Anda di halaman 1dari 31

HUBUNGAN MOTIVASI

BELAJAR DENGAN HASIL


BELAJAR SISWA DI
MADRASAH IBTIDAIYAH
SALAFIYAH 06
JAKARTA TIMUR
Oleh :
MAHMURODHI

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha atau proses yang


ditujukan untuk membina kualitas sumber daya manusia
seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam
kehidupan secara fungsional dan optimal. Islam sendiri
menuntut manusia untuk belajar dan juga mengajar.
Kewajiban setiap individu muslim adalah menuntut ilmu dari
sejak buaian hingga akhir hayat.
Dalam
kegiatan
belajar
mengajar,
kita
biasanya
mengharapkan Hasil belajar yang baik atau optimal. Namun
dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja
mengalami kesulitan dan prestasi yang didapat belum dapat
dicapai secara optimal. Dalam peningkatan hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni motivasi
untuk belajar.

Apabila motif atau motivasi belajar timbul setiap kali


belajar, besar kemungkinan hasil belajarnya meningkat. Oleh
karena itu motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri
siswa agar dengan demikian ia akan dengan senang hati akan
mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di
sekolah.
Banyak siswa yang tidak termotivasi belajar mengakibatkan
hasil belajarnya menurun. Oleh karena itulah sekolah
hendaknya mengkondisikan lingkungannya sedemikian rupa
dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar.
Maka berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian lebih mendalam yang
dituangkan dalam bentuk skripsi ini dengan judul:
"Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa
Di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur

B. Identifikasi Masalah
Apakah terdapat hubungannya motivasi belajar siswa dengan
hasil belajar siswa?
Apakah terdapat hubungannya peran guru dengan hasil belajar
siswa?
Seberapa pentingkah peran serta guru dalam meningkatkan
kualitas siswa khususnya dalam hasil belajarnya?
Pihak-pihak mana saja yang terkait dalam memberikan motivasi
belajar pada siswa?
C. Pembatasan Masalah
Dikarenakan banyaknya faktor-faktor atau variabel yang dapat
dikaji untuk ditindak lanjuti dalam penelitian ini dan luasnya
bidang cakupan serta adanya berbagai keterbatasan yang ada
baik waktu, maupun dana, maka peneliti akan membatasi masalah
tersebut, sehingga dalam penelitian ini tidak semua ditindak
lanjuti. Untuk itu dalam penelitian hanya akan membahas masalah
tentang Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di
Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.

D. Rumusan Masalah

Adakah hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa

Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur?

Seberapa besar hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar

siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur?


E. Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui sejauh mana hubungan motivasi belajar terhadap

hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.

Untuk mengetahui besar hubungan motivasi belajar terhadap hasil

belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.


F. Manfaat Penelitian

Bagi Sekolah Yang Diteliti

Bagi Siswa : sebagai wujud peningkatan kualitas dan hasil belajar


siswa di madrasah.
Bagi Guru : sebagai dasar pembekalan diri dalam meningkatkan
profesionalisme sebagai pendidik dan meningkatkan kualitas mutu
proses belajar mengajar di madrasah

Bagi

Peneliti: memberikan gambaran kepada peneliti


sebagai studi banding terhadap ilmu yang disampaikan oleh
dosen pengajar. Dan merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana.

Bagi

STAI Nahdlatul Ulama : sebagai tambahan


perbendaharaan ilmiah atau bahan refrensi bagi mahasiswa
lainya yang akan membuat skripsi.

Bagi Masyarakat Umum : Untuk menambah wawasan ilmiah

pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.


G. Sistematika Penulisan
BAB 1
: PENDAHULUAN
BAB 2 : LANDASAN TEORITIK, KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 : ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II
LANDASAN TEORITIK, KERANGKA
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. LANDASAN TEORITIK
1. Motivasi
Pengertian Motivasi
Kata Motivasi tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia
Kontemporer yang artinya adalah keinginan yang timbul pada diri
seseorang baik secara sadar atau tidak untuk melakukan sesuatu
perbuatan dengan jalan tertentu.
Sedangkan dalam bahasa latin Motif (motive) berasal dari akar kata
"movere" yang kemudian menjadi "motion" yang artinya gerak atau
motivasi untuk bergerak. Jadi motif merupakan daya dorong, daya gerak
atau penyebab seseorang melakukan berbagai kegiatan dan tujuan
tertentu.
WS. Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut: Motif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dan
motivasi merupakan daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Macam-macam Motivasi

Berdasarkan atas jalannya, maka motif dapat dibedakan menjadi dua


macam yaitu:
a. Motivasi Intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang
atau motivasi yang erat hubungannya dengan jam belajar, misalnya
ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh suatu pengetahuan,
ingin memperoleh kemampuan dan sebagainya. Atau dengan kata lain
motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri yang dapat memotivasinya melakukan tindakan belajar.
b. Motivasi ekstrinsik yaitumotivasi yang timbul dari luar individu atau
motivasi ini tak ada kaitannya dengan jam belajar seperti belajar karena
takut kepada guru atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi
yang semuanya tak berkaitan langsung dengan jam belajar yang
dilaksanakan.
.Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Cecco ada 4 fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar
yaitu:
a. Fungsi membangkitkan (Arousal Function)
b. Fungsi harapan (Expectancy Function)
c. Fungsi Intensif (Intensive Function)
d. Fungsi Disiplin (Disciplianari Fungction)

2. Belajar
Pengertian Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Wingkel belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Unsur-unsur dalam belajar
Menurut Gagne unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga
menghasilkan perubahan perilaku yakni:
a. Pembelajar
b. Rangsangan / Stimulus
c. Memori
d. Respon

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut Wasty Soemanto dapat digolongkan menjadi tiga macam


yaitu: 1) Faktor-faktor stimuli belajar, 2) Faktor-faktor metode belajar
dan 3) Faktor-faktor individual
Prinsip- prinsip belajar
Thomas Rohwer dan Slavin menyatakan prinsip belajar yang efektif
sebagai berikut:
a. Spesifikasi (specification)
b. Pembuatan (Generativity)
c. Pemantauan yang efektif (effective monitoring)
d. Kemujarapan personal (Personal Efficacy)
.Strategi belajar yang efektif
Slavin menyarankan tiga strategi belajar untuk belajar yang efektif,
yaitu:
1) Membuat Catatan, 2) Belajar kelompok dan 3) Menggunakan
metode PQR4 (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review)
Prosedur yang digunakan dalam metode ini adalah mensurvei atau
membaca dengan cepat materi yang dibaca, membuat pertanyaan
untuk diri sendiri, membaca materi, memahami dan membuat
kebermaknaan informasi yang disajikan, praktek mengingat
informasi, bertanya secara aktif atas materi yang telah dipelajari.

3. Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Frederick J. Mc Donald Motivasi belajar adalah suatu
perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Abraham Maslow Motivasi belajar juga
merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri
secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik,
berprestasi dan kreatif.
Unsur-unsur motivasi belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono ada beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar,yaitu:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
b. Kemampuan Belajar
c. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
d. Kondisi Lingkungan Kelas
e. Unsur-unsur Dinamis Belajar
f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa

Fungsi Motivasi Belajar

Hamalik mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu:


a.
Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan
Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti
belajar.
b.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah
Artinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan
yang diinginkan.
c.
Motivasi berfungsi penggerak

Strategi motivasi belajar


Menurut Catharina Tri Anni ada beberapa strategi motivasi
belajar antara lain sebagai berikut :
a. Membangkitkan minat belajar
b. Mendorong rasa ingin tahu
c. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
d. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar.

4. Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar

Menurut Catharina Tri Anni hasil belajar merupakan perubahan


perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas
belajar.
Dan menurut keller Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari
hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan
masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan
motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang
dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar.
Faktor- Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Dalyono berhasil tidaknya seseorang dalam belajar
disebabkan oleh dua faktor yaitu:
a. Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)
b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri orang belajar)
.Klasifikasi Hasil belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom secara
garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: Ranah Kognitif,
Ranah Afektif serta Ranah Psikomotor


Tujuan Pembelajaran

Gagne dan Briggs mengklasifikasikan tujuan belajar menjadi 5 yaitu:


a.Keterampilan intelektual ( intellectual skills)
b.
Strategi Kognitif (Cognitive Strateggies)
c.Informasi verbal (Verbal Information)
d.
Keterampilan motorik (motor Skills)
e.Sikap (Attitudes)
.
Pengukuran dan evaluasi Hasil belajar
Pengukuran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan evaluasi. Evaluasi
dilakukan setelah dilakukan pengukuran Secara rinci, fungsi evaluasi dalam
pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
a.Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
b.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
c.Untuk keperluan bimbingan konseling.
d.
Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
Salah satu tahap kegiatan evaluasi, baik yang berfungsi formatif maupun sumatif
adalah tahap pengumpulan informasi melalui pengukuran. Menurut Darsono
pengumpulan informasi hasil belajar dapat ditempuh melalui dua cara yaitu:Teknik
Tes Teknik Non Tes

B.

Kerangka Konseptual

Dalam hal belajar siswa akan berhasil belajarnya kalau dalam dirinya ada
kemauan untuk belajar, keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan
motivasi. Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan, mengarahkan
sikap dan pelaku individu dalam belajar. Di dalam Motivasi terkandung adanya
cita-cita atau aspirasi siswa.
Siswa yang dalam keadaan fit akan menyebabkan siswa tersebut
bersemangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Kebalikan dengan siswa yang sedang sakit atau banyak persoalan maka siswa
tersebut tidak akan mempunyai gairah dalam belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikembangkan kerangka berpikir.
dimana ada hubungan yang erat antara motivasi belajar dengan hasil belajar
siswa. bahwa motivasi belajar turut menentukan hasil belajar siswa sehingga
makin tinggi motivasi belajar, maka hasil belajar yang dicapai akan semakin
meningkat. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka hasil belajar
yang dicapai akan semakin menurun.

C.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka konseptual di atas,


maka selanjutnya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ho : Diduga motivasi belajar siswa tidak ada hubungannya dalam
meningkatkan
hasill belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah
06 Jakarta Timur.
Ha : Diduga motivasi belajar siswa ada hubungannya dalam
meningkatkan hasil
belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.

Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Al-Wathoniyah Salafiyah 06 yang
berlokasi di Jalan Pam Rawa Badung Rt 001 / 013 N0.5 Kelurahan
Jatinegara Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Yayasan ini dipimpin oleh H.
Zahidin Ali dan memiliki lokasi yang strategis.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi adalah obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan
dan mengumpulkan data. Yang menjadi sasaran penelitian disini adalah
peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Al Wathoniyah Salafiyah 06 Jakarta
Timur sebanyak 30 peserta didik dari kelas IV sampai kelas VI.
Sampel adalah bagian kecil dari populasi, banyaknya responden dari
populasi maka penulis melakukan cara sampel dengan random yaitu
diambil secara acak untuk kelas IV diambil sebanyak 10 peserta didik,
kelas V diambil sebanyak 10 peserta didik, dan acak untuk kelas VI
diambil sebanyak 10 peserta didik.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara mendekati, mengamati, menganalisa,
dan menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan landasan teori
untuk memecahkan masalah masalah yang pelik dan memperluas cakrawala
pengetahuan.
Dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kuantitatif
noneksperimental yaitu metode penelitian ex post facto dengan pendekatan
korelasional.
Sedangkan Penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut
dengan after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan setelah suatu
kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena
penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu
peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam
pengertian yang lebih khusus, menguraikan bahwa penelitian ex post facto
adalah penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam
variable bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami.
Karena itu peneliti menggunakan Metode itu karena peneliti berusaha
mengetahui variable terikat (hasil belajar) pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah
Salafiyah 06 Jakarta Timur.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data Yang digunakan Oleh Penelitian Antara Lain:
Metode Angket : Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
motivasi belajar siswa, berupa pernyataan skala likert, kepada siswa kelas
IV-VI Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.
Studi Dokumen atau bahan pustaka, Yaitu Pengumpulan Data ini mencari
dari berbagai sumber bahan pustaka yang mana data yang diperlukan
sudah tertulis atau diolah oleh orang lain atau suatu lembaga seperti raport
kelas IV-VI Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur yang akan dikaji,
untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
E. Instrument Penelitian
Untuk pengumpulan data tentang variabel X (motivasi belajar siswa)
digunakan angket yang terdiri dari 20 butir pernyataan, yang jawabannya
dikelompokkan menjadi 5 peringkat jawaban dengan mengacu pada skala
likert sebagai berikut :
Jawaban
skor
Skor jawaban angket
Sangat setuju

Setuju

Ragu ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Dan dalam penentuan indikator mengaju pada variabel X


(Motivasi Belajar Siswa) yaitu sebagai berikut:
Kisi kisi Angket
Jumlah
variabel
Motivasi Belajar Siswa

indikator

Nomer item
item
5

4,6,7,11,17

1.

ketertarikan pada cara mengajar guru

2.

ketertarikan pada tugas yang diberikan guru

3,8,13,20

3.

ketertarikan pada mata pelajaran

1,2,19

4.

keaktifan siswa dalam belajar

5,10,12,18

5.

kedisiplinan

9,14,15,16

Untuk pengumpulan data tentang variabel Y (data tentang


hasil belajar siswa) digunakan studi dokumentasi yaitu dengan
mencatat nilai rata-rata raport responden.

F. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan sebagai pengukur layak tidaknya instrument dipakai
sebagai alat ukur kapanpun instrumen tersebut digunakan. Reliabilitas menunjukkan
pada Suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik. Salah
satu prosedur untuk mengetahui tingkat reliabilitas yang digunakan dalam penelitian
adalah yang menghasilkan estimasi reliabilitas split half (teknik belah dua), yaitu
dengan membelah item berdasarkan nomor genap dan ganjil.
Setelah kuesioner disusun dan dilakukan uji coba pada 10 responden, hasil uji coba
itu kemudian dicari reliabilitasnya. Pertama yang harus dilakukan adalah mencari r
Product Moment, dengan menggunakan rumus dari Pearson yaitu :
rxy =
Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi belah dua


N = Jumlah sample uji coba
X = Jumlah skor butir pernyataan ganjil
Y = Jumlah skor butir pernyataan genap
XY = Jumlah perkalian X dan Y
Harga X dan Y baru merupakan koefisien korelasi antara kedua belah tes. Untuk
melihat estimasi reliabilitas keseluruhan yaitu r1 dilakukan dengan formula Speaman
Brown sebagai berikut :

r1 =
dimana :
R1 = Keseluruhan reliabilitas instrumen
rs

Koefisien korelasi antara kedua belahan ganjil dan


genap
Bila rhitung lebih besar dari pada rtabel maka instrumen
penelitian dikatakan reliabel. Dengan interpretasi
mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada
Klasifikasi
tabel berikut :Reliabilitas
0,800 r1 1,000
Korelasi Sangat
Interpretasi
rxy kuat atau tinggi
=

0,600 r1 0,800
0,400 r1 0,600
0,200 r1 0,400

Korelasi kuat atau Tinggi


Korelasi sedang atau Cukup
Korelasi lemah atau Rendah
Korelasi Sangat lemah atau rendah

0,000 r1 0,200

(tidak terdapat korelasi)

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
ANALISIS DATA
A. Hasil Instrumen
1. Variabel X (Motivasi Belajar Siswa)

Variabel X dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar Siswa. Variabel


tersebut dijabarkan kedalam indikator-indikator yang kemudian
dikembangkan dalam item-item angket yang selanjutnya disebarkan
kepada sampel penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner yang disebarkan kepada
masing masing responden oleh peneliti, dari Jumlah responden sebanyak
30 peserta didik yang terdiri dari murid kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah
Al wathoniyah Salafiyah 06 maka didapat hasil penelitian dari tabel
dibawah ini:

Pernyataan Responden Tentang Ketertarikan Pada Cara Mengajar Guru


No.
Item
4, 6, 7, 11
dan 17

Indikator
Ketertarikan
Pada

Alternatif
Jawaban
Sangat Setuju (SS)

Cara Setuju (S)

Mengajar Guru

Ragu-ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat

Tidak

Setuju

Frekuensi

Skor Nilai

Persentase

33

165

22%

82

328

54,7%

35

105

23,3%

150

598

100%

(STS)

Total

Pernyataan Responden ketertarikan pada tugas yang


diberikan guru
No.
Item
3, 8,
13 dan
20

Alternatif
Jawaban

Indikator

Skor Nilai

Persentase

24

120

20%

Pada Tugas yang Setuju (S)

55

220

45,8%

diberikan Guru

41

123

34,2%

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju

120

463

100%

Ketertarikan

Sangat Setuju (SS)

Ragu-ragu (R)

Frekuensi

(STS)

Total

Pernyataan Responden Tentang ketertarikan pada mata


pelajaran

No.
Item
1, 2, dan
19

Indikator
Ketertarikan
Pada

Alternatif
Jawaban
Sangat Setuju (SS)

Skor Nilai

Persentase

26

130

28,9%

46

184

51,1%

18

54

20%

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju

90

368

100%

Mata Setuju (S)

Pelajaran

Ragu-ragu (R)

Frekuensi

(STS)

Total

Pernyataan Responden Tentang keaktifan siswa dalam


belajar
No.
Item

Alternatif
Jawaban

Indikator

Frekuensi

Skor Nilai

Persentase

5, 10,

Aktivitas

Sangat Setuju (SS)

12

60

10%

12 dan

Siswa

Setuju (S)

72

288

60%

18

dalam

Ragu-ragu (R)

34

102

28,3%

Belajar

Tidak Setuju (TS)

1,7%

Sangat

120

454

100%

Tidak

Setuju (STS)

Total

Pernyataan Responden Tentang kedisiplinan


No.
Item
9, 14,

Alternatif
Jawaban
Kedisiplinan Sangat Setuju (SS)
Indikator

15, dan 16

Frekuensi

Skor Nilai

Persentase

30

5%

Setuju (S)

73

292

60,8%

Ragu-ragu (R)

41

123

34,2%

Tidak Setuju (TS)

Sangat

120

445

100%

Tidak

Setuju (STS)

Total

Berdasarkan tabel-tabel diatas Dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan perhitungan


persentase deskriptif motivasi belajar siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah
Salafiyah 06, mulai dari indikator yang pertama yakni indikator tentang ketertarikan terhadap
cara mengajar guru dikatakan dalam kategori sangat tinggi mendapat skor sebesar sangat
setuju 22% dan setuju 54,7% yang berarti bahwa keinginan siswa kelas IV-VI di Madrasah
Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 untuk mengikuti pelajaran disekolah sangat tinggi. Yang
kedua tentang Berdasarkan indikator tentang Ketertarikan Pada Tugas yang diberikan
mendapat skor sangat setuju 20% dan setuju 45,8% berarti mengatakan bahwa keinginan
siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 untuk mengerjakan tugas
sekolah dalam kategori cukup tinggi.
Item yang ketiga tentang indikator tentang Ketertarikan Pada mata pelajaran siswa kelas IVVI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 mendapat skor sangat setuju 28,9% dan
setuju 51,1% yang berarti bahwa keyakinan siswa siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al
wathoniyah Salafiyah 06 untuk konsentrasi terhadap mata pelajaran yang diajar dalam
kategori tinggi.
Kemudian pada item yang keempat indikator tentang keaktifan Siswa dalam Belajar pada
siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 mendapat skor sangat
setuju 10% dan setuju 60%. Ini merupakan skor tertinggi dari kelima indicator yang ada
berarti keaktifan siswa dalam belajar berpengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa
dibandingkan indikator lainnya yang berarti siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al
wathoniyah Salafiyah 06 sangat aktif dalam proses belajar dikelas baik dalam bertanya
maupun berdiskusi.
Dan terakhir item yang kelima indikator tentang kedisiplinan bahwa siswa yang menyatakan
sangat setuju 5% dan setuju 60,8% mendapatkan peringkat kedua setelah indikator keempat,
ini berarti siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 mempunyai
kategori yang tinggi dalam hal tingkat kehadirannya.

Dan berdasarkan pada hasil angket yang disampaikan kepada


30 orang responden dengan melakukan tabulasi data yang dapat
dilihat pada lampiran 4 yaitu pada Variabel X tentang Motivasi
Belajar Siswa maka dapat disimpulkan bahwa total keseluruhan
diperoleh nilai tertinggi Variabel X sebesar 85, dan nilai terendah
Variabel X sebesar 73, sedangkan nilai rata-rata dari total
keseluruhan nilai Variabel X yang dilambangkan dengan Xi
sebesar 2.328 dari 30 responden sebesar 77,6 , serta varians
(S2)= 8,8 dengan adalah total jumlah keseluruhan nilai rata-rata
variable Xi diambil dengan jumlah total keseluruhan variable X
dan n adalah jumlah responden, sedangkan untuk standar deviasi
yaitu sebesar 2,967 dari pengangkatan pada variable X.
2. Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)
Untuk variabel Y yaitu hasil belajar siswa diperoleh nilai
tertinggi yang didapat dari 30 responden pada mata pelajaran
tertentu sebesar 8, sedangkan nilai terendah yang didapat dari 30
responden pada mata pelajaran tertentu sebesar 6, dan nilai ratarata dari total keseluruhan nilai Variabel Y yang dilambangkan
dengan Yi sebesar 6,87, sedangkan varians (S2) = 0,533 dengan
adalah total jumlah keseluruhan nilai rata-rata variable Yi diambil
dengan jumlah total keseluruhan variable Y dan n adalah jumlah

B. Pengujian Persyaratan Statistik

Dari hasil perhitungan korelasi X dengan Y, diperoleh r = 0,691


termasuk dalam golongan tingkat korelasi yang kuat atau tinggi
(lihat tabel 3.4) pada halaman 51Dan dalam hasil perhitungan
koefisien determinasi diperoleh nilai KD = 48%. Dengan demikian
besarnya pengaruh peranan guru terhadap peningkatan hasil
belajar siswa adalah siswa adalah 48%. Akan tetapi masih ada
faktor-faktor lain sebesar 100% - 48% = 52% yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.

c. Interpretasi Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil perhitungan, maka hasil penelitian dapat
diinterpretasikan bahwa motivasi belajar siswa mempengaruhi
hasil belajar, semakin besar motivasi belajar siswa maka semakin
tinggi pula pencapaian hasil belajarnya, sebaliknya semakin kecil
motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula tingkat
pencapaian hasil belajarnya.maka dapat disimpulkan motivasi
belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis data yang diperoleh ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara nyata motivasi belajar berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas IV-VI
Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur, terbukti dengan adanya pengambilan
data dengan cara observasi, dokumentasi, angket yang kemudian diolah dengan cara
silmultan yaitu dengan tingkat korelasi sebesar r = 0,691 termasuk dalam golongan
tingkat korelasi yang kuat atau tinggi (lihat tabel 3.4) pada halaman 51.
2. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IV-VI Madrasah
Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur sebesar 48%. Akan tetapi masih ada faktor-faktor
lain sebesar 100% - 48% = 52% yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.
Maka motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
dimana semakin besar motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula pencapaian hasil
belajarnya, sebaliknya semakin kecil motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula
tingkat pencapaian hasil belajarnya.
B. Saran
Dengan memperhatikan pada kesimpulan tersebut di atas maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut :
3. Hendaknya para siswa meningkatkan kemampuan belajarnya dengan aktif bertanya
dikelas dan mengikuti pelajaran tambahan selain di sekolah.
4. Diharapkan siswa selalu melatih dirinya untuk berani tampil dalam mengungkapkan
pendapatnya di depan umum.
5. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi dirinya untuk menjadi yang terbaik dalam
semua mata pelajaran disekolah.
A.

Anda mungkin juga menyukai