Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN
2.1.

Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Pendengaran


Proses keperawatan harus saling berkesinambungan dan berkaitan

sama lainnya dar pengkajian , perumusan masalah, diagnose keperawatan,


perencanaan, pelaksana, dan evaluasi
A. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan
klien (Nursalam, 2001:17)
Potter dan Perry (1997), pengkajian adalah proses sistematis berupa
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. Fase dari
pengkajian meliputi : pengumpulan data dan analisa data
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses yang berisikan status kesehatan
klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
perawatannya juga hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan
lainnya (Nursalam, 2001:17)
1) Data biografi
a) Identitas Klien
Meliputi pengkajian nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/ bangsa, tanggal masuk RS,
tanggal pengkajian, no medrec, diagnosa medis, alamat klien.
(Donna L. Wong2003:10)
b) Identitas Penanggung jawab
Meliputi pengkajian nama, umur, pendidikan, pekerjaan,
hubungan dengan klien dan alamat.

2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Untuk mendapatkan alasan utama individu mencari bantuan
profesional kesehatan. (Donna L. Wong 2003:10)

Merupakan keluhan klien pada saat masuk RS, klien yang


mengalami pendengaran kurang jelas, nyeri dan tidak dapat
melakukan sebagian aktivitas sehari-hari.
Selain itu mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien
membutuhkan pertolongan sehingga klien dibawa ke RS dan
menceritakan kapan klien mengalami tumor.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengungkapkan keluhan yang paling sering dirasakan oleh
klien

saat

pengkajian

dengan

menggunakan

metode

PQRST.metode ini meliputi hal-hal :


P : Provokatif / paliatif,
yaitu apa yang membuat terjadinya timbulnya keluhan, halhal apa yang memperingan dan memperberat keadaan atau
keluhan klien tersebut yang dikemabangkan dari keluhan
utama.
Q : Quality/ Quantity,
seberapa berat keluhan terasa, bagaimana rasanya, berapa
sering terjadinya
R : Regional/ Radiasi,
lokasi keluhan tersebut dirasakan atau ditemukan, apakah
juga

penyebaran

ke

area

lain,

daerah

atau

area

penyebarannya.
S : Severity of Scale,
intensitas keluhan dinyatakan dengan keluhan ringan,
sedang, dan berat.
T : Timing,
kapan keluhan mulai ditemukan atau dirasakan, berapa
sering dirasakan atau terjadi, apakah secara bertahap,
apakah keluhan berulang-ulang, bila berulang dalam selang
waktu berawal lama hal itu untuk menetukan waktu dan
durasi.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Untuk mendapatkan profil pengakit,cedera atau operasi yang
dialami individu sebelumnya.
1. Penyakit, operasi atau cidera sebelumnya
Tergantung lokasi tumor jinak atau ganas:
1. Daun telinga atau liang telinga tumbuh benjolan
2. Nodul tumbuh pelan atau jinak
Benjolan cepat membesar ulkus + ganas

3. Liang telinga terasa nyeri , rasa buntu, secret ada darah


atau perdarahan telinga
4. Otore kronis, titinus, pendengaran menurun
5. Rasanyeri ditelinga luar, tengah, atau sebelah dalam
6. Telinga bagian dalam membengkak
7. Muka menceng karena ganas
8. Benjolan dileher
2. Alergi
a. Hay fever, asma, atau eksema
b. Reaksi tak umum terhadap makanan, obat, binatang,
tanaman atau produk rumah tangga.
3. Obat-obatan
Nama, dosis, jadwal, durasi dan alasan pemberian
4. Kebiasaan
a. Pola perilaku
Menggigit kuku, menghisap ibu jari, pika, ritual,
seperti selimut pengaman , gerakan tidak umum
(membenturkan kepala, memanjat) , tempat tantrum
b. Aktivasi kehidupan sehari-hari
Jam tidur dan bangun, durasi tidur malam/siang, usia
toilet training, pola defekasi dan berkemih, tipe latihan
c. Penggunaan/penyalahgunaan obat, alkohol, kopi
(kafein) atau tembakau
d. Disposisi umum, respon terhadap frustasi (Donna L.
Wong :11-12)
3. Pemeriksaan fisik
Dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
terhadap berbagai sistem tubuh.
Untuk mendapatkan informasi tentang masalah kesehatan yang
potensial (Donna L. Wong 2003:12)
a) Keadaan umum
Keadaan umum meliputi penampilan umum, postur tubuh,
gaya wicara, mimic wajah
b) Tanda-tanda vital
Bertujuan untuk mengetahui keadaan tekanan darah, nadi,
pernafasan, suhu tubuh,
c) Kulit
Kaji kedalaman, luas luka bakar, Kaji keadaan kulit mengenai
tekstur, kelembaban, turgor, warna dan fungsi perabaan,

pruritus, perubahan warna lain, jerawat, erupsi, kering


berlebih, selain itu perlu dikaji apakah ada sianosis.
d) Kepala
kaji cedera lain seperti memar pada kepala, periksa kebersihan
dan keutuhan rambut.
e) Mata
Periksa mata untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan, kaji
reflek cahaya, edema kelopak mata.
f) Hidung
Perdarahan hidung (epitaksis), kaji cairan yang keluar dari
hidung,ada tidaknya sumbatan.
g) Telinga
Kaji ada tidaknya sakit telinga, rabas, bukti kehilangan
pendengaran.
h) Mulut
Pernafasan mulut, perdarahan gusi, kaedaan gigi, jumlah gigi,
kaji kelembaban mukosa, warna mukosa bibir.
i) Tenggorokan
Sakit tenggorokan, kaji adanya kemerahan atau edema, kaji
ada tidaknya kesulitan dalam menelan, tersedak, serak atau
ketidakteraturan suara lain.
j) Leher
Kaji nyeri, keterbatasan gerak, kekakuan, kesulitan menahan
kepala lurus, pembesaran tiroid, pembesaran nodus atau massa
lain.
k) Dada
Kaji kesimetrisan bentuk dada, pembesaran payudara,
pembesaran nodus axila (untuk wanita remaja, tanyakan
l)

tentang pemeriksaan payudara).


Kardiovaskuler
Kaji warna konjungtiva, ada tidaknya sianosis, warna bibir,
adanya peningkatan tekanan vena jugularis, kaji bunyi jantung

pada dada, pengukuran tekanan darah, dan frekuensi nadi.


m) Adbomen
Kaji bentuk adbomen, keeadaan luka, kaji tanda-tanda infeksi,
kaji SBU, perkusi area abdomen.
n) Punggung dan bokong
Kaji bentuk punggung dan bokong, kaji ekstremitas : CRT,
turgor kulit, kekuatan otot, refleks bisep, trisep, refleks patela,
dan achiles.
4

o) Genitalia
Kaji kebersihan genitalia, kebiasaan BAK
p) Anus
Kaji BAB dan keadaan di area anus.
q) Sistem persyarafan
Kaji adanya penurunan sensasi sensori, nyeri penurunan
refleks, nyeri kepala, fungsi syaraf kranial dan fungsi serebral,
kejang, tremor.
4. Riwayat nutrisi
Untuk mendapatkan informasi tentang keadekuatan masukan diet
anak dan pola makan. (Donna L. Wong 2003:14)
5. Riwayat Medis Keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya sifat genetik atau penyakit yang
memiliki kecendrungan familial ; untuk mengkaji kebiasaan
keluarga

dan

terpapar

penyakit

menular

yang

dapat

mempengaruhi anggota keluarga. (Donna L. Wong 2003:14)


6. Pola Aktivitas Sehari-hari
Mengungkapkan pola aktivitas klien sebelum sakit dan sesudah
sakit. Yang meliputi nutrisi, eliminasi, personal hygene, istirahat
tidur, aktivitas dan gaya hidup.
a. Data Psikologis
Kemungkinan klien memperlihatkan kecemasan terhadap
penyakitnya, hal ini diakibatkan karena proses penyakit yang
lama dan kurangnya pengetahuan tentang prosedur tingakan
yang

akan

dilakukan.

Kaji

ungkapan

klien

tentang

ketidakmampuan koping, perasaan negatif tentang tubuh serta


konsep diri klien
b. Data Sosial
Perlu dikaji tentang keyakinan klien tentang kesembuhannya
dihubungkan dengan agama yang dianut klien dan bagaimana
persepsi klien terhadap penyakitnya, bagaiman aktifitas klien
selama menjalani perawatan di rumah sakit dan siapa yang
menjadi pendorong atau pemberi motivasi untuk kesembuhan.
c. Riwayat seksual
Untuk mendapatkan informasi tentang masalah dan atau
aktivitas orang muda dan adanya data yang berhubungan
dengan aktivitas seksual orang dewasa yang mempengaruhi
anak. (Donna L. Wong :14)

d. Data Spiritual
Perlu dikaji tentang

persepsi

klien

terhadap

dirinya

sehubungan dengan kondisi sekitarnya, hubungan klien


dengan perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya. Biasanya
klien akan ikut serta dalam aktifitas sosial atau menarik diri
dari interaksi sosial terutama jika sudah terjadi komplikasi
fisik

seperti

anemia,

ulkus,

gangren

dan

gangguan

penglihatan.
1) Data penunjang
a. Skrining
b. Laboratorium
c. Teknik Pencitraan (Imaging)
d. Pemeriksaan Rontgen Konvensional
e. Tomografi Komputer (CT Scan)
f. Ekhografi
g. Resonansi magnetik nuklear
h. Skintigrafi
i. Tes pendengaran: tes pendengaran, audiogram (tidak
mutlak tergatung lokasi tumor/indikasi)
j. Radiologi : foto mastoid (schuller, stenvers, scull lat)
k. Biopsi
A. Terapi
Tergantung lokasi jinak, ganas, stadium:
- Karsinoma daun telinga :
a. Tumor kecil (dini): eksisi luas (1cm) diluar batas tumor,
tulang rawan dibawahnya ikut diangkat
b. Tumor besar (lanjut) : reseksi daun telinga bila ada
metastasis

Karsinoma liang telinga luar :


a. Operasi
mastoidektomi

dilanjutkan

dengan

mengeluarkan seluruh tulang rawan dan tulang liang


telinga serta massatumor di meatus eksternus. Defek
operasi ditutup skin graft. Pasca bedah :Radioterapi
- Karsinoma telinga tengah, mastoid dan tulang temporal
a. Operasi reseksi tulang temporal subtotal atau total,pasca
bedah: radioterapi
b. Operasi besar sulit banyak komplikasi

c. Stadium lanjut : radioterpi (paliatif dan prognosis jelek)

B. Analisa Data
Tgl/Jam

Pengelompokan Data
DS:-klien
mengeluh

Kemungkinan Penyebab
Faktor etiologi

nyeri pada area telinga.


DO:klien
tampak

Berkembangnya sel tumor

menahan sakit.
Tampak ada benjolan.

Masalah
nyeri

Infeksi di bagian telinga luar


Terdapat
benjolan
Kemerahan
Nyeri

DS:

klen

tidak

mengeluh

tahu

tentang

penyakit
dialaminya.
DO: klien

Infeksi telinga luar

Ansietas

Terdapat benjolan

yang
Adanya nyeri
tampak

pendengaran

cemas.
DS : klien mengeluh
malu dengan keadaan
saat ini.
DO : klien

ansietas
Infeksi telinga luar
Terdapat benjolan

Ganggua
n

citra

tubuh
terlihat

minder

Adanya nyeri
pendengaran
gangguan citra tubuh

DS :
DO : komunikasi klien
di bantu keluarga.

Etiologi
Sel tumor berkembang

Proses
keluarga

Maligna(ganas)

Infeksi bagian telinga luar


Terdapat benjolan
Penurunan fungsi sistem
pendengaran
Memakai alat bantu
pendengaran
Proses keluarga
DS :
DO :

Faktor etiologi
kemungkinan
Berkembangnya sel tumor

aktifatas klien di bantu


keluarga.

Mobilita
s fisik

Infeksi di bagian telinga luar


Terdapat
benjolan
Kemerahan
Nyeri
Aktifitas terganggu/terbatas
Mobilitas fisik

C. Diagnosa Keperawatan
No

Tgl/
jam

Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaboratif

Paraf

Nyeri pada telinga berhubungan dengan reaksi


inflamasi, reaksi infeksi pada telinga ditandai
dengan DO dan DS

2
Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap
konsep diri, ancaman terhadap perubahan status
kesehatan, ancaman terhadap pola interaksi
dengan orang yang berarti, krisis situasi atau
krisis maturasi.

3
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
pembedahan, efek samping penanganan, factor
budaya atau spiritual yang berpengaruh pada
perubahan penampilan.
4
Proses keluarga, perubahan berhubungan dengan
terapi yang kompleks, hospitalisasi/perubahan
lingkungan, reaksi orang lain terhadap perubahan
penampilan.

5
Mobilitas fisik, hambatan berhubungan dengan
penurunan rentang gerak, kerusakan saraf/otot,
dan nyeri.

D. Intervensi (Rencana Tindakan Keperawatan)


Imflementasi
Perawat melakukan tindakan rencana keperawatan seperti dalam
contoh tabel berikut !

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


NO. DIAGNOSIS
KEP/MAS

TGL/JAM

TINDAKAN

PARAF

KOLABORATIF

E. EVALUASI
Pada tahap ini perawat akan mengevaluasi atau melakukan
pemeriksaan kembali untuk mengetahui sejauh manakah perkembangan
terhadap pasiennya serta untuk mengetahui apakah intervensi dan
implementtasi telah tercapai atau belum.
1. Mempertahankan integritas kulit
2. Tidak mengalami komplikasi
a. Elektrolit tetap dalam rentang normal
b. Tanda vital stabil
c. Tidak ada perubahan tingkat kesadaran
3. Informasi kesehatan terpenuhi
4. Tingkat kecemasan berkurang
5. Nyeri berkurang
6. Asupan nutrisi harian terpenuhi
7. Tidak terjadi infeksi luka pascabedah
Yang terdiri dari SOAP( subjek,objektif,analisa dan planning)
TABEL EVALUASI
MASALAH
KEP/KOLABORATIF

TGL/JAM

CATATAN
PERKEMBANGAN
S, O, A, P

PARAF

10

11

Anda mungkin juga menyukai