Anda di halaman 1dari 31
DUR ae ae a MSE oe Bab 4 Laba Ditahan LABA DITAHAN Laporan Rugi-laba dan Laba Ditahan ‘Adadua media pelaporan yang dipergunakan untuk melaporkan hasil aktivitas perusahaan: Laporan Rugi-Laba dan Laporan Laba Ditahan, Laporan Laba Ditahan dapat disajikan secara terpisah dari Laporan Rugi-Laba, dapat juga disajikan sebagai bagian dari Laporan Rugi- Laba. Laporan Laba Ditahan dapat juga disajikan di dalam Laporan Perubahan Modal, dimana perubahan laba yang ditahan termasuk di dalamnya. Dalam hal yang terakhir Laporan Laba Ditahan secara tersendiri sudah tidak diperlukan. Laporan Laba-rugi dan Laba Ditahan merupakan laporan atas aktivitas perusahaan selama satu periode akuntansi, berbeda dengan Neraca yang memberikan informasi tentang aktiva (sumber daya) dan utang (kewajiban) Perusahaan pada tanggal tertentu. Standar akuntansi harus membedakan yang jelas antara transaksi-transaksi dan kejadian- kejadian yang mempengaruhi rugi-laba yang akan disajikan dalam Laporan Rugi-laba, dengan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba yang ditahan yang akan disajikan dalam Laporan Laba Ditahan. Pendapatan, biaya, laba dan rugi adalah elemen-elemen rugi-laba yang harus disajikan dalam Laporan Rugi-laba, elemen-elemen tersebut tidak boleh didebitkan atau dikreditkan kedalam laba ditahan. Kejadian-kejadian yang dapat didebitkan atau dikreditkan ke laba ditahan, diantaranya adalah seperti tercantum dalam tabel berikut ini: Sifat Kejadian Mendebit Laba Ditahan Mengkredit Laba Ditahan Penutupan saldo rekening —-Rugi bersih Laba Bersih Ikhtisar rugi-laba Distribusi kepada pemegang —_Deklarasi Devider param ennnsennn erry saham (kas, property, atau saham) at eA see FF SE amt tA EO Perubahan prinsip akuntansiPenyesuaian retroaktif _-Penyesuaian retroaktif negatif (rugi, biaya) positif (laba, pendapatan) Koreksi kesalahan periode Penyesuaian periode Penyesuaian periode sebelum- sebelumnya sebelumnya (rugi, biaya) nya (laba, pendapatan) Penyisihan laba yang ditahan Pencadangan Pembatalan cadangan untuk tujuan-tujuan tertentu (perluasan pabrik, pelunasan utang dll.) ‘Transaksi saham treasury _—Penyesuaian negatif dari ssnsmmnmnnmsnnsonnnnnn transaksi saham treasury Quasi reorganisasi Penghapusan untuk Untuk menjadikan bersaldo menurunkan nilai buku —_nol dengan mengkredit aktiva menjadi nilai pasar sejumlah tertentu dari modal disetor Penyesuaian Periode Sebelumnya ‘Yang dimaksud penyesuaian periode sebelumnya adalah kesalahan yang dilakukan pada periode sebelumnya yang diketahui dan dikoreksi pada periode sekarang, Kesalahan tersebut dapat diakibatkan oleh kesalahan matematik/hitungan, kesalahan dalam menerapkan prinsip akuntansi, dan kesalahan akibat kekeliruan atau kekhilafan menaksirkan fakta pada saat Taporan keuangan disusun, Tidak termasuk kesalahan dimaksud adalah perubahan umur aktiva tetap dan nilai residu, dan perubahan jumlah taksiran kerugian piutang. Hal-hal yang disebutkan terakhir dilaporkan dalam laporan rugi-laba, sedang untuk kesalahan-kesalahan sebelumnya didebitkan atau dikreditkan ke laba yang ditahan. Penyesuaian tersebut akan nampak sebagai berikut: Laba Ditahan, Saldo awal XXXX Koreksi kesalahan periode sebelumnya (XXXX) Laba Ditahan setelah penyesuaian, Saldo awal XXXX DEVIDEN Deviden merupakan transfer seyumlah nilai dari perusahaan kepada pemegang saham. Nilai yang ditransfer tersebut biasanya merupakan aktiva perusahaan (kas, non-kas). Karena alasan tertentu yang ditransfer tersebut dapat berupa saham perusahaan atau yang sering disebut deviden saham. Hampir semua bentuk pembayaran deviden merupakan pengurang rekeninglaba ditahan, kecualideviden yang merupakan ikuidasi. Deviden likuidasi merupakan pembayaran oleh perusahaaan kepada pemegang saham dari modal disetor oleh pemegang 127 saham, bukan dari laba yang diperoleh perusahaan. Deviden iikuidasi merupakan pengurang rekening-rekening modal disetor (Modal Saham dan Agio Saham). Deviden Merupakan Distribusi Kekayaan Perusahaan Dewan komisaris mengadakan pengumuman pembayaran deviden terlebih dahulu sebelum membayarkan deviden tersebut kepada para pemegang saham. Perusahaan tidak akan mempunyai utang pembayaran deviden, sebelum ada pengumuman dewan komisaris tentang pembayaran deviden tersebut. Tanggal diumumkannya pembayaran deviden disebut tanggal pengumuman. Dalam pengumuman tersebut biasanya ditetapkan juga tanggal Pencatatan (date of record dan tanggal pembayaran (date of payment). Ketiga tanggal tersebut penting bagi akuntan. Secara ringkas akuntansi dan pelaporan pembagian deviden adalah sebagai berikut: Kejadian Keterangan Jurnal Tanggal pengumuman Dewan direksi mengumumkan —_Laba Ditahan xX pembagian deviden sehingga Hutang Deviden Xx perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar deviden Tanggal pencatatan _—_—Pada tanggal ini ditentukan Tidak diperlukan jurnal; pemegang saham yang akan _hanya diperlukan catatan menerima pembayaran deviden memo untuk pemegang saham yang berhak dalam buku pembantu ‘Tanggal pambayaran Kas (atau aktiva lain) Hutang Deviden xx didistribusikan kepada Kas xx pemegang saham yang berhak Deviden Kas Apabila dewan direksi mengumumkan deviden kas, biasanya jumlah total yang dibagi kepada pemegang saham dinyatakan secara implisit. Masalah timbul apabila perusahaan ‘mengeluarkan beberapa jenis saham yang berbeda (misal: saham biasa dan saham preferen). Alokasi jumlah deviden diantara enis-jenis saham merupakan masalah yang cukupkomplek, Deviden Saham Preferen Kumulatif. Klosula kumulatif mewajibkan perusahaan untuk membayar terlebih dahulu deviden saham preferen, termasuk deviden tahun sebelumnya yang belum dibayar (deviden tunggakan), sebelum deviden dibagikan kepada pemegang saham biasa. 128 . Le tek eke RAMS ee Stns BENS ALA Contoh 1 Modal Pemegang saham PT Suwi di neraca tertanggal 31 Desember 1987 adalah sebagai berikut: Modal Pemegang Saham: Saham Preferen (Nominal Rp 100, 7% Kumulatif, nonvoting, 10.000 saham diotorisasi, ditempatkan, dan beredar) Rp 1.000.000 Saham Biasa (Nominal Rp 25, 100.000 saham diotorisasi, 60.000 ditempatkan, dan beredar 1.500.000 Agio Saham 150,000 Jumlah Modal Disetor Rp 3.250.000 Laba Ditahan 2.500.000 Jumlah Modal Pemegang Saham Rp 5.750.000 Pada tanggal 31 Desember 1987 Dewan direktur PT Suwi mengumumkan deviden berjumlah Rp600.000 yang akan dibayar pada tanggal 31 Januari 1988 untuk pemegang saham yang tercatat tanggal 15 Januari 1988. Untuk tiga tahun sebelumnya tidak dibagikan deviden. Perhitungan jumlah deviden untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut: Preferen Biasa Jumlah Deviden tunggakan: 1% x Rp1.000.000 x 3 th Rp210.000 Rp 210.000 Deviden tahun ini: 7% x Rp1.000.000 70.000 70.000 Sisanya untuk saham biasa (600.000 - (210.000 + 70.000) 320.000 320.000 Jumlah Rp280.000 Bp320.000 Bp.600.000 Preferen Biasa Deviden per lembar saham: Preferen : Rp280.000/10.000 Ib Rp28 Biasa: Rp320.000/100.000 Ib Rp3,2 129 Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 1987 (tanggal pengumuman): Laba Ditahan Rp600.000 Utang Deviden Saham Preferen Rp 280.000 Utang Deviden Saham Biasa 320.000 Jumal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 1988 (tanggal pembayaran) Utang Deviden Saham Preferen Rp280.000 Utang Deviden Saham Biasa 320.000 Kas Rp ovv.wv0 Deviden Saham Preferen Tidak Kumulatif. Karena saham preferen tidak bersifat kumulatif, maka saham tersebut berhak atas deviden tahun sekarang saja (tahun diumumkannya deviden), dan sisanya merupakan deviden salam biasa, Untuk saham preferen jenis ini tidak ada istilah deviden tertunggak. Contoh 2 Apabila diasumsikan saham preferen dalam contoh 1 bersifattidak kumulatif, perhitungan jumlah deviden untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut: Preferen Biasa Jumtah 7% x 1.000.000 Rp70.000 Rp 70.000 Sisanya untuk saham biasa (600.000 - 70.000) 530.000 530,000 Jumlah Rp70.000 Rp530,000 Rp.600,000 Deviden Saham Preferen Berpartisipasi. Saham preferen dapat berpartisipasi penuh, berpartisipasi terbatas, atau tidak berpartisipasi sama sekali. Keistimewaan berpartisipasi bisa juga dikombinasikan dengan klusula kumulatif, Yang dimaksud Partisipasi adalah tambahan deviden setelah masing-masing mendapatkan deviden permulaan (initial devidend). Deviden permulaan merupakan jumlah deviden hasil Perkalian antara presentase deviden saham preferen dengan nilai nominal saham, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Deviden permulaan Saham Preferen = % deviden SP X Jumlah Nilai Nominal Saham Preferen Deviden permulaan Saham Biasa = % deviden SP X Jumlah Nilai Nominal Saham Biasa Deviden tambahan untuk saham preferen di atas deviden permulaan, tergantung sifat Partisipasinya, apakah berpartisipasi penuh atau berpartisipasi terbatas, Contoh 3 Seperti contoh 1 apabila diasumsikan tidak ada tunggakan deviden untuk tahun sebelumnya, dan saham preferen berpartisipasi penuh, Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai berikut: Preferen Biasa Jumlah Deviden tahun ini, 7% Rp70.000 Rp105.000 Rp 175.000 Deviden partisipasi, 17%” 170.000 255.000 425.000 Jumlah p240,000 Rp360.000 Rp 600.000 » Deviden partisipasi dihitung sebagai berikut: Deviden tahun ini: Preferen, 7% x Rp1.000.000 = Rp70.000 Biasa, 7% x Rp1.500.000 = 105.000 Rp 175.000 Jumlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp600.000 - Rp175.000) Rp 425.000 Nominal saham yang berpartisipasi: Preferen Rp1.000.000 Biasa 1.500.000 Rp2.500.000 Tarip partisipasi: (425.000/2.500.000) 17% Deviden partisipasi: Preferen, 17% x Rp1.000.000) Rp 170.000 Biasa, 17% x Rp1.500.000) 255,000 Rp 425,000 Contoh 4 Seperticontoh 1 apabila diasumsikan ada tunggakan deviden untuk satu tahun sebelumnya, dan saham preferen bersifat berpartisipasi penuh. Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai berikut: Preferen Biasa Jumlah Deviden tertunggak,7% Rp70.000 Rp 70.000 Deviden tahun ini, 7% 70.000Rp 105.000 175.000 Deviden partisipasi, 17%” 170.000 255,000 425,000 Jumlah Rp240.000 Rp360.000 Rp 600.000 » Deviden partisipasi dihitung sebagai berikut: Deviden tertunggak selama satu tahun: Preferen, 7% x Rp1.000.000 x 1 tahun Rp 70.000 Deviden tahun ini: Preferen, 7% x Rp1.000.000 = Rp70.000 Biasa, 7% x Rp1.500.000 = 105,000 Rp 175.000 Jumlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp600.000 - Rp70.000- Rp175.000) Rp 355.000 131 Vn RE RR eo 1 en ee Nominal saham yang berpartisipasi: Preferen Rp1.000.000 Biasa 1.500.000 —_Rp2.500.000 Tarip partisipasi: (355,000/2,500.000) 14.2% Deviden partisipasi: Preferen, 14,2% x Rp1.000.000) Rp 142.000 Biasa, 14,2% x Rp1.500.000) 213.000 Rp 355.000 Saham Preferen Berpartisipasi Terbatas, Untuk sham preferen jenis ini, berhak atas deviden tambahan di atas deviden permulaan hanya sampai batas presentase tertentu. Contoh 5 Seperti Contoh I apabila diasumsikan saham preferen 7% berpartisipasi dengan saham biasa sampai batas maksimum 15% termasuk deviden preferensi. Tidak ada tunggakan deviden pada tahun-tahun sebelumnya. Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai berikut; Preferen Biasa Jumiah Deviden tahun ini, 7% Rp70.000 Rp105.000 Rp 175.000 Deviden partisipasi 80,000 345.000 425.000 Jumlah Rp150,000 Rp450.000 Rp 600.000 ” Deviden partisipasi dihitung sebagai berikut: Deviden tahun ini: Preferen, 7% x Rp1.000.000 = Rp70.000 Biasa, 7% x Rp1.500.000 = 105,000 Rp 175.000 Jumlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp600.000 - Rp175.000) Rp 425.000 Nominal saham yang berpartisipasi: Preferen Rp!.000.000 Biasa 500.000 ——_-Rp2.500.000 Tarip partisipasi: (425.000/2.500.000) 11% Deviden partisipasi: Preferen, terbatas s.d. 8% (15% -7%) 8% x Rp1.000.000 Rp 80.000 Biasa, (Rp425.000 - Rp80.000) 345,000 Bp 425.000 Contoh 6 Seperti Contoh 1 apabila diasumsikan saham preferen 7% berpartisipasi dengan saham biasa sampai batas maksimum 20% termasuk deviden preferensi. Tidak ada tunggakan deviden pada tahun-tahun sebelumnya. Jumlah deviden untuk masing-masing jenis saham dihitung sebagai berixut: Preferen Biasa Jumlah Deviden tahun ini, 7% Rp70.000 Rp105.000 Rp 175.000 Deviden partisipasi 30.000 395,000 425,000 Jumlah Rp100.000 Rp500.000 Rp.600.000 » Deviden partisipasi dibitung sebagai berikut: Deviden tahun ini: Preferen, 7% x Rp1.000.000 = Rp70.000 Biasa, 7% x Rp1.500.000 105.000 Rp 175.000 Jumlah yang tersedia untuk partisipasi: (Rp600.000 - Rp175.000) Rp 425.000 Nominal saham yang berpartisipasi: Preferen Rp!.000.000 Biasa 1.500.000 ——_-Rp2.500.000 Tarip partisipasi: (425.000/2.500.000) 11% Deviden partisipasi: Preferen, terbatas s.d. 13% (20% -7%) Tetapi karena tarip partisipasi tertinggi hanya s.d 17% maka partisipasinya hanya s.d. 10% (17% - 7%) (10% x Rp1.000.000) Rp 100.000 Biasa, (Rp425.000 - Rp100.000) 325,000 Rp 425.000 Deviden Property Apabila perusahaan tidak mempunyai kas cukup, atau mempunyai kas cukup tetapi dimaksudkan untuk tujuan lain, perusahaan dapat membagikan deviden dengan pembayaran aktiva selain kas, atau sering disebut property devidend. Masalah akuntansi yang timbul dalam deviden property adalah mengenai jumlah yang harus dicatat, mengingat hal itu bukan rmerupakan transfer aktiva non-kas yang terjadi secara timbal-balik. Sebagian besar akuntan sepakat mengggunakan nilai pasar aktiva non-kas yang diserahkan sebagai dasar untuk mencatat, Dengan digunakannya nilai pasar aktiva akan mengakibatkan perlunya pengakuan laba atau rugi apabila ada perbedaan nilai pasar dengan nilai buku. Apabila aktiva yang diserahkan tidak mempunyai nilai pasar maka nilai buku aktiva tersebut digunakan sebagai dasar pencatatan. Contoh 1 Pada tanggal 14 Nopember 1992, PT. MudMud mengumumkan pembagian deviden Property berupa investasi dalam surat-surat berharga yang bernilai buku Rp 10.000 per Jembar. Harga pasar surat-surat berharga tersebut saat ini dibursa adalah Rp16.000 per Jembar. Surat-surat betharga tersebut akan dibagikan kepada semua pemegang saham beredar perusahaan yang berjumlah 1.000 lembar pada tanggal 20 Desember 1992. Setiap pemegang | lembar saham akan memperoleh 5 buah barang. Perhitungan laba-rugi: Harga pasar (1.000 Ib x 5 x Rp16.000) Rp 80.000.000 Nilai buku (1,000 Ib x 5 x Rp10.000) 50,000,000 Laba kenaikan harga surat-surat betharga Rp 30,000,000 Jurnal tanggal 14 Nopember 1992 (pengumuman): Investasi Surat-surat Berharga 30.000.000 Laba Kenaikan Harga Surat-surat Berharga 30.000.000 Laba Ditahan 80,000,000 Utang Deviden Property 80.000.000 Jurnal tanggal 20 Desember (distribusi): Utang Deviden Property 80.000.000 Investasi Surat-surat Berharga 80.000.000 Masalah akuntansi dan pelaporan yang lain timbul apabila perusahaan membagikan deviden property dalam suatu periode yang akan dibagikan pada periode berikutnya, Masalahnya adalah pada periode kapan laba atau rugi harus diakui? Masalah itu timbul karena ada kemungkinan harga pasar aktiva yang dibagikan sebagai deviden pada tanggal Pengumuman berbeda dengan harga pasar pada tanggal distribusi, Perbedaan nilai pasar pada tanggal pengumuman dan distribusi tersebut akan mengakibatkan jumlah laba atau rugi yang berbeda pula. Untuk masalah tersebut sebagian besar akuntan sepakat untuk mengakui laba atau rugi atas deviden property itu pada periode pengumuman, yaitu sebesar selisih nilai buku dengan nilai pasar saat pengumuman. Contoh 2 PT. MaWuT pada tanggal 31 Desember 1987 mengumumkan property deviden berupa equipment, dan akan diserahkan pada tanggal 15 Juli 1988. Pada tanggal 31/12/87 equipmen mempunyai nilai buku Rp25.000 dengan nilai pasar Rp35.000. Tanggal 15 Juli 1988, equipment tersebut mempunyai nilai pasar 50,000. Jurnal tanggal 31 Desember 1987 (pengumuman): Equipmen 10.000 Laba Disposisi Aktiva Tetap 10,000 SSATP NANI RIEL HA ON RIE OKIE Laba Ditanan 35.000 Utang Deviden Property 35.000 Jurnal tanggal 15 Juli 1988 (distribusi): Utang Deviden Property 35.000 Equipmen 35.000 Devidend Scrip Dalam keadaaan dimana perusahaan kekurangan kas tetapi tetap menginginkan pembagian deviden, perusahaan tersebut dapat menerbitkan scrip devidend. Deviden scrip adalah pembagian deviden dalam bentuk janji tertulis untuk membayar kas di masa yang akan datang. Janji itu merupakan salah satu bentuk utang wesel yang akan dicatat sebagai utang. Deviden scrip dapat berbungaatau tidak berbunga, dan bisa diperjual-belikan antar pemegang saham atau antar pemegang scrip. Pada saat pembagian deviden scrip diumumkan, perusahaan mendebit rekening laba ditahan dan mengkredit rekening utang deviden scrip atau utang wesel kepada pemegang saham. Pada saat pembayaran diadakan pendebitan terhadap utang dan pengkreditan terhadap kas. Apabila scrip tersebut berbunga, kas yang dipergunakan untuk membayar bunga harus diperlakukan sebagai biaya bunga dan tidak boleh dianggap sebagai bagian dari pembagian deviden. Contoh 3 PT Patriotproklamasi pada tanggal 6 Mei 1985 mengumumkan deviden dengan menerbitkan deviden scrip berbentuk wesel jangka dua bulan, berjumlah Rp 80 per lembar saham untuk 2,545,000 lembar saham yang beredar. Wesel tersebut berbunga 10% per tahun. Jurnal tanggal 6 Mei 1985 untuk mencatat pengumuman pembagian deviden scrip: Laba Ditahan 20,360,000 Utang Wesel kapada Pemegang Saham (Rp80 x 2.545.000 Ib) 20,360.000 Jumnal tanggal 27 juli 1989 untuk mencatat pembayaran: Utang Wesel kepada Pemegang Saham 20,360.00 Biaya Bunga (Rp20.360.000 x 2/12 x 10%) 339,333 Kas 20.699.333 Devidend Likuidasi Deviden yang tidak didasarkan pada laba yang ditahan sering disebut deviden likuidasi. Deviden seperti itu menunjukkan pengembalian atas investasi pemilik dan bukan merupakan distribusi laba, Deviden likuidasi bisa didasarkan pada modal yang timbul dari donasi pihak Tuar atau pemegang sham, namun pada umumnya deviden likuidasi diperlakukan sebagai pengurang Agio Sahar dan bukan Laba Ditahan seperti pembagian jenis lainnya. Contoh 4 PT Sichud pada tanggal 20 February 1990 mengumumkan akan membagikan deviden kas sebesar Rp 1.000.000. Dalam pengumuman disebutkan bahwa sejumlah Rp700,000 merupakan distribusi laba, sedang sisanya merupakan pembagian modal. Deviden akan dibayar tanggal 20 Mei 1990. Jurnal tanggal 20 Pebruari untuk mencatat pengumuman: Laba Ditahan 700.000 Agio Saham 300.000 Utang Deviden 1.000.000 Jural tanggal 20 Mei untuk mencatat pembayaran: Utang Deviden 1.000.000 Kas 1.000.000 Devidend Saham Deviden saham adalah pengumuman pembagian deviden yang akan dibayar dengan penyerahan sejumlah saham tambahan. Deviden saham tidak merubah apapun, baik aktiva perus-haan maupun proporsi:pemilikan pemegang saham. Apabila dewan direksi mende :larasikan deviden saham, maka akan mengakibatkan kapitalisasi laba yang ditahan. Deviden saham mengakibatkan laba yang ditahan dikapitalisasi secara permanen sebagat tambahan modal disetor. Jumlah laba yang ditahan yang akan dikapitalisasi sebagai modal disetor tergantung dari jumlah relatif (perbandingan saham yang diserahkan sebagai deviden saham dengan jumlah saham yang beredar) deviden tersebut. Deviden Saham Keeil. Jika deviden saham menaikan 20% s.d 25% dari jumlah lembar saham sejenis yang beredar sebelumnya, disebut deviden saham kecil. Deviden saham ini diperkirakan tidak merubah secara material harga pasar saham. Akuntansi mencatat deviden saham kecil dengan mentransfer dari laba ditahan ke modal disetor (Modal Saham, Agio ‘Saham) sejumlah harga pasar saham yang dikeluarkan. : Contoh 1 Modal pemegang saham PT Pete tanggal 31/12/87 di neraca sebelum pengumuman deviden saham adalah sebagai berikut: Saham Preferen 7% (nominal Rp 100, diotorisasi,ditempatkan dan beredar 10.000 Ib) Rp 1.000.000 Saham Biasa (nominal Rp 25, diotorisasi 100.000 Ib, ditempatkan dan beredar 60.000) 1.500.000 Agio Sahem Biasa 750.000 Jumlah Modal Disetor Rp 3.250.000 136 Svea Laba Ditahan 2.500.000 Jumlah Modal Pemegang Saham Rp 5.750.000 Pada tanggal tersebut perusahaan mengumumkan deviden saham 10% dari saham biasa yang beredar, dan akan dibagikan pada tanggal 15 Januari 1988. Harga pasar sham pada saat pengumuman adalah Rp 30 per lembar. Jumnal pada tanggal pengumuman: Laba Ditahan 180.000 Saham Biasa yang akan Didistribusikan 150.000 Agio Saham Biasa 30.000 Jurnal pada tanggal pembagian: Saham Biasa yang akan Didistribusikan 150.000 Modal Saham Biasa 150,000 Deviden Saham Besar. Jika deviden saham menaikkan lebih dari 20% s/d 25% jumlah saham yang beredar, nilai pasar saham tersebut diperkirakan akan turun, deviden saham seperti itu disebut deviden saham besar. Perbedaannya dengan deviden saham kecil adalah jumlah laba ditahan yang direklasifikasikan ke modal disetor. Pada deviden saham kecil dipergunakan harga pasar saham tersebut, sedangkan deviden saham besar menggunakan nilai nominal saham. Contoh 2 Seperti contoh I, apabila deviden saham sebesar 33,3% dari saham biasa yang beredar. Juenal pada tanggal pengumuman: Laba Ditahan 750.000 Saham Biasa yang akan Didistribusikan 750.000 Jurnal pada tanggal pembagian: Saham Biasa yang akan Didistribusikan 750.000 Modal Saham Biasa 750.000 Pemecahan Saham (Stock Splits) Stock Split atau stock split-up terjadi apebila perusahaan menukar dengan jumlah lembar saham yang berbeda atas jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Misalnya perusahaan menukar 2 Iembar saham atas pemilikan | lembar sham, maksudnya pemegang saham akan menerima 2 lembar saham atas penyerahan 1 lembar saham yang dimilikinya sekarang, Tujuan diadakannya stock split adalah menurunkan harga pasar saham. Dengan adanya stock split maka nilai nominal saham harus disesuaikan secara sebanding. Misalnya saham dengan nilai nominal Rp 100/Ib, diadakan stock split 2:1, maka setelah diadakan stock nilai nominal saham akan menjadi Rp 50/Ib. Apabila 5:1 maka akan menjadi Rp 10/1b. WwW Prosedur akuntansi atas stock split adalah dengan catatan memo yang menunjukkan perubahan jumlah saham dan nilai nominal saham. Tidak diperlukan jurnal untuk mencatat stock split, karena dengan diadakannya stock split tidak akan merubah rupiah modal saham, yang berubah hanyalah lembar saham dan nilai nominal per lembar saham. Contoh 3 Sebelum diadakan stock-split modal saham PT Inah sebagai berikut: Saham biasa, 1.000 lebar dengan nominal Rp100 Rp 100.000 Laba ditahan 50,000 Rp 150.000 Dewan direksi memutuskan untuk mengadakan strock-split 2 : 1. Modal saham PT Inah setelah stock split adalah sebagai berikut: Saham biasa, 2,000 lebar dengan nominal Rp50 Rp 100.000 Laba ditahan 50.000 Rp 150.000 Tabel berikut ini meringkas pengaruh berbagai jenis deviden dan pemecahan saham terhadap berbagai elemen laporan keuangan: Jomlah lembar 4 a7 saham beredar 0 0 Bertambah | Bertambah | Bertambah * Nilai pasar saham ® Nilai nominal atau ditetapkan * Kelebihan nilai pasar di atas nominal PENCADANGAN LABA DITAHAN Kadang-kadang manajemen perusahaan bermaksud menggunakan sumber-sumber perusahaan untuk tujuan-tujuan khusus: tertentu (rencana perluasan, pelunasan utang) sehingga tidak dapat dibagikan sebagai deviden. Manajemen ingin mengkomunikasikan hal tersebut dalam laporan keuangan. Untuk itu maka diperlukan pencadangan laba yang ditahan guna memberitahukan kepada pemakai laporan tentang maksud penggunaan sumber-sumber perusahaan. Pada saat pencadangan tersebut sudah tidak lagi diperlukan, maka saldonya dikembalikan ke laba ditahan. Contoh: a. J untuk perluasan pabrik dilakukan dengan mentransfer dari Jaba ditahan Rp500.000 setiap tahun sela 5 tahun, Jumal untuk mencatat pencangan tersebut setiap tahun selama 5 tahun adalah sebagai berikut: Laba Ditahan 500.000 Laba Ditahan yang Dicadangkan untuk Perluasan Pabrik 500.000 b. Padaakhirtahun kelima saldocadangan akan berjumlah Rp2.500.000. Apabilaperluasan pabik telah selesai dan pencandangan tersebut sudah tidak diperlukan, maka jumlah tersebut ditransfer kembali ke laba ditahan: Laba Ditahan yang Dicadangkan untuk Perluasan Pabrik 2.500.000 laba Ditahan 2.500.000 QUASI REORGANISASI Apabila perusahaan melalu menderita rugi, rekening laba ditahan akan bersaldo negatif atau defisit. Dinegara tertentu, bagi perusahaan yang mempunyal defisit diharuskan untuk memperoleh laba sehingga dapat menutup defisit tersebut, untuk dapat membayar deviden. Ketentuan tersebut akan menyulitkan perusahaan dan pemegang sahamnya. Karena biasanya perusahaan yang selalu menderita rugi akan kesulitan memperoleh dana tambahan untuk mempebaiki operasinya. Undang-undang negara tertentu memperbolehkan perusahaan menggunakan suatu prosedur untuk menghapuskan defisitnya sehingga perusahaan nampak seperti telah direorganisasi secara resmi, tanpa harus mengeluarkan biaya reorganisasi resmi yang besar. Prosedur tersebut disebut quasi reorganisasi: Quasi reorganisasi meliputi tiga langkah berikut ini: 1. Semua aktiva dinilai kembali pada nilainya sekarang (biasanya nilai bersih yang dapat direalisasi) sehingga perusahaan tidak dibebani biaya yang tinggi pada tahun-tahun berikutnya karena nilai aktiva yang terlalu tinggi. 2. Agio harus dibentuk paling tidak sama dengan jumlah defisit, dengan cara donasi dari pemegang saham perusahaan, pengurangan nominal saham, atau cara-cara lainnya. 3, Jumlah defisit kemudian dibebankan ke agio saham hingga bersaldo nol. Contoh: Posisi modal pemegang saham PT QY sebelum quasi reoganisasi adalah sebagai berikut: Saham biasa, 60.000 Ib nominal Rp100 Rp 6.000.000 Agio Saham 100.000 ‘Laba ditahan .000. Jumlah modal pemegang saham Rp-4.100,000 Dalam rangka quasi reorganisasi dilakukan langkah-langkah berikut ini: a, Diadakan penilaian kembali terhadp aktiva-aktiva perusahaan: - Persediaan barang dinaikkan sebesar Rp400.000 - Aktiva tak berwujud Rp775.000 dihapuskan - Aktiva tetap diturunkan Rp425,000 Jurnal penilaian kembali aktiva: Persediaan4 00.000 Laba Ditahan 800.000 Aktiva Tak Berwujud 775.000 Aktiva Tetap 425.000 b. Nilai nominal saham diturunkan dari Rp100 per lembar menjadi Rp50. Jurnal penurunan nilai nominal saham: Modal Saham Biasa 3.000.000 Agio Saham Biasa 3.000.000 c. Penghapusahan defisit: Agio Saham Biasa 2.000.000 Laba Ditahan 2.000.000 Posisi modal pemegang saham PT QY setelah quasi reoganisasi adalah sebagai berikut: Saham biasa, 60.000 Ib nominal Rp50 Rp 3.000.000 Agio Saham 1.100.000 Laba ditahan 0 Jumlah modal pemegang saham Rp 4.100.000 SOAL-SOAL 1. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang mempengaruhi Laba Ditahan, kecual a. Pembagian dividen b. Laba/Rugi bersih operasi ¢. Koreksi pembukuan atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu 4. Emisi saham baru dengan harga di atas nilai nominal e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: d Berikut ini adalah tanggal-tanggal yang berhubungan dengan pembagian dividen suatu perusahaan, kecuali: a. Tanggal pengumuman b. Tanggal pendaftaran (pencatatan) c. Tanggal pemberitahuan ke BAPEPAM d. —Tanggal pembayaran e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: ¢ Jika perusahaan memberikan saham dividen, akibatnya: a. Jumlah Laba Ditahan berkurang b. Jumlah modal sendiri tetap c. Jumlah saham beredar berkurang d. Semua alternatif jawaban benar e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: a Pembagian aktiva kepada para pemegang saham selain yang berasal dari Laba Ditahan disebut: a, Dividen yang sesungguhnya b. _Dividen likuidasi c. Scrip dividen d. Treasury Stock c. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: b Cara mencatat pengumuman dividen saham adalah sebagai berikut: Mendebet dividen saham dan mengkredit pendapatan dividen Mendebet dividen saham dan mengkredit investasi saham Mendebet piutang dividen dan mengkredit pendapatan dividen Mendebet piutang dividen dan mengkredit investasi saham e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: € ee Jumnal pembagian deviden saham, Laba Ditahan xx Modal Saham xx Alasan perusahaan untuk membagikan dividen dalam bentuk ‘saham sendiri adalah, sebagai berikut, kecuali: a. Untuk tetapmembagikan dividen, tanpa adanya pelimpahan ke luar atau berkurangnya harta kekayaan perusahaan b. Untuk menaikkan jumlah modal yang ditanam (modal statutair) di dalam perusahaan tanpa keharusan dividen ¢. Untuk menaikkan jumlah saham yang beredar, sehingga diharapkan akan menurunkan harga pasar saham dan mendorong ke arah pasaran yang lebih luas 4. untuk mengurangi jumlah kas yang dikeluarkan schingga wang tunai dapat dipakai untuk kepentingan lainnya e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: b 141 7. Jika perusahaan mengumumkan Script dividen, maka rekening Laba Ditahan akan: a. Bertambah sebesar script dividend yang diumumkan b. Berkurang sebesar script dividend yang diumumkan c. Tidak berubah 4. Berkurang sebesar dividen yang seharusnya dikurangi biaya pembuatan script c. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: b . Berikut ini adalah karakteristik quasi-reorganisasi, kecuali: a. Adanya bagian atau elemen hak-hak pemegang saham yang dicatat dengan nilai terlalu tinggi b. Adanya aktiva-aktiva yang dinilai terlalu tinggi menurut ukuran yang berlaku pada waktu itu ¢, Adanya institusi menejemen yang baru d. Adanya hari depan yang cerah bagi perusahaan e. Tidak ada jawaban yang benar Jawab: d Sebuah aktiva tetap dari donasi yang mempunyai nilai pasar yang dapat ditentukan harus dicatat dengan mendebit aktiva tetap dan mengkredit: a. Tambahan modal disetor b. Laba ditahan c. Laba ditangguhkan d. Laba lain-lain Jawab: a oo ° Aktiva tetap yang diterima dari donasi harus dicatat sebesar harga pasar pada waktu diterima dengan mendebit aktiva tetap dan mengkredit tambahan modal disetor. 10. PT JOICE mengumumkan pembagian deviden tunai sebesar Rp 10.000 pada tanggal 17 Januari 1981. Pembayaran deviden ini akan dilakukan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 10 Februari 1981 dan pembayaran dilakukan pada tanggal 2 Maret 1981. Akibat pembagian deviden tunai ini, modal kerja bertambah (berkurang): 17 Januari 0 Februari a. RpO Rp 0 b. Rpt0.000 Rp 0 c. (Rp10.000) Rp 0 4. (Rp10.000) Rp10.000 Jawab: ¢ Modal kerja akan berkurang pada tanggal pengumuman deviden. Jumnal yang dibuat pada tanggal 17 Januari adalah: Laba ditahan 10.000 Utang deviden Tunai 10.000 142 Laan yeee < t lesa AMOI IHR ASE CREE Modal kerja dihitung dengan mengurangkan utang lancar dari aktiva lancar. Tidak ada jurnal yang dibuat pada tanggal pencatatan (10 Feb). Pada tanggal 2 Maret (tanggal pembayaran), jumal yang dibuat adalah: Utang deviden Tunai 10.000 Kas 10.000 _ PT Doel memiliki 1.000 lembar saham PT Sumbang. Saham-saham ini dibeli pada tahun 1977 dengan harga Rp9.000. Pada tanggal 15 September 1981, PT Doe! mengumumkan pembagian deviden properti berupa I lembar saham PT Sumbang untuk setiap 10 lembar saham PT Doel yang dipegang oleh para pemegang saham. Pada tanggal itu, jumlah saham PT Doel yang beredar 9.000 lembar dan harga pasar saham PT Sumbang Rp14 per lembar. Berapa laba dan pengurangan bersih laba ditahan atas pembagian deviden property tersebut? Pengurangan Keuntungan Jaba ditahan a, Rp0 Rp8.100 b. Rpd Rp12.600 cc. Rp4.500 Rp3.600 d. Rp4.500 Rp8.100 Jawab: d Pada tanggal pengumuman, Perusahaan Doel akan membuat jurnal untuk 900 lembar saham PT Sumbang yang akan didistribusikan sebagai deviden (9000/10 lembar = 900 Jembar) Investasi saham PT Sumbang 4.500 Laba kenaikan harga saham 4.500 [900 lembar x (Rp14 - Rp9)] Laba ditahan (900 Ib x Rp14) 12.600 Utang deviden property 12.600 . PT Indun mengumumkan pembagian deviden saham 5.000 lembar nominal Rp per lembar pada saat harga pasarnya Rp4 pet lembar. Bagimanakah pengaruh jurnal yang dibuat untuk mencatat pengumuman deviden tersebut terhadap jumlah modal pemegang saham? a. Tidak mempengaruhi b. Naik Rp5.000 c. Turun Rp5.000 4. Turun Rp20.000 Jawab: a Pengumuman deviden saham tidak mempengaruhi jumlah modal pemegang saham. Deviden saham dicatat dengan mendebit laba ditahan sebesar nilai nominal atau nilai pasar yang akan didistribusikan dan mengkredit modal saham dan agio saham. Oleh karena itu, perubahari terjadi hanya pada komposisi modal saham, dari laba ditahan menjadi modal disetor. 13. Berikut ini adalah perubahan saldo rekening-rekening PT Mampet selama tahun 197 Kenaikan Aktiva Rp 356,000 Utang 108.000 Modal saham 240.000 Tambahan modal disetor 24.000 Diasumsikan tidak ada perubahan laba ditahan selain untuk pembayaran deviden sebesar Rp52.000. Laba bersih tahun 1979 adalah: a. Rp16.000 b. _Rp36.000 c. Rp52.000 d. Rp68.000 Jawab: b Laba bersih perusahaan tahun 1979 adalah Rp36.000. Kenaikan bersih saham biasa dan tambahan modal disetor berjumlah Rp264.000 (Rp240.000 + Rp24.000), sementara kenaikan dalam aktiva bersih hanya Rp248.000 (Rp356.000 - Rp108.000). Perbedaan sebesar Rp16.000 (Rp264.000-Rp248.000) diakibatkan pembayaran deviden oleh Perusahaan lebih besar Rp16.000 daripada yang laba diperoleh. Jika Rp52.000 telah dibayarkan untuk deviden, maka laba bersih yang diperoleh adalah Rp36,000 (Rp52.00¢ - Rp16.000). Dalam bentuk persamaan: (1) Tambahan aktiva - tambahan utang = tambahan saham biasa + tambahan modal disetor + tambahan laba ditahan Tambahan laba ditahan = laba bersih - deviden misalkan laba bersih = X, dengan cara mensubstitusikan kedua persamaan tersebut akan didapat laba bersih 1979: Rp356.000 - Rp108.000 = Rp240.000 + X - Rp52.000 Rp248.000 = Rp212.000 + X X = Rp36.000 14. Manakah diantara pilihan berikut ini yang tidak akan nampak dalam neraca suatu perusahaan bagian “Modal Pemegang Saham"? a, Kelebihan modal disetor dari nilai nominal saham preferen (agio saham preferen). b. Saham biasa, RpS per lembar c. Utang deviden saham biasa 4d. Saham biasa dipesan e. Utang deviden tunai Jawab: e Utang deviden tunai diklasifikasikan sebagai utang lancar. (2 15, Tidak seperti stock split, deviden saham memerlukan penjurnalan secara formal dalam akuntansi keuangan, sebab: a. deviden saham menaikkan nilai buku relatif pemegang saham secara individual b. stock split menaikkan nilai buku relatif pemegang saham secara individual 144 16. c. deviden saham menaikkan modal pemegang saham perusahaan yang mengeluarkan d. deviden saham dibayar pada tanggal diumumkan fe. deviden saham merupakan transfer dari laba ditahan ke modal saham Jawab: € Pengumuman deviden saham 10% harus diperlakukan oleh perusahaan yang menerbitkannya dengan cara: a. mengkapitalisasi laba ditahan sama dengan nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dalam saham b._ mengkapitalisasi laba ditahan sama dengan nilai pasar saham c. mengkapitalisasi laba ditahan per lembar sama dengan jumlah modal disetor per Jembar saham yang bersangkutan. d. hanya membuat catatan memo dalam rekening modal e. mengkapitalisasi sejumlah laba ditahan yang ditentukan oleh dewan direksi Jawab: b Jika jumlah deviden saham jumlahnya kecil dibandingkan saham yang beredar, Taba ditahan yang dikapitalisasi-sebesar harga pasar saham yang akan didistribusikan. | Pada tanggal 31 Desember 1989, modal pemegang saham PT Marlena nampak sebagai berikut: Saham biasa, nilai nominal Rp, diotosisasi 30.000 lembar, diterbitkan dan beredar 9.000 lembar Rp 45.000 Tambahan modal disetor 58.000 Laba ditahan 73.000 Jumlah modal pemegang saham Rp 176.000 Pada tanggal 1 April 1990, dewan komisaris mengumumkan stock deviden 10%, dan oleh karenanya 900 lembar tambahan saham diterbitkan pada saat berharga pasar Rp8 per lembar. Selama 3 bulan terakhir sampat dengan 31 Maret 1990, PT Marlena menserita kerugian bersih sebesar Rp 16.000. Berapa besarnya laba ditahan yang harus dilaporkan PT Marlena pada tanggal 1 April 1990? a. Rp49.800 b. Rp52.500 c. Rp54.300 d. Rp57.000 Jawab: a Saldo laba ditahan yang harus dilaporkan pada tanggal 1 April 1990 adalah Rp49.800. Laba ditahan harus dikapitalisasi sebesar nilai pasar saham yang akan didistribusikan. Oleh karena itu deviden saham akan mengurangi laba ditahan sebesar Rp7.200 (900 Ib x Rp8). Rugi bersih selama 3 bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 1990, akan mengurangi laba ditahan Rp16.000. Saldo laba ditahan tampak dalam tabel berikut: 18. 146 deviden saham Rp 7.200 saldo 31/12/89 Rp73.000 (900 Ib x Rp8) rugi bersih 16.000 saldo 31/3/90 49.800 Rp73.000 Rp73.000 Saldo 1/4/90 Rp49.800 Pada tanggal 30 Juni 1993, PT Kiko mengumumkan dan menerbitkan deviden saham biasa 10%. Sebelum pembagian deviden, PT Kiki mempunyai saham yang bereda: 10.000 lembar nominal RpS. Harga pasar saham biasa PT Kiki pada tanggal 30 Juni adalah Rp12 per lembar. Akibat pembagian deviden tersebut, berapa jumlah kenaikan (penurunan) jumlah modal pemegang saham PT KIKI? a. Rpo b. —Rp5.000 c. Rp7.000 4. (Rp12.000) Jawab: a . Deviden tunai untuk saham biasa PT Raymuna, nominal Rp10, adalah sebagai berikut: Kuartal pertama 1988 Rp 800.000 Kuartal kedua 1988 900.000 Kuartal ketiga 1988 1.000.000 Kuartal keempat 1988 1.100.000 Deviden kas kuartal keempat diumumkan pada tanggal 20 Desember 1988 kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 31 Desember 1988. Pembayaran deviden kas kuartal keempat dilakukan pada tanggal 9 Januari 1989. Begitu juga, PT Raymuna mengumumkan deviden saham 5% untuk saham biasa nominal Rp10 pada 1 Desember 1988, pada saat jumlah saham biasa yang beredar 300.000 lembar dan harga pasar saham biasa Rp20 per lembar. Apa pengaruh transaksi tersebut terhadap rekening-rekening modal pemegang saham? Saham biasa © Tambahan modal disetor Laba ditahan a. pd Rp0 Rp3.800.000 D b. Rpl50.000K Rp0 Rp3.950.000 D c. Rp150.000K —Rp150.000 K Rp4.100.000 D d. Rp300.000 K —_Rp300.000 D Rp3.800.000 D Jawab: ¢ Pembagian deviden tunai berjumlah Rp3.800.000 yang diumumkan pada tahun 1978 seluruhnya akan mengurangi laba ditahan. Deviden saham kecil yang telah diumumkan dan diterbitkan pada tahun 1978 memerlukan kapitalisasi laba ditahan sebesar harga asarnya Rp20 dikalikan jumlah yang didistribusikan 15.000 lembar (5% x 300.000 Ib). 20. saat eer TNE ST Ne oP NE Ringkasan jumal untuk mencatat pembagian deviden tunai dan deviden saham adalah sebagai berikut: Laba ditahan 3.800.000 Kas 2.700.000 Utang deviden 1.100.000 Laba ditahan (15.000 Ib x Rp20) 300.000 Deviden saham yang akan didistribusikan (15.000 Ib x Rp10) 150,000 ‘Tambahan modal disetor 150.000 Deviden saham yang akan didistribusikan 150.000 Modal saham biasa 150.000 Dari jurnal di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh bersih dari kas dan deviden saham adalah kenaikan dalam modal saham biasa Rp150.000 dan kenaikan dalam tambahan modal disetor Rp150,000 serta penurunan dalam laba ditahan Rp4.100.000 Pada tanggal 30 Juni 1989, modal pemegang saham PT Jonet adalah sebagai berikut: Saham biasa, nominal Rp25, diotorisasi 500.000 lembar, diterbitkan dan beredar 300.000 lembar Rp7.500.000 Tambahan modal disetor 1.400.000 Laba ditahan 1.890.000 Rp10.790.000 Pada tanggal 1 Juli 1989, dewan komisaris PT Jonet mengumumkan pembagian deviden saham untuk saham biasa, yang akan dibagikan pada tanggal 10 Agustus 1989 kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 31 Juli 1989. Harga pasar saham biasa PT Jonet pada masing-masing tanggal adalah sebagai berikut: 1 Juli Rp30 31 Juli Rp3l 10 Agustus Rp32 Berapa jumlah yang dibebankan kepada laba ditahan sebagai akibat adanya pengumuman dan distribusi deviden saham tersebut? a. Rp375.000 b. Rp450.000 cc. Rp465,000 d. Rp480,000 Jawab: b PT Jonet harus membebani laba ditahan Rp450.000 sebagai akibat adanya deviden saham (300.000 saham yang beredar x 5% = 15.000 lembar x Rp30) 147 21. PT-Spirit mempunyai 1.000.000 lembar saham biasa diotorisasi nominal Rp3 perlembar dan yang beredar 600.000 lembar. Jika pada saat harga pasar saham per lembar Rp8 PT Spirit membagikan deviden saham llembar untuk pemilikan 7 lembar saham, jurnal yang harus dibuat PT Spirit untuk mencatat transaksi tersebut adalah: a. Laba ditahan 300.000 Modal saham biasa 300.000 b. Tambahan modal disetor 300.000 Modal saham biasa 300.000 c. Laba ditahan 7 800.600 Modal saham biasa 300.000, Tambahan modal disetor 500.000 d. Tambahan modal disetor 800.000 Modal saham biasa 300.000 Laba ditahan 500.000 Jawab: ¢ Spirit akan mendistribusikan 100.000 lembar saham sebagai deviden saham (600.000 lembar : 6 lembar). Laba ditahan harus dikapitalisasi dalam jumlah yang sama dengan nilai pasar saham yang akan didistribusikan. Spirit mengeluarkan deviden saham kecil (100.000 / 600.000 lembar = 0,167%) yang akan dijurnal sbb: Laba ditahan (100.000 Ib x Rp8) 800.000 Modal saham biasa (100.000 Ib x Rp3) 300.000 Tambahan mocal disetor (100.000 Ib x Rp5) 500.000 22. Pada tanggal 31 Desember 1993, rekening modal pemegang saham dalam Neraca PT Mason nampak sebagai berikut: Saham biasa (nilai nominal Rp1.000, 1.000 lembar saham diotorisasi, 300 lembar diterbitkan dan beredar) Rp 300.000 Tambahan modal disetor 1.800.000 Laba ditahan 2.000.001 Rp 4.100.000 Pada tanggal 2 Januari 1994, dewan komisaris mengumumkan pembagian deviden saham | lembar saham untuk pemilikan 3 lembar saham. Dengan demikian 100 lembar saham tambahan dikeluarkan. Pada tanggal 2 Januari 1994 harga pasar saham PT mason sebesar Rp10.000 per lembar. Penyajian yang paling baik modal pemegang saham PT Mason pada tanggal 2 Januari 1994, setelah penerbitan saham tambahan adalah: a. Saham biasa (nilai nominal Rp1.000, 1.000 lembar diotorisasi, 400 lembar diterbitkan dan beredar) Rp 400.000 Tambahan modal disetor 1.700.000 Laba ditahan 2.000.000 Rp 4.100.000 b. Saham biasa (nilai nominal Rp1.000, 1,000 lembar diotorisasi, 400 lembar diterbitkan dan beredar) Rp400.000 Tambahan modal disetor 1.800.000 Laba ditahan 1.900.000 Rp 4.100.000 c. Saham biasa (nilai nominal Rp1.000, 1,000 lembar diotorisasi, 400 lembar diterbitkan dan beredar) Rp 400.000 ‘Tambahan modal disetor 2.700.000 Laba ditahan 1.000.000 Rp 4.100.000 d. Saham biasa (nilai nominal Rp1.000, 1.000 lembar diotorisasi, 400 lembar diterbitkan dan beredar) Rp 400.000 Tambahan modal disetor 2.400.000 Laba ditahan 1,300,000 Rp 4.100. Jawab: b Laba ditahan dikapitalisasi dengan jumlah yang sama dengan nilai nominal saham yang didistribusikan, jika deviden saham yang dibagikan bersifat besar (lebih dari 20% atau 25% dari jumlah saham yang telah beredar). Deviden saham Mason merupakan deviden saham besar, yaitu 0,333% (100/300 lembar). Jumal yang harus dibuat: Laba ditahan (100 Ib x Rp1.000) 100.000 Modal saham biasa 100.000 penyajian modal pemegang saham Mason setelah adanya deviden saham: Modal saham biasa (nilai nominal Rp 400.000 Rp1.000, diotorisasi 1.000 lembar, 400 lembar diterbitkan dan beredar) (Rp300.000 + Rp100.000) Tambahan modal disetor 1.800.000 Laba ditahan (Rp2.000.000-Rp100.000) 1,900,000 Rp 4.100.000 149 AB RMON NER ERNE 23. PT Semi mempunyai 1.000.000 lembar saham biasa yang diotorisasi nominal Rp30 per Jembar dan yang beredar 300.000 lembar saham. PT Semi mengotorisasi deviden saham pada saat mempunyai harga pasar Rp80 per lembar. Pemegang saham akan memperoleh 1 lembar deviden saham untuk 1 lembar pemilikan saham. Nilai nominal saham tidak berubah. Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah: a. tidak dijurnal b. Laba ditahan 9.600.000 Modal saham biasa 9.000.000 ¢. Laba ditahan 24,000.00 ‘Modal saham biasa 9.000.000 Agio Saham Biasa 15.000.000 d. Utang deviden saham 9.000.000 Laba ditahan 9.000.000 Modal saham biasa 18,000.00 Jawab: b Deviden saham yang didistribusikan adalah besar (100%), oleh arena itu harus dibuat jurnal: Laba ditahan (300.000 Ib x Rp30) 9.000.000 Modal saham biasa 9.000.000 24. Peristiwa atau transaksi yang tidak akan mengurangjumlah yang dicatat dalam rekening laba ditahan adalah: a. Penyesuaian periode sebelumnya b. Pengumuman deviden saham c. Pengumuman deviden kas d. Pemecahan saham, | saham menjadi 3 saham e. Penyesuaian untuk keperluan kuasi-reorganisasi Jawab: d 25. Pada tanggal 27 April 1991, pemegang saham PT Bangkit menyetujui melakukan pemecahan saham biasa satu menjadi dua dan menaikkan saham biasa diotorisasi dari 100.000 lembar (nilai nominal Rp20 pe rlembar) menjadi 200.000 lembar (nilai nominal Rp10 per lembar). Rekening pemegang saham PT Bangkit sebelum stock-split adalah sebagai berikut: Saham biasa, nilai nominal Rp20, 100.000 lembar diotorisasi, 50,000 lembar beredar Rp 1.000.000 Tambahan modal disetor (agio Rp3 per lembar dari penerbitan saham biasa) 150.000 Laba ditahan 1.350.000 27. Berapa seharusnya saldo rekening tambahan modal disetor dan laba ditahan PT Bangkit setelah stock split terjadi? Tr lisetor Laba ditahan a. Rp0 Rp500.000 b. Rp150.000 Rp350.000 c. Rp150.000 Rp1.350.000 d. Rp1.150.000 Rp350.000 Jawab: ¢ . Pada tanggal 1 Juli 1991, PT Bloudrek memecah 1 lembar saham biasa menjadi 4 lembar pada saat harga pasarnya Rp80 per lembar. Sebelum adanya pemecahan, Bloudrek mempunyai 50.000 lembar saham yang beredar dengan nominal Rp12 per lembar. Setelah pemecahan, nilai nominal saham: a, tetap sama b. _berkurang sebesar Rp3 per lembar c, berkurang menjadi Rp3 per lembar d._ berkurang sebesar Rp4 per lembar Jawab: ¢ Pemecahan saham 1 menjadi 4 lembar akan menaikkan jumlah lembar saham PT Bloudrek yang beredar menjadi 200.000 lembar dan menurunkan nilai nominal setiap lembar sebesar 1/4 atau menjadi Rp3 per lembar (1/4 xRp12). Perhitungan nilai nominal saham, saham yang beredar sebelum dan sesudah adanya pemecahan saham sebagai berikut: Nilai Jml lembar saham Total Nominal _yang beredar nilai nom Sebelum stock split Rpl2 x 50.000 lemb: Rp600.000 Setelah stock split Rp3 x 200,000 lembar= —_Rp600.000 PT Samas didirikan pada tanggal 2 Januari 1985 dan mengeluarkan saham sebagai berikut: * — 200.000 lembar saham biasa nominal RpS dan dijual dengan harga Rp12 per lembar (diotorisasi 200.000 lembar) + 50,000 lembar saham kumulatif berpartisipasi penuh 4% nominal Rp10 dengan harga Rp25 per lembar (diotorisasi 150.000 lembar). Laba bersih tahun 1985 sebesar Rp420.000 dan deviden tunai sebesar Rp72.000 divmumkan dan dibayar pada tahun 1985. Berapa besarnya deviden yang dibayarkan kepada saham preferen dan saham biasa? a. Rp20.000 dan Rp52.000 b. _Rp24.000 dan Rp48.000 c. Rp46.000 dan Rp26.000 d. Rp72.000 dan RpO Jawab: b 151 Jumlah pembayaran deviden pada saham preferen dan saham biasa dihitung sebagai berikut: Pembayaran deviden (dalam rupiah) Keterangan : Deviden saham preferen 4% (50.000 x Rp10)= Rp500.000 x 4% 20.000 20.000 Deviden saham biasa 4% (200.000 x Rp5) = Rp1.000,000 x 4% 40.000 | 40.000 Saham preferen dan biasa berdasar nilai nominal: Biasa (1.000.000/1.500.000) x Rp12.000 8.000 8.000 Preferen (500.00/1.500.000) x Rp12.000 4.000 4.000 Jumlah 24.000 27.600 90.000 28. PT Kultur mempunyai golongan saham yang beredar pada tanggal 1 Desember 1989 sebagai berikut: * — Saham biasa, nominal Rp20, beredar 20.000 lembar * Saham preferen kumulatif berpartisipasi penuh 6%, nominal Rp100, beredar 1.000 lembar. Deviden saham preferen telah tertunggak pada tahun 1977 dan 1978. Pada tanggal 31 Desember 1979 diumumkan deviden tunai berjumlah Rp90.000. Berapa besamya utang deviden untuk saham biasa dan saham preferen? a. Rp57.600 dan Rp32.400 b. Rp62.400 dan Rp27.600 c. Rp67.200 dan Rp22.800 d. Rp72.000 dan Rp18.000 Jawab: b Pembayaran deviden sebesar Rp90.000 dialokasikan pada saham biasa dan saham preferen sebagai berikut: 152 ee : oa Deviden saham preferen 4% 1987 (Rp100 x 1,000 Ib x 6%) 1988 1989 Alokasi kpd saham biasa berdasar % dari nominal: (Rp20 x 20.000 Ib x 6%) Sisa Rp48.000 (Rp90.000 - Rp24,000 - Rp 18.000) dialokasikankpd saham biasa dan saham preferen: Preferen (100,000/500.000) x Rp48.000 Biasa (400,000/500.000) x Rp48.000 Jumlah 29. PT Living mengalami kerugian selama beberapa tahun. Atas usulan direktur yang baru, dewan komisaris memutuskan untuk melakukan kuasi-reorganisasi yang disetujui oleh para pemegang saham. Sebelum dilakukan penyusunan laporan kembali, neraca PT Living pada tanggal 30 Juni 1990 nampak sebagai berikut: Aktiva lancar Rp 550,000 Gedung, tanah dan peralatan (bersih) 1.350.000 Aktiva lain-lain 200,000 Rp 2.100.000 Total utang Rp 600.000 Modal saham biasa 1.600.000 ‘Tambahan modal disetor 300.000 Laba ditahan (defisit) (490,000) Rp 2.100.000 Para pemegang saham menyetujui kuasi reorganisasi dilakukan secara efektif pada tanggal 1 Juli 1990, dengan cara mengurangi aktiva lain-lain Rp150.000, mengurangi gedung, tanah dan peralatan (bersih) Rp350.000 dan menyesuaikan struktur modal. 153 Untuk melaksanakan kuasi-reorganisasi, PT Living harus mengurangi modal saham biasa sejumlah a. Rpd b. Rp100.000 c. Rp400.000 d. —Rp600.000 Jawab: d Prosedur yang biasa dilakukan pada kuasi-reorganisasi: 1. menilai kembali aktiva sebesar nilai yang berlaku sekarang dan kenaikan atau penurunaanya dicatat 2. menghilangkan saldo defisit laba ditahan dengan tambahan modal disetor 3. jika tambahan modal disetor tidak cukup untuk menghilangkan seluruh defisit, modal saham biasa harus diturunkan sebesar jumlah yang akan digunakan untuk mengurangi defisit schingga bersaldo nol. Jurnal untuk mencatat kuasi-reorganisasi Living: Laba ditahan (defisit) 500.000 Aktiva lain-lain 150.000 Gedung, tanah dan peralatan (bersih) 350.000 Modal saham biasa 600.000 Tambahan modal disetor {(Rp400.000 + Rp500.000) - Rp300.000] 600.000 Tambahan modal disetor 900.000 Laba ditahan (defisit) 900.000 Data untuk menjawab soal No. 30 dan no. 31 PT Gacon selalu mengalami kerugian untuk beberapa periode terakhir dan kondisi tersbut memaksa perusahaan untuk mengadakan quasi reorganisasi pada tanggal 31 Desember 1992. Sebagian pos neraca sebelum adanya kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut: * Persediaan yang tercatat tanggal 31 Desember 1992, pada harga pasar Rp6,000.000. Harga perolehannya Rp6.500.000 * Gedung, tanah dan peralatan tercatat sebesar 12.000.000 (setelah dikurangi akumulasi depresiasi). Harga penilaian Rp8.000.000. * Modal pemegang saham adalah sebagai berikut: Modal saham biasa, nominal Rp10 per lembar diotorisasi, diterbitkan dan beredar 700.000 lembar Rp7.000.000 Agio saham 1.600.000 Laba ditahan (defisit) (900,000) Rp7.700.000 30. 31. 32. 33. * Untuk kuasi-reorganisasi, nilai nominal saham biasa dikurangi dari Rp10 menjadi Rp5 perlembar. Setelah kuasi-reorganisasi, jumlah modal pemegang saham adalah: a. Rp3.300.000 b. _ Rp3.500,000 c. Rp3.700.000 4. Rp4.200.000 Jawab: Jumal-jurnal berikut harus dibuat untuk quasi reorganisasi tersebut: Laba Ditahan 4.000.000 Property, Pabrik, dan Equipmen 4.000.000 Saham Biasa 3.500.000 Agio Saham 3.500.000 Agio Saham 4.900.000 Laba Ditahan 4.900.000 Setelah quasi reorganisasi, rekening modal pemegang saham akan bersaldo sebagai berikut: Saham biasa (Rp7.000.000 - Rp3.500.000) Rp 3.500.000 Agio saham (Rp1.600.000 + Rp3.500.000 - Rp4.900.000) 200.000 laba ditahan (31/12/82) 0 Jumlah modal pemegang saham Rp 3,700,000 Setelah kuasi-reorganisasi, laba ditahan (defisit) sebesar: a. Rpod b. — Rp(200.000) c. Rp(4.400.000) d. Rp(4.900.000) Jawab: a Sebuah perusahaan yang banyak menderita defisit melakukan kuasi-reorganisasi, Aktiva ‘akan dicatat sebesar nilai wajar yang berlaku sekarang. Utang jumlahnya akan tetap sama, Pengaruh jurnal untuk mencatat kuasi-reorganisasi adalah: Modal Disetor Laba ditahan a. meningkat menurun b. menurun tidak terpengaruh c. menurun meningkat d.+ tidak terpengaruh meningkat Jawab: ¢ Laba ditahan perusahaan Anton pada tanggal 31 Desember 1991 sebesar Rp1.000.000. Pada tanggal tersebut, Anton mengumumkan pembagian' deviden property. Pada tanggal pengumuman, aktiva yang didistribusikan mempunyai nilai buku sebesar Rp100.000 dan nilai pasar Rp180.000. Berapa besarnya laba yang harus diakui dari pendistribusian tersebut? 155 a. Rp0 b. — Rp80.000 c. Rp100.000 d. Rp180,000 Jawab: b Anton harus mengakui laba Rp80.000 dari pendistribusian property deviden. Jurnal yang dibuat untuk mencatat deviden property adalah: Aktiva 80.000 Laba apresiasi aktiva 80.000 Laba ditahan 180.000 Aktiva 180.000

Anda mungkin juga menyukai