,61
31 Desember 2009
Rp
15.114,36
13.509,73
9.400,00
10.170,43
9.087,49
6.698,52
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
20
Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan dan
diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan
diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh
perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Aset kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan
rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
q.
r.
Informasi Segmen
Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut :
1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dibagi menjadi divisi kabel
listrik, kabel telekomunikasi, kabel fiber optik, kawat tembaga dan kawat aluminium.
2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
s.
21
u.
Sewa Pembiayaan
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh
resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh
pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban
yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan
beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki
langsung.
Transaksi penjualan dan penyewaan kembali harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang
terpisah. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset harus diakui sebagai keuntungan atau
kerugian tangguhan yang harus diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan aset
sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa pembiayaan atau secara proporsional dengan
biaya sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa biasa.
22
2009
Rp
223.189.865
136.992.181
344.573.976
266.382.746
360.182.046
610.956.722
3.696.108.032
4.644.859.515
3.536.144.846
4.327.652.108
3.509.035.550
20.942.747.641
4.015.538.786
3.969.787.721
1.315.256.587
229.664.962
4.504.024.763
8.982.428.279
520.461.368
8.969.745
1.263.678.263
9.818.074
Bank :
PT Bank Central Asia Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mega Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Rupiah
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Rupiah
PT Bank Mizuho Indonesia
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Citibank, N.A
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Nusantara Parahyangan
Rupiah
222.011.744
129.645.048
139.605.639
94.715.030
25.831.823
49.672.162
733.785.450
49.999.000
470.001.598
41.380.283
127.334.226
24.484.321
308.773.080
26.096.622
556.848.504
49.720.000
534.357.288
1.348.569
1.648.569
-
Jumlah
36.849.941.038
32.213.494.158
37.210.123.084
32.824.450.880
Kas dan setara kas dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 1,5%
sampai dengan 2,5% per tahun pada tahun 2010 dan 2009, sedangkan kas dan setara kas dalam Dolar
Amerika Serikat memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 0,05% sampai dengan 0,1%
per tahun pada tahun 2010 dan 2009 .
23
4.
104.500.000
154.500.000
366.587.914
8.913.203.173
Jumlah
471.087.914
9.067.703.173
Rekening escrow
Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga yang berkisar antara 5,75% per tahun
pada tahun 2010 dan antara 5,75% sampai dengan 6,75% per tahun pada tahun 2009. Deposito
berjangka ini digunakan sebagai jaminan tender.
5. PIUTANG USAHA
2010
Rp
Pihak ketiga :
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
HG Power Transmission Sdn, Bhd.
PT Indonesia Comnet Plus
PT Sumi Indo Kabel Tbk
PT Delta Sarana Engineering
PT Trimaten Gemilang
PT Medan Smart Jaya
PT Twink Indonesia
Buanareksa Bina Perkasa
PT Bukaka Teknik Utama
PT Sangkan Jaya
PT Jaya Darmabakti Arthagraha
PT Karya Suminden Indonesia
PT Dalima Putra Perdana
PT Unitech Mitranusa
PT Areva T & D Indonesia
PT Wijaya Karya
PT Putra Wali Sejati
PT Terang Kita
Jumlah dipindahkan
91.624.724.111
43.004.132.820
31.672.619.315
15.100.432.600
14.645.400.000
14.456.793.890
12.725.510.000
11.276.025.000
11.176.004.785
9.667.056.754
8.650.692.160
8.401.178.655
8.207.874.504
6.688.634.500
6.543.130.000
6.497.782.834
5.886.925.452
5.304.899.310
5.014.013.047
316.543.829.737
24
2009
Rp
140.994.375.465
44.960.388.000
13.963.944.206
4.135.142.330
6.553.453.808
6.577.196.758
3.241.502.500
847.782.480
3.105.074.219
224.378.859.766
Jumlah - pindahan:
Bhutan Power Corporation
PT Indomuda Satria Internusa
PT QDC Technologies
PT Inpar Saka
PT Mega Eltra
PT Multi Fabrindo Gemilang
PT Telekomindo Primakarya
PT Tehate Putra Tunggal
PT Dharma Kumala Utama
PT Brimbun Raya Indah
PT Sansaine Exindo
PT Horison Komunikasi
Montreal Montajes, S.A.
2009
Rp
224.378.859.766
7.469.191.287
24.941.469.738
5.005.160.839
6.111.487.358
21.423.447.663
15.221.131.833
11.117.858.418
87.593.964.013
6.552.409.902
5.437.564.809
12.182.451.993
9.206.375.079
8.369.882.200
167.795.231.184
130.224.200.431
510.213.539.952
575.235.455.329
(8.365.760.242)
501.847.779.710
(8.365.760.242)
566.869.695.087
Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
2010
Rp
380.323.674.325
2009
Rp
228.176.216.873
39.363.934.145
26.162.815.855
64.363.115.627
84.380.402.349
29.148.727.539
233.530.108.568
510.213.539.952
575.235.455.329
(8.365.760.242)
Jumlah
501.847.779.710
25
(8.365.760.242)
566.869.695.087
2009
Rp
8.365.760.242
6.802.290.752
8.365.760.242
1.563.469.490
8.365.760.242
Rincian piutang usaha pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2010
Rp
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
AS$ 7.722.430,80 pada tahun 2010 dan
AS$ 13.392.812,18 pada tahun 2009
440.781.164.593
449.343.020.824
69.432.375.359
125.892.434.505
510.213.539.952
575.235.455.329
(8.365.760.242)
Jumlah
2009
Rp
501.847.779.710
2010
Rp
(8.365.760.242)
566.869.695.087
2009
Rp
4.629.687.306
Jumlah
4.629.687.306
26
2009
Rp
4.206.258.691
33.863.340
258.392.652
131.172.623
4.629.687.306
Rincian piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah
sebagai berikut :
2010
Rp
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
AS$ 214.759,18 pada tahun 2009
Jumlah
2009
Rp
2.610.950.987
2.018.736.319
4.629.687.306
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sejumlah piutang usaha masing-masing sebesar
Rp 201.075.865.343 dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9).
27
6.
PIUTANG LAINLAIN
2010
Rp
Pihak ketiga :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(Setoran jaminan - L/C)
Piutang bunga
Lain-lain
2009
Rp
45.928.323.669
360.525
5.749.680.335
25.380.608.838
397.192
3.499.645.513
51.678.364.529
28.880.651.543
337.187.774
93.993.602
20.135.000
4.358.937.774
119.569.940
451.316.376
4.478.507.714
52.129.680.905
33.359.159.257
Jumlah
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang masing masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan piutang tak tertagih karena berkeyakinan
seluruh piutang dapat tertagih.
7. PERSEDIAAN
2010
Rp
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu
Suku cadang
Jumlah
2009
Rp
121.242.030.305
44.632.209.448
73.822.480.312
7.350.865.239
4.233.228.888
96.113.351.327
40.823.981.955
106.691.583.421
5.135.570.594
4.696.179.244
251.280.814.192
253.460.666.541
Pada tahun 2010 dan 2009, persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 235 miliar dan Rp 307 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan
tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh persediaan dijadikan sebagai jaminan atas hutang
bank (lihat Catatan 9).
28
7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik dan nilai realisasi bersih atas persediaan pada akhir tahun,
manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan atau penurunan nilai atas
persediaan tersebut.
8. ASET TETAP
2010
Rp
2009
Rp
Pemilikan langsung
Nilai tercatat bruto
Akumulasi penyusutan
Nilai tercatat
471.996.724.326
(269.145.307.132)
202.851.417.194
446.033.081.528
(242.824.287.829)
203.208.793.699
Sewa pembiayaan:
Nilai tercatat bruto
Akumulasi penyusutan
Nilai tercatat
9.655.564.040
(1.608.654.871)
8.046.909.169
9.655.564.040
(402.315.168)
9.253.248.872
210.898.326.363
29
212.462.042.571
Tanah
Bangunan dan
prasarana
Rp
Rp
Rp
46.896.487.879
46.896.487.879
46.896.487.879
83.398.900
83.398.900
56.139.635.232
2.398.497.865
58.538.133.097
Mesin
Rp
262.610.997.293
8.354.281.122
(32.361.382)
270.932.917.033
Instalasi listrik,
peralatan dan
pengangkutan
Rp
72.507.939.323
14.774.982.761
(11.542.500)
87.271.379.584
9.240.814.040
9.240.814.040
414.750.000
414.750.000
Perabotan dan
peralatan
Total
Rp
Rp
7.794.622.901
479.784.932
8.274.407.833
446.033.081.528
26.007.546.680
(43.903.882)
471.996.724.326
9.655.564.040
9.655.564.040
83.398.900
58.538.133.097
280.173.731.073
87.686.129.584
8.274.407.833
481.652.288.366
83.398.900
83.398.900
13.768.751.847
2.582.864.836
16.351.616.683
180.504.385.280
13.856.618.119
(27.252.111)
194.333.751.288
42.325.824.404
9.140.719.932
(11.542.500)
51.455.001.836
6.141.927.398
779.611.027
6.921.538.425
242.824.287.829
26.359.813.914
(38.794.611
0)
269.145.307.132
46.896.487.8790
385.033.918
1.106.972.515
1.492.006.433
17.281.250
99.367.188
116.648.438
402.315.168
1.206.339.703
1.608.654.871
83.398.900
16.351.616.683
195.825.757.721
51.571.650.274
6.921.538.425
270.753.962.003
42.186.516.414
84.347.973.352
36.114.479.310
1.352.869.408
210.898.326.363
30
Tanah
Bangunan dan
prasarana
Rp
Rp
Rp
46.896.487.879
46.896.487.879
46.896.487.879
83.398.900
83.398.900
50.975.189.555
5.164.445.677
56.139.635.232
Mesin
Rp
251.137.167.212
11.473.830.081
262.610.997.293
Instalasi listrik,
peralatan dan
pengangkutan
Rp
60.770.567.068
11.814.979.005
(77.606.750)
72.507.939.323
9.240.814.040
9.240.814.040
414.750.000
414.750.000
Perabotan dan
peralatan
Total
Rp
Rp
6.733.321.159
1.061.301.742
7.794.622.901
416.596.131.773
29.514.556.505
(77.606.750)
446.033.081.528
9.655.564.040
9.655.564.040
83.398.900
56.139.635.232
271.851.811.333
72.922.689.323
7.794.622.901
455.688.645.568
83.398.900
83.398.900
11.320.666.201
2.448.085.646
13.768.751.847
166.497.432.352
14.006.952.928
180.504.385.280
34.227.697.655
8.175.733.499
(77.606.750)
42.325.824.404
5.306.632.536
835.294.862
6.141.927.398
217.435.827.644
25.466.066.935
(77.606.750
0)
242.824.287.829
46.896.487.879
385.033.918
385.033.918
17.281.250
17.281.250
402.315.168
402.315.168
83.398.900
13.768.751.847
180.889.419.198
42.343.105.654
6.141.927.398
243.226.602.997
42.370.883.385
90.962.392.135
30.579.583.669
1.652.695.503
212.462.042.571
31
2009
Rp
Jumlah
24.346.360.129
2.013.453.785
26.359.813.914
23.309.570.499
2.156.496.436
25.466.066.935
1.106.972.515
99.367.188
1.206.339.703
385.033.918
17.281.250
402.315.168
27.566.153.617
25.868.382.103
2009
Rp
Harga jual
Nilai buku
304.545.457
5.109.271
42.500.000
299.436.186
42.500.000
32
9.
HUTANG BANK
2010
Rp
2009
Rp
Perusahaan :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
157.032.236.182
263.280.848.692
Jumlah
157.032.236.182
263.280.848.692
Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) sebagai tambahan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 50.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir
perpanjangan pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga tingkat bunga 11% pertahun dan
telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan,
perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan untuk tahun 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp 8.845.996.054 dan Rp 14.518.750.601.
Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan
fasilitas Letter Of Credit (L/C) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal
kerja, dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan masing-masing menjadi sebesar
AS$ 9.170.000 dan AS$ 13.000.000.
Pada tanggal 29 Mei 2008. Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar AS$ 50.000.000
sehingga jumlah fasilitas L/C yang diterima menjadi AS$ 63.000.000.
Pada tanggal 28 Desember 2009, terdapat perubahan konversi Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
Onshore ke Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah, sehingga pada akhir tahun Perusahaan harus
menyesuaikan jumlah fasilitas pinjaman yang telah digunakan dengan kurs mata uang Rupiah yang
ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perubahan dan konversi ini berlaku sejak
terjadi penandatanganan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit (PPPK).
33
34
2009
Rp
65.033.425.770
64.806.796.228
50.835.396.848
41.504.670.483
7.975.376.640
7.392.006.351
6.868.543.451
6.608.385.000
5.952.173.089
5.344.332.245
5.284.400.715
5.262.971.760
47.335.119.513
9.195.881.331
33.513.385.413
6.876.505.788
29.924.715.074
10.217.411.169
9.473.064.715
20.545.787.552
221.727.651
5.996.641.399
1.728.560.630
102.043.042.932
320.203.598.093
229.736.723.654
Jumlah
320.203.598.093
229.736.723.654
87.828.639.028
61.954.237.550
137.337.420
144.403.786.154
50.613.326.430
149.920.213.998
195.017.112.584
470.123.812.091
424.753.836.238
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2010
Rp
Dolar Amerika Serikat
AS$ 50.595.730,84 pada tahun 2010 dan
AS$ 41.321.181,42 pada tahun 2009
454.906.215.932
Rupiah
15.079.915.554
Euro
EUR 11.515,81 pada tahun 2010 dan
EUR 26.282,21 pada tahun 2009
137.680.605
Dolar Singapura
Sin$ 38.444,00 pada tahun 2009
JPY
JPY 120,01 pada tahun 2009
Jumlah
2009
Rp
470.123.812.091
2009
Rp
388.419.105.386
35.722.135.183
355.065.561
257.517.903
12.205
424.753.836.238
35
2009
Rp
30.293.175.988
53.388.694.337
101.213.529.998
110.039.625.250
228.577.480.855
60.715.680.241
57.491.824.791
253.157.636.869
470.123.812.091
424.753.836.238
2009
Rp
27.329.631.745
21.217.871.901
399.000.000
2.060.373.635
27.329.631.745
26.137.146.921
30.499.355.209
3.720.696.411
1.564.414.456
51.006.877.281
89.251.244.742
Hutang lain-lain merupakan pinjaman atas barang jadi, bahan baku dan konsorsium.
12. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Dimuka
2010
Rp
2009
Rp
Perusahaan
Pajak pertambahan nilai
3.762.984.565
Anak Perusahaan
Pajak pertambahan nilai
141.362.264
80.534.610
3.904.346.829
80.534.610
b. Hutang Pajak
2010
Rp
2009
Rp
Perusahaan
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
Pajak pertambahan nilai
141.425.171
25.437.988
2.412.654.389
5.460.606
789.066.781
44.940.563
2.412.654.389
8.955.848
1.103.477.311
Anak Perusahaan
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
Pajak penghasilan pasal 29
Pajak pertambahan nilai
4.988.219
111.926.463
56.983.500
19.228.058
307.539.008
389.176.869
47.538.802
31.687.403
61.187.300
2.448.000
28.301.194
1.441.173.465
3.474.820.271
5.971.431.056
Jumlah
36
2009
Rp
17.043.579.079
75.591.322.861
(13.135.834.794)
(4.819.967.769)
Penyesuaian atas :
Penghasilan yang dikenakan pajak final
Beban yang dikenakan pajak final
(42.396.618.432)
34.097.497.383
(229.693.891.976)
203.838.987.049
(4.391.376.764)
44.916.450.165
Beda waktu :
Imbalan pasca kerja karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Sewa pembiayaan
18.506.404.605
(152.116.078)
6.480.910.157
(177.788.905)
18.354.288.527
6.303.121.252
4.993.142.195
(5.246.468.025)
(4.800.055.040)
1.563.469.490
3.587.827.156
(253.325.830)
Penghasilan kena pajak tidak final
Pajak kini pajak tidak final
Pajak dibayar dimuka
Pajak penghasilan pasal 22
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan lebih bayar
351.241.606
13.709.585.933
51.570.813.023
3.427.396.483
14.439.827.640
(13.330.898.801 )
(39.487.248 )
(13.370.386.049 )
(14.927.961.923 )
(390.030.257 )
(1.446.774.006 )
(16.764.766.186 )
9.942.989.566
2.324.938.546
Taksiran laba fiskal dan pajak penghasilan kini tahun 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan taksiran
penghasilan kena pajak dan dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak ke Kantor
Pelayanan Pajak.
37
2009
Rp
9.942.989.566
2.324.938.546
2.324.938.546
39.532.380.161
12.267.928.112
41.857.318.707
31 Desember
2009
Rp
2010
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
konsolidasian
Rp
Penyesuaian
Rp
31 Desember
2010
Rp
Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan pasca kerja karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Sewa pembiayaan
3.646.991.279
2.091.440.060
896.956.790
1.248.285.548
(1.311.617.006)
4.895.276.827
2.091.440.060
(414.660.216)
6.635.388.129
(63.331.458)
6.572.056.671
Anak Perusahaan
Kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap
4.982.600
4.947.750
9.930.350
4.982.600
4.947.750
9.930.350
38
31 Desember
2008
Rp
2009
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
konsolidasian
Rp
Penyesuaian
31 Desember
2009
Rp
Rp
Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan pasca kerja karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Sewa pembiayaan
5.047.439.307
1.904.641.410
6.952.080.717
98.347.650
Anak Perusahaan
Kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap
1.060.360
3.922.240
4.982.600
1.060.360
3.922.240
4.982.600
(1.344.015.411) (56.432.617 )
437.771.457 (250.972.807 )
1.004.591.604 (107.634.814 )
(415.040.238 )
3.646.991.279
2.091.440.060
896.956.790
6.635.388.129
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Pada bulan September 2008, Pemerintah menetapkan peraturan pajak baru. Peraturan tersebut
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dimana akan dikenakan tarif 28% dalam perhitungan
Pajak Badan. Tarif ini kemudian akan mengalami perubahan menjadi 25% di tahun 2010.
f.
Beban Pajak
2010
Rp
Perusahaan
Beban pajak tangguhan
Beban pajak kini
Pajak tidak final
Pajak final
Anak Perusahaan
Beban pajak tangguhan
Beban pajak kini
Beban pajak
39
2009
Rp
63.331.458
316.692.588
3.427.396.483
1.156.271.412
14.439.827.640
5.536.026.076
4.646.999.353
20.292.546.304
4.947.750
2.129.952.104
3.922.240
1.692.670.280
6.781.899.207
21.989.138.824
976.936.071
2009
Rp
19.815.979.426
(10.599.154.608)
8.524.374.346
(64.314.289.753)
57.074.916.374
(1.097.844.191)
12.576.606.047
4.626.601.158
(38.029.026)
1.814.654.844
(49.780.902)
4.588.572.132
14.341.479.989
1.156.271.412
5.536.026.076
415.040.239
4.646.999.353
20.292.546.304
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak
2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah
menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00166/406/08/054/10
tanggal 27 April 2010 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan
sebesar Rp 37.434.360.572. Kelebihan pembayaran tersebut telah dipindah bukukan sebesar
Rp 7.638.277.266 atas beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar pada tahun pajak yang
sama. Sedangkan sisanya sebesar Rp 29.796.083.301 telah diterima secara tunai oleh
perusahaan pada tanggal 14 Mei 2010. Selisih antara hasil pencatatan dengan hasil keputusan
Dirjen pajak telah dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain.
Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar untuk
beberapa jenis pajak dari tahun pajak 2002. Perusahaan telah menyetujui ketetapan pajak
tersebut sebesar Rp 5,8 miliar dan telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian
tahun 2010.
40
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai dalam negeri untuk
periode Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk
Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
No. 00022/407/08/054/08 tanggal 22 Desember 2008 yang menyetujui kelebihan pembayaran
PPN Dalam Negeri sebesar Rp 7.985.656.833 dan telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal
23 Januari 2009.
2009
Rp
1.124.086.911
921.017.328
287.225.023
58.712.385
15.013.226
231.750.080
2.705.399.158
4.378.106.389
25.740.822
1.485.037.545
8.262.013.777
2010
Rp
2009
Rp
Pihak ketiga :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
E.GE.C. Sprl
PT Putra Wali Sejati
PT Wijaya Karya
PT Altasia Utama
PT Waida Unipessoal Lda
PT Lamindo Inter Multikon
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
PT Kawat Mas Prakasa
5.289.221.247
4.045.950.000
3.466.507.562
2.153.589.687
2.143.060.000
1.325.471.202
1.136.925.917
14.499.167.516
9.687.739.373
8.627.590.532
1.447.146.227
30.654.670.431
34.059.893.131
50.417.146.563
93.854.545
93.854.545
Jumlah
34.153.747.678
50.417.146.563
Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang
belum terealisasi.
41
2010
Rp
2009
Rp
2.134.298.628
1.630.192.768
85.717.000
3.850.208.396
2.231.941.224
2.231.941.224
1.785.388.018
6.249.270.466
(261.496.520)
(583.848.752)
3.588.711.876
(1.955.238.178)
5.665.421.714
(1.924.150.842)
1.633.473.698
3.741.270.872
Aset sewa berupa mesin dan kendaraan semua transaksi pembiayaan mensyaratkan jaminan deposit
sejumlah tertentu sebagai jaminan sehubungan dengan kewajiban sewa pembiayaan.
2009
Rp
29.202.089.484
(1.251.415.858)
(8.369.566.313)
22.842.394.429
(1.671.258.946)
(6.583.170.365)
19.581.107.313
14.587.965.118
42
2009
Rp
Beban bunga
Beban jasa kini
Amortisasi biaya masa lalu
Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria
Biaya pesangon
Pembayaran imbalan pasca kerja
2.373.556.351
1.961.838.444
419.843.088
237.904.312
1.319.249.583
(1.319.249.583)
1.934.248.778
2.062.668.247
419.843.088
(7.855.363.949)
4.993.142.195
(3.438.603.836)
Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut :
2010
- Tingkat diskonto
- Tingkat kenaikan gaji tahunan
- Tingkat mortalita
- Usia pensiun
- Metode
2009
:
8,60% per tahun
:
8% per tahun
: Tabel Commissioners
Standard Ordinary
Mortality 1980
:
55 tahun
: Projected Unit Credit
Pemegang saham
Standard Chartered Bank (Hong Kong) Ltd
Perfect Prospect Ltd., Singapura
SWCC Showa Cable Systems Co.,
Ltd., Jepang
Triwise Group Limited
Lain-lain (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah
2010
Persentase
kepemilikan
%
Jumlah
Rp
230.141.312
182.588.656
27,69
21,97
115.070.656.000
91.294.328.000
83.302.033
90.746.197
244.342.321
10,02
10,92
29,40
41.651.016.500
45.368.848.500
122.175.410.500
831.120.519
100,00
415.560.259.500
Lembar saham
43
Pemegang saham
Perfect Prospect Ltd., Singapura
Triwise Group Limited
SWCC Showa Cable Systems Co.,
Ltd., Jepang
Lain-lain (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah
2009
Persentase
kepemilikan
%
Lembar saham
Jumlah
Rp
182.588.656
90.737.697
21,97
10,92
91.294.328.000
45.368.848.500
83.302.033
474.492.133
10,02
57,09
41.651.016.500
237.246.066.500
831.120.519
100,00
415.560.259.500
Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
Lembar saham
Komisaris :
Budinata Atmadja
5.294.710
Presiden Direktur :
Ferry Tjandrawinata
903.135
Direktur :
Michael Tjandrawinata
285.635
940.000.000
44
2009
Rp
Penjualan lokal
Penjualan ekspor
Jasa kontraktor
1.188.424.567.474
120.654.306.753
491.436.000
1.387.018.734.762
327.179.672.819
14.914.817.200
Jumlah
1.309.570.310.227
1.729.113.224.781
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak ada penjualan kepada satu pelanggan, selain pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan
bersih 2010 dan 2009.
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar
Rp 220.382.958.959 dan Rp 458.891.938.552 atau setara dengan masing masing 16,83% dan 26,54%
dari jumlah penjualan bersih konsolidasian. (lihat Catatan 25).
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
2010
Rp
PT Alcarindo Prima
PT Kawat Mas Prakasa
SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang
Jumlah
45
2009
Rp
169.770.145.150
25.318.458.213
25.294.355.596
282.330.107.015
23.676.379.876
152.885.451.661
220.382.958.959
458.891.938.552
1.027.828.024.406
72.974.668.453
11.703.618.273
1.327.714.035.884
74.326.739.386
11.785.853.602
1.112.506.311.132
1.413.826.628.872
40.823.981.955
(44.632.209.448)
1.108.698.083.639
96.113.345.327
72.772.955.327
(121.242.030.305)
2009
Rp
1.156.342.353.988
73.045.899.379
(40.823.981.955)
1.446.048.546.296
137.959.939.707
43.334.460.745
(96.113.345.327)
1.531.229.601.421
Dalam tahun 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari satu pemasok, selain pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dengan jumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% dari jumlah
pembelian bersih tahun 2010 dan 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 seluruh persediaan dijadikan jaminan untuk hutang bank
(lihat Catatan 9).
Pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 227.664.576.286
dan Rp 412.860.233.708 atau setara dengan masing masing 22,89% dan 31,96% dari jumlah
pembelian bersih konsolidasian (lihat Catatan 25).
22. BEBAN PENJUALAN
2010
Rp
2009
Rp
Distribusi
Komisi penjualan
Ekspor
Tender dan inspeksi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Representasi dan jamuan
Perjalanan
Iklan dan promosi
Denda keterlambatan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
18.682.558.927
12.118.324.475
8.695.823.018
5.982.920.274
4.972.920.326
2.882.442.168
1.490.162.699
1.441.157.861
126.578.006
3.594.344.078
14.492.314.999
5.593.393.969
14.665.217.547
7.949.852.954
4.895.739.929
7.574.592.049
1.902.795.659
4.165.968.109
1.434.969.414
2.896.501.387
Jumlah
59.987.231.832
65.571.346.016
46
2009
Rp
16.785.551.805
8.151.703.964
6.312.391.778
3.275.421.947
2.112.820.973
1.618.954.757
1.357.253.410
464.273.491
5.875.706.675
19.828.868.918
12.301.736.160
3.438.603.836
1.103.658.113
2.173.777.686
1.521.250.374
1.165.250.392
2.840.004.343
5.461.973.332
45.954.078.800
49.835.123.154
2009
Rp
30.310.405.833
457.853.099
27.623.836.776
20.166.411.260
Jumlah
30.768.258.932
47.790.248.036
47
25. TRANSAKSI
ISTIMEWA
DAN
SALDO
DENGAN
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
Sifat hubungan
istimewa
Transaksi
Perusahaan asosiasi
Piutang lain-lain
Perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi
Anak perusahaan
Penjualan
Anak perusahaan
Penjualan
Manajemennya sama :
48
DENGAN
PIHAK
YANG
2010
Rp
Piutang usaha
PT KMP
Piutang lain-lain
PT ACP
Showa Holdings
PT Anugrah Bakti Nusa
Hutang usaha
Showa Cable
PT ACP
PT KMP
Penjualan, bersih
PT ACP
PT KMP
Showa Cable
MEMPUNYAI
2009
Rp
HUBUNGAN
Persentase
terhadap jumlah
Aset/kewajiban
pendapatan/beban
2010
2009
%
%
4.629.687.306
0,37
4.629.687.306
0,37
337.187.774
93.993.602
20.135.000
451.316.376
4.358.937.774
119.569.940
4.478.507.714
0,04
0,01
0,01
0,05
0,34
0,01
0,01
0,36
87.828.639.028
61.954.237.550
137.337.420
149.920.213.998
144.403.786.154
50.613.326.430
195.017.112.584
7,80
5,50
0,01
13,31
11,68
4,09
15,77
169.770.145.150
25.318.458.213
25.294.355.596
220.382.958.959
282.330.107.015
23.676.379.876
152.885.451.661
458.891.938.552
12,96
1,93
1,93
16,82
16,33
1,37
8,84
26,54
199.426.311.125
2.006.127.919
26.232.137.242
227.664.576.286
307.941.842.713
89.749.981.351
15.168.409.644
412.860.233.708
20,05
0,20
2,64
22,89
23,84
6,95
1,17
31,96
49
Laba bersih
Rp
2010
Laba bersih per saham dasar
Laba saham bersih tersedia untuk
pemegang saham biasa
10.066.230.211
Laba bersih
Rp
2009
Laba bersih per saham dasar
Laba saham bersih tersedia untuk
pemegang saham biasa
53.563.469.865
Jumlah
lembar saham
yang beredar
Lembar saham
831.120.519
Jumlah
lembar saham
yang beredar
Lembar saham
831.120.519
Nilai laba
per saham
Rp
12,11
Nilai laba
per saham
Rp
64,45
50
51
Kabel listrik
(Rp 000)
Kabel
Telekomunikasi
(Rp 000)
Kabel Fiber
Optik
(Rp 000)
Kawat
Tembaga
(Rp 000)
Perdagangan
(Rp 000)
Eliminasi
(Rp 000)
Total
(Rp 000)
897.774.836
22.038.011
126.423.924
211.639.156
95.884.680
386.990
20.067.377
9.589.850
Beban usaha
Beban usaha yang tidak
dapat dialokasikan
162.112.928
(110.418.543)
27.299.059
153.227.956
(18.691.792)
(18.691.792)
(87.249.519)
Laba usaha
47.286.646
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain yang tidak
dapat dialokasikan
4.528.568
4.528.568
(34.771.635)
Beban pajak
Beban pajak yang tidak
dapat dialokasikan
(2.134.900)
(2.134.900)
(4.646.999)
(195.450)
Laba bersih
Neraca
Aset segmen
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap, bersih
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
10.066.230
86.109.606
1.287.372
10.135.095
49.714.895
65.564.774
13.266.635
34.538.022
21.054.269
7.787.359
44.181.346
18.627.271
3.644.381
5.288.066
7.324.203
765.281.665
151.674.381
14.554.007
44.673.117
70.769.164
86.852.625
1.126.480.755
Kewajiban segmen
Kewajiban segmen yang tidak
dapat dialokasikan
56.765.782
17.675.894
254.590
2.108.612
3.272.281
1.841.873
3.554.911
25.435.880
527.762
25.963.643
11.990.539
4.902.819
5.141.931
3.150.020
273.416
25.458.724
2.068.635
Jumlah penyusutan
2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
(53.493.501)
721.369.380
7.787.359
44.181.346
165.874.240
3.644.381
139.711.765
718.097.099
Jumlah kewajiban
Informasi lain
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
yang tidak dapat
dialokasikan
1.309.570.310
27.527.359
Dalam
negeri
Luar
negeri
Total
INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
Penjualan segmen
1.188.916.003
120.654.307
1.309.570.310
Aset segmen
1.095.712.496
30.768.259
1.126.480.755
Kewajiban segmen
511.007.690
210.361.690
721.369.380
Pengeluaran modal
17.609.362
8.354.281
25.963.643
52
Kabel listrik
(Rp 000)
Kabel
Telekomunikasi
(Rp 000)
Kabel Fiber
Optik
(Rp 000)
Kawat
Tembaga
(Rp 000)
Perdagangan
(Rp 000)
Eliminasi
(Rp 000)
Total
(Rp 000)
1.312.967.229
142.735.493
65.581.293
179.612.460
(6.226.704)
14.672.817
128.453.173
(2.717.925)
Beban usaha
Beban usaha yang tidak
dapat dialokasikan
113.923.166
(71.424.096)
14.578.460
163.042.141
(10.120.122)
(10.120.122)
(70.444.865)
Laba usaha
82.477.154
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain yang tidak
dapat dialokasikan
361.630
361.630
(3.084.661)
Beban pajak
Beban pajak yang tidak
dapat dialokasikan
(1.696.593)
(1.696.593)
(38.714)
Laba bersih
Jumlah aset
53.563.470
69.906.481
6.788.531
15.255.967
26.915.907
56.939.313
17.667.155
37.436.675
22.069.020
126.845.794
24.455.686
52.692.642
48.984.927
Kewajiban segmen
Kewajiban segmen yang tidak
dapat dialokasikan
9.121.395
43.046.680
18.722.345
1.001.680.
1.394.265
911.692.271
83.491.903
1.237.957.685
66.684.994
17.637.275
862.194.890
11.792.767
2.149.611
5.224.839
6.573.645
922.018
26.662.880
2.851.676
29.514.556
12.156.035
3.265.589
5.335.984
3.033.600
164.789
23.955.997
4.706.883
Jumlah penyusutan
2009
(Dalam Ribuan Rupiah)
(49.047.719)
844.557.615
9.121.395
43.046.680
137.589.231
1.001.680
135.506.428
10.205.538
Jumlah kewajiban
Informasi lain
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
yang tidak dapat
dialokasikan
22.057.995
(14.756.520)
Neraca
Aset segmen
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap, bersih
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
1.729.113.225
28.662.880
Dalam
negeri
Luar
negeri
Total
INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
Penjualan segmen
1.401.933.552
327.179.673
1.729.113.225
Aset segmen
1.169.323.203
68.634.482
1.237.957.685
Kewajiban segmen
562.040.138
300.154.752
862.194.890
Pengeluaran modal
18.040.726
11.473.830
29.514.556
53
2 0 1 0
Dalam ekuivalen
Rupiah
Rp
2 0 0 9
Dalam ekuivalen
Rupiah
Rp
AS$
AS$
AS$
AS$
CH
SGD
EUR
3.045.401,20
7.722.430,80
5.108.255,33
909.074,98
18.533,00
4.900,00
8.301,16
27.381.202.224
69.432.375.359
45.928.323.636
8.173.493.145
177.919.395
34.204.989
26.577.721
2.007.361,80
13.607.654,92
7.784.133,71
1.385.181,44
350,00
4.900,00
73.796,00
18.869.200.894
127.911.956.223
73.170.856.875
13.020.705.498
3.180.593
32.822.748
996.961.083
AS$
EUR
25.286,83
6.283,50
227.353.916
75.124.183
922.972,13
16.198,35
8.675.938.022
218.835.335
Jumlah aset
Kewajiban
Kewajiban lancar
Hutang usaha
Mata uang
Asing
181.744.659.466
AS$ 50.595.730,83
EUR
11.515,81
Sin$
JPY
AS$
1.559,08
454.906.215.932
137.680.605
14.017.706
242.900.457.271
41.321.181,42
26.282,21
38.444,00
120,01
57.000,00
388.419.105.386
355.065.561
257.517.903
12.205
535.800.000
Jumlah kewajiban
455.057.914.243
389.567.501.055
Kewajiban bersih
273.313.254.777
146.667.043.784
54
55
Kurang dari
satu tahun
Rp
Lebih dari
Satu tahun
Rp
Total
Rp
Aset
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang dibatasi
Penggunaannya
37.210.123.084
37.210.123.084
471.087.914
471.087.914
11
157.032.236.182
157.032.236.182
1.955.238.178
1.955.238.178
1,5 2,5
5,75
Kewajiban
Hutang bank
Bagian jangka pendek dari sewa
Pembiayaan
Bagian jangka panjang dari sewa
Pembiayaan
1.633.473.698
1.633.473.698
56
2009
Rp
32.824.450.880
471.087.914
9.067.703.173
501.847.779.710
52.129.680.905
566.869.695.087
33.359.159.287
Total
591.658.671.613
642.121.008.397
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset keuangan di atas tidak ada yang mengalami
penurunan nilai aset atau telah lewat dari masa jatuh tempo dalam setiap tanggal pelaporannya
dan selalu memiliki kualitas kredit yang baik.
(iii) Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam pencairan dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan.
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan
likuiditas saat ini dan masa depan untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan
mempunyai cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam
jangka pendek serta jangka panjang.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal pelaporan akan jatuh tempo
dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat yang disajikan dalam laporan
keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan.
57
58
59
60
INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
NERACA
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang usaha
Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu masing-masing sebesar
dan Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Piutang derivatif
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Jumlah aset lancar
INVESTASI
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 270.090.582.209 pada tahun 2010
dan Rp 242.836.639.021 pada tahun 2009
Aset tetap yang tidak digunakan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 3.027.907.022 pada tahun 2010 dan
Rp 2.995.288.191 pada tahun 2009
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aset pajak tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah aset tidak lancar
JUMLAH ASET
61
2010
2009
Rp
Rp
29.422.764.579
471.087.914
23.612.412.961
9.067.703.173
464.151.645.467
35.584.475.228
57.775.335.978
30.768.258.932
232.653.542.965
13.705.974.130
11.971.992.044
526.435.378.703
35.878.986.784
45.267.517.812
47.790.248.037
234.738.321.444
2.324.938.546
17.386.306.595
876.505.077.237
942.501.814.055
29.572.775.384
18.784.925.105
205.610.260.677
210.455.472.489
148.841.062
2.324.938.546
6.572.056.671
1.960.456.296
181.459.893
39.532.380.161
6.635.388.129
1.915.299.812
216.616.553.252
258.720.000.484
1.122.694.405.873
1.220.006.739.644
INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
31 Desember 2010 dan 2009
NERACA (Lanjutan)
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang
Sewa pembiayaan
Jumlah kewajiban lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban imbalan pasca kerja
Hutang jangka panjang dari sewa pembiayaan
2010
2009
Rp
Rp
157.032.236.182
263.280.848.692
317.930.430.075
151.545.425.374
223.189.842.617
197.629.476.176
50.460.375.897
3.697.300.000
2.584.978.153
1.485.037.545
29.268.466.513
88.636.791.534
1.001.680.000
4.359.094.892
4.574.740.820
41.626.771.347
1.955.238.178
1.924.150.842
715.959.487.917
826.223.396.920
19.581.107.313
1.633.473.698
14.587.965.118
3.741.270.872
21.214.581.011
18.329.235.990
415.560.259.500
940.000.000
415.560.259.500
940.000.000
1.153.198.004
(32.133.120.559)
1.153.198.004
(42.199.350.770)
385.520.336.945
375.454.106.734
1.122.694.405.873
1.220.006.739.644
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar 2.000.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
831.120.519 saham
Agio saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan
Kerugian komprehensif lain
Akumulasi defisit
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
62
INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
31 Desember 2010 dan 2009
LAPORAN LABA RUGI
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
2 0 09
Rp
Rp
1.257.875.925.927
(1.131.947.028.427)
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.686.614.154.663
(1.503.308.991.552)
LABA KOTOR
125.928.897.500
183.305.163.111
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
(48.915.161.726)
(38.334.356.963)
(58.117.378.242)
(47.168.968.465)
(87.249.518.689)
(105.286.346.707)
38.679.378.811
78.018.816.404
152.116.078
10.805.485.279
(24.863.949.663 )
14.606.008.219
299.436.186
(11.742.230.661 )
(13.223.014.685 )
177.788.905
3.084.661.076
(1.563.469.490 )
(40.619.792.387 )
40.822.432.301
42.500.000
(7.909.275.722 )
1.802.355.083
(23.966.149.247)
(4.162.800.234)
14.713.229.564
73.856.016.170
BEBAN PAJAK
(4.646.999.353)
(20.292.546.305)
LABA BERSIH
10.066.230.211
53.563.469.865
12,11
64,45
63
INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Modal saham
Agio saham
Rp
Rp
415.560.259.500
Selisih
penilaian
kembali
atas tanah
Rp
940.000.000
Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas Anak
Perusahaan
Pendapatan
(kerugian)
komprehensif
Lain
Rp
Rp
1.153.198.004
(6.815.482.575)
6.815.482.575
Akumulasi defisit
Rp
(95.762.820.635 )
Jumlah
Rp
315.075.154.294
Realisasi pendapatan
komprehensif lain
53.563.469.865
53.563.469.865
415.560.259.500
1.153.198.004
(42.199.350.770 )
375.454.106.734
940.000.000
6.815.482.575
Realisasi pendapatan
komprehensif lain
10.066.230.211
10.066.230.211
415.560.259.500
1.153.198.004
(32.133.120.559 )
385.520.336.945
940.000.000
64
INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
LAPORAN ARUS KAS
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
2009
Rp
Rp
884.293.772.532
(679.637.425.434)
659.337.713.829
(470.497.156.023)
204.656.347.098
188.840.557.806
152.116.078
29.796.083.301
(16.959.556.700)
(24.863.949.663)
(80.016.547.402)
177.788.905
(51.255.837.470)
(40.619.792.387)
(68.150.134.919)
112.764.492.712
28.992.581.935
(8.546.615.259)
304.545.457
(22.452.635.258)
50.000.000
(1.668.319.650)
42.500.000
(29.282.450.487)
17.625.000
(30.644.705.060)
(30.890.645.137)
43.687.076.248
(148.248.611.380)
(1.876.903.393)
165.237.340.703
(181.549.202.218)
(458.757.438)
(106.438.438.525)
(16.770.618.953)
30.129.002.491
4.466.648.318
5.810.351.618
(14.202.033.837)
23.612.412.961
37.814.446.798
29.422.764.579
23.612.412.961
65