Sedimentologi
Sedimentologi
Sedimentologi
A Noor Magfirah AA
Rahmat Riyadi
Gangga Haryono
Matra D Putra S
Fadhila Amalia
Garis Besar
1. Tekstur Batuan Sedimen
a. Tekstur Batuan Sedimen Klastik
b. Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik
2. Granulometri
Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk
dipermukaan
bumi
yang
mengalami
pelapukan.
Material
hasil
tersebut
mengalamiproseslitifikasi
atau
proses
Tekstur
Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang
menyangkut batuan sedimen seperti ukuran butir, bentuk
butir, dan orientasi.
Tekstur batuan sedimen mencerminkan proses yang telah
dialami batuan tersebut terutama proses transportasi dan
pengendapannya,
tekstur
menginterpretasi
lingkungan
sedimen.
juga
digunakan
pengendapan
untuk
batuan
tekstur
klastik,
kenampakan
Ukuran Butir
Agar lebih mudah melakukan pengukuran ukuran
butir, maka digunakan alat pembanding ukuran
butir batuan (komparator).
Faktor yang mempengaruhi ukuran butir:
1. Jenis Pelapukan
2. Jenis Transportasi
3. Waktu/jarak transport
4. Resistensi
Nama Butir
>256
Bongkah (Bouler)
64 256
Berangkal (Couble)
4 64
Kerakal (Pebble)
24
Kerikil (Gravel)
12
-1
1/8
1/16 1/8
1/256 1/16
Lanau
<1/256
Lempung
Bentuk Butir
Bentuk butir dibagi dua, yaitu : membulat (rounded) dan meruncing
(angular). Bentuk butir akan mempengaruhi penamaan batuan
apabila berukuran lebih besar dari 2 mm.
Berdasarkan
kebundaran/keruncingan,
bentuk
butir
sedimen
: terpilah sedang
Granulometri
Granulometri atau sering diterjemahkan dengan analisa besar
butir adalah salah satu dari sekian banyak metoda yang sering
dipakai untuk menganalisa batuan sedimen klastik.
Friedman ( 1979 ), mengatakan analisa besar butir dapat dipakai
untuk mengetahui proses proses selama sedimentasi dan
dapat
dipakai
untuk
menginterpretasikan
lingkungan
untuk
mengetahui
parameter-parameter
2. Cara matematis
Cara matematis dalam analisis ukuran butir akan memberikan
gambaran yang lebih baik daripada cara grafis, karena dalam
cara matematis semua harga ukuran butir dalam klas interval
diikutsertakan dalam perhitungan. Kelemahan cara matematis
ini adalah ruwetnya perhitungan dalam pengolahan data. Untuk
memahami cara matematis ini adalah dengan memahami
distribusi normal dari suatu kurva distribusi frekuensi yaitu
kurva hasil pengeplotan ukuran butir (dalam skala phi) dengan
frekuensi
yang
disajikan
dalam
beberapa
klas
interval.
Terima Kasih
Semoga apapun yang sempat kami sampaikan dapat
memberikan manfaat bagi kita semua