Masalahkesehatanremaja 111224140503 Phpapp02
Masalahkesehatanremaja 111224140503 Phpapp02
~ 20% jumlah
penduduk
Kelompok
umur
Persentas
e
penduduk
Estimasi
jumlah
penduduk
10 14
tahun
10,5%
22,17 juta
15 19
tahun
9,5%
20,05 juta
UU No 1 tahun
1974 tentangHukum
perkawinan :
Landasan
UU No 10 tahun 1992 tentang Kependudukan
UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No
22 tahun 1997 tentang Narkotika
UU No 20 tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi
ILO no 138 mengenai usia minimum untuk
diperbolehkan bekerja
UU No 1 tentang Pengesahan Konvensi ILO no 182
UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
MASALAH KESEHATAN
REMAJA
51,7 % remaja putri anemi(SKRT
95)
LILA , 23,5 cm 25% (1999) &
17,6% (2002)
GAKY
Kecacingan
IMT > 25
POLRES
Jml ks
Jml
pelaku
Luka
Meningg
al
Bukti
bnd
tumpul
Bukti
bnd
tajam
Jkt .Pusat
42
Jkt..Utara
Jkt. Barat
Jkt.Selatan
36
23
17
Jkt.Timur
17
77
85
Tangerang
16
Bekasi
26
130
16
Depok
42
Jumlah
108
337
115
29
Jumlah
kasus
Jml sekolah
terlibat
korban
luka
Meninggal
1989
50
35
29
1990
212
55
15
1991
260
42
23
1992
167
121
76
11
1993
80
90
59
10
1994
183
113
116
10
1995
194
127
108
13
1996
150
71
154
19
1997
NA
NA
NA
1998
230
NA
142
15
LOKASI
APM
APK
Perkotaan
63,7
76,7
Perdesaan
43,7
52,3
54
64
Total
Angka Partisipasi Murni untuk tingkat sekolah lanjutan (SL) adalah persentase dari
penduduk usia SL (13-18 tahun) yang bersekolah di SL.
Angka Partisipasi Kasar untuk SL adalah persentase jumlah siswa pada SL sampai usia
24 tahun, terhadap penduduk usia SL.
PNBAI
Perempuan
Laki-laki
HANYA
SEKOLAH
TIDAK SEKOLAH
& TIDAK
BEKERJA
49.7%
36.7%
19.8%
12.4%
Laki - Laki
15-19
45,5
41,0
20-24
57,6
51,8
Kota
54,4
54,0
Desa
40,4
35,5
< SD
35,5
28,9
Tamat SD
33,2
30,7
Sebagian SLTP
47,9
42,8
SLTP keatas
61,3
64,1
Umur
Tempat tinggal
Pddkn
Perempuan
Laki - Laki
Total
15-19
20-24
15-19
20-24
< konsumsi
daging, ikan,
hati
23,1
24,2
22,7
23,9
23,3
<konsumsi
sayur & buah
28,5
23,5
19,0
23,7
21,0
Penyakit
infeksi
0,4
0,5
0,3
0,4
0,4
Tdk tahu
24,7
15,
31,6
27,5
29,8
PEREMPUA
N
LAKI-LAKI
54.9
48.4
10.5
14.5
Meningkatkan
konsumsi daging,
ikan & hati
12.6
14.5
Meningkatkan
konsumsi sayuran
20.2
14.9
Lain-lain
18.3
16.7
Tidak tahu
20.3
25.2
perempuan
Laki-laki
Perempuan : menstruasi
Tantangan Pelayanan
Kesehatan pada Remaja :
Pihak Remaja :
Tidak menyadari akan kebutuhan PKPR
Enggan mengunjungi fasilitas kesehatan
Pihak orang tua dan masyarakat :
Tidak setuju dengan materi PKPR
Tidak memahami manfaatnya
ISU STRATEGIS
a) Gaya Hidup
Gaya Hidup Bersih dan Sehat
> Intervensi : Promosi tumbuh kembang
dan gaya hidup bersih dan sehat
c) Pelayanan kesehatan
Meningkatkan akses dan
pemanfaatan PKPR
d) Eksploitasi Pekerja Anak dan Seksual
Komersial Anak (ESKA)
Perlindungan akibat yang merugikan
pekerja anak dan mengeliminasi Eska
e) Perlindungan hukum bagi petugas
PKPR
Penerbitan peraturan baru,
revisi/penyempurnaan perundangan
VISI :
Remaja Indonesia sehat fisik,
mental dan sosial serta tinggal di
lingkungan aman yang
mendukung bagi perkembangan
dan pertumbuhannya.
MISI :
Mewujudkan lingkungan kondusif bagi
tumbang remaja dengan meningkatkan
faktor pelindung & mengurangi faktor
risiko
Mendorong partisipasi semua pihak
terutama remaja sendiri untuk
meningkatkan kesehatan remaja
Memelihara & meningkatkan pelayanan
kesehatan , termasuk memberikan
informasi pada remaja yang bermutu,
merata & terjangkau
Mendorong perilaku gaya hidup sehat
TUJUAN :
Mempersiapkan remaja sehat menuju
kehidupan dewasa
Perlu kesepakatan visi, misi dan strategi
untuk mencapai tujuan.
Berkaitan erat dengan berbagai aspek
sosial dan perangkat hukum, keamanan
lingkungan, kesempatan pendidikan serta
penyediaan sarana olah raga dan rekreasi
A.
STRATEGI
INTERVENSI
C. Peningkatan Kemitraan
Dilaksanakan di setiap tingkat
administrasi
Terjalin antar sektor pemerintah/non
pemerintah, institusi/LSM, organisasi
profesi/masy, sektor swasta dan
penyandang dana
Perlu revitalisasi atau fasilitasi
pembentukan forum/jaringan kemitraan
Output:
1. Peningkatan pemberian informasi
yang lengkap, tepat dan benar
2. Terciptanya lingkungan kondusif bagi
tumbuh kembang remaja
3. Tersedianya kecukupan sumber daya
dan pemanfaatannya secara efisien
D.
Out put :
Peningkatan peran PEMDA khusus dalam
pengadaan sarana dan prasarana PKPR
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Kegiatan: advokasi kebijakan publik,
menggalang kemitraan, PKPR, monitoring
& evaluasi
MANFAAT INTERVENSI
KESEHATAN REMAJA
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Perilaku
Kepribadian remaja
Nilai dlm masy
Pelayanan kesehatan
Pengobatan
Prevalensi penyakit
Kesejahateraan
sosial & ekonomi:
Ketersediaan rumah
singgah, panti,
kesempatan kerja
Meningkatkan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
kualitas
Gizi anak
Pola makan
Pemda, LSM:
Ketersediaan
sarana, layanan
alternatif
Keluarga: nilai &
norma
Kegiatan remaja
Pencegahan
Ketersediaan
informasi
Perlindungan
Lingkungan
hidup
remaja
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Perilaku
Kepribadian remaja
Nilai dlm masy
Pelayanan kesehatan
Pengobatan
Prevalensi penyakit
Meningkatkan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
kualitas
Gizi anak
Pola makan
Kegiatan remaja
Pencegahan
Ketersediaan
informasi
Keluarga: nilai &
norma
Perlindungan
Lingkungan
hidup
remaja
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Perilaku
Kepribadian remaja
Nilai dlm masy
Pelayanan kesehatan
Pengobatan
Prevalensi penyakit
Meningkatkan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
kualitas
Gizi anak
Pola makan
Kegiatan remaja
Pencegahan
Ketersediaan
informasi
Keluarga: nilai &
norma
Perlindungan
Lingkungan
hidup
remaja
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Perilaku
Kepribadian remaja
Nilai dlm masy
Pelayanan kesehatan
Pengobatan
Prevalensi penyakit
Kesejahateraan
sosial& ekonomi:
Ketersediaan rumah
singgah, panti,
kesempatan kerja
Pemda, LSM:
Ketersediaan
sarana, layanan
Alternatif, peraturan
Meningkatkan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
kualitas
Gizi anak
Pola makan
Kegiatan remaja
Pencegahan
Ketersediaan
informasi
Perlindungan
Lingkungan
hidup
remaja
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Perilaku
Kepribadian remaja
Nilai dlm masy
Pelayanan kesehatan
Pengobatan
Prevalensi penyakit
Kesejahateraan
sosial& ekonomi:
Ketersediaan rumah
singgah, panti,
kesempatan kerja
Pemda, LSM:
Ketersediaan
sarana, layanan
Alternatif, peraturan
Meningkatkan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
kualitas
Gizi anak
Pola makan
Kegiatan remaja
Pencegahan
Ketersediaan
informasi
Perlindungan
Lingkungan
hidup
remaja
Latihan:
hubungan faktor risiko dan faktor
pelindung dengan perilaku remaja dan
kesehatan/kesejahteraan sekarang/masa
depan
Tujuan: menyepakati faktor risiko dan faktor
pelindung bagi terjadinya perilaku tertentu
pada remaja setempat.
PERILAKU
LINGK.SOSIAL
FR: kemiskinan, kelainan
normatif, diskriminasi,
adanya kesempatan
utk berbuat ilegal
KEPRIBADIAN
FR: Rasa krg punya
BIOGENETIK
kesempatan dlm hidup,
Kurang menghargai
FR: riwayat alkohol
diri sendiri,
dlm keluarga
FP: Model PL konvensional
Kecenderungan
FP: kecerdasan
Kontrol ketat pd PL menyimp.
FP: sekolah yg berkualitas
mdh mengambil risiko
Ikatan keluarga & antarPerturan/UU,
kebijaka,
FP:
Menghargai pcapaian
1
Tetangga yang kuat
Yankes berkualitas,
Menghargai kes.
Informasi yg cukup
Tdk toleran pd penyimp.
3
2
4
K
O
N
S
E
P
LINGK.KELUARGA
FR: Model PL menyimpang,
Adanya konflik normatif
Penyalahgunaan NAPZA
Kenakalan remaja
Mabok-ngebut
FR: Bermslh
dg miras,
Prestasi sklh
buruk/
malas sklh
FP:
Beribadah,
Keterlibatan
ekskul/
aktif seklh
5
PERILAKU SEKOLAH
Membolos/tidak
Dropout/tamat sekolah
Koms./hindari NAPZA disklh
NORMA SOSIAL
PENGEMB. PERSONAL
Kegagalan/sukses sklh
Kegagalan/sukses sklh
Konsep diri krg memadai/ Pendidikan tinggi/rendah
Sakit/bebas peny.
Dikucilkan/diterima
Ktrampiln kerja prima/terbts
Percaya diri
pekerja baik/pengangguran
Kbugarn tnggi/rndah Terlibat/tdk masalah hukum
Hamil muda/terencana
Depresi/bunuh diri/tegar