Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Dry eye syndrome atau sindroma mata kering adalah sekelompok kelainan
dari tear film yang disebabkan oleh penurunan produksi air mata atau evaporasi
air mata yang berlebihan, berhubungan dengan ketidaknyamanan mata dan/atau
gejala visual serta penyakit dari permukaan mata1.
Sindroma mata kering sangat umum terjadi di Amerika Serikat yang
terjadi pada 10-30% populasi, khususnya pada usia lebih dari 40 tahun.
Diperkirakan terjadi pada sekitar 3.32 juta perempuan dan 1.68 juta laki-laki usia
50 tahun ke atas. Di Cina, sindroma mata kering dilaporkan terjadi pada 21-50.1%
pada usia 40 tahun ke atas.2
Berbagai faktor risiko telah dikaitkan dengan terjadinya sindroma mata
kering ini. Usia lanjut serta jenis kelamin perempuan telah teridentifikasi sebagai
salah satu faktor risiko. Dari berbagai penelitian juga ditemukan berbagai faktor
risiko lain dari sindroma mata kering seperti penggunaan komputer, pemakaian
lensa kontak, glaukoma (penggunaan benzalkonium chloride-BAK pada obatobatan glaukoma), artritis, rokok, kafein, penggunaan antihistamin, antidepresan,
antiansietas, serta kortikosterois oral, serta injeksi toksin botulinum.1
Secara etiopatogenesis, sindroma mata kering dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu, penurunan produksi air mata, termasuk sindroma Sjgren dan
non-sindroma Sjgren dan peningkatan evaporasi air mata. 3 Gejala yang sering
dikeluhkan pada pasien dengan mata kering berupa rasa pedih, panas, lengket,
rasa mengganjal, berpasir, dan gangguan visual. Pada gangguan visual pasien
biasa mengeluhkan adanya pandangan kabur yang membaik setelah mengedipkan
mata.4

Keadaan mata kering, baik itu berdiri sendiri maupun disertai dengan
kondisi lainnya merupakan salah satu penyebab dari iritasi pada mata yang
membawa pasien datang berobat. Penanganan dari mata kering ini perlu diketahui
karena mata kering dapat berdampak besar pada kualitas hidup. Meskipun
keadaan mata kering dapat membaik dengan pengobatan, penyakit ini biasanya
tidak dapat diobati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan rasa frustasi pada
pasien.1

Anda mungkin juga menyukai