Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Topik
: Keperawatan Maternitas
Subtopik
Sasaran
: 15.00 WIB
: 20 menit
Waktu
4 menit
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan:
Kegiatan Perserta
a) Memberi salam
Menjawab salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan
Mendengarkan dan
penyuluhan
memperhatikan
d) menyebutkan materi/pokok
2
10 menit
Menyimak dan
memperhatikan
4 menit
2 menit
Menjawab salam
Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terima kasih dan
salam
KOLOSTRUM
A. Pengertian
Kolostrum adalah cairan pertama yang disekresi oleh kelenjar payudara
(Soetjiningsih, 1997). Kolostrum adalah ASI stadium I dari hari pertama sampai hari
keempat. Kolostrum adalah cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan
berprotein tinggi yang keluar dari hari pertama sampai hari keempat atau ketujuh setelah
melahirkan (Utami Roesli, 2004).
Kolostrum adalah susu awal yang terdapat dari 1 - 3 hari selepas ibu melahirkan anak.
Kolostrum berwarna kekuning-kuningan lebih kental karena lebih banyak mengandung
protein dan vitamin A serta zat kekebalan tubuh yang penting untuk melindungi bayi dan
penyakit infeksi. Kolostrum ini merupakan penahar yang dapat membersihkan zat - zat
yang tak terpakai pada usus bayi baru lahir, dan mempersiapkan saluran pencernaan bagi
makanan.
Dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran, kolostrum keluar dari payudara untuk
diminum bayi. Kolostrum tidak bisa diproduksi secara sintetis!. Jumlah kolostrum
memang tidak banyak. Kolostrum hanya tersedia mulai hari pertama hingga maksimal hari
ketiga atau keempat. Dalam 24 jam ibu bisa menghasilkan 150 - 300 ml.
B. Kandungan Kolostrum
Kolostrum mengandung protein tinggi, sedangkan kadar karbohidrat dan lemaknya
rendah, juga mengandung zat anti infeksi 10 - 17 kali lebih banyak dibanding ASI matur.
Total energinya lebih rendah dibandingkan ASI matur. Kolostrum penuh dengan zat
antibody (zat pertahanan tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh) dan
immunoglobulin (zat kekebalan tubuh untuk melawan infeksi penyakit. Zat kebal yang ada
antara lain adalah: IgA dan sel darah putih. Kolostrum amat rendah lemak, karena bayi
baru lahir memang tidak mudah mencerna lemak. 1 sendok teh kolostrum memiliki nilai
gizi sesuai dengan kurang lebih 30 cc susu formula. Usus bayi dapat menyerap 1 sendok
teh kolostrum tanpa ada yang terbuang, sedangkan untuk 30 cc susu formula yang
diisapnya, hanya satu sendok teh sajalah yang dapat diserap ususnya.
Pada hari pertama kolostrum mungkin hanya diperoleh 30 cc. Namun, dalam
setiap tetesnya terdapat berjuta-juta satuan zat antibodi. SIgA adalah antibodi yang hanya
terdapat dalam ASI. Kandungan SIgA dalam kolostrum pada hari pertama adalah 800
gr/100 cc. Selanjutnya mulai berkurang menjadi 600 gr/100 cc pada hari kedua, 400
gr/100 cc pada hari ketiga, dan 200 gr/100 cc pada hari keempat.
Kandungan dari kolostrum antara lain:
Protein : 8,5%
Lemak : 2,5%
Karbohidarat : 3,5%
Garam dan Mineral : 0,4%
Air : 85,1%
Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit.
Leukosit (sel darah putih)
Sisa epitel yang mati.
Kekebalan bayi akan bertambah dengan adanya kandungan zat-zat dan vitamin
yang terdapat pada air susu ibu tersebut, serta volume kolostrum yang meningkat dan
ditambah dengan adanya isapan bayi baru lahir secara terus menerus. Hal ini yang
mengharuskan bayi segera setelah lahir ditempelkan ke payudara ibu, agar bayi dapat
sesering mungkin menyusui. Kandungan kolostrum ini yang tidak diketahui ibu sehingga
banyak ibu dimasa setelah persalinan, tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir
karena pengetahuan tentang kandungan kolostrum itu tidak ada.
C. Pembentukan Kolostrum
Tubuh ibu mulai memproduksi kolostrum pada saat usia kehamilan tiga sampai empat
bulan. Tapi umumnya para ibu tidak memproduksinya kecuali saat ASI ini bocor sedikit
menjelang akhir kehamilan. Pada tiga sampai empat bulan kehamilan, prolaktin dari
adenohipofise (hipofiseanterior) mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan
kolostrum. Pada masa ini pengeluaran kolostrum masih dihambat oleh estrogen dan
progesterone, tetapi jumlah prolaktin meningkat hanya aktivitas dalam pembuatan
kolostrum yang ditekan. Pada trimester kedua kehamilan, laktogen plasenta mulai
merangsang pembuatan kolostrum. Keaktifan dari rangsangan hormon-hormon terhadap
pengeluaran air susu telah
melahirkan bayi berumur empat bulan dimana bayinya meninggal tetap keluar kolostrum.
D. Manfaat Kolostrum
Kolostrum sangat penting bagi pertahanan tubuh bayi karena kolostrum merupakan
imunisasi pertama bagi bayi.
Manfaat kolostrum antara lain (Utami Roesli, 2004) :
1. Membantu mengeluarkan mekonium dariusus bayi karena kolostrum merupakan
pencahar (pembersih ususbayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa
usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
2. Melindungi bayi dari diare karena kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh 103.
4.
5.
6.
n. Jika
kolostrum
dapat
diperdagangkan
secara
komersial
dengan
kandungan
immunoglobulin dan antibody didalamnya maka harga kolostrum mencapai 80 dolar per
30 cc.
Daftar Pustaka
Noor, H. (2010). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Kolostrum pada
Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai Tahun 2010. Dari Media
Kebidanan Makassar, diperoleh 10 Feb 2015.
Papona, Novita. (2013). Hubungan pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Pemberian
Kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Ulu Kec.Siau Timur Kab.Kepulauan
Sintaro. Dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2219/1776, diperoleh
10 Feb 2015.
Pitri.(2009). Insiasi Menyusu Dini (Plus ASI eksklusif). Cetakan ke-2. Jakarta: Pustaka
Bunda.
Pusat data dan informasi perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia. (2003). Menyusui dan
laktasi. Jakarta: Pusdiknakes.
Roesli, U. (2008). Menyusui Dini. Cetakan I. Jakarta : Pustaka Bunda.
Rosa,
Rini
Dwiyana.
(2013).
Kolostrum
Untuk
Bayi.
Dari
STASE MATERNITAS
OLEH
ELISA BR S DEPARI
NIM: 04064891416058