Anda di halaman 1dari 5

ASSIGMENT 1 DISTILASI

[Fransisca Nadya B / AKA 2A]

1. Suatu campuran pelarut mengandung 4 senyawa berbentuk cair yaitu liquid A, B, C dan D.
Senyawa A, C dan D merupakan campuran yang miscible, sedangkan liquid B dan D
immisicible. Adapun titik didih masing-masing liquid berturut-turut adalah 82OC, 60OC,
115OC dan 96OC. untuk memisahkan campuran tsb, metode apakah yang Anda Sarankan?
Kemukakan alasan Anda!
Jawab:
[Destilasi fraksional:
Karena, destilasi fraksional digunakan untuk memisahkan sebuah campuran yang
mengandung lebih dari 2 senyawa. Selain itu, meskipun larutan tersebut miscible atau
immiscible, tetap bisa dipisahkan secara fraksinasi. Karena prinsip dasar pada penyulingan
secara fraksinasi adalah berdasarkan titik didih yang tidak terlalu jauh dan merupakan
pemisahan campuran yang terdiri dari beberapa senyawa. Contohnya adalah pemisahan
minyak bumi menjadi LPG, Bensin, solar dan residunya berupa aspal.]
2. Suatu minyak atsiri dengan titik didih 132OC akan dipisahkan dengan metode penyulingan
uap. Untuk mengoptimalkan rendemen minyak atsiri dan kemurnian senyawa aktifnya, hal
apa sajakah yang Anda sarankan dalam pemisahan tsb? Jelakan!
Jawab:
[Salah satu usaha untuk meningkatkan rendemen minyak atsiri yaitu dengan mengoptimalkan
penyaluran uap ke jaringan bahan baku. Penyebaran uap yang merata ke seluruh permukaan
bahan baku diharapkan dapat mengangkat minyak atsiri. Penelitian ini memberikan alternatif
penyaluran uap pada bahan baku yang disuling dengan memberikan variasi tambahan pipa
berlubang yang dihubungkan pada dasar angsang sehingga sebagian uap dapat naik langsung
kontak dengan bahan baku diatasnya. Dengan demikian, baik bahan baku yang dekat dengan
angsang maupun yang jauh dari angsang mendapat uap yang relatif sama dan merata.
Penyulingan yang dilakukan menggunakan metode uap (steam distillation). Pengawasan suhu
harus sering-sering dilakukan agar tidak terjadi dekomposisi. Apabila terjadi hal demikian,
hasil minyak atsiri tinggi, tetapi kualitasnya buruk dengan ada kehitaman di dalam minyak.]

3. Suatu campuran mengandung senyawa aktif yang tidak stabil oleh pemanasan tinggi akan
dipisahkan dari pelarutnya. Metode distilasi apa yang sebaiknya dipilih? Hal apa saja yang
harus diperhatikan? Mengapa demikian?
Jawab:
[Destilasi vacuum.
Karena destilasi vacuum ditujukan dengan menaikkan tekanan, akan menurunkan suhu yang
digunakan untuk penyulingan. Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode distilasi ini tidak
dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensor menggunakan air
dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk
mengurangi tekanan digunakan pompa vakum.]

4. Minyak atsiri dapat diperoleh dengan berbagai metode, salah satunya adalah
dengan metode penyulingan (distilasi).
a. Ada berapa jenis metode penyulingan untuk minyak atsiri? Sebutkan !
b. Jelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode tsb?
c. Bilamana pemilihan masing-masing metode tsb digunakan? (ditinjau dari
bagian tanamannya, perlu tidaknya proses penyulingan, hasil rendemen
serta kemurniannya?
Jawab:
[a. Ada 3, destilasi air, destilasi air dan uap, destilasi uap.
b.
Jenis Destilasi

Kelebihan

Kekurangan

Destilasi air

- untuk simplisia kering &

- dijadikan metode yang

tahan pemanasan.

terakhir dipilih untuk

- baik untuk serbuk atau yang

penyulingan.

menggumpal jika kena panas. - tidak semua bahan dapat


dilakukan dengan cara ini
(terutama bahan yang
mengandung sabun, bahan
yang larut dalam air, dan
bahan yang mudah hangus),

adanya air sering


menyebabkan terjadinya
hidrolisis, dan waktu
penyulingan yang lama.

Destilasi air dan uap

- untuk bahan segar/kering

- Bahan bercampur sempurna

yang dapat rusak bila

/ sebagian dengan air.

dipanaskan tinggi.

- Senyawa kandungan

- waktu relatif lebih singkat,

menguap tetap kontinu ikut

mutu lebih baik daripada

terdestilasi, membuat hasil

penyulingan dengan air.

penyulingan tidak murni.


- Hanya minyak dengan titik
didih lebih rendah dari air
yang dapat tersuling sehingga
hasil penyulingan tidak
sempurna (masih banyak
minyak yang tertinggal di
ampas).

Destilasi uap

- untuk bahan yang baru

- minyak atsiri mudah rusak

selesai dipanen dan langsung

apabila dilakukan tanpa

akan disuling.

pengawasan dan

- hasil penyulingan lebih

mengakibatkan dekomposisi.

banyak.

c. Pemilihan masing-masing metode berdasarkan dari:


> Bagian tanaman : apabila untuk daun-daun ataupun bunga yang kering, menggunakan
destilasi air dan uap atau apabila ingin lebih cepat (langsung), bisa menggunakan destilasi
uap.
> Perlu tidaknya proses penyulingan : tergantung dari jenis tanaman dan kesesuaian titik
didih dari tanaman yang akan diambil minyak atsirinya.
> Hasil rendemen yang terbaik bisa menggunakan destilasi uap, tetapi menggunakan destilasi
uap harus diawasi suhu dan juga tekanannya agar tidak terjadi dekomposisi.

> Kemurnian yang baik, bisa menggunakan destilasi air. Karena, pada proses destilasi ini,
bahan yang akan disuling berhubungan langsung dengan air mendidih. Bahan yang akan
disuling kemungkinan mengambang atau mengapung di atas air atau terendam seluruhnya,
tergantung pada berat jenis dan kuantitas bahan yang akan diproses. Air dapat dididihkan
dengan api secara langsung. Metode ini disebut juga metode perebusan. Ketika bahan
direbus, minyak atsiri akan menguap bersama uap air, kemudian dilewatkan melalui
kondensor untuk dikondensasi. Karena perendaman sempurna itulah yang mengakibatkan
hasilnya lebih murni meskipun hasil rendemennya tidak sebaik destilasi uap.]

5. Dalam skala industry, distilasi apakah yang paling sering diaplikasikan? Berikan satu
contohnya kemudian deskripsikan secara singkat mekanisnya!
Jawab:
[Destilasi fraksinasi dan destilasi uap.
Dalam penggunaan destilasi fraksinasi, sering digunakan dalam industri pengolahan
minyak bumi. Sistem destilasi ini, memisahkan satu campuran menjadi beberapa campuran
lain dengan titik didih yang berbeda-beda.
Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu 370C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian
bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi). Minyak mentah yang
menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi
pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa
cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan
naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke
atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik
didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum,
kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang
tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residuresidu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

Gambar menara untuk destilasi fraksinasi pada pemurnian minyak bumi.

Destilasi uap: Dalam pengoperasiannya di industri, terbukti banyak yang menggunakannya


untuk penyulingan minyak atsiri. Contohnya penyulingan minyak atsiri dari tanaman, seperti
penyulingan minyak kayu putih dan penyulingan bibit minyak wangi/parfum.]

Anda mungkin juga menyukai