Diskel Diare Cerna 2
Diskel Diare Cerna 2
Makalah Diskel
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pencernaan II
Disusun oleh :
Kelompok G
Ketua
Cici Cahyani B
(213113049)
Scriber 1
Selvi Apriyani
(213113025)
Scriber 2
Siska Syadiatul Z
(213113087)
Anggota:
Risha SenyaM
(213113043)
Moch Zenal A
(213113042)
Indri Noviani
Yudi Gunawan
(213113107)
Yayang Siti G
(213113086)
Ghina F
(213113027)
(213113067)
Afni Noor F
(213113011)
M.Abdunur S
(213113073)
Affan Musthafa
(213113109)
Arni Liestia
(213113076)
Vikria Nur
(213113032)
Dicky Reza P
(213113055)
Agus Rohman
(213113077)
Ike Nurjanah
(213113051)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas petunjuk dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Gastro
Enteritis dengan baik dan lancar.
Makalah ini menampilkan rangkuman materi pokok dengan sajian
kompetensi yangbertujuanuntuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang
pokok-pokok materi yang telah dipelajari.Diharapkan makalah ini dapat
membantu mahasiswa dalam kegiatan belajar guna meraih prestasi belajar yang
maksimal.
Kami ucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing Diskel yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk menyusun makalah
ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari mahasiswa akan kami
terima dengan senang hati, guna penyempurnaan makalah ini berikutnya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas
anak di dunia yang menyebakan 1,6 -2,5 juta kematian pada anak tiap tahunnya,
serta merupakan 1/5 dari seluruh penyebab kematian. Survei Kesehatan Rumah
Tangga di Indonesia menunjukkan penurunan angka kematian bayi akibat diare
dari 15,5% (1986) menjadi 13,95% (1995). Penurunan angka kematian akibat
diare juga didapatkan pada kelompok balita berdasarkan survey serupa, yaitu 40%
(1972), menjadi 16% (1986) dan 7,5% (2001). Tetapi, penurunan angka mortalitas
akibat diare tidak sebanding dengan penurunan angka morbiditasnya.
Penurunan mortalitas ini merupakan salah satu wujud keberhasilan ORS
(Oral Rehydration Solution) untuk manajemen diare. Diare terbagi menjadi diare
akut dan kronik. Diare akut berdurasi dua minggu atau kurang, sedangkan diare
kronis lamanya lebih dari 2 minggu.
Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas
anak di negara berkembang. Terdapat banyak penyebab diare akut pada anak.
Pada sebagian besar kasus penyebabnya adalah infeksi akut intestinum yang
disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit, akan tetapi berbagai penyakit lain
juga dapat menyebabkan diare akut, termasuk sindroma malabsorpsi. Diare
menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dan sering disertai
dengan asidosis metabolic karena kehilangan basa.
Diare juga erat hubungannya dengan kejadian kurang gizi. Setiap episode
diare dapat menyebabkan kekurangan gizi oleh karena adanya anoreksia dan
berkurangnya kemampuan menyerap sari makanan, sehingga apabila episodenya
berkepanjangan akan berdampak terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami tentang diare.
2. Untuk mengetahui apa penyebab dari diare.
3. Untuk mengetahui konsep dan asuhan keperawatan pada
pasien diare.
C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diare?
2. Apa penyebab dari diare?
3. Bagaimana konsep dan asuhan keperawatan pada penyakit
diare?
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario Kasus
Bayi C, laki-laki, umur 10bulan masuk unit rawat inap RS dan dilakukan
pengkajian dengan keluhan BAB dengan konsistensi cair 4x/hari sejak 2hari
sebelum masuk rumah sakit, suhu tubuh saat dikaji 38,8C, akral teraba panas dan
kulit berwarna kemerahan. Klien terlihat mual, muntah dan porsi makan yang
diberikan hanya dimakan porsi, BB 8 Kg. klien tampak lemas dengan hasil
pemeriksaan : nadi cepat dan lemah (120x/mnt), dan Respirasi dalam dan cepat,
terdapat peningkatan peristaltic, distensi dan nyeri tekan pada abdomen, frontanel
anterior cekung, mukosa bibir kering, anak mendapatkan terapi Zinc dan probiotik
selama dirawat.
Pertanyaan :
1. Penyakit apa yang diderita by C ?
2. Jelaskan secara konsep penyakit yang dideritaoleh bayi C dan bagaimana
asuhan keperawatannya !
3. Diagnosa keperawatan apa yang terjadi pada bayi C?
4. Intervensi apa yang dapat diberikan pada by C?
Step 1 Klasifikasi Istilah
1. Terapi Zinc :
- pemberian mikronutrien yang penting untuk pertumbuhan dan
-
perkembangan anak.
Terapi yang diberikan pada anak yang mengalami diare karena
karena
memberi
efek
yang
menguntungkan,
misalnya
Step 2
1. Penyakit apa yang diderita bayi C ?
2. Jelaskan secara konsep penyakit yang dideritaoleh bayi C dan bagaimana
asuhan keperawatannya !
3. Diagnosa keperawatan apa yang terjadi pada bayi C?
4. Intervensi apa yang dapat diberikan pada by C?
Step 3
1. Penyakit Diare (Gastro Enteritis)
2. Konsep Diare
a. Pengertian
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu.
b. Etiologi
Dapat diidentifikasikan tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme
yang dapat menyebabkan diare oada anak dan bayi. Penyebab infeksi
utama timbulnya diare umumnya dalah golongan virus, bakteri, dan
parasit. Dua tipe dasar diare akut oleh karena infeksi adalah :
o non inflammatory : diare melalui produksi enterotoksin oleh
bakteri, destruksi sel permukaan villi oleh virus, perlekatan
oleh parasit, perlekatan dan / atau translokasi dari bakteri.
o inflammatory
: diare biasanya disebabkan oleh bakteri
yang menginvasi usus
sitokin.
Beberapa penyebab diare akut yang dapat menyebabkan diare pada
manusia adalah:
cereus
Golongan bakteri
Aeromonas
Bacillus
Campylobacter jejuni
Clostridium perfringens
Clostridium defficile
Escherichia coli
Plesiomonas shigeloides
Salmonella
Shigella
Staphylococcus aureus
Vibrio cholera
Vibrio parahaemolyticus
Yersinia enterocolitica
Golongan Virus
Astrovirus
Calcivirus (Norovirus,
Sapovirus)
Enteric adenovirus
Rotavirus
Norwalk virus
Herpes simplex virus*
Cytomegalovirus
Coronavirus
imunompromised
Golongan parasit
Balantidium coli
Giardia lamblia
Blastocystis homonis
Isopora belli
Cryptosporidium
parvum
Strongyloides
stercoralis
Entamoeba histolytica
Trichuris trichiura
c. Manifestasi Klinis
-
Mula-mula
anak/bayi
cengeng
gelisah, suhu
tubuh mungkin
Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang
disertai wial dan wiata.
Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi
lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan
disertai penurunan berat badan.
d.
Dehidrasi
Infeksi ekstra intestinal
Mual & muntah
Asidosis metabolic
Hypokalemia
Klasifikasi
Terdapat beberapa 2 pembagian diare :
a) Diare Akut
Penyebab lain: toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang
berlangsung lama, kemoterapi dan berbagai kondisi lainnya.
b) Diare kronik
berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan
batas waktu dua minggu.
erat hubungannya satu sama lain. Misalnya, cairan dalam lumen usus
yang mengkat akan menyebabkan terangsangnya usus secara mekanis
karena meningkatnya volume sehingga motilitas usus meningkat.
Sebaliknya bila waktu henti makanan di usus terlalu cepat akan
menyebabkan gangguan waktu penyentuhan makanan dengan mukosa
usus sehingga penyerapan elektrolit, air dan zat-zat lain terganggu.
akut karena infeksi adalah faktor kausal (agent) dan faktor penjamu
(host).
Faktor
penjamu
adalah
kemampuan
tubuh
untuk
dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam
rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
Pathway
f. Mekanisme Diare
2 prinsip terjadinya mekanisme diare :
1) Diare sekretorit disebabkan oleh :
a) Infeksi virus, kuman pathogen & apatogen
b) Hyperperistaltik usus halus
c) Dipesiensi imun
2) Diare osmotic disebabkan oleh :
a) Malabsorsi makanan
b) Kekurangan kalori protein
c) BBLR & BBL
g. Pencegahan
Kuman-kuman
pathogen
penyebab
diare
umumnya
pendamping ASI
tahan tubuh anak dan dapat mengurangi resiko diare, antara lain:
c. Imunisasi campak
muntah.
Antibiotik selektif
j. Terapi
1) TRO (Terapi Rehidrasi Oral)
tetesan IV dapat dipercepat. Setelah 6 jam pada bayi atau 3 jam pada
anak lebih besar, lakukan evaluasi, pilih pengobatan selanjutnya yang
sesuai yaitu pengobatan diare dengan dehidrasi ringan sedang atau
pengobatan diare tanpa dehidrasi.
3) Cairan Rehidrasi Oral
A. Kesimpulan
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA