Anda di halaman 1dari 32

Akuntansi Pemerintah Daerah

BAB

7
6

AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, seharusnya Saudara
bisa:
Menjelaskan ruang lingkup dan karakteristik
akuntansi pemerintah daerah
Memahami siklus akuntansi pemerintah
daerah
Melakukan pencatatan dan penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah

For wise words

97

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

BAB VII
AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
A. Ruang Lingkup dan Karakteristik Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem akuntansi pemerintah daerah didasarkan pada peraturan perundangan
sebagai berikut:
1. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang
No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
2. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang
No 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah
3. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000
4. Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002
Karakteristik akuntansi pemerintah daerah adalah sebagai berikut:
Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah mencakup 3 hal:
1. Akuntabilitas, yakni mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
(khususnya keuangan) serta pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam rangka
pencapain tujuan yang telah ditetapkan melalaui laporan keuanagan secara
periodik.
2. Manajerial, yakni menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk
perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan
pengendalian yang efektif atas aset, hutang dan ekuitas dana.
3. Transaparansi, yakni menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi
masyarakat dalam rangka mewujudakn penyelenggaraan pemerintah yang
baik.
Asumsi dasar akuntansi keuangan Pemerintah Daerah mencakup hal-hal berikut:
1. Basis Kas, yakni pendapatan diakui pada saat dibukukan pada kas daerah dan
belanja diakui pada saat dikeluarkan dari kas daerah.
2. Asas universalitas, yakni semua pengeluaran harus tercantum dalam
anggaran.
3. Asas bruto, yakni tidak ada kompensasi antara penerimaan dan pengeluaran.
Artinya setiap penerimaan dicatat seluruhnya dalam pos penerimaan
denganjumlah kotor, tidak dikurangkan dari pengeluaran, sehingga informasi
total penerimaan dan total pengeluaran akan selalu tersedia.
4. Dana Umum, yakni unit pengelola APBD merupakan entitas fiskal dan
akuntansi yang mempertanggungjawabkan keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran daerah, termasuk aset, huatang dan ekuitas dana. Setiap dana
yang
digunakan
untuk
membiayai
kegiatan
khusus
dan
dipertanggungjawabkan secara khusus merupakan bagian tak terpisahkan
dari Dana Umum atau APBD.

98

Akuntansi Pemerintah Daerah

Entitas Akuntansi Pemerintah Daerah.


Entitas pelaporan keuangan mengacu pada konsep bahwa setiap pusat
pertanggungjawaban harus bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai
dengan batasan peraturan yang ada. Sehingga, entitas pelaporan keuangan
pemerintah daerah terdiri dari:
1. Pemerintah Daerah secara keseluruhan yang merupakan badan eksekutif
daerah.
2. DPRD, Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Dinas dari pemerintahan
daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota
dan
lembaga
teknis
daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota.
Penetapan unit instansi sebagai entitas akuntansi pemerintah daerah didasarkan
pada pengertian bahwa pengukuran kinerja akan lebih tepat jika dilakukan atas
suatu fungsi, dimana dinas merupakan suatu unit kerja yang paling mendekati
gambaran suatu fungsi kepemerintahan terrtentu.
Klasifikasi Perkiraan.
Bagan perkiraan standar diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan akuntansi
sehingga memungkinkan perlakukan akuntansi yang seragam dan konsisten, dan
kemudian dapat mempermudah penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.
Klasifikasi perkiraan dan pengkodeannya diperlukan untuk memfasilitasi konsolidasi
kinerja keuangan pemerintah daerh dan untuk menyelaraskan akuntansi keuangan
pemerintah daerah dengan sistem statistik keuangan internasional dalam konsep
Government Finance Statistics (GFS). Menurut GFS Manual, anggaran negara
diklasifikasikan menurut fungsi, dan akan dirinci kedalam sub fungsi, program dan
kegiatan untuk masing-masing tingkatan organisasi, sehingga bagan perkiraan
standar disesuaikan dengan klasifikasi anggaran tersebut.

B. Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Akuntansi Anggaran
Akuntansi Realisasi Anggaran
Pencatatan di Buku Besar dan Buku Pembantu
Pembuatan Neraca Percobaan
Penyusunan Jurnal Penyesuaian dan Penutup
Penyusunan Laporan Keuangan

C. Ilustrasi Transaksi
1. Akuntansi Anggaran
Penjurnalan pada akuntansi keuangan pemerintah daerah dimulai pada saat APBD
disahkan oleh DPRD dan dituangkan dalam bentuk Perda serta dikeluarkannya
Surat Ketetapan Otorisasi (SKO) atau Otorisasi Kredit Anggaran (OKA) atau
allotment.
Dimisalkan, suatu unit pemerintah daerah mempunyai data anggaran yang telah
disahkan oleh DPRD sbb:

99

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik


No
1

3
4

Keterangan
Pendapatan :
- Pendapatan Pajak Daerah
- Pendapatan Retribusi Daerah
Jumlah Pendapatan
Belanja :
- Belanja Pegawai
- Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal :
- Belanja Gedung & Bangunan
- Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan
Jumlah Belanja
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Pembiayaan :
Penerimaan Pembiayaan :
- Penggunaan SiLPA
- Pinjaman Dalam Negeri
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan :
- Pembayaran Pokok Pinjaman kepada
Pem.erintah Pusat
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Netto

APBD
(dalam Rp)

OKA
(dalam Rp)

250.000.000
135.000.000
385.000.000

255.000.000
140.000.000
395.000.000

95.000.000
160.000.000

92.500.000
155.000.000

105.000.000
30.000.000
390.000.000
(5.000.000)

104.000.000
29.500.000
380.000.000
15.000.000

1.500.000
20.000.000
20.500.000

1.000.000
19.000.000
20.000.000

15.500.000

15.500.000

15.500.000
5.000.000

15.500.000
4.500.000

Dari data-data tersebut, diketahui bahwa dalam APBD yang telah disahkan,
Anggaran Belanjanya melebihi Anggaran Pendapatannya sehingga timbul Defisit
yaitu sebesar Rp 5.000.000,00. Untuk menutupi defisit, Pemda tersebut
merencanakan akan menggunakan SiLPA dan pinjaman dalam negeri, misalnya
dari perbankan. Penerimaan pembiayaan ini setelah dikurangi dengan kewajiban
pembayaran pokok pinjaman kepada Pemerintah Pusat tercermin dalam
Pembiayan Netto yaitu sebesar Rp. 5.000.000,- Jumlah inilah yang akan
digunakan untuk menutupi defisit. Tugas akuntan pemerintah adalah melakukan
pencatatan-pencatatan (dalam bentuk jurnal) atas dokumen akuntansi tersebut.
Catatan-catatan yang perlu dilakukan dicontohkan dalam uraian berikut. (Catatan:
angka-angka yang tercantum dalam jurnal-jurnal adalah dalam ribuah rupiah,
untuk kepraktisan)
1) Jurnal pada saat APBD Disahkan.

Pada saat APBD disahkan oleh DPRD, pencatatan yang perlu dilakukan adalah :
Jurnal Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja :
Estimasi Pendapatan Pajak Daerah ...
Estimasi Pendapatan Retribusi Daerah..
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Belanja Pegawai
Apropriasi Belanja Barang & Jasa ..
Apropriasi Belanja Gedung & Bangunan
Apropriasi Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan

Jurnal Pengesahan Pembiayaan

Estimasi Penggunaan SiLPA ...


Estimasi Pinjaman Dalam Negeri .....
Apropriasi
Pembyr
Pokok
Pinjaman
Pem

100

250.000
135.000
5.000
95.000
160.000
105.000
30.000

1.500
20.000
15.500

Akuntansi Pemerintah Daerah


Pusat..
Pembiayaan Netto ....

5.000

2) Jurnal pada saat diterbitkan Otorisasi Kredit Anggaran (OKA).

OKA yang diterbitkan merupakan alokasi anggaran yang tercantum dalam


APBD kepada unit kerja pengguna anggaran. Dimisalkan, unit kerja pengguna
anggaran adalah Sekretariat Pemda dan Dinas Kesehatan.
Jurnal Otorisasi Kredit Anggaran (Pendapatan).
Estimasi Pendpt Pajak Daerah yg Dialokasikan Setda
......
Estimasi Pendpt Pajak Daerah yg Dialokasikan Dinkes
...
Estimasi Pendpt Retribusi Daerah yg Dialokasikan Setda..
Estimasi Pendpt Retribusi Daerah yg Dialokasikan Dinkes
..
Alokasi Estimasi Pendpt Pajak Daerah ...
Alokasi
Estimasi
Pendpt
Retribusi
Daerah
..

100.000
155.000
40.000
100.000
255.000
140.000

Jurnal Otorisasi Kredit Anggaran (Belanja).


Alokasi Apropriasi Belanja Pegawai ........
Alokasi Apropriasi Belanja Barang & Jasa ......
Alokasi Apropriasi Belanja Gedung & Bangunan
.......................
Alokasi Apropriasi Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan
..
Allotment Belanja Pegawai - Setda .....
Allotment Belanja Pegawai Dinkes ..
Allotment Belanja Barang & Jasa Setda
..
Allotment Belanja Barang & Jasa Dinkes
Allotment Belanja Gedung & Bangunan Setda

Allotment Belanja Gedung & Bangunan Dinkes


.
Allotment Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan Setda
..

Jurnal otorisasi Pembiayaan

Estimasi Pinjaman DN yang Dialokasikan ...


Alokasi Estimasi Pinjaman DN Setda ..
Alokasi Apropriasi Pemb Pokok Pinj Pem Pusat .
Allotment Pemb Pokok Pinj Pem Pusat ..

92.500
155.000
104.000
29.500
60.000
32.500
105.000
50.000
70.000
34.000
29.500

20.000

20.000

15.500
15.500

1. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal Penerimaan Kas merupakan buku yang mencatat dan menggolongkan


transaksi atau kejadian yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas.

101

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

Misal, terjadi transaksi-transaksi sebagai berikut :


1) Diterima uang tunai yang berasal dari pajak kendaraan bermotor jenis A-1
sebesar Rp. 25.000.000,00.
2) Diterima uang sebesar Rp. 5.000.000,00 yang berasal dari penerimaan retribusi
daerah yaitu berupa retribusi pasar.
3) Diterima uang sebesar Rp. 30.000.000,00 yang berasal dari bagi hasil Pajak
Bumi dan Bangunan.
Ayat-ayat jurnal atas transaksi-transaksi di atas adalah sebagai berikut :
Jurnal Penerimaan Kas

Kas di Kas Daerah ....


Pendapatan
Pajak
Daerah
Pajak
Kendaraan
..
Kas di Kas Daerah ....
Pendapatan
Retribusi
Daerah

Ret
Pasar
....
Kas di Kas Daerah ....
Pendapatan Dana Bagi Hasil PBB .......

25.000
25.000
5.000
5.000
30.000
30.000

2. Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal Pengeluaran Kas merupakan buku yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan transaksi-transaksi atau kejadian yang mengakibatkan
pengeluaran kas. Misalnya terjadi transaksi sebagai berikut :
(1) Pembayaran gaji pokok pegawai sebesar Rp. 275.000.000,00.
(2) Pembayaran pemakaian listrik kantor kepala daerah bulan Agustus 2003
sebesar Rp. 1.250.000,00
(3) Dibayar biaya perjalanan dinas kepala daerah ke kecamatan sebesar Rp.
2.500.000,00
Ayat-ayat jurnal atas transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Debet : Belanja Pegawai-Gaji Pokok Pegawai 275.000
Kredit :
Kas di Kas Daerah
275.000
2. Debet : Belanja Barang & Jasa-biaya listrik
Kredit :
Kas di Kas Daerah

1.250

3. Debet : Belanja Pegawai -Perjalanan Dinas


Kredit :
Kas di Kas Daerah

2.500

3. Jurnal Umum

1.250
2.500

Disini, jurnal umum dipergunakan untuk mencatat dan menggolongkan


transaksi atau kejadian akuntansi yang tidak mengakibatkan terjadinya
penerimaan atau pengeluaran kas. Contoh dari transaksi tersebut misalnya adalah
pengakuan piutang atau tagihan atas penjualan angsuran, penerimaan hibah atau
donasi berupa aset, klasifikasi utang jangka panjang menjadi utang jangka

102

Akuntansi Pemerintah Daerah

pendek yaitu bagian lancar utang jangka panjang (utang jangka panjang yang
telah jatuh tempo) dan sebagainya.
Dimisalkan, terdapat transaksi sebagai berikut :
1) Dijual kepada pegawai aset berupa motor dengan harga Rp. 2.250.000,00.
Pelunasan atas penjualan tersebut dibayar secara angsuran.
2) Diterima donasi berupa seperangkat Komputer dari Pemerintah Pusat senilai
Rp. 25.000.000,00.
Dari transaksi-transaksi tersebut di atas, ayat-ayat jurnal yang harus dibuat
dalam Jurnal Umum adalah sebagai berikut :
1) a. Debet: Tagihan Penjualan Angsuran
2.250
Kredit:
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
b. Debet: Diinvestasikan dalam Aset Tetap
2.250
Kredit: Peralatan dan Mesin
2)

Debet: Peralatan dan Mesin


Kredit: Diinvestasikan dalam Aset Tetap

2.250
2.250

25.000

25.000

Dalam situasi tertentu, dapat saja lebih dari dua rekening yang dipengaruhi
oleh suatu transaksi. Apabila terdapat transaksi sedemikian rupa, maka tidak
perlu dibuat catatan per ayat jurnal tapi dapat dilakukan sekaligus yang disebut
dengan ayat jurnal gabungan.
Dimisalkan, terdapat transaksi sebagai berikut :
-

Pembayaran
Pembayaran
Pembayaran
Pembayaran

honor pegawai harian


biaya pemakaian listrik
bantuan bencana alam
bantuan sosial ke panti asuhan
Jumlah

Rp.
750.000,00
Rp. 9.000.000,00
Rp. 45.000.000,00
Rp. 7.000.000,00
Rp. 61.750.000,00

Atas transaksi tersebut di buat ayat jurnal gabungan pada jurnal pengeluaran kas
sebagai berikut :
Debet :

Kredit :

Belanja Pegawai - Honor Pegawai


Belanja Barang & Jasa - Biaya Listrik
Belanja Tak Tersangka
Belanja Bantuan Sosial
Kas di Kas Daerah

750
9.000
45.000
7.000
61.750

Pencatatan Transaksi dan Posting ke Buku Besar


Untuk lebih dipahami mengenai proses akuntansi, di bawah ini akan diberikan
ilustrasi mengenai pembuatan ayat jurnal dan pencatatannya ke dalam jurnal serta
posting ke dalam buku besar. Ilustrasi mengasumsikan transaksi-transaksi yang
terjadi pada suatu pemerintah daerah.
Ilustrasi .. Transaksi-transaksi yang terjadi pada Pemerintah Daerah

103

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik


No

Tanggal

Keterangan

Jumlah (Rp)

Dibayar :
- Gaji pegawai bulan Oktober 20X1
- Tunjangan Keluarga
- Tunjangan jabatan
- Tunjangan Fungsional
- Tunjangan Beras
- Tunjangan PPh
Diterima penerimaan pajak dari Hotel Melati
Dibeli tunai kendaraan Minibus untuk operasional kantor
berupa minibus Kijang
Diterima pinjaman dari Pemerintah Pusat dengan jangka
waktu pelunasan 4 tahun
Dibeli persediaan ATK dari toko Baru
Diterima pajak Hiburan-tontonan sesuai SKP
Dibayar biaya listrik bulan September 20X1
Diterima pendapatan dari pajak pengambilan bahan galian
golongan C
Dibayar 100 % pembelian tanah dan bangunan dengan
rincian harga :
- Nilai Tanah
- Nilai bangunan
Diterima retribusi penggantian biaya cetak Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
Dibayar kepada Bank Dunia, cicilan pinjaman luar negeri

2
3
4
5
6
7
8
9

10
11
12

100.000.000,00
25.000.000,00
15.000.000,00
20.000.000,00
12.500.000,00
7.500.000,00
12.500.000,00
130.000.000,00
5.000.000.000,00
5.250.000,00
13.000.000,00
3.750.000,00

Dibeli tunai inventaris kantor berupa meja kerja 1/2 biro


sebanyak 10 unit
Dibayar cicilan atas penjualan rumah dinas
Diterima pembayaran pajak Reklame luar ruang
Pajak hotel yang diterima pada tgl. 3/10/20X1 sebesar Rp.
12.500.000,00 seharusnya Rp. 12.000.000,00 sehingga
terlalu besar Rp. 500.000,00

13
14
15

4.100.000,00
100.000.000,00
150.000.000,00
2.250.000,00
175.000.000,00
4.500.000,00
20.000.000,00
1.500.000,00
500.000,00

Transaksi-transaksi tersebut akan mempengaruhi tiga jenis buku jurnal


seperti yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal
Pengeluaran Kas dan Jurnal Umum. Ayat jurnal yang harus dibuat sesuai dengan
transaksi-transaksi yang ada adalah :
No
1

Ayat Jurnal
Belanja Pegawai-Gaji Pegawai
Belanja Pegawai-Tunjangan Keluarga
Belanja Pegawai-Tunjangan Jabatan
Belanja Pegawai-Tunjangan Fungsional
Belanja Pegawai-Tunjangan Beras
Belanja Pegawai-Tunjangan PPh
Kas di Kas Daerah

Kas di Kas Daerah


Pendapatan Pajak Daerah - Pajak Hotel

Belanja Peralatan dan Mesin


Kas di Kas Daerah
Peralatan dan Mesin
Diinvestasikan dalam Aset Tetap

104

Tgl

Kas di Kas Daerah

Debet
100.000.000,00
25.000.000,00
15.000.000,00
20.000.000,00
12.500.000,00
7.500.000,00

12.500.000,00

Kredit

180.000.000,00

12.500.000,00

130.000.000,00
130.000.000,00

130.000.000,00
130.000.000,00

5.000.000.000,00

Akuntansi Pemerintah Daerah


Penerimaan
Pusat

Pinjaman

dari

Dana Yang Harus Disediakan untuk


Pembayaran Utang Jangka Panjang
Utang Dalam Negeri-kpd Pemerintah
Pusat
5

5.000.000.000,00

Pemerintah

Belanja Barang & Jasa-Alat Tulis Kantor


Kas di Kas Daerah

5.000.000.000,00

5.250.000,00
5.250.000,00
13.000.000,00

Kas di Kas Daerah


Pendapatan Pajak Daerah-Pajak Hotel

Belanja Barang & Jasa - Biaya Listrik


Kas di Kas Daerah

3.750.000,00

Kas di Kas Daerah


Pendapatan Retribusi Daerah- Bahan
Galian Golongan C

4.100.000,00

10

Belanja Tanah
Belanja Gedung & Bangunan
Kas di Kas Daerah
Tanah
Gedung & Bangunan
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Kas di Kas Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah - Biaya
Penggantian Cetak KTP

4.100.000,00
100.000.000,00
150.000.000,00
100.000.000,00
150.000.000,00

250.000.000,00
250.000.000,00

2.250.000,00
2.250.000,00

Peralatan & Mesin


Dinvestasikan dalam Aset Tetap

12

Belanja Peralatan & Mesin


Kas di Kas Daerah

4.500.000,00

Peralatan dan Mesin


Diinvestasikan dalam Aset Tetap

4.500.000,00

Kas di Kas Daerah


Pendapatan
Pajak
Reklame

1.500.000,00

15

13.000.000,00

3.750.000,00

11

14

5.000.000.000,00

175.000.000,00

175.000.000,00

4.500.000,00

Daerah-Pajak

Pendapatan Pajak Daerah - Pajak Hotel


Kas di Kas Daerah

4.500.000,00

1.500.000,00

500.0000,00
500.0000,00

Ayat jurnal yang dibuat tersebut dibukukan ke Jurnal Penerimaan Kas atau
Pengeluaran Kas, Jurnal Umum dan postingnya ke buku besar sampai dibuatnya
buku pembantu dan akan digambarkan di bawah ini.

105

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

1. Pencatatan dalam Jurnal Penerimaan Kas

Pencatatan transaksi dalam jurnal ini hanya transaksi yang berhubungan dengan
adanya aliran kas masuk

2. Pencatatan dalam Jurnal Pengeluaran Kas

Pencatatan transaksi dalam jurnal ini hanya transaksi yang berhubungan dengan
adanya aliran kas keluar

3. Pencatatan dalam Jurnal Umum

Pencatatan transaksi dalam Jurnal Umum adalah transaksi-transaksi selain yang


dicatat dalam Jurnal Penerimaan dan Pengeluaran Kas.
Ilustrasi ... Pencatatan ke dalam Jurnal Penerimaan Kas

Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL PENERIMAAN KAS
Tanggal

Kode Rek.
Lawan
1.1.1.01.0
1
1.4.1.01.0
1
1.1.1.01.0
1
1.1.1.06.0
1
1.1.2.03.0
1
1.1.4.01.0
3
1.1.1.04.0
1

U r aian

Ref.

Jumlah
(Rp)

Akumulasi
(Rp)

Saldo Awal Oktober 2003 (asumsi)


Pendapatan-PajakHotel Melati

STS-035

12.500.000

1.100.000.000
1.112.500.000

Penerimaan Pinjaman dari Pem.Pusat

NK-001

5.000.000.000

51.112.500.000

Penerimaan Pajak Hotel

STS-036

13.000.000

51.125.500.000

Pendapatan Retribs-Bahan Galian C

STS-037

4.100.000

51.129.600.000

Pendapatan Retribusi-Biaya KTP

STS-038

2.250.000

51.131.850.000

Pendapatan Lain-lain - Rumah Dinas

STS-039

20.000.000

51.151.850.000

Pendapatan-Pajak Reklame

STS-040

1.500.000

51.152.350.000

Ilustrasi ... Pencatatan ke dalam Jurnal Pengeluaran Kas

Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL PENGELUARAN KAS
Tanggal
1

Kode Rek.
Lawan
2
2.1.1.03.01.1
2.1.1.03.02.1
2.1.1.03.03.1
2.1.1.03.04.1
2.1.1.03.05.1
2.1.1.03.06.1
2.3.9.01.01.1
2.1.2.01.02.1
2.1.2.02.01.1
2.3.1.01.01.1
2.3.6.01.01.1
2.3.12.02.01.
1
1.1.1.01

106

U r aian

Ref.

3
Saldo awal Oktober 2003 (asumsi)
Belanja Peg - Gaji Pokok
Belanja Peg - Tunj. Keluarga
Belanja Peg - Tunj. Jabatan
Belanja Peg - Tunj. Fungsional
Belanja Peg - Tunj. Beras
Belanja Peg - Tunj. PPh
Belanja Peralatan & Mesin-Kendaraan
Belanja Barang & Jasa-ATK
Belanja Barang & Jasa - Biaya Listrik
Belanja Tanah
Belanja Gedung & Bangunan
Belanja Peralatan & Mesin-Komputer

4
SPJ
SPJ
SPJ
SPJ
SPJ
SPJ
SPM-LS
SPJ
SPJ
SPM-LS

Pendapatan
Pajak
DaerahPengembalian Kelebihan Pajak Hotel

SPMP-001

SPJ

Jumlah
(Rp)
5
100.000.000
25.000.000
15.000.000
20.000.000
12.500.000
7.500.000
130.000.000
5.250.000
3.750.000
100.000.000
150.000.000
4.500.000

Akumulasi
(Rp)
6
450.000.000
550.000.000
575.000.000
590.000.000
610.000.000
622.500.000
630.000.000
760.000.000
765.250.000
769.000.000
869.000.000
1.019.000.000
1.023.500.000

500.000

1.023.000.000

Akuntansi Pemerintah Daerah


Ilustrasi. Pencatatan ke dalam Jurnal Umum

Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL UMUM
Tanggal

Kode
Rekening
2
4.3.09.02
6.2.2.01
4.1.04.06
6.2.1.02
4.3.01.01
4.3.06.01
6.2.2.01
4.3.08.07
6.2.2.01
4.3.12.01
6.2.1.01
6.2.1.02
4.1.08.07
4.1.01.01
1.1.1.01

U r aian

Ref.

3
Peralatan & Mesin
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Dana YHD utk Pemb. Utang Jk. Pjg
Utang kepada Pemerintah Pusat
Tanah
Gedung & Bangunan
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Peralatan & Mesin
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Peralatan & Mesin
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Tagihan Penj. Angsuran-Rmh Dinas
Pendap. Pajak Daerah-Pajak Hotel
Kas di Kas Daerah

4
BM 01

Debet
(Rp)
5
130.000.000

BM 02

5.000.000.000

BM 04

100.000.000
150.000.000

BM 05

175.000.000

BM 06

4.500.000

BM 07

20.000.000

Kredit
(Rp)
6
130.000.000
5.000.000.000

250.000.000
175.000.000
4.500.000
20.000.000
SPMP
001

500.000

500.000

4. Posting ke dalam Buku Besar

Langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasikan buku besar apa yang


perlu dibuat berdasarkan ayat-ayat jurnal tersebut dan dilakukan posting ke
dalam buku besar yang bersangkutan.
4.1 Posting ke dalam Buku Penerimaan Pendapatan
Pada dasarnya, posting ke dalam buku besar dapat dilakukan secara
harian, mingguan atau bulanan yaitu setelah beberapa transaksi yang sejenis
terkumpul kemudian diikhtisarkan. Hal ini untuk menghindari duplikasi dalam
pencatatan transaksi serta untum menyederhanakan pekerjaan pembukuan
karena rincian transaksi telah tercatat dalam jurnal dan buku pembantu
disamping untuk penghematan sumber daya. Misalnya bila dicatat harian
untuk perkiraan Pajak Daerah dan ada beberapa bukti penerimaan pajak
tersebut dalam sehari maka jumlah total penerimaan hari itu yang di posting
dalam buku besar. Sebagai contoh, misalnya terdapat setoran pajak (STS)
sebesar Rp 100.000,00. Dengan adanya transaksi tersebut maka jumlah yang
di posting ke dalam buku besar cukup sebesar Rp. 100.000,00.
Contoh transaksi yang diposting ke buku besar yang bersangkutan dan
postingnya ke dalam buku besar penerimaan adalah sbb:
Ilustrasi .. Posting ke dalam Buku Besar

BUKU BESAR PENERIMAAN


TAHUN ANGGARAN 20X1
Kode Rekening : 1.1.1.
Nama Rekening : Pendapatan Pajak Daerah
Tgl

Refr.

2
JP-14
JP-14

No.
STS
3
0035
0036

Uraian
4
Saldo Awal (pindahan)
Penerimaan Pajak Hotel Melati
Penerimaan
pajak
Hiburan

Debit
Rp
5

Kredit
Rp
6
-

12.500.000

Saldo
Rp
7
275.000.000,
287.500.000

107

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

JP-14

0037

JP-14

0040

JP-14

SPMP
-01

tontonan
Penerimaan pajak bahan galian
golongan C
Penerimaan Pajak Reklame luar
ruang
Pengembalian kelebihan pendapatan pajak hotel

13.000.000

300.500.000

4.100.000

304.600.000

1.500.000

306.100.000

500.000

305.600.000

BUKU BESAR PENERIMAAN


TAHUN ANGGARAN 20X1
Kode Rekening :1.1.2
Nama Rekening : Pendapatan Retribusi Daerah
Tgl

Refr.

2
JP-14

No.
STS
3
0038

Uraian
4
Saldo Awal (pindahan)
Penerimaan
retribusi
atas
penggantian biaya cetak KTP

Debit
Rp
5

Kredit
Rp
6
-

Saldo
Rp
7
125.000.000,

2.250.000

127.250.000

BUKU BESAR PENERIMAAN


TAHUN ANGGARAN 20X1

Kode Rekening : 1.1.4


Nama Rekening : Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Tgl

Refr.

2
JP-14

No.
STS
3
0039

Uraian
4
Saldo Awal (pindahan)
Penerimaan
angsuran
penjualan Rumah Dinas

Debit
Rp
5

Kredit
Rp
6
-

Saldo
Rp
7
43.000.000,

20.000.000

63.000.000

4.2 Posting ke Buku Besar pengeluaran Belanja


Posting ke dalam buku besar pengeluaran belanja dapat dilihat pada contoh
berikut.
Ilustrasi.. Posting ke dalam Buku Besar Pengeluaran

BUKU BESAR PENGELUARAN


TAHUN ANGGARAN 20X1
Kode Rekening : 2.1.1.xx.xx.1
Nama Rekening : Belanja Pegawai-Administrasi Umum

108

Tgl

Refr
2

No.
SKO
3

No.
SPM
4

No.
Cek
5

JK-17

012

042

000
5

Uraian
6
Saldo Awal
Gaji pokok
Tunj. Keluarga
Tunj. Jabatan
Tunj. Jabatan
Tunj. Beras
Tunj. PPh

Debit
Rp
7
100.000.000
25.000.000
15.000.000
20.000.000
12.500.000
7.500.000

Kredit
Rp
8
-

Saldo
Rp
9
1.365.000.000
1.465.000.000
1.490.000.000
1.505.000.000
1.525.000.000
1.645.500.000
1.653.000.000

Akuntansi Pemerintah Daerah


Ilustrasi .. Posting ke dalam Buku Besar Pengeluaran

BUKU BESAR PENGELUARAN


TAHUN ANGGARAN 20X1
Kode Rekening : 2.3.x.xx.xx.01
Nama Rekening : Belanja Modal

4.3

Tgl

Refr

No.
SKO

No.
SPM

No.
Cek

Uraian

Debit
Rp

6
Saldo Awal
Pembelian mobil
minibus Kijang
Pembayaran
kontrak jalan
Pembelian meja
kerja

JK-17

005

015

JK-17

008

063

JK-17

010

045

008

Kredit
Rp

Saldo
Rp

8
-

9
255.000.000

130.000.000

385.000.000

250.000.000

633.000.000

4.500.000

637.500.000

Posting ke Buku Besar Perkiraan-perkiraan Neraca

Posting ke dalam buku besar perkiraan neraca, dapat diilustrasikan berikut ini.
Ilustrasi .. Posting ke dalam Buku Besar Perkiraan Neraca
Nama Rekening : Kas di Kas Daerah
4.1.01
Tgl
Keterangan
Ref

Kode Rekening :
Debet

Kredit

Saldo
Debet

Saldo awal
Belanja pegawai :
- Gaji Pokok
- Tunj. Keluarga
- Tunj. Fungsional
- Tunj. Beras
- Tunj. PPh
Penerimaan pajak hotel
Pembelian Kendaraan Kj
Penerimaan pajak hibrn
Pembelian ATK
Bayar biaya listrik
Penerimaan pjk galian C
Pembelian Tanah dan
Bangunan di Jl. Abadi
Retribusi biaya ctk KTP
Pembelian meja kerja
Angsuran Rumah Dinas
Penerimaan Pjk Reklame
Pengembalian pjk hotel
Jumlah

Nama Rekening : Piutang Pajak


4.1.04
Tgl
Keterangan

JK-17
JK-17
JK-17
JK-17
JK-17
JP-14
JK-17
JP-14
JK-17
JK-17
JP-14
JK-17
JP-14
JK-17
JP-14
JP-14
JP-14

Kredit

12.500.000
13.000.000
4.100.000

100.000.000
25.000.000
15.000.000
12.500.000
7.500.000
130.000.000
5.250.000
3.750.000
-

650.000.000
650.000.000
550.000.000
525.000.000
510.000.000
497.500.000
490.000.000
502.500.000
372.500.000
385.500.000
380.250.000
376.500.000
380.600.000

2.250.000
20.000.000
1.500.000
53.350.000

250.000.000
4.500.000
500.000
554.000.000

130.600.000
132.850.000
128.350.000
148.350.000
149.850.000
149.350.000
149.350.000

Kode Rekening :
Ref

Debet

Kredit

Saldo
Debet

Saldo awal
Tagihan pajak hiburan

JU-7

13.000.000

32.750.000
45.750.000

Kredit
-

109

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

Nama Rekening : Aset Tetap - T a n a h


4.3.01
Tgl
Keterangan
Ref

Kode Rekening :
Debet

Kredit

Saldo
Debet

Saldo awal
Pembelian Tanah
Jalan Abadi

di

Kredit

2.300.000.000

100.000.000

2.400.000.000

JU-7

Nama Rekening : Aset Tetap - Gedung & Bangunan


4.3.06
Tgl
Keterangan
Ref
Debet

Kode Rekening :
Kredit

Saldo
Debet

Saldo awal
Pembelian Bangunan di
Jalan Abadi

JU-7

Kredit

4.300.000.000

150.000.000

2.450.000.000

Nama Rekening : Aset Tetap - Peralatan dan Mesin


4.3.08
Tgl
Keterangan
Ref
Debet

Kode Rekening :
Kredit

Saldo
Debet

Saldo awal
Pembelian minibus kjg
Pembelian meja kantor
Diterima
sumbangan
buldozer dari pusat

JU-7
JU-7

130.000.000
4.500.000

JU-7

175.000.000

Nama Rekening : Tagihan Penjualan Angsuran


4.5.01
Tgl
Keterangan
Ref
Debet

Kredit

775.000.000
905.000.000
909.500.000

1.084.500.000

Kode Rekening :
Kredit

Saldo
Debet

Saldo Awal
Pelunasan angsuran

JU-7

Nama Rekening : Utang kepada Pemerintah Pusat


5.2.1.03
Tgl
Keterangan
Ref
Debet

20.000.000

Kredit

150.000.000
130.000.000

Kode Rekening :
Kredit

Saldo
Debet

Saldo Awal
Penerimaan Utang dari
Pemerintah Pusat

JU-7

Nama Rekening : Cadangan untuk Piutang


6.2.01
Tgl
Keterangan
Ref

Kredit
-

5.000.000.000

5.000.000.000

Kode Rekening :
Debet

Kredit

Saldo
Debet

Saldo Awal
Pencadangan utk pajak
Hiburan
Piutang telah diterima
Pelunasan
angsuran
Rumah Dinas

JU-7

13.000.000

JU-7

13.000.000

33.000.000

JU-7

20.000.000

33.000.000

Nama Rekening : Diinvestasikan dalam Aset Tetap


6.2.02
Tgl
Keterangan
Ref
Debet

110

Kredit
-

33.000.000
46.000.000

Kode Rekening :
Kredit

Saldo

Akuntansi Pemerintah Daerah


Debet
Saldo awal
Pembelian Minibus
Pembelian Tanah dan
Bangunan
Hibah Alat Berat
Pembelian Meja kantor

JU-7

130.000.000

JU-7
JU-7
JU-7

250.000.000
175.000.000
4.500.000

815.000.000
990.000.000
994.500.000

Nama Rekening : Diinvestasikan dalam Aset Lainnya


Saldo Awal
Pelunasan
Piutang
Angsuran Rmh Dinas

Kredit
435.000.000
565.000.000

JU-7

Kode Rekening : 6.2.03


Debet
Kredit
-

210.000.000

20.000.000

190.000.000

5. Pencatatan Transaksi ke dalam Buku Pembantu (Subsidiary ledger)

Buku pembantu adalah suatu buku atau formulir yang memberikan informasi
lebih rinci dari perkiraan-perkiraan yang ada dalam buku besar. Contoh salah satu
buku besar pembantu untuk perkiraan Aset Tetap.
Dimisalkan terdapat transaksi sebagai berikut :
Tanggal

Keterangan

Jumlah

Dibeli tunai Bulldozer


Dibeli : 1 unit Zebra Espass
1 unit Toyota Kijang
Dibeli 1 unit peralatan Keselamatan Kerja
Dibeli 1 unit Komputer Pentium 4
Dibeli 1 unit Vacum Cleaner
Dibeli 1 unit Telepon dan Facsmile

324.000.000,00
89.000.000,00
135.000.000,00
35.000.000,00
5.500.000,00
3.000.000,00
4.000.000,00

Transaksi keuangan tersebut, selain dicatat dalam jurnal dan buku besar, juga
dicatat dalam buku besar pembantu.
Ilustrasi . Pencatatan ke dalam Buku Pembantu
PEMERINTAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA .....................
BUKU BESAR PEMBANTU PERALATAN dan MESIN
Kode Rekening : 4.3.09
Unit Kerja
: Dinas Pekerjaan Umum
Kode Unit Kerja : XX.XX.XX
Perkiraan :
Perkiraan :
Perkiraan :
Alat Berat
Alat Angkut
Alat Kantor &
Tgl
Kode Rek.:
Kode Rek.:
Rmh Tangga
4.3.08.01
4.3.09.01
Kode Rek.:
4.3.12.01
1
2
3
4
324.000.000
-

224.000.000
-

5.500.000
3.000.000

Perkiraan :
Alat Studio &
Komunikasi
Kode Rek.:
4.3.13.01
5
4.000.000

Perkiraan :
Keselamatan
Kerja
Kode Rek.:
4.3.19.01
6
35.000.000
-

Jumlah
7
324.000.000
224.000.000
35.000.000
5.500.000
7.000.000

111

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

324.000.000

224.000.000

8.500.000

4.000.000

35.000.000

595.500.000

PENDAPATAN
Misalnya, sesuai dengan Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran
pendapatan dan alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan serta realisasi
pendapatannya dalam tahun anggaran bersangkutan adalah sebagai berikut :
Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun 20X1 :
No

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8

Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan

Anggaran

Pajak Derah
Retribusi Daerah
Asli Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Hibah
Lain-lain
Jumlah

20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000
131.500.000

Realisasi
21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
35.000.000
27.000.000
10.000.000
8.000.000
136.000.000

Dari anggaran pendapatan tersebut di atas, berdasarkan OKA/SKO dialokasikan


kepada dinas/satuan kerja sebagai berikut :
Alokasi Anggaran Pendapatan :
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Keterangan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan

Setda

Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Asli Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Hibah
Lainnya
Jumlah

Dinas
Kesehatan

10.000.000
4.000.000
0
0
15.000.000
20.000.000
7.000.000
6.000.000
62.000.000

Dinas
Pendidikan

3.000.000
0
5.500.000
5.000.000
0
7.000.000
0
0
20.500.000

7.000.000
11.000.000
3.500.000
2.500.000
20.000.000
0
5.000.000
0
49.000.000

Selama tahun anggaran berjalan dan diakhir tahun anggaran, ternyata realisasi
pendapatan dari dinas-dinas tersebut adalah sebagai berikut :
Realisasi Pendapatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8

112

Keterangan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan

Pajak Derah
Retribusi Daerah
Asli Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Hibah
Lainnya
Jumlah

Setda
8.000.000
6.000.000
0
0
15.000.000
20.000.000
6.000.000
8.000.000
63.000.000

Dinas
Kesehatan
6.000.000
0
7.000.000
4.000.000
0
7.000.000
0
0
24.000.000

Dinas
Pendidkan
7.000.000
12.000.000
4.000.000
2.000.000
20.000.000
0
4.000.000
0
49.000.000

Jumlah
21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
35.000.000
27.000.000
10.000.000
8.000.000
136.000.000

Akuntansi Pemerintah Daerah

Dari data-data yang tersedia di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai
berikut :
Pencatatan pada saat terbitnya Perda APBD

Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah menyangkut perkiraanperkiraan Estimasi Pendapatan, yaitu dengan jurnal sebagai berikut :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan
Estimasi Pendapatan Pajak Daerah
Estimasi Pendapatan Retribusi Daerah
Estimasi Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Estimasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Estiamsi Pendapatan Dana Alokasi Umum
Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Estimasi Pendapatan Hibah
Estimasi Pendapatan Lainnya
Surplus/Defisit Tahun Berjalan

Debet
20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000

Kredit

131.500.000

Pencatatan pada saat terbitnya SKO atau Otorisasi Kredit Anggaran (OKA)

Pada saat diterbitkannya SKO yaitu alokasi anggaran kepada unit pelaksana
anggaran, maka perkiraan yang terpengaruh dengan adanya transaksi tersebut
adalah Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan dan Alokasi Estimasi Pendapatan.
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.

Pendpt. Pajak Daerah yg Dialokasikan-Setda


Pendpt. Pajak Daerah yg Dialokasikan-Din Kes
Pendpt. Pajak Daerah yg Dialokasikan-Dinas Pend
Pendpt. Retribusi Daerah yg Dialokasikan-Setda
Pendpt. Retribusi Daerah yg Dialokasikan-Din Pend
Pendpt. Asli Daerah Lainnya yg Dialokasikan-Din Kes
Pendpt. Asli Daerah Lainnya yg Dialokasikan-Din Pend
Pendpt. Dana Bagi Hasil Pajak yang Dialokasikan
- Din Kes
Est. Pendpt. Dana Bagi Hasil Pajak yang Dialokasikan
- Din Pend
Est. Pendpt. Dana Alokasi Umum yg Dialokasikan-Setda
Est. Pendpt. Dana Alokasi Umum yg Dialokasikan-Din
Pend
Est. Pendpt. Dana Alokasi Khusus yg Dialokasikan-Setda
Est. Pendpt. Dana Alokasi Khusus yg Dialokasikan-Din Kes
Est. Pendpt. Hibah yang Dialokasikan - Setda
Est. Pendpt. Hibah yang Dialokasikan Din Pend
Est. Lain-lain Pendapatan yang Dialokasikan-Setda
Alokasi Estimasi Pendapatan Pajak Daerah
Alokasi Estimasi Pendapatan Retribusi Daerah
Alokasi Estimasi Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Alokasi Estimasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Alokasi Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Umum.
Alokasi Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Alokasi Estimasi Pendapatan Hibah
Alokasi Estimasi Pendapatan Lainnya

Debet

Kredit

10.000.000
3.000.000
7.000.000
4.000.000
11.000.000
5.500.000
3.500.000
5.000.000
2.500.000
15.000.000
20.000.000
20.000.000
7.000.000
7.000.000
5.000.000
6.000.000

20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000

113

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

Dari jurnal di atas maka dapat diketahui bahwa setelah SKO diterbitkan dan
anggaran dialokasikan ke masing-masing unit kerja pelaksana anggaran maka
perkiraan Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan akan di debet sebesar alokasi
anggaran pendapatan ke masing-masing unit kerja sedangkan perkiraan lawannya
adalah Alokasi Estimasi Pendapatan.
Pencatatan pada saat terjadinya realisasi penerimaan pendapatan

Jurnal untuk mencatat adanya penerimaan pendapatan pada Kas Daerah dalam
tahun anggaran berjalan sesuai dengan realisasi seperti tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan
Kas di Kas Daerah
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Dana Alokasi Umum
Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Pendapatan Hibah
Pendapatan Lainnya

Debet

Kredit

137.000.000
21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
37.000.000
26.000.000
10.000.000
8.000.000

Dari jurnal tersebut di atas terlihat bahwa pada saat realisasi penerimaan
pendapatan, jumlah yang dijurnal adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh Kas
Daerah.
Jurnal Penutup

Jurnal penutup dibuat apabila tahun anggaran berakhir yaitu pada saat akan
disusunnya laporan keuangan pemerintah daerah. Jurnal penutup pada dasarnya
adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menihilkan saldo-saldo perkiraan pendapatan,
belanja dan pembiayaan apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi untuk
tahun anggaran berikutnya.
Jurnal penutup yang harus dibuat adalah :
No

Kode
Perkiraan

1.

Debet

Kredit

Penutupan Estimasi Pendapatan :


xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

114

Keterangan

Alokasi Estimasi Pendapatan. Pajak Daerah


Alokasi Estimasi Pendapatan. Retribusi Daerah
Alokasi Estimasi Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Alokasi Est. Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Alokasi Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Umum.
Alokasi Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Alokasi Estimasi Pendapatan Hibah
Alokasi Estimasi Pendapatan Lainnya.
Estimasi Pendapatan Pajak Daerah
Estimasi Pendapatan Retribusi Daerah
Estimasi Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Estimasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Umum
Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Estimasi Pendapatan Hibah

20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000
20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000

Akuntansi Pemerintah Daerah


xx.xx

Estimasi Pendapatan Lainnya


.

2.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

6.000.000

Penutupan Realisasi Pendapatan :

Pendapatan Pajak Daerah


Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Dana Alokasi Umum
Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Pendapatan Hibah
Pendapatan Lainnya
Est. Pendpt. Pajak Daerah yg Dialokasikan-Setda
Est. Pendpt. Pajak Daerah yg Dialokasikan-Din Kes
Est. Pendpt. Pajak Daerah yg Dialokasikan-Din Pend
Est. Pendpt. Retribusi Daerah yg DialokasikanSetda
Est. Pendpt. Retribusi Daerah yg DialokasikanDinPend
Est. Pendpt. AD Lainnya yg Dialokasikan-DinKes
Est. Pendpt. AD LAinnya yg Dialokasikan-Din Pend
Est. Pendpt. Dana Bagi Hasil Pajak-Din Kes
Est. Pendpt. Dana Bagi Hasil Pajak- Din Pend
Est. Pendpt. Dana Alokasi Umum yg Dialok.-Setda
Est. Pendpt. Dana Alokasi Umum yg Dialok.-Di Pend
Est. Pendpt. Dana Alokasi Khusus yg Dialok.-Setda
Est. Pendpt. Dana Alokasi Khusus yg Dialok.-Din Kes
Est. Pendpt. Hibah yang Dialokasikan - Setda
Est. Pendpt. Hibah yang Dialokasikan Din Pend
Est. Pendapatan Lainnya yang Dialok. - Setda
Surplus/Defisit Tahun Berjalan

21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
37.000.000
26.000.000
10.000.000
8.000.000
10.000.000
3.000.000
7.000.000
4.000.000
11.000.000
5.500.000
3.500.000
5.000.000
2.500.000
15.000.000
20.000.000
20.000.000
7.000.000
7.000.000
5.000.000
6.000.000
4.500.000

Jurnal pertama dibuat untuk menutup perkiraan Estimasi Pendapatan dan Alokasi
Estimasi Pendapatan. Nilai yang dicantumkan dalam perkiraan tersebut adalah
jumlah anggaran masing-masing perkiraan. Jurnal kedua dibuat untuk menutup
perkiraan realisasi Pendapatan dengan lawan perkiraannya Estimasi Pendapatan
yang Dialokasikan. Perkiraan pendapatan dicatat sesuai dengan jumlah realisasinya
sedangkan perkiraan Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan dicatat dengan jumlah
anggaran yang dialokasikan ke masing unit kerja pelaksana anggaran. Sesuai
dengan data yang tersedia, terjadi selisih lebih penerimaan pendapatan dengan
anggarannya. Selisih ini kemudian dibukukan dalam perkiraan Surplus/Defisit Tahun
Berjalan. Perkiraan ini akan di debet bila terjadi selisih kurang antara realisasi
pendapatan dengan anggarannya.

Koreksi Kesalahan
Koreksi kesalahan atas akuntansi anggaran dan realisasi pendapatan dapat timbul
dari hal-hal sebagai berikut :
Adanya Revisi APBD yang merubah jumlah anggaran pendapatan baik itu
menambah ataupun mengurangi anggaran pendapatan. Urut-urutan ayat jurnal
untuk pembetulan adanya revisi ini sama dengan pada saat APBD disahkan dan
diterbitkan SKO-nya dimana jumlah yang dicatat dalam setiap perkiraan
pendapatan akhirnya akan sama dengan jumlah anggaran yang tercantum dalam
Revisi APBD.

115

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

Adanya koreksi atas pendapatan karena kesalahan perhitungan sehingga perlu


dilakukan pembetulan atas jumlah realisasi pendapatan yang diterima. Koreksi
kesalahan semacam ini dapat terjadi sebelum atau sesudah laporan keuangan
tahun anggaran bersangkutan diterbitkan dimana jurnal koreksi untuk kedua jenis
kesalahan tersebut akan berbeda perlakuannya.
- Sebelum laporan keuangan diterbitkan.
Jurnal koreksi untuk memperbaiki kesalahan ini adalah dengan pembetulan
pada perkiraan pendapatan yang bersangkutan.
- Sesudah laporan keuangan diterbitkan.
Jurnal koreksi untuk memperbaiki kesalahan dalam perkiraan pendapatan ini
adalah dengan membuat jurnal koreksi pada pos Ekuitas Dana Lancar yaitu
perkiraan SiLPA.
Ilustrasi koreksi kesalahan pada perkiraan pendapatan.
Sebelum laporan keuangan diterbitkan.

Misalnya, terhadap peneriman pendapatan pajak daerah yang berasal dari bea
balik nama kendaraan bermotor setelah dilakukan perhitungan ternyata
pendapatan tersebut terlalu besar diterima sejumlah Rp. 130.000.000,00. Apabila
terjadi realisasi pengembalian kelebihan penerimaan tersebut maka jurnal yang
harus dibuat adalah :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx

Keterangan
Pendapatan Pajak Daerah
Kas di Kas Daerah

Debet
130.000.000

Kredit

130.000.000

Sesudah laporan keuangan diterbitkan

Apabila kesalahan ditemukan setelah laporan keuangan diterbitkan hal ini berarti
kesalahan diketahui pada tahun anggaran berikutnya. Misalnya, setelah dilakukan
perhitungan ternyata Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditransfer dari pemerintah
pusat masih kurang diterima oleh pemerintah daerah sehingga terdapat
kekurangan penerimaan DAU. Besarnya jumlah DAU yang belum diterima adalah
Rp. 250.000.000,00. Ayat jurnal yang harus dibuat apabila terjadi realisasi
transfer DAU dari pusat adalah :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx

Keterangan
Kas di Kas Daerah
SiLPA

Debet
250.000.000

Kredit

250.000.000

BELANJA
Misalnya, sesuai dengan Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran belanja serta
alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan, jumlah anggaran belanja
pemerintah daerah adalah sebagai berikut :
116

Akuntansi Pemerintah Daerah

Anggaran Belanja Tahun 20X1


No
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

Anggaran

Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan dan Mesin
Tak Tersangka
Jumlah

28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
95.500.000

Dari anggaran pendapatan tersebut di atas, berdasarkan OKA/SKO yang diterbitkan


dialokasikan kepada dinas-dinas seperti yang tergambar di bawah ini.
Alokasi Anggaran Belanja
No
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

Setda

Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan dan Mesin
Tak Tersangka
Jumlah

15.000.000
5.000.000
4.000.000
2.000.000
3.000.000
13.000.000
10.000.000
52.000.000

Dinas
Kesehatan
5.000.000
7.000.000
1.500.000
3.000.000
0
12.000.000
0
27.500.000

Dinas
Pendidikan
8.000.000
4.000.000
2.500.000
500.000
0
0
0
15.000.000

Jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut :


Pencatatan pada saat terbitnya Perda APBD

Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan oleh pemerintah daerah adalah
menyangkut perkiraan-perkiraan Apropriasi Belanja, yaitu dengan jurnal sebagai
berikut :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Belanja Pegawai
Apropriasi Belanja Barang dan Jasa
Apropriasi Belanja Hibah
Apropriasi Belanja Subsidi
Apropriasi Belanja Bantuan Sosial
Apropriasi Belanja Peralatan dan Mesin
Apropriasi Belanja Tak Tersangka

Debet

Kredit

95.500.000
28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000

Pencatatan pada saat anggaran dialokasikan melalui penerbitan SKO/OKA

Pada saat diterbitkannya SKO yang merupakan Otorisasi Kredit Anggaran untuk unit
kerja pelaksana anggaran sebagai dokumen dasar pengeluaran uang dari Kas
Daerah, jurnal yang harus dibuat adalah :

117

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik


No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan

Debet

Alokasi Apropriasi Belanja Pegawai


Alokasi Apropriasi Belanja Barang & Jasa
Alokasi Apropriasi Belanja Hibah
Alokasi Apropriasi Belanja Subsidi
Alokasi Apropriasi Belanja Bantuan Sosial
Alokasi Apropriasi Belanja Aset Tetap
Alokasi Apropriasi Belanja Tak Tersangka
Allotment Belanja Pegawai - Setda
Allotment Belanja Pegawai Din Kes
Allotment Belanja Pegawai Din Pend
Allotment Belanja Barang & Jasa - Setda
Allotment Belanja Barang & Jasa Din Kes
Allotment Belanja Barang & Jasa Din Pend
Allotment Belanja Hibah - Setda
Allotment Belanja Hibah Din Kes
Allotment Belanja Hibah Din Pend
Allotment Belanja Subsidi - Setda
Allotment Belanja subsidi- Din Kes
Allotment Belanja Subsidi Din Pend
Allotment Belanja Bantuan Sosial - Setda
Allotment Belanja Aset Tetap Din Kes
Allotment Belanja Aset Tetap Din Pend
Allotment Belanja Tak Tersangka - Setda.

28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000

Kredit

15.000.000
5.000.000
8.000.000
5.000.000
7.000.000
4.000.000
4.000.000
1.500.000
2.500.000
2.000.000
3.000.000
500.000
3.000.000
13.000.000
12.000.000
10.000.000

Pencatatan pada saat anggaran direalisasikan

Pada saat anggaran belanja direalisasikan maka akan ada dua cara pencairan dana
yaitu :
Pencairan dana melalui transaksi UYHD dengan menggunakan SPM pengisian
kas, yaitu adanya aliran kas dari Kas Daerah kepada Pemegang Kas pada unit
kerja yang bersangkutan; dan
Dengan menggunakan SPM-BT/LS (Langsung)
Untuk ilustrasi berikut, asumsi yang dipakai adalah dengan menggunakan sistem
pencatatan terpusat (sentralisasi) yaitu di Bendahara Umum Daerah sebagai unit
yang memegang fungsi perbendaharaan.
Misalnya, dari anggaran pendapatan yang telah disebutkan di atas, realisasinya
dalam tahun 20X1 adalah sebagai berikut :
No

1
2
3
4
5
6
7

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

Keterangan

Anggaran
Belanja

Realisasi
Belanja

Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan & Mesin
Tak Tersangka
Jumlah

28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
95.500.000

27.000.000
15.500.000
7.500.000
5.000.000
2.500.000
24.000.000
9.500.000
91.000.000

Penerbitan
SPM
Pengisian Kas

Penerbitan
SPM-BT/LS

Penyetoran
Sisa UYHD

0
15.500.000
8.000.000
5.500.000
2.500.000
0
9.500.000
41.000.000

27.000.000
0
0
0
0
24.000.000
0
51.000.000

0
0
500.000
500.000
0
0
0
1.000.000

Dari sisa UYHD yang disetor tersebut di atas diasumsikan UYHD dari Setda.

118

Akuntansi Pemerintah Daerah

Alokasi dari realisasi belanja tersebut pada unit kerja pelaksana anggaran adalah
sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

Setda

Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan dan Mesin
Tak Tersangka
Jumlah

14.000.000
5.000.000
3.500.000
1.500.000
2.500.000
13.000.000
9.500.000
49.000.000

Dinas Kesehatan

Dinas Pendidikan

5.000.000
7.000.000
1.500.000
3.000.000
0
11.000.000
0
27.500.000

8.000.000
3.500.000
2.000.000
500.000
0
0
0
14.000.000

Berdasarkan data-data tersebut maka jurnal yang harus dibuat adalah :


Jurnal pada saat diterbitkannya SPM pengisian kas kepada unit kerja pelaksana
anggaran.
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan
Kas di Pemegang Kas - Setda
Kas di Pemegang Kas Dinas Kesehatan
Kas di Pemegang Kas - Dinas Pendidikan
Kas di Kas Daerah

Debet
22.000.000
11.500.000
6.000.000

Kredit

39.500.000

Jurnal pada saat para pengguna anggaran mempertanggungjawabkan


pengeluaran-pengeluaran tersebut berdasarkan SPJ (Surat Pertanggung
jawaban):
No

Kode
Perkiraan

Keterangan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Belanja Tak Tersangka


Kas di Pemegang Kas - Setda
Kas di Pemegang Kas - Dinas Kesehatan
Kas di Pemegang Kas - Dinas Pendidikan

Barang dan Jasa


Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial

Debet

Kredit

15.500.000
7.000.000
5.000.000
2.500.000
9.500.000

22.000.000
11.500.000
6.000.000

Jurnal pada saat pengembalian sisa UYHD sebesar Rp. 1.000.000,00 melalui STS
oleh Setda ke Kas Daerah :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx

Keterangan
Kas di Kas Daerah
Kas di Pemegang Kas - Setda

Debet
1.000.000

Kredit

1.000.000

Jurnal untuk mencatat pengeluaran Belanja Pegawai dan Belanja Peralatan dan

Mesin melalui penerbitan SPM-LS :


No

Kode
Perkiraan

Keterangan

Debet

Kredit

119

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx

Belanja Pegawai
Belanja Peralatan dan Mesin
Kas di Kas Daerah

27.000.000
24.000.000
51.000.000

Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang harus dibuat pada saat tahun anggaran berakhir untuk
menutup perkiraan-perkiraan Apropriasi Belanja, Allotment Belanja dan realisasi
Belanja adalah sebagai berikut :
No

Kode
Perkiraan

1.

Debet

Kredit

Jurnal untuk menutup Anggaran Belanja :


xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

2.

120

Keterangan

Apropriasi Belanja Pegawai


Apropriasi Belanja Barang dan Jasa
Apropriasi Belanja Hibah
Apropriasi Belanja Subsidi
Apropriasi Belanja Bantuan Sosial
Apropriasi Belanja Peralatan dan Mesin
Apropriasi Belanja Tak Tersangka
Alokasi Apropriasi Belanja Pegawai
Alokasi Apropriasi Belanja Barang & Jasa
Alokasi Apropriasi Belanja Hibah
Alokasi Apropriasi Belanja Subsidi
Alokasi Apropriasi Belanja Bantuan Sosial
Alokasi Apropriasi Belanja Peralatan & Mesin
Alokasi Apropriasi Belanja Tak Tersangka

28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000

28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000

Jurnal untuk menutup Realisasi Belanja :


xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Allotment
Allotment
Allotment
Allotment
Allotment

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

Pegawai - Setda
Pegawai - Dinas Kesehatan
Pegawai - Dinas Pendidkan
Barang & Jasa - Setda
Barang & Jasa - Dinas Kesehatan

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Allotment Belanja Barang & Jasa Dinas Pendidikan


Allotment Belanja Hibah - Setda
Allotment Belanja Hibah - Dinas Keshatan
Allotment Belanja Hibah Dinas Pendidkan
Allotment Belanja Subsidi - Setda
Allotment Belanja Subsidi - Dinas Kesehatan
Allotment Belanja Subsidi - Dinas Pendidikan
Allotment Belanja Bantuan Sosial - Setda
Allotment Belanja Peralatan & Mesin - Setda
Allotment Belanja Peralatan & Mesin - Dinas
Kesehatan
Allotment Belanja Tak Tersangka - Setda
Belanja Pegawai
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Hibah
Belanja Subsidi
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Tak Tersangka
Surplus/Defisit Tahun Berjalan

15.000.000
5.000.000
8.000.000
5.000.000
7.000.000
4.000.000
4.000.000
1.500.000
2.500.000
2.000.000
3.000.000
500.000
3.000.000
13.000.000
12.000.000
10.000.000

27.000.000
24.000.000
15.500.000
7.000.000
5.000.000
2.500.000
9.500.000
4.500.000

Akuntansi Pemerintah Daerah

BAGI HASIL
Proses Pencatatan

Proses pencatatan bagi hasil pendapatan tidak jauh berbeda dengan pembukuan
pada perkiraan belanja yaitu melalui tahap-tahap saat APBD disahkan,
diterbitkannya SKO, realisasi pembagian bagi hasil pendapatan itu sendiri dan
dibuatnya jurnal penutup pada akhir tahun anggaran.
Ilustrasi proses pencatatan bagi hasil pendapatan diberikan berikut ini.
Dimisalkan, Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran bagi hasil pendapatan
pemerintah kabupaten/kota serta alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan,
jumlah anggaran bagi hasil pendapatan ke desa adalah sebagai berikut :
No
1
2
3

Keterangan

Anggaran

Bagi Hasil Pajak ke Desa


Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa
Jumlah

Realisasi

445.000.000
310.000.000
163.000.000
918.000.000

425.000.000
300.000.000
160.000.000
855.000.000

Berdasarkan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) yang diterbitkan


anggaran bagi hasil pendapatan tersebut adalah :
No
1
2
3

Keterangan

Setda

Bagi Hasil Pajak ke Desa


Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa
Jumlah

maka alokasi

Dinas Kesehatan

250.000.000
200.000.000
90.000.000
540.000.000

175.000.000
110.000.000
53.000.000
338.000.000

Dari data-data yang tersedia di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai
berikut :
Pencatatan pada saat terbitnya Perda APBD

Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan oleh pemerintah daerah
adalah menyangkut perkiraan-perkiraan Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan yang
dikredit dan Surplus/Defisit Tahun Berjalan di debet, yaitu sebagai berikut :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Bagi Hasil Pajak ke Desa
Apropriasi Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Apropriasi Bagih Hasil Pendapatan lain ke Desa

Debet
918.000.000

Kredit

445.000.000
310.000.000
163.000.000

Pencatatan pada saat anggaran dialokasikan melalui penerbitan SKO/OKA

Pada saat diterbitkannya SKO yang merupakan Otorisasi Kredit Anggaran untuk
unit kerja pelaksana anggaran sebagai dokumen dasar pengeluaran uang dari Kas
Daerah, jurnal yang harus dibuat menyangkut perkiraan Alokasi Apropriasi dan
Allotment yaitu sesuai dengan alokasi yang tercantum dalam SKO.

121

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

No

Kode
Perkiraan

Keterangan

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Alokasi Apropriasi Bagi Hasil Pajak ke Desa


Alokasi Apropriasi Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Alokasi Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan Lain ke Desa
Allotment Bagi Hasil Pajak ke Desa - Setda
Allotment Bagi Hasil Pajak ke Desa - Dinas
Kesehatan
Allotment Bagi Hasil Retribusi ke Desa - Setda
Allotment Bagi Hasil Retribusi ke Desa - Dinas
Kesehatan
Allotment Bagi Hasil Pndptn. Lain ke Desa-Setda
Allotment Bagi Hasil Pndptn. Lain ke Desa-Dinas Kes

Debet
425.000.000
310.000.000
143.000.000

Kredit

250.000.000
175.000.000
200.000.000
110.000.000
90.000.000
53.000.000

Pencatatan pada saat anggaran direalisasikan

Dimisalkan anggaran pendapatan di atas, realisasinya dalam tahun 20X1


adalah sebagai berikut :
No
1
2
3

Keterangan
Bagi Hasil Pajak ke Desa
Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa
Jumlah

Jumlah
400.000.000
285.000.000
133.000.000
818.000.000

Berdasarkan data-data realisasi anggaran pada masing-masing unit kerja tersebut


maka jurnal yang harus dibuat adalah :
No

Kode
Perkiraan

xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Keterangan
Bagi Hasil Pajak ke Desa
Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa
Kas di Kas Daerah

Debet

Kredit

400.000.000
285.000.000
133.000.000
818.000.000

Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang harus dibuat pada saat tahun anggaran berakhir untuk
menutup perkiraan-perkiraan Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan, Allotment Bagi Hasil
Pendapatan dan realisasi pengeluaran Bagi Hasil Pendapatan adalah sebagai berikut
:
No

Kode
Perkiraan

1.

Debet

Kredit

Jurnal untuk menutup Anggaran Bagi Hasil


Pendapatan :
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

122

Keterangan

Apropriasi Bagi Hasil Paja ke Desa


Apropriasi Bagi Hasil Retribusi ke Dea
Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan Lain ke Desa
Alokasi Apropriasi Bagi Hasil Pajak ke Desa
Alokasi Apropriasi Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Alokasi Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan Lain ke Desa

445.000.000
310.000.000
163.000.000

445.000.000
310.000.000
163.000.000

Akuntansi Pemerintah Daerah


2.

Jurnal untuk menutup Realisasi Belanja :


xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx

Allotment Bagi Hasil Pajak ke Desa - Setda


Allotment Bagi Hasil Pajak ke Desa - Dinas Kesehatan
Allotment Bagi Hasil Retribusi ke Desa - Setda
Allotment Bagi Hasil Retribusi ke Desa - Dinas Kesehatan
Allotment Bagi Hasil Pndptn. Lain ke Desa-Setda
Allotment Bagi Hasil Pndptn. Lain ke Desa-Dinas
Kesehatan
Bagi Hasil Pajak ke Desa
Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa
Surplus/Defisit Tahun Berjalan

250.000.000
175.000.000
200.000.000
110.000.000
90.000.000
53.000.000

400.000.000
285.000.000
133.000.000
63.000.000

Koreksi Kesalahan
Umumnya dalam bagi hasil pendapatan pemerintah provinsi ke kabupaten/kota atau
dari pemerintah kabupaten/kota ke desa jarang ditemui adanya kesalahan dalam
pembayaran bagi hasil pendapatan yang harus dikembalikan oleh penerima bagi
hasil kepada pemerintah daerah yang membaginya. Akan tetapi dapat saja terjadi
adanya kekurangan transfer bagi hasil dari pemerintah daerah kepada daerah
penerima. Apabila hal ini terjadi, maka ayat jurnal yang harus dibuat untuk
membetulkan koreksi tersebut adalah :
- Kesalahan atas kekurangan pembayaran bagi hasil dicatat sebagai penambahan
perkiraan bagi hasil yang bersangkutan.
- Kesalahan atas kelebihan pengeluaran bagi hasil dapat diperhitungkan dengan
pembagian bagi hasil tahun anggaran berikutnya.
CADANGAN
1. Pembentukan Dana Cadangan
Perkiraan yang terkait dengan pembentukan dana cadangan adalah sebagai
berikut :
Pada saat anggaran disahkan dan dijabarkan dalam penerbitan SKO :
- Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan,
- Alokasi Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan,
- Allotment Pembentukan Dana Cadangan,
- Surplus/Defisit Tahun Berjalan.
Pada saat realisasi pembentukan dana cadangan yaitu terjadinya aliran kas
keluar dari Kas Daerah :
- Pembentukan Dana Cadangan,
- Kas di Kas Daerah.
Pada saat dilakukan Jurnal Penutup pada akhir tahun anggaran maka selisih
yang terjadi dibukukan ke dalam perkiraan Surplus/Defisit Tahun Berjalan.
Ilustrasi di bawah merupakan contoh transaksi pembentukan dana cadangan.
Dimisalkan pemerintah daerah akan membangun aset tetap yang membutuhkan
dana yang sangat besar sehingga akan dibentuk dana cadangan. Sesuai dengan
Perda APBD tahun 20X1, jumlah dana cadangan yang akan dibentuk untuk

123

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

membiayai program tersebut adalah sebesar Rp. 500.000.000,00. SKO (Surat


Keputusan Otorisasi) yang diterbitkan untuk pelaksanaan pembentukan dana
cadangan adalah untuk unit kerja Dinas Setda.
Pencatatan pada saat terbitnya APBD

Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah sebagai berikut :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx

Keterangan
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan

Debet
500.000.000

Kredit

500.000.000

Pencatatan pada saat anggaran dialokasikan melalui penerbitan SKO

Jurnal yang dibuat pada saat SKO diterbitkan kepada Dinas AA adalah :
No

Kode
Perkiraan

Keterangan

1.

xx.xx
xx.xx

Alokasi Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan


Allotment Pembentukan Dana Cadangan-Setda

Debet

Kredit

500.000.000
500.000.000

Pencatatan pada saat anggaran direalisasikan

Asumsikan bahwa pada saat realisasi anggaran, jumlah pengeluaran kas dari Kas
Daerah tidak sama dengan anggarannya tetapi lebih kecil, yaitu sebesar Rp.
475.000.000,00. Jurnal yang perlu dibuat pada saat terjadi pengeluaran kas dari
Kas Daerah untuk pembentukan Dana Cadangan tersebut adalah :
No

Kode
Perkiraan

Keterangan

Debet

1.

xx.xx
xx.xx

Pembentukan Dana Cadangan


Kas di Kas Daerah

475.000.000

2.

xx.xx
xx.xx

Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan

475.000.000

Kredit

475.000.000
475.000.000

Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang dibuat pada saat tahun anggaran berakhir dan laporan
keuangan akan disusun adalah perkiraan-perkiraan sementara (perkiraan
nominal), yaitu :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx

Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan


Alokasi Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan

500.000.000

xx.xx
xx.xx
xx.xx

Allotment Pembentukan Dana Cadangan-Setda


Pembentukan Dana Cadangan
Surplus/Defisit Tahun Berjalan

500.000.000

2.

124

Keterangan

Debet

Kredit

500.000.000
475.000.000
25.000.000

Akuntansi Pemerintah Daerah

2. Pencairan Dana Cadangan


Perkiraan yang terkait dengan pencairan dana cadangan adalah sebagai berikut :
Pada saat anggaran disahkan dan dijabarkan dalam penerbitan SKO :
- Estimasi Pencairan Dana Cadangan,
- Estimasi Pencairan Dana Cadangan yang Dialokasikan,
- Alokasi Estimasi Pencairan Dana Cadangan,
- Surplus/Defisit Tahun Berjalan.
Pada saat realisasi pembentukan dana cadangan yaitu terjadinya aliran kas
keluar dari Kas Daerah :
- Pencairan Dana Cadangan
- Kas di Kas Daerah
- Perkiraan Dana Cadangan
- Perkiraan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
Pada saat dilakukan Jurnal Penutup pada akhir tahun anggaran, digunakan
perkiraan Surplus/Defisit Tahun Berjalan.
Ilustrasi di bawah ini berupa contoh transaksi pencairan dana cadangan.
Dimisalkan, setelah tiga tahun membentuk dana cadangan, pemerintah daerah
akan mencairkan dana cadangan tersebut. Sesuai dengan Perda APBD tahun
2006, jumlah dana cadangan yang akan dicairkan untuk membiayai program
tersebut adalah sebesar Rp. 350.000.000,00. SKO (Surat Keputusan Otorisasi)
yang diterbitkan untuk pelaksanaan pencairan dana cadangan adalah untuk unit
kerja Dinas AA.
Pencatatan pada saat terbitnya APBD

Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah sebagai berikut :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx

Keterangan
Estimasi Pencairan Dana Cadangan
Surplus/defisit tahun berjalan

Debet
350.000.000

Kredit

350.000.000

Jurnal yang dibuat hampir sama dengan perkiraan pendapatan yaitu dengan
membebankan perkiraan estimasi pencairan dana cadangan ke perkiraan
surplus/defisit tahun berjalan.
Pencatatan pada saat anggaran dialokasikan melalui penerbitan SKO

Jurnal yang dibuat pada saat SKO diterbitkan kepada Dinas AA untuk pencairan
dana cadangan adalah :
No

Kode
Perkiraan

Keterangan

1.

xx.xx

Estimasi
Pencairan
Dana
Cadangan
yang
Dialokasikan - Dinas AA
Alokasi Estimasi Pencairan Dana Cadangan

xx.xx

Debet

Kredit

30.000.000
350.000.000

Pencatatan pada saat anggaran direalisasikan

125

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

Jika diasumsikan bahwa pada saat pencairan dana cadangan, jumlah yang
dicairkan tidak sebesar anggaran tetapi lebih kecil yaitu sebesar Rp.
300.000.000,00. Jurnal yang perlu dibuat adalah :
No

Kode
Perkiraan

Keterangan

Debet

1.

xx.xx
xx.xx

Kas di Kas Daerah


Pencairan Dana Cadangan

300.000.000

2.

xx.xx
xx.xx

Diinvestasikan dalam Dana Cadangan


Dana Cadangan

300.000.000

Kredit

300.000.000

300.000.000

Karena pada saat pembentukannya, perkiraan Dana Cadangan di debet maka


pada saat terjadinya realisasi pencairan dana cadangan dengan sendirinya
perkiraan ini akan berkurang senilai jumlah kas yang dicairkan. Sebagai lawan
perkiraannya adalah perkiraan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan.
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang dibuat pada saat tahun anggaran berakhir dimana laporan
keuangan akan disusun adalah dengan menutup perkiraan-perkiraan sementara
(perkiraan nominal), yaitu :
No

Kode
Perkiraan

1.

xx.xx
xx.xx
xx.xx

2.

xx.xx
xx.xx

Keterangan
Surplus/Defisi Tahun Berjalant
Pencairan Dana Cadangan
Estimasi
Pencairan
Dana
DialokasikanDinas AA

Debet

Cadangan

Alokasi Estimasi Pencairan Dana Cadangan


Estimasi Pencairan Dana Cadangan

yang

Kredit

50.000.000
300.000.000
350.000.000
350.000.000
350.000.000

C. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


Laporan Realisasi Anggaran
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

126

Uraian
Pendapatan
- Pendapatan Perpajakan
- Pendapatan Negara Bukan Pajak
- Pendapatan Hibah
Belanja
- Belanja Operasi
- Belanja Modal
Transfer
- Dana Perimbangan
- Transfer Lainnya
Jumlah Belanja dan Transfer (5+8)
Surplus/Defisit (1-11)

Anggaran

Realisasi

(%)

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

Akuntansi Pemerintah Daerah


13
14
15
16
17
18
19

Pembiayaan
- Penerimaan
- Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri
- Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri
- Pengeluaran
Pembiayaan Neto (14-17)
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (12-18)

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

20x1
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

20x0
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

Neraca Pemerintah Daerah


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Uraian
Aset
- Aset Lancar
- Investasi Jangka Panjang
- Aset Tetap
- Aset Lainnya
Kewajiban
- Kewajiban Jangka Pendek
- Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas Dana
- Ekuitas Dana Lancar
- Ekuitas Dana Investasi
Jumlah kewajiban dan ekuitas dana

Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Uraian
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset
Nonkeuangan
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran
Kenaikan/Penurunan Kas (4+8+12+16)
Saldo Awal Kas di BUN
Saldo Akhir Kas di BUN

20x1
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

20x0
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

127

Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik

20
21
22

128

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran


Saldo Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Akhir Kas (19+20+21)

xx
xx
xx

xx
xx
xx

Anda mungkin juga menyukai