STHEVANIE
NIM
03101003001
KELOMPOK/SHIFT
I.
JUDUL PERCOBAAN
II.
TUJUAN PERCOBAAN
1)
2)
3)
pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk membuat saus apel. Apel yang dapat
diolah biasanya jenis romebeauty dan ana.
Apel mempunyai beberapa kandungan gizi antara lain :
1)
2)
Mineral besi,
3)
4)
5)
Pektin
6)
Serat
tidak ikut terbuang. Namun anda harus yakin bahwa apel tersebut sudah dicuci
bersih dengan air yang mengalir (air keran) supaya sisa obat pembasmi hama yang
menempel pada kulit ikut terbuang.
Apel juga mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
1. Mengatasi kelelahan karena olahraga
Olahraga dan stres menyebabkan meningkatkan asam laktat dalam tubuh
dan menyebabkan kelelahan. Asam amino yang terkandung dalam cuka sari apel
bekerja sebagai penangkal asam laktat. Terlebih lagi, cuka sari apel mengandung
kalium dan enzim yang dapat meredakan perasaan lelah. Lain kali jika Anda
merasa lelah, tambahkan satu atau dua sendok makan cuka sari apel dalam segelas
air putih.
2. Gigi lebih putih
Berkumurlah dengan cuka sari apel di pagi hari. Cuka membantu
membuang noda, memutihkan gigi, dan membunuh bakteri di mulut dan gusi.
Kemudian, sikat gigi seperti biasa setelah Anda berkumur atau sikat gigi dengan
soda kue sepekan sekali untuk memutihkan gigi dan menghilangkan noda. Anda
juga dapat menggunakan garam sebagai alternatif odol. Jika gusi Anda mulai
terasa lecet atau kasar, sikat gigi dengan garam setiap hari.
3. Masalah perut
Cuka sari apel dapat membantu mengatasi masalah diare secara alami yang
disebabkan oleh bakteri karena bersifat antibiotik. Beberapa ahli obat tradisional
berpendapat bahwa cuka sari apel mengandung pektin yang dapat membantu
menenangkan kejang usus. Buah apel sangat efektif membunuh virus. Kandungan
asam klorogenik,sorbitol dapat menghalangi pembentukan sel kanker.
4. Cegukan
Minum satu sendok teh cuka sari apel apabila Anda cegukan. Rasa asam
pada cuka aple dapat menghentikan cegukan.
5. Kaki kram di malam hari
Campur dua sendok makan cuka sari apel dan sedikit madu ke segelas air
dan minum untuk meredakan kram kaki. Hal ini dapat mengurangi kram yang
disebabkan karena banyaknya aktifitas.
6. Hidung tersumbat
Campur satu sendok teh cuka sari apel dalam segelas air dan minum untuk
membantu mengurangi sinus.
7. Sakit tenggorokan
Jika Anda sakit tenggorokan, hilangkan kuman dalam tenggorokan dengan
mencampur cangkir cuka sari apel dengan cangkir air hangat, dan kumur tiap
jam.
8. Mencegah gangguan pencernaan
Tak perlu merasa perut sebah setelah makan besar. Kini, Anda dapat
menikmati makanan tanpa sesal kemudian dengan campuran cuka apel. Campur
satu sendok teh madu dan satu sendok teh cuka sari apel dengan segelas air hangat
dan minum 30 menit sebelum Anda makan
Apel merupakan salah satu minuman kesehatan keluarga, satu-satunya yang
mengandung mother & probiotik aktif. Cara memilih atau membeli cuka apel
adalah cuka apel yang ada dipasaran tidak semuanya dapat dikonsumsi dengan
rekomendasi kesehatan, karena ada yang diproduksi hanya dari kulitnya saja atau
dari limbah pabrik cocktail yang diolah menjadi cuka apel biasanya bening dan
bisa digunakan untuk memasak. Menurut Dr. D.C. Jarvis, cuka apel yang
direkomendasikan untuk kesehatan adalah :
1)
2)
Berbau tajam khas cuka apel, hal ini baik untuk merangsang enzim-enzim
pencernaan.
3)
4)
Alami dan tanpa zat adiktif seperti garam atau pengawet lainnya.
Beberapa riset tentang cuka apel antara lain :
1)
rasa
sakit
sampai
dengan
90%
(Institut
Teknologi
Massachusset).
2)
3)
1. Suhu Fermentasi
Suhu sangat mempengaruhi keseimbangan antara pertumbuhan dan kematian
sel. Pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae bervariasi dari suhu 9oC37oC
dengan suhu optimum 25oC. Suhu pertumbuhan Acetobacter aceti adalah 5oC42oC dengan suhu optimum 20oC 30oC (Pelezzar & Chan, 1986 ).
2. Jenis Mikroba
Pemilihan mikroorganisme didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan
sebagai medium. Tujuan pemilihan tersebut agar didapatkan mikroorganisme yang
mampu tumbuh dengan cepat dan mempunyai toleransi terhadap konsentrasi gula
yang tinggi.
3. pH
pH optimum untuk pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae adalah 4,0 4,5
sedangkan Acetobacter aceti dapat tumbuh pada kisaran pH minimum 4 -5, pH
maksimum 7 8 dan pH optimum 5,2 6,3 (Pelczar, 1986).
4. Substrat
Pertumbuhan mikroorganisme tergantung dari tersedianya air dan nutrisi yang
tersedia. Bahan ini digunakan mikroorganisme untuk membentuk sel dan
memperoleh energi. Selama fermentasi khamir memerlukan substrat sebagai
sumber nutrisi.
Untuk menghasilkan alkohol yang optimum sebaiknya kadar gula bahan
adalah 12- 18 %. Acetobacter aceti dapat mengubah alkohol menjadi asam asetat
dalam fermentasi alkohol menjadi asam asetat pada konsentrasi alkohol 6 13%.
Dengan konsentrasi optimum 10 13 %.
5. Waktu Fermentasi
Waktu fermentasi sangat mempengaruhi produk. Semakin lama waktu
fermentasi semakin banyak produk terbentuk. Hal ini disebabkan mikroba
mengalami pertumbuhan dengan bertambahnya waktu sehingga semakin banyak
substrat yang dikonversi menjadi produk, namun apabila telah lewat fase
pertumbuhan maka pertambahan produk menjadi konstan dan akan mengalami
penurunan jika memasuki fase kematian.
6. Konsentrasi Ragi
Alkohol
Cuka
Yang perlu diperhatikan adalah suatu proses baik itu kimia ataupun biokimia tidak
bisa menghasilkan 100% zat yang diinginkan, karena masih terkandung zat-zat
campuran didalamnya.
Cuka apel merupakan hasil fermentasi buah apel. Penyajian apel dalam
bentuk cuka berkaitan dengan pengoptimalan zat yang terkandung dalam buah
apel. Bahkan melalui proses fermentasi, kandungan nutrisinya bertambah kaya,
komponen lain yang banyak bermanfaat bagi tubuh terutama jantung. Tingkat
potasium yang rendah menyebabkan tubuh mudah lelah sementara makanan yang
kaya potasium membantu mencegah penyakit yang diakibatkan faktor usia. Sari
apel juga memungkinkan perut menghasilkan asam hidroklorik yang membantu
pencernaan.
2. Anggur merah
Cuka anggur merah telah digunakan berabad-abad sebagai bahan
pengobatan dan saat ini manfaatnya bagi kesehatan dijelaskan secara ilmiah.
Menurut ahli sejarah Latin, Sparianus, mencatat bahwa cuka anggur merah
dicampur dengan air merupakan minuman yang membantu prajurit bertahan di
medan perang termasuk akibat kondisi cuaca.
Sementara para ahli medis setuju bahwa anggur merah tidak hanya memiliki
antioksidan tetapi juga bebas kolesterol, sodium dan lemak. Tidak diragukan lagi
anggur merah dapat membantu tahan dari penyakit seperti penyakit jantung dan
kanker. Seperti halnya angur itu sendiri, cuka anggur merah kaya flavonoid dan
dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol yang memperkecil resiko
serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Pertumbuhan apel sendiri tidaklah terlalu sulit karena di alam liar, pohon
apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan tanaman
tahunan, apel biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara okulasi, karena
kecambah apel merupakan sejenis "heterozigot ekstrim", yaitu tidak mewarisi
DNA dari induk untuk menghasilkan apel baru dengan sifat-sifat induk, dan malah
menjadi berbeda dengan induknya. Kebanyakan kultivar apel baru memulai siklus
hidup sebagai kecambah yang terjadi secara kebetulan atau dibiakkan dengan
menyilangkan kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan. Tumbuhan apel juga
dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang pohonnya. Beberapa cabang
yang termutasi dapat berkembang menjadi varian yang lebih baik daripada batang
induknya. Beberapa diantaranya bahkan dapat dikatakan sebagai jenis pohon apel
yang baru. Penanam apel menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses
penyilangan. Misalnya, sejak 1930-an, Excelsior Experiment Station di
Universitas Minnesota telah memperkenalkan kultivar apel kuat penting yang
ditanam secara luas di seluruh Minnesota dan Wisconsin, baik secara komersial
maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah Haralson, Wealthy,
Honeygold, dan Honeycrisp.
Apel telah diaklimatisasi di Ekuador pada ketinggian yang sangat tinggi. Di
wilayah tersebut, tanaman apel berbuah dua kali per tahun karena kondisi beriklim
sedang sepanjang tahun. Pohon apel harus diserbukkan silang untuk berbuah.
Pada setiap musim berbunga, petani apel menyediakan polinator untuk
mengangkut serbuk sari, seperti lebah madu. Lebah Orchard Mason turut
digunakan sebagai polinator tambahan dalam perkebunan apel komersial.
Adakalanya, kumbang hadir dalam perkebunan, namun tidak mengangkut jumlah
yang cukup untuk menjadi polinator yang penting. Pohon apel terbagi atas empat
hingga tujuh kelompok penyerbukan menurut iklim:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
kelompok yang sama atau dekat dengannya (A dengan A, atau A dengan B, tetapi
bukan A dengan C atau D). Apel dapat dikalengkan atau dibuat jus. Buah apel
digiling untuk memproduksi sider (non-alkohol dan manis), dan disaring untuk
dibuat jus.
Apel juga difermentasi untuk menghasilkan cider (alkoholik dan keras),
siderkin, dan cuka. Melalui distilasi, berbagai minuman beralkohol dapat dibuat,
seperti Apple Jack, Calvados, dan wine apel. Pektin dan minyak biji apel juga
dapat dibuat. Apel merupakan ramuan renting dalam banyak makanan pencuci
mulut, seperti pie apel atau kue apel. Buah ini biasanya dipanggang atau direbus,
dan apel juga dapat dikeringkan dan dimakan atau dibentuk kembali (direndam
dalam air, alkohol atau beberapa cairan lain) untuk penggunaan selanjutnya. Apel
Pured umumnya dikenal sebagai saus apel. Apel dapat dijadikan sebagai mentega
atau agar-agar. Buah ini juga digunakan dalam hidangan daging.
Beberapa contoh pemanfaatan apel antara lain :
1)
2)
Apel dimakan dengan madu pada tahun baru Yahudi (Rosh Hashanah)
untuk melambangkan tahun baru yang manis.
3)
IV.
Pisau
Kompor
Panci
Kain saring
Baskom
Bahan yang digunakan yaitu :
1)
2)
3)
4)
V.
Apel kg
Gula 125 gr
Air 1,5 liter
Yeast (ragi)
PROSEDUR PERCOBAAN
1) Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis.
2) Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih.
3) Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30 menit agar
aroma buah apel keluar.
4) Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin sari apel dimasukkan
kedalam botol.
5) Masukkan ragi / yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain saring.
Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol.
VI.
HASIL PENGAMATAN
Apel dibersihkan dari kulitnya kemudian dipotong kecil-kecil. Setelah itu, di
pasteurisasi selama 1 jam didalam beker gelas dengan aquadest sebanyak 1000
ml, kemudian ditambahkan gula 125 gr. Setelah dipanaskan selama 1 jam maka
rebusan apel tadi didinginkan dan setelah itu ditambah dengan ragi roti. Kemudian
setelah dingin dimasukkan kedalam botol. Dan ditunggu hasilnya hingga 6 hari.
Setelah 6 hari, apel yang difermentasi dalam botol mengalami perubahan yaitu
1.
2.
b.
c.
Ketika tutup botol dibuka, terdapat semburan gas CO2 yang keluar dari
botol baik dari 7 gram maupun 3 gram ragi.
3. Cuka apel berbau seperti tape. Pada 7 gram ragi baunya terasa dan pada 3 gram
lebih wangi baunya terasa.
4. Endapan yang terbentuk lebih banyak 7 gram dibandingkan 3 gram.
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum pembuatan cuka apel ini, digunakan bahan-bahan seperti apel
hijau yang segar, gula pasir, dan ragi roti (fermipan). Penggunaan apel yang hijau
karena apel yang hijau memiliki kandungan air yang lebih banyak dari apel lain,
selain itu juga apel hijau memiliki kadar keasaman yang cukup tinggi.
Penggunaan gula pasir pada pembuatan cuka apel dimaksudkan agar aroma apel
keluar saat terjadi pemanasan dan juga sebagai pengawet alami bagi cuka apel.
Hal yang pertama kali dilakukan saat praktikum pembuatan cuka apel yaitu
mencuci bersih buah apel tadi agar tidak ada kuman penyakit dan kotoran
sehingga seluruh bagian buah termasuk kulitnya dapat digunakan. Hal
dikarenakan, kulit buah apel mengandung banyak protein yang sangat bagus
untuk kesehatan manusia, sehingga walaupun telah diolah menjadi cuka apel
kandungan protein tetap tidak berubah. Lalu setelah dibersihkan, apel diiris tipis
tipis agar sari apel yang dihasilkan banyak.
Setelah apel diiris lalu dimasukkan ke dalam beker gelas dan ditambahkan air
secukupnya hingga irisan apel tadi terendam. Kemudian dilakukan proses
perebusan dengan menggunakan hot plate sebagai alat pemanasnya. Seharusnya
proses perebusan dilakukan hingga mendidih, namun pada percobaan kali ini
tidak demikian karena kurang maksimalnya kerja hot plate yang ada di
laboratorium.
Setelah itu ditambahkan gula pasir ke dalam beker gelas sebanyak 125 gram
sambil diaduk-aduk hingga merata. Penambahan gula bertujuan untuk menambah
kandungan gula pada apel sehingga fermentasi tahap awal yaitu perubahan gula
menjadi alkohol bisa berlangsung dengan baik. Penambahan gula ini membuat
warna larutan apel semakin kecoklatan. Gula dan sari apel diaduk-aduk selama 30
menit hingga gula larut di dalamnya. Setelah beberapa menit dimana gula telah
terlarut pada larutan maka hot plate dimatikan.
Apel kemudian dipisahkan dari larutannya dengan proses penyaringan biasa
menggunakan saringan teh yang kecil. Proses penyaringan ini juga kurang
maksimal karena terlalu kecilnya saringan yang digunakan, sehingga masih ada
irisan apel yang kecil yang termasuk kedalam larutan. Sari apel yang diperoleh
merupakan sari apel yang masih panas sehingga perlu dilakukan pendinginan
terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam botol dan ditambahkan ragi.
Pendinginan ini bertujuan agar proses fermentasi yang akan dilakukan oleh ragi
dapat berlangsung dengan baik, karena apabila ragi ditambahkan dalam larutan
yang masih panas, bakteri pada ragi akan mati dan asam yang diinginkan tidak
terbentuk.
Ragi yang digunakan yaitu fermipant
berwarna coklat muda yang juga merupakan ragi yang biasa digunakan untuk
membuat tape dan juga roti. Tujuan pemberian ragi dalam kondisi temperatur
kamar adalah agar ragi tidak mati (ragi dapat melakukan proses fermentasinya
dengan baik). Hal ini dikarenakan jamur yang terkandung dalam ragi roti yaitu
Saccharomyses cerevisiae bekerja dengan baik pada suhu kamar.
Fermentasi yang dilakukan termasuk dalam fermentasi anaerob karena setelah
penambahan ragi roti, cuka apel ditutup dengan rapat untuk mengkondisikan agar
tidak ada oksigen. Setelah penamabahan ragi, botol harus ditutup rapat agar proses
fermentasi tidak terganggu udara / zat lain pada lingkungan sekitar, karena proses
ini merupakan proses anaerob / tidak memerlukan oksigen. Reaksi yang terjadi
pada proses fermentasi ini :
C6H12O6
2C2H5OH + 2H2O
mengandung uap gas yang diindikasi adalah uap CO2 yang merupakan produk
samping dai cuka apel.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat menarik beberapa
kesimpulan, antaranya:
1. Cuka apel merupakan minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui
proses fermentasi, kandungan nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya,
terutama enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan.
2. Selain itu juga perlu dilakukan proses sterilisasi dengan alat yang bernama
autoklaf agar tempat produknya steril dari zat zat yang bisa mengganggu
proses fermentasi.
3. Proses pasteurisasi sangat penting dilakukan untuk mematikan bakteri-bakteri
pathogen yang dapat mengganggu proses fermentasi.
4. Pemberian ragi akan mempengaruhi kualitas asam asetat yang terbentuk.
5. Untuk mendapatkan cuka apel yang bagus, maka cuka apel tersebut sebaiknya
dibuat dari seluruh bagian apel yaitu kulit dan dagingnya, karena seluruh
bagian buah apel tersebut mengandung senyawa senyawa yang berkhasiat.
6. Proses fermentasi pada percobaan ini harus terhindar dari lingkungan sekitar
dan dengan suhu rendah / suhu kamar. Karena akan mengganggu ataupun
juga bisa membunuh bakteri pada ragi. Sehingga proses fermentasi menjadi
gagal.
8.2 Saran :
1.
2.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Hatta Dahlan dan Ratna Djuita Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses.2010.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknik Unsri.
Lund, Patricia, Citric Acid Cycle, Oxford Univercity, Oxford.
Needham, Joseph, chemistry of life: Eight Lectures on The History of
Biochemistry, Cambridge Univercity, Cambridge, 1970.
Volk dan Wheeler, Mikrobiologi Dasar I .1993, Erlangga,Jakarta.
Winarno, F.G.; S. Fardiaz; A. Rahman, Perkembangan Ilmu Teknologi Pangan.
Bogor: Fakultas Mekanisme dan Teknologi Hasil Pertanian - Institut
Pertanian Bogor, 1974. 57 hal.
Wrighty, Barbara E, Fermentation, Encyclopedia Americana Vol. 11, Retina
Foundation, Boston.