Anda di halaman 1dari 19

Lampiran 1

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG


KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

2.
Resiko
Terjadi
penyakit
akibat
lingkungan
yang
kurang sehat (ISPA,
Peny kulit, Diare).
Masyarakat RW 011
Kel. Cipinang s/d
Kurangnya
pengetahuan warga
RW 011 tentang
kesehatan lingkungan.
Kurang
motivasi
warga
RW
11
memelihara
ling
kungan yang sehat
Terpaparnya
lingkungan yang tidak
sehat
yang
dimanifestasikan
dengan:
Sampah berserakan
(10,5 %)
Udara
berbau
taksedap (10,2%)
Adanya genangan air

Setelah
tinda kan
kepera
watan sela
ma 1 thn
daiharapka
n
warga
masyaraka
t RW 011
terhindar
dari
penyakit
yang
disebabkan
oleh
lingkungan
yang
buruk
dengan
indikator
ISPA
menurun,
diare
menurun,
dan angka
kesakitan

Setelah
dilaku kan
tindakan ke
perawatan
se lama 5
ming
gu
(sampai ahir
Oktober
1997):

Strategi

KIM
1.
Peng
tahuan
masyaraka
t tentang
kebersihan
lingkungan
meningkat.

Rencana
Kegiatan

1.1.Penyulu
han kepada
keluarga
binaan
tentang
kebersihan
lingkungan.
1.2.
Memotivsi
keluarga
untuk
menjaga
kebersihan
lingkungan
1.3.

Sumber

Tempat

Waktu

Mahasis Keluarga
wa
Binaan
Pokjakes tiap RT
Puskesm
as
Ketua
RT
Ketua
RW
Kumpula
n materi
penyuluh
an

Senin,
Selasa,
Kamis,
Jumat

Kriteria

Respon
verbal

Standar
Evaluasi

Evaluator

75% keluarga
binaan
menyebutkan
ciri-ciri
lingkungan
sehat,
akibat
dari lingkungan
yang
tidak
sehat
menimbulkan
ISPA,
diare,
dan DBD

Mahasiswa
Pokjakes,
Kader
Karang
Taruna

(5,3 %)
menurun.
Got terbuka (16,3 %)
Got
tersumbat
banyak
sampah
(10,5%)
Kebiasaan keluarga
menyimpan makanan
terbuka di atas meja
(3,89%)
Penyakit yang sering
diderita dalam 6
bulan terkahir ISPA
(69,3%),
diare
(16,9%),
panas
kejang (2,3%).
Dari 26 keluarga
binaan
semuanya
mempunyai masalah
kesehatan
lingkungan.
Jumlah kader yang
ada
belum
mendapatkan
pelatihan kesehatan
lingkungan.

Memasang
poster
tentang
kebersihan
lingkungan
dan akibat
yang
ditimbulkan.
2.
Pengetahuan
kader
tentang
kesehatan
lingkungan
meningkat

Pelatihan
dan
penyegara
n kader
Penyebara
n
informasi

2.1.Mengad
akan
pelatihan
dan
penyegaran
kader
bekerjasama
dengan
pokjakes
dan
puskesmas

Mahasis Balai RW
wa
011
Pokjakes
Puskesm
as
Ketua
RT
Ketua
RW
Kumpula
n materi
pela tihan
kader

13-10Respon
97 s/d verbal
14-101997

70 % kader Mahasiswa
dapat
FIK-UI
menyebutkan
ciri-ciri
lingkungan
yang bersih dan
sehat
yaitu
keadaan
sampah tidak
berserakan, got
mengalir, ada
tempat sampah
yang tertutup,
tidak
adanya
lalat
yang
berkerumun,
lingkungan
tidak berbau,
ventilasi
dan
penerangan
cukup,
jarak
WC
dan
sumber
air

3.
Masyarakat
termotivasi
menciptakan
lingkungan
bersih atau
sehat

Penggerak
amassa.

3.1.
Bersama
masyarakat
Lomba
melakukan
kebersihan kerja bakti
massal
Penyebara
n
informasi.
3.2.Melaku
kan lomba
kebersihan
lingkungan
RW
011
dengan
memasang
poster dan
pamflet
lomba
kebersihan

Mahasis
wa
Pokjakes
Puskesm
as
Ketua
RT
Ketua
RW

Wilayah
RW 011

12-101997

Psikomot
or

12-1097 s/d
20-1097

Psikomot
or
Afektif

minimal
10
meter
dan
dapat
menyebutkan
panyakit akibat
lingkungan
buruk,
yaitu
ISPA, diare dan
DBD
70
%
masyarakat
turut berperan
serta
aktif
melakukan
kerja
bakti
massal
di
lingkungan RT
masing-masing.

Puskesmas
Kelurahan
Pokjakes
Mahasiswa
FIK-UI

Puskesmas
Kelurahan
Pokjakes
70
% Mahasiswa
masyarakat RW FIK-UI
011memperhati
kan kebersihan
lingkungannya
dengan
membuang
sampah pada
tempatnya,
sampah tidak
menumpuk,
aliran
got

lancar/tidak
tersumbat,
mempunyai
tempat sampah
di tiap rumah
yang tertutup.

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG


KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

3. Resiko terjadinya
penurunan
derajat
kesehatan lansia di
wilayah
RW
011
sehubungan dengan :

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawat
an selama
1
tahun
diharapkan
:
Angka
kesakitan
lansia
menurun
dari 83%
menjadi
37%

Setelah
tindakan
keperawatan
selama
5
minggu
diharapkan :

Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang
masalah
kesehatan
lansia
Kuranganya
pengetahuan keluarga
dan
masyarakat
tentang
tumbuh
kembang lansia dan
perubahan-perubahan
pada lansia yang
dimanifestasikan
dengan :
Jumlah lansia 90
0rang
Angka
kesakitan
lansia 83 %
Penyakit yang diderita

1. Keluarga
dan lansia
mendapatka
n informasi
tentang
:
masalah
kesehatan
lansia dan
tumbuh
kembang
lansia dan
perubahanperubahan
yang terjadi
pada lansia,
dan
perawatan
pada lansia
yang sakit.

Strategi

Rencana
Kegiatan

Penyebara
n
informasi

1.1.Penyebar
an poster dan
unda
ngan
untuk penyu
luhan lansia

Penggerak
an massa
KIM

Sumber

Mahasis
wa
Pokjakes
Puskesm
as
Ketua
RT
Ketua
RW
Kumpula
1.2.Memberik n materi
an penyluhan penyuluh
kesehatan
an
pada
lansia
tentang :
Tumbang
lansia
dan
perubahan
yang terjadi

Tempa Waktu
t

Kriteria

Standar Evaluasi Evaluator

RT
17masin 10-97
gmasin
gdi di
RW
011

Poster
dan
undang
an
disebar

Poster tersebar
di
masingmasing RT di
wilayah RW 011
100% undangan
tersebar

Respon
verbal
dan
psikom
otor

Minimal 60 %
lansia
di
keluarganya
mengikuti
penyuluhan.
70% lansia dan
keluarga
yang
hadir
terlibat
dalam

lansia;
rematik
(41,1%),
kencing
manis (10%), dan
hypertensi (32,2%)
Lansia yang ingin
dibentuknya karang
wredha (52,2%)
Tidak ada wadah
lansia
untuk
peningkatan
kesehatan lansia
Tidak ada pembinaan
terhadap
kesehatan
lansia.
Kegiatan lansia di
masyarakat
:
Pengajian
(40%),
arisan (22,2%), senam
(20%),
tak
ikut
kegiatan (17,6%)

pada
lansia
dan
perawatan
lansia yang
sakit.
2.Kader
mam
pu
memotivasi
dan membe
rikan
penyulu han
pada
kelu
arga
yang
mem punyai
lansia
tentang pera
watan
lansia.

Penyuluha
n individu
pada
kader.

2.1.Membimb
ing
kader
dalam
memberi
penyuluhan
tentang
pentingnya
perawatan
lansia melalui
kunjungan
rumah

penyuluhan dan
tanya jawab.

RT
masin
gmasin
gdi di
RW
011

Pengeta Kader
ikut
huan
serta
dalam
dan
penyuluhan.
pengert
ian
Kader dapat
kader
mengulangi
mening
kembali materi
kat
penyuluhan
dalam
yang diberikan.
perawat
an
lansia

Mahasis
wa FIKUI
Koordina
tor kader

DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

Strategi

Rencana
Kegiatan

Sumber

Tempa Waktu
t

Kriteria

Standar Evaluasi Evaluator

Kader

3.Terbentuk
nya
kelompok
lansia
(karang
wredha)

4.
Lansia
mela kukan
pemeri
ksaan fisik
secara
teratur

Penggerak
an massa

3.1.Bersama
pokjakes
mengadakan
pembentukan
kelompok
lansia
dan
penyusunan
rencana
kegiatan

Kerja
4.1.Pelaksana
sama
an
lintas pro pemeriksaan
gram
fisik
oleh
tenaga
Peran
kesehatan
serta
dari
kader
puskesmas

Balai
RW
011

Posya
ndu

2010-97

setiap
tgl 11
tiap
bulan.

dapat
mendemonstra
sikan kembali
ketrampilan
dalam merawat
lansia
yang
sakit.
Struktu 60%
lansia
r
mengikuti
organis
acara
a si
pembentukan
karang
Rencan
wredha.
a
kegiata Terbentuknya
struktur
n
organisasi
karang wredha
Terbentuknya
rencana
kegiatan dalam
1 tahun
Tercata KMS
lansia
t
tercatat
di
keadaa
puskesmas
n lansia
Lansia yang
dalam
mengalami
KMS
gangguan
lansia
kesehatan

Mahasis
wa FIKUI
Pokjakes
Puskesm
as.

Puskesm
as
Pokjakes

4.2.Pencatata
n
pemeriksaan
fisik lansia di
KMS lansia
4.3.Pengobat
an pada lansia
yang
mengalami
gangguan
kesehatan
dengan
merujuk ke
puskesmas.

dirujuk
ke
puskesmas
untuk
pengobatan.

DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

Strategi

5.Lansia
KIM
dapat
mengikuti
Penyeba
kegiatanran
kegiatan di
informas
masyarakat
i
secara rutin
Pengger
akan
massa

Rencana
Kegiatan
5.1.Memasan
g poster dan
pengumuman
melalui
mesjid
dan
kader untuk
kegiatan :
Pengajian dan
ceramah
agama

Sumber

Tempat

Dilokasi
setiap
RT
di
wilayah
RW 011

Waktu

Kriteria
Postedan
pengumu
man
melalui
mesjid
dan
kader.

Keluraha
n

Pengumuman
kegiatankegiatan
melalui
corong
mesjid

Senam lansia

6.Lansia
Kerja
dapat
sama
mempunyai
lintas
wawasan
sektoral
lebih
luas
mengenai
Peran
kegiatan dan
serta
kehidupan
kader
lansia yang

6.1.Mengada
kan
kunjungan ke
panti wrehda
bersamasama
(anggota
karang
wredha)

Standar
Evaluator
Evaluasi
Puskesmas
Poster
tersebar
di
Kader
masingmasing RT
wilayah RW Pokjakes
011

Kunjunga
n Karang
Wredha
RW 011
ke panti
Wredha

Kader
menyebarluas
kan informasi
pada lansia
yang ada di
wilayahnya.
90% anggota
karang
wredha
mengikuti
kunjungan.
50% lansia
menyebutkan
pengalamann

sebenarnya,
serta lansia Pengger
dapat
akan
mempunyai
massa
pengalaman
baru.

ya
setelah
melakukan
kunjungan

6.2.Mengada
kan rekreasi
anggota
karang
wredha
secara rutin

Rekreasi
ke Tman
Wisata
50% lansia
mengikuti
rekreasi
50% lansia
mengungkap
kan
pengalamann
ya
setelah
rekreasi

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG


KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

4. Resiko terjadinya
kenakalan remaja di
RW 011 kelurahan
Cipinang sehubungan
dengan :

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawat
an selama
1
tahun
diharapkan
tidak
terjadi
kenakalan
remaja di
wilayah
RW 011

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
5
minggu
diharapkan :

Kurang pengetahun
remaj tentang tumbuh
kembang
dan
masalah-msalah
kenakalan remaja dan
akibatnya.
Tidak
berfungsinya
wadah remaja untuk
melakukan kegiatan
Dimanifestasikan
dengaan
-Jumlah remaja : 194
orang
-Kebiasaan
remaja;
tidur larut malam /
begadang
(32,5%),
merokok (30,2%), lainlain (37,12%)

Strategi

1.
Penyeba
Pengetahuan
ran
remaja dan
informas
masyarakat
i
tentang
tumbuh
Pengger
kembang
akan
remaja dan
massa
masalah
kenakalan
remaja serta
penanggulan
KIM
gan masalah
tersebut
akan
meningkat.

Rencana
Kegiatan

Sumber

Tempat

1.1.Memasan
g poster dan
pengumuman
melalui
mesjid
dan
kader untuk
kegiatan
penyuluhan
remaja.
1.2.
Memberikan
materi
penyuluhan
tentang :
Tumbuh
kembang
remaja

Disetiap
lokasi
masingmasing
RT dan
Posyand
u

Waktu

Kriteria

Standar
Evaluasi
80% remaja
mendapat
undangan
Poster
terpasang di
depan
posyandu dan
di
masingmasing RT
70%
remaja
dan
50%
kader
di
pokjakes an
tokoh
masyarakat
hadir
pada
acara
penyuluhan
80% remaja
yang diberi
pertanyaan
dapat
menjawab
dengan benar

Evaluator
Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes

Masalah yang
berkaitan
dengan
kenakalan
remaja seperti
miras, AIDS
Cara
menanggulan
gi kenakalan
remaja.

-Tanda-tanda
yang
sering dijumpai pada
remaja : tidak ada nafsu
makan
(33,5%),
mengantuk
(12,8%),
mata merah, malas dan
sering mengururng diri
(54,13%)
-Kegiatan remaja di
masyarakat : pengajian
(36,7%0, karang taruna
(28,35%), olah raga
(20,62%),
PMR
(3,61%)
-Dari hasil wawancara
dan observasi banyak
remaj putus sekolan dan
pengangguran.

KIM

2.Keikutsert Penggerak
aan remaja an massa
dalam
kegiatan
yang
ada

1.3.Melakuka
n
sosiodrama /
simulasikan
tentang
kenakalan
remaja
dan
peran orang
tua

Sosiodra
m/simula
si

Setiap
RT
2.1.Mengikut
sertakan
remaja dalam

12-1097

70% remaja Mahasiswa


aktif dalam FIK-UI
menganalisa
kasus setelah Kader
sosiodrama
Pokjakes

50%
remaja Mahasiswa
Remaja
masing-masing FIK-UI
melakuka RT terlibat dan
n kerja aktif
dalam Kader
bakti
acara
kerja

dalam
masyarakat

kegiatan
di
RW
011seperti
kerja
bakti
massal.
2.2.Mengikut
sertakan
remaja dalam
pelatihan dan
penyegaran
kader

bersama
masyarak
at
Balai
RW

12-1097
Remaja
menjadi
kader

Diwilaya
h RT

26-1097

Penggerak
an masa
3.Remaja
membentuk KIM
kegiatankegiatan
baru yang
menarik dan
bermanfaat
Penyebara
n
informasi

Balai
RW
3.1.
Memasang
pengumuman
berupa poster
dan
penyebaran
undangan
untuk acara
pembentukan
pengurus
karang
tarunaRW
011
yang

2-11-97

bakti.

Pokjakes

10%
dari
jumlah kader
terdapat remaja
sebagai kader
Remaja yang
menjadi kader
aktif
dalam
kegiatan
penyuluhan dan
pelatihan kader

Mahasiswa
80%
remaja FIK-UI
yang diundang
Poster
hadir
Kader
dipasang 100%
undangan
Pokjakes
Undanga tersebar
n disebar. Poster
dan
pengumuman
terpasang
di
wilayah
RT
masing-masing.
Terbentuknya
pengurus
Karang taruna
yang baru di

baru.

RW 011
Seluruh remaja
memberikan
suara
nya
dalam
pemilihan.

3.2.Bersama
pengurus
karang taruna
yang
lama
dan pokjakes
membentuk
pengurus
karang taruna
yang baru
3.3.Bersama
pengurus
karang taruna
merencanaka
n
kegiatan
yang
baru,
menarik dan
bermanfaat
seperti : olah
raga, musik,
pengajian,
pembayaran
listrik secara
kolektif dan
penyuluhan
remaja oleh
tenaga
kesehatan

Balai
RW

-11-97

Kerja
sama
masyarak
at
dan
remaja

Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes

Lampiran 1
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX Keperawatan

Sasaran

Tujuan

Strategi

Rencana
Kegiatan
1.Kurang gizi sedang Masalah
Setelah
Kunjungan
KIM
sampai berat pada balita kurang
dilakukan
keluarga
di RW 011 kelurahan gizi pada tindakan
Keluarga binaan yang
Cipinang sehubungan balita
di keperawatan
mempunyai
Binaan
dengan :
RW 011 pada
balita:
a)
Kurangnya turun dari masyarakat
-Memberi
pengetahuan keluarga 69,84%
selama
5
informasi
tentang gizi anak balita menjadi
minggu
tentang gizi
yang dimanifestasikan 40,27%
diharapkan
balita.
dengan :
masyarakat
-Dari 267 orang balita
mampu
Mendemonstr
yang mempunyai KMS,
memgerti
asikan cara
(89,5%)
tentang
mengolah,
-Dari hasil angket,
pentingnya
menyusun
balita menimbang ke
gizi , cara
menu sehariposyandu tiap bula
menyusun
hari dan cara
(68,91%)
menu, dan
menyajikan
-Berat badan anak yang
cara
makanan
berada digaris kuning
menyajikan
yang
dapat
(41,57%) dan digaris
serta
meningkatkan
merah (26,47%).
mengolah
nafsu makan.
-Hasil angket: keluarga
makanan
yang memberi makanan
bagi balita
-Supervisi
tambahan untuk balita
penyajian
diberi di warung tak
menu sehariterbungkus
(8,61%),
hari keluarga

Sumber

Tempat

Waktu

Mahasis Rumah
wa
keluarga
Pokjakes binaan
Puskesm
as
Ketua
RT
Ketua
RW
Kumpula
n materi
penyuluh
an

10-1097

Kriteria

Standar
Evaluasi

Evaluator
Mahasiswa
Kader

Respon
verbal.

Respon
psikomot
or

Respon
afektif
dan
perhatian
terhadap

Menjelaskan
kembali
tentang gizi
balita
Menyusun,
mengolah
dan
menyajikan
menu bergizi
yang dapat
meningkatka
n
nafsu
makan balita
Penampilan
sikap
dan
perhatian
terhadap
menu balita.

kue
dijual
dijalan(7,87%)
-Hasil
supervisi
:
mahasiswa
saat
pelaksanaan posyandu
jumlah
rata-rata
kunjungan balita tiap
bulan adalah 40 balita
pada
masing-masing
posyandu.
b) Dari hasil wawancara
dengan beberapa kader:
-Kurang
efektifnya
penyuluhan gizi pada
ibu-ibu
yang
mempunyai balita
-Penyuluhan dilakukan
langsung
saat
penimbangan
pada
masing-masing individu
-Keluarga
kurang
menyadari
pentingya
gizi yang baik bagi
balitanya.

terutama
balita

KIM
Penggerak
an massa
Penyebara
n
informasi

Penyuluhan
tentang gizi
balita
pada
kegaitan
posyandu

Mahasis
wa
Pokjakes
Puskesm
as
Ketua
RT
Ketua
RW
Kumpula
Memotivasi
n materi
kader untuk penyuluh
aktif
an
mengikuti
kegiatan
posyandu.
Membantu
kader dalam
persiapan
media
informasi

menu
balita

Balai
13-10RW 011 97
Posyand
u bawah

Balai
RW 011 13-10Posyand 97
u bawah

Respon
Verbal

Masyarakat(i Mahasiswa
bu-ibu) yang
Kader
mempunyai
balita dapat
Puskesmas
menjelaskan
kembali
tentang gizi
balita.
Masyarakat
yang
mempunyai
balita dapat
memahami
tentang
pentingnya
gizi balita.

c) Dari hasil supervisi:


mahasiswa pada saat
mengikuti
kegiatan
posyandu sarana untuk
kegiatan kurang, jumlah
kader yang ada 8 orang
untuk jumlah posyandu
yang aktif hanya 3
orang dari masingmasing posyandu.

tentang gizi
balita seperti
poster tiguna
makanan
KIM
Merekrut
Mahasis
Rekrut
kader baru.
wa
kader baru
Pokjakes
Puskesm
KIM
as
Penyebara
Ketua
n
RT
informasi
Ketua
RW
Mengaktifkan Kumpula
Pelatihan
akder dalam n materi
dan
kegiatan
penyegar
penyegara posyandu
an dan
n kader
pelatihan
kader
Pelatihan dan
penyegaran
kader.
Simulasi
kader untuk
kegaiatan
posyandu

Balai
RW 011
Posyand
u bawah

8-10-97
s/d
10-1097

Balai
RW 011 13-10Posyand 97
u bawah s/d
14-1097
Balai
RW 011
Posyand
u bawah 13-1097
s/d
14-1097

Respon
Afektif
dan
Psikomot
or

Respon
Psikomot
or

Penambahan
jumlah kader
dari 8 orang
menjadi
23
orang
yang
aktif (masing
RT
2 orang)

Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Puskesmas
Pokjakes

Semua
yang
ada aktif dalam
kegiatan
posyandu
Mahasiswa
FIK-UI

Respon
Psikomot
or

Semua kader Kader


yang ada dapat
memberikan
Puskesmas
penyuluhan dan
kunjungan
Pokjakes
rumah dengan
baik

Lampiran 2
RENCANA TINDAK LANJUT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
NO
1.

MASALAH
KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Kurang gizi pada balita

yang

RENCANA
KEPERAWATAN

WAKTU

1.1.Penyuluhan gizi pada Satu kali sebulan


ibu-ibu yang memiliki anak
balita
Tanggal 3-11-1997
1.2.Supervisi kader dalam
mengoptimalkan fungsi 5
meja posyandu
Tanggal 11 setiap bulan,
1.3. Lomba kunjungan bayi sejak bulan oktober 1997
dan balita ke posyandu
dengan
memperhatikan
KMS
tidak 2.1. Kerja bakti massal
dua kali sebulan
Tiap minggu pertama dan
minggu ke dua

2.

Lingkungan
sehat

3.

Resiko
terjadinya 3.1. Pemeriksaan fisik
penurunan
derajat
kesehatan pada lansia di
Wialayah RW 011
3.2. Senam Lansia
3.3. Pengajian

PENANGGUNG JAWAB
Ibu Sambas

YANG TERLIBAT
Pengurus Pokjakes
Kader

Ibu Sambas

Ibu Hj. Juju

Bpk. Sumarto

satu kali sebulan setiap


tanggal 11.

Puskesmas
Ibu Sumarwan

satu kali sebulan setiap


tanggal 11

Ibu Kislan

satu laki seminggu setiap


hari jumat

Ibu Hj. Juju

Pengurus Pokjakes
Kader

Aparat RW
Toma
Pokjakes
Kader
Karang Taruna
Puskesmas
Karang Taruna
Pengurus Karang Wredha
Anggota karang Wredha

3.4. Ceramah agama

4.

satu kali seminggu

3.5. Kunjungan ke panti satu


kali
seminggu
jompo
Desember 1997
Resiko terjadi kenakalan 4.1.Pembentukan pengurus Tanggal 2 N0vember 1997
remaja
karang taruna baru
4.2.Pembuatan
rencana Tanggal 2 November 1997
kerja yang baru dan
bermanfaat dalam jangka
waktu 3 bulan sampai 1
tahun

Ibu Hj.Juju
Ibu Sambas
Sdr. Agus
Sdr. Julianto

Mahasiswa FIK-UI
Pengurus Karang Taruna
lama
Aparat RW 011
Anggota Karang Taruna
Toga

Anda mungkin juga menyukai