PEPAYA

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan tentang obat sudah banyak digunakan oleh nenek moyang kita pada
zaman dahulu, dan pada saat ini banyak obat-obat tradisional sedang digali kembali.Hal ini
tidak terlepas dari banyaknya kendala yang ditimbulkan oleh panggunaan obat-obat sintetis,
seperti halnya harga obat yang mahal, dan terjadinya resistensi bila penggunaannya kurang
tepat yang dapat menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki.Masyarakat pada
sekarang ini lebih cenderung kembali menggunakan obat tradisional.
Dalam pengobatan tradisional, tanaman pepaya banyak yang digunakan pada massa
pendudukan jepang dulu ketika obat sukar diperoleh, penderita penyakit malaria selalu
diobati dengan minum perasan daun papaya. Rasanya memang pahit, tetapi demamnya jadi
sembuh. Rasa pahit ini disebabkan oleh kandungan alkaloid karpain (C14H25NO2) yang
banyak terdapat pada daun muda. Alkaloid ini dapat menurunkan tekanan darah dan
membunuh amoeba, alkaloid bersifat antibakteri karena dapat mengganggu komponen
penyusun peptidoglikan pada sel bakteri(Kalie. 2004: 2).
Daun pepaya muda mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu
enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut papain. Enzim inilah yang
diduga dapat menambah nafsu makan. Kandungan dalam daun papaya selain alkaloid adalah
pseudokarpain, glikosida, karposia dan saponin(Kalie.2004:3).
Infeksi merupakan masalah yang paling banyak di jumpai pada kehidupan seharihari.Kasus infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme yang patogen, mikroba
masuk ke dalam jaringan tumbuh dan berkembang biak di dalam jaringan (Waluyo, 2004) .
Di antara bakteri yang dapat menyebabkan infeksi tersebut adalah Staphylococcus
aureusdan Escherichia coli( Jawetz et al, 2005).
Dalam pengobatan penyakit infeksi, salah satu masalah serius yang dihadapi kini
adalah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik yang digunakan (Volk dan Wheeler,
1993). Dengan perkembangnya populasi bakteri yang resisten, maka antibiotik yang pernah
1

efektif untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu kehilangan nilai kemoterapeutiknya.


Sejalan dengan hal tersebut, jelas bahwa ada kebutuhan yang terus-menerus untuk

mengembangkan obat-obat baru dan berbeda untuk menggantikan obat-obat yang telah
menjadi tidak efektif( Pelczar dan Chan, 1988).
Pada daun pepaya mempunyai senyawa antibakteri yang dapat membunuh bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli,senyawa tersebut berupa alkaloid karpain.
Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa karpain, alkaloid bercincin laktonat
dengan tujuh kelompok rantai metilen.Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit
kulit yang disembuhkan, karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa
mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan (Ken Handita, Lalang. 2008).
Saat ini telah banyak dibuat untuk maksud pencegahan atau pengobatan terhadap
infeksi kulit yang dikenal sebagai sabun untuk obat(Lubis,2003). Dan salah satunya adalah
sabun cair antibakteri daun pepaya yang akan diuji cobakan.Sabun cair memiliki kelebihan
apabila dibandingkan dengan sabun batang karena sabun batang mudah jatuh atau terendam
karena licin ketika digunakan atau ditempatkan sehingga menyebabkan sabun menjadi kotor
atau rusak.Selain itu, proses pembuatannya yang relatif lebih mudah dan biaya produksinya
relatif lebih murah dibandingkan proses pembuatan sabun mandi batang. Sabun mandi cair
juga mudah digunakan, dibawa dan disimpan, tidak mudah rusak atau kotor, dan penampilan
kemasan yang eksklusif(Subagio, Boesro. 2009).

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan perumusan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah Ekstrak etanol daun papaya efektif sebagai antibakteri terhadap Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus setelah diformulasikan dalam sabun cair?
2.

Pada konsenterasi ekstrak berapakah yang memberikan sifat fisis sabunyang baik dan
daya hambat yang optimal?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kadar ekstrak yang optimal pada formulasi sabun cair yang mempunyai
Aktivitas antibakteri terhadapStaphylococcus aureus dan Escherichia coli
2. Mengetahui

apakah ekstrak etanol

daun pepaya efektif

sebagai

antibakteri

Escherichia coli dan Staphylococcus aureus setelah diformulasikan dalam sabun

Anda mungkin juga menyukai