Anda di halaman 1dari 70

Laporan Keuangan Konsolidasian dan

Laporan Auditor Independen


PT Voksel Electric Tbk dan
Anak Perusahaan
31 Desember 2010 dan 2009

DAFTAR ISI

Laporan Auditor Independen


Halaman
Laporan keuangan konsolidasian
Neraca Konsolidasian

12

Laporan Laba Rugi Konsolidasian

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

6 60

Informasi Tambahan
Neraca (induk perusahaan saja)

61 62

Laporan Laba Rugi (induk perusahaan saja)

63

Laporan Perubahan Ekuitas (induk perusahaan saja)

64

Laporan Arus Kas (induk perusahaan saja)

65

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


NERACA KONSOLIDASIAN
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ASET
Catatan

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya
Piutang usaha
Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu masing- masing sebesar
Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Piutang derivatif
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya

2d,2o,3
2d,4
2g,5,25

2009

Rp

Rp

37.210.123.084
471.087.914

32.824.450.880
9.067.703.173

501.847.779.710

52.129.680.905
30.768.258.932
251.280.814.192
3.904.346.829
14.337.497.168

566.869.695.087
4.629.687.306
33.359.159.257
47.790.248.036
253.460.666.541
80.534.610
21.187.279.862

891.949.588.734

969.269.424.752

2j,2u,8

210.898.326.363

212.462.042.571

2k,2s
2p,12d
2p,12e
2l

148.841.062
12.267.928.112
6.572.056.671
2.417.730.581
2.226.283.506

181.459.893
41.857.318.707
6.635.388.129
3.278.661.458
4.273.389.561

234.531.166.295

268.688.260.319

1.126.480.755.029

1.237.957.685.071

2m,6,25
2n,24
2h,7
2p,12a
2i

Jumlah aset lancar


ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 270.753.962.003 pada tahun 2010 dan
Rp 243.226.602.997 pada tahun 2009
Aset tetap yang tidak digunakan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 3.027.907.022 pada tahun 2010 dan
Rp 2.995.288.191 pada tahun 2009
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aset pajak tangguhan
Proyek dalam pelaksanaan
Aset tidak lancar lainnya

2010

Jumlah aset tidak lancar


JUMLAH ASET

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
1

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Catatan

KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang
sewa pembiayaan

9
10,25

2p,12b
13
14

2u,15

EKUITAS
Modal saham biasa - modal dasar
2.000.000.000 lembar saham biasa,
ditempatkan dan disetor penuh
831.120.519 lembar saham biasa dengan
nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham
Agio saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan
Akumulasi defisit

Rp

Rp

157.032.236.182

263.280.848.692

320.203.598.093
149.920.213.998

229.736.723.654
195.017.112.584

51.006.877.281
3.474.820.271
1.485.037.545

89.251.244.742
5.971.431.056
8.262.013.777

34.059.893.131
93.854.545

50.417.146.563

1.955.238.178

1.924.150.842

719.231.769.224

843.860.671.910

19.581.107.313
9.930.350
1.633.473.698

14.587.965.118
4.982.600
3.741.270.872

21.224.511.361

18.334.218.590

504.137.499

308.687.837

17
18

415.560.259.500
940.000.000

415.560.259.500
940.000.000

2f

1.153.198.004
(32.133.120.559)

1.153.198.004
(42.199.350.770)

385.520.336.945

375.454.106.734

1.126.480.755.029

1.237.957.685.071

2t,16
2p,12e
2u,15

Jumlah kewajiban tidak lancar

HAK MINORITAS ATAS EKUITAS ANAK


PERUSAHAAN

2009

11

Jumlah kewajiban lancar


KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban imbalan pasca kerja
Kewajiban pajak tangguhan
Hutang jangka panjang dari sewa pembiayaan

2010

1c,2b

Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
2

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN

2m,20,25
2m,21,25

LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi

2m,22
2m,23

Jumlah beban usaha


LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Beban bunga
Laba selisih kurs, bersih
Laba atas penjualan aset tetap
Kerugian atas transaksi kontrak
derivatif dan lindung nilai
Penghasilan (beban) lain-lain, bersih

2g,5
9,15
2o
2j,8
22

Jumlah beban lain-lain, bersih


LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK
MINORITAS
BEBAN PAJAK
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN

2p,12f

2b

LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

2q,26

2010

2009

Rp

Rp

1.309.570.310.227
(1.156.342.353.988)

1.729.113.224.781
(1.531.229.601.421)

153.227.956.239

197.883.623.360

(59.987.231.832)
(45.954.078.800)

(65.571.346.016)
(49.835.123.154)

(105.941.310.632)

(115.406.469.170)

47.286.645.607

82.477.154.190

282.981.299
(148.139.378)
(24.863.949.663)
14.357.888.612
299.436.186

307.193.903
(1.563.469.490)
(40.619.792.387)
40.372.374.666
42.500.000

(11.742.230.661)
(8.429.052.923)

(7.909.275.722)
2.484.637.701

(30.243.066.530)

(6.885.831.329)

17.043.579.079

75.591.322.861

(6.781.899.207)

(21.989.138.824)

(195.449.661)

(38.714.172)

10.066.230.211

53.563.469.865

12,11

64,45

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
3

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal saham
Rp
Saldo per 31 Desember 2008

415.560.259.500

Agio saham
Rp
940.000.000

Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas Anak
Perusahaan
Rp

Pendapatan
(kerugian)
komprehensif
Lain
Rp

Akumulasi defisit
Rp

1.153.198.004

(6.815.482.575)

(95.762.820.635 )

6.815.482.575

Jumlah
Rp
315.075.154.294

Realisasi pendapatan
komprehensif lain

Laba bersih periode berjalan

53.563.469.865

53.563.469.865

Saldo per 31 Desember 2009

415.560.259.500

1.153.198.004

(42.199.350.770 )

Laba bersih periode berjalan

10.066.230.211

375.454.106.734
0
10.066.230.211

Saldo per 31 Desember 2010

415.560.259.500

1.153.198.004

(32.133.120.559 )

385.520.336.945

940.000.000

940.000.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
4

6.815.482.575

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan dan lainnya
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi

2010

2009

Rp

Rp

884.251.537.083
(644.072.192.807)

688.784.596.864
(485.398.797.972)

240.179.344.276

203.385.798.892

Penerimaan dari pendapatan bunga


Penerimaan dari restitusi pajak
Pembayaran pajak, bersih
Pembayaran beban operasi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran untuk kegiatan operasi
lainnya, bersih

282.981.299
29.796.083.301
(17.863.885.645)
(8.916.510.464)
(30.138.884.431)

307.193.903

(52.535.608.034)
(10.481.579.297)
(40.619.792.387)

(98.417.517.528)

(72.748.847.135)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi

114.921.610.808

27.307.165.942

(8.546.615.259)
304.545.457
50.000.000
(26.007.546.680)

(1.668.319.650)
42.500.000
17.625.000
(29.514.556.505)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

(34.199.616.482)

(31.122.751.155)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penambahan hutang bank
Pembayaran hutang bank
Pembayaran hutang sewa pembiayaan

43.687.076.248
(148.248.611.380)
(1.876.903.393

165.237.340.703
(181.549.202.218)
(458.757.438)

(106.438.438.525)

(16.770.618.953)

30.102.116.401

4.466.648.318

4.385.672.202

(16.119.555.848)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penurunan kas dan setara kas yang
dibatasi penggunaannya
Penjualan aset tetap
Penempatan deposito berjangka, bersih
Pembelian aset tetap

2j,8
2j,8

2j,14

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan


PENGARUH PERUBAHAN KURS
TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

2d,3

32.824.450.880

48.944.006.728

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

2d,3

37.210.123.081

32.824.450.880

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
5

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Voksel Electric Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Rachmat
Santoso, S.H., No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo, S.H., Akta
pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 46 dan 85 masingmasing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA 5/219/17 tanggal 24 Desember
1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember
1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status
Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing
(PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 21, tanggal 17 Maret
2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan
dari
Menteri
Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia
dalam
Surat
Keputusan
No. C-11987.HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan anggaran dasar yang
disesuaikan dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan
Bapepam No : IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah
termaktub dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 31, tanggal 8 Agustus 2008
dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat
Keputusan No. AHU-88902.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain
meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel
serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri
pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta
dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi berpindah
kantor pusat dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3
unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav.1 - 2, Jakarta 12950.

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak
tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, adalah sebagai
berikut :
Tanggal

Kebijakan Perusahaan

20 Desember 1990
13 Agustus 1991
3 Juli 1992
18 Februari 1994
22 Februari 1994
12 Juli 1996
22 Agustus 1997

24 Mei 2006

Penawaran umum perdana dan pencatatan


terbatas
Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham)
Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham)
Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu
(6.000.000 saham)
Saham bonus (16.000.000 saham)
Saham bonus (21.000.000 saham)
Pemecahan nilai nominal saham dari
Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per
saham
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham)

Saham yang
dicatatkan

Nilai nominal
per saham
Rp

4.580.000
6.080.000
20.000.000

1.000
1.000
1.000

26.000.000
42.000.000
63.000.000

1.000
1.000
1.000

126.000.000

500

831.120.519

500

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia

c.

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi


Perusahaan
asosiasi

Lokasi

Kegiatan
Usaha

Operasi
komersial

Persentase
kepemilikan
2010 2009
%
%

Jumlah aset sebelum


eliminasi
2010
2009
Rp
Rp

PT Prima Mitra
Elektrindo
(PT PME)

Perdagangan umum,
Jakarta pembangunan dan
jasa

2004

99%

99%

52.075.936.027 37.941.416.972

PT Bangun Prima
Semesta
(PT BPS)

Jakarta Kontraktor umum,


perdagangan

2007

98%

98%

25.913.401.164 48.745.914.501

PT Cendikia Global
Solusi
(PT CGS)

Jakarta Perdagangan umum,


jasa

2010

99%

99%

PT Anugrah Bakti
Nusa (PT ABN) *

Jakarta Perdagangan umum,


jasa

*)Belum beroperasi

8.863.287.986

2.274.051.611

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)
d. Karyawan dan Paket Imbalan untuk Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Dewan Komisaris :

Presiden Komisaris
Komisaris

: Kumhal Djamil
: Masaaki Shimazu
Budinata Atmadja
Hardi Sasmita

Kumhal Djamil
Masaaki Shimazu
Budinata Atmadja

Komisaris Independen

: Christianto Wibisono

Christianto Wibisono

: Ferry Tjandrawinata
: Masato Usui
Michael Tjandrawinata
Linda Lius
Heru Gondokusumo
Masahiko Saegusa

Ferry Tjandrawinata
Masato Usui
Michael Tjandrawinata
Linda Lius
Heru Gondokusumo
Masahiko Saegusa

Dewan Direksi :
Presiden Direktur
Direktur

Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4,55 miliar dan
Rp 5,72 miliar.

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebanyak 704 dan 707 karyawan (tidak diaudit).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.

Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), peraturan BAPEPAM dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Konsolidasian Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi
perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


a.

Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)


Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan
yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
Dalam penyusunan Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :
-

nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontijensi
pada tanggal laporan keuangan konsolidasian,
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

b.

Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan
yang berada di bawah pengendalian Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, kecuali
Anak Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka
panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke
Perusahaan.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasian telah
dieliminasi.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai Hak
minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan dalam neraca konsolidasian. Kerugian yang menjadi
bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya
dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi
bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali
terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut.
Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus
terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian
pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


c.

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi


Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan secara prospektif
PSAK revisi berikut:
(1) PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, yang berisi
persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus
diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen
ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi
tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga
mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini
menggantikan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu.
(2) PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang
menetapkandasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan
kontrak kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di
antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran,
akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK
55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai.
Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi
sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi
Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia.

d.

Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank yang dengan cepat dapat dijadikan
uang kas dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat
penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai Kas dan setara kas
yang dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan
sebagai Kas yang dibatasi penggunaannya.

10

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


e.

Instrumen Keuangan
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan
PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasian, jika dan hanya jika,
Perusahaan dan Anak Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada
tanggal penyelesaian.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai
wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban
keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga
transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal,
maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh
pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga
pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang
tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya
transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga
efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat
untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku
bunga efektif, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset
keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga
efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

11

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


e.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut
dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada
saat pengakuan awal, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan
dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan
tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada
setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
Penentuan Nilai Wajar

Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada
tanggal neraca konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia,
maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini,
sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.
Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi
pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value),
perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi,
model harga opsi (options pricing models) dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar
tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada
instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah
dikurangi penurunan nilai.
Laba/Rugi Hari ke-1

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen
sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang
dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari
pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui selisih antara
harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi
konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain.
Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan
nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut
dihentikan pengakuannya. Untuk masing masing transaksi, Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

12

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


e.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Aset Keuangan

(1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset
keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan
awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan
tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada
saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapattimbul dari pengukuran aset atau pengakuan
keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b. aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau
keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan
manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat
tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit
atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca
konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan
pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan
dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah
ditetapkan.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki Aset
Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi.

13

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


e.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Aset Keuangan (Lanjutan)

(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjamann yang diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan
nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang
timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari
suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan
laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar
jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasian, jika tidak,
maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, kas dan setara kas
yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh
Perusahaan dan Anak Perusahaan.
(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan manajemen
memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo. Apabila Perusahaan atau Anak Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan
sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan
pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan
diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan
serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi
dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada
saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi
menggunakan metode bunga efektif.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan dalam bentuk investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
14

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


e.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Aset Keuangan (Lanjutan)

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset
keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat
dijual sewaktu waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi
ekonomi.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar.
Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak
penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul
dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang
belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian dan laporan perubahan
ekuitas konsolidasian. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika
akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasian, jika tidak,
maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan ekuitas konsolidasian langsung diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki lebih
dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar
pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk
dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif.
Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan dalam bentuk aset keuangan tersedia untuk dijual.
Kewajiban Keuangan

(1) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut
merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan
sebagain lindung nilai, atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk
menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.

15

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


e.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

(1) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki
kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
(2) Kewajiban Keuangan Lain-lain
Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi.
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan
dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto
dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang
lain lain dan biaya masih harus dibayar yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan.
f.

Investasi

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan
namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh
temponya lebih dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Kas dan setara
kas yang dibatasi pengunaannya. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.

Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia.
Investasi saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham kurang dari 20% dicatat
sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Dalam laporan keuangan induk Perusahaan yang disajikan tersendiri, investasi saham
dengan persentase kepemilikan minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan
metode ekuitas. Investasi saham dengan persentase kepemilikan melebihi 50% harus
dipertanggungjawabkan dengan menggunakan metode ekuitas sebagaimana diatur pada
PSAK No. 4. Laporan Keuangan Konsolidasi. Menurut metode ekuitas, investasi pada
awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk
mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.
16

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


f.

Investasi (Lanjutan)
Pada saat perusahaan anak (yang pencatatannya dengan metode ekuitas), menjual sahamnya
kepada pihak ketiga dengan harga yang berbeda dari nilai bukunya, maka nilai penyertaan
bersih Perusahaan pada perusahaan anak tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui
perubahan dalam penyertaan bersih pada perusahaan anak tersebut dengan mengkredit akun
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan.
Perusahaan memiliki 12,8% investasi saham pada PT Alcarindo Prima (PT ACP) yang
dicatat dengan nilai nihil karena bagian kerugian Perusahaan sudah melebihi modal disetor.
Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Pratama (PT ADP) dicatat dengan nihil karena
Perusahaan tersebut telah menghentikan aktivitas usahanya.

g.

Penyisihan piutang tak tertagih


Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

h.

Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted
average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh
persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan
melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan
terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir tahun.

i.

Biaya Dibayar Dimuka


Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya.

j.

Aset tetap
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya
dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset.

17

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


j.

Aset tetap (Lanjutan)


Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan,
diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal.
Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan
pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Sejak tahun 2004, Penyusutan diakui dengan menggunakan metode saldo menurun (declining
balance method) untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.
Tanah diakui sebesar nilai wajar dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan
perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas
tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun Aset tidak lancar
lainnya pada neraca konsolidasian.
Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun
Hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan
Perabotan dan peralatan

20
20
15
8
5

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk
memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai
dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke
ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah
diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika jumlah tercatat aset turun akibat
revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Namun, penurunan
nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama
penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya, nilai revaluasian dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Surplus revaluasi
aset tetap dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuan.

18

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


j.

Aset tetap (Lanjutan)


Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang
Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap dan Aset Lainlain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang
telah direvisi ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai
kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset tetap yang direvaluasi
sebelum penerapan PSAK revisi ini dan memilih menggunakan model biaya, maka nilai revaluasi
aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang
masih ada pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo
laba.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan model Biaya, dimana aset tetap
dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
penurunan atas penilaian aset tetap.

k.

Aset tetap yang Tidak Digunakan


Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha karena penutupan divisi dicatat sebesar
nilai buku pada saat penutupan divisi tersebut terjadi. Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan
dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi sebagai akun Beban lainlain.

l.

Proyek dalam pelaksanaan


Proyek dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang
terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan
proyek tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing proyek yang
bersangkutan pada saat selesai dan siap dipasarkan dan akan disusutkan sesuai dengan masa
manfaat pola bagi hasil.

m.

Pengakuan Pendapatan dan Beban


Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan
ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.

19

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


n.

Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai


Dalam rangka penerapan kebijakan managemen risiko, Perusahaan dan Anak Perusahaan
melakukan transaksi derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variabel yang mendasari.
Instrument derivatif diakui pertama kali di neraca konsolidasian pada nilai wajar pada saat
transaksi dilakukan, dan kemudian secara periodik diukur kembali pada nilai wajarnya.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung pada apakah
derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari
risiko yang dilindung nilai.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang dirancang dan memenuhi kriteria lindung
nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan bagian yang efektif diakui di ekuitas. Ketika
instrumen derivatif itu kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk
tujuan akuntansi, maka kerugian atau keuntungan yang sebelumnya dicatat pada bagian ekuitas
akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

o.

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing


Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam
mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, sebagai berikut :
31 Desember 2010
Rp

Mata Uang Asing

Poundsterling Inggris (GBP 1)


Euro (EUR 1)
Dolar Amerika Serikat (AS$ 1)
Yen Jepang (JP 100)
Franc Swiss (CH 1)
Dolar Singapura (Sin$ 1)

13.893,80
11.955,79
8.991,00
11.028,53
9.600,14
6.980,61

31 Desember 2009
Rp
15.114,36
13.509,73
9.400,00
10.170,43
9.087,49
6.698,52

Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

20

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


p.

Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan dan
diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan
diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh
perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Aset kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan
rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

q.

Laba Per Saham


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan
jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar dalam tahun berjalan.

r.

Informasi Segmen
Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut :
1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dibagi menjadi divisi kabel
listrik, kabel telekomunikasi, kabel fiber optik, kawat tembaga dan kawat aluminium.
2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.

s.

Penurunan Nilai Aset


Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh
kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan dan
Anak Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan
nilai atau pemulihan penurunan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

21

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


t.

Imbalan Pasca Kerja


Pada tahun 2010 dan 2009, imbalan pasca kerja telah dihitung sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja, yang menggantikan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Tidak ada
pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan imbalan
pasca kerja tersebut.
Pada tahun 2005, Laporan keuangan konsolidasian telah menerapkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Pernyataan ini
mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan pasca kerja yang diberikan dan menghitung
estimasi kewajiban imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan Undang-undang, ditentukan
dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian
aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian
aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari
nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya,
biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan
kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.

u.

Sewa Pembiayaan
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh
resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh
pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban
yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan
beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki
langsung.
Transaksi penjualan dan penyewaan kembali harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang
terpisah. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset harus diakui sebagai keuntungan atau
kerugian tangguhan yang harus diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan aset
sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa pembiayaan atau secara proporsional dengan
biaya sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa biasa.

22

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. KAS DAN SETARA KAS


2010
Rp
Kas :
Rupiah
Dolar Amerika Serikat

2009
Rp

223.189.865
136.992.181

344.573.976
266.382.746

360.182.046

610.956.722

3.696.108.032
4.644.859.515

3.536.144.846
4.327.652.108

3.509.035.550
20.942.747.641

4.015.538.786
3.969.787.721

1.315.256.587
229.664.962

4.504.024.763
8.982.428.279

520.461.368
8.969.745

1.263.678.263
9.818.074

Bank :
PT Bank Central Asia Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mega Tbk
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Rupiah
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Rupiah
PT Bank Mizuho Indonesia
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Citibank, N.A
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Nusantara Parahyangan
Rupiah

222.011.744

129.645.048

139.605.639

94.715.030

25.831.823

49.672.162
733.785.450

49.999.000
470.001.598

41.380.283
127.334.226

24.484.321
308.773.080

26.096.622
556.848.504

49.720.000
534.357.288

1.348.569

1.648.569
-

Jumlah

36.849.941.038

32.213.494.158

37.210.123.084

32.824.450.880

Kas dan setara kas dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 1,5%
sampai dengan 2,5% per tahun pada tahun 2010 dan 2009, sedangkan kas dan setara kas dalam Dolar
Amerika Serikat memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 0,05% sampai dengan 0,1%
per tahun pada tahun 2010 dan 2009 .

23

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4.

KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA


Kas yang dibatasi penggunaannya ini terdiri dari deposito berjangka dan rekening escrow sebagai
berikut :
2010
2009
Rp
Rp
Deposito berjangka
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah

104.500.000

154.500.000

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk


Rupiah

366.587.914

8.913.203.173

Jumlah

471.087.914

9.067.703.173

Rekening escrow

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga yang berkisar antara 5,75% per tahun
pada tahun 2010 dan antara 5,75% sampai dengan 6,75% per tahun pada tahun 2009. Deposito
berjangka ini digunakan sebagai jaminan tender.

5. PIUTANG USAHA
2010
Rp
Pihak ketiga :
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
HG Power Transmission Sdn, Bhd.
PT Indonesia Comnet Plus
PT Sumi Indo Kabel Tbk
PT Delta Sarana Engineering
PT Trimaten Gemilang
PT Medan Smart Jaya
PT Twink Indonesia
Buanareksa Bina Perkasa
PT Bukaka Teknik Utama
PT Sangkan Jaya
PT Jaya Darmabakti Arthagraha
PT Karya Suminden Indonesia
PT Dalima Putra Perdana
PT Unitech Mitranusa
PT Areva T & D Indonesia
PT Wijaya Karya
PT Putra Wali Sejati
PT Terang Kita
Jumlah dipindahkan

91.624.724.111
43.004.132.820
31.672.619.315
15.100.432.600
14.645.400.000
14.456.793.890
12.725.510.000
11.276.025.000
11.176.004.785
9.667.056.754
8.650.692.160
8.401.178.655
8.207.874.504
6.688.634.500
6.543.130.000
6.497.782.834
5.886.925.452
5.304.899.310
5.014.013.047
316.543.829.737
24

2009
Rp
140.994.375.465
44.960.388.000
13.963.944.206

4.135.142.330
6.553.453.808

6.577.196.758
3.241.502.500

847.782.480

3.105.074.219

224.378.859.766

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)


2010
Rp
316.543.829.737
4.715.930.207
4.198.046.045
4.100.226.291
3.303.506.631
2.322.241.900
3.027.882.000
2.199.308.020
931.600.006
824.877.364
250.860.567

Jumlah - pindahan:
Bhutan Power Corporation
PT Indomuda Satria Internusa
PT QDC Technologies
PT Inpar Saka
PT Mega Eltra
PT Multi Fabrindo Gemilang
PT Telekomindo Primakarya
PT Tehate Putra Tunggal
PT Dharma Kumala Utama
PT Brimbun Raya Indah
PT Sansaine Exindo
PT Horison Komunikasi
Montreal Montajes, S.A.

Lain-lain (masing-masing di bawah 5 miliar)

Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu

2009
Rp
224.378.859.766
7.469.191.287
24.941.469.738
5.005.160.839
6.111.487.358
21.423.447.663
15.221.131.833
11.117.858.418
87.593.964.013
6.552.409.902
5.437.564.809
12.182.451.993
9.206.375.079
8.369.882.200

167.795.231.184

130.224.200.431

510.213.539.952

575.235.455.329

(8.365.760.242)
501.847.779.710

(8.365.760.242)
566.869.695.087

Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :

Belum jatuh tempo


Telah jatuh tempo
1 30 hari
31 60 hari
Lebih dari 60 hari

Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu

2010
Rp
380.323.674.325

2009
Rp
228.176.216.873

39.363.934.145
26.162.815.855
64.363.115.627

84.380.402.349
29.148.727.539
233.530.108.568

510.213.539.952

575.235.455.329

(8.365.760.242)

Jumlah

501.847.779.710

25

(8.365.760.242)
566.869.695.087

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)


Analisa perubahan penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut :
2010
Rp

2009
Rp

Saldo awal tahun


Perubahan selama periode berjalan :
Penambahan penyisihan

8.365.760.242

6.802.290.752

Saldo akhir tahun

8.365.760.242

1.563.469.490
8.365.760.242

Rincian piutang usaha pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2010
Rp
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
AS$ 7.722.430,80 pada tahun 2010 dan
AS$ 13.392.812,18 pada tahun 2009

Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu

440.781.164.593

449.343.020.824

69.432.375.359

125.892.434.505

510.213.539.952

575.235.455.329

(8.365.760.242)

Jumlah

2009
Rp

501.847.779.710
2010
Rp

(8.365.760.242)
566.869.695.087
2009
Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:


PT Kawat Mas Prakasa

4.629.687.306

Jumlah

4.629.687.306

26

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)


Rincian umur piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur
adalah sebagai berikut :
2010
Rp
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
1 30 hari
31 60 hari
Lebih dari 60 hari
Jumlah

2009
Rp

4.206.258.691

33.863.340
258.392.652
131.172.623

4.629.687.306

Rincian piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah
sebagai berikut :
2010
Rp
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
AS$ 214.759,18 pada tahun 2009
Jumlah

2009
Rp

2.610.950.987

2.018.736.319

4.629.687.306

Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sejumlah piutang usaha masing-masing sebesar
Rp 201.075.865.343 dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9).

27

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6.

PIUTANG LAINLAIN
2010
Rp
Pihak ketiga :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(Setoran jaminan - L/C)
Piutang bunga
Lain-lain

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :


PT Alcarindo Prima
SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang
PT Anugrah Bakti Nusa

2009
Rp

45.928.323.669
360.525
5.749.680.335

25.380.608.838
397.192
3.499.645.513

51.678.364.529

28.880.651.543

337.187.774
93.993.602
20.135.000

4.358.937.774
119.569.940

451.316.376

4.478.507.714

52.129.680.905

33.359.159.257

Jumlah

Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang masing masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan piutang tak tertagih karena berkeyakinan
seluruh piutang dapat tertagih.

7. PERSEDIAAN
2010
Rp
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu
Suku cadang
Jumlah

2009
Rp

121.242.030.305
44.632.209.448
73.822.480.312
7.350.865.239
4.233.228.888

96.113.351.327
40.823.981.955
106.691.583.421
5.135.570.594
4.696.179.244

251.280.814.192

253.460.666.541

Pada tahun 2010 dan 2009, persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 235 miliar dan Rp 307 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan
tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh persediaan dijadikan sebagai jaminan atas hutang
bank (lihat Catatan 9).

28

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. PERSEDIAAN (Lanjutan)
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik dan nilai realisasi bersih atas persediaan pada akhir tahun,
manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan atau penurunan nilai atas
persediaan tersebut.

8. ASET TETAP
2010
Rp

2009
Rp

Pemilikan langsung
Nilai tercatat bruto
Akumulasi penyusutan
Nilai tercatat

471.996.724.326
(269.145.307.132)
202.851.417.194

446.033.081.528
(242.824.287.829)
203.208.793.699

Sewa pembiayaan:
Nilai tercatat bruto
Akumulasi penyusutan
Nilai tercatat

9.655.564.040
(1.608.654.871)
8.046.909.169

9.655.564.040
(402.315.168)
9.253.248.872

Total nilai tercatat

210.898.326.363

29

212.462.042.571

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut
2010

J Nilai tercatat bruto:


Pemilikan langsung
Saldo 1 Januari 2010
Penambahan
Pelepasan dan penyesuaian
Sewa pembiayaan
Saldo 1 Januari 2010
Penambahan
Pelepasan dan penyesuaian
Saldo 31 Desember 2010
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Saldo 1 Januari 2010
Penambahan
Pelepasan
Sewa pembiayaan
Saldo 1 Januari 2010
Penambahan
Pelepasan dan penyesuaian
Saldo 31 Desember 2010
Jumlah tercatat
31 Desember 2010

Tanah

Hak atas tanah

Bangunan dan
prasarana

Rp

Rp

Rp

46.896.487.879

46.896.487.879

46.896.487.879

83.398.900

83.398.900

56.139.635.232
2.398.497.865

58.538.133.097

Mesin
Rp

262.610.997.293
8.354.281.122
(32.361.382)
270.932.917.033

Instalasi listrik,
peralatan dan
pengangkutan
Rp

72.507.939.323
14.774.982.761
(11.542.500)
87.271.379.584

9.240.814.040

9.240.814.040

414.750.000

414.750.000

Perabotan dan
peralatan

Total

Rp

Rp

7.794.622.901
479.784.932

8.274.407.833

446.033.081.528
26.007.546.680
(43.903.882)
471.996.724.326
9.655.564.040

9.655.564.040

83.398.900

58.538.133.097

280.173.731.073

87.686.129.584

8.274.407.833

481.652.288.366

83.398.900

83.398.900

13.768.751.847
2.582.864.836

16.351.616.683

180.504.385.280
13.856.618.119
(27.252.111)
194.333.751.288

42.325.824.404
9.140.719.932
(11.542.500)
51.455.001.836

6.141.927.398
779.611.027

6.921.538.425

242.824.287.829
26.359.813.914
(38.794.611
0)
269.145.307.132

46.896.487.8790

385.033.918
1.106.972.515

1.492.006.433

17.281.250
99.367.188

116.648.438

402.315.168
1.206.339.703

1.608.654.871

83.398.900

16.351.616.683

195.825.757.721

51.571.650.274

6.921.538.425

270.753.962.003

42.186.516.414

84.347.973.352

36.114.479.310

1.352.869.408

210.898.326.363

30

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
2009

Nilai tercatat bruto:


Pemilikan langsung
Saldo 1 Januari 2009
Penambahan
Pelepasan dan penyesuaian
Sewa pembiayaan
Saldo 1 Januari 2009
Penambahan
Pelepasan dan penyesuaian

Saldo 31 Desember 2009


Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Saldo 1 Januari 2009
Penambahan
Pelepasan
Sewa pembiayaan
Saldo 1 Januari 2009
Penambahan
Pelepasan dan penyesuaian

Saldo 31 Desember 2009


Jumlah tercatat
31 Desember 2009

Tanah

Hak atas tanah

Bangunan dan
prasarana

Rp

Rp

Rp

46.896.487.879

46.896.487.879

46.896.487.879

83.398.900

83.398.900

50.975.189.555
5.164.445.677

56.139.635.232

Mesin
Rp

251.137.167.212
11.473.830.081

262.610.997.293

Instalasi listrik,
peralatan dan
pengangkutan
Rp

60.770.567.068
11.814.979.005
(77.606.750)
72.507.939.323

9.240.814.040

9.240.814.040

414.750.000

414.750.000

Perabotan dan
peralatan

Total

Rp

Rp

6.733.321.159
1.061.301.742

7.794.622.901

416.596.131.773
29.514.556.505
(77.606.750)
446.033.081.528

9.655.564.040

9.655.564.040

83.398.900

56.139.635.232

271.851.811.333

72.922.689.323

7.794.622.901

455.688.645.568

83.398.900

83.398.900

11.320.666.201
2.448.085.646

13.768.751.847

166.497.432.352
14.006.952.928

180.504.385.280

34.227.697.655
8.175.733.499
(77.606.750)
42.325.824.404

5.306.632.536
835.294.862

6.141.927.398

217.435.827.644
25.466.066.935
(77.606.750
0)
242.824.287.829

46.896.487.879

385.033.918

385.033.918

17.281.250

17.281.250

402.315.168

402.315.168

83.398.900

13.768.751.847

180.889.419.198

42.343.105.654

6.141.927.398

243.226.602.997

42.370.883.385

90.962.392.135

30.579.583.669

1.652.695.503

212.462.042.571

31

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (Lanjutan)


2010
Rp

2009
Rp

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada :


Pemilikan langsung:
Beban pabrikasi
Beban umum dan administrasi
Aset tetap sewa pembiayaan:
Beban pabrikasi
Beban umum dan administrasi

Jumlah

24.346.360.129
2.013.453.785
26.359.813.914

23.309.570.499
2.156.496.436
25.466.066.935

1.106.972.515
99.367.188
1.206.339.703

385.033.918
17.281.250
402.315.168

27.566.153.617

25.868.382.103

Tanah yang dimiliki adalah atas nama Perusahaan.


Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap berupa tanah seluas 174.407 m2 dan mesin-mesin
pabrik masing-masing senilai Rp 102.824.398.870 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat
Catatan 9).
Pengurangan aset tetap di tahun 2010 merupakan penjualan sejumlah mesin kepada PT Daya Tirtamas
dan PT Kawat Mas Prakasa.
Pengurangan aset tetap di tahun 2009 merupakan penjualan sejumlah kendaraan kepada Tuan
Gunawan Wijaya dan Tuan Tugu.
Dengan rincian sebagai berikut:
2010
Rp

2009
Rp

Harga jual
Nilai buku

304.545.457
5.109.271

42.500.000

Laba penjualan aset tetap

299.436.186

42.500.000

32

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (Lanjutan)


Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian sebesar Rp 32.618.831 pada tahun 2010 dan 2009, dicatat pada akun Beban lainlain.
Pada tahun 2010, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia dan PT Asuransi
Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar
Rp 248.747.247.000, sedangkan pada tahun 2009, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Alianz
Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 243.000.700.000. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang
timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut.

9.

HUTANG BANK
2010
Rp

2009
Rp

Perusahaan :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

157.032.236.182

263.280.848.692

Jumlah

157.032.236.182

263.280.848.692

Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) sebagai tambahan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 50.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir
perpanjangan pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga tingkat bunga 11% pertahun dan
telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan,
perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan untuk tahun 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp 8.845.996.054 dan Rp 14.518.750.601.
Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan
fasilitas Letter Of Credit (L/C) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal
kerja, dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan masing-masing menjadi sebesar
AS$ 9.170.000 dan AS$ 13.000.000.
Pada tanggal 29 Mei 2008. Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar AS$ 50.000.000
sehingga jumlah fasilitas L/C yang diterima menjadi AS$ 63.000.000.
Pada tanggal 28 Desember 2009, terdapat perubahan konversi Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
Onshore ke Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah, sehingga pada akhir tahun Perusahaan harus
menyesuaikan jumlah fasilitas pinjaman yang telah digunakan dengan kurs mata uang Rupiah yang
ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perubahan dan konversi ini berlaku sejak
terjadi penandatanganan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit (PPPK).

33

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. HUTANG BANK (Lanjutan)


Perjanjian-perjanjian tersebut diatas ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir pada
tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo
pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perjanjian ini masih
dalam proses perpanjangan untuk tahun 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan
Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 86.092.341.967 dan Rp 69.712.849.052. Sementara itu,
jumlah fasilitas L/C yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar
Rp 62.093.898.161 dan Rp 179.049.249.039. Atas pembukaan fasilitas L/C tersebut, Perusahaan
diwajibkan membayar setoran jaminan sebesar 10% kepada Bank dari setiap L/C yang dibuka dan
akan dikembalikan kembali kepada Perusahaan setelah L/C dilunasi. Jumlah ini dicatat pada bagian
piutang lain-lain (lihat Catatan 6).
Dalam perjanjian-perjanjian pinjaman di atas terdapat beberapa persyaratan dimana Perusahaan tidak
diperbolehkan antara lain melakukan penggabungan usaha dan pelepasan usaha ke entitas lain,
melakukan investasi atau penyertaan, membagikan laba dan membayar dividen. Pinjaman ini
dijaminkan dengan tanah dan bangunan, mesin-mesin pabrik serta piutang usaha dan persediaan
tertentu milik Perusahaan (lihat Catatan 5, 7 dan 8).

10. HUTANG USAHA


2010
Rp
Pihak ketiga :
PT Karya Sumiden Indonesia
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
Rio Tinto Aluminium Limited
Hydro Aluminium A.S
Yangtze Optical Fibre & Cable
PT Indonesia Asahan Aluminium
Daewoo International Corporation
Jetson Co., Ltd.
LS Cable Ltd.
Dow Chemicals Pasific Pte., Ltd.
PT Walsin Lippo Industries
PT Titan Petrokimia Nusantara
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
Jumlah dipindahkan

34

2009
Rp

65.033.425.770
64.806.796.228
50.835.396.848
41.504.670.483
7.975.376.640
7.392.006.351
6.868.543.451
6.608.385.000
5.952.173.089
5.344.332.245
5.284.400.715
5.262.971.760
47.335.119.513

9.195.881.331
33.513.385.413
6.876.505.788
29.924.715.074

10.217.411.169
9.473.064.715

20.545.787.552
221.727.651
5.996.641.399
1.728.560.630
102.043.042.932

320.203.598.093

229.736.723.654

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. HUTANG USAHA (Lanjutan)


2010
Rp
Jumlah - pindahan:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang
PT Alcarindo Prima
PT Kawat Mas Prakasa

Jumlah

320.203.598.093

229.736.723.654

87.828.639.028
61.954.237.550
137.337.420

144.403.786.154
50.613.326.430

149.920.213.998

195.017.112.584

470.123.812.091

424.753.836.238

Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2010
Rp
Dolar Amerika Serikat
AS$ 50.595.730,84 pada tahun 2010 dan
AS$ 41.321.181,42 pada tahun 2009
454.906.215.932
Rupiah
15.079.915.554
Euro
EUR 11.515,81 pada tahun 2010 dan
EUR 26.282,21 pada tahun 2009
137.680.605
Dolar Singapura
Sin$ 38.444,00 pada tahun 2009

JPY
JPY 120,01 pada tahun 2009

Jumlah

2009
Rp

470.123.812.091

2009
Rp

388.419.105.386
35.722.135.183

355.065.561
257.517.903
12.205
424.753.836.238

Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut :


2010
Rp
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
1 30 hari
31 60 hari
Lebih dari 60 hari
Jumlah

35

2009
Rp

30.293.175.988

53.388.694.337

101.213.529.998
110.039.625.250
228.577.480.855

60.715.680.241
57.491.824.791
253.157.636.869

470.123.812.091

424.753.836.238

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. HUTANG LAIN-LAIN


2010
Rp
Pihak ketiga :
PT Twink Indonesia
HG Power Transmission Sdn., Bhd.
PT Pauwels Indonesia
PT Bukaka Teknik Utama
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Jumlah

2009
Rp

27.329.631.745
21.217.871.901
399.000.000

2.060.373.635

27.329.631.745
26.137.146.921
30.499.355.209
3.720.696.411
1.564.414.456

51.006.877.281

89.251.244.742

Hutang lain-lain merupakan pinjaman atas barang jadi, bahan baku dan konsorsium.

12. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Dimuka
2010
Rp

2009
Rp

Perusahaan
Pajak pertambahan nilai

3.762.984.565

Anak Perusahaan
Pajak pertambahan nilai

141.362.264

80.534.610

3.904.346.829

80.534.610

b. Hutang Pajak
2010
Rp

2009
Rp

Perusahaan
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
Pajak pertambahan nilai

141.425.171
25.437.988
2.412.654.389
5.460.606

789.066.781
44.940.563
2.412.654.389
8.955.848
1.103.477.311

Anak Perusahaan
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
Pajak penghasilan pasal 29
Pajak pertambahan nilai

4.988.219
111.926.463
56.983.500
19.228.058
307.539.008
389.176.869

47.538.802
31.687.403
61.187.300
2.448.000
28.301.194
1.441.173.465

3.474.820.271

5.971.431.056

Jumlah
36

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PERPAJAKAN (Lanjutan)


c. Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
konsolidasian dengan taksiran laba fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
2010
Rp

2009
Rp

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan


menurut laporan laba rugi konsolidasian
Laba Anak Perusahaan sebelum taksiran
Pajak penghasilan

17.043.579.079

75.591.322.861

(13.135.834.794)

(4.819.967.769)

Penyesuaian atas :
Penghasilan yang dikenakan pajak final
Beban yang dikenakan pajak final

(42.396.618.432)
34.097.497.383

(229.693.891.976)
203.838.987.049

(4.391.376.764)

44.916.450.165

Laba (rugi) Perusahaan sebelum


pajak penghasilan tidak final
Penyesuaian fiskal terdiri dari :
Beda tetap :
Beban yang tidak diperkenankan
Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final

Beda waktu :
Imbalan pasca kerja karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Sewa pembiayaan

18.506.404.605
(152.116.078)

6.480.910.157
(177.788.905)

18.354.288.527

6.303.121.252

4.993.142.195

(5.246.468.025)

(4.800.055.040)
1.563.469.490
3.587.827.156

(253.325.830)
Penghasilan kena pajak tidak final
Pajak kini pajak tidak final
Pajak dibayar dimuka
Pajak penghasilan pasal 22
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan lebih bayar

351.241.606

13.709.585.933

51.570.813.023

3.427.396.483

14.439.827.640

(13.330.898.801 )
(39.487.248 )

(13.370.386.049 )

(14.927.961.923 )
(390.030.257 )
(1.446.774.006 )
(16.764.766.186 )

9.942.989.566

2.324.938.546

Taksiran laba fiskal dan pajak penghasilan kini tahun 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan taksiran
penghasilan kena pajak dan dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak ke Kantor
Pelayanan Pajak.

37

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PERPAJAKAN (Lanjutan)


d. Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
2010
Rp
Estimasi lebih bayar pajak penghasilan
tahun 2010
tahun 2009
tahun 2008
Jumlah

2009
Rp

9.942.989.566
2.324.938.546

2.324.938.546
39.532.380.161

12.267.928.112

41.857.318.707

e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan


Perhitungan jumlah aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

31 Desember
2009
Rp

2010
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
konsolidasian
Rp

Penyesuaian
Rp

31 Desember
2010
Rp

Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan pasca kerja karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Sewa pembiayaan

3.646.991.279
2.091.440.060
896.956.790

1.248.285.548

(1.311.617.006)

4.895.276.827
2.091.440.060
(414.660.216)

Aset pajak tangguhan

6.635.388.129

(63.331.458)

6.572.056.671

Anak Perusahaan
Kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap

4.982.600

4.947.750

9.930.350

Kewajiban pajak tangguhan

4.982.600

4.947.750

9.930.350

38

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PERPAJAKAN (Lanjutan)


e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan (Lanjutan)

31 Desember
2008
Rp

2009
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
konsolidasian
Rp

Penyesuaian

31 Desember
2009
Rp

Rp

Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan pasca kerja karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Sewa pembiayaan

5.047.439.307
1.904.641.410

Aset pajak tangguhan

6.952.080.717

98.347.650

Anak Perusahaan
Kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap

1.060.360

3.922.240

4.982.600

Kewajiban pajak tangguhan

1.060.360

3.922.240

4.982.600

(1.344.015.411) (56.432.617 )
437.771.457 (250.972.807 )
1.004.591.604 (107.634.814 )
(415.040.238 )

3.646.991.279
2.091.440.060
896.956.790
6.635.388.129

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Pada bulan September 2008, Pemerintah menetapkan peraturan pajak baru. Peraturan tersebut
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dimana akan dikenakan tarif 28% dalam perhitungan
Pajak Badan. Tarif ini kemudian akan mengalami perubahan menjadi 25% di tahun 2010.

f.

Beban Pajak
2010
Rp
Perusahaan
Beban pajak tangguhan
Beban pajak kini
Pajak tidak final
Pajak final
Anak Perusahaan
Beban pajak tangguhan
Beban pajak kini
Beban pajak
39

2009
Rp

63.331.458

316.692.588

3.427.396.483
1.156.271.412

14.439.827.640
5.536.026.076

4.646.999.353

20.292.546.304

4.947.750
2.129.952.104

3.922.240
1.692.670.280

6.781.899.207

21.989.138.824

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PERPAJAKAN (Lanjutan)


f. Beban Pajak (Lanjutan)
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak Perusahaan dan jumlah yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
2010
Rp
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yg berlaku
terhadap laba (rugi) perusahaan sebelum pajak
Penghasilan
Penyesuaian terhadap :
Penghasilan yang dikenakan pajak final
Beban yang dikenakan pajak final
Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal :
Beban yang tidak diperkenankan
Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final

976.936.071

2009
Rp

19.815.979.426

(10.599.154.608)
8.524.374.346

(64.314.289.753)
57.074.916.374

(1.097.844.191)

12.576.606.047

4.626.601.158
(38.029.026)

1.814.654.844
(49.780.902)

4.588.572.132

14.341.479.989

Beban pajak final


Penyesuaian atas dampak perubahan tarif pajak

1.156.271.412

5.536.026.076
415.040.239

Jumlah beban pajak Perusahaan

4.646.999.353

20.292.546.304

g. Surat Ketetapan Pajak

Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak
2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah
menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00166/406/08/054/10
tanggal 27 April 2010 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan
sebesar Rp 37.434.360.572. Kelebihan pembayaran tersebut telah dipindah bukukan sebesar
Rp 7.638.277.266 atas beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar pada tahun pajak yang
sama. Sedangkan sisanya sebesar Rp 29.796.083.301 telah diterima secara tunai oleh
perusahaan pada tanggal 14 Mei 2010. Selisih antara hasil pencatatan dengan hasil keputusan
Dirjen pajak telah dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain.

Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar untuk
beberapa jenis pajak dari tahun pajak 2002. Perusahaan telah menyetujui ketetapan pajak
tersebut sebesar Rp 5,8 miliar dan telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian
tahun 2010.

40

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PERPAJAKAN (Lanjutan)


g. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)

Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai dalam negeri untuk
periode Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk
Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
No. 00022/407/08/054/08 tanggal 22 Desember 2008 yang menyetujui kelebihan pembayaran
PPN Dalam Negeri sebesar Rp 7.985.656.833 dan telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal
23 Januari 2009.

13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR


2010
Rp
Listrik, telepon, air dan gas
Beban ekspor, tender, pengadaan
dan pengangkutan
Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan
Jasa kontraktor
Lain-lain
Jumlah

2009
Rp

1.124.086.911

921.017.328

287.225.023
58.712.385

15.013.226

231.750.080
2.705.399.158
4.378.106.389
25.740.822

1.485.037.545

8.262.013.777

2010
Rp

2009
Rp

14. UANG MUKA PELANGGAN

Pihak ketiga :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
E.GE.C. Sprl
PT Putra Wali Sejati
PT Wijaya Karya
PT Altasia Utama
PT Waida Unipessoal Lda
PT Lamindo Inter Multikon
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
PT Kawat Mas Prakasa

5.289.221.247
4.045.950.000
3.466.507.562
2.153.589.687
2.143.060.000
1.325.471.202
1.136.925.917
14.499.167.516

9.687.739.373

8.627.590.532
1.447.146.227

30.654.670.431

34.059.893.131

50.417.146.563

93.854.545

93.854.545

Jumlah

34.153.747.678

50.417.146.563

Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang
belum terealisasi.

41

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. SEWA PEMBIAYAAN


Perusahaan memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Bank Central Asia Finance dan
PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance untuk pembelian kendaraan dan
mesin.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, pembayaran minimum sewa dimasa yang akan datang
berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :

Dalam satu tahun


Antara satu dan dua tahun
Antara tiga dan empat tahun
Dikurangi:
Biaya pembiayaan masa dating
Nilai kini sewa
Dikurangi: bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang

2010
Rp

2009
Rp

2.134.298.628
1.630.192.768
85.717.000
3.850.208.396

2.231.941.224
2.231.941.224
1.785.388.018
6.249.270.466

(261.496.520)

(583.848.752)

3.588.711.876
(1.955.238.178)

5.665.421.714
(1.924.150.842)

1.633.473.698

3.741.270.872

Aset sewa berupa mesin dan kendaraan semua transaksi pembiayaan mensyaratkan jaminan deposit
sejumlah tertentu sebagai jaminan sehubungan dengan kewajiban sewa pembiayaan.

16. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA


Perhitungan kewajiban imbalan pasca kerja karyawan yang dihitung oleh aktuaris
PT Sienco Aktuarindo Utama pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta beban imbalan pasca
kerja karyawan yang tercatat dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban penyisihan atas imbalan pasca kerja
2010
Rp

2009
Rp

Nilai kini kewajiban imbalan pasti yang


seluruhnya tidak didanai
Biaya jasa lalu yang belum diamortisasi
Kerugian aktuaria yang tidak diakui

29.202.089.484
(1.251.415.858)
(8.369.566.313)

22.842.394.429
(1.671.258.946)
(6.583.170.365)

Nilai bersih kewajiban yang diakui

19.581.107.313

14.587.965.118

42

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)


b. Beban imbalan pasca kerja karyawan
2010
Rp

2009
Rp

Beban bunga
Beban jasa kini
Amortisasi biaya masa lalu
Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria
Biaya pesangon
Pembayaran imbalan pasca kerja

2.373.556.351
1.961.838.444
419.843.088
237.904.312
1.319.249.583
(1.319.249.583)

1.934.248.778
2.062.668.247
419.843.088

(7.855.363.949)

Beban (pendapatan) yang diakui pada


tahun berjalan

4.993.142.195

(3.438.603.836)

Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut :
2010
- Tingkat diskonto
- Tingkat kenaikan gaji tahunan
- Tingkat mortalita

- Usia pensiun
- Metode

2009

:
8,60% per tahun
:
8% per tahun
: Tabel Commissioners
Standard Ordinary
Mortality 1980
:
55 tahun
: Projected Unit Credit

10,70% per tahun


8% per tahun
Tabel Commissioners
Standard Ordinary
Mortality 1980
55 tahun
Projected Unit Credit

17. MODAL SAHAM


Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :

Pemegang saham
Standard Chartered Bank (Hong Kong) Ltd
Perfect Prospect Ltd., Singapura
SWCC Showa Cable Systems Co.,
Ltd., Jepang
Triwise Group Limited
Lain-lain (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah

2010
Persentase
kepemilikan
%

Jumlah
Rp

230.141.312
182.588.656

27,69
21,97

115.070.656.000
91.294.328.000

83.302.033
90.746.197
244.342.321

10,02
10,92
29,40

41.651.016.500
45.368.848.500
122.175.410.500

831.120.519

100,00

415.560.259.500

Lembar saham

43

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Pemegang saham
Perfect Prospect Ltd., Singapura
Triwise Group Limited
SWCC Showa Cable Systems Co.,
Ltd., Jepang
Lain-lain (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah

2009
Persentase
kepemilikan
%

Lembar saham

Jumlah
Rp

182.588.656
90.737.697

21,97
10,92

91.294.328.000
45.368.848.500

83.302.033
474.492.133

10,02
57,09

41.651.016.500
237.246.066.500

831.120.519

100,00

415.560.259.500

Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
Lembar saham
Komisaris :
Budinata Atmadja

5.294.710

Presiden Direktur :
Ferry Tjandrawinata

903.135

Direktur :
Michael Tjandrawinata

285.635

18. AGIO SAHAM


Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo akun ini sebesar Rp 940.000.000 dengan perincian
adalah sebagai berikut :
Rp
Selisih antara jumlah nilai nominal dari 3.080.000 saham baru yang
diterbitkan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana pada
tahun 1990 dengan hasil yang diterima
16.940.000.000
Selisih antara jumlah nilai nominal dari 6.000.000 saham baru yang
diterbitkan sehubungan dengan Penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih dahulu pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima
21.000.000.000
Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian saham
bonus pada tahun 1994
(16.000.000.000)
Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian saham
bonus pada tahun 1996
(21.000.000.000)
Saldo

940.000.000

44

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. CADANGAN UMUM


Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas mengharuskan Perusahaanperusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal
yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk
pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum membentuk
cadangan umum sebagaimana dinyatakan oleh Undang-undang.

20. PENJUALAN BERSIH


2010
Rp

2009
Rp

Penjualan lokal
Penjualan ekspor
Jasa kontraktor

1.188.424.567.474
120.654.306.753
491.436.000

1.387.018.734.762
327.179.672.819
14.914.817.200

Jumlah

1.309.570.310.227

1.729.113.224.781

Pada tahun 2010 dan 2009, tidak ada penjualan kepada satu pelanggan, selain pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan
bersih 2010 dan 2009.
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar
Rp 220.382.958.959 dan Rp 458.891.938.552 atau setara dengan masing masing 16,83% dan 26,54%
dari jumlah penjualan bersih konsolidasian. (lihat Catatan 25).
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
2010
Rp
PT Alcarindo Prima
PT Kawat Mas Prakasa
SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang
Jumlah

45

2009
Rp

169.770.145.150
25.318.458.213
25.294.355.596

282.330.107.015
23.676.379.876
152.885.451.661

220.382.958.959

458.891.938.552

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. BEBAN POKOK PENJUALAN


2010
Rp
Bahan baku yang digunakan
Beban pabrikasi
Upah langsung
Beban produksi
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun

1.027.828.024.406
72.974.668.453
11.703.618.273

1.327.714.035.884
74.326.739.386
11.785.853.602

1.112.506.311.132

1.413.826.628.872

40.823.981.955
(44.632.209.448)

Beban pokok produksi

1.108.698.083.639

Persediaan barang jadi


Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun

96.113.345.327
72.772.955.327
(121.242.030.305)

Jumlah Beban Pokok Penjualan

2009
Rp

1.156.342.353.988

73.045.899.379
(40.823.981.955)
1.446.048.546.296
137.959.939.707
43.334.460.745
(96.113.345.327)
1.531.229.601.421

Dalam tahun 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari satu pemasok, selain pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dengan jumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% dari jumlah
pembelian bersih tahun 2010 dan 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 seluruh persediaan dijadikan jaminan untuk hutang bank
(lihat Catatan 9).
Pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 227.664.576.286
dan Rp 412.860.233.708 atau setara dengan masing masing 22,89% dan 31,96% dari jumlah
pembelian bersih konsolidasian (lihat Catatan 25).
22. BEBAN PENJUALAN
2010
Rp

2009
Rp

Distribusi
Komisi penjualan
Ekspor
Tender dan inspeksi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Representasi dan jamuan
Perjalanan
Iklan dan promosi
Denda keterlambatan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

18.682.558.927
12.118.324.475
8.695.823.018
5.982.920.274
4.972.920.326
2.882.442.168
1.490.162.699
1.441.157.861
126.578.006
3.594.344.078

14.492.314.999
5.593.393.969
14.665.217.547
7.949.852.954
4.895.739.929
7.574.592.049
1.902.795.659
4.165.968.109
1.434.969.414
2.896.501.387

Jumlah

59.987.231.832

65.571.346.016

46

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI


2010
Rp
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Administrasi bank
Imbalan pasca kerja karyawan
Keperluan kantor
Penyusutan (lihat catatan 8)
Honorarium tenaga ahli
Kendaraan
Representasi dan jamuan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Jumlah

2009
Rp

16.785.551.805
8.151.703.964
6.312.391.778
3.275.421.947
2.112.820.973
1.618.954.757
1.357.253.410
464.273.491
5.875.706.675

19.828.868.918
12.301.736.160
3.438.603.836
1.103.658.113
2.173.777.686
1.521.250.374
1.165.250.392
2.840.004.343
5.461.973.332

45.954.078.800

49.835.123.154

24. INSTRUMEN DERIVATIF


2010
Rp

2009
Rp

MF Global Pte., Ltd., Singapura


Ong First Pte., Ltd., Singapura

30.310.405.833
457.853.099

27.623.836.776
20.166.411.260

Jumlah

30.768.258.932

47.790.248.036

a. Transaksi Swap Komoditas


Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk
rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate
Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka
(jual-beli) sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Menurut
kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk
kemudian dikelola oleh Perusahaan Broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi
penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi
jumlah nilai awal kontrak yang ada. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan harga forward
swap London Metal Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai tagihan pada Ong First Pte.
Ltd., Singapura, atas kontrak-kontrak swap yang belum terealisasi masing-masing sebesar
AS$ 52.600,56 (setara dengan Rp 472.931.675 ) dan AS$ 2.145.362,90 (setara dengan
Rp 20.166.411.260).
Perusahaan mempunyai tagihan pada MF Global Pte., Ltd., Singapura, atas transaksi derivatif
bersih yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebesar AS$ 52.502,90
(setara dengan Rp 472.053.574) dan AS$ 38.706,04 (setara dengan Rp 363.836.776).

47

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. INSTRUMEN DERIVATIF (Lanjutan)


b. Transaksi Swap mata uang asing
Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani kontrak forward mata uang asing
dengan MF Global Pte., Ltd., Singapura (Perusahaan Broker) atas jual - beli mata uang asing
(Dolar Amerika Serikat) pada tanggal tertentu. Kontrak ini merupakan langkah untuk memperkecil
eksposure akan perubahan nilai tukar mata uang asing khususnya atas sejumlah hutang dan
piutang yang dilaporkan sebagian besar dalam mata uang asing. Menurut kontrak tersebut,
Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian
dikelola oleh Perusahaan Broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian
derivatif akan secara otomotis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal
kontrak yang ada.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki transaksi derivatif bersih sebesar
AS$ 3.318.593,50 (setara dengan Rp 29.837.474.159) dan AS$ 2.900.000,00 (setara dengan
Rp 27.260.000.000) yang masing-masing dicatat sebagai piutang derivatif.
Transaksi-transaksi derivatif diatas tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

25. TRANSAKSI
ISTIMEWA

DAN

SALDO

DENGAN

PIHAK

YANG

MEMPUNYAI

HUBUNGAN

Sifat dan transaksi yang mempunyai hubungan istimewa :


Nama pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Pemegang sahamnya sama :
SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang
(Showa Holdings)

Sifat hubungan
istimewa

Transaksi

Perusahaan asosiasi

Piutang lain-lain

SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.,


Jepang (Showa Cable)

Perusahaan asosiasi

Pembelian bahan baku, royalti dan penjualan

PT Kawat Mas Prakasa (PT KMP)

Perusahaan asosiasi

Pembelian bahan baku, penjualan kawat


tembaga, batangan dan kabel listrik
Penjualan aset tetap

PT Alcarindo Prima (PT ACP)

Perusahaan asosiasi

Pembelian bahan baku dan penjualan

PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME)

Anak perusahaan

Penjualan

PT Bangun Prima Semesta (PT BPS)

Anak perusahaan

Penjualan

Manajemennya sama :

48

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. TRANSAKSI DAN SALDO


ISTIMEWA (Lanjutan)

DENGAN

PIHAK

YANG

2010
Rp
Piutang usaha
PT KMP

Piutang lain-lain
PT ACP
Showa Holdings
PT Anugrah Bakti Nusa
Hutang usaha
Showa Cable
PT ACP
PT KMP
Penjualan, bersih
PT ACP
PT KMP
Showa Cable

Pembelian bahan baku, bahan pembantu


dan suku cadang
PT ACP
Showa Cable
PT KMP

MEMPUNYAI

2009
Rp

HUBUNGAN
Persentase
terhadap jumlah
Aset/kewajiban
pendapatan/beban
2010
2009
%
%

4.629.687.306

0,37

4.629.687.306

0,37

337.187.774
93.993.602
20.135.000
451.316.376

4.358.937.774
119.569.940

4.478.507.714

0,04
0,01
0,01
0,05

0,34
0,01
0,01
0,36

87.828.639.028
61.954.237.550
137.337.420
149.920.213.998

144.403.786.154
50.613.326.430

195.017.112.584

7,80
5,50
0,01
13,31

11,68
4,09

15,77

169.770.145.150
25.318.458.213
25.294.355.596
220.382.958.959

282.330.107.015
23.676.379.876
152.885.451.661
458.891.938.552

12,96
1,93
1,93
16,82

16,33
1,37
8,84
26,54

199.426.311.125
2.006.127.919
26.232.137.242
227.664.576.286

307.941.842.713
89.749.981.351
15.168.409.644
412.860.233.708

20,05
0,20
2,64
22,89

23,84
6,95
1,17
31,96

49

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. LABA BERSIH PER SAHAM


Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar per 31 Desember 2010 dan 2009 :

Laba bersih
Rp
2010
Laba bersih per saham dasar
Laba saham bersih tersedia untuk
pemegang saham biasa

10.066.230.211

Laba bersih
Rp
2009
Laba bersih per saham dasar
Laba saham bersih tersedia untuk
pemegang saham biasa

53.563.469.865

Jumlah
lembar saham
yang beredar
Lembar saham

831.120.519

Jumlah
lembar saham
yang beredar
Lembar saham

831.120.519

Nilai laba
per saham
Rp

12,11

Nilai laba
per saham
Rp

64,45

27. KONDISI PEREKONOMIAN


Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 6% di tahun 2010, dibandingkan tahun 2009
sebesar 4,5%, sementara tingkat pertumbuhan ekonomi dunia hanya berkisar 4,2%. Krisis global yang
masih berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi dunia mengakibatkan fluktuasi dan
peningkatan harga aluminium dan tembaga, bahan baku utama produksi kabel. Harga rata-rata
aluminium di tahun 2010 naik menjadi AS$ 2.173/ton, dan tembaga menjadi AS$ 7.534/ton.
Total nilai penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 sebesar Rp 1,3 triliun, yaitu
penjualan ekspor sebesar Rp 120,6 miliar dan penjualan lokal sebesar Rp 1,1 triliun. Pada tahun 2010,
beberapa proyek PLN dan Telkom mengalami penundaan sehingga mengakibatkan penurunan
penjualan kabel lisitrik, demikian pula dengan penjualan kabel serat optik. Sinergi pemasaran
dilakukan Perusahaan dengan membentuk divisi penjualan kabel retail untuk meningkatkan volume
penjualan domestik, terutama kabel pasaran dan bekerja sama dengan distributor-distributor di seluruh
Indonesia. Laba kotor Perusahaan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 sebesar Rp 153,2 miliar atau
11,70% dari penjualan dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 11,44% dari total penjualan,
sedangkan laba operasi menurun menjadi 3,61% dari total penjualan dibandingkan tahun 2009 sebesar
4,77% dari penjualan.

50

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. KONDISI PEREKONOMIAN (Lanjutan)


Perusahaan juga menjalankan strategi menembus pasar ekspor ke negara-negara berkembang yang
sedang membangun kelistrikan. Meskipun pasar ekspor yang baru tidak sebesar pasar Timur Tengah ,
tetapi dapat menggantikan sebagian pasar Timur Tengah yang turun secara drastis. Walaupun pada
tahun 2010 masih menghadapi banyak tantangan, Perusahaan berhasil membukukan laba bersih
sebesar Rp 10,06 miliar.
Perusahaan optimis menatap ke depan dengan adanya pemerintahan yang stabil dan membaiknya
perekonomian dunia pada umumnya dan khususnya perekonomian Indonesia. Pemerintah telah
menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proyek pembangkit dan transmisi 10.000
MW agar dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan. Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan
agar pihak swasta berperan aktif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, termasuk kelistrikan.
Infrastruktur dan energi merupakan bagian dari prioritas pemerintah Indonesia dalam Rencana
Pembangunan Lima Tahun periode kedua 2010 2014 dan diharapkan industri kabel akan tumbuh
pesat seiring dengan pertumbuhan sektor kelistrikan.
Perusahaan yakin bahwa operator-operator telekomunikasi akan meningkatkan pembangunan jaringan
kabel serat optik dengan adanya kenaikan pendapatan per kapita dan kebutuhan bandwidth yang terus
meningkat. Sebagai komitmen manajemen terhadap lingkungan dan keselamatan kerja, Perusahaan
telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pencegahan Pencemaran
Lingkungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001 dan OHSAS 18001 dari SGS pada tahun 2010.
Perusahaan melakukan tanggung jawab sosial (CSR) dengan membina hubungan yang serasi,
seimbang dan sesuai dengan lingkungan masyarakat setempat. Kepedulian Perusahaan terhadap
kesejahteraan masyarakat sekitar diarahkan untuk menggali potensi masyarakat agar mampu tumbuh
dan berkembang bersama Perusahaan.
Perusahaan menjunjung tinggi kepercayaan publik dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, seperti keterbukaan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban karena yakin bahwa
elemen - elemen tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan telah
mensosialisasikan Panduan Etika Bisnis dan Etika Kerja kepada seluruh insan Perusahaan dan
menerapkan prinsip- prinsip tersebut dengan sebaik-baiknya.
Perusahaan akan melakukan program perbaikan terus menerus, meningkatkan kapasitas produksi
dalam rangka memenuhi permintaan pasar dengan efisiensi dan produktifitas yang tinggi untuk
menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan merumuskan strategi yang efektif untuk
menghadapi persaingan. Nilai dasar, visi dan misi Perusahaan akan menjadi mercusuar bagi seluruh
insan Perusahaan untuk melangkah ke masa depan dengan semangat yang tinggi

51

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. INFORMASI SEGMEN USAHA


Informasi kegiatan usaha Perusahaan ke dalam segmen primer dan sekunder adalah sebagai berikut :
2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

Kabel listrik
(Rp 000)

Kabel
Telekomunikasi
(Rp 000)

Kabel Fiber
Optik
(Rp 000)

Kawat
Tembaga
(Rp 000)

Perdagangan
(Rp 000)

Eliminasi
(Rp 000)

Total
(Rp 000)

INFORMASI SEGMEN USAHA


(PRIMER)
Penjualan segmen
Penjualan eksternal
Hasil segmen
Hasil segmen

897.774.836

22.038.011

126.423.924

211.639.156

95.884.680

386.990

20.067.377

9.589.850

Beban usaha
Beban usaha yang tidak
dapat dialokasikan

162.112.928

(110.418.543)

27.299.059

153.227.956

(18.691.792)

(18.691.792)
(87.249.519)

Laba usaha

47.286.646

Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain yang tidak
dapat dialokasikan

4.528.568

4.528.568
(34.771.635)

Beban pajak
Beban pajak yang tidak
dapat dialokasikan

(2.134.900)

(2.134.900)
(4.646.999)

Hak minoritas atas laba


bersih Anak Perusahaan

(195.450)

Laba bersih
Neraca
Aset segmen
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap, bersih
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset

10.066.230

86.109.606

1.287.372

10.135.095

49.714.895

65.564.774

13.266.635

34.538.022

21.054.269

7.787.359
44.181.346
18.627.271
3.644.381
5.288.066
7.324.203

765.281.665

151.674.381

14.554.007

44.673.117

70.769.164

86.852.625

1.126.480.755

Kewajiban segmen
Kewajiban segmen yang tidak
dapat dialokasikan

56.765.782

17.675.894

254.590

2.108.612

3.272.281

1.841.873

3.554.911

25.435.880

527.762
25.963.643

11.990.539

4.902.819

5.141.931

3.150.020

273.416

25.458.724
2.068.635

Jumlah penyusutan

2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

(53.493.501)

721.369.380

Jumlah pengeluaran modal


Penyusutan
Penyusutan
Penyusutan tidak dapat
dialokasikan

7.787.359
44.181.346
165.874.240
3.644.381
139.711.765

718.097.099

Jumlah kewajiban
Informasi lain
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
yang tidak dapat
dialokasikan

1.309.570.310

27.527.359
Dalam
negeri

Luar
negeri

Total

INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
Penjualan segmen

1.188.916.003

120.654.307

1.309.570.310

Aset segmen

1.095.712.496

30.768.259

1.126.480.755

Kewajiban segmen

511.007.690

210.361.690

721.369.380

Pengeluaran modal

17.609.362

8.354.281

25.963.643

52

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)


2009
(Dalam Ribuan Rupiah)

Kabel listrik
(Rp 000)

Kabel
Telekomunikasi
(Rp 000)

Kabel Fiber
Optik
(Rp 000)

Kawat
Tembaga
(Rp 000)

Perdagangan
(Rp 000)

Eliminasi
(Rp 000)

Total
(Rp 000)

INFORMASI SEGMEN USAHA


(PRIMER)
Penjualan segmen
Penjualan eksternal
Hasil segmen
Hasil segmen

1.312.967.229

142.735.493

65.581.293

179.612.460

(6.226.704)

14.672.817

128.453.173

(2.717.925)

Beban usaha
Beban usaha yang tidak
dapat dialokasikan

113.923.166

(71.424.096)

14.578.460

163.042.141

(10.120.122)

(10.120.122)
(70.444.865)

Laba usaha

82.477.154

Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain yang tidak
dapat dialokasikan

361.630

361.630
(3.084.661)

Beban pajak
Beban pajak yang tidak
dapat dialokasikan

(1.696.593)

(1.696.593)

(38.714)

Laba bersih

Jumlah aset

53.563.470

69.906.481

6.788.531

15.255.967

26.915.907

56.939.313

17.667.155

37.436.675

22.069.020

126.845.794

24.455.686

52.692.642

48.984.927

Kewajiban segmen
Kewajiban segmen yang tidak
dapat dialokasikan

9.121.395
43.046.680
18.722.345
1.001.680.
1.394.265

911.692.271

83.491.903

1.237.957.685

66.684.994

17.637.275

862.194.890

11.792.767

2.149.611

5.224.839

6.573.645

922.018

26.662.880

2.851.676
29.514.556

12.156.035

3.265.589

5.335.984

3.033.600

164.789

23.955.997
4.706.883

Jumlah penyusutan

2009
(Dalam Ribuan Rupiah)

(49.047.719)

844.557.615

Jumlah pengeluaran modal


Penyusutan
Penyusutan
Penyusutan tidak dapat
dialokasikan

9.121.395
43.046.680
137.589.231
1.001.680
135.506.428

10.205.538

Jumlah kewajiban
Informasi lain
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal
yang tidak dapat
dialokasikan

22.057.995

(14.756.520)

Hak minoritas atas laba


bersih Anak Perusahaan

Neraca
Aset segmen
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap, bersih
Aset yang tidak dapat
dialokasikan

1.729.113.225

28.662.880
Dalam
negeri

Luar
negeri

Total

INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
Penjualan segmen

1.401.933.552

327.179.673

1.729.113.225

Aset segmen

1.169.323.203

68.634.482

1.237.957.685

Kewajiban segmen

562.040.138

300.154.752

862.194.890

Pengeluaran modal

18.040.726

11.473.830

29.514.556

53

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING


Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan, sebagai berikut :
Mata uang
Asing
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset lancar lainnya

Aset tidak lancar


Kas dan setara kas
yang dibatasi penggunaannya

2 0 1 0
Dalam ekuivalen
Rupiah
Rp

Biaya yang masih harus dibayar

2 0 0 9
Dalam ekuivalen
Rupiah
Rp

AS$
AS$
AS$
AS$
CH
SGD
EUR

3.045.401,20
7.722.430,80
5.108.255,33
909.074,98
18.533,00
4.900,00
8.301,16

27.381.202.224
69.432.375.359
45.928.323.636
8.173.493.145
177.919.395
34.204.989
26.577.721

2.007.361,80
13.607.654,92
7.784.133,71
1.385.181,44
350,00
4.900,00
73.796,00

18.869.200.894
127.911.956.223
73.170.856.875
13.020.705.498
3.180.593
32.822.748
996.961.083

AS$
EUR

25.286,83
6.283,50

227.353.916
75.124.183

922.972,13
16.198,35

8.675.938.022
218.835.335

Jumlah aset
Kewajiban
Kewajiban lancar
Hutang usaha

Mata uang
Asing

181.744.659.466

AS$ 50.595.730,83
EUR
11.515,81
Sin$

JPY

AS$
1.559,08

454.906.215.932
137.680.605

14.017.706

242.900.457.271

41.321.181,42
26.282,21
38.444,00
120,01
57.000,00

388.419.105.386
355.065.561
257.517.903
12.205
535.800.000

Jumlah kewajiban

455.057.914.243

389.567.501.055

Kewajiban bersih

273.313.254.777

146.667.043.784

30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


Berbagai aktivitas Perusahaan dan Anak Perusahaan menyebabkan Perusahaan memiliki risiko
potensial terhadap berbagai macam risiko-risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko nilai
tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas.
Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berfokus
pada ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak
buruk pada kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak swap
mata uang asing dan kontrak swap komoditas untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin
terjadi. Transaksi derivatif Perusahaan digunakan untuk aktivitas lindung nilai (hedging) dan tidak
sebagai instrumen yang diperdagangkan atau untuk spekulasi. Direksi Perusahaan dan Anak
Perusahaan menelaah dan meyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di
bawah ini

54

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


(i) Risiko pasar
Risiko nilai tukar mata uang asing
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang
dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing.
Exposure Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari
hutang usaha dan piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan yang sebagian besar dalam
Dolar Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari usaha Perusahaan untuk mengelola eksposur atas mata uang asing,
Perusahaan memasuki kontrak swap nilai tukar mata uang asing dengan lembaga-lembaga
keuangan internasional. Sebagai hasil dari kontrak tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan
yakin bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar mata
uang asing, meskipun aktivitas lindung nilai yang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak
Perusahaan tidak mencakup seluruh eksposur mata uang asing.
Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010
dan 2009 disajikan pada Catatan 29.
Risiko harga
Resiko harga adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan dari pergerakan harga komoditas
bahan baku produksi perusahaan, Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga
dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan
tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan
kontrak komoditas berjangka (jual-beli) dengan lembaga-lembaga keuangan internasional
sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Perusahaan dan Anak
Perusahaan yakin bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengurangi beberapa risiko
perubahan harga komoditas di masa yang akan datang.
Risiko tingkat suku bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen
keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan
Anak Perusahaan terhadap perubahan tingkat bunga pasar berhubungan dengan hutang bank dan
hutang leasing jangka pendek dan panjang. Pada saat ini Perusahaan dan Anak Perusahaan
memiliki eksposur terutama pada hutang bank dan hutang leasing jangka pendek, yang
berpengaruh pada pengembalian pinjaman tersebut pada saat jatuh tempo.

55

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


(i) Risiko pasar (Lanjutan)
Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Tabel berikut menampilkan nilai tercatat, serta masa jatuh tempo dari aset dan kewajiban
keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkena risiko suku bunga:
Suku bunga
efektif
%

Kurang dari
satu tahun
Rp

Lebih dari
Satu tahun
Rp

Total
Rp

Aset
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang dibatasi
Penggunaannya

37.210.123.084

37.210.123.084

471.087.914

471.087.914

11

157.032.236.182

157.032.236.182

1.955.238.178

1.955.238.178

1,5 2,5

5,75

Kewajiban
Hutang bank
Bagian jangka pendek dari sewa
Pembiayaan
Bagian jangka panjang dari sewa
Pembiayaan

1.633.473.698

1.633.473.698

(ii) Risiko kredit


Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan jika
pelanggan gagal untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak, tidak ada konsentrasi atas risiko
kredit yang signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko
kredit dengan menetapkan batas-batas risiko yang dapat diterima bagi setiap pelanggannya dan
memantau eksposur yang terkait dengan pembatasan ini.
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan bisnis hanya dengan pihak ketiga yang
memiliki reputasi dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai kebijakan
yang mengharuskan setiap pelanggannya untuk melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu,
jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi resiko penyisihan piutang raguragu.

56

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


(ii) Risiko kredit (Lanjutan)
Tabel berikut menampilkan exposure atas aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
berhubungan dengan risiko kredit dari Perusahaan dan Anak Perusahaan:
2010
Rp
37.210.123.084

2009
Rp

Kas dan setara kas


Kas dan setara kas yang dibatasi
Penggunaannya
Piutang usaha
Piutang lain-lain

32.824.450.880

471.087.914

9.067.703.173

501.847.779.710
52.129.680.905

566.869.695.087
33.359.159.287

Total

591.658.671.613

642.121.008.397

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset keuangan di atas tidak ada yang mengalami
penurunan nilai aset atau telah lewat dari masa jatuh tempo dalam setiap tanggal pelaporannya
dan selalu memiliki kualitas kredit yang baik.
(iii) Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam pencairan dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan.
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan
likuiditas saat ini dan masa depan untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan
mempunyai cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam
jangka pendek serta jangka panjang.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal pelaporan akan jatuh tempo
dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat yang disajikan dalam laporan
keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan.

57

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


(iii) Risiko likuiditas (Lanjutan)
Tabel di bawah ini menampilkan masa jatuh tempo dari aset keuangan dan kewajiban keuangan
Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pada kontrak pembayaran yang tidak terdiskonto.

58

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


(iv) Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
Nilai wajar aset dan kewajiban financial lancar mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari
diskonto tidak signifikan. Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka panjang diestimasikan
sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga
pasar.

31. STANDAR AKUNTANSI BARU


Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan
revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011
1. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
3. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
4. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud
5. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan
6. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan kesalahan
7. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
8. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontijensi
9. ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan
10. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012
1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum
menetukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

59

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. REKLASIFIKASI AKUN


Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 December 2009 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

33. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan
diselesaikan pada tanggal 18 Maret 2011.

60

INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
NERACA
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang usaha
Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu masing-masing sebesar
dan Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Piutang derivatif
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Jumlah aset lancar
INVESTASI
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 270.090.582.209 pada tahun 2010
dan Rp 242.836.639.021 pada tahun 2009
Aset tetap yang tidak digunakan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 3.027.907.022 pada tahun 2010 dan
Rp 2.995.288.191 pada tahun 2009
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aset pajak tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah aset tidak lancar
JUMLAH ASET

61

2010

2009

Rp

Rp

29.422.764.579
471.087.914

23.612.412.961
9.067.703.173

464.151.645.467
35.584.475.228
57.775.335.978
30.768.258.932
232.653.542.965
13.705.974.130
11.971.992.044

526.435.378.703
35.878.986.784
45.267.517.812
47.790.248.037
234.738.321.444
2.324.938.546
17.386.306.595

876.505.077.237

942.501.814.055

29.572.775.384

18.784.925.105

205.610.260.677

210.455.472.489

148.841.062
2.324.938.546
6.572.056.671
1.960.456.296

181.459.893
39.532.380.161
6.635.388.129
1.915.299.812

216.616.553.252

258.720.000.484

1.122.694.405.873

1.220.006.739.644

INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
31 Desember 2010 dan 2009
NERACA (Lanjutan)
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang
Sewa pembiayaan
Jumlah kewajiban lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban imbalan pasca kerja
Hutang jangka panjang dari sewa pembiayaan

2010

2009

Rp

Rp

157.032.236.182

263.280.848.692

317.930.430.075
151.545.425.374

223.189.842.617
197.629.476.176

50.460.375.897
3.697.300.000
2.584.978.153
1.485.037.545
29.268.466.513

88.636.791.534
1.001.680.000
4.359.094.892
4.574.740.820
41.626.771.347

1.955.238.178

1.924.150.842

715.959.487.917

826.223.396.920

19.581.107.313
1.633.473.698

14.587.965.118
3.741.270.872

21.214.581.011

18.329.235.990

415.560.259.500
940.000.000

415.560.259.500
940.000.000

1.153.198.004

(32.133.120.559)

1.153.198.004

(42.199.350.770)

385.520.336.945

375.454.106.734

1.122.694.405.873

1.220.006.739.644

Jumlah kewajiban tidak lancar

EKUITAS
Modal saham
Modal dasar 2.000.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
831.120.519 saham
Agio saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan
Kerugian komprehensif lain
Akumulasi defisit
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS

62

INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
31 Desember 2010 dan 2009
LAPORAN LABA RUGI
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010

2 0 09

Rp

Rp

1.257.875.925.927
(1.131.947.028.427)

PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN

1.686.614.154.663
(1.503.308.991.552)

LABA KOTOR

125.928.897.500

183.305.163.111

BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi

(48.915.161.726)
(38.334.356.963)

(58.117.378.242)
(47.168.968.465)

(87.249.518.689)

(105.286.346.707)

38.679.378.811

78.018.816.404

152.116.078
10.805.485.279

(24.863.949.663 )
14.606.008.219
299.436.186
(11.742.230.661 )
(13.223.014.685 )

177.788.905
3.084.661.076
(1.563.469.490 )
(40.619.792.387 )
40.822.432.301
42.500.000
(7.909.275.722 )
1.802.355.083

(23.966.149.247)

(4.162.800.234)

LABA SEBELUM PAJAK

14.713.229.564

73.856.016.170

BEBAN PAJAK

(4.646.999.353)

(20.292.546.305)

LABA BERSIH

10.066.230.211

53.563.469.865

12,11

64,45

Jumlah beban usaha


LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Bagian laba bersih Anak Perusahaan
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Beban bunga
Laba selisih kurs, bersih
Laba atas penjualan aset tetap
Kerugian atas transaksi kontrak derivatif dan lindung nilai
Pendapatan (beban) lain-lain, bersih
Jumlah beban lain-lain, bersih

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

63

INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

Saldo per 31 Desember 2008

Modal saham

Agio saham

Rp

Rp

415.560.259.500

Selisih
penilaian
kembali
atas tanah
Rp

940.000.000

Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas Anak
Perusahaan

Pendapatan
(kerugian)
komprehensif
Lain

Rp

Rp

1.153.198.004

(6.815.482.575)

6.815.482.575

Akumulasi defisit
Rp
(95.762.820.635 )

Jumlah
Rp
315.075.154.294

Realisasi pendapatan
komprehensif lain

Laba bersih periode berjalan

53.563.469.865

53.563.469.865

Saldo per 31 Desember 2009

415.560.259.500

1.153.198.004

(42.199.350.770 )

375.454.106.734

940.000.000

6.815.482.575

Realisasi pendapatan
komprehensif lain

Laba bersih periode berjalan

10.066.230.211

10.066.230.211

Saldo per 31 Desember 2010

415.560.259.500

1.153.198.004

(32.133.120.559 )

385.520.336.945

940.000.000

64

INFORMASI TAMBAHAN
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
LAPORAN ARUS KAS
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010

2009

Rp

Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan dan lainnya
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan

884.293.772.532
(679.637.425.434)

659.337.713.829
(470.497.156.023)

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi

204.656.347.098

188.840.557.806

Penerimaan dari pendapatan bunga


Penerimaan dari restitusi pajak
Pembayaran pajak, bersih
Pembayaran beban bunga
Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya, bersih

152.116.078
29.796.083.301
(16.959.556.700)
(24.863.949.663)
(80.016.547.402)

177.788.905

(51.255.837.470)
(40.619.792.387)
(68.150.134.919)

Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi

112.764.492.712

28.992.581.935

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
Penjualan aset tetap
Pembelian aset tetap
Penempatan pada deposito berjangka, bersih

(8.546.615.259)
304.545.457
(22.452.635.258)
50.000.000

(1.668.319.650)
42.500.000
(29.282.450.487)
17.625.000

Kas bersih digunakan untuk akivitas Investasi

(30.644.705.060)

(30.890.645.137)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penambahan hutang bank
Pembayaran hutang bank
Penambahan hutang sewa pembiayaan

43.687.076.248
(148.248.611.380)
(1.876.903.393)

165.237.340.703
(181.549.202.218)
(458.757.438)

(106.438.438.525)

(16.770.618.953)

30.129.002.491

4.466.648.318

5.810.351.618

(14.202.033.837)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

23.612.412.961

37.814.446.798

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

29.422.764.579

23.612.412.961

Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk dari


aktivitas pendanaan
PENGARUH PERUBAHAN KURS
TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

65

Anda mungkin juga menyukai