MATEMATIKA TEKNIK
MATRIKS
KELOMPOK VI
DENDI VIDYA SAPUTRA
(140534601865)
DENI HARIANTO
(140534601358)
DEWI AISHA SUDIRO
(140534606623)
DODDY SUPRATONO
(140534601989)
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2014
OFFERING A
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
DAFTAR ISI .............................................................................................
ii
Definisi ...................................................................................................
1
Notasi Matriks.........................................................................................
2
Kesamaan Matriks .................................................................................
2
Penjumlahan dan Pengurangan Matriks .................................................
3
Perkalian Matriks ...................................................................................
3
Transpose Matriks ..................................................................................
7
Matriks Matriks Khusus .......................................................................
7
Determinan Matriks Bujur Sangkar ........................................................
10
Adjoin Matriks Bujur Sangkar .................................................................
12
Invers Matriks Bujur Sangkar .................................................................
13
Pemecahan Sistem Persamaan Linear ...................................................
16
Metode Eliminasi Gauss .........................................................................
19
Nilai Eigen dan Vektor Eigen ..................................................................
23
RANGKUMAN ..........................................................................................
30
Definisi
Matriks adalah sekumpulan bilangan riil ( atau elemen ) atau kompleks yang
disusun menurut baris dan kolom sehingga membentuk jajaran ( array ) persegi panjang.
Matriks yang mempunyai m baris dan n kolom disebut matriks m x n ( yaitu m
kali n ) atau matriks berorde m x n.
Suatu matriks ditunjukkan dengan menuliskan jajarannya diantara kurung siku,
misalnya
5 7 2
6 3 8
[ ]
5
2
7
6
6
3
8
7
4
2
7
5
kolom.
Matriks hanyalah sekedar jajaran sekumpulan bilangan: tidak ada hubungan
arismetis antar elemen elemennya. Matriks berbeda dari determinan, karena tidak ada
harga numerik suatu matriks yang diperoleh dari perkalian antar elemennya. Juga, pada
umumnya baris dan kolom tidak dapat dipertukarkan seperti dalam determinan.
Matriks baris ( line matrix ): suatu matriks baris hanya terdiri dari satu baris
saja.
Contoh,
Matriks kolom ( column matrix ): suatu matriks kolom hanya terdiri dari satu
kolom saja.
Contoh,
[]
6
3
8
Untuk menghemat tempat, matriks kolom seringkali dituliskan dalam satu garis,
tetapi diberi kurung kurawal. Contoh, {6
3
8} menyatakan matriks yang sama
dengan matriks kolom berorde 3x1.
Untuk menyatakan Jkoordinat x dan y sebuah titik relative terhadap sumbu x dan
y, kita menggunakan matriks baris sederhana, walaupun dalam hal ini biasanya kita
menggunakan kurung biasa.J Sebagai contoh, jika P adalah titik koordinat (3, 5) maka
angka 3 menyatakan koordinat x dan angka 5 menyatakan koordinat y. Tetapi dalam
matriks pada umumnya tanda koma yang memisahkan elemen elemennya tidak
dicantumkan.j
Matriks berelemen tunggal : sebuah matriks dapat dipandang sebagai matriks
berukuran 1x1, yaitu matriks yang hanya mempunyai 1 baris dan 1 kolom saja.
Notasi dua indeks : Masing masing elemen suatu matriks memiliki alamat
atau tempat yang dapat ditentukan dengan menggunakan system dua-indeks, indeks
pertama menyatakan baris dan indeks kedua menyatakan indeks kolom. Dengan
demikian :
a23 menunjukkan elemen yang terletak pada baris kedua dan kolom ketiga.
Notasi Matriks : Jika tidak menimbulkan keragu raguan, keseluruhan matriks dapat
dinyatakan dengan sebuah elemen umum yang dituliskan dalam kurung siku, atau
dengan sebuah huruf yang dicetak tebal. Penulisan ini singkat dan rapih, dan juga
menghemat banyak huruf dan tempat. Sebagai contoh,
[]
xi
x2
x3
x ij
saja.
Untuk menyatakan matriks (m x n) akan kita gunakan huruf besar tebal,
misalnya A. Untuk matriks baris atau matriks kolom kita gunakan huruf kecil tebal,
misalnya x. (Dalam tulisan tangan, cetak tebal dapat digantikan dengan garis
bergelombang dibawah huruf yang bersangkutan, misalnya A atau x).
Kesamaan Matriks : menurut definisinya, dua matriks dikatakan sama jika semua
elemen yang bersesuaian letak sama. Karena itu kedua matriks tersebut harus pula
berorde sama.
Jadi, jika
maka
a11
= 6;
a13
aij
]=[
a12
4 6 5
2 3 7
= 5;
x ij
a21
= 2; dan seterusnya.
] maka [
aij
]=[
x ij
dan j.
Penjumlahan dan Pengurangan matriks : agar dua matriks dapat dijumlahkan atau
dikurangkan, maka orde keduanya haruslah sama. Selanjutnya jumlah atau selisihnya
diperoleh dengan menambahkan atau mengurangkan elemen elemennya yang
bersesuaian.
Contoh :
dan
4 3 2
5 7 6
] [
1 8 9
3 5 4
] [
3 7 1
2 10 5
6 5 12
9 4 8
3 2 12
7 6 13
] [
=
][
] [
=
63 57 121
92 410 8+5
Perkalian Matriks :
a) Perkalian dengan skalar : Mengalikan matriks dengan sebuah bilangan (yaitu
skalar) berarti mengalikan masing masing elemennya dengan bilangan
tersebut.
Contoh : 4 x
aij
] =[
3 2 5
6 1 7
12 8 20
24 4 28
kaij
Kebalikannya juga berlaku, yaitu kita dapat mengeluarkan faktor yang sama dari
setiap elemen, bukan hanya dari satu baris atau kolom dalam determinan.
Karena itu
10 25 45
35 25 50
2 5 9
7 3 10
b) Perkalian dua buah matriks : Dua buah matriks dapat dikalikan, satu terhadap
yang lain, hanya jika banyaknya kolom dalam matriks yang pertama sama
dengan banyaknya baris dalam matriks yang kedua.
Contoh A = [
aij
maka A . b =
]=
dan b = [
bi
]=
[]
b1
b2
b3
[]
b1
b2
b3
yaitu masing masing elemen matriks A dalam baris yang atas dikalikan
dengan elemen yang bersesuaian dalam kolom pertama matriks b dan kemudian semua
hasil-kalinya dijumlahkan. Serupa dengan itu, baris kedua dari hasil-kali kedua matriks
diperoleh dengan mengalikan masing masing elemen dalam baris kedua matriks A
dengan elemen yang bersesuaian dalam kolom pertama matriks b.
Contoh 1 :
4 7 6
2 3 1
[]
8
5
9
4.8+7.5+6.9
2.8+3.5+1.9
] [
=
][ ]
32+35+54 = 121
16+ 15+9
40
2 35 1
4 60 7
[]
3
4
2
9
6+12+10+9
12+6 +0+7
] [ ]
=
37
99
Contoh 2 :
Jika A = [
aij
Maka A.B =
[ ]
[ ]
[
[
1 5
2 7
3 4
]=
1 5
2 7
3 4
bij
dan B = [
8 4 3 1
2 5 8 6
18 29 43 31
30 43 62 44
32 32 41 27
8 4 3 1
2 5 8 6
]=
orde ( 3 x 4 ).
(sama)
Secara umum, perkalian matriks ( l x m ) dengan ( m x n ) akan menghasilkan
matriks berorde ( l x n ).
Jika A =
A.B
2 4 6
3 9 5
[ ]
[ ]
7 1
2 9
4 3
dan B =
7 1
2 9
4 3
2 4 6
3 9 5
14 8+24 2+36+18
21 18+ 203+ 81+15
30 56
2 99
Contoh 3 :
Jelaslah bahwa suatu matriks hanya dapat dikuadradkan jika matriks tersebut
merupakan matriks bujur sangkar, yaitu matriks dengan banyak barisnya sama dengan
banyak kolomnya.
[ ]
4 7
5 2
Jika A =
A2 =
[ ] [ ]
4 7
5 2
16 +35 28+14
20+10 35+ 4
4 7
5 2
] [
=
51 42
30 39
Banyaknya kolom dalam matriks pertama = banyaknya baris dalam kolom kedua
Benar. Jadi
1 5 9
4 9 7
] [
.
2 3 5
6 7 1
Contoh :
Jika A =
1 2 3
4 5 6
maka A.B =
dan B.A
=.
[ ]
[ ]
dan B =
1 2 3
4 5 6
7 10
8 11
9 12
7 10
8 11
9 12
] [
=
]
[ ]
[
]
[ ]
7 10
8 11
9 12
1 2 3
4 5 6
50 68
122 167
Perhatikan bahwa dalam perkalian matriks, A.B B.A, yaitu perkalian matriks nonkomunitatif. Urutan factor dalam perkalian sangatlah penting !
dan
maka matriks baru yang terbentuk disebut transpose dari matriks semula. Jika matriks
semula adalah A, maka transposenya dinyatakan dengan atau
A
Jika A =
[ ]
4 6
7 2
2 5
maka
4 7 2
6 9 5
Maka A . B
2 7 6
3 1 5
35 79
20 32
[ ]
4 0
3 7
1 5
dan B =
T
; ( A. B
35 20
79 32
A T . Kita akan
Contoh
[ ]
1 2 5
6 8 9
1 7 4
adalah matriks 3 x 3
aij
[ ]
1 2 5
2 8 9
5 9 4
aij
a ji
contoh :
0
2 5
2
0 9
5 9 0
aij
] disebut
aij
=-
a ji
AT
b) Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar yang semua elemennya sama
dengan nol, kecuali elemen pada diagonal utamanya, jadi,
5 0 0
0 2 0
0 0 7
[ ]
c) Matriks satuan matriks diagonal yang semua elemen diagonal utamanya sama
dengan satu, yaitu,
[ ]
1 0 0
0 1 0
0 0 1
Jika A =
[ ]
5 2 4
1 3 8
7 9 6
[ ]
1 0 0
0 1 0
0 0 1
dan I =
maka A . I =
[ ]
5 2 4
1 3 8
7 9 6
Yaitu A . I = A
Serupa dengan itu, jika kita bentuk perkalian I . A kita peroleh
I.A
[ ] [ ]
[
]
[ ]
1 0 0
0 1 0
0 0 1
5 2 4
1 3 8
7 9 6
5+ 0+0 2+0+0 4+ 0+ 0
0+1+0 0+3+ 0 0+8+0
0+0+7 0+ 0+9 0+0+ 6
5 2 4
1 3 8
7 9 6
=A
Jadi sifat matriks satuan I sangat mirip dengan bilangan satu dalam ilmu hitung
dan aljabar biasa.
d) Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya sama dengan nol.
0 0 0
Yaitu 0 0 0 dan dinyatakan dengan 0 atau cukup 0 saja
0 0 0
[ ]
karena jika A =
2 1 3
6 3 9
dan B =
10
[ ]
1 9
4 6
2 4
maka A . B
[ ]
1 9
4 6
2 4
2 1 3
6 3 9
2+4 6
18 6 12
6+12 18 54 18 36
] [ ]
=
0 0
0 0
4 67 5
3 19 4
dan B=
2 8 3 1
5 2 4 6
2. Jika A =
[ ]
4 3
2 7
6 1
dan B=
3. Jika A =
[ ]
2 6
5 7
4 1
5 9 2
4 8 8
(b) A . B ; (c) B . A
dan B=
[ ]
4. Jika diberikan A =
(b) A .
3 2
0 7
2 3
4 2 6
1 8 7
maka A . B = . . . . . .
AT
dan
AT
11
Determinan dari
[ ]
5 2 1
0 6 3
8 4 7
[ ]
5 2 1
0 6 3
8 4 7
adalah
[ ]
5 0 8
2 6 4
1 3 7
[ ]
5 0 8
2 6 4
1 3 7
dan
dengan
5(42-12) 0(14-4) + 8(6-6) = 5(30) = 150
Hal ini menunjukkan bahwa determinan suatu matriks bujur sangkar
memiliki harga yang sama dengan determinan matriks transposenya.
Suatu matriks yang determinannya sama dengan nol disebut
matriks singular.
[ ]
[ ]
3 2 5
5 7 9
1 8 6
Kofaktor. Jika A =
[ ai j ]
adalah .................
2 0 0
0 5 0
0 0 4
adalah ...............
12
an 1 an 2 a n3
||
a1 n
a2 n
nn
Det A =
| A| =
| |
2 3 5
4 1 6
1 4 0
[ ]
2 3 5
4 1 6
1 4 0
adalah
| |
1 6
4 0
= 0 24 = - 24
| |
4 6
1 0
= 0 - 6 = -6
13
+++ +++ +
+
Tanda plus dan minus bergantian, dimulai dengan tempat di sudut kiri
atas yang memuat tanda +. Jadi, dalam contoh diatas, minor elemen
6 adalah
| |
2 3
1 4
7 1 2
6 5 4
3 8 9
, kofaktor elemen 3
Det A =
| A|
[ ]
2 3 5
4 1 6
1 4 0
| |
2 3 5
4 1 6
1 4 0
, determinannya adalah
C=
A 11 A 12
A 21 A 22
A 31 A 32
A 11
dengan
A ij
A13
A23
A33
adalah kofaktor
adalah kofaktor
aij
a11
dst.
14
A 11
=+
A 12
| |
1 6
4 0
=-
| |
A 13
A 21
=+
A 22
| |
3 5
4 0
=-
A 23
A 31
=+
A 32
| |
3 5
1 6
=-
A 33
= + (0 24) = -24
4 6
2 0
= - (0 6) = 6
=+
| |
4 1
1 4
= + (16 1) = 15
= - (0 20) = 20
| |
2 5
1 0
=+
= - (0 5) = +5
| |
2 3
1 4
= + (8 3) = +5
= + (18 5) = 13
| |
2 5
4 6
=+
= - (12 20) = 8
| |
2 3
4 1
= + (2-12) = - 10
24 6
15
20 5 5
13
8 10
24 20 13
6
5
8
15 5 10
15
[ ]
5 2 1
3 1 4
4 6 3
adalah ..........
[ ]
2 3 5
3 1 6
1 4 0
Det A = | A| =
[ ]
2 3 5
3 1 6
1 4 0
24 6
15
20 5 5
13
8 10
16
24 20 13
6
5
8
15 5 10
A-1 =
[ ]
24
45
6
45
15
45
20
45
5
45
5
45
13
45
8
45
10
45
1
45
24 6
15
20 5
8
15 5 10
17
| A|
[ ]
| A| .
| A| = ..........
| A| =
[ ]
1 2 3
4 1 5
6 0 2
18
| A| ,
A-1 =
1
28
2 4 7
22 16 7
6 12 7
-1
Maka A =
2 4
7
1
22 16 7
28
6 12 7
19
[ ]
1 2 3
4 1 5
6 0 2
Sehingga
-1
A .A
1
= 28
1
= 28
2 4
7
1
22 16 7
28
6 12 7
] [ ]
1 2 3
4 1 5
6 0 2
216+24
44+0
620+14
2224+ 42 4414 +0 6680+14
6+ 4842 12+12+0 18+6014
28 0 0
0 28 0
0 0 28
[ ]
1 0 0
0 1 0
0 0 1
=I
A-1 . A = I
[ ] [
1 2 3
4 1 5
6 0 2
2 4
7
1
22 16 7
28
6 12 7
[ ] [
1 2 3
1
= 28 4 1 5
6 0 2
2 4 7
22 16 7
6 12 7
= ................. Selesaikanlah
-1
A.A =
1
28
28 0 0
0 28 0
0 0 28
] [ ]
=
1 0 0
0 1 0
0 0 1
=I
A-1 . A = A . A-1 = I
20
21
a n 1 x1
a22 x 2
an 2 x2
a23 x3
+...+
an 3 x3
a1 n xn
b1
a2 n x n
b2
ann x n
bn
+...+
.
=
a n1 an 2 a n 3 nn
xn
bn
[ ]
[] []
Yaitu A . x = b
a11
Dengan A =
[]
x1
x2
xn
; dan b =
a12 a21 a 22
a1 n
a n1 an 2 a
nn
a2 n
; x =
[]
b1
b2
bn
.b
Kita lihat bahw jika kita bentuk invers dari matrik koofisien dan
matriks b kita kalikan kiri (pre-multiply) dengan matriks invers ini,
maka akan kita peroleh matriks pemecahan x.
Contoh
22
x1
2 x2
x3
3 x1
4 x2
2 x3
5 x1
3 x2
=4
=2
5 x3
= -1
Yaitu
] [] [ ]
x= A-1 . b
A .x = b
A1=
14 7
0
1
25 0
5
35
29
7 10
Kofaktor
A 11 =+ (20+ 6 )=14 ; A12=( 15+10 ) =25 ; A13=+ ( 9+20 )=29
A 21=( 103 )=7 ; A 22 =+ ( 55 ) =0 ; A 23=( 310 )=7
A 31=+ (4+ 4 )=0 ; A32=(23 ) =5; A 33=+ (46 )=10
23
14 25 29
14 7
0
T
C 7
0
7 adj A=C = 25 0
5
0
5
10
29
7 10
adj A
14 7
0
0
5
29
7 10
1
Telah diperoleh | A|=35 A = | A| = 35 25
][ ]
14 7
0
4
1
x= A . b=
25 0
5 . 2 = .. kalikan
35
29
7 10 1
1
x=
[ ][ ]
2
1 70
105 = 3
35
140
4
Sehingga akhirnya
[][ ]
x1
2
x= x 2 = 3 x 1=2; x 2=3 ; x 3=4
x 3 4
24
Maka
x 1= ..; x 2= .. ; x 3= ..
x 1=1 ; x 2=5; x 3=3;
][ ] [ ]
2 1 3
x1
2
1
1 3 1 . x 2 = 11 yaitu A . x=b x= A . b
2 2 5
3
x3
det A=[ A ] =9
13 7 8
13 1 8
T
C= 1 4
adj
A=C
=
2
7 4
5
8 5
7
8 2
7
[
[
13 1 8
CT 1
A = = 7 4
5
| A| 9 8 2 7
1
x= A1 .b=
]
][ ] [ ] [ ]
13 1 8 2
1
1 9 1
7 4
5 . 11 = 45 = 5
9
9
8 2
7
3
27
3
[][ ]
x 1 1
x= x 2 = 5 x 1=1 ; x 2=5 ; x 3=3
3
x3
25
][ ] [ ]
a 11 a12 a13 a a1 n x 1
b1
a 21 a22 a23 a a2 n x 2
b2
.
.
.
.
. . . = . yaitu A . x=b
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
an 1 a n 2 an 3 a ann x n
bn
b1
b2
.
.
.
bn
a31 /a11
a21 /a11
26
a11 a 12 a13 a a1 n
0 a 22 a23 a a2 n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
0 an 2 a n 3 a ann
b1
b2
.
.
.
bn
27
x 12 x 23 x 3=3
Contoh pecahkanlah
2 x 1x 2x 3=11
3 x1 2 x 2 + x 3=5
1 2 3
2 1 1
3 2
1
] [] [ ]
.
x1
x2
x3
3
11
5
1 2 3 3
2 1 1 11
3 2
1 5
2
1
ketiga dengan
3
1
1 2
3 3
0 5
5 5
0 4 10 14
28
4
5
, yaitu
4
5 , kali
1 2
3 3
0 5
5 5
0 0 6 18
1 2 3
0 5 5
0 0
6
] [] [ ]
.
x1
x2
x3
29
3
5
18
Dengan subtitusi mundur , mulai dengan baris yang paling bawah kita
peroleh
6 x 3=18 x 3=3 x3 =3
5 x 2 +5 x 3 =55 x 2=5+ 15=20 x2 =5
x 1+2 x 23 x 3=3 x 18+ 9=3 x1 =2
perhatikan bahwa dalam mengolah matriks yang diperluas, jika
dikehendaki kita boleh
(a) Mempertukarkan dua baris
(b)Mengalikan baris dengan faktor yang tidak nol
(c) Menambahkan (atau mengurangakan) kelipatan salah satu baris
dengan (atau dari) baris lain.
Operasi ini diperkenankan karena kita menangani koefisien koefisien
dari kedua ruas persamaan.
Contoh pecahkanlah sistem persamaan berikut
x 14 x 22 x 3=21
2 x 1 + x 2+ 2 x 3=3
3 x1 +2 x 2x 3=2
Pertama tama kita tuliskan persamaan diatas dalambentuk matriks,
yaitu..............................
1 4 2
2 1
2
3 2 1
1 4 2 21
2 1
2 3
3 2 1 2
30
31
x1
1 4 2
21
0 9
6 39
0 14 5
65
1 4
2
21
0 9
6 39
0 0 4,33
4,33
1 4
2
0 9
6
0 0 4,33
] [] [ ]
.
x1
x2
x3
21
39
4,33
32
Dengan
A= [ aij ]
adalah
adalah
x=0
x 0 , harga
[
Yaitu
a 11 a12 a1 n
a 21 a22 a 2n
.
.
.
.
.
.
.
.
an 1 a n2 ann
] [] []
.
x1
x2
.
.
xn
x1
x2
.
.
xn
33
a
.
( 11) x 1 + a21 x 1 + .
.
a n x 1+
a
.
.
( 22)x 2 +
.
an 2 x2 +
.
.
.
a 12 x 2+
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. +a1 n x n=0
. + a2 n x n=0
.
.
.
.
.
.
. +a nn x n=0
Yaitu
34
a
( 11)
.
a21 x1 + .
.
an1
a12
a
( 22)
.
.
.
an 2
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
a 1n
a 2n
.
.
.
a
nn
35
A . x= x menjadi A . xx=0
Atau
( A I ) x=0
36
a
( 11)
.
a21 x 1 + .
.
a n1
a12
a
( 22 )
.
.
.
an 2
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
a1 n
a2 n
.
.
.
a
nn
=0
| AI|=
37
| AI|
| AI|=0
disebut
persamaan
karakteristiknya.
Dengan
menjabarkan
determinan tersebut, akan kita peroleh sebuah polinomial derajat n
,
dan pemecahan persamaan karakteristiknya memberi harga
yaitu nilai eigen dari A.
Contoh 1. Mencari nilai eigen dari matriks
A= 4 1
2 1
A . x= x yaitu ( A I ) x=0
Determinan karakteristik
(4 )
1 2
1
| AI|=
Persamaan karakteristik
| AI| x=0
(4) ( 1 )+ 2=0 45 + 2+2=0
2
5 +6=0 (2) ( 3 )=0
38
2 3 2
A= 1 4 2
2 10 5
(2)
3
2
1
(4)
2
2
10
(5 )
( 2 ) { ( 4 ) (5 )+ 20 }3 {(5 ) +4 }2 {102 ( 4 ) }
( 2 ) {20+ + 2 +20 } +3 (1+ )2(2+2 )
( 2 ) { + } +3 (1+ )4 (1+ )
2
( 1+ ) ( 1 )2=0 =1; 1 ; 1
x 1=1 ; x 2=1 ; x 3 =1
1 1 0
A= 1
2
1
2 1 1
39
Persamaan karakteristik :
(1) 1
0
=0
1
(2)
1
2
1
(1)
( 1 ) { 23 } +1=0
1=0 atau 22=0
1=0 atau ( +1 )( 2 )=0 yaitu =1 atau 2
x 1=1 ; x 2=1 ; x 3 =2
Vektor eigen : untuk setiap nilai eigen yang diperoleh terdapat solusi
x yang bersesuaian dengannya, yang disebut faktor eigen. Dalam
bahasa matriks, istilah vektor menyatakan matriks baris atau
matriks kolom.
Contoh 1. Tinjaulah persamaan
[ ]
A . x= x dengan A= 4 1
3 2
( 4 ) ( 2 ) 3=0 26 +5=0
( +1 )( 5 ) =0 =1 atau5
1=1 ; 2=5
Untuk
1=1
persamaan
40
( 4)
1
3
(2)
A . x= x menjadi
=0
[ ][ ] [ ]
4 1 . x1 =1 . x 1
3 2 x2
x2
4 x1 + x 2=x 1
3 x 1 +2 x2 =x2
Persamaan
diatas
yang
pun
akan
x2
selalu
x 2=3 x 1
memberikan
x1
mana
, nilai
[ ]
x 1=
k
3 k
[ ]
x 1=
1
3
.
2=5
Untuk
x2 =
[]
Karena, jika
k
k
2=5
x2 =
[]
1
1
[ ] [] [][ ]
4 1
3 2
4 x 1+ x 2=5 x 1
x1
x
5 x1
=5 1 =
x2
x2 5 x2
x 1=x 2
x 2=
[]
1
1
solusi
Jadi ,
dengan
[ ]
x 1= 1
3
1=1
41
adalah
Dan
[]
x 2= 1
1
2=5
Contoh 2. Tentukan nilai eigen dan vektor eigen untuk persamaan
2 0 1
A . x= x dengan A= 1 4 1
1 2 0
( 2)
0
1
1
(4) 1
Persamaan karakteristiknya adalah
1
2
2+ ( 4 ) }=0
( 2 ) { ( 4 )+ 2 } +1{
( 2 ) { 24 +2 }+(2)=0
2
( 2 ) { 4 +3 }=0
=1, 2,3
Untuk
][ ] [ ]
x1
1 0 1
0
1=1 1 3 1 . x 2 = 0
1 2 1 x 3
0
x 1+ x 3=0 x 3=x1
x 1 +2 x2 x3 =0 x 1+2 x 2+ x 1=0 x 2=0
42
[]
1
x 1= 0
1
1=1
Untuk
][ ] [ ]
x1
0 0 1
0
2=2 1 2 1 . x2 = 0
1 2 2 x3
0
x2 =
[]
x1 = 2x2.
diperoleh
X3 =
Untuk
adalah
2
1
0
2=2
[]
1
2
1
][ ] [ ]
x1
1 0 1
0
3 =3 1 1 1 . x 2 = 0
1 2 3 x 3
0
x 1+ x3 =0 x 3=x 1
x 1 + x 2x 3=0 2 x 1+ x 2=0 x 2=2 x 1
Bila kita kumpulkan kembali hasilnya, kita peroleh
43
x1 =
[]
1
0
1
1=1
x2 =
[]
2
1
0
2=5
x3 =
[]
1
2
1
3 =3
Satu soal yang berikut adalah untuk anda kerjakan sendiri. Caranya
sama seperti tadi.
Jika A . x =
x dengan A =
1 1 0
1
2
1
2 1 1
Dengan menggunakan
x2 =
(1 )
1
0
1
(2 )
1
2
1
(1 )
x3 =
] [ ][]
.
x1
0
x2 = 0
0
x3
dan dengan memasukkan harga berurutan serta mengetahui cara mengalikan matriks
memberikan hasil seperti yang ditunjukkan diatas.
Seperti telah kita lihat , pengetahuan dasar mengenai matriks menyediakan jalan
yang bersih dan singkat untuk memecahkan sistem persamaan liniear. Dalam
prakteknya , koefesien koefesien numeriknya tidak selalu merupakan bilangan
sederhana ,demikian juga banyaknya persamaan tidak terbatas hanya sampai tiga. Untuk
44
soal yang lebih rumit , bantuan alat-alat hitung akan sangat menolong , tetapi prinsip
dasar penyelesaiannya tetap sama.
Sampai disini , hal yang masih harus anda kerjakan tinggallah memeriksa bagian
rangkuman dan mengerjakan latihan ujian. Soal soalnya tidak rumit dan didasarkan
atas hal-hal yang dibahas . anda tidak akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikannya.
45
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
[ ]
(b)Anti-simetrik
Jika
aij
a ji
Jika
aij
, contoh
a ji
, contoh
[ ]
[ ]
3 2 4
2 6 1
4 1 5
3
2 4
2 6 1
4 1 5
10.
Matriks diagonal semua elemennya sam dengan nol, kecuali
yang terletak pada diagonal utama.
11.
Matriks satuan matriks diagonal dengan semua elemen pada
diagonal utamanya sama dengan satu.
1 0 0
0 1 0 Matrik ini dinyatakan I
Yaitu
0 0 1
[ ]
12.
Matriks nol - semua elemennya sama dengan nol
13.
Transpose matriks baris dan kolom dipertukarakan. Transpose
A = AT
46
14.
| A|
17.
Vektor eigen -
tertentu.
--- Selamat Belajar ---
47