Anda di halaman 1dari 12

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir

Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

PENDEKATAN PROBABILISTIK
PADA PENGKAJIAN PENGARUH WAKTU KONSTRUKSI
TERHADAP BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK TERARAS PLTN
Nuryanti dan Suparma
Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) BATAN
Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710
Email: nuryanti@batan.go.id, superman@batan.go.id
ABSTRAK
PENDEKATAN PROBABILISTIK PADA PENGKAJIAN PENGARUH WAKTU KONSTRUKSI
TERHADAP BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK TERARAS PLTN. Dalam proyek Pusat Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) sangat dimungkinkan terhadap terjadinya sejumlah ketidakpastian. Hal ini tentu
berpengaruh terhadap perhitungan biaya pembangkitan listrik teraras (levelized unit electricity costLUEC).
Salah satu variabel yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian tersebut adalah waktu konstruksi. Variabel
ini sangat berkorelasi dengan besarnya biaya proyek terkait dengan nilai waktu dari uang. Oleh karena itu,
penelitian ini ditujukan untuk mengkaji pengaruh dari waktu konstruksi terhadap LUEC PLTN OPR1000
dengan pendekatan probabilistik. Analisis probabilistik dilakukan dengan teknik Monte Carlo yang
mensimulasikan keterkaitan di antara variabel-variabel ketidakpastian dan dilihat pengaruhnya terhadap
LUEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LUEC hasil sensitivitas waktu konstruksi pada
pendekatan probabilistik terlihat lebih besar dibanding hasil sensitivitas pada pendekatan deterministik, yaitu
masing-masing sebesar 6,7364 Vs 4,6260 cents US$/kWh (4 tahun), 7,0265 Vs 4,7437 cents US$/kWh (5
tahun) dan 7,2207 Vs 4,9749 cents US$/kWh (6 tahun). Pada pendekatan probabilistik juga diketahui
probabilitas terjadinya LUEC < benchmark (8,5 cents US$/kWh) pada ketiga waktu konstruksi yaitu masingmasing sekitar 99% (4 tahun), 97% (5 tahun) dan 95% (6 tahun).
Kata kunci:pendekatan probabilistik,waktu konstruksi,PLTN,LUEC
ABSTRACT
PROBABILISTIC APPROACH ON ASSESSMENT OF THE CONSTRUCTION TIME EFFECT ON IN
THE NUCLEAR POWER PLANTS THERE LEVELIZED UNIT ELECTRICITY COST. Nuclear Power
Plant (NPP) project is possible on the occurrence of a number of uncertainties.This would affect the
calculation of levelized unit electricity cost-LUEC. One variable that could potentially lead to the uncertainty
is construction time. This variable is highly correlated with the magnitude of project costs associated with
the time value of money. Therefore, the aim of this study was to perform assessment of the construction time
effect on the LUEC of NPP type OPR1000 with probabilistic approaches. This analysis was done by Monte
Carlo technique that simulate the relationship between the uncertainty variables and visible impact on LUEC.
The result showed that LUECs value based on sensitivity of conctruction time in probabilistic approach
seems bigger than the results on deterministic approach, which amounted to 6.7364 Vs 4.6260 cents
US$/kWh (4 yr), 7.0265 Vs 4.7437 US$ cent/ kWh (5 yr) and 7.2207 Vs 4.9749 cents US$/kWh (6 yr). In the
probabilistic approach could also be known probability of LUEC < 8.5 cents US$/kWh (benchmark value) on
the three construction times evaluated which amounted to approximately 99% (4 years), 97% (5 years) and
95% (6 years).
Key words:probabilistic approach,construction time, NPP, LUEC

PENDAHULUAN
Proyek Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dicirikan sebagai mega proyek yang padat modal
dan padat teknologi sehingga memunculkan kompleksitas dalam proyek. Selain itu, dalam proyek
PLTN dimungkinkan bagi terjadinya beberapa variabel ketidakpastian (uncertainty variables)
sehingga akan berpengaruh terhadap perhitungan biaya pembangkitan listrik teraras (Levelized Unit
Electricity Cost LUEC). Rothwell (2011) telah mengidentifikasi beberapa variabel ketidakpastian
yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya ketidakpastian (uncertainty) pada nilai LUEC tersebut,
yaitu: biaya investasi (investment cost), harga Uranium Alam, biaya pengkayaan Uranium
330

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

(enrichment), biaya operasi & pemeliharaan (fix and variable O&M cost), faktor kapasitas pembangkit
dan waktu konstruksi[1].
Waktu konstruksi menjadi hal yang mutlak untuk diperhatikan oleh setiap manajer proyek,
mengingat ketepatan waktu/ jadual pelaksanaan proyek menjadi salah satu kriteria keberhasilan
proyek disamping ketepatan biaya dan ketepatan mutu. Selain itu, perlu dicatat pula bahwa lamanya
waktu konstruksi akan sangat berkorelasi dengan besarnya biaya proyek terkait dengan nilai waktu dari
uang (time value of money)[2]. Oleh karena itu, seberapa besar perubahan biaya proyek akibat dari
keterlambatan (delay) maupun percepatan waktu konstruksi menjadi hal yang menarik untuk dikaji.
Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji pengaruh dari waktu konstruksi terhadap nilai LUEC PLTN
dengan pendekatan probabilistik. Disebut probabilistik karena dalam analisis telah memasukkan
kemungkinan terjadinya variabel-variabel ketidakpastian dalam proyek sebagaimana yang
diidentifikasi oleh Rothwell (2011)[1]. Karena telah mempertimbangkan resiko dari kemungkinan
terjadinya uncertainty dalam proyek maka nilai LUEC hasil analisis probabilistik ini disebut sebagai
Risk Adjusted LUEC. Analisis probabilistik dilakukan dengan teknik Monte Carlo yang
mensimulasikan beberapa variabel ketidakpastian sebagai variabel masukan (input) dan dilihat
pengaruhnya terhadap nilai LUEC sebagai keluaran (output). PLTN tipe OPR1000 dari Korean Hydro
& Nuclear Power (KHNP) diambil sebagai objek yang diteliti. Dengan penelitian ini dapat diketahui
nilai Risk Adjusted LUEC yang dapat dihemat jika terjadi percepatan waktu konstruksi serta berapa
pembengkakan (cost overrun) pada Risk Adjusted LUEC yang akan terjadi akibat keterlambatan
(delay) masa konstruksi. Selain itu dengan analisis probabilistik juga dapat diketahui berapa nilai
probabilitas terjadinya LUEC kurang dari nilai benchmark yang ditetapkan dalam Power Purchase
Agreement (PPA) untuk semua waktu konstruksi yang disensitivitaskan, sehingga analisis ini dinilai
lebih informatif bagi calon investor dalam pengambilan keputusan investasi.
METODOLOGI
Perhitungan Biaya Pembangkitan Listrik Teraras PLTN
Biaya pembangkitan listrik teraras atau Levelized Unit Electricity Cost (LUEC) adalah biaya
pembangkitan listrik yang di-levelized sehingga menjadi cost/kWh, yang terdiri dari biaya investasi
atau kapital pembangunan pembangkit, fixed O&M cost, variable O&M cost dan biaya bahan bakar[3].
Formula yang dipakai untuk menghitung LUEC adalah[3] :
I
M
LUEC =
+ +F
n
(1)
E

t
E (1 + r )
t =1

Keterangan:
LUEC : Levelized Unit Electricity Cost
I : Biaya investasi total yang di-diskontokan ke tahun COD
(Commercial Operation Date)
M
: Biaya operasi dan pemeliharaan per tahun
F
: Biaya bahan bakar
E
: Produksi listrik yang dibangkitkan per tahun
r
: Discount rate (ditetapkan sebesar 10%)
n
: Umur pembangkit
Investment cost (I) diasumsikan di-disburse selama masa konstruksi dengan prosentase tertentu
setiap tahun. Adanya disbursement ini menyebabkan total biaya investasi ini didiskonto dengan
discount rate tertentu ke saat Commercial Operation Date (COD) yaitu saat dimana PLTN akan
beroperasi secara komersial. Tahun COD merupakan tahun terakhir masa konstruksi atau tahun ke-0

331

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

masa operasi PLTN[3]. Biaya total investasi I pada tahun COD dihitung dengan formula sebagai
berikut[3] :
c
ct
I = C + St K(1 + r)
(2)
t=0

dimana:
I : Biaya investasi total yang di-diskontokan ke tahun COD (commercial operation date-COD)
C : Biaya kontingensi
K : Investment cost (tidak termasuk contingency cost)
St : Prosentase disbursement of investment cost yang dicairkan pada tahun ke t dalam masa
konstruksi
r : tingkat diskonto (discount rate)
c : masa konstruksi
Karena investment cost telah terjadi sebelum PLTN beroperasi, maka dalam perhitungan LUEC
komponen investment cost ini didiskonto selama umur pembangkit dengan discount rate tertentu
sehingga menjadi nilai annuitasnya. Formula yang digunakan untuk mendiskonto investment cost
selama umur proyek adalah[4]:
 

(3)
   

 


Dimana:
AI : Total Investment Cost Tahunan
I : Total investment cost pada tahun COD
r : Tingkat diskonto (discount rate), dalam studi ini ditetapkan sebesar 10%
n : Umur pembangkit (40 tahun)
Nilai annuitas investment cost ini kemudian dibagi dengan total energi listrik tahunan yang
dibangkitkan sehingga diperoleh biaya investasi teraras (levelized investment cost) yang dinyatakan
dalam US$/kWh. Komponen biaya pembangkitan yang lain yaitu biaya bahan bakar nuklir (BBN)
maupun biaya O&M juga dibuat ke dalam US$/kWh. Setelah semua komponen biaya pembangkitan
teraras dijumlahkan, maka terbentuklah suatu biaya pembangkitan listrik teraras atau Levelized Unit
Electricity Cost-LUEC[3].
Teknik Simulasi Monte Carlo
Pengkajian tentang pengaruh waktu konstruksi terhadap LUEC PLTN dengan pendekatan
probabilistik ini dilakukan dengan teknik simulasi Monte Carlo. Pada dasarnya simulasi merupakan
sebuah metode analitik yang bertujuan untuk membuat tiruan dari sebuah sistem yang mempunyai sifat
acak[5]. Simulasi Monte Carlo didahului dengan pengembangan sebuah model deterministik yang
memetakan suatu himpunan variabel masukan ke suatu himpunan keluaran dengan beberapa
persamaan. Skema tentang model deterministik dapat dilihat pada Gambar 1[6].
Catatan:
x1,...,xn: variabel-variabel ketidakpastian
sebagai masukan (input)
y1,...,yn: variabel-variabel keluaran (output)
Gambar 1. Model Deterministik[6]

332

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

Simulasi Monte Carlo adalah suatu metode untuk mengevaluasi secara berulang suatu model
deterministik dengan menggunakan himpunan bilangan acak sebagai masukan. Metode ini sering
digunakan bila model bersifat kompleks, nonlinear atau melibatkan banyak parameter tak tentu/tak
pasti (uncertain) yang saling berhubungan. Perambatan ketidakpastian (uncertainty propagation)
merupakan prinsip dasar di belakang simulasi Monte Carlo[6]. Skema dari prinsip perambatan
ketidakpastian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Catatan:
: Fungsi distribusi
variabel-variabel
ketidakpastian

: Fungsi distribusi variabelvariabel output

Gambar 2. Skema Perambatan Ketidakpastian[6]


Langkah-langkah dalam simulasi Monte Carlo berdasar skema perambatan ketidakpastian
tersebut adalah[6]:
Langkah 1: Buat suatu model parametrik, y = f (x1, x2, ...., xq)
Langkah 2: Bangkitkan suatu himpunan masukan acak, xi1, xi2,..., xiq
Langkah 3: Evaluasi model dan simpan hasilnya sebagai yi
Langkah 4: Ulangi langkah 2 dan 3 untuk i = 1 sampai n
Langkah 5: Analisis hasil
Langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Mengumpulkan data yang diperlukan dalam perhitungan LUEC PLTN baik data teknis
maupun data ekonomi.
Menetapkan asumsi yang diperlukan dalam perhitungan.
Membaharui data biaya ke dalam reference year (diasumsikan tahun 2010).
Melakukan perhitungan LUEC berdasar data masukan dengan menggunakan model
spreadsheet pada ketiga waktu konstruksi (4 tahun, 5 tahun dan 6 tahun).
Mendefinisikan distribusi variabel-variabel ketidakpastian.
Melakukan simulasi untuk melihat pengaruh dari waktu konstruksi terhadap nilai LUEC
dengan pendekatan probabilistik yaitu pendekatan yang memasukkan unsur resiko akibat
adanya uncertainty yang mungkin terjadi dalam proyek. Simulasi dibantu dengan paket
program @Risk.
DATA DAN ASUMSI
Parameter Tekno-ekonomi PLTN yang Dikaji
Sebelum dilakukan pengkajian tentang pengaruh waktu konstruki terhadap nilai LUEC, perlu
didefinisikan terlebih dahulu beberapa parameter tekno-ekonomi dari PLTN yang dikaji sebagaimana
dapat dilihat pada Tabel 1.

333

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

Tabel 1. Parameter Tekno-ekonomi PLTN yang Dikaji


No
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12

Parameter
Kapasitas Unit Gross
Pemakaian internal
Kapasitas Unit Netto
Faktor kapasitas
Produksi Daya tahunan
Daya yang Dijual/ tahun
Burn Up[3]
discount rate
Tahun Konstruksi
Lama Konstruksi
Umur Hidup PLTN

Unit
MW
%
MW
%
MWh
MWh
MWd/ metrik ton U235
%
Tahun
Tahun

Nilai
2 x 1.000
5,5
1.890
85
14.892.000
14.072.940
60.000
10
2018
5
40

Keterangan

Struktur Biaya Pembangkitan Listrik PLTN


Secara umum, struktur biaya pembangkitan listrik (termasuk listrik PLTN) terdiri atas: biaya
investasi (investment cost), biaya operasi & pemeliharaan (operation & maintenance cost) dan biaya
bahan bakar (fuel cost)[7]. Pada penelitian ini terlebih dulu dikaji pengaruh waktu konstruksi terhadap
nilai LUEC dengan pendekatan deterministik dan dilanjutkan dengan pendekatan probabilistik. Pada
pendekatan deterministik, data komponen biaya pembangkitan yang digunakan berupa data tunggal.
Sedangkan pada pendekatan probabilistik datanya berupa suatu fungsi distribusi.
Adapun data komponen biaya pembangkitan pada pendekatan deterministik diuraikan sebagai
berikut:
a. Biaya Investasi (investment cost)
Biaya investasi PLTN terdiri dari EPC (Engineering Procurement Construction) cost,
development cost dan other cost. Data investment cost mengacu pada International Energy Agency IEA (2010) dan dapat dilihat pada Tabel 2[8].
Tabel 2. Investment Cost PLTN OPR1000 di Korea Selatan
Pembangkit
PLTN OPR1000

Tahun Estimasi Harga


2010

US$/kWe
1.876

Total Biaya Investasi (US$)


3.752.000.000

Terdapat tiga waktu konstruksi yang dikaji yaitu 4 tahun, 5 tahun dan 6 tahun. Asumsi
prosentase investment disbursement per tahun untuk ketiga waktu konstruksi ditunjukkan pada Tabel
3.
Tabel 3. Asumsi Prosentase Investment Disbursement
Tahun
ke1
2
3
4
5
6

Waktu Konstruksi
4 tahun 5 tahun
6 tahun
20%
12%
10%
45%
20%
245
20%
29%
37%
15%
18%
18%
13%
10%
8%

b. Biaya Bahan Bakar Nuklir (fuel cost)


Komponen biaya bahan bakar nuklir (BBN) yang diperhitungkan sebagai biaya BBN adalah
front-end cost, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan proses bahan bakar yang terjadi sebelum
334

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

bahan bakar masuk reaktor. Sedangkan back-end cost pada prakteknya dimasukkan dalam biaya
operasi & pemeliharaan. Nilai Front end costs tersusun atas: harga uranium alam (U3O8), biaya
konversi U3O8 menjadi Uranium Heksa Fluorida (UF6), biaya pengkayaan (separative work unit/SWU)
dan biaya fabrikasi[9]. Biaya BBN tersebut dieskalasi ke tahun pertama PLTN beroperasi
(diasumsikan tahun 2023 untuk waktu konstruksi 5 tahun, tahun 2022 untuk waktu konstruksi 4 tahun
dan tahun 2024 untuk waktu konstruksi 6 tahun). Data komponen BBN ditunjukkan oleh Tabel 4.
Tabel 4. Rincian Biaya Bahan Bakar Nuklir (dalam US$)
Komponen
Biaya BBN

2010

Tahun Operasi

[10]

2022

Harga U3O8
146 155,00
Biaya Konversi
13 13,80
Pengkayaan
155 164,56
Fabrikasi
240 254,80
Total biaya BBN (US$/kg U235)

2023
155,78
13,87
165,38
256,08

2024

Total Biaya BBN Berdasar


Tahun Operasi
2022
2023
2024

156,56 1.379,54 1.386,44 1393,37


13,94
103,51
104,03 104,551
166,21 1.201,29 1.207,29 1213,33
257,36
257,36
254,80
256,08
2.939,15 2.953,84 2.968,61

Dengan memasukkan nilai burn-up atau daya bakar reaktor maupun nilai kWh per kilo kalori
U235 (860 kWh per kkal U235)[3], maka biaya BBN dalam US$/kg U235 tersebut dapat dikonversi ke
dalam US$/kWh seperti ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Total Biaya BBN dalam cents US$/kWh
Keterangan
Total Biaya BBN (US$/kg U235)
Total Biaya BBN (cents US$/kWh)

Tahun Operasi
2022
2023
2024
2.939,15 2.953,84 2.968,61
0,654
0,658
0,661

c. Biaya Operasi dan Pemeliharaan (Operation & Maintenance O&M Cost)


O&M Cost merupakan biaya yang diperlukan untuk menjalankan operasi rutin PLTN, terdiri
atas fixed O&M Cost dan variable O&M Cost. Fixed O&M Cost merupakan biaya operasional rutin
yang antara lain meliputi biaya pegawai, property tax, plant insurance, dan life-cycle maintenance
(meliputi back-end cost dan decommissioning cost). Struktur biaya fixed O&M mengacu pada PLN
Litbang & PPEN (2006)[3], sedangkan data variable O&M Cost mengacu pada Rothwell (2011) yaitu
sebesar 0,56 US$/kWe per tahun[1].

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Analisis Pengaruh Waktu Konstruksi terhadap Nilai LUEC pada Pendekatan
Deterministik
Hasil perhitungan LUEC dengan pendekatan deterministik pada ketiga waku konstruksi yang
disensitivitaskan dapat dilihat pada Tabel 6. Pada pendekatan deterministik belum mempertimbangkan
unsur resiko akibat adanya uncertainty yang mungkin terjadi dalam proyek.

335

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

Tabel 6. Hasil Analisis Pengaruh Waktu Konstruksi terhadap LUEC


dengan Pendekatan Deterministik
Komponen LUEC
(cents US$/kWh)
Investment Cost
O&M
Fuel Cost
Total LUEC

Waktu Konstruksi (tahun)


4
3,1944
0,7773
0,6544
4,6260

5
3,3087
0,7773
0,6577
4,7437

6
3,5367
0,7773
0,6609
4,9749

Hasil perhitungan LUEC dengan pendekatan deterministik pada ketiga waktu konstruksi yang
disensitivitaskan menunjukkan bahwa semakin lama waktu konstruksi maka akan semakin besar nilai
LUEC yang terbentuk, yaitu masing-masing sebesar 4,6260 cents US$/kWh (4 tahun), 4,7437 cents
US$/kWh (5 tahun) dan 4,9749 cents US$/kWh (6 tahun). Pembengkakan nilai LUEC ini terjadi
mengingat pada perhitungan LUEC biaya investasi total didiskonto ke saat COD dengan tingkat
diskonto tertentu sehingga makin lama masa konstruksi maka akan semakin besar pula nilai biaya
investasi terdiskonto[4].
Hasil Analisis Pengaruh Waktu Terhadap Nilai LUEC pada Pendekatan Probabilistik
Analisis probabilistik berbasis pada hubungan antar variabel-variabel ketidakpastian yang
menjadi masukan (input) dan dilihat pengaruhnya terhadap nilai LUEC sebagai keluaran (output).
Pendefinisian Distribusi Variabel Ketidakpastian
Sebagaimana telah disebutkan bahwa data dari variabel-variabel ketidakpastian yang
mempengaruhi nilai LUEC berupa suatu fungsi distribusi, maka langkah awal dari pendekatan
probabilistik adalah pendefinisian distribusi variabel ketidakpastian yang diduga berpengaruh terhadap
LUEC, sebagaimana yang telah diidentifikasi oleh Rothwell (2011)[1]. Idealnya, pendefinisian
distribusi dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data historis dan selanjutnya dilakukan
pencocokan distribusi (fitted distribution). Jika data historis tidak diperoleh, para peneliti umumnya
menggunakan pendekatan literatur dan best practice. Jika keduanya juga tidak diperoleh, maka
langkah terakhir yang dapat diambil adalah pemakaian asumsi[11]. Tabel 7 menyatakan pendefinisian
distribusi variabel-variabel ketidakpastian tersebut.

336

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

Tabel 7. Pendefinisian Distribusi Variabel-variabel Ketidakpastian yang Berpengaruh Terhadap


LUEC PLTN OPR1000
No
1

Variabel Ketidapastian
Investment Cost

Harga Uranium Alam


(U3O8)

Pengkayaan Uranium
(Enrichment)

Fixed O&M Cost

Variable O&M Cost

Faktor Kapasitas

Jenis Distribusi
Lognormal
2.227742,72
Pearson5
= 1,5420; =28,437
Normal
139,740 22,216
Extvalue
= 85,21376;
=5,16562
Logistic
= 0,61520,
= 0,01772
PERT
minimum = 0,75;
most
likely = 0,85; maximum =
0,95

Keterangan
Distribusi
investment
cost
diasumsikan mengikuti Rothwell
(2011)[1], sedangkan nilai rata-ratanya diperoleh dari data historis
Rothwell (2011)[1]
Rothwell (2011)[1]
Rothwell (2011)[1]

Rothwell (2011)[1]

Rothwell (2011)[1]

Hasil Pengkajian Pengaruh Waktu Konstruksi Terhadap Nilai LUEC dengan Pendekatan
Probabilistik
Pengkajian pengaruh waktu konstruksi terhadap nilai LUEC dengan pendekatan probabilistik ini
dilakukan dengan simulasi Monte Carlo yang mensimulasikan variabel-variabel ketidakpastian dan
dilihat pengaruhnya terhadap nilai LUEC. Hasil simulasi ditunjukkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Simulasi Pengaruh Waktu terhadap LUEC PLTN OPR1000
dengan Pendekatan Probabilistik
Keterangan
Minimum
Maximum
Mean
Std Deviation
Risk Adjusted LUEC

Risk adjusted LUEC


(cents US$/kWh) berdasar Waktu Konstruksi
4 tahun
2,7905
14,6483
5,4502
1,2862
6,7364

5 tahun
2,9590
13,2123
5,6285
1,3980
7,0265

6 tahun
2,9806
12,7512
5,8140
1,4067
7,2207

Tabel 8 tersebut menunjukkan bahwa jika unsur ketidakpastian disimulasikan dalam


perhitungan LUEC pada ketiga waktu konstruksi yang disensitivitaskan maka nilai LUEC yang
terbentuk terlihat lebih besar dibanding sensitivitas pada pendekatan deterministik (Tabel 6), yaitu
masing-masing sebesar 6,7364 cents US$/kWh (4 tahun), 7,0265 cents US$/kWh (5 tahun) dan
7,2207 cents US$/kWh (6 tahun). Nilai-nilai Risk Adjusted LUEC ini merupakan hasil penjumlahan
dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasinya. Nilai Risk Adjusted LUEC ini mencerminkan telah
dipertimbangkannya adanya uncertainty yang mungkin terjadi dalam proyek.
Hasil simulasi pada Tabel 8 juga menunjukkan bahwa semakin lama waktu konstruksi maka
akan semakin besar nilai Risk Adjusted LUEC yang terbentuk. Standar deviasi yang terjadi juga makin
besar seiring dengan makin lamanya masa konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa makin lama masa
konstruksi maka kemungkinan terjadinya dispersi atau variasi pada nilai LUEC juga makin besar.

337

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

Gambar 3 sampai Gambar 5 menunjukkan fungsi distribusi kumulatif hasil sensitivitas variabelvariabel ketidakpastian terhadap nilai LUEC pada ketiga waktu konstruksi yang disensitivitaskan.
Berdasar gambar-gambar tersebut dapat diketahui probabilitas terjadinya nilai LUEC kurang dari nilai
benchmark yang ditetapkan. Nilai benchmark yang dimaksud adalah nilai LUEC yang nantinya akan
ditetapkan sebagai harga jual listrik PLTN ke PLN yang disepakati dalam PPA (Power Purchase
Agreement) dan dalam studi ini diasumsikan sebesar 8,5 cent US$/kWh.

Gambar 3. Fungsi Distribusi Kumulatif Hasil Simulasi Variabel Ketidakpastian Terhadap LUEC
PLTN OPR1000 Pada Waktu Konstruksi 4 Tahun

Gambar 4. Fungsi Distribusi Kumulatif Hasil Simulasi Variabel Ketidakpastian Terhadap LUEC
PLTN OPR1000 Pada Waktu Konstruksi 5 Tahun

338

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

Gambar 5. Fungsi Distribusi Kumulatif Hasil Simulasi Variabel Ketidakpastian Terhadap LUEC
PLTN OPR1000 pada Waktu Konstruksi 6 Tahun
Berdasar Gambar 3 sampai Gambar 5 dapat diketahui bahwa probabilitas terjadinya LUEC <
8,5 cents US$/kWh pada proyek PLTN OPR1000 akan menurun seiring dengan bertambahnya waktu
konstruksi, yaitu masing-masing sekitar 99% pada waktu konstruksi 4 tahun, sekitar 97% (5 tahun) dan
sekitar 95% (6 tahun).
Terjadinya kenaikan nilai Risk Adjusted LUEC maupun menurunnya probabilitas terjadinya
LUEC < nilai benchmark akibat bertambahnya waktu konstruksi ini menunjukkan pentingnya upaya
memonitor waktu konstruksi agar terjadinya delay dalam proyek dapat dihindari. Metode-metode
seperti PERT (Program Evalution Review Technique) maupun CPM (Critical Path Methods) banyak
membantu para manajer proyek dalam mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan dalam proyek
sehingga proyek dapat berjalan tepat waktu dan pada akhirnya dapat dihindari terjadinya cost overrun
dalam proyek[12].

KESIMPULAN
Berdasar analisis hasil yang diperoleh dalam studi dapat disimpulkan bahwa pada pendekatan
probabilistik nilai LUEC yang terbentuk untuk ketiga waktu konstruksi yang disensitivitaskan terlihat
lebih besar dibanding sensitivitas pada pendekatan deterministik, yaitu masing-masing sebesar 6,7364
cents US$/kWh (4 tahun), 7,0265 cents US$/kWh (5 tahun) dan 7,2207 cents US$/kWh (6 tahun).
Sedangkan pada pendekatan deterministik nilai-nilai LUEC yang terbentuk masing-masing adalah
sebesar 4,6260 cents US$/kWh (4 tahun), 4,7437 cents US$/kWh (5 tahun) dan 4,9749 cents
US$/kWh (6 tahun). Nilai LUEC yang lebih besar pada pendekatan probabilistik ini mencerminkan
unsur ketidakpastian yang mungkin terjadi dalam proyek.
Probabilitas terjadinya LUEC kurang dari nilai benchmark yang ditetapkan (8,5 cent US$/kWh)
terlihat makin menurun seiring dengan bertambahnya waktu konstruksi, yaitu masing-masing sekitar
99% pada waktu konstruksi 4 tahun, sekitar 97% (5 tahun) dan sekitar 95% (6 tahun). Hasil studi ini
menunjukkan pentingnya upaya monitoring waktu konstruksi agar terjadinya delay dalam proyek
dapat dihindari.

339

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

DAFTAR PUSTAKA
ROTHWELL, The Economics of Future Nuclear Power: An Update of The Economic Future of
Nuclear Power (2004), a Study Conducted at the University of Chicago, Stanford
University, 2011.
KARAMAH, E. F., Diklat Kuliah Ekonomi Teknik, Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia,
Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
PT PLN (Persero) Litbang & PPEN-BATAN,Studi Ekonomi, Pendanaan dan Struktur owner
dalam Rangka Rencana Persiapan Pembagunan PLTN Pertama di Indonesia, PLN, Jakarta,
2006.
BLANK & TARQUIN, Engineering Economy, 6th, Mc Graw Hill, Singapore, 2008.
CAHYO, W., N.,Pendekatan Simulasi Monte Carlo untuk Pemilihan Alternatif dengan Decision
Tree pada Nilai Outcome yang Probabilistik, Teknoin, Volume 13, Nomor 2, Desember
2008, 11-17, ISSN; 0853-8697.
SRIDADI, B.,Pemodelan dan Simulasi Sistem: Teori, Aplikasi dan Contoh Program dalam
Bahasa C, Penerbit Informatika, 2009.
MARSUDI, D.,Pembangkitan Energi Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.
OECD, IEA, NEA, Projected Cost of Generating Electricity (2010 Edition), 2010.
BIRMANO, M. D., Konsep dan Ciri Ekonomi Daur Bahan Bakar Nuklir, Couching Perhitungan
Ekonomi dan Pendanaan PLTN, PPEN-BATAN Jakarta, 3-21 September 2007.
WORLD NUCLEAR ASSOCIATION (WNA),The Economic of Nuclear Power (Updated March
2011), http://www.wna.org./, diakses tanggal 26 September 2011
YE, S. & TIONG, R.,NPV at risk method in infrastructure project investment evaluation, Journal
of Construction Engineering and Management, (May/June 2000).
TAHA, H. A., Riset Operasi Suatu Pengantar, Edisi Ke-5 Jilid 1, Alih Bahasa: Daniel Wirajaya,
Binarupa Aksara, Jakarta, 1996

DISKUSI / TANYA JAWAB :


PERTANYAAN : (Bambang G Susanto, PRPN-BATAN)
Dalam perhitungan komponen bahan bakar tidak kelihatan harga zirc alloy tubing dan
komponen lainnya, yang ada adalah ongkos fabrikasi. Sebenarnya kalau mau teliti,
komponen zirc alloy tubing dimasukkan sehingga harga elemen bakar lebih tebal. Perlu
ditambahkan lagi slot untuk komponen fuel cost.
JAWABAN : (Nuryanti, PPEN-BATAN)
Baik, terima kasih atas masukkannya. Terus terang, nilai ini agak susah untuk dicari
sumbernya di internet. Namun tidak ada salahnya pada studi mendatang, saya akan
mencoba untuk memsukkan komponen zirc alloy tubing
PERTANYAAN : (Djoko Hari Nugroho, PRPN-BATAN)
Dalam pendekatan deterministik apakah sudah dipergunakan metode PERT yang
mengakomodasi waktu konsumsi terpendek dan terpanjang ?
Dalam pendekatan probabilistic, distribusi apa yang dipergunakan agar simulasi mendekati
realita ?

340

Prosiding Seminar Nasional ke-19 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir
Yogyakarta, 24-25 September 2013

ISSN : 0854-2910

JAWABAN : (Nuryanti, PPEN-BATAN)


Dalam makalah ini untuk pendekatan deterministik belum digunakan metode PERT.
Idealnya, untuk kehati-hatian memang perlu digunakan metode PERT ataupun CPM
(Critical Path Method).
Distribusi yang digunakan dalam penelitian ini masih mengacu pada studi Rothwell
(2011). Idealnya memang untuk pendefinisian distribusi digunakan data historis, namun
karena ketersediaan data historis belum mencukupi maka diputuskan untuk mengacu
studi literatur.

341

Anda mungkin juga menyukai