Anda di halaman 1dari 3

Biografi Sayyidina Umar bin Khattab

Umar bin Khattab adalah seorang sahabat nabi dan khalifah kedua setelah wafatnya Abu
Bakar As-Sidiq. Jasa dan pengaruhnya terhadap penyebaran Isalam sangat besar. Beliau lahir di
Mekah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khattab
bin Nafiel bin Abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca
dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal karena
fisiknya yang kuat diamna ia menjadi juara gulat di Mekkahpat julukan Singa Padang Pasir. Ia
juga amat keras dalam membela agama tradisional bangasa Arab yang menyembah berhala serta
menjaga adat istiadat mereka.
Dikatakan bahwa pada suatu saat, Umar berketetapan untuk membunuh Muhammad
SAW. Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim (Nuaim bin Abdullah) yang
kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya juga telah memeluk Islam. Umar terkejut
atas pemberitahuan itu dan pulang ke rumahnya.
Di rumah Umar menjumpai bahwa saudaranya sedang membaca ayat-ayat Al Quran
(surat Toha), ia menjadi marah akan hal tersebut dan memukul saudaranya. Ketika melihat
saudaranya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan
tersebut dapat ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi Al Quran tersebut dan
kemudian langsung memeluk Islam pada hari itu juga.
Sebagai seorang petinggi militer dan ahli siasat yang baik, Umar sering mengikuti
berbagai peperangan yang dihadapi umat Islam bersama Rasulullah SAW. Ia ikut terlibat pada
perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syiria. Stelah wafatnya Rasulullah SAW,
beliau merupakan salah satu sahabat yang sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Ia bahkan
pernah mencegah dimakamkannya Rasulullah karena yakin bahwa nabi tidaklah wafat,
melainkan hanya sedang tidak berada dalam tubuh kasarnya, dan akan kembali swaktu-waktu.
Namun setelah dinasehati oleh Abu Bakar, Umar kemudian sadar dan ikut memakamkan
Rasulullah.
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai Khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat
kepalanya. Kemudian setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, atas wasiat Abu Bakar
Umar ditunjuk menggantikannya dan disetujui oleh seluruh perwakilan muslim saat itu.

Uji Materi
1. Catatlah hal-hal menarik yang ada dalam tokoh
2. Refleksikanlah tokoh tersebut dengan diri anda? Adakah hal-hal pada tokoh tersebut yang
sesuai dengan diri anda?
3. Adakah tokoh lain yang memiliki kemiripan-kemiripan dengan tokoh yang lain? Catatlah
kemiripan-kemiripan tersebut!
4. Terangkanlah hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh
5. Diskusikanlah hasil pekerjaan anda dengan teman-teman anda

Ibnu Hayyan Bapak Kimia Modern


Tokoh besar yang dikenal sebagai the father of modern chemistry. Jabir Ibn
Hayyan (keturunan Arab, walaupun sebagian orang menyebutnya keturunan Persia),
merupakan seorang muslim yang ahli di bidang kimia, farmasi, filosofi, dan astronomi.
Jabir Ibn Hayyan (yang hidup di abad ke-17) telah mampu mengubah persepsi tentang
berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat
diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.
Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar untuk
berkembangnya ilmu kimia dan teknik kimia modern saat ini. Jabir Ibn Hayyan lah yang
menemukan asam klorida, asam sitrat, asam asetat, teknik distilasi dan teknik kristalisasi.
Dan juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan
asam nitrat) untuk melarutkan emas. Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan
pengetahuannya di bidang kimia ke dalam proses pembuatan besi dan logam lainnya,
serta pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasiakan penggunaan mangan
dioksida pada pembuatan gelas kaca.
Jabir Ibn Hayyan juga pertama kali mencatat tentang pemanasan wine akan
menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi
al-Razi untuk menemukan etanol. Jika kita mengetahui kelompok metal dan nonmetal
dalam penggolongan kelompok senyawa, maka lihatlah apa yang pertama kali dilakukan
oleh Jabir. Dia mengajukan tiga kelompok senyawa berikut:
1). Spirits yang menguap ketika dipanaskan, seperti champor, arsen, dan ammonium
klorida.
2). Metal seperti emas, perak, timbal, tembaga, dan besi.

3). Stones yang dapat dikonversi menjadi bentuk serbuk.


Salah sartu pernyataannya yang paling terkenal adalah: The first essential in
chemistry, is that you should perform practical work and conduct experiments, for he
who performs not practical work nor makes experiments will never attain the least degree
of mastery.
Pada

abad

pertengahan,

penelitian-penelitian

Jabir

tentang

Alchemy

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar untuk para ahli
kimia Eropa. Beberapa di antaranya adalah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert
of Chester 1144) dan Kitab al-Sabeen (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona 1187).
Beberapa tulisan Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot ke dalam beberapa
buku bejudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury.
Beberapa istilah teknik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi
bagian dari kosa kata ilmiah di dunia internasional, seperti istilah Alkali", dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai