Anda di halaman 1dari 27

PENGUJIAN

SEROLOGI
Annisa Lufritayanti
Dian Ayu Lestari
Meilita Efliana
Nurul Hasanah
Rangga Hati Rabbu Igafur
Shyntia Mutiarasari

Ruang Lingkup

Pengerti
an Uji
Serologi

Manfaat
Uji
Serologi

Macam
Uji
Serologi

Contoh
Uji
Serologi

Pengujian Serologi

Serolo
gi

Suatu ilmu yang mempelajari


cara mendeteksi suatu infeksi
di dalam serum pasien,
misalnya adanya antibodi (Ab)
spesifik terhadap mikroba
tertentu

Prinsip

Uji serologi didasarkan atas ikatan


spesifik antara antigen (Ag) dan antibodi
(Ab)
Ag yang telah diketahui akan
bereaksi/berikatan dengan Ab yang
belum diketahui di dalam serum
Sebaliknya Ab yang telah diketahui
dapat digunakan untuk mendeteksi Ag
dalam serum pasien

Manfaat Uji Serologi


Mengidentifikasi mikroorganismemikroorganisme
menunjukan antibodi didalam serum
dari hospes pada penyakit-penyakit
tertentu dimana penyebab penyakit
tidak dapat diisolasi
penemuan spesifik antibodi untuk
membantu diagnosa.

Reaksi antigen-antibodi secara in


vitro dapat dimanfaatkan untuk
1. Identifikasi antigen
Apabila antigen tidak diketahui, misal
:
Reaksi presipitin untuk mengklasifikasi
grup streptokokus
Reaksi aglutinasi untuk mengklasifikasi
serotipe salmonella, shigella
Reaksi presipitin untuk mengidentifikasi
antigen variola pada lesi smallpox

2. Deteksi kuantitasi antibodi yang disekresi pada


serum, air susu, dan cairan tubuh lainnya. Pada
kasus ini antibodi tidak diketahui. Pemeriksaan
antibodi dapat digunakan untuk:
Menilai imunitas terhadap rubella, mumps, poliomyelitis
Menilai prevalensi infeksi oleh mikroorganisme dalam
suatu komunitas atau survei serologik pada kelompok
umur
Mendeteksi jaringan yang diinvasi suatu mikroorganisme,
mis: Haemophilus influenza pada bronkitis kronis atau
antibodi E. coli pada infeksi traktus urinarius.
Mendiagnosa penyakit, misalnya: brucellosis, tifoid, VD,
DHF, dsb

MACAM UJI SEROLOGI

HI
Test

ELIS
A

AGP

RPA

SN

HI (Haemagglutination Inhibition)Test

diartikan
sebagai
hambatan
haemaglutinasi

haemaglutinasi
merupakan
penggumpalan
dari sel darah
merah

hanya beberapa
virus dan bakteri
yang memiliki zat
haemaglutinin,
diantaranya
paramyxovirus
(ND), poxvirus
(Pox), adenovirus
(EDS),
orthomyxovirus (AI),
bakteri Mycoplasma
sp., Haemophilus
paragallinarum
maupun Salmonella
pullorum.

> Zat haemaglutinin yang terdapat


dalam tubuh virus atau bakteri
tersebut bersifat antigenik yang dapat
merangsang terbentuknya antibodi
spesifik.
> Antibodi yang terbentuk tersebut
memiliki kemampuan mengambat
terjadinya aglutinasi darah yang
disebabkan oleh haemaglutinin dari
virus atau bakteri.

Prinsip
Ialah mereaksikan antigen dan serum
dengan pengenceran tertentu
sehingga dapat diketahui sampai
pengenceran berapa antibodi yang
terkandung dalam serum dapat
menghambat terjadinya aglutinasi
eritrosit.
Hasil HI test ditunjukkan dari ada
tidaknya proses aglutinasi. (A =
terjadi aglutinasi dan B = tidak
terjadi aglutinasi)

Manfaat
membantu menentukan diagnosa penyakit
secara laboratorium
mengetahui status kekebalan tubuh (titer
antibodi).

AGP Test
uji ini menggunakan
teknik presipitasi
(pengendapan) antigen
oleh antibodi yang
sesuai.kualitatif
Uji ini bersifat
yaitu dapat
mengetahui
keberadaan antibodi
spesifik antigen atau
tidak.

Prinsip
Prinsip dari uji AGP yaitu adanya ikatan
antibodi spesifik dengan antigen yang
ditandai dengan adanya garis presipitat.
Hal ini disebabkan karena antigen virus
berdifusi melalui pori-pori purified
semisolid agar dan bereaksi dengan
antibodi.

Presipitasi antigen
oleh antibodi dapat
pula terjadi pada
medium semisolid
yang biasa dipakai
yaitu pure agar
dari Euchemia
Uji ini dalam lingkup
bakteriologi
umumnya
spinosum.
digunakan untuk
mendeteksi bakteri gram
positif yang sulit untuk
diamati secara visual
dengan menggunakan uji
aglutinasi slide.

ELISA
(Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
Prinsip dasar Elisa adalah pemakaian
enzim untuk mendeteksi adanya
ikatan Antigen-Antibodi (Ag:Ab)
Enzim akan merubah (mengkonversi)
substrate yang tidak berwarna
(kromogen) menjadi produk berwarna
yang mengindikasikan adanya ikatan
Ag:Ab

Ab
Ag pada
Fase padat

Anti Ig berlabel
enzim

SUBSTRAT
berkromogen

PRODUK
berwarna

Gambar 24. Prinsip dasar uji ELISA

RPA (Rapid Plate Agglutination) Test


RPA merupakan metode uji serologis yang sesuai dan mudah
digunakan untuk mendeteksi antobodi yang dihasilkan saat
ada infeksi atau vaksinasi bakteri Mycoplasma sp. dan
Salmonella sp.
Cara metode uji ini juga sangat mudah, hanya dengan
mencampur satu tetes serum dengan satu tetes antigen
kemudian dikocok selama 2 menit.
Jika terjadi aglutinasi (penggumpalan) maka reaksi
dinyatakan positif dan sebaliknya jika tidak terjadi aglutinasi
hasil uji serologis dinyatakan negatif.
Oleh karena itu, metode uji serologis ini hanya menunjukkan
ada tidaknya antibodi, namun tidak bisa menentukan tinggi
rendahnya (nilai) dari antibodi yang terdapat dalam tubuh
ayam.

Serum Neutralisation (SN)


Test
Serum neutralisation (SN) test merupakan
metode uji serologis yang paling mahal diantara
ke-4 metode uji sebelumnya.
Antisera meskipun memiliki titer Ab yang tinggi
menjadi tidak bermanfaat bila tidak mampu
menetralisasi antigen (virus). Uji netralisasi
merupakan uji untuk identifikasi antigen/antibodi
dan merupakan uji yang mampu melihat
kemampuan netralisasi Ab terhadap Ag.

Netralisasi pada virus merupakan gagalnya


infeksi virus secara in vitro akibat adanya
antibodi yang mengikat antigen sehingga
antigen target tidak mampu menempel pada
reseptor sel
Antibodi mengikat bagian permukaan virus dan
netralisasi uji atau menghambat interaksi
dengan sel inang. Antibodi menghalangi infeksi
virus saat virus menempel pada permukaan
inang, penetrasi virus dalam sel serta pada saat
virus melepaskan selubung pembungkus di
dalam sel inang.

CONTOH UJI
SEROLOGI
Enzym linked
immunosorbent
assay(ELISA)

Teknik ini merupakan


salah satu uji serologi
yang dapat
mendeteksi respons
humoral berupa
proses antigenantibodi yang terjadi.
Beberapa masalah
dalam teknik ini
antara lain adalah
kemungkinan antibodi
menetap dalam waktu

ICT
Uji
Immunochromatographic
tuberculosis (ICT
tuberculosis) adalah uji
serologi untuk mendeteksi
antibodiM.tuberculosisdal
am serum, diantaranya
antigen M.tb 38 kDa. Ke 5
antigen tersebut
diendapkan dalam bentuk
4 garis melintang pada
membran
immunokromatografik (2
antigen diantaranya
digabung dalam 1 garis)
disamping garis kontrol.

LANJ. ICT
Serum yang akan diperiksa sebanyak 30 ml
diteteskan ke bantalan warna biru,
kemudian serum akan berdifusi melewati
garis antigen. Apabila serum mengandung
antibodi IgG terhadapM.tuberculosis, maka
antibodi akan berikatan dengan antigen
dan membentuk garis warna merah muda.
Uji dinyatakan positif bila setelah 15 menit
terbentuk garis kontrol dan minimal satu
dari empat garis antigen pada membran.

Mycodot
Uji ini mendeteksi antibodi
antimikobakterial di dalam tubuh manusia.
Uji ini menggunakan antigen
lipoarabinomannan (LAM) yang direkatkan
pada suatu alat yang berbentuk sisir
plastik. Sisir plastik ini kemudian dicelupkan
ke dalam serum pasien, dan bila di dalam
serum tersebut terdapat antibodi spesifik
anti LAM dalam jumlah yang memadai
sesuai dengan aktiviti penyakit, maka akan
timbul perubahan warna pada sisir dan
dapat dideteksi dengan mudah

Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)


Uji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi reaksi
serologi yang terjadi.Dalam menginterpretasi hasil pemeriksaan
serologi yang diperoleh, para klinisi harus hati hati karena banyak
variabel yang mempengaruhi kadar antibodi yang terdeteksi.
Uji serologi yang baru / IgG TB
Uji IgG adalah salah satu pemeriksaan serologi dengan cara
mendeteksi antibodi IgG dengan antigen spesifik
untukMycobacterium tuberculosis.
Uji IgG berdasarkan antigen mikobakterial rekombinan seperti 38
kDa dan 16 kDa dan kombinasi lainnya akan menberikan tingkat
sensitiviti dan spesifisiti yang dapat diterima untuk diagnosis. Di
luar negeri, metode imunodiagnosis ini lebih sering digunakan
untuk mendiagnosis TB ekstraparu, tetapi tidak cukup baik untuk
diagnosis TB pada anak.

Pertanyaan
Andhika : Uji PAP variabel yang
mempengaruhi kadar antibodi yang
terdeteksi yang seperti apa? As.
Urat, Bilirubin.
Kondisi ideal untuk menghilangkan
var. penganggu pada serum?

Anda mungkin juga menyukai