Sleman, Yogyakarta
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu Negara. Negara
memiliki peran yang besar dalam bidang pendidikan bagi masyarakatnya. Sebagaimana yang
telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa negara memiliki kewajiban untuk
mencerdaskan kehidupan Bangsa yakni melalui pendidikan. Pendidikan dalam hal ini ditujukan
untuk seluruh masyarakat Indonesia, baik itu laki-laki ataupun perempuan. Hal ini didukung oleh
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menetapkan
bahwa sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Selanjutnya, arti penting pendidikan itu juga tertuang dalam Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang memuat Pasal-Pasal yang mendukung kesetaraan
pendidikan dalam menjamin hak perempuan untuk memperoleh pendidikan, dalam pasal 48 :
wanita berhak memperoleh pendidikan dan pengajaranm di semua jenis, jenjang, dan jalur
pendidikan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Namun pada kenyataannya sampai
saat ini pemerataan pendidikan masih belum maksimal bagi kaum laki-laki dan perempuan.
Terdapat kesenjangan gender dalam memperoleh akses pendidikan bagi kaum perempuan.
Ketidaksetaraan gender (Nurhaeni, 2009) adalah perlakuan diskriminatif/berbeda yang diterima
perempuan atau laki-laki. Perlakuan ini diberikan bukan berdasarkan atas kompetensi, aspirasi
dan keinginannya sehingga merugikan salah satu jenis kelamin.
Keluarga merupakan salah satu lembaga yang juga ikut berkontribusi dalam terciptanya
kesenjangan gender dalam pendidikan. Tidak jarang ditemukan keluarga yang lebih
mengutamakan pendidikan untuk anak laki-laki dari pada anak perempuan mereka. Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan mereka melakukan hal tersebut. Salah satu faktornya yakni
adanya pandangan yang sudah terinternalisasi di dalam keluarga bahwa anak perempuan kelak
akan kembali kepada kodratnya sebagai seorang ibu yang bertugas mengurus rumah, suami dan
anak. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin mengkaji permasalahan tersebut dalam sudut
pandang sosiologi.
Permasalahan
1. Bagaimana pandangan keluarga terhadap arti penting pendidikan bagi anak laki-laki dan anak
perempuan?
Untuk mengetahui pandangan keluarga terhadap arti penting pendidikan bagi anak lakilaki dan perempuan
Manfaat Penelitian
Manfaat praktis
Gender
Istilah gender diperkenalkan oleh para ilmuwan sosial untuk menjelaskan perbedaan perempuan
dan laki-laki yang bersifatbawaan sebagaiciptaan Tuhan dan yang bersifat bentukan budaya yang
dipelajari dan disosialisasikan sejak kecil. Gender adalah perbedaan antara lakilakidanperempuandalamperan,
fungsi,
hak,
tanggungjawab,
danperilaku
yang
dibentukolehtatanilaisosial,
budayadanadatistiadatdarikelompokmasyarakat
yang
dapatberubahmenurutwaktusertakondisisetempat.
Tanggungjawabdanperilaku
yang
dibentukolehtatanilaisosial,
budayadanadatistiadatdarikelompokmasyarakat
yang
dapatberubahmenurutwaktusertakondisisetempat.
Kesenjangan Gender
Pengertian dan jenis pendidikan
Pemerataan pendidikan