Anda di halaman 1dari 15

Mulki Hakam

1310211122

Volume Urin
Dihasilkan dengan jumlah yang bervariasi dari
600 ml s/d 2500 ml
Volume urine meningkat, zat buangan encer,
dengan berat jenis mendekati 1.030
Tubuh menahan air = urin kental. Berat jenis >
1.030
Urin pekat terjadi resistensi air dengan zat
terlarut
Urin Encer terjadi sekresi air berlebih
dibanding zat terlarut
Produksi urin kental/ encer salah satunya diatur
melalui mekanisme hormon, yaitu ADH dan
Aldosteron

ADH

Meningkatkan permabilitas tubulus


kontroktus distal dan tubulus
pengumpul terhap air, sehingga
mengakibatkan terjadinya reabporpsi
dan volume urine yang sedikit.

Yang Meningkatkan Sekresi Hormon :


Nyeri, kecemasan, olahraga,
penurunan volume darah, dan
tekanan darah.
Yang menurunkan sekresi hormon :
Alkohol, peningkatan volume dan
tekanan darah.

Peningkatan osmolaritas plasma (saat


dehirdarsi), menstiumlasi osmoreseptor
untuk mengirim impuls ke kelenjar
hipofisis presterior agar melepas ADH.
Air diabsorpsi kembali dari tubulus
ginjal sehingga dihasilkan urine kental
dengan volume yang sedikit.
Penurunan osmolaritas plasma,
mengakibatkan berkurangnya eksresi
ADH, berkurangnya reabsoprsi air dari
ginjal dan produksi urine encer yang
banyak.

Aldosteron
Hormon steroid, disekresi oleh sel-sel
korteks kelenjar adernal.
Bekerja Pada tubulus distal dan
duktus pengumpul
Fungsi Menignkatkan absopsi Na+
oleh tubulus distal dan tubulus
pengumpul.

Hormon ini melaksanakannya


dengan merangsang sintesis proteinprotein baru di dalam sel-sel tubuh.
Protein-protein tersebut disebut
aldosteron-induced proteins.
Tanpa ada aldosteron, reabsorpsi Na+
di distal tubulus tidak terjadi, maka
Na + tersebut akan keluar melalui
urine ; Dapat mengeluarkan
kelebihan Na + dari tubuh.

Kegunaan Na +
Reabsoprsi natrium di tubulus proksimal
berpean dalam reabsorpsi glukosa, asam
amino, H2O, Cl- dan urea
Reabsoprsi natrium di lengkungan henle,
bersama dengan reabsopsi Cl- , berperan
menghasilkan urine dengan konsentrasi
dan volume yang berbeda-beda.
Reabsorpsi natrium di bagian distal
nefron mengatur volume CES. Reabsorpsi
tersebut sebagian berkaitan dengan
sekresi K + dan H +.

Beberapa Sebab Warna Urin


Kuning
Banyak mengandung zat warna urobilin dan
urochrom. Zat warna abnormal yang
terkandung berupa bilirubin. Kemungkinan
disebabkan zat warna yang terkandung
dalam makanan seperti kembang gula atau
permen
Hijau
Zat warna dalam jumlah besar adalah
indikan. Ada kemungkinan kandungan obatobatan seperti methyleneblue atau Evans
blue.
Merah
Banyak mengandung zat warna uroerythrin
serta zat warna abnormal hemoglobin,
porfirin, dan porfobilin. Perdarahan pada
ginjal atau ureter.

Coklat
Banyak mengandung zat warna urobilin serta
zat warna abnormal bilirubin, hematin, dan
porfobilin
Coklat tua atau hitam
Banyak mengandung zat warna indikan serta
zat warna abnormal berupa darah tua, alkapton,
dan melamin. Ada kemungkinan terkandung
obat-obatan derivat fenol dan argyrol.
Pucat
Biasanya urine encer dan mengandung
beberapa zat padat memiliki berat jenis yang
rendah. Disebabkan asupan cairan yang
berlebihan, udara dingin (karena pengeluaran
keringat menurun). Diabetes Insipidus, penyakit
ginjal kronis.

Gelap
Urine pekat dan mengandung
banyak zat padat. Berat jenis tinggi.
Disebabkan asupan cairan yang
berkurang, dehidrasi (karena
pengeluaran keringat yang berlebih)

Berat Jenis
Berkisar antara 1.001 s/d 1.035
tergantung pada konsentrasi urin.
Jika berat jenis > 1.030, ada
kemungkinan glukosuria

Bau Urin
Urin cenderung berbau amonia jika
didiamkan. Bau dapat bervariasi
sesuai dengna diet ; Ex : Setelah
makanan asparagus pada diabetes
yang tidak terkontrol, aseton
menghasilkan bau manis pada urin.
Bau amoniak disebabkan terjadi
inpeksi bakteri dalam proses
perombakan ureum.

Derajat Keasaman (pH)


pH urin bervariasi antara 4,8 hingga
7,5. Biasanya 6,0. Ingetsi makanan
yang berprotein tinggi meningkatkan
asiditas, sementara diet sayuran
meningkatkan alkalinitas.

Anda mungkin juga menyukai