Anda di halaman 1dari 15

Fisika X

HUKUM NEWTON DAN


PENERAPANNYA

Handout ke-1
Oleh
Ulfah Larasati Zahro

PENDAHULUAN

Hukum Newton terdiri dari Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan


Hukum III Newton. Pada pertemuan ini akan dibahas Hukum I Newton,
Hukum II Newton, dan Hukum III Newton beserta contoh-contohnya.

Dalam handout ini, akan dibahas konsep dasar Hukum Newton yang
didalamnya terdapat prinsip kelembaman, percepatan yang ditimbulkan gaya
dan hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus dan
penerapan hukum Newton

Tujuan Pembelajaran

: Siswa dapat menerapkan konsep prinsip

Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari dan menyelesaikan soal-soal


permasalahan dalam hukum tersebut.

Hukum I Newton
Setiap benda akan diam atau bergerak lurus beraturan jika
resultan gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol
Keengganan suatu benda untuk mengubah keadaan diamnya atau
keadaan gerak lurus beraturannya merupakan sifat benda yang dikenal
sebagai inersia atau kelembaman.
Kelembaman cenderung untuk mempertahankan penumpang untuk
tetap dalam keadaan diamnya. Contoh : Ketika sebuah mobil tiba-tiba
bergerak , maka penumpangnya merasakan bahwa dirinya terdorong ke
belakang.
Kelembaman cenderung untuk mempertahankan penumpang untuk
tetap dalam keadaan bergerak. Contoh : Pada saat mobil tiba-tiba
berhenti, sebaliknya, penumpang merasakan bahwa dirinya terdorong ke
depan.
Aplikasi

Hukum

Newton

digunakan

untuk

menyelesaikan

persoalan kesetimbangan partikel. Rumusan matematis hukum I Newton


untuk dua dimensi adalah sebagai berikut :

F=0
F x =0; F y =0

Contoh Soal 4.1


Sebuah benda beratnya 100N tergantung pada tali seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah. Bila benda dalam keadaan setimbang, tentukan
gatya tegang tali T1, T2, dan T3

60
0

Penyelesaian:

T 3 sin

Kita akan pisahkan gambar tersebut menjadi 2 bagian


T2

T3
T 3 cos

(a) Gaya-gaya yang bekerja pada benda


Karena benda dalam kesetimbangan

T1

dan arah gaya hanya pada sumbu y,


maka:

F y =0

T 1 w=0
T 1 =w=100 N

W = 100
NN

(b)Gaya-gaya yang bekerja pada titik simpul ketiga tali


Diagram benda-bebas pada sistem koordinat dan gaya-gayanya kita
uraikan ke dalam komponen arah sumbu-x dan sumbu-y,
Gaya-gaya searah sumbu-y
T 3 sin 60
F y =0
T3

T 3 sin 60 T 1=0
T 3 sin 60 =T 1
T3=

60

T2

T1
100 N 200
=
=
3 N
sin 60 1
3
3
2

T 3 cos 60
Gaya-gaya searah sumbu-x
F x =0
T1

T 3 cos 60 T 2=0

T 2 =T 3 sin 60

( 2003 3 N )( 12 )= 1003 3 N

Hukum II Newton
Rangkaian pewaktu ketik (ticker timer) sebagai pencatat kelajuan, troli
sebagai benda bermassa, dan benda sebagai gaya yang bekerja
(mempengaruhi).
a. Apabila rangkaian terdiri dari 1 troli dan 1 beban seperti pada
Gambar 4.1
v
(m/s)

Gambar 4.1 Rangkaian 1 troli dan 1


beban bebab

t
Gambar 4.2 Grafik v (s)
t untuk
rangkaian 1 troli dan 1 beban
bebab

Maka diperoleh grafik susunan potongan pita ketik (untuk jumlah


ketikan berukuran yang sama) tampak seperti pada Gambar 4.2.
Sehingga,

a1=

v1
t1

b. Apabila rangkaian terdiri dari 1 troli dan 2 beban seperti pada


Gambar 4.3
v
(m/s)

t
(s)
Gambar 4.4 Grafik v t untuk
Gambar 4.3 Rangkaian 1 troli dan 2
rangkaian 1 troli dan 2 beban
beban bebab
Maka diperoleh grafik v-t seperti pada
Gambar 4.4.
bebab

Sehingga,

a2=

v2
t2

Bandingkan Gambar 4.4 dan Gambar 4.2. Dapat disimpulkan bahwa:


a2 >a 1
Oleh karena itu,

a F

c. Apabila rangkaian terdiri dari 2 troli dan 1 beban, seperti pada


gambar 4. 5
v
(m/s)

t
(s)
Gambar 4.5 Rangkaian 2 troli dan 1
beban bebab

Gambar 4.6 Grafik v t untuk


rangkaian 2 troli dan 1 beban
bebab

Maka diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.6.


v3
Sehingga, a3 = t 3
Bandingkan Gambar 4.6 dan Gambar 4.2. Dapat disimpulkan bahwa:
a3 <a 1

Oleh karena itu,

1
m

Dari hasil percobaan tersebut bisa kita tuliskan hubugan antara gaya F,
massa m, dan percepatan

sebagai berikut :
a

F
m

atau

F ma

Apabila gaya yang bekerja pada benda lebih dari satu, maka secara
umum persamaan tersebut dapat ditulis sebagai

F=m a

Hukum II Newton
Percepatan suatu benda yang disebabkan oleh suatu gaya
sebanding dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik
dengan massa benda yang dikenai oleh gaya tersebut

Contoh Soal 4.2


Balok A bermassa 12 kg tergantung pada tali

yang dihubungkan dengan balok B bermassa 30


kg yang diam di atas bidang datar tanpa
A

gesekan. Tentukan percepatan kedua balok dan


tegangan pada tali.
Penyelesaian

Kita gambar gaya-gaya yang bekerja pada balok dan tali. Dua balok
dipandang sebagai sistem tunggal

F=ma
w AT +T =( m A +m B ) a

w A=( mA +mB )

T
A

m A g=( mA + mB ) a

wA = mA
g

(12 kg )

( 9,8s m )

2
mA g
a=
=
m A +mB 12 kg+30 kg
Untuk mencari tegangan pada tali, kita bisa meninjau salah satu balok

(misalnya kita pilih balok B), maka:

F B =mB a
T =mB a=( 30 kg )

T =84 N

Hukum III Newton

( 28s m )
2

Hukum III Newton berkaitan dengan interaksi dua benda. Dua benda
disebut berinteraksi jika tindakan benda pertama terhadap benda kedua
disertai tindakan benda kedua terhadap benda pertama. Interaksi yang
terjadi dalam hal ini adalah gaya.
Contoh : Jika benda A melakukan gaya pada benda B, pada saat
yang sama benda B juga melakukan gaya pada A yang arahnya
berlawanan dengan gaya yang dilakukan oleh benda A. Gaya yang
dilakukan oleh A biasanya disebut gaya aksi, Sedangkan gaya yang
dilakukan oleh B biasanya disebut gaya reaksi.
Hukum III Newton
Besar gaya aksi dan reaksi pada dua benda yang berbeda
selalu sama besar tetapi berlawanan arah

Secara matematis Hukum III Newton dapat dituliskan sebagai :


F A =F R

Contoh Soal 4.3


Balok A massanya 1 kg dan balok B massanya 3 kg bersentuhan pada
bidang horizontal tanpa gesekan seperti ditunjukkan pada gambar berikut

(a) Jika gaya horizontal F = 10 N dikerjakan pada balok A, tentukan


gaya balok A yang bekerja pada balok B
(b)Jika gaya horizontal F = 10 N dikerjakan pada balok B, tentukan
gaya balok B yang bekerja pada balok A
Penyelesaian
Karena balok saling bersentuhan, maka percepatan keduanya adalan
sama

F=ma
F=( m A +mB ) a

a=

(a)

F
10 N
=
=2,5 m/s 2
m A + mB 1 kg +3 kg

Gaya balok A yang bekerja pada balok B


m
F AB =mB a=( 3 kg ) (2,5 2 )
s
7,5 N

(b)

Gaya balok B yang bekerja pada balok A


m
F BA=mA a=( 1 kg ) (2,5 2 )
s
2,5 N

Analisis Kuantitatif Dinamika Sederhana pada Bidang Tanpa


Gesekan
1. Benda di atas bidang datar licin yang dipengaruhi oleh gaya yang
membentuk sudut tertentu terhadap arah gerak benda

Berdasarkan Hukum II Newton, percepatan

a
gerak benda

F sin

F=ma

F cos ma
m

F cos

a=

F cos
m

Komponen gaya yang bekerja pada

sumbu y (vertikal) adalah


F=m a
a=0

F=0
F+ N w=0
F sin + N mg=0
2. Dua benda dihubungkan dengan tali yang melewati katrol licin di

mana satu benda berada di atas bidang datar licin dan yang lain
tergntung bebas.
Percepatan Sistem:
F=ma

m1

w 2T +T =( m1 +m2 ) a
m2 g=( m 1+ m2 ) a

w1

m
2

a=

m2
g
m1+ m2

Tegangan Tali:
F 1=m1 a
w2

T =m1 a

3. Dua benda dihubungkan dengan tali yang melewati katrol licin,


dimana kedua benda dalam keadaan tergantung

m2> m1

Percepatan sistem:
F=ma
w 2T +T w1=( m1 +m2 ) a

( m2m1 ) g=( m1 +m2 ) a


T

a m
1

a=

T
m2

m 2m 1
g
m 1 +m 2

Tegangan tali:
w1

F 1=m1 a

w2

T w 1=m1 a
T =m 1 (g +a)
4. Benda berada di atas bidang miring licin
Berdasarkan Hukum II Newton,
percepatan gerak benda adalah

F=ma
w sin =ma
mg sin=ma

a=g sin
Komponen gaya yang bekerja pada
sumbu y (vertikal) adalah
a=0
F=ma

F=0

Nw cos =0
N=w cos

N=mgcos
Arah Gaya Kontak (Gaya Gesekan dan Gaya Normal) dalam
Berbagai Posisi Bidang Sentuh dan Arah Gerak Benda
a. Pada bidang datar
v

N=mg
F

f
mg

N=mg

N
F

mg

(a)

(b)
Gambar 4.8 (a) Arah gaya gesekan adalah ke kiri, ketika

dikerjakan gaya luar ke kanan. Sedangkan arah gaya normal


ke atas, yaitu tegak lurus bidang sentuh. (b) Arah gaya
gesekan adalah ke kanan, ketika dikerjakan gaya luar ke kiri.
Sedangkan arah gaya normal ke atas, yaitu tegak lurus
bidang sentuh.
b. Pada bidang miring

Gambar 4.9 (a) Arah gaya gesekan adalah searah bidang


miring ke bawah, ketika dikerjakan gaya luar searah bidang
miring

ke

atas

dan

benda

mempunyai

kemungkinan

bergerak ke atas. Sedangkan arah gaya normal adalah tegak


lurus bidang miring ke atas, (b) Arah gaya gesekan adalah
searah bidang miring ke atas; ketika dikerjakan gaya luar
searah bidang miring ke bawah atau tanpa dikerjakan gaya
luar. Sedangkan arah gaya normal adalah tegak lurus bidang
miring ke atas.
c. Pada Bidang tegak
F

v
v

N=F sin

f
mg

N=F sin

(a)

mg

(b
)

Gambar 4.10 (a) Arah gaya gesekan adalah ke atas, ketika


dikerjakan gaya luar menuju bidang sentuh miring ke bawah
dengan sudut kemiringan . Sedangkan arah gaya normal tegak
lurus bidang sentuh ke kanan. (b) arah gaya gesekan adalah ke
bawah, ketika dikerjakan gaya luar menuju bidang sentuh
miring

ke

atas

dengan sudut

kemiringan

dan

benda

mempunyai kemungkinan bergerak ke atas. Sedangkan arah


gaya normal adalah tegak lurus bidang sentuh ke kanan.

Latihan Soal
1. Tiga gaya bekerja pada benda bermassa 2 kg seperti gambar di
bawah ini. Diketahui

F3

F1=30 N ,

hitung besar

F2

dan

(a) Bila benda tersebut diam


300

F1

F3

(b)Bila

benda

bergerak

dengan

kecepatan konstan 2 m/s ke kanan

F2
2. Dua buah gaya masing-masing 10N dan 15 N, bekerja pada benda
bermassa 6 kg
(a) Tentukan percepatan terbesar yang dapat dialami benda
(b)Tentukan percepatan terkecil yang dapat dialami benda
3. Sebuah benda yang massanya 25 g bergerak dari keadaan diam
dengan kelajuan 3 m/.s dalam waktu 5 s. Berapakah besar gaya
yang bekerja pada benda tersebut?
4. Dua benda A dan B masing-masing 5 kg dan
10 kg tergantung pada tali seperti pada
gambar di atas. Tentukan tegangan pada tiap-

tiap tali (g = 10m/s)

5. Sebuah lift sedang bergerak ke bawah dengan percepatan 4,9


m/s2. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,5 m di atas lift. Jika
g=9,8 m/s2, berapakah waktu yang diperlukan bola untuk sampai
ke lantai lift?
6. Sebuah balok yang massanya 2 kg terletak pada bidang miring
yang

koefisien

kemiringan

gesekan

=0,75
tan

kinetisnya

0,25.

Jika

besar

sudut

dan benda didorong ke bawah sejajar

bidang dengan gaya sebesar 4N, hitunglah:


(a) Percepatan balok
(b)Jarak tempuh balok setelah 2 sekon
7. Seorang pekerja bangunan menarik sekarung

semen

yang

massanya 4 kg dengan gaya 40 N. Jika gaya tersebut membentuk


sudut

60

terhadap lintasan benda,

m/s2. Tentukanlah:

s =0,3, k =0,2,

dan g = 10

(a) Percepatan karung semen


(b)Kecepatan karung semen setelas 3s

Anda mungkin juga menyukai