LAPORAN BULAN KE :
2 (DUA)
PERIODE:17AGUSTUS2013 s/d 16 SEPTEMBER2013
PEKERJAAN
LOKASI
: Desa Kemangkon
Kec. Kemangkon
Desa Bakulan
Kec. Kemangkon
Desa Majasem
Kec. Kemangkon
NOMOR KONTRAK
NOMOR SPMK
KABUPATEN
: PURBALINGGA
Dilaporkan Oleh :
MOH. FAUZAN HIDAYAT, ST
FASILITATOR TEKNIK PPIP APBN 2013
PROV. JATENG
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar belakang
Dalam upaya mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan,
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah
melaksanakan berbagai program. Di antaranya adalah Program Kompensasi
Pengurangan Subsidi - Bahan Bakar Minyak di bidang Infrastruktur Perdesaan (PKPSBBM IP) pada tahun 2005, Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
yang dimulai pada tahun 2007 sampai 2013 ini.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai
PPIP berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik
secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai
permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya sebagai upaya
meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan di bawah payung PNPM
Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam
melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan
melaksanakan pembangunan infrastruktur desanya.
Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, dengan sasaran lokasi mengikuti ketetapan
SK Menteri Pekerjaan Umum.
Dalam pelaksanaannya PPIP akan terus meningkatkan kualitas pemberdayaan
masyarakat dan peran stakeholder dalam pelaksanaan program. Hal-hal tersebut
dilakukan melalui:
1. Peningkatan kepekaan dan kesadaran di semua tingkatan melalui
pelaksanaan Public Awareness Campaign (PAC) yang optimal;
2. Peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan yang akan
diintegrasikan ke dalam system penyelenggaraan program;
3. Pemantauan kinerja yang akan dilakukan secara berjenjang dari tingkat
pusat, propinsi, kabupaten, sampai ke tingkat terendah di desa;
4. Peningkatan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan program
khususnya peran serta perempuan dan masyarakat kelompok miskin,
terutama dalam proses pengambilan keputusan;
5. Penilaian kinerja yang dikaitkan dengan system, penghargaan, dan sanksi
bagi penyelenggara program, dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten, sampai
ke tingkat desa berdasarkan kinerja dalam pelaksanaan program; dan
6. Penguatan mekanisme serta implementasi penanganan pengaduan.
I.3.
Komponen PPIP
a.
b.
c.
I.4.
b.
I.5.
c.
d.
I.8.
Sumber Dana
Dana untuk PPIP berasal dari:
a.
b.
c.
d.
B.
2.
Jumlah dana untuk tiap desa sasaran ditetapkan sebesar Rp. 250 juta.
Dana ini sudah termasuk dana operasional OMS sebesar Rp. 5 juta untuk
melaksanakan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pelaporan.
Desa I
b.
Desa II
c.
Desa III
BAB II
PROFIL DAN RENCANA KEGIATAN
Letak Geografis
Secara administratif batas Desa Bakulan adalah :
Sebelah utara
Sebelah timur :
Sebelah selatan :
Sebelah barat
Desa Bakulan terbagi dalam tiga dusun, enam Rukun Warga (RW), dan 14
Rukun Tangga (RT).
b. Aksesibilitas Menuju Desa
Jalan utama menuju Desa Bakulan merupakan jalan kabupaten. Sedangkan
jalan penghubung antar dusun berupa jalan desa. Jalan utama membentang
dari sisi timur ke barat atau sebaliknya menghubungkan Desa Bakulan, Desa
Karangkemiri, Desa Senon, Desa Bokol, dan Desa Kedungbenda. Kondisi jalan
kabupaten sudah diaspal.
Jarak dari Desa Bakulan ke kantor Kecamatan Kemangkon sekitar satu
kilometer, sedangkan jarak ke kota Purbalingga sekitar 8,5 kilometer.
c.
Data Kependudukan
Berdasar data profil desa tahun 2013, jumlah penduduk Desa Bakulan
sebanyak 1.963 jiwa, terdiri dari 977 laki-laki dan 986 perempuan. Jumlah
tersebut ada sebanyak 582 kepala keluarga.
Sebagian besar, penduduk Desa Bakulan bekerja sebagai petani sebanyak 158
orang, buruh tani sebanyak 132 orang, pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 77
orang dan pensiunan PNS/Polri/TNI sebanyak 65 orang. Sedangkan sisanya
bekerja sebagai peternak satu orang, anggota TNI empat orang, dan POLRI dua
orang.
Penduduk Desa Bakulan sebagian besar memeluk agama Islam yakni 1.961
jiwa. Tercatat hanya dua orang yang memeluk agama Kristen.
d. Potensi Desa
Luas wilayah Desa Bakulan seluas 159, 625 hektare. Dilihat dari pemanfaatan
lahan, sebagian besar berupa tanah kering seluas 22,840 hektare (59,9
persen), yang diperuntukkan tanah pekarangan atau pemukiman seluas 59,
555 hektare (36 persen), tegalan seluas 11,145 hektare (6,9 persen), sawah
90,925 hektare (56,9 persen) dan sisanya berupa perkebunan, dan lahan
usaha perikanan.
Sedangkan potensi infrastruktur Desa Bakulan bisa dilihat pada tabel 1 di
bawah ini :
Tabel. 1
No.
1.
2.
3.
4.
Jenis Fisik
Jalan tanah
Jalan Makadam/sirtu
Jalan Beton/Paving
Jalan aspal
JUMLAH
Sumber : Profil Desa Bakulan
e.
Volume
1.800
3.700
1.200
1.500
8.200
Satuan
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Permasalahan Umum
Masalah umum yang dihadapi Pemerintah Desa Bakulan antara lain :
1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum optimal.
2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu ditingkatkan sesuai
dengan tuntutan dinamika, perubahan dan kebutuhan masyarakat.
3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
desa untuk menjawab tuntutan reformasi.
Sasaran yang ingin dicapai adalah:
1. Terlaksananya pengelolaan administrasi pemerintah desa sesuai dengan
prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan benar.
2. Terwujudnya peningkatan SDM aparatur pemerintah desa sehingga dapat
melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan kepada masyarakat secara
efektif dan efisien.
sebelah timur
sebelah selatan
sebelah barat
Secara administratif Desa Kemangkon terbagi dalam dua dusun, empat rukun
warga (RW) dan 11 rukun tangga (RT).
b. Aksesibilitas Menuju Desa
Jalan utama menuju Desa Kemangkon berupa jalan kabupaten yang sudah
diaspal mulus (hotmix).Desa Kemangkon bisa dituju dari tiga sisi, yakni sisi
timur melalui Desa Wirasaba, sisi utara dari Desa Penican, sisi barat melalui
Desa Kedunglegok.Tidak ada jalan dari sisi selatan karena berbatasan dengan
aliran Sungai Serayu.
Untuk menuju kantor kecamatan, dari Desa Kemangkon sekitar 1.000 meter,
kemudian menuju Kota Purbalingga sekitar 11 kilometer.
c. Data Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Kemangkon sebanyak 4.303 jiwa. Jumlah tersebut
terbagi dalam berbagai tingkatan usai yang bisa dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 2
No
Jenis Pendidikan
Jumlah
1.
0 sampai 10 th
520 orang
2.
10 sampai 20 th
753 orang
3.
20 sampai 30 th
751 orang
4.
30 sampai 40 th
770 orang
5.
40 sampai 50 th
582 orang
6.
50 dan seterusnya
927 orang
TOTAL
4.303 orang
Sebagian besar penduduk Desa Kemangkon adalah buruh tani, buruh industri
dan petani. Sebaran penduduk berdasar matapencaharian bisa dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3
Jenis Mata
Pencaharian
No
Jumlah
Keterangan
Petani
355
Orang
Buruh Tani
874
Orang
Buruh Industri
480
Orang
Buruh Bangunan
150
Orang
Pengusaha
Orang
Pedagang
78
Orang
Angkutan
Orang
PNS
81
Orang
TNI / POLRI
Orang
10
Pensiunan
56
Orang
11
Lain lain
2006
Orang
4.303
Orang
JUMLAH
Sumber : Profile Desa Kemangkon
d. Potensi Desa
Dari pemanfaatan lahan, sebagian besar berupa tanah kering yaitu seluas
22,840 hektare (59,72 persen), untuk permukiman seluas 66,579 hektare
(50,99 persen), tegalan 3,385 hektare (2,59 persen), sawah 52,72 hektare
(40,37 persen) sedang sisasnya terdiri dari perkebunan, tegalan, lahan usaha
perikanan dan lain-lain.
Untuk potensi pembangunan infrastruktur jalan bisa dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel.4
No
Jenis Fisik
Volume
Satuan
Jalan Tanah
3.150
Meter
2.213
Meter
450
Meter
Jalan aspal
5.312
Meter
11.125
Meter
JUMLAH
Sumber : Profil Desa Kemangkon
e. Permasalahan Umum
Permasalahan Umum yang dihadapi Pemerintah Desa Kemangkon antaralain :
1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum optimal.
2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu ditingkatkan sesuai
dengan tuntutan dinamika, perubahan dan kebutuhan masyarakat.
3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
desa untuk menjawab tuntutan reformasi
3. Desa Majasem
a. Letak Geografis
Secara administratif, batas wilayah Desa Majasem adalah :
Sebelah utara
Desa Jetis
Sebelah selatan :
Desa Tidu
Sebelah timur
Desa Bajong
Sebelah barat
Desa Bakulan
Desa Majasem memiliki luas wilayah 2.19,6 hektare yang terdiri dari tiga dusun,
18 rukun tangga (RT) dan delapan rukun warga (RW).
b. Aksesbilitas Desa
Desa Majasem mudah dijangkau menggunakan jalur darat yang berupa jalan
kabupaten. Jalan masuk desa dari sisi barat melalui pertigaan jalan Bakulan di
dekat Koramil Kemangkon ke arah timur. Kemudian dari sisi timur bisa diakses
melalui Desa Bajong. Kondisi jalan kabupaten di Desa Majasem berupa jalan
aspal.
Jarak Desa Majasem ke kantor kecamatan tidak terlalu jauh, sekitar satu
kilometer. Kemudian jarak Desa Majasem ke Kota Purbalingga sekitar delapan
kilometer.
c. Data Kependudukan
Berdasarkan profil Desa Majasem, jumlah penduduk desa sebanyak 4.069 jiwa
yang terdiri dari :
Penduduk laki-laki
2.102 jiwa
Penduduk perempuan :
1.967 jiwa
Kepala keluarga
1.117 jiwa
d. Potensi Desa
Potensi Desa Majasem adalah di bidang pertanian. Wilayah Desa Majasem
seluas 219,6 hektare yang terdiri dari :
Luas tanah pertanian/sawah
127,63 hektare
Luas tegalan
45,34 hektare
42,82 hektare
3,81 hektare
Sama seperti dua desa dampingan yang lain, permasalahan umum di Desa
Majasem memiliki kesamaan. Permasalahan yang dihadapi antaralain :
1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum optimal.
2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu ditingkatkan sesuai
dengan tuntutan dinamika, perubahan dan kebutuhan masyarakat.
3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
desa untuk menjawab tuntutan reformasi.
II.2.
Desa Bakulan
Jenis Kegiatan
Waktu
Hasil yang
diharapkan
PJ
Kades
Kadus
Rembug Warga
Sosialisasi Desa
24 Juli-5 Agustus
Kades
2013
Musdes I
Kades
SKS Identifikasi
Masalah
12-17 Agustus
2013
OMS & KD
Musdes II
15-19 Agustus
2013
OMS & KD
Musdes III
4-10 September
2013
OMS & KD
Pelaksanaan Fisik
28 September-7
Desember 2013
OMS & KD
Musdes IV
7-14 Desember
2013
OMS & KD
Bakulan
Peserta
paham
tentang PPIP, tujuan,
prinsip, pendekatan
dan
struktur
organisasi yang ada
di PPIP.
Peserta
paham
tentang PPIP, tujuan,
prinsip, pendekatan
dan
struktur
organisasi yang ada
di PPIP.
Terpilihnya OMS &
KD
Data
identifikasi
masalah
telah
lengkap.
Adanya kesepakatan
rumusan
usulan
kegiatan yang akan
dibiayai PPIP APBN
2013. Penyusunan
draft RKM; gambar
desain; RAB.
Terbentuknya KPP
dan
Panitia
Pengadaan
Jasa/Barang.
Terlaksananya
pengerjaan fisik
sesuai spek dan
volume di RAB.
Pertanggungjawaban
OMS
diterima
seluruh masyarakat
2.
Desa Kemangkon
Nama Desa
Jenis Kegiatan
Waktu
PJ
Kades
Kadus
Rembug Warga
Sosialisasi Desa
24 Juli-5 Agustus
Kades
2013
Musdes I
Kemangkon
Kades
Hasil yang
diharapkan
Peserta
paham
tentang PPIP, tujuan,
/ prinsip, pendekatan
dan
struktur
organisasi yang ada
di PPIP.
Peserta
paham
tentang PPIP, tujuan,
prinsip, pendekatan
dan
struktur
organisasi yang ada
di PPIP.
Terpilihnya OMS &
KD
SKS Identifikasi
Masalah
12-17 Agustus
2013
OMS & KD
Musdes II
15-19 Agustus
2013
OMS & KD
Musdes III
4-10 September
2013
OMS & KD
Pelaksanaan Fisik
28 September-7
Desember 2013
OMS & KD
Musdes IV
7-14 Desember
2013
OMS & KD
Data
identifikasi
masalah
telah
lengkap.
Adanya kesepakatan
rumusan
usulan
kegiatan yang akan
dibiayai PPIP APBN-P
2013. Penyusunan
draft PJM dan RKM;
gambar desain; RAB.
Terbentuknya KPP
dan
Panitia
Pengadaan
Jasa/Barang.
Terlaksananya
pengerjaan
fisik
sesuai spek dan
volume di RAB.
Pertanggungjawaban
OMS
diterima
seluruh masyarakat
3.
Desa Majasem
Majasem
Jenis Kegiatan
Waktu
PJ
Hasil yang
diharapkan
Peserta
paham
tentang PPIP, tujuan,
Kades / prinsip, pendekatan
Rembug Warga
17-24 Juli 2013
Kadus
dan
struktur
organisasi yang ada
di PPIP.
Peserta
paham
tentang PPIP, tujuan,
24 Juli-5 Agustus
prinsip, pendekatan
Sosialisasi Desa
Kades
2013
dan
struktur
organisasi yang ada
di PPIP.
1-7
Agustus
Terpilihnya OMS &
Musdes I
Kades
2013
KD
Data
identifikasi
SKS Identifikasi 12-17 Agustus
OMS &
masalah
telah
Masalah
2013
KD
lengkap.
Adanya kesepakatan
rumusan
usulan
kegiatan yang akan
15-19 Agustus
OMS &
Musdes II
dibiayai PPIP APBN-P
2013
KD
2013. Penyusunan
draft PJM dan RKM;
gambar desain; RAB.
Terbentuknya KPP
4-10 September OMS &
dan
Panitia
Musdes III
2013
KD
Pengadaan
Jasa/Barang.
Terlaksananya
28 September-7 OMS &
pengerjaan
fisik
Pelaksanaan Fisik
Desember 2013 KD
sesuai spek dan
volume di RAB.
Pertanggungjawaban
7-14 Desember
OMS &
Musdes IV
OMS
diterima
2013
KD
seluruh masyarakat
Sesuai dengan tabel jadwal pelaksanaan di atas, tim OMS dan Kader desa telah
melaksanakan koordinasi dengan tim fasilitator untuk memastikan adanya hasilhasil yang harus dicapai dalam satu bulan ke depan.
Sampai bulan kedua ini OMS desa Majasem telah selesai menyusun RKM dan
telah diverifikasi oleh timlak Kabupaten dan dalam tahap pembuatan DED dan
RAB yang artinya kegiatan PPIP di desa Bakulan ini mengalami keterlambatan dari
jadwal rencana.
d. Target penyelesaian kegiatan
Bulan kedua pelaksanaan PPIP desa Majasem, tim OMS dan kader Desa dengan
didampingi fasilitator teknik dan pemberdayaan menargetkan untuk dapat
menyelesaikan DED dan RAB dan selanjutnya dapat melaksanakan MUSDES III dan
penandatanganan SP3 agar dapat menyiapkan berkas pencairan dana Tahap I
sebesar 40 %.
BAB III
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN
III. 1.
adalah pengukuran dan kemudian digambar oleh OMS yang dibantu fasilitator
teknik.Setelah gambar desain selesai kemudian OMS membuat RAB dengan
didampingi fasilitator teknik.
Pemasalahan yang timbul adalah kurangnya SDM OMS yang memahami tentang
pembuatan DED dan RAB meskipun telah dijelaskan secara detail oleh fasilitator. Hal
inilah yang membuat kegiatan ini berjalan lambat sehingga fasilitator harus
melakuakan pendampingan lebih intensif lagi.
III. 2.
telah menyelesaikan tahapan kegiatan hingga verifikasi RKM dan sedang dalam tahap
pembuatan DED dan RAB. Dimana sebelumnya, timfasilitator teleh berhasil
memfasilitasi sehingga OMS (Organisasi Masyarakat Setempat) desa Kemangkon
terbentuk melalui mekanisme Musyawarah Desa 1
a.
desa dan kelompok perwakilan dusun serta tokoh masyarakat dan wakil kelompok
organisasi yang ada di desa, kemudian bertugas untuk mengidentifikasi berbagai
permasalahan kemiskinan dan kebutuhan infrastruktur; sosial budaya; ekonomi
masyarakat desa. Kompilasi data yang ada sesungguhnya sudah tertuang dengan baik
dalam dokumen Musrenbang Desa Kemangkon dan dokumen lainnya yang dimiliki
oleh program pembangunan seperti dokumen PNPM desa Kemangkon.
OMS dan kader desa memahami adanya kebutuhan waktu yang mendesak
terhadap pelaksanaan PPIP APBN2013. Untuk itu tim OMS dan kader desa dibantu
oleh Pemerintah Desa setempat segera melakukan kompilasi data hasil-hasil kajian
desa yang masih relevan terhadap kondisi desa saat ini (2013). Hasil-hasil kompilasi
data tersebut kemudian didiskusikan bersama di tingkat OMS dan pemerintah
desa.Untuk selanjutnya data dan informasi tersebut dapat dibawa ke forum yang
lebih luas lagi yakni Musdes II.
Selanjutnya, tim OMS dan Kader desa bersama-sama aparat desa yang
didampingi fasilitator merumuskan permasalahan yang dihadapi. Banyaknya
permasalahan-permasalahan yang ditemukan sebagai hasil identifikasi, dilakukan
perumusan sesuai bidang (social, ekonomi, infrastruktur) dan perumusan solusi
dengan mempertimbangkan potensi yang ada.
Permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya akan disusun dalam usulan
kegiatan prioritas khususnya PPIP APBN2013 melalui mekanisme Musdes II.
Musyawarah Desa II
Setelah identifikasi dan perumusan permasalahan dilaksanakan, langkah
Penyusunan RKM
Verifikasi RKM
Verifikasi RKM dilakukan oleh Timlak PPIP Kabupaten Purbalingga. Dalam
kegiatan ini personil yang ditugaskan juga meninjau lokasi kegiatan PPIP di Desa.
e.
adalah pengukuran dan kemudian digambar oleh OMS yang dibantu fasilitator
teknik.Setelah gambar desain selesai kemudian OMS membuat RAB dengan
didampingi fasilitator teknik.
Pemasalahan yang timbul adalah kurangnya SDM OMS yang memahami tentang
pembuatan DED dan RAB meskipun telah dijelaskan secara detail oleh fasilitator. Hal
inilah yang membuat kegiatan ini berjalan lambat sehingga fasilitator harus
melakuakan pendampingan lebih intensif lagi.
III. 3.
menyelesaikan tahapan kegiatan hingga verifikasi RKM dan sedang dalam tahap
pembuatan DED dan RAB. Dimana sebelumnya, timfasilitator teleh berhasil
memfasilitasi sehingga OMS (Organisasi Masyarakat Setempat) desa Kemangkon
terbentuk melalui mekanisme Musyawarah Desa 1
f.
desa dan kelompok perwakilan dusun serta tokoh masyarakat dan wakil kelompok
Musyawarah Desa II
Setelah identifikasi dan perumusan permasalahan dilaksanakan, langkah
h.
Penyusunan RKM
RKM merupakan rencana yang memuat rencana kerja pembangunan
Verifikasi RKM
Verifikasi RKM dilakukan oleh Timlak PPIP Kabupaten Purbalingga. Dalam
kegiatan ini personil yang ditugaskan juga meninjau lokasi kegiatan PPIP di Desa.
j.
Untuk dapat dilakukan pembuatan gambar Desain yang pertama kali dilakukan
adalah pengukuran dan kemudian digambar oleh OMS yang dibantu fasilitator
teknik.Setelah gambar desain selesai kemudian OMS membuat RAB dengan
didampingi fasilitator teknik.
Pemasalahan yang timbul adalah kurangnya SDM OMS yang memahami tentang
pembuatan DED dan RAB meskipun telah dijelaskan secara detail oleh fasilitator. Hal
inilah yang membuat kegiatan ini berjalan lambat sehingga fasilitator harus
melakuakan pendampingan lebih intensif lagi.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Analisa Kegiatan
Sampai dengan pelaporan bulan kedua (periode 17 Agustus-16September
2013), tahapan yang sedang berjalan masih tahap persiapan dan perencanaan. Pada
umumnya, tahap awal pelaksanaan PPIP 2013 di desa dampingan dapat terlaksana
dengan baik meskipun masih ada beberapa kekurangan.
Untuk Desa yang menjadi dampingan fasilitator yaitu Bakulan, Kemangkon dan
Majasem, saat ini telah sedang dalam tahapan pembuatan DED dan RAB. Tim
fasilitator menilai keterbatasan waktu dan SDM di masing-masing kepengurusan OMS
menjadi salah satu faktor yang membuat tahapan program berjalan lambat tidak
sesuai ploting waktu di Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL).
IV.2. Kesimpulan
Melihat hasil identifikasi Fasilitator, permasalahan utama masyarakat dari 3
(tiga) Desa diatas sebagian besar adalah masalah kerusakan infrastruktur jalan yang
merupakan akses utama mobilisasi masyarakat. Dengan adanya program PPIP 2013
ini semoga dapat mempermudah dan memperlancar akses usaha (Pemasaran, bahan
baku, pabrik dll) dari desanya menuju jalan utama, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat, Khususnya di daerah Kabupaten
Purbalingga.