Tugas PL
Tugas PL
NIM : 1404405030
1. Amperemeter.
Ampermeter merupakan alat ukur besar arus listrik. Amperemeter bekerja berdasarkan
prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang
dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk
menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan
membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar.
Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke
posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz
F=B . I . L . Kemampuan amperemeter dapat ditingkatkan dengan memasang hambatan
shunt secara parallel terhadap amperemeter. Besar hambatan shunt tergantung pada berapa
kali kemampuannya akan ditingkatkan. Misalnya mula-mula arus maksimumnya adalah I,
akan ditingkatkan menjadi I =n . I . Berikut adalah bagan prinsip kerja ampere meter:
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan
ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter
berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat
arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak
saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar
penyimpangan jarum yang terjadi. Prinsip kerja voltmeter adalah adanya fluks magnetik yang
memiliki bentuk gelombang sinus dengan frekuensi yang sama dan masuk ke dalam suatu
kepingan logam secara paralel. Antara fluks yang satu dengan fluks yang lain terdapat suatu
perbedaan fasa. Fluks yang bolak balik akan membangkitkan tegangan-tegangan dalam
kepingan logam yang akan menyebabkan terjadinya arus-arus putar di dalam kepingan logam
tersebut. Berikut adalah bagan voltmeter:
Dalam kumparan tersebut terdapat jarum penunjuk atau jarum meter yang akan beegerak
menunjukkan skala tertentu apabila dua ujung kumparan tersebut dialiri arus listrik. Berikut
ini adalah bagian_bagian dari avo meter:
Keterangan:
a. Scale (Skala Maksimum / SM)
b. Skala Maksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel. Skala
Maksimum mengukur resistansi, nilainya dari kanan ke kiri
c. Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC, nilainya dari kiri
ke kanan
d. Mirror / Cermin
e. Cermin ini berfungsi sebagai acuan dalam melaukan pengukuran yang
ditunjukkan oleh jarum meter. Dalam pengukuran posisi mata pengamat harus
tegak lurus dengan AVO meter, sehingga pada saat melakukan pengukuran posisi
jarum meter tidak memiliki bayangan pada cermin, yang menandakan pengukuran
tepat pada petunjuk yang diperoleh.
f. Pointer / Jarum meter
g. Jarum meter ini berfungsi sebagai petunjuk dalam pengukuran yang dilakukan
pada AVO meter.
h. Zero Correction / Pengenolan Jarum
i. Zero Correction ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kiri dalam
mengukur arus dan tegangan.
j. Ohm Adjusment.
k. Ohm Adjusment ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kanan
dalam mengukur hambatan.
l. Batas Ukur (BU)
m. Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter
n. Range Selektor
o. Range selector berfungsi untuk memilih/range batasan arus, tegangan maupun
hambatan yang akan diukur.
p. Measuring Terminal / Probe ( + / - )
Meansuring Terminal atau yang biasa disebut probe ini merupakan kontektor
yang menghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur.
Probe ini terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif
dan probe negatif yang berwarna hitam untuk kutub negatif.
Prinsip kerja dari alat ukur induksi yaitu dengan memanfaatkan momen putar yang
diakibatkan oleh adanya fluks magnet 1 dan 2 . Fluks muncul akibat adanya arus
I 1 dan I 2 yang mengalir melalui kumparan A dan B. fluks-fluks ini
bolak-balik
akan memotong piringan alumunium sehingga didalam piringan terinduksi tegangan
induksi sehingga menghasilkan arus eddy yang memaksa piringan berputar. Momen putar
berbanding lurus dengan fluks yang dihasilkan kumparan A dan B dan juga berbanding
lurus dengan sinus sudut phasa antara fluks 1 dan 2 .
Berikut ini coontoh alat ukur induksi, yaitu:
1. Watt Meter Induksi.
Alat ini berfungsi untuk mngukur daya listrik. Prinsip kerja watt meter adalah berdasarkan
memen putar (defleksi) yang dihasilkan oleh fluks magnet akibat adanya arus yang mengalir
pada kumparan. Dengan adanya arus yang mengalir pada kumparan menyebabkan timbul
induksi. Momen defleksi dimanfaatkan untuk memutar jarum pada watt meter. Untuk
melakukan pengereman pada jarum agar menunjuk nilai tertentu yang sesuai, maka diberi
momen lawan yang diperoleh dari pegas yang diikatkan pada sumbu putar, besarnya
momen lawan sebanding dengan sudut defleksi,
2. Watt Hour Meter
Watt hour meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur besar energi
listrik yang digunakan oleh konsumen seperti perumahan, perkantoran dan
industri. Energi adalah sama dengan kerja yang mampu dilakukan oleh
sistem sedangkan
daya adalah berapa jumlah waktu yang digunakan untuk
melakukan suatu kerja. Dalam satuan SI energi satuanya adalah joule, tetapi energi
listrik diukur dala satuan watthour atau kilowatthour. Satu kilowatthour (kWh)
adalah sama dengan3.6 MJ (Megajoule).
3. Kwh Meter Analog.
Kwh meter analog merupakan suatu alat pengukur energi listrik yang bekerja
berdasarkan sinyal analog dengan mengunakan prinsip induksi medan magnet dimana
medan magnet tersebut yang akan menggerakkan piringan yang terbuat dari alumunium.
Putaran dari piringan alumunium tersebut yang akan menggerakkan counter digit sebagai
tampilan jumlah energi yang dipakai oleh konsumen. Alat ukur ini dibangun oleh tiga bagian
utama yaitu dua kumparan yang tetap dan bagian yang berputar berupa piringan.
Kumparan tegangan dan kumparan arus untuk menghasilkan medan magnet. Piringan
yang berputar umumnya terbuat dari alumunium diikatkan pada suatu sumbu putar. Register
merupakan alat pencatat yang berfungsi menunjukan jumlah energi yang digunakan. Magnet
permanen digunakan untuk menghasilkan momen lawan atau untuk pengereman piringan.
Bagian-bagian Kwh meter analog:
Keterangan:
a. Kumparan Tegangan
Kumparan tegangan merupakan kumparan yang terdiri dari kawat-kawat
tipis yang dihubungkan kepada sebuah magnet shunt. Dimana hubungan
tersebut akan menghasilkan fluks.
b. Kumparan arus.
Kumparan arus merupakan kumparan yang terdiri dari beberapa kawat
tebal yang dihubungkan kepada sebuah magnet seri. Dimana hubungan
tersebut akan menghasilkan fluks.
c. Elemen Penggerak/piringan.
Elemen penggerak/piringan merupakan bagian pada kwh meter yang
bergerak dikarenakan oleh perpotongan fluks pada kedua medan magnet
sehingga menghasilkan induksi, dimana induksi tersebut menimbulkan arus
eddy yang memaksa piringan berputar.
d. Rem Magnit.
Rem magnit merupakan sebuah magnet permanen yang diletakkan pada
piringan yang berputar pada kwh meter. Magnet tersebut berfungsi
untuk melakukan pengereman dengan cara mengurangi arus eddy yang
timbul saat proses induksi.
e. Register.
Register merupakan bagian yang dapat kita lihat berupa angka pada kwh
meter. Bagian ini berfungsi mencatat setiap pergerakan piringan dimana
perputaranya sebanding dengan putaran piringan yang telah dikalibrasikan
sesuai standard kwh meter tersebut.
f. Name Plate.
Name plate merupakan bagian dimana terdapat data-data mengenai kwh meter.
Baik merek kwh meter maupun data-data seperti arus, tegangan, konstanta dan
frekuensi.
g. Terminal Klem.
Terminal klem merupakan suatu bagian terminal dimana kita dapat
memasukkan energi listrik dan mengeluarkan energi listrik tesebut.
4. Kilowatthour Meter Digital/Elektronik
Meter Digital/elektronik merupakan suatu alat ukur besaran listrik yang bekerja berdasarkan
prinsip elektronik (pulsa) untuk memantau pasokan energi (kWh) ke pelanggan baik yang
secara langsung (instantaneous) atau yang sudah tersimpan dalam memori meter. kWh meter
digital/elektronik memiliki berbagai macam fungsi atau dapat dikatakan kWh meter
yang memiliki multifungsi. Dimana kwh meter tersebut memiliki kemampuan untuk
mengukur energi aktif (kWh), energi reaktif (Kvarh), memiliki tingkat ketelitian yang baik,
memiliki sistem keamanan dimana dari pencurian energi dan mempermudah dalam
pengontrolan energi listrik. Pengukuran pemakaian energi listrik dengan
menggunakan
kilowatthour elektronik atau digital adalah dengan
cara mendeteksi besarnya sinyal arus dan tegangan pada line. Energi listrik dihitung
berdasarkan perkalian arus dan tegangan.
Sedangkan konsumsi energi listrik
dihitung berdasarkan proses akumulasi energi listrik setiap selang waktu ( samplingtime). Berikut adalah diagram block dari proses pengukuran energi listrik dalam system
digital:
Arus dan tegangan bolak-balik dikonversikan oleh tranducer r.m.s menjadi tegangan dc,
tegangan dc diubah menjadi bilangan biner oleh analog to digital converter. Energi listrik
rata-rata dihitung dengan proses multiplikasi bilangan biner antara arus dan tegangan,
kemudian komsumsi energi listrik didapatkan dari proses akumulasi energi listrik setiap
selang waktu. Berikut adalah bagian-bagian Kilowatthour meter:
Keterangan:
a. Display
Merupakan tempat untuk melihat besar energi yang kita gunakan
dan konsatanta-konstanta lainnya seperti arus, tegangan, daya aktif
dan daya reaktif.
b. Button Scroll Display
Tombol yang digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap
tampilan dari kwh meter dimana untuk melihat tampilan arus,
tegangan, daya aktif, daya reaktif, LWBP dan WBP
c. Button Program (segel PLN)
Merupakan tempat untuk melakukan pemograman kwh meter.
d. LED Indikator on/off
Merupakan sebagai indikator untuk memastikan kwh meter dalam
keadaan hidup maupun mati.
e. LED Indikator Tamper/ Overload
Merupakan sebagai indikator bahwasanya terjadi gangguan pada
kwh
f. Impuls
Merupakan indikator pemakaian energi listrik sebagai pengganti
piringan pada kwh meter analog.
g. LED Indikator terima program
Merupakan sebagai indikator menandakan bahwa kwh meter
menerima program yang dibuat kepada kwh meter tersebut.
h. LED Indikator kirim Program