Refraksi Cahaya
Bila
Gambar diatas memperlihatkan berkas cahaya sejajar yang memasuki sebuah lensa konveks.
Berkas cahaya yang melalui bagian tengah menembus lensa tepat tegak terhadap permukaan
lensa, sehingga cahaya tidak dibiaskan. Makin dekat ke bagian tepi lensa, berkas cahaya akan
semakin membuat sudut yang lebih besar. Cahaya yang terletak lebih ke tepi akan semakin
dibelokkan ke arah tengah, yang dikenal dengan konvergensi cahaya. Akhirnya, bila lensa
memiliki kelengkungan yang sempurna, cahaya sejajar yang melalui berbagai bagian lensa akan
dibelokkan sedemikian rupa sehingga semua cahaya akan menuju suatu titik, yang disebut titik
fokus.
Gambar diatas memperlihatkan efek lensa konkaf terhadap berkas cahaya sejajar. Cahaya yang
mengenai bagian tengah dari lensa membentur permukaan yang benar-benar tegak lurus terhadap
berkas, sehingga tidak dibiaskan. Cahaya di bagian tepi memasuki lensa lebih dulu sebelum
cahaya memasuki yang bagian tengah. Hal ini berlawanan dengan efek lensa konveks, dan ini
menyebabkan cahaya di bagian perifer mengalami divergensi atau menyebar menjauhi cahaya
yang memasuki bagian tengah lensa.
Jarak Fokus Lensa
cahaya
sejajar
sejajar
kecembungan lensa
Hubungan antara jarak fokus lensa (f), jarak sumber
dan jarak fokus lensa pada sisi yang lain (b) adalah
sebagai berikut :
cahaya
(a),
Sama seperti pembentukan bayangan oleh lensa bikonveks seperti gambar diatas, sistem lensa
mata juga dapat membentuk bayangan di retina. Bayangan ini terbalik dari benda aslinya.
Namun demikian persepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak, tidak terbalik seperti
bayangan yang terjadi di retina, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu
sebagai keadaan normal.
Mekanisme Akomodasi
Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpatis yang dijalarkan ke mata
melalui saraf kranial III dari nukleus saraf III pada batang otak. Perangsangan saraf parasimpatis
menimbulkan kontraksi kedua set serabut otot siliaris, yang akan mengendurkan ligamen lensa,
shingga menyebabkan lensa menjadi semakin tebal dan meningkatkan daya biasnya. Dengan
meningkatnya daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding sewaktu daya biasnya
rendah. Akibatnya, dengan mendekatnya objek ke arah mata, jumlah impuls parasimpatis ke otot
siliaris harus ditingkatkan secara progresif agar objek tetap dapat dilihat dengan jelas.
Perangsangan simpatis memberikan tambahan terhadap relaksasi otot siliaris, tapi efek ini sangat
kecilsehingga hampir tidak berperan dalam mekanisme akomodasi normal.
Diameter Pupil
Jumlah cahaya yang memasuki mata melalui pupil sebanding dengan luas pupil atau kuadrat
diameter pupil. Diameter pupil manusia dapat mengecil sampai 1,5mm dan membesar sampai
8mm.
Kelainan Pembiasan
(a)
E
metropia mata akan dianggap normal atau emetrop bila cahaya sejajar dari objek jauh
difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total. Namun untuk melihat objek
dekat, otot siliaris harus berkontraksi agar mata dapat berakomodasi dengan baik.
(b) Miopia (penglihatan dekat) sewaktu otot siliaris relaksasi total, cahaya dari objek jauh
difokuskan di depan retina. Keadaan ini biasanya akibat bola mata yang terlalu panjang, atau
karena kadang-kadang daya bias sistem lensa terlalu kuat. Kelebihan daya bias ini dapat
dinetralkan dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata, yang akan menyebarkan
berkas cahaya.
(c) Hiperopia (penglihatan jauh) biasanya akibat bola mata teralu pendek, atau kadangkadang karena sistem lensa terlalu lemah. Penglihatan abnormal pada pasien ini dapat
dikoreksi dengan menambahkan daya bias, menggunakan lensa konveks di depan mata.
Persepsi Kedalaman Penentuan Jarak Suatu Objek dari Mata
1. Melalui ukuran bayangan retina dari objek yg telah dikenali bila seseorang sudah
mengetahui bahwa seseorang yang dilihat mempunyai tinggi 6 kaki, ia tidak secara sadar
memikirkan ukuran orang itu otak telah belajar menghitung secara otomatis melalui
ukuran bayangan bila dimensi telah diketahui.
2. Penentuan jarak melalui pergerakan paralaks bila melihat dari kejauhan dengan kedua
mata dalam keadaan benar-benar diam, seseorang tidak akan merasakan pergerakan paralaks,
namun bila orang itu menggerakkan kepalnya ke salah satu sisi, bayangan objek yang dekat
dengannya akan cepat bergerak menyilang retina sedangkan yang jauh cenderung menetap.
3. Penentuan jarak melalui stereopsis penglihatan binokular kedua mata seseorang
lebih mampu menentukan jarak relatif objek yang dekat daripada orang yang hanya
mempunyai satu mata.
Cairan Intraokular
Humor aquosus
o Berada di depan lensa
o Cairan yang mengalir bebas
Humor vitreus
o Berada di antara permukaan posterior
lensa dan retina
o Sebuah massa dari gelatin, dilekatkan
oleh sebuah jaringan fibriler halus yang
terutama
tersusun
dari
molekul
sangat panjang
Pembentukan Humor Aquosus
Ion-ion ini
menyebabkan osmosis
air dari kapiler darah
ke dalam ruang
interselular epitel
Larutan yang
dihasilkan
membersihkan
ruangan prosesus
siliaris sampai ke
kamera okuli anterior
mata
Beberapa nutrien
(asam amino, asam
askorbat, dan glukosa)
dibawa juga melalui
epitel dgn transpor
aktif atau difusi
terfasilitasi
proteoglikan yang
Setelah dibentuk,
humor aquosus
mengalir melalui
pupil ke kamera
okuli anterior
Mengalir ke bagian
dpn lensa ke dalam
sudut antara
kornea dan iris
Masuk ke kanalis
Schlemm
Mengalir ke vena
ekstraokular
Melalui retikulum
trabekula
TIO normal rata-rata sekitar 15 mmHg, dengan kisaran antara 12-20 mmHg
Besarnya TIO ditentukan oleh tahanan terhadap aliran keluar humor aquosus dari
penyaringan cairan yg mengalir dari sudut lateral ruang anterior ke dinding kanalis Schlemm)
Trabekula ini mempunyai celah terbuka yang sangat kecil 2-3 mikrometer
Kecepatan aliran cairan ke dalam kanalis akan meningkat apabila tekanan meningkat
Normalnya tekanan menetap pada tingkat sekitar 15mmHg cairan yang meninggalkan
mata melalui kanalis Schlemm rata-rata 2,5l/menit dan begitu juga dgn aliran yang masuk
dari prosesus siliaris.
Bila ditemukan sejumlah besar debris dalam humor aquosus debris akan diakumulasi dlm
Jaras Penglihatan
Sinyal saraf penglihatan meninggalkan retina melalui
Di kiasma optikum, serabut nervus optikus dari bagian
nervus
optikus.
nasal retina
(atau
traktus
genikulokalkarina),
Referensi:
melalui
radiasi
Fisiologi Sherwood
Fisiologi Guyton