EKONOMI TRANSPORTASI
MATA KULIAH : DASAR REKAYASA TRANPORTASI
Disusun oleh :
NAMA
KELAS C
NPM
13.11.1001.7311.045
13.11.1001.7311.125
13.11.1001.7311.071
13.11.1001.7311.317
13.11.1001.7311.241
13.11.1001.7311.107
2. PERMINTAAN
TRANSPORTASI
Permintaan
barang dan jasa umumnya sangat bergantung pada pendapatan konsumen
dan pada harga dari barang dan jasa tersebut relatif terhadap harga-harga lainnya.
Fungsi permintaan atas suatu produk tertentu menunjukkan keinginan konsumen untuk
membeli produk tersebut sesuai dengan alternatif harga yang ada.
Gambar 2.1 memperlihatkan sebuah fungsi permintaan linier untuk perjalanan dari
sepasang titik asal dan tujuan, pada suatu periode waktu tertentu , dan untuk suatu
maksud tertentu.
Fungsi permintaan ini mengasumsikan tingkat dan distribusi tertentu untuk pendapatan,
populasi, dan karakteristik sosio-ekonomik
Fungsi ini adalah suatu kurva permintaan agregat, menampoilkan volume perjalanan
yang diinginkan pada harga yang berbeda-beda oleh sekelompok pelaku pejalanan.
q = - p
Contoh :
Sebuah perusahaan penerbangan telah menentukan harga sebuah kursi untuk suatu
rute tertentu sebesar p = 200 + 0,02n. Permintaan atas rute ini ternyata adalah n = 5000
20p, dimana p adalah harga dalam dollar, dan n adalah jumlah kursi yang terjual per
hari.
Tentukanlah harga keseimbangan yang harus ditetapkan dan jumlah kursi yang terjual
per hari.
Jawaban :
p = 200 + 0,02n
n = 5000 20p
Kedua persamaan diatas menghasilkan p = $214,28 dan n = 714 kursi.
Logika dari dua persamaan diatas tampak masuk akal. Jika harga tiket pesawat terbang
naik, maka permintaan biasanya akan turun. Dengan membuat grafik untuk kedua
persamaan diatas kita akan lebih mudah melihat harga keseimbangannya.
4. SENSITIVITAS PERMINTAAN
PERJALANAN
Dari permintaan perjalanan kita dapat meramalkan perubahan-perubahan volume
perjalanan yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan harga yang pterjadi pada
periode waktu yang pendek.
Frasa yang dapat menjelaskan perubahan sensivitas terhadap perubahan harga (atau
faktor tertentu lainnya) adalah elastisitas permintaan (e).
jika
q = p
dan
e = 1 q
Contoh :
Ketika harga tiket masuk ke sebuah taman hiburan sebesar $5 per kunjungan, rata-rata
jumlah kunjungan per orang adalah 20 per tahun. Sejak harga karcis dinaikkan menjadi
$6, permintaan turun menjadi 16 per tahun. Berapakah elastisitas pada rentang harga ini
?
Jawaban :
Elastisitas harga busur,
e
=
-Q
P
( P1 + P0 ) /
4
=
2
(Q1 + Q0) / 2
1
(5,5)
18
= -1,22 (elastis)
Pembahasan :
Terdapat sejumlah persoalan yang terkait dengan elastisitas harga busur (arc
price elasticity) karena elastisitas semacam ini akan berbeda dengan
elastisitas titik, yaitu selisihnya akan bertambah ketika P atau Q bertambah
e=
i
>
0).
>
1).
Suatu barang dikatakan inferior jika permintaan akan barang tersebut menurun
ketika pendapatan konsumen meningkat.
e=
Jika
e >
Jika
e <
Jika
e=
Contoh :
Kurva permintaan linier dari sebuah perusahaan bis adalah P = 10 0,05Q, dimana P
adalah harga tiket, dan Q adalah jumlah tiket yang terjual perjam. Tentukan penerimaan
total di sepanjang kurva (Gambar 2-E5).
Jawaban :
P = 10 0,05Q
R = Q( 10 0,05Q)
R = 10Q
0,05
Pembahasan
Dimulai dari harga sebesar $10 di dekat nol tiket yang terjual dan menurunkan harga
hingga akhirnya mencapai setengahnya ($5), penerimaan total naik stabil hingga
mencapai nilai maksimum sebesar $500/jam (pada daerah elastis). Setelah itu,
penerimaan akan menurun sejalan dengan penurunan harga dan akhirnya mendekati
nol ketika permintaan mendekati 200 (pada daerah tak elastis).
6. MODEL PERMINTAAN
KRAFT
Kita kadang-kadang menjumpai suatu fungsi permintaan dimana elastisitas permintaan
akan perjalanan terhadap harga pada dasarnya konstan. Fungsi permintaan dalam
situasi seperti ini dapat dinyatakan dengan persamaan
Q=Dimana dan adalah parameter konstan dari fungsi permintaan. Untuk membuktikan
bahwa fungsi tersebut mempunyai elastisitas yang konstan, kita akan mendiferensiasi
fungsi ini tehadap harga
dQ
=
dP
Dan mendistribusikan hasilnya ke dalam persamaan elastisitas standar
ep= dQ
dP
=
=
=
sehingga
Contoh :
Elastisitas permintaan sarana angkutan terhadap tarif diketahui sama dengan -2,75,
yang berarti bahwa kenaikan tarif sebesar 1 % akan menyebabkan turunnya jumlah
penumpang sebanyak 2,75 orang. Jalur sarana angkutan dalam sistem ini mengangkut
12.500 penumpang per hari, dengan tarif50 sen per perjalanan. Perusahaan
pengangkutan tersebut bermaksud menaikkan tarif menjadi 70 sen per perjalanan.
Sarana apakah yang dapat diberikan kepada perusahaan tersebut ?
Jawaban :
Q=
12.500 =
= 12.500 x
= 5,876 x
Q = 5,876 x
Menaikkan tarif sebesar 50 sampai 70 sen akan berpengaruh terhadap permintaan sebesar
Q = 5,876 x
x = 4955 penumpang
Contoh :
Kenaikkan harga bahan bakar sebesar 15% mengakibatkan kenaikkan penumpang bis
sebesar 7% dan penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 9%. Hitunglah dampak
elastisitas langsung dan elastisitas silang atas permintaan.
Jawaban :
Misalkan
P0
P1
Q0
Q1
dan,
B0 = jumlah penumpang bis sebelum kenaikkan
B1 = jumlah penumpang bis setelah kenaikkan
Maka untuk elastisitas silang :
B0 (bb) x 1,07 = B1 (bis)
P0 (bb) x 1,15 = P1 (bb)
8. NILAI SURPLUS
KONSUMEN
Nilai surplus konsumen (consumer surplus) adalah ukuran untuk nilai moneter yang
menjadi tersedia bagi konsumen karena adanya suatu fasilitas.
Kurva permintaan dapat dilihat sebagai sebuah indikator kegunaan pelayanan dari sisi
harga, Secara umum suatu kemajuan transportasi dapat diukur dari sisi perubahan nilai
surplus konsumen. Nilai surplus konsumen biasanya didefinisikan sebagai selisih
antara jumlah maksimum yang masih rela dibayar oleh konsumen untuk jumlah tertentu
barang ketimbang tidak mendapatkannya sama sekali.
C
O
NT
O
H
Sebuah perusahaan bis yang memiliki armada 100 bis 40-kursi meningkatkan
armadanya sebesar 20% dan menurunkan harga tiket $1 menjadi 90 sen per
perjalanan. Hitunglah perubahan surplus konsumen dan elastisitas harga
permintaan. Asumsikan bahwa bis yang ada mempunyai faktor muat (load factor)
99% dan diperkirakan peningkatan armada ini akan meningkatkan faktor
muatnya menjadi 95%. Apakah perusahaan ini akan mengalami kerugian?
Asumsikan pula bahwa seluruh armada bis terpakai selama jam sibuk. (catatan ;
faktor muat kendaraan adalah ukuran ketersediaan kursi, dan faktor muat 1,0
artinya seluruh kursi terisi penumpang).
Jawaban ;
dengan situasi ini :
100 bis x 40 kursi x 0,90 (faktor muat) = 3600 penumpang/jam
Penerimaan : 3600 x $1,00 = $3600/jam
dengan layanan yang ditingkatkan :
120 bis x 40 kursi x 0,95 = 4560 penumpang/jam
Penerimaan : 4.560 x $0,90 = $4104/jam
Perusahaan ini mendapat keuntungan
= $408/jam
=
=-
Q1-Q0
(P1 + P0)/2
P1 P0 (Q1-Q0)/2
960
0,10
( )
0,95
4080
= - 2,235
Pembahasan
Ini adalah satu kasus yang menarik. Sekalipun jumlah bisnya tidak ditambah dan
harga diturunkan seperti pada situasi di atas, yang menghasilkan peningkatan faktor
muat, akan terjadi peningkatan total pendapatan sebesar $200 karena elastisita
sharganya bersifat elastis (-2,235). Dengan sendirinya, semakin banyak bis yang
dikerahkan, situasinya akan menjadi baik. Nilai surplus konsumen adalah cara yang baik
untuk melakukan perbandingan antara dua altenatif.
9.
BIAYA
Untuk menentukan biaya dari suatu produk , seorang analisis harus menentukan,
misalnya, ke mana jalur distribusinya, siapa yang membayar transportasi, dan siapa
yang membayar asuransi dan penyimpanan.
Sebelum mendapatkan biaya rata-rata akan lebih mudah jika kita bagi biaya
menjadi, biaya tetap, biaya tidak tetap, dan biaya total.
a. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan dan tidak tergantung jumlah
produksi.
b. Biaya tidak tetap, disisi lain, akan meningkat dengan output atau bertambahnya
produksi.
c. Biaya total produksi merupakan penjumlahan biaya tetap, dan akan bertambah
seiring bertambahnya produksi
+ (q)
(q)
c= C =
=
+
=
q
q
q
q
q
Secara umum, kita dapat merangkum tentang apa yang telah diberikan pada contoh
di atas ;
Biaya total = TC(x) = FC +
VC(x)
FC
TC(x)
+ VC(x)
=
Biaya rata - rata = AC(x) =
dTC(x)
dx
dVC(x)
dx
C
O
NT
O
H
c =
15
C
=
q
q
15
MC/AC = / 15
Elastisitas biaya ec
=
% biaya
C/C)100
q/q)100
e=
dC/dq
C/q
MC
AC
CO
H
O
NT
1 + 0,15
( )]
V
200
Dimana volume t adalah waktu perjalanan untuk kendaraan yang melintas di bagian
jalan ini, dan V adalah volume lalu lintas di bagian jalan ini (kendaraan/jam). Fungsi
permintaan untuk jalan raya ini adalah :
d = 4000 100t
Jawaban :
Waktu yang digunakan oleh seluruh kendaraan yang melintas di bagian jalan ini adalah :
tV = 10
= 10
[
[
1 + 0,15
V +
( )]
V
2000
0,15V
(2000)
dan
Waktu marginal =
d(tV)
dV
= 10
0,75V
1+
(2000)
$5
60
= $ 0,61
Pembahasan
Gambar berikut memperlihatkan waktu perorangan (kurva a), waktu marginal (kurva b),
dan kurva permintaan.
SOAL LATIHAN
1. Permintaan perjalanan pada sebuah bagian jalan raya dinyatakan dengan fungsi :
q = 2.000/(t +1)
Jawaban :
q = 2000 = 33,33/(t+1)
60
= 2000 = 76,923
26
Jadi perubahan tingkat kepadatan jalan apabila terjadi penambahan waktu adalah :
2000
86
23,25
2. Yang manakah dari pasangan produk berikut ini yang dapat digolongkan sebagai
pelengkap dan manakah yang merupakan pengganti ?
Kelompok A : Aki mobil dan mobil
Kelompok B : Ban mobil dan mobil
Kelompok C : Perjalanan dengan bis da perjalanan dengan pesawat terbang
Kelompok D : Hotdog dan Humburger
Kelompok E : Kuda dan kereta kuda
Kelompok F : Hotdog dan kue
Jawaban :
Yang merupakan pelengkap :
Kelompok A : Aki mobil dan mobil
Kelompok B : Ban mobil dan mobil
Kelompok E : Kuda dan kereta kuda
Yang merupakan pengganti :
Kelompok C : Perjalanan dengan bis dan perjalanan dengan pesawat terbang
Kelompok D : Hotdog dan Humburger
Kelompok F : Hotdog dan kue
3. Jika seluruh kondisi tidak ada yang berubah, tetapi elastisitas -0,75, apakah saran
yang akan anda berikan kepada manajemen perusahan transit ini ?
Secara umum, telah dilakukan perhitungan bahwa ketika harga sedang elastisitas
(misalnya -0,75), menurunkan harga akan menghasilakan keuntungan, tetapi menaikkan
harga justru akan memberikan keuntungan. Hal sebaliknya juga berlaku : jika harga
tidak elastis, menaikkan harga akan memberikan keuntungan, sementara menurunkan
harga akan nmenghasilkan kerugian.
N
A
Ekonomi transportasi merupakan salah satu cabang dari mikroekonomi
L
U
P
M
terapan. Cabang ilmu ini membicarakan berbagai masalah khusus yang
I
S
KE
dihadapi oleh para insinyur dan perencana transportasi dan ditemui dalam
N
A
L
U
P
M
I
S
E
K