Anda di halaman 1dari 38

BAB 2

EKONOMI TRANSPORTASI
MATA KULIAH : DASAR REKAYASA TRANPORTASI

Disusun oleh :

NAMA

KELAS C

AGUNG HARI NUGRAHA


AKHMAD REYHAN
ART PONGTULURAN
FATHUR RAHMAN F
RISKI PAKERTI
MOCH. SYAHRIL

NPM
13.11.1001.7311.045
13.11.1001.7311.125
13.11.1001.7311.071
13.11.1001.7311.317
13.11.1001.7311.241
13.11.1001.7311.107

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2014

1. RUANG LINGKUP EKONOMI


TRANSPORTASI
Ruang Lingkup Ekonomi Transportasi akan mempelajari interaksi antara
permintaan
(kebutuhan)
transportasi
(misalnya,
keinginan
untuk
mengadakan perjalanan dan kemampuan membiayai perjalanan tersebut)
dan penawaran (ketersediaan) transportasi (misalnya, ketersediaan jalur lalu
lintas yang memungkinkan perjalanan). Secara ringkas kita akan membahas
beberapa gagasan dasar ekonomi yang diaplikasikan dalam bidang
transportasi.
Samuelson (1976) menguraikan definisi ekonomi sebagai berikut :
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat
pada akhirnya memilih, dengan atau tanpa menggunakan uang, untuk
memanfaaatkan sumber-sumber daya produktif langka yang dapat memiliki
manfaat-manfaat alternatif guna menghasilkan berbagai komoditas dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi, sekarang dan di masa mendatang,
oleh perorangan atau kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Ekonomi
menganalisis keuntungan dan kerugian dari tindakan memperbaiki pola-pola
alokasi sumber daya.
Para ahli ekonomi membagi ilmu ekonomi menjadi 2 cabang utama :
1. Mikroekonomi > mempelajari hukum-hukum ekonomi dan pengaruhpengaruhnya terhadap suatu perusahaan dalam skala kecil.
2. Makroekonomi
> ilmu, dalam skala nasional dan internasional, yang
mempelajari kesejahteraan masyarakat umum.

Ekonomi Transportasi merupakan salah satu cabang dari


mikroekonomi terapan, Hukum-hukum sederhana dalam
ekonomi pasar tidak dapat diaplikasikan begitu saja ke
dalam ekonomi transportasi.

Perencanaan, desain, pembangunan, pengoprasian, dan


pemeliharaan fasilitas transportasi bisa menghabiskan
biaya ratusan juta dollar pertahun.

Ekonomi Transportasi memiliki ruang lingkup yang sangat


luas, sehingga pembaca diharapkan membaca buku-buku
standar tentang topik ini serta penerapannya untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Topik - topik yang dibahas dalam bab ini


sudah diseleksi secara ketat dan sengaja
diberikan agar para pembaca mendapat
semacam pengenalan mengenai bidang
studi ini.

2. PERMINTAAN
TRANSPORTASI
Permintaan
barang dan jasa umumnya sangat bergantung pada pendapatan konsumen
dan pada harga dari barang dan jasa tersebut relatif terhadap harga-harga lainnya.
Fungsi permintaan atas suatu produk tertentu menunjukkan keinginan konsumen untuk
membeli produk tersebut sesuai dengan alternatif harga yang ada.
Gambar 2.1 memperlihatkan sebuah fungsi permintaan linier untuk perjalanan dari
sepasang titik asal dan tujuan, pada suatu periode waktu tertentu , dan untuk suatu
maksud tertentu.

Fungsi permintaan ini mengasumsikan tingkat dan distribusi tertentu untuk pendapatan,
populasi, dan karakteristik sosio-ekonomik
Fungsi ini adalah suatu kurva permintaan agregat, menampoilkan volume perjalanan
yang diinginkan pada harga yang berbeda-beda oleh sekelompok pelaku pejalanan.

q = - p

dimana q = jumlah permintaan perjalanan, p = harga, dan =


parameter parameter permintaan yang konstan

Gambar 2.2 memperlihatkan kurva-kurva permintaan yang telah mengalami pergeseran.


Menunjukan perubahan kuantitas perjalanan yang terjadi akibat variabel-variabel lain
diluar harga.

Kita harus mampu membedakan antara perubahan-perubahan jangka pendek pada


kuantitas perjalanan akibat perubahan harga (diperlihatkan oleh pergerakan disepanjang
kurva permintaan pada Gambar 2.1) dengan perubahan-perubahan jangka panjang
akibat aktivitas atau variabel-variabel perilaku, yang diperlihatkan oleh pergeseranpergeseran fungsi permintaan pada Gambar 2.2

3. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN


KESEIMBANGAN
Kita telah melihat bahwa Fungsi permintaan adalah suatu hubungan antara jumlah
permintaan atas suatu barang dengan harga barang tersebut.
Fungsi penawaran (atau fungsi pelayanan) mempresentasikan jumlah barang yang
ingin ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.
Keseimbangn dikatakan tercapai ketika faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
permintaan dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran berada dalm
kondisi yang secara statistik sama (atau bertemu di titik keseimbangan).
Sebagai contoh, tempat duduk didalam bis memiliki harga tertentu, beberapa ton
gandum memiliki harga tertentu. Jika fungsi permintaan dan penawaran akan suatu
fasilitas transportasi telah diketahui , maka kita bisa mulai berbicara tentang konsep
keseimbangan (equilibrium).

Contoh :
Sebuah perusahaan penerbangan telah menentukan harga sebuah kursi untuk suatu
rute tertentu sebesar p = 200 + 0,02n. Permintaan atas rute ini ternyata adalah n = 5000
20p, dimana p adalah harga dalam dollar, dan n adalah jumlah kursi yang terjual per
hari.
Tentukanlah harga keseimbangan yang harus ditetapkan dan jumlah kursi yang terjual
per hari.
Jawaban :

p = 200 + 0,02n
n = 5000 20p
Kedua persamaan diatas menghasilkan p = $214,28 dan n = 714 kursi.
Logika dari dua persamaan diatas tampak masuk akal. Jika harga tiket pesawat terbang
naik, maka permintaan biasanya akan turun. Dengan membuat grafik untuk kedua
persamaan diatas kita akan lebih mudah melihat harga keseimbangannya.

4. SENSITIVITAS PERMINTAAN
PERJALANAN
Dari permintaan perjalanan kita dapat meramalkan perubahan-perubahan volume
perjalanan yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan harga yang pterjadi pada
periode waktu yang pendek.
Frasa yang dapat menjelaskan perubahan sensivitas terhadap perubahan harga (atau
faktor tertentu lainnya) adalah elastisitas permintaan (e).
jika

q = p
dan

e = perubahan presentase jumlah permintaan perjalanan yang


terjadi akibat terjadinya perubahan harga sebesar 1%

e = 1 q

Contoh :
Ketika harga tiket masuk ke sebuah taman hiburan sebesar $5 per kunjungan, rata-rata
jumlah kunjungan per orang adalah 20 per tahun. Sejak harga karcis dinaikkan menjadi
$6, permintaan turun menjadi 16 per tahun. Berapakah elastisitas pada rentang harga ini
?
Jawaban :
Elastisitas harga busur,

e
=

-Q
P

( P1 + P0 ) /
4
=
2
(Q1 + Q0) / 2
1

(5,5)
18

= -1,22 (elastis)

Pembahasan :
Terdapat sejumlah persoalan yang terkait dengan elastisitas harga busur (arc
price elasticity) karena elastisitas semacam ini akan berbeda dengan
elastisitas titik, yaitu selisihnya akan bertambah ketika P atau Q bertambah

5. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


ELASTISITAS
5.1 Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan memainkan peranan penting yang istimewa di dalam teknik
transportasi dan dinyatakan dengan :

e=
i

% perubahan jumlah permintaan


barang
% perubahan
pendapatan

Suatu barang dikatakan normal apabila permintaan atas barang tersebut


meningkat ketika pendapatan konsumen juga meningkat (ei

>

0).

Suatu barang dikatakan superior apabila permintaan akan barang tersebut


meningkat ketika pendapatan konsumen dan porsi pengeluaran untuk barang
tersebut ikut meningkat (ei

>

1).

Suatu barang dikatakan inferior jika permintaan akan barang tersebut menurun
ketika pendapatan konsumen meningkat.

5.1 Elastisitas Harga


Secara umum konsumen akan membeli lebih banyak dari biasanya ketika harganya
turun, dan membeli lebih sedikit ketika harganya naik.
Faktor yang mempengaruhi elastisitas harga adalah sebagai berikut :
1. Jika konsumen membelanjakan pendapatannya dengan presentase yang cukup
besar, katakanlah untuk transportasi, mereka akan rela berupaya lebih keras untuk
mencari pengganti (substitusi) apabila biaya transportasi meningkat.
2. Semakin sempit definisi dari suatu barang, semakin banyak barang pengganti untuk
barang tersebut, sehingga permintaan akan barang tersebut menjadi lebih elastis.
3. Jika konsumen mendapati bahwa harga dan ketersediaan barang pengganti tidak
sulit, permintaan akan lebih elastis.
4. Barang-barang yang digolongkan oleh konsumen sebagai barang yang harus dimiliki
biasanya memiliki permintaan yang tidak elastis, sedangkan barang-barang yang
dianggap mewah biasanya memiliki permintaan yang elastis.

5.1 Elastisitas dan Penerimaan Total

e=

Jika

e >

% perubahan jumlah (satuan) permintaan


% perubahan harga

1 , permintaan bersifat elastis ; maka kenaikan harga akan mengurangi

penerimaan total, namun penurunan harga akan menaikkan penerimaan total

Jika

e <

1 , penerimaan bersifat tak-elastis ; maka kenaikan harga akan

meningkatkan penerimaan total ; dan penurunan harga akan menurunkan penerimaan


total

Jika

e=

1 , penerimaan total tidak berubah, meskipun harga naik atau turun.

Contoh :
Kurva permintaan linier dari sebuah perusahaan bis adalah P = 10 0,05Q, dimana P
adalah harga tiket, dan Q adalah jumlah tiket yang terjual perjam. Tentukan penerimaan
total di sepanjang kurva (Gambar 2-E5).
Jawaban :
P = 10 0,05Q
R = Q( 10 0,05Q)
R = 10Q

dimana R = Penerimaan total

0,05

dR/dQ = 10 (0,05 x 2)Q


dan hasil ini akan sama dengan nol ketika R maksimum.
maka Q

100 ketika R sama dengan 500 (maksimum).

Pembahasan
Dimulai dari harga sebesar $10 di dekat nol tiket yang terjual dan menurunkan harga
hingga akhirnya mencapai setengahnya ($5), penerimaan total naik stabil hingga
mencapai nilai maksimum sebesar $500/jam (pada daerah elastis). Setelah itu,
penerimaan akan menurun sejalan dengan penurunan harga dan akhirnya mendekati
nol ketika permintaan mendekati 200 (pada daerah tak elastis).

6. MODEL PERMINTAAN
KRAFT
Kita kadang-kadang menjumpai suatu fungsi permintaan dimana elastisitas permintaan
akan perjalanan terhadap harga pada dasarnya konstan. Fungsi permintaan dalam
situasi seperti ini dapat dinyatakan dengan persamaan

Q=Dimana dan adalah parameter konstan dari fungsi permintaan. Untuk membuktikan
bahwa fungsi tersebut mempunyai elastisitas yang konstan, kita akan mendiferensiasi
fungsi ini tehadap harga
dQ
=
dP
Dan mendistribusikan hasilnya ke dalam persamaan elastisitas standar

ep= dQ
dP
=

=
=
sehingga

Contoh :
Elastisitas permintaan sarana angkutan terhadap tarif diketahui sama dengan -2,75,
yang berarti bahwa kenaikan tarif sebesar 1 % akan menyebabkan turunnya jumlah
penumpang sebanyak 2,75 orang. Jalur sarana angkutan dalam sistem ini mengangkut
12.500 penumpang per hari, dengan tarif50 sen per perjalanan. Perusahaan
pengangkutan tersebut bermaksud menaikkan tarif menjadi 70 sen per perjalanan.
Sarana apakah yang dapat diberikan kepada perusahaan tersebut ?
Jawaban :

Q=
12.500 =
= 12.500 x
= 5,876 x

Q = 5,876 x

Menaikkan tarif sebesar 50 sampai 70 sen akan berpengaruh terhadap permintaan sebesar

Q = 5,876 x

x = 4955 penumpang

7. ELASTISITAS LANGSUNG DAN


ELASTISITAS SILANG
Dampak perubahan terhadap permintaan atas barang yang sama disebut elastisitas
langsung. Sedangkan tingkat respons dari permintaan atas barang terhadap harga
barang lainnya disebut elastisitas silang.
Suatu barang disebut sebagai pengganti apabila elastisitas silangnya positif, dan barang
disebut pelengkap apabila elastisitas silang atas permintaannya negatif.

Contoh :
Kenaikkan harga bahan bakar sebesar 15% mengakibatkan kenaikkan penumpang bis
sebesar 7% dan penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 9%. Hitunglah dampak
elastisitas langsung dan elastisitas silang atas permintaan.
Jawaban :
Misalkan
P0
P1

= harga bahan bakar sebelum kenaikan


= harga bahan bakar setelah kenaikkan

Q0
Q1

= jumlah konsumsi bahan bakar sebelum kenaikkan


= jumlah konsumsi bahan bakar setelah kenaikkan

Maka untuk elastisitas langsung :

Q0 (bb) x 0,91 = Q1 (bb)


P0 (bb) x 1,15 = P1 (bb)

= (P/P) = [-0,09/(1 + 0,91)]/[0,15/(1 + 1,15)] = -0,675

dan,
B0 = jumlah penumpang bis sebelum kenaikkan
B1 = jumlah penumpang bis setelah kenaikkan
Maka untuk elastisitas silang :
B0 (bb) x 1,07 = B1 (bis)
P0 (bb) x 1,15 = P1 (bb)

= (P/P) = [0,07/(1 + 1,07)]/[0,15/(1 + 1,15)] = +0,48

8. NILAI SURPLUS
KONSUMEN
Nilai surplus konsumen (consumer surplus) adalah ukuran untuk nilai moneter yang
menjadi tersedia bagi konsumen karena adanya suatu fasilitas.
Kurva permintaan dapat dilihat sebagai sebuah indikator kegunaan pelayanan dari sisi
harga, Secara umum suatu kemajuan transportasi dapat diukur dari sisi perubahan nilai
surplus konsumen. Nilai surplus konsumen biasanya didefinisikan sebagai selisih
antara jumlah maksimum yang masih rela dibayar oleh konsumen untuk jumlah tertentu
barang ketimbang tidak mendapatkannya sama sekali.

C
O
NT
O
H

Sebuah perusahaan bis yang memiliki armada 100 bis 40-kursi meningkatkan
armadanya sebesar 20% dan menurunkan harga tiket $1 menjadi 90 sen per
perjalanan. Hitunglah perubahan surplus konsumen dan elastisitas harga
permintaan. Asumsikan bahwa bis yang ada mempunyai faktor muat (load factor)
99% dan diperkirakan peningkatan armada ini akan meningkatkan faktor
muatnya menjadi 95%. Apakah perusahaan ini akan mengalami kerugian?
Asumsikan pula bahwa seluruh armada bis terpakai selama jam sibuk. (catatan ;
faktor muat kendaraan adalah ukuran ketersediaan kursi, dan faktor muat 1,0
artinya seluruh kursi terisi penumpang).
Jawaban ;
dengan situasi ini :
100 bis x 40 kursi x 0,90 (faktor muat) = 3600 penumpang/jam
Penerimaan : 3600 x $1,00 = $3600/jam
dengan layanan yang ditingkatkan :
120 bis x 40 kursi x 0,95 = 4560 penumpang/jam
Penerimaan : 4.560 x $0,90 = $4104/jam
Perusahaan ini mendapat keuntungan

$4104 - $3600 = $504/jam

Perubahan nilai surplus konsumen =

(1,00 0,90) (3600 + 4560)


2

= $408/jam

Elastisitas harga permintaan

=
=-

Q1-Q0

(P1 + P0)/2

P1 P0 (Q1-Q0)/2
960
0,10

( )
0,95
4080

= - 2,235

Pembahasan
Ini adalah satu kasus yang menarik. Sekalipun jumlah bisnya tidak ditambah dan
harga diturunkan seperti pada situasi di atas, yang menghasilkan peningkatan faktor
muat, akan terjadi peningkatan total pendapatan sebesar $200 karena elastisita
sharganya bersifat elastis (-2,235). Dengan sendirinya, semakin banyak bis yang
dikerahkan, situasinya akan menjadi baik. Nilai surplus konsumen adalah cara yang baik
untuk melakukan perbandingan antara dua altenatif.

9.
BIAYA
Untuk menentukan biaya dari suatu produk , seorang analisis harus menentukan,
misalnya, ke mana jalur distribusinya, siapa yang membayar transportasi, dan siapa
yang membayar asuransi dan penyimpanan.
Sebelum mendapatkan biaya rata-rata akan lebih mudah jika kita bagi biaya
menjadi, biaya tetap, biaya tidak tetap, dan biaya total.
a. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan dan tidak tergantung jumlah
produksi.
b. Biaya tidak tetap, disisi lain, akan meningkat dengan output atau bertambahnya
produksi.
c. Biaya total produksi merupakan penjumlahan biaya tetap, dan akan bertambah
seiring bertambahnya produksi

9.1 Hukum hukum yang berhubungan dengan biaya


Hukum pengurangan pengembalian (law of diminishing returns), menyatakan bahwa
meskipun peningkatan input dari suatu produksi akan meningkatkan output, namun pada
akhirnya akan dicapai sutu titik dimana di atas titik ini peningkatan input akan
mengurangi output.
Hukum peningkatan pengembalian berskala (law of increasing returns to scale),
menyatakan bahwa dalam pratktiknya, jumlah unit produksi sering kali meningkat lebih
cepat daari pada faktor faktor produksi.
9.2 Biaya Rata-rata
Persamaan matematis yang menghubungkan biaya total (C) suatu produk dengan
biaya satuan (c) dan banyaknya output (q) dapat ditulis sebagai
C = cq = + (q)
Parameter () adalah biaya tetap produksi, dan fungsi (q) adalah biaya tetap
produksi. Biaya rata-rata (c) untuk tiap produk sama dengan ;
cq

+ (q)
(q)
c= C =
=
+
=
q
q
q
q
q

9.3 Biaya Marginal


Biaya marginal dari suatu produk adalah biaya tambahan yang terkait dengan
pembuatan satu unit output tambahan. Sebuah contoh akan memperjelas hal ini. Biaya
untuk mengoprasikan sistem perkeretaapian dengan sejumlah gerbongnya dibrikan pad
atabel 2.1. angka angka pada kolom 1 sampai 4 dari tabel 2.1 diplot pada gambar 2.5
(a). Dengan cara yang sama, angka angka pada kolom 5 dan 6 diplot pada gambar
2.5 (b). Selain itu proyeksi titik ini ke gambar 2.5 (a) menghubungkan suatu titik ke suatu
titik dimana gradien/kemiringan garis singgung yang digambar dari titik asalnya memiliki
kemiringan minimum.

Secara umum, kita dapat merangkum tentang apa yang telah diberikan pada contoh
di atas ;
Biaya total = TC(x) = FC +
VC(x)
FC
TC(x)
+ VC(x)
=
Biaya rata - rata = AC(x) =

Biaya marginal = MC(x) = TC(x) - TC(x 1)


TC = biaya total
FC = biaya tetap
VC = biaya tidak tetap
MC = biaya marginal
AC = biaya rata-rata

Ketika output merupakan suatu fungsi kontinu, kita menggunakan bentuk


differensial dari biaya marginal, dimana dalam hal ini biaya marginal adalah tingkat
perubahan biaya total terhadap perubahan output. Persamaannya ;
MC(x) =

dTC(x)
dx

dVC(x)
dx

9.3.1 Biaya dan produksi


Secara umum, suatu perusahaan swasta akan melanjutkan priduksi dan memasarkan
suatu produk atau barang selama menghasilkan keuntungan. Keuntungan bersih (P)
sama dengan pendapatan total (R) dikurang biaya total (C) ;
P = R C = pq - cq
Dimana p adalah harga penjualan dari suatu unit produk q, dan c adalah biaya produksi
dari suatu unit produk.
Sebuah perusahaan transportasi truk pengangkutan barang mempunyai fungsi

C
O
NT
O
H

biaya C = 15, dimana C adalah biaya total dari suplai q.


a. Tentukan biaya rata-rata dan biaya marginal.
b. Buktikan bahwa elastisitas biayanya adalah 1,25
c. Apakah terdapat ukuran keekonomian?
Jawaban ;
a.

c =

15
C
=
q
q

15

yang merupakan biaya rata-rata

MC = dC/dq (15 x 1,25) =


b.
c.

MC/AC = / 15

Tidak terdapat ukuran keekonomian karena biaya rata-rata meningkat seiring


dengan peningkatan q.

9.3.2 Elastisitas biaya

Elastisitas biaya ec
=

% biaya

C/C)100
q/q)100

Dalam limit ketika q = 0, e = (q/C)(dC/dq). Dengan menyusun suku-sukunya

e=

dC/dq
C/q

MC
AC

10. KEBIJAKAN HARGA DAN


Salah satu yang paling sulit diatasi di dalam bidang transportasi perkotaan adalah
SUBSIDI
masalah kemacetan (congestion) kendaraan bermotor di kota-kota besar. Pilihan yang
menawarkan peluang untuk memecahkan masalah melalui relokasi sumber daya,
dengan pilihan ini , kita dapat mempertimbangkan tiga pilihan yang lebih luas, yaitu
(dalam skala prioritas rendah tinggi) : penetapan pajak atas daerah suburban dan
daerah yang tersebar ; subsidi atas transportasi publik ; dan penerapan barbagai
metode peningkatan biaya pemilik kendaraan. Pada kebanyakan situasi, adalah hal
yang wajar untuk menyatakan harga perjalanan singkat yang dibayar oleh pemilik
kendaraan sebagai fungsi biaya rata-rata, sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2.6
dan diindikasikan oleh kurva AC. Pada gambar juga diperlihatkan kurva biaya marginal
MC. DD adalah kurva permintaan. Pada arus lalu lintas sampai ke OL perjam, biaya
perjalanannya adalah OA, yang terdiri dari waktu dan biaya oprasional. Tanpa adanya
gangguan lebih jauh, arus akan seimbang pada ON kendaraan perjam dengan biaya
sebesar OB. Pada kondisi arus lalu lintas diluar OL kendaraan perjam, tiap penambahan
akan memperlambat seluruh arus lalu lintas dan menaikkan biaya oprasional seluruh
kendaraan di dalam aliran arus tersebut.

CO

H
O
NT

Kantor administrasi jalan raya Federal A.S. telah menetapkan hubungan


antara waktu perjalanan di suatu bagian jalan raya dan volume
kendaraan perjam (kendaraan/jam) menggunakan panjang jalan raya ini
sepanjang 10 mil :
t = 10

1 + 0,15

( )]
V
200

Dimana volume t adalah waktu perjalanan untuk kendaraan yang melintas di bagian
jalan ini, dan V adalah volume lalu lintas di bagian jalan ini (kendaraan/jam). Fungsi
permintaan untuk jalan raya ini adalah :
d = 4000 100t

Dimana d adalah permintaan (kendaraan/jam), dan t adalah


waktu (menit). Jika nilai waktu menurut pengguna jalan raya adala
$5 per kendaraan per ja, berapakah tingkat kemacetan jalan raya
tersebut ?

Jawaban :
Waktu yang digunakan oleh seluruh kendaraan yang melintas di bagian jalan ini adalah :
tV = 10

= 10

[
[

1 + 0,15

V +

( )]
V

2000

0,15V
(2000)

dan

Waktu marginal =

d(tV)
dV

= 10

0,75V
1+
(2000)

Biaya tol = 19,12 11,82 = 7,30 menit


= 7,30 x

$5
60

= $ 0,61

Panjang jalan = 10 mil


Biaya tol = 6,1 sen
Arus optimum = 2.100 kendaraan/jam

Pembahasan
Gambar berikut memperlihatkan waktu perorangan (kurva a), waktu marginal (kurva b),
dan kurva permintaan.

SOAL LATIHAN
1. Permintaan perjalanan pada sebuah bagian jalan raya dinyatakan dengan fungsi :
q = 2.000/(t +1)
Jawaban :
q = 2000 = 33,33/(t+1)
60
= 2000 = 76,923
26

Jadi perubahan tingkat kepadatan jalan apabila terjadi penambahan waktu adalah :
2000
86

23,25

2. Yang manakah dari pasangan produk berikut ini yang dapat digolongkan sebagai
pelengkap dan manakah yang merupakan pengganti ?
Kelompok A : Aki mobil dan mobil
Kelompok B : Ban mobil dan mobil
Kelompok C : Perjalanan dengan bis da perjalanan dengan pesawat terbang
Kelompok D : Hotdog dan Humburger
Kelompok E : Kuda dan kereta kuda
Kelompok F : Hotdog dan kue
Jawaban :
Yang merupakan pelengkap :
Kelompok A : Aki mobil dan mobil
Kelompok B : Ban mobil dan mobil
Kelompok E : Kuda dan kereta kuda
Yang merupakan pengganti :
Kelompok C : Perjalanan dengan bis dan perjalanan dengan pesawat terbang
Kelompok D : Hotdog dan Humburger
Kelompok F : Hotdog dan kue

3. Jika seluruh kondisi tidak ada yang berubah, tetapi elastisitas -0,75, apakah saran
yang akan anda berikan kepada manajemen perusahan transit ini ?
Secara umum, telah dilakukan perhitungan bahwa ketika harga sedang elastisitas
(misalnya -0,75), menurunkan harga akan menghasilakan keuntungan, tetapi menaikkan
harga justru akan memberikan keuntungan. Hal sebaliknya juga berlaku : jika harga
tidak elastis, menaikkan harga akan memberikan keuntungan, sementara menurunkan
harga akan nmenghasilkan kerugian.

N
A
Ekonomi transportasi merupakan salah satu cabang dari mikroekonomi
L
U
P
M
terapan. Cabang ilmu ini membicarakan berbagai masalah khusus yang
I
S
KE
dihadapi oleh para insinyur dan perencana transportasi dan ditemui dalam

disiplin ilmu transportasi. Pembahasan yang dilakukan di dalam cabang ilmu


ekonomi ini hanya mencakup prinsip-prinsip dasar. Bermacam istilah, seperti
permintaan transportasi, penawaran transportasi, sensivitas permintaan perjalanan
terhadap harga dan variabel lainnya (lebih dikenal dengan istilah elastisitas), nilai
surplus konsumen, biaya total, biaya rata-rata dan biaya merginal, penetapan harga dan
kebijakan subsidi, secara ringkas juga dipelajari.
Adalah sangat penting bagi mahasiswa untuk membaca dan mempelajari bab ini dari
waktu ke waktu untuk dapat memahami segala kompleksitas dari topik ini. Konsep
elastisitas harga, biaya marginal, permintaan dan penawaran, dan penetapan harga
akan senantiasa muncul kembali di pembahasan pembahasan selanjutnya

N
A
L
U
P
M
I
S
E
K

Anda mungkin juga menyukai