Anda di halaman 1dari 5

UI

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya termasuk dalam fakultas rumpun Ilmu Sosial dan
Humaniora Universitas Indonesia, terdiri dari Program Studi Arab, Program Studi
Belanda, Program Studi Cina, Program Studi Sastra Daerah (Jawa), Program Studi
Indonesia, Program Studi Inggris, Program Studi Jepang, Program Studi Jerman,
Program Studi Prancis, Program Studi Rusia, Program Studi Sejarah, Program Studi
Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Program Studi Filsafat, Program Studi Arkeologi,
dan Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea.
PS Arkeologi
Arkeologi, berasal dari bahasa Yunani, archaeo yang berarti "kuna" dan logos,
"ilmu". Nama alternatif arkeologi adalah ilmu sejarah kebudayaan material.
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi
penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya
bendawi, seperti kapak batu dan bangunan candi) dan ekofak (benda lingkungan,
seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil) maupun fitur (artefaktual yang tidak
dapat dilepaskan dari tempatnya (situs arkeologi). Teknik penelitian yang khas
adalah penggalian (ekskavasi) arkeologis, meskipun survei juga mendapatkan porsi
yang cukup besar.
Tujuan arkeologi beragam dan menjadi perdebatan yang panjang. Di antaranya
adalah yang disebut dengan paradigma arkeologi, yaitu menyusun sejarah
kebudayaan, memahami perilaku manusia, serta mengerti proses perubahan
budaya. Karena bertujuan untuk memahami budaya manusia, maka ilmu ini
termasuk ke dalam kelompok ilmu humaniora. Meskipun demikian, terdapat
berbagai ilmu bantu yang digunakan, antara lain sejarah, antropologi, geologi
(dengan ilmu tentang lapisan pembentuk bumi yang menjadi acuan relatif umur
suatu temuan arkeologis), geografi, arsitektur, paleoantropologi dan bioantropologi,
fisika (antara lain dengan karbon c-14 untuk mendapatkan pertanggalan mutlak),
ilmu metalurgi (untuk mendapatkan unsur-unsur suatu benda logam), serta filologi
(mempelajari naskah lama).
Arkeologi pada masa sekarang merangkumi berbagai bidang yang berkait. Sebagai
contoh, penemuan mayat yang dikubur akan menarik minat pakar dari berbagai
bidang untuk mengkaji tentang pakaian dan jenis bahan digunakan, bentuk keramik
dan cara penyebaran, kepercayaan melalui apa yang dikebumikan bersama mayat
tersebut, pakar kimia yang mampu menentukan usia galian melalui cara seperti
metoda pengukuran karbon 14. Sedangkan pakar genetik yang ingin mengetahui
pergerakan perpindahan manusia purba, meneliti DNAnya.
Secara khusus, arkeologi mempelajari budaya masa silam, yang sudah berusia tua,
baik pada masa prasejarah (sebelum dikenal tulisan), maupun pada masa sejarah
(ketika terdapat bukti-bukti tertulis). Pada perkembangannya, arkeologi juga dapat

mempelajari budaya masa kini, sebagaimana dipopulerkan dalam kajian budaya


bendawi modern (modern material culture).
Karena bergantung pada benda-benda peninggalan masa lalu, maka arkeologi
sangat membutuhkan kelestarian benda-benda tersebut sebagai sumber data. Oleh
karena itu, kemudian dikembangkan disiplin lain, yaitu pengelolaan sumberdaya
arkeologi (Archaeological Resources Management), atau lebih luas lagi adalah
pengelolaan sumberdaya budaya (CRM, Culture Resources Management).
PS Ilmu Perpus n informasi
Ilmu perpustakaan (Inggris: library science) adalah bidang interdisipliner yang
menggabungkan ilmu sosial, ilmu hukum, dan ilmu terapan untuk mempelajari topik
yang berkaitan dengan perpustakaan. Ilmu perpustakaan ini mempelajari mengenai
cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan, dan penyebarluasan sumber
informasi yang ada di suatu perpustakaan, serta berkaitan dengan nilai ekonomi
dan politis dari informasi pada umumnya.
Pada mulanya ilmu perpustakaan lebih membahas mengenai ilmu pengarsipan. Hal
ini berkaitan dengan cara penataan sumber informasi dengan sistem klasifikasi
perpustakaan dan teknologi untuk mendukung maksud ini. Topik ini juga berkaitan
dengan bagaimana pengguna jasa informasi ini mengakses, menelusuri, dan
memanfaatkan informasi. Dan satu aspek lagi yang tidak kalah penting adalah etika
dalam penataan dan pelayanan informasi, serta status legal dari suatu
perpustakaan sebagai sumber informasi.
Secara akademis, mata kuliah dalam ilmu perpustakaan biasanya meliputi:
manajemen koleksi, sistem informasi dan teknologi, kataloging, klasifikasi, cara
pengawetan, referensi, statistika dan manajemen. Ilmu perpustakaan juga
berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, oleh karena itu
topik tentang sistem informasi manajemen, manajemen basis data, arsitektur
informasi, dan manajemen pengetahuan juga menjadi bagian mata kuliah penting
dalam pembahasan ilmu perpustakaan menuju suatu perpustakaan digital.
Kompetensi dan Keahlian yang akan diperoleh?
Lulusan Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan (Information Science and
Librarianship) akan memiliki banyak kompetensi dan keahlian yang dapat
digunakan untuk berprofesi dan bekerja di perusahaan atau lembaga pemerintah,
atau untuk berwiraswasta (enterpreunership). Kompetensi utama yang akan
diperoleh adalah sebagai berikut:
Menghasilkan dan mengelola informasi dalam format analog dan digital.
Mengelola dan merancang basis data.
Manajemen Lembaga Perpustakaan dan Pusat Informasi.

Media and Information Preservation.


Menjalankan program Pelestarian Media dan Informasi.
Mengelola dan menyediakan Layanan Arsip dan Dokumentasi.
Merancang dan mengelola program Public Relations untuk Lembaga Perpustakaan
dan Pusat Informasi.
Melakukan, mengatur dan mengevaluasi Pemasukan Data dan Penelusuran
Informasi.
Merancang dan mengelola program Marketing Informasi dan Lembaga
Perpustakaan.

Terdapat empat keahlian dan kompetensi khusus yang dapat dipilih oleh mahasiswa
pada semester ke 5 sesuai dengan minat dan prospek yang direncanakan. Keahlian
tersebut adalah:
Manajemen Sumber Daya Informasi.
Manajemen Pusat Informasi dan Perpustakaan.
Marketing Informasi.
Manajemen Dokumentasi dan Arsip.
Kemampuan Dasar yang Harus dimiliki?
Karena bidang ilmu yang disampaikan dan keahlian yang diciptakan dalam bidang
kepustakakan dan manajemen informasi sangat berkaitan dengan teknologi
informasi, calon mahasiswa yang berminat untuk kuliah di Program Sarjana Ilmu
Informasi dan Perpustakaan disyaratkan untuk memiliki pengetahuan dasar dan
keahlian dalam hal berikut:
Terbiasa menggunakan jaringan Internet untuk mengakses, menghimpun dan
berbagi informasi.
Selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi.
Mengenal dan terbiasa menggunakan teknologi multimedia.
Berbahasa Inggris secara aktif baik berbicara dan menulis.
Memiliki alamat e-mail sendiri atau alamat lain di Internet.
Memiliki keterampilan komunikasi.
FILSAFAT

Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu[1]. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat,
asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam
dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan
ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti:
apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah,
bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan,
memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan
validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macammacam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta
implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu
pengetahuan itu sendiri.
UNPAD
- Sastra Indonesia
- Sastra Sunda - Ilmu Sejarah - Sastra Jepang- Sastra Inggris- Sastra Perancis- Sastra
Jerman- Sastra Arab- Sastra Rusia
UGM (Faculty of Arts and humanities)

UB (Faculty of Culture studies)

Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang berpusat pada penelitian


variasi kebudayaan di antara kelompok manusia. Antropologi budaya
mengumpulkan data mengenai proses ekonomi dan politik global atas budaya lokal.
Para antropolog budaya menggunakan berbagai metode, termasuk pengamatan
partisipatif (participant observation), wawancara dan angket statistik. Penelitian
mereka sering dikatakan pekerjaan lapangan karena sang antropolog harus
menetap untuk waktu yang cukup lama di lapangan penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai