PENGERTIAN EJAAN
SECARA KHUSUS , EJAAN DIARTIKAN
SEBAGAI PELAMBANGAN BUNYIBUNYI BAHASA DENGAN HURUF,
BAIK BERUPA HURUF DEMI HURUF
MAUPUN HURUF YANG TELAH
DISUSUN MENJADI KATA, KELOMPOK
KATA, ATAU KALIMAT
FUNGSI EJAAN
1.LANDASAN PEMBAKUAN TATA BAHASA
2.LANDASAN PEMBAKUAN KOSAKATA
DAN PERISTILAHAN
3.ALAT PENYARING MASUKNYA UNSURUNSUR BAHASA LAIN KE DALAM
BAHASA INDONESIA
4.MEMBANTU PEMAHAMAN PEMBACA DI
DALAM MENCERNA INFORMASI YANG
DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS
PENULISAN KATA
KESALAHAN YANG SERING TERJADI
DALAM PENULISAN KATA ADALAH:
A. PENULISAN KATA GABUNG
B. KATA BERIMBUHAN
C. KATA DEPAN
D. PARTIKEL
E. KATA ULANG
Catatan:
non- ASEAN, pro-Irak, non-Islam
Maha- yang bertemu dengan kata esa
atau kata berimbuhan ditulis terpisah.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Esa melindungi kita.
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih.
PENULISAN KATA
BERIMBUHAN
anak tiri
di- + anak tiri + -kan
tanggung jawab
ber- + tanggung jawab
jawab
dianaktirikan
bertanggung
garis bawah
garis bawah + -i garis bawahi
Kata depan ke
Mempunyai pasangan bentuk di dan
dari
Menjadi jawab pertanyaan ke mana
Contoh
1. Dinda ke sekolah
2.Dinda dari sekolah
3. Ke mana Dinda?
Contoh
Skripsi berjudul Penokohan pada
Novel Iwan Simatupang ditulis oleh
Affah.
Saya senang membaca novel Di
Bawah Lindungan Kakbah.
PENULISAN PARTIKEL
1. Partikel pun
pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya bila partikel pun
tersebut bersinonim dengan kata
juga dan saja.
Contoh:
1.Apa pun yang dimakannya, ia tetap
kurus.
2.Ketika saya pulang, dia pun segera
pulang.
Parikel per
Per ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya jika menyatakan makna
mulai, demi, atau tiap.
Contoh:
1.Harga kain itu Rp40.000,00 per meter.
2.Satu per satu mahasiswa memasuki
ruangan.
3.Gaji pegawai negeri naik per 1 April
2014.
AKRONIM
Akronim adalah kependekan yang
berupa gabungan huruf awal,
gabungan suku kata, ataupun
gabungan huruf awal dan suku kata,
yang ditulis dan dilafalkan seperti
kata biasa.
1. Pembentukan
Akronim dibentuk dengan
menggabungkan
huruf dengan huruf, huruf dengan suku
kata,
atau suku kata dengan suku kata.
Singkatan hanya dibentuk dari huruf atau
menggabungkan huruf dengan huruf.
2. Pelafalan
Akronim dilafalkan seperti halnya kata
biasa.
Singkatan dilafalkan huruf demi huruf
atau dilafalkan sesuai bentuk
lengkapnya.
Contoh:
1.Ali mengikuti les matematika tiga
kali seminggu.
2.Samson mempunyai tiga belas orang
karyawan.
2. Tanda Koma
Memisahkan unsur-unsur dalam suatu
perincian atau pembilangan.
Tono membeli tas, buku, dan pensil
Peralatan yang dapat digunakan untuk
menulis ialah pena, bolpoin, atau pensil.
Contoh:
1.Guru saya, Pak Amat, pandai sekali.
2.Presiden Republik Indonesia, Susilo
Bambang Yudoyono, akan berkunjung
ke Semarang.