BAB
7
6
AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, seharusnya Saudara
bisa:
Menjelaskan ruang lingkup dan karakteristik
akuntansi pemerintah daerah
Memahami siklus akuntansi pemerintah
daerah
Melakukan pencatatan dan penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah
97
BAB VII
AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
A. Ruang Lingkup dan Karakteristik Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem akuntansi pemerintah daerah didasarkan pada peraturan perundangan
sebagai berikut:
1. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang
No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
2. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang
No 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah
3. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000
4. Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002
Karakteristik akuntansi pemerintah daerah adalah sebagai berikut:
Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah mencakup 3 hal:
1. Akuntabilitas, yakni mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
(khususnya keuangan) serta pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam rangka
pencapain tujuan yang telah ditetapkan melalaui laporan keuanagan secara
periodik.
2. Manajerial, yakni menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk
perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan
pengendalian yang efektif atas aset, hutang dan ekuitas dana.
3. Transaparansi, yakni menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi
masyarakat dalam rangka mewujudakn penyelenggaraan pemerintah yang
baik.
Asumsi dasar akuntansi keuangan Pemerintah Daerah mencakup hal-hal berikut:
1. Basis Kas, yakni pendapatan diakui pada saat dibukukan pada kas daerah dan
belanja diakui pada saat dikeluarkan dari kas daerah.
2. Asas universalitas, yakni semua pengeluaran harus tercantum dalam
anggaran.
3. Asas bruto, yakni tidak ada kompensasi antara penerimaan dan pengeluaran.
Artinya setiap penerimaan dicatat seluruhnya dalam pos penerimaan
denganjumlah kotor, tidak dikurangkan dari pengeluaran, sehingga informasi
total penerimaan dan total pengeluaran akan selalu tersedia.
4. Dana Umum, yakni unit pengelola APBD merupakan entitas fiskal dan
akuntansi yang mempertanggungjawabkan keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran daerah, termasuk aset, huatang dan ekuitas dana. Setiap dana
yang
digunakan
untuk
membiayai
kegiatan
khusus
dan
dipertanggungjawabkan secara khusus merupakan bagian tak terpisahkan
dari Dana Umum atau APBD.
98
Akuntansi Anggaran
Akuntansi Realisasi Anggaran
Pencatatan di Buku Besar dan Buku Pembantu
Pembuatan Neraca Percobaan
Penyusunan Jurnal Penyesuaian dan Penutup
Penyusunan Laporan Keuangan
C. Ilustrasi Transaksi
1. Akuntansi Anggaran
Penjurnalan pada akuntansi keuangan pemerintah daerah dimulai pada saat APBD
disahkan oleh DPRD dan dituangkan dalam bentuk Perda serta dikeluarkannya
Surat Ketetapan Otorisasi (SKO) atau Otorisasi Kredit Anggaran (OKA) atau
allotment.
Dimisalkan, suatu unit pemerintah daerah mempunyai data anggaran yang telah
disahkan oleh DPRD sbb:
99
3
4
Keterangan
Pendapatan :
- Pendapatan Pajak Daerah
- Pendapatan Retribusi Daerah
Jumlah Pendapatan
Belanja :
- Belanja Pegawai
- Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal :
- Belanja Gedung & Bangunan
- Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan
Jumlah Belanja
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Pembiayaan :
Penerimaan Pembiayaan :
- Penggunaan SiLPA
- Pinjaman Dalam Negeri
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan :
- Pembayaran Pokok Pinjaman kepada
Pem.erintah Pusat
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Netto
APBD
(dalam Rp)
OKA
(dalam Rp)
250.000.000
135.000.000
385.000.000
255.000.000
140.000.000
395.000.000
95.000.000
160.000.000
92.500.000
155.000.000
105.000.000
30.000.000
390.000.000
(5.000.000)
104.000.000
29.500.000
380.000.000
15.000.000
1.500.000
20.000.000
20.500.000
1.000.000
19.000.000
20.000.000
15.500.000
15.500.000
15.500.000
5.000.000
15.500.000
4.500.000
Dari data-data tersebut, diketahui bahwa dalam APBD yang telah disahkan,
Anggaran Belanjanya melebihi Anggaran Pendapatannya sehingga timbul Defisit
yaitu sebesar Rp 5.000.000,00. Untuk menutupi defisit, Pemda tersebut
merencanakan akan menggunakan SiLPA dan pinjaman dalam negeri, misalnya
dari perbankan. Penerimaan pembiayaan ini setelah dikurangi dengan kewajiban
pembayaran pokok pinjaman kepada Pemerintah Pusat tercermin dalam
Pembiayan Netto yaitu sebesar Rp. 5.000.000,- Jumlah inilah yang akan
digunakan untuk menutupi defisit. Tugas akuntan pemerintah adalah melakukan
pencatatan-pencatatan (dalam bentuk jurnal) atas dokumen akuntansi tersebut.
Catatan-catatan yang perlu dilakukan dicontohkan dalam uraian berikut. (Catatan:
angka-angka yang tercantum dalam jurnal-jurnal adalah dalam ribuah rupiah,
untuk kepraktisan)
1) Jurnal pada saat APBD Disahkan.
Pada saat APBD disahkan oleh DPRD, pencatatan yang perlu dilakukan adalah :
Jurnal Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja :
Estimasi Pendapatan Pajak Daerah ...
Estimasi Pendapatan Retribusi Daerah..
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Belanja Pegawai
Apropriasi Belanja Barang & Jasa ..
Apropriasi Belanja Gedung & Bangunan
Apropriasi Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan
100
250.000
135.000
5.000
95.000
160.000
105.000
30.000
1.500
20.000
15.500
5.000
100.000
155.000
40.000
100.000
255.000
140.000
92.500
155.000
104.000
29.500
60.000
32.500
105.000
50.000
70.000
34.000
29.500
20.000
20.000
15.500
15.500
101
Ret
Pasar
....
Kas di Kas Daerah ....
Pendapatan Dana Bagi Hasil PBB .......
25.000
25.000
5.000
5.000
30.000
30.000
Jurnal Pengeluaran Kas merupakan buku yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan transaksi-transaksi atau kejadian yang mengakibatkan
pengeluaran kas. Misalnya terjadi transaksi sebagai berikut :
(1) Pembayaran gaji pokok pegawai sebesar Rp. 275.000.000,00.
(2) Pembayaran pemakaian listrik kantor kepala daerah bulan Agustus 2003
sebesar Rp. 1.250.000,00
(3) Dibayar biaya perjalanan dinas kepala daerah ke kecamatan sebesar Rp.
2.500.000,00
Ayat-ayat jurnal atas transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Debet : Belanja Pegawai-Gaji Pokok Pegawai 275.000
Kredit :
Kas di Kas Daerah
275.000
2. Debet : Belanja Barang & Jasa-biaya listrik
Kredit :
Kas di Kas Daerah
1.250
2.500
3. Jurnal Umum
1.250
2.500
102
pendek yaitu bagian lancar utang jangka panjang (utang jangka panjang yang
telah jatuh tempo) dan sebagainya.
Dimisalkan, terdapat transaksi sebagai berikut :
1) Dijual kepada pegawai aset berupa motor dengan harga Rp. 2.250.000,00.
Pelunasan atas penjualan tersebut dibayar secara angsuran.
2) Diterima donasi berupa seperangkat Komputer dari Pemerintah Pusat senilai
Rp. 25.000.000,00.
Dari transaksi-transaksi tersebut di atas, ayat-ayat jurnal yang harus dibuat
dalam Jurnal Umum adalah sebagai berikut :
1) a. Debet: Tagihan Penjualan Angsuran
2.250
Kredit:
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
b. Debet: Diinvestasikan dalam Aset Tetap
2.250
Kredit: Peralatan dan Mesin
2)
2.250
2.250
25.000
25.000
Dalam situasi tertentu, dapat saja lebih dari dua rekening yang dipengaruhi
oleh suatu transaksi. Apabila terdapat transaksi sedemikian rupa, maka tidak
perlu dibuat catatan per ayat jurnal tapi dapat dilakukan sekaligus yang disebut
dengan ayat jurnal gabungan.
Dimisalkan, terdapat transaksi sebagai berikut :
-
Pembayaran
Pembayaran
Pembayaran
Pembayaran
Rp.
750.000,00
Rp. 9.000.000,00
Rp. 45.000.000,00
Rp. 7.000.000,00
Rp. 61.750.000,00
Atas transaksi tersebut di buat ayat jurnal gabungan pada jurnal pengeluaran kas
sebagai berikut :
Debet :
Kredit :
750
9.000
45.000
7.000
61.750
103
Tanggal
Keterangan
Jumlah (Rp)
Dibayar :
- Gaji pegawai bulan Oktober 20X1
- Tunjangan Keluarga
- Tunjangan jabatan
- Tunjangan Fungsional
- Tunjangan Beras
- Tunjangan PPh
Diterima penerimaan pajak dari Hotel Melati
Dibeli tunai kendaraan Minibus untuk operasional kantor
berupa minibus Kijang
Diterima pinjaman dari Pemerintah Pusat dengan jangka
waktu pelunasan 4 tahun
Dibeli persediaan ATK dari toko Baru
Diterima pajak Hiburan-tontonan sesuai SKP
Dibayar biaya listrik bulan September 20X1
Diterima pendapatan dari pajak pengambilan bahan galian
golongan C
Dibayar 100 % pembelian tanah dan bangunan dengan
rincian harga :
- Nilai Tanah
- Nilai bangunan
Diterima retribusi penggantian biaya cetak Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
Dibayar kepada Bank Dunia, cicilan pinjaman luar negeri
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
100.000.000,00
25.000.000,00
15.000.000,00
20.000.000,00
12.500.000,00
7.500.000,00
12.500.000,00
130.000.000,00
5.000.000.000,00
5.250.000,00
13.000.000,00
3.750.000,00
13
14
15
4.100.000,00
100.000.000,00
150.000.000,00
2.250.000,00
175.000.000,00
4.500.000,00
20.000.000,00
1.500.000,00
500.000,00
Ayat Jurnal
Belanja Pegawai-Gaji Pegawai
Belanja Pegawai-Tunjangan Keluarga
Belanja Pegawai-Tunjangan Jabatan
Belanja Pegawai-Tunjangan Fungsional
Belanja Pegawai-Tunjangan Beras
Belanja Pegawai-Tunjangan PPh
Kas di Kas Daerah
104
Tgl
Debet
100.000.000,00
25.000.000,00
15.000.000,00
20.000.000,00
12.500.000,00
7.500.000,00
12.500.000,00
Kredit
180.000.000,00
12.500.000,00
130.000.000,00
130.000.000,00
130.000.000,00
130.000.000,00
5.000.000.000,00
Pinjaman
dari
5.000.000.000,00
Pemerintah
5.000.000.000,00
5.250.000,00
5.250.000,00
13.000.000,00
3.750.000,00
4.100.000,00
10
Belanja Tanah
Belanja Gedung & Bangunan
Kas di Kas Daerah
Tanah
Gedung & Bangunan
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Kas di Kas Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah - Biaya
Penggantian Cetak KTP
4.100.000,00
100.000.000,00
150.000.000,00
100.000.000,00
150.000.000,00
250.000.000,00
250.000.000,00
2.250.000,00
2.250.000,00
12
4.500.000,00
4.500.000,00
1.500.000,00
15
13.000.000,00
3.750.000,00
11
14
5.000.000.000,00
175.000.000,00
175.000.000,00
4.500.000,00
Daerah-Pajak
4.500.000,00
1.500.000,00
500.0000,00
500.0000,00
Ayat jurnal yang dibuat tersebut dibukukan ke Jurnal Penerimaan Kas atau
Pengeluaran Kas, Jurnal Umum dan postingnya ke buku besar sampai dibuatnya
buku pembantu dan akan digambarkan di bawah ini.
105
Pencatatan transaksi dalam jurnal ini hanya transaksi yang berhubungan dengan
adanya aliran kas masuk
Pencatatan transaksi dalam jurnal ini hanya transaksi yang berhubungan dengan
adanya aliran kas keluar
Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL PENERIMAAN KAS
Tanggal
Kode Rek.
Lawan
1.1.1.01.0
1
1.4.1.01.0
1
1.1.1.01.0
1
1.1.1.06.0
1
1.1.2.03.0
1
1.1.4.01.0
3
1.1.1.04.0
1
U r aian
Ref.
Jumlah
(Rp)
Akumulasi
(Rp)
STS-035
12.500.000
1.100.000.000
1.112.500.000
NK-001
5.000.000.000
51.112.500.000
STS-036
13.000.000
51.125.500.000
STS-037
4.100.000
51.129.600.000
STS-038
2.250.000
51.131.850.000
STS-039
20.000.000
51.151.850.000
Pendapatan-Pajak Reklame
STS-040
1.500.000
51.152.350.000
Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL PENGELUARAN KAS
Tanggal
1
Kode Rek.
Lawan
2
2.1.1.03.01.1
2.1.1.03.02.1
2.1.1.03.03.1
2.1.1.03.04.1
2.1.1.03.05.1
2.1.1.03.06.1
2.3.9.01.01.1
2.1.2.01.02.1
2.1.2.02.01.1
2.3.1.01.01.1
2.3.6.01.01.1
2.3.12.02.01.
1
1.1.1.01
106
U r aian
Ref.
3
Saldo awal Oktober 2003 (asumsi)
Belanja Peg - Gaji Pokok
Belanja Peg - Tunj. Keluarga
Belanja Peg - Tunj. Jabatan
Belanja Peg - Tunj. Fungsional
Belanja Peg - Tunj. Beras
Belanja Peg - Tunj. PPh
Belanja Peralatan & Mesin-Kendaraan
Belanja Barang & Jasa-ATK
Belanja Barang & Jasa - Biaya Listrik
Belanja Tanah
Belanja Gedung & Bangunan
Belanja Peralatan & Mesin-Komputer
4
SPJ
SPJ
SPJ
SPJ
SPJ
SPJ
SPM-LS
SPJ
SPJ
SPM-LS
Pendapatan
Pajak
DaerahPengembalian Kelebihan Pajak Hotel
SPMP-001
SPJ
Jumlah
(Rp)
5
100.000.000
25.000.000
15.000.000
20.000.000
12.500.000
7.500.000
130.000.000
5.250.000
3.750.000
100.000.000
150.000.000
4.500.000
Akumulasi
(Rp)
6
450.000.000
550.000.000
575.000.000
590.000.000
610.000.000
622.500.000
630.000.000
760.000.000
765.250.000
769.000.000
869.000.000
1.019.000.000
1.023.500.000
500.000
1.023.000.000
Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL UMUM
Tanggal
Kode
Rekening
2
4.3.09.02
6.2.2.01
4.1.04.06
6.2.1.02
4.3.01.01
4.3.06.01
6.2.2.01
4.3.08.07
6.2.2.01
4.3.12.01
6.2.1.01
6.2.1.02
4.1.08.07
4.1.01.01
1.1.1.01
U r aian
Ref.
3
Peralatan & Mesin
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Dana YHD utk Pemb. Utang Jk. Pjg
Utang kepada Pemerintah Pusat
Tanah
Gedung & Bangunan
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Peralatan & Mesin
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Peralatan & Mesin
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Tagihan Penj. Angsuran-Rmh Dinas
Pendap. Pajak Daerah-Pajak Hotel
Kas di Kas Daerah
4
BM 01
Debet
(Rp)
5
130.000.000
BM 02
5.000.000.000
BM 04
100.000.000
150.000.000
BM 05
175.000.000
BM 06
4.500.000
BM 07
20.000.000
Kredit
(Rp)
6
130.000.000
5.000.000.000
250.000.000
175.000.000
4.500.000
20.000.000
SPMP
001
500.000
500.000
Refr.
2
JP-14
JP-14
No.
STS
3
0035
0036
Uraian
4
Saldo Awal (pindahan)
Penerimaan Pajak Hotel Melati
Penerimaan
pajak
Hiburan
Debit
Rp
5
Kredit
Rp
6
-
12.500.000
Saldo
Rp
7
275.000.000,
287.500.000
107
JP-14
0037
JP-14
0040
JP-14
SPMP
-01
tontonan
Penerimaan pajak bahan galian
golongan C
Penerimaan Pajak Reklame luar
ruang
Pengembalian kelebihan pendapatan pajak hotel
13.000.000
300.500.000
4.100.000
304.600.000
1.500.000
306.100.000
500.000
305.600.000
Refr.
2
JP-14
No.
STS
3
0038
Uraian
4
Saldo Awal (pindahan)
Penerimaan
retribusi
atas
penggantian biaya cetak KTP
Debit
Rp
5
Kredit
Rp
6
-
Saldo
Rp
7
125.000.000,
2.250.000
127.250.000
Refr.
2
JP-14
No.
STS
3
0039
Uraian
4
Saldo Awal (pindahan)
Penerimaan
angsuran
penjualan Rumah Dinas
Debit
Rp
5
Kredit
Rp
6
-
Saldo
Rp
7
43.000.000,
20.000.000
63.000.000
108
Tgl
Refr
2
No.
SKO
3
No.
SPM
4
No.
Cek
5
JK-17
012
042
000
5
Uraian
6
Saldo Awal
Gaji pokok
Tunj. Keluarga
Tunj. Jabatan
Tunj. Jabatan
Tunj. Beras
Tunj. PPh
Debit
Rp
7
100.000.000
25.000.000
15.000.000
20.000.000
12.500.000
7.500.000
Kredit
Rp
8
-
Saldo
Rp
9
1.365.000.000
1.465.000.000
1.490.000.000
1.505.000.000
1.525.000.000
1.645.500.000
1.653.000.000
4.3
Tgl
Refr
No.
SKO
No.
SPM
No.
Cek
Uraian
Debit
Rp
6
Saldo Awal
Pembelian mobil
minibus Kijang
Pembayaran
kontrak jalan
Pembelian meja
kerja
JK-17
005
015
JK-17
008
063
JK-17
010
045
008
Kredit
Rp
Saldo
Rp
8
-
9
255.000.000
130.000.000
385.000.000
250.000.000
633.000.000
4.500.000
637.500.000
Posting ke dalam buku besar perkiraan neraca, dapat diilustrasikan berikut ini.
Ilustrasi .. Posting ke dalam Buku Besar Perkiraan Neraca
Nama Rekening : Kas di Kas Daerah
4.1.01
Tgl
Keterangan
Ref
Kode Rekening :
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo awal
Belanja pegawai :
- Gaji Pokok
- Tunj. Keluarga
- Tunj. Fungsional
- Tunj. Beras
- Tunj. PPh
Penerimaan pajak hotel
Pembelian Kendaraan Kj
Penerimaan pajak hibrn
Pembelian ATK
Bayar biaya listrik
Penerimaan pjk galian C
Pembelian Tanah dan
Bangunan di Jl. Abadi
Retribusi biaya ctk KTP
Pembelian meja kerja
Angsuran Rumah Dinas
Penerimaan Pjk Reklame
Pengembalian pjk hotel
Jumlah
JK-17
JK-17
JK-17
JK-17
JK-17
JP-14
JK-17
JP-14
JK-17
JK-17
JP-14
JK-17
JP-14
JK-17
JP-14
JP-14
JP-14
Kredit
12.500.000
13.000.000
4.100.000
100.000.000
25.000.000
15.000.000
12.500.000
7.500.000
130.000.000
5.250.000
3.750.000
-
650.000.000
650.000.000
550.000.000
525.000.000
510.000.000
497.500.000
490.000.000
502.500.000
372.500.000
385.500.000
380.250.000
376.500.000
380.600.000
2.250.000
20.000.000
1.500.000
53.350.000
250.000.000
4.500.000
500.000
554.000.000
130.600.000
132.850.000
128.350.000
148.350.000
149.850.000
149.350.000
149.350.000
Kode Rekening :
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo awal
Tagihan pajak hiburan
JU-7
13.000.000
32.750.000
45.750.000
Kredit
-
109
Kode Rekening :
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo awal
Pembelian Tanah
Jalan Abadi
di
Kredit
2.300.000.000
100.000.000
2.400.000.000
JU-7
Kode Rekening :
Kredit
Saldo
Debet
Saldo awal
Pembelian Bangunan di
Jalan Abadi
JU-7
Kredit
4.300.000.000
150.000.000
2.450.000.000
Kode Rekening :
Kredit
Saldo
Debet
Saldo awal
Pembelian minibus kjg
Pembelian meja kantor
Diterima
sumbangan
buldozer dari pusat
JU-7
JU-7
130.000.000
4.500.000
JU-7
175.000.000
Kredit
775.000.000
905.000.000
909.500.000
1.084.500.000
Kode Rekening :
Kredit
Saldo
Debet
Saldo Awal
Pelunasan angsuran
JU-7
20.000.000
Kredit
150.000.000
130.000.000
Kode Rekening :
Kredit
Saldo
Debet
Saldo Awal
Penerimaan Utang dari
Pemerintah Pusat
JU-7
Kredit
-
5.000.000.000
5.000.000.000
Kode Rekening :
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo Awal
Pencadangan utk pajak
Hiburan
Piutang telah diterima
Pelunasan
angsuran
Rumah Dinas
JU-7
13.000.000
JU-7
13.000.000
33.000.000
JU-7
20.000.000
33.000.000
110
Kredit
-
33.000.000
46.000.000
Kode Rekening :
Kredit
Saldo
JU-7
130.000.000
JU-7
JU-7
JU-7
250.000.000
175.000.000
4.500.000
815.000.000
990.000.000
994.500.000
Kredit
435.000.000
565.000.000
JU-7
210.000.000
20.000.000
190.000.000
Buku pembantu adalah suatu buku atau formulir yang memberikan informasi
lebih rinci dari perkiraan-perkiraan yang ada dalam buku besar. Contoh salah satu
buku besar pembantu untuk perkiraan Aset Tetap.
Dimisalkan terdapat transaksi sebagai berikut :
Tanggal
Keterangan
Jumlah
324.000.000,00
89.000.000,00
135.000.000,00
35.000.000,00
5.500.000,00
3.000.000,00
4.000.000,00
Transaksi keuangan tersebut, selain dicatat dalam jurnal dan buku besar, juga
dicatat dalam buku besar pembantu.
Ilustrasi . Pencatatan ke dalam Buku Pembantu
PEMERINTAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA .....................
BUKU BESAR PEMBANTU PERALATAN dan MESIN
Kode Rekening : 4.3.09
Unit Kerja
: Dinas Pekerjaan Umum
Kode Unit Kerja : XX.XX.XX
Perkiraan :
Perkiraan :
Perkiraan :
Alat Berat
Alat Angkut
Alat Kantor &
Tgl
Kode Rek.:
Kode Rek.:
Rmh Tangga
4.3.08.01
4.3.09.01
Kode Rek.:
4.3.12.01
1
2
3
4
324.000.000
-
224.000.000
-
5.500.000
3.000.000
Perkiraan :
Alat Studio &
Komunikasi
Kode Rek.:
4.3.13.01
5
4.000.000
Perkiraan :
Keselamatan
Kerja
Kode Rek.:
4.3.19.01
6
35.000.000
-
Jumlah
7
324.000.000
224.000.000
35.000.000
5.500.000
7.000.000
111
324.000.000
224.000.000
8.500.000
4.000.000
35.000.000
595.500.000
PENDAPATAN
Misalnya, sesuai dengan Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran
pendapatan dan alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan serta realisasi
pendapatannya dalam tahun anggaran bersangkutan adalah sebagai berikut :
Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun 20X1 :
No
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Anggaran
Pajak Derah
Retribusi Daerah
Asli Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Hibah
Lain-lain
Jumlah
20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000
131.500.000
Realisasi
21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
35.000.000
27.000.000
10.000.000
8.000.000
136.000.000
Keterangan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Setda
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Asli Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Hibah
Lainnya
Jumlah
Dinas
Kesehatan
10.000.000
4.000.000
0
0
15.000.000
20.000.000
7.000.000
6.000.000
62.000.000
Dinas
Pendidikan
3.000.000
0
5.500.000
5.000.000
0
7.000.000
0
0
20.500.000
7.000.000
11.000.000
3.500.000
2.500.000
20.000.000
0
5.000.000
0
49.000.000
Selama tahun anggaran berjalan dan diakhir tahun anggaran, ternyata realisasi
pendapatan dari dinas-dinas tersebut adalah sebagai berikut :
Realisasi Pendapatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
112
Keterangan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pendapatan
Pajak Derah
Retribusi Daerah
Asli Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Hibah
Lainnya
Jumlah
Setda
8.000.000
6.000.000
0
0
15.000.000
20.000.000
6.000.000
8.000.000
63.000.000
Dinas
Kesehatan
6.000.000
0
7.000.000
4.000.000
0
7.000.000
0
0
24.000.000
Dinas
Pendidkan
7.000.000
12.000.000
4.000.000
2.000.000
20.000.000
0
4.000.000
0
49.000.000
Jumlah
21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
35.000.000
27.000.000
10.000.000
8.000.000
136.000.000
Dari data-data yang tersedia di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai
berikut :
Pencatatan pada saat terbitnya Perda APBD
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah menyangkut perkiraanperkiraan Estimasi Pendapatan, yaitu dengan jurnal sebagai berikut :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Estimasi Pendapatan Pajak Daerah
Estimasi Pendapatan Retribusi Daerah
Estimasi Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Estimasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Estiamsi Pendapatan Dana Alokasi Umum
Estimasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Estimasi Pendapatan Hibah
Estimasi Pendapatan Lainnya
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Debet
20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000
Kredit
131.500.000
Pencatatan pada saat terbitnya SKO atau Otorisasi Kredit Anggaran (OKA)
Pada saat diterbitkannya SKO yaitu alokasi anggaran kepada unit pelaksana
anggaran, maka perkiraan yang terpengaruh dengan adanya transaksi tersebut
adalah Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan dan Alokasi Estimasi Pendapatan.
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.
Est.
Debet
Kredit
10.000.000
3.000.000
7.000.000
4.000.000
11.000.000
5.500.000
3.500.000
5.000.000
2.500.000
15.000.000
20.000.000
20.000.000
7.000.000
7.000.000
5.000.000
6.000.000
20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000
113
Dari jurnal di atas maka dapat diketahui bahwa setelah SKO diterbitkan dan
anggaran dialokasikan ke masing-masing unit kerja pelaksana anggaran maka
perkiraan Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan akan di debet sebesar alokasi
anggaran pendapatan ke masing-masing unit kerja sedangkan perkiraan lawannya
adalah Alokasi Estimasi Pendapatan.
Pencatatan pada saat terjadinya realisasi penerimaan pendapatan
Jurnal untuk mencatat adanya penerimaan pendapatan pada Kas Daerah dalam
tahun anggaran berjalan sesuai dengan realisasi seperti tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Kas di Kas Daerah
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Dana Alokasi Umum
Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Pendapatan Hibah
Pendapatan Lainnya
Debet
Kredit
137.000.000
21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
37.000.000
26.000.000
10.000.000
8.000.000
Dari jurnal tersebut di atas terlihat bahwa pada saat realisasi penerimaan
pendapatan, jumlah yang dijurnal adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh Kas
Daerah.
Jurnal Penutup
Jurnal penutup dibuat apabila tahun anggaran berakhir yaitu pada saat akan
disusunnya laporan keuangan pemerintah daerah. Jurnal penutup pada dasarnya
adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menihilkan saldo-saldo perkiraan pendapatan,
belanja dan pembiayaan apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi untuk
tahun anggaran berikutnya.
Jurnal penutup yang harus dibuat adalah :
No
Kode
Perkiraan
1.
Debet
Kredit
114
Keterangan
20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
6.000.000
20.000.000
15.000.000
9.000.000
7.500.000
35.000.000
27.000.000
12.000.000
2.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
6.000.000
21.000.000
18.000.000
11.000.000
6.000.000
37.000.000
26.000.000
10.000.000
8.000.000
10.000.000
3.000.000
7.000.000
4.000.000
11.000.000
5.500.000
3.500.000
5.000.000
2.500.000
15.000.000
20.000.000
20.000.000
7.000.000
7.000.000
5.000.000
6.000.000
4.500.000
Jurnal pertama dibuat untuk menutup perkiraan Estimasi Pendapatan dan Alokasi
Estimasi Pendapatan. Nilai yang dicantumkan dalam perkiraan tersebut adalah
jumlah anggaran masing-masing perkiraan. Jurnal kedua dibuat untuk menutup
perkiraan realisasi Pendapatan dengan lawan perkiraannya Estimasi Pendapatan
yang Dialokasikan. Perkiraan pendapatan dicatat sesuai dengan jumlah realisasinya
sedangkan perkiraan Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan dicatat dengan jumlah
anggaran yang dialokasikan ke masing unit kerja pelaksana anggaran. Sesuai
dengan data yang tersedia, terjadi selisih lebih penerimaan pendapatan dengan
anggarannya. Selisih ini kemudian dibukukan dalam perkiraan Surplus/Defisit Tahun
Berjalan. Perkiraan ini akan di debet bila terjadi selisih kurang antara realisasi
pendapatan dengan anggarannya.
Koreksi Kesalahan
Koreksi kesalahan atas akuntansi anggaran dan realisasi pendapatan dapat timbul
dari hal-hal sebagai berikut :
Adanya Revisi APBD yang merubah jumlah anggaran pendapatan baik itu
menambah ataupun mengurangi anggaran pendapatan. Urut-urutan ayat jurnal
untuk pembetulan adanya revisi ini sama dengan pada saat APBD disahkan dan
diterbitkan SKO-nya dimana jumlah yang dicatat dalam setiap perkiraan
pendapatan akhirnya akan sama dengan jumlah anggaran yang tercantum dalam
Revisi APBD.
115
Misalnya, terhadap peneriman pendapatan pajak daerah yang berasal dari bea
balik nama kendaraan bermotor setelah dilakukan perhitungan ternyata
pendapatan tersebut terlalu besar diterima sejumlah Rp. 130.000.000,00. Apabila
terjadi realisasi pengembalian kelebihan penerimaan tersebut maka jurnal yang
harus dibuat adalah :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Pendapatan Pajak Daerah
Kas di Kas Daerah
Debet
130.000.000
Kredit
130.000.000
Apabila kesalahan ditemukan setelah laporan keuangan diterbitkan hal ini berarti
kesalahan diketahui pada tahun anggaran berikutnya. Misalnya, setelah dilakukan
perhitungan ternyata Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditransfer dari pemerintah
pusat masih kurang diterima oleh pemerintah daerah sehingga terdapat
kekurangan penerimaan DAU. Besarnya jumlah DAU yang belum diterima adalah
Rp. 250.000.000,00. Ayat jurnal yang harus dibuat apabila terjadi realisasi
transfer DAU dari pusat adalah :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Kas di Kas Daerah
SiLPA
Debet
250.000.000
Kredit
250.000.000
BELANJA
Misalnya, sesuai dengan Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran belanja serta
alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan, jumlah anggaran belanja
pemerintah daerah adalah sebagai berikut :
116
Keterangan
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Anggaran
Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan dan Mesin
Tak Tersangka
Jumlah
28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
95.500.000
Keterangan
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Setda
Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan dan Mesin
Tak Tersangka
Jumlah
15.000.000
5.000.000
4.000.000
2.000.000
3.000.000
13.000.000
10.000.000
52.000.000
Dinas
Kesehatan
5.000.000
7.000.000
1.500.000
3.000.000
0
12.000.000
0
27.500.000
Dinas
Pendidikan
8.000.000
4.000.000
2.500.000
500.000
0
0
0
15.000.000
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan oleh pemerintah daerah adalah
menyangkut perkiraan-perkiraan Apropriasi Belanja, yaitu dengan jurnal sebagai
berikut :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Belanja Pegawai
Apropriasi Belanja Barang dan Jasa
Apropriasi Belanja Hibah
Apropriasi Belanja Subsidi
Apropriasi Belanja Bantuan Sosial
Apropriasi Belanja Peralatan dan Mesin
Apropriasi Belanja Tak Tersangka
Debet
Kredit
95.500.000
28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
Pada saat diterbitkannya SKO yang merupakan Otorisasi Kredit Anggaran untuk unit
kerja pelaksana anggaran sebagai dokumen dasar pengeluaran uang dari Kas
Daerah, jurnal yang harus dibuat adalah :
117
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Debet
28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
Kredit
15.000.000
5.000.000
8.000.000
5.000.000
7.000.000
4.000.000
4.000.000
1.500.000
2.500.000
2.000.000
3.000.000
500.000
3.000.000
13.000.000
12.000.000
10.000.000
Pada saat anggaran belanja direalisasikan maka akan ada dua cara pencairan dana
yaitu :
Pencairan dana melalui transaksi UYHD dengan menggunakan SPM pengisian
kas, yaitu adanya aliran kas dari Kas Daerah kepada Pemegang Kas pada unit
kerja yang bersangkutan; dan
Dengan menggunakan SPM-BT/LS (Langsung)
Untuk ilustrasi berikut, asumsi yang dipakai adalah dengan menggunakan sistem
pencatatan terpusat (sentralisasi) yaitu di Bendahara Umum Daerah sebagai unit
yang memegang fungsi perbendaharaan.
Misalnya, dari anggaran pendapatan yang telah disebutkan di atas, realisasinya
dalam tahun 20X1 adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Keterangan
Anggaran
Belanja
Realisasi
Belanja
Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan & Mesin
Tak Tersangka
Jumlah
28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
95.500.000
27.000.000
15.500.000
7.500.000
5.000.000
2.500.000
24.000.000
9.500.000
91.000.000
Penerbitan
SPM
Pengisian Kas
Penerbitan
SPM-BT/LS
Penyetoran
Sisa UYHD
0
15.500.000
8.000.000
5.500.000
2.500.000
0
9.500.000
41.000.000
27.000.000
0
0
0
0
24.000.000
0
51.000.000
0
0
500.000
500.000
0
0
0
1.000.000
Dari sisa UYHD yang disetor tersebut di atas diasumsikan UYHD dari Setda.
118
Alokasi dari realisasi belanja tersebut pada unit kerja pelaksana anggaran adalah
sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Setda
Pegawai
Barang dan Jasa
Hibah
Subsidi
Bantuan Sosial
Peralatan dan Mesin
Tak Tersangka
Jumlah
14.000.000
5.000.000
3.500.000
1.500.000
2.500.000
13.000.000
9.500.000
49.000.000
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan
5.000.000
7.000.000
1.500.000
3.000.000
0
11.000.000
0
27.500.000
8.000.000
3.500.000
2.000.000
500.000
0
0
0
14.000.000
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Kas di Pemegang Kas - Setda
Kas di Pemegang Kas Dinas Kesehatan
Kas di Pemegang Kas - Dinas Pendidikan
Kas di Kas Daerah
Debet
22.000.000
11.500.000
6.000.000
Kredit
39.500.000
Kode
Perkiraan
Keterangan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Debet
Kredit
15.500.000
7.000.000
5.000.000
2.500.000
9.500.000
22.000.000
11.500.000
6.000.000
Jurnal pada saat pengembalian sisa UYHD sebesar Rp. 1.000.000,00 melalui STS
oleh Setda ke Kas Daerah :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Kas di Kas Daerah
Kas di Pemegang Kas - Setda
Debet
1.000.000
Kredit
1.000.000
Jurnal untuk mencatat pengeluaran Belanja Pegawai dan Belanja Peralatan dan
Kode
Perkiraan
Keterangan
Debet
Kredit
119
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Belanja Pegawai
Belanja Peralatan dan Mesin
Kas di Kas Daerah
27.000.000
24.000.000
51.000.000
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang harus dibuat pada saat tahun anggaran berakhir untuk
menutup perkiraan-perkiraan Apropriasi Belanja, Allotment Belanja dan realisasi
Belanja adalah sebagai berikut :
No
Kode
Perkiraan
1.
Debet
Kredit
2.
120
Keterangan
28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
28.000.000
16.000.000
8.000.000
5.500.000
3.000.000
25.000.000
10.000.000
Allotment
Allotment
Allotment
Allotment
Allotment
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Pegawai - Setda
Pegawai - Dinas Kesehatan
Pegawai - Dinas Pendidkan
Barang & Jasa - Setda
Barang & Jasa - Dinas Kesehatan
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
15.000.000
5.000.000
8.000.000
5.000.000
7.000.000
4.000.000
4.000.000
1.500.000
2.500.000
2.000.000
3.000.000
500.000
3.000.000
13.000.000
12.000.000
10.000.000
27.000.000
24.000.000
15.500.000
7.000.000
5.000.000
2.500.000
9.500.000
4.500.000
BAGI HASIL
Proses Pencatatan
Proses pencatatan bagi hasil pendapatan tidak jauh berbeda dengan pembukuan
pada perkiraan belanja yaitu melalui tahap-tahap saat APBD disahkan,
diterbitkannya SKO, realisasi pembagian bagi hasil pendapatan itu sendiri dan
dibuatnya jurnal penutup pada akhir tahun anggaran.
Ilustrasi proses pencatatan bagi hasil pendapatan diberikan berikut ini.
Dimisalkan, Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran bagi hasil pendapatan
pemerintah kabupaten/kota serta alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan,
jumlah anggaran bagi hasil pendapatan ke desa adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
Keterangan
Anggaran
Realisasi
445.000.000
310.000.000
163.000.000
918.000.000
425.000.000
300.000.000
160.000.000
855.000.000
Keterangan
Setda
maka alokasi
Dinas Kesehatan
250.000.000
200.000.000
90.000.000
540.000.000
175.000.000
110.000.000
53.000.000
338.000.000
Dari data-data yang tersedia di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai
berikut :
Pencatatan pada saat terbitnya Perda APBD
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan oleh pemerintah daerah
adalah menyangkut perkiraan-perkiraan Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan yang
dikredit dan Surplus/Defisit Tahun Berjalan di debet, yaitu sebagai berikut :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Bagi Hasil Pajak ke Desa
Apropriasi Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Apropriasi Bagih Hasil Pendapatan lain ke Desa
Debet
918.000.000
Kredit
445.000.000
310.000.000
163.000.000
Pada saat diterbitkannya SKO yang merupakan Otorisasi Kredit Anggaran untuk
unit kerja pelaksana anggaran sebagai dokumen dasar pengeluaran uang dari Kas
Daerah, jurnal yang harus dibuat menyangkut perkiraan Alokasi Apropriasi dan
Allotment yaitu sesuai dengan alokasi yang tercantum dalam SKO.
121
No
Kode
Perkiraan
Keterangan
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Debet
425.000.000
310.000.000
143.000.000
Kredit
250.000.000
175.000.000
200.000.000
110.000.000
90.000.000
53.000.000
Keterangan
Bagi Hasil Pajak ke Desa
Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa
Jumlah
Jumlah
400.000.000
285.000.000
133.000.000
818.000.000
Kode
Perkiraan
xx.xx
xx.xx
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Bagi Hasil Pajak ke Desa
Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa
Kas di Kas Daerah
Debet
Kredit
400.000.000
285.000.000
133.000.000
818.000.000
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang harus dibuat pada saat tahun anggaran berakhir untuk
menutup perkiraan-perkiraan Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan, Allotment Bagi Hasil
Pendapatan dan realisasi pengeluaran Bagi Hasil Pendapatan adalah sebagai berikut
:
No
Kode
Perkiraan
1.
Debet
Kredit
122
Keterangan
445.000.000
310.000.000
163.000.000
445.000.000
310.000.000
163.000.000
250.000.000
175.000.000
200.000.000
110.000.000
90.000.000
53.000.000
400.000.000
285.000.000
133.000.000
63.000.000
Koreksi Kesalahan
Umumnya dalam bagi hasil pendapatan pemerintah provinsi ke kabupaten/kota atau
dari pemerintah kabupaten/kota ke desa jarang ditemui adanya kesalahan dalam
pembayaran bagi hasil pendapatan yang harus dikembalikan oleh penerima bagi
hasil kepada pemerintah daerah yang membaginya. Akan tetapi dapat saja terjadi
adanya kekurangan transfer bagi hasil dari pemerintah daerah kepada daerah
penerima. Apabila hal ini terjadi, maka ayat jurnal yang harus dibuat untuk
membetulkan koreksi tersebut adalah :
- Kesalahan atas kekurangan pembayaran bagi hasil dicatat sebagai penambahan
perkiraan bagi hasil yang bersangkutan.
- Kesalahan atas kelebihan pengeluaran bagi hasil dapat diperhitungkan dengan
pembagian bagi hasil tahun anggaran berikutnya.
CADANGAN
1. Pembentukan Dana Cadangan
Perkiraan yang terkait dengan pembentukan dana cadangan adalah sebagai
berikut :
Pada saat anggaran disahkan dan dijabarkan dalam penerbitan SKO :
- Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan,
- Alokasi Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan,
- Allotment Pembentukan Dana Cadangan,
- Surplus/Defisit Tahun Berjalan.
Pada saat realisasi pembentukan dana cadangan yaitu terjadinya aliran kas
keluar dari Kas Daerah :
- Pembentukan Dana Cadangan,
- Kas di Kas Daerah.
Pada saat dilakukan Jurnal Penutup pada akhir tahun anggaran maka selisih
yang terjadi dibukukan ke dalam perkiraan Surplus/Defisit Tahun Berjalan.
Ilustrasi di bawah merupakan contoh transaksi pembentukan dana cadangan.
Dimisalkan pemerintah daerah akan membangun aset tetap yang membutuhkan
dana yang sangat besar sehingga akan dibentuk dana cadangan. Sesuai dengan
Perda APBD tahun 20X1, jumlah dana cadangan yang akan dibentuk untuk
123
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah sebagai berikut :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Surplus/Defisit Tahun Berjalan
Apropriasi Pembentukan Dana Cadangan
Debet
500.000.000
Kredit
500.000.000
Jurnal yang dibuat pada saat SKO diterbitkan kepada Dinas AA adalah :
No
Kode
Perkiraan
Keterangan
1.
xx.xx
xx.xx
Debet
Kredit
500.000.000
500.000.000
Asumsikan bahwa pada saat realisasi anggaran, jumlah pengeluaran kas dari Kas
Daerah tidak sama dengan anggarannya tetapi lebih kecil, yaitu sebesar Rp.
475.000.000,00. Jurnal yang perlu dibuat pada saat terjadi pengeluaran kas dari
Kas Daerah untuk pembentukan Dana Cadangan tersebut adalah :
No
Kode
Perkiraan
Keterangan
Debet
1.
xx.xx
xx.xx
475.000.000
2.
xx.xx
xx.xx
Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
475.000.000
Kredit
475.000.000
475.000.000
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang dibuat pada saat tahun anggaran berakhir dan laporan
keuangan akan disusun adalah perkiraan-perkiraan sementara (perkiraan
nominal), yaitu :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
500.000.000
xx.xx
xx.xx
xx.xx
500.000.000
2.
124
Keterangan
Debet
Kredit
500.000.000
475.000.000
25.000.000
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah sebagai berikut :
No
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Estimasi Pencairan Dana Cadangan
Surplus/defisit tahun berjalan
Debet
350.000.000
Kredit
350.000.000
Jurnal yang dibuat hampir sama dengan perkiraan pendapatan yaitu dengan
membebankan perkiraan estimasi pencairan dana cadangan ke perkiraan
surplus/defisit tahun berjalan.
Pencatatan pada saat anggaran dialokasikan melalui penerbitan SKO
Jurnal yang dibuat pada saat SKO diterbitkan kepada Dinas AA untuk pencairan
dana cadangan adalah :
No
Kode
Perkiraan
Keterangan
1.
xx.xx
Estimasi
Pencairan
Dana
Cadangan
yang
Dialokasikan - Dinas AA
Alokasi Estimasi Pencairan Dana Cadangan
xx.xx
Debet
Kredit
30.000.000
350.000.000
125
Jika diasumsikan bahwa pada saat pencairan dana cadangan, jumlah yang
dicairkan tidak sebesar anggaran tetapi lebih kecil yaitu sebesar Rp.
300.000.000,00. Jurnal yang perlu dibuat adalah :
No
Kode
Perkiraan
Keterangan
Debet
1.
xx.xx
xx.xx
300.000.000
2.
xx.xx
xx.xx
300.000.000
Kredit
300.000.000
300.000.000
Kode
Perkiraan
1.
xx.xx
xx.xx
xx.xx
2.
xx.xx
xx.xx
Keterangan
Surplus/Defisi Tahun Berjalant
Pencairan Dana Cadangan
Estimasi
Pencairan
Dana
DialokasikanDinas AA
Debet
Cadangan
yang
Kredit
50.000.000
300.000.000
350.000.000
350.000.000
350.000.000
126
Uraian
Pendapatan
- Pendapatan Perpajakan
- Pendapatan Negara Bukan Pajak
- Pendapatan Hibah
Belanja
- Belanja Operasi
- Belanja Modal
Transfer
- Dana Perimbangan
- Transfer Lainnya
Jumlah Belanja dan Transfer (5+8)
Surplus/Defisit (1-11)
Anggaran
Realisasi
(%)
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Pembiayaan
- Penerimaan
- Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri
- Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri
- Pengeluaran
Pembiayaan Neto (14-17)
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (12-18)
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
20x1
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
20x0
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Uraian
Aset
- Aset Lancar
- Investasi Jangka Panjang
- Aset Tetap
- Aset Lainnya
Kewajiban
- Kewajiban Jangka Pendek
- Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas Dana
- Ekuitas Dana Lancar
- Ekuitas Dana Investasi
Jumlah kewajiban dan ekuitas dana
Uraian
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset
Nonkeuangan
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
=Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran
Kenaikan/Penurunan Kas (4+8+12+16)
Saldo Awal Kas di BUN
Saldo Akhir Kas di BUN
20x1
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
20x0
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
127
20
21
22
128
xx
xx
xx
xx
xx
xx