Anda di halaman 1dari 21

PROSEDUR

KOMUNIKASI OPERASI SISTEM JAWA BALI


& BASIC COMMUNICATION

TUJUAN
Meng-komunikasikan segala keperluan dalam
rangka pengendalian operasi real time di
sistem tenaga listrik Jawa Bali, agar tujuan
operasi sistem dapat tercapai secara maksimal

RUANG LINGKUP
1.

Komunikasi dilakukan antar Pelaksana Operasi ter-masuk Piket


Pimpinan/Penunjang/Pejabat terkait,

2.

Pelaksana operasi terdiri dari:

3.

Operator Sistem Jawa Bali (Dispatcher P3B/ APB),


Operator Sistem Distribusi (Dispatcher Area Pengaturan
Distribusi/ Area Pelayanan Jaringan),

Operator Gardu Induk Induk,

Operator Pusat Listrik,

Pengendalian operasi sistem dilakukan dalam kondisi normal,


siaga, darurat, gangguan, pemulihan, pelaporan gangguan,
pengoperasian instalasi baru,
3

RUANG LINGKUP
Sarana komunikasi berupa:

4.
a.

b.

c.

Komunikasi suara: saluran langsung maupun sarana alternatif. P3B dan


APB wajib merekam seluruh pembicaraan komunikasi operasi,
P3B JB menggunakan sarana : Hotline, Telicon (FO) , PT Telkom, HP,
Radio Komunikasi VOIP (di ACC dan GI/GITET)
Sarana komunikasi pendukung antara lain e-mail, facsimili, telepon
seluler/sms

Catatan : instruksi Direktur Operasi Jawa Bali surat


No.00460/104/DIROPJB/2010, 3 Maret 2010 untuk
mengaktifkan RADIO KOMUNIKASI

REFERENSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Instruksi Direktur Operasi Jawa Bali, Nomor


00460/104/DIROPJB/2010 mengenai Kepedulian Optimasi Layanan
Instruksi Direktur Transmisi dan Distribusi pada surat bernomor
01553/074/DITTND/2007
Peraturan Menteri ESDM No. 03/2007: Aturan Jaringan Sistem
Tenaga Listrik Jawa-Madura-Bali.
Surat Edaran Direktur Utama PT PLN (Persero) nomor:
22.E/010/DIR/2000, penanggulangan dampak non teknis
Prosedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali, Nomor
BOPS/PSM/04-003 Januari 2008.
Keputusan GM P3B No.019.K/GM P3B/2007 tentang tugas &
wewenang perpiketan dilingkungan P3B serta interaksi/
keterkaitannya dengan pemain di sistem Jawa Bali.
5

PERMEN ESDM No.


03/2007
1.
2.
3.

4.

Aturan Jaringan (AMJ, GMC.6.4) menyebutkan bahwa P3B


ditugaskan sebagai operator Sistem Jawa Bali,
P3B bertugas sebagai koordinator sistem keseluruhan dalam
pengoperasian jaringan termasuk dispath,
P3B menerbitkan ketentuan-ketentuan baku yg harus di-ikuti oleh
seluruh pemain dalam sistem Jawa Bali diantaranya Prosedur
Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali,
Dalam prosedur ini diuraikan interaksi dalam berkomunikasi, tata
cara, etika, call sign, alur komunikasi/informasi, pengendalian sistem
dalam kondisi normal, gangguan, siaga, pemulihan, pelaporan
gangguan, pengoperasian instalasi baru hingga sarana komunikasi
yang digunakan serta perlunya dilakukan perekaman suara.

Koordinasi antara P3B dengan


GITET (6.3.3)
Informasi yang disampaikan:

a. Nama/jabatan masing-masing personal,


b. Pelaporan pembebanan IBT dan SUTET,
c. Kesiapan instalasi penyaluran 500 kV dan kondisi
sistem. perintah/permintaan switching dan
konfirmasi pelaksanaannya,
d. Informasi/pelaporan gangguan penyaluran 500 kV
dan proses pemulihan, deklarasi kesiapan
instalasi.
e. Koordinasi informasi lainnya yang terkait dengan
pengendalian operasi sistem,
7

Koordinasi antara APB dengan


Gardu Induk (6.3.7)
Informasi yang disampaikan:
a. nama/jabatan masing-masing personal,
b. kesiapan instalasi penyaluran 150kV/ 70kV, informasi
subsistem terkait dan instalasi, perintah switching,
c. perintah pengaturan tegangan dan konfirmasi
pelaksanaannya,
d. perintah manual load shedding dan konfirmasi
pelaksanaannya,
e. informasi gangguan penyaluran 150 kV, 70 kV, 30 kV, 25 kV
dan pemulihannya, deklarasi kesiapan instalasi.
f. pelaporan pembebanan penyaluran (IBT, SUTT, SKTT, SKLT
dan Trafo Distribusi),
g. Koordinasi informasi pelaporan sesuai format pelaporan,
h. Koordinasi informasi lainnya yang terkait dengan
8
pengendalian operasi sistem.

Informasi Gangguan
Prosedur Komunikasi (6.1.4)
1.
Pada saat terjadi gangguan, kecepatan pengambilan
keputusan dalam proses pemulihan dan tindak lanjutnya
tergantung juga pada kecepatan dan ketepatan informasi
gangguan dari pengelola instalasi pembangkit, instalasi
penyaluran termasuk instalasi distribusi,
2.
Dalam hal ini antara lain penyampaian informasi
kesiapan seluruh instalasi (tersebut diatas) kepada
dispatcher, para pejabat/ pimpinan yang terkait dengan
operasi sistem.

Kepedulian Optimasi Layanan


Instruksi Direktur Operasi Jawa Bali, Nomor 00460/104/DIROPJB/2010

Untuk mewujudkan keunggulan operasi dan layanan prima


khususnya dalam mengendalikan penanganan pemadaman
listrik, maka :
1.

2.

Manajer Unit : Sektor, Region, UPT, APJ, APD, UPJ agar


selalu ditempat khususnya pada hari besar, hari libur, dan
hari libur panjang.
Manajer Unit akan meningkatkan kepekaan dan
kepeduliannya dalam penanganan gangguan, dengan:
Mengaktifkan pemantauan gangguan melalui radio
komunikasi ( bukan HP ) sesuai dengan BASKOM
Membuat analisa komprehensif dan tindak lanjut untuk
mencegah gangguan serupa terulang
10

perbesar

full

11

TERIMA KASIH

12

Pelaksanaan Pengendalian Operasi


Sistem Kondisi Normal (6.4.1)
Tugas Operator Sistem:
a. Dispatcher P3B melaksanakan pengendalian sistem Jawa Bali
khususnya jaringan 500 kV, manajemen energi secara langsung
pembangkit 500 kV, pada pembangkit 150 kV dan 70 kV pengaturan
melalui APB,
b. Dispatcher APB melaksanakan pengendalian subsistem 150 kV, 70 kV,
30 kV dan 25 kV, mengajukan usulan ke P3B apabila diperlukan
pengaturan khusus unit pembangkit 150 kV, 70 kV serta melaksanakan
perintah pengaturan pembangkit pada 150 kV dan 70 kV,
c. Dispatcher APB Bali melaksanakan pengendalian sub-sistem Bali,
mengajukan usulan kepada P3B apabila diperlukan pengaturan
pembangkit di Bali dan menyampaikan perintah pengaturan pembangkit
pada 150 kV,
13

Koordinasi Internal (6.3.12)


a. Pelaksana Operasi Sistem terdiri dari seorang Supervisor Operasi
Sistem dan dua orang Pengendali Operasi Sistem yang merupakan satu
kesatuan TIM dalam satu Regu Shift,
b. Pengendali Operasi Sistem bertugas melaksanakan pengendalian
operasi sistem secara keseluruhan,
c. Supervisor Operasi Sistem mengawasi pelaksanaan pengendalian
operasi sistem secara keseluruhan,
d. Koordinasi Internal harus selalu dilakukan dalam suatu Regu Shift agar
setiap langkah pengendalian operasi diketahui dan dimengerti oleh
seluruh anggota regu yang bertugas dalam Regu Shift tersebut,
e. Koordinasi internal harus selalu dilakukan oleh Pelaksana Operasi
Sistem di P3B DAN APB.
14

SK No. 019.K/GM P3B/ 2007


tanggal 21 Februari 2007
Pelaksana Operasi Sistem (6.2.1), terdiri dari:
1. Pengendali Operasi Sistem (Operasi Real Time, ORT) adalah petugas
yang melaksanakan sepenuhnya dan bertanggung-jawab mengoperasikan sistem Jawa Bali sesuai ketentuan, termasuk penggunaan
fasilitasi operasi dan evaluasinya,
2. Supervisor Operasi Sistem (Supervisor Operasi Real Time, SPV ORT)
bertugas mensupervisi pelaksanaan pengendalian operasi real time,
menyampaikan laporan rutin serta melapor-kan kondisi sistem tertentu
ke manajemen/piket pimpinan

15

back

16

Isi Laporan : Waktu, Lokasi GI, Peralatan


Isi Laporan : Waktu, Lokasi GI, Peralatan, Proteksi,
Beban Padam,Penyebab Gangguan
Isi Laporan : Waktu, Lokasi GI, Peralatan, Proteksi,
Beban Padam, Penyebab Gangguan, Tindak Lanjut.
Laporan disampaikan pada hari kerja berikutnya
Isi sama dengan butir 3 dilengkapi dengan kajian dan
rekaman gangguan (DFR, ROS File, dll)
kembali

17

18

19

BASIC COMMUNICATION
PELAPORAN GANGGUAN GITET/SUTET DI RJTD

No

Kegiatan

Waktu
(max)

Instalasi

SPV
GITET

MUPT

Laporan Awal
Via SMS

15

PEDAN KDIRI

Pedan

SKA

Laporan Awal
Via SMS

15

PEDAN TASIK

Pedan

SKA, YGJ, PWT

Pedan &
Ungaran

SKA, SMG, SL3

JCC

RCC

DM
OPSIS

DM
PMHAR

*)
3

Laporan Awal
Via SMS

15

PEDAN UNGAR

**)
4

Laporan
Gangguan /
Hasil
Investigasi *)
*)

7 Hari

Keterangan :
*)

: MUPT Surakarta menginfiormasikan ke MUPT Yogyakarta dan Purwokerto untuk gangguan SUTET Pedan - Tasik

**) : MUPT Semarang dan MUPT Surakarta menginfiormasikan ke MUPT Salatiga untuk gangguan SUTET Ungaran Pedan

MRJTD

MBTPL

BASIC COMMUNICATION
PELAPORAN GANGGUAN GITET/SUTET DI JTD

No

Kegiatan

Waktu
(max)

Instalasi

Laporan Awal
Via SMS

15

UNGAR KRIAN

Ungaran

SMG

Laporan Awal
Via SMS

15

UNGAR MDCAN

Ungaran

SMG,TGL

Ungaran

SMG,KDS

SPV
GITET

MAPP

JCC

ACC

MAPB
JTD

*)
3

Laporan Awal
Via SMS

15

UNGAR TJATI

**)
4

Laporan
Gangguan /
Hasil
Investigasi *)
*)

7 Hari

Keterangan :
*)

: MUPT Semarang menginfiormasikan ke MUPT Tegal untuk gangguan SUTET Ungaran - Mandirancan

**) : MUPT Semarang menginfiormasikan ke MUPT Kudus untuk gangguan SUTET Ungaran Tanjungjati

DM
PMHAR

MRJTD

MBTPL

Anda mungkin juga menyukai