Anda di halaman 1dari 25

Pembuatan Ethylene dari Batubara

KELOMPOK 1
Deden Lukmana (3335122104)
Dwi Hendar Permana
(3335122418)
Muhammad Affan (3335121912)
Noki (3335121404)
Yulius Sandy (3335122176)
Zea Chairunnisa (3335120705)

Latar
Belakang
Latar Belakang
Meningkatnya kebutuhan ethylene dalam produk syntesis.

Perkembangan industri yang semakin pesat,


terjadi penigkatan baik secara kualitas maupun
kuantitas dalam industri kimia.

Meningkatnya kebutuhan ethylene dalam


produk syntesis.

Di berbagai penjuru dunia ethylene di


produksi melalui cracking naphta.

Di karenakan biaya konversi naphta


menjadi ethylene cukup tinggi, di
kembangkan teknologi yang dapat
mengkonversi batubara menjadi ethylene.

proses tersebut dinamakan Coal to Olefin


Proses.

Batu Bara

Batuan Sedimen yang dapat


terbakar, terbentuk dari
endapan organik yang
berasal dari sisa-sisa
tumbuhan.

Kelas dan Jenis Batubara

Lignit

Gambut

Antrasit

Butuminus
SubBituminus

Ethylene memiliki
rumus molekul
C2H4 merupakan
senyawa
hydrokarbon olefin.

Ethylene
Pada umumnya ethylene
digunakan sebagai :
1. Polymer
2. Fiber
3. Resin antiFreeze
4. Surfaktan

Rumus Molekul C2H4

Sifat

Titik didih: -103,8

Berat Molekul : 28,05

Fisik Ethylene

Titik Lebur: -169

Proses ini
dilakukan pada
temperature dan
tekanan yang
terkontrol.

Pada tahapan
awal batubara
digasifikasi
menjadi syngas

Proses awal
Konversi
Batubara

syngas
merupakan
campuran
antara karbon
monoksida dan
hydrogen.

Syngas shifting and cleaning

Menyesuaikan
rasio antara
karbon
monoksida dan
hydrogen

syngas
dipurifikasi
untuk
menghilangkan
impuritis.

Methanol syntesis

Methanol diproduksi melalu


reaksi antara karbon monoksida
dan hydrogen

Proses ini dilakukan pada


temperature dan tekanan tinggi.

Coal

syngas

metanol

Proses ini dilakukan pada temperature dan tekanan tinggi

methanol di umpankan ke fluidized


bed reaktor

Kondisi operasi 350 C dan 0.2 MPA

CO2 removal

Keluaran dari reaktor adalah campuran


etylene
propylene
Metanol
air
karbondioksida
hydrokarbon lainnya

Keluaran dari reaktor


tersebut dimasukan
kedalam CO2 removal
section untuk
menghilangkan
kandungan
karbondioksida.

Dryer

Setelah CO2 dihilangkan keluaran


dimasukan kedalam dryer untuk
menghilangkan kandungan H2O

De-ethanizer

Keluaran dimasukan
kedalam de-ethanizer
section untuk
menghilangkan ethana.

De-methanizer

Keluaran di masukan kedalam demethanizer untuk menghilangkan


methana.

C2 Splitter

C2 Splitter digunakan untuk


memisahkan ethylene dan
propylene
proses yang dilakukan adalah
destilasi

Co2
Removal

DeMethaniz
er

Fluidized
bed
reaktor

dryer

C2
Splitter

Recycle
reaktor

DeEthanizer

Ethylene

Methanol

Keuntungan dari Proses Coal to Olefin

Biayanya lebih murah


Bahan baku berimpah
penggunaan energi lebih efektif

Kelemahan Proses coal to olefin

Kualitan ethylene yang


dihasilkan lebih rendah
Belum dapat diterima
pasar yang disebabkan
masih merupakan teknologi
baru

Kesimpulan

Proses Coal to Olefin masih merupakan


teknologi baru yang belum mendapatkan
perhatian dunia, namun teknologi ini
sangat berpotensi sehingga layak untuk
di kembangkan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai