BAB I
PENDAHULUAN
A.
B. Identifikasi Masalah
Apakah terdapat hubungannya motivasi belajar siswa dengan
hasil belajar siswa?
Apakah terdapat hubungannya peran guru dengan hasil belajar
siswa?
Seberapa pentingkah peran serta guru dalam meningkatkan
kualitas siswa khususnya dalam hasil belajarnya?
Pihak-pihak mana saja yang terkait dalam memberikan motivasi
belajar pada siswa?
C. Pembatasan Masalah
Dikarenakan banyaknya faktor-faktor atau variabel yang dapat
dikaji untuk ditindak lanjuti dalam penelitian ini dan luasnya
bidang cakupan serta adanya berbagai keterbatasan yang ada
baik waktu, maupun dana, maka peneliti akan membatasi masalah
tersebut, sehingga dalam penelitian ini tidak semua ditindak
lanjuti. Untuk itu dalam penelitian hanya akan membahas masalah
tentang Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di
Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.
D. Rumusan Masalah
Bagi
Bagi
BAB II
LANDASAN TEORITIK, KERANGKA
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. LANDASAN TEORITIK
1. Motivasi
Pengertian Motivasi
Kata Motivasi tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia
Kontemporer yang artinya adalah keinginan yang timbul pada diri
seseorang baik secara sadar atau tidak untuk melakukan sesuatu
perbuatan dengan jalan tertentu.
Sedangkan dalam bahasa latin Motif (motive) berasal dari akar kata
"movere" yang kemudian menjadi "motion" yang artinya gerak atau
motivasi untuk bergerak. Jadi motif merupakan daya dorong, daya gerak
atau penyebab seseorang melakukan berbagai kegiatan dan tujuan
tertentu.
WS. Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut: Motif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dan
motivasi merupakan daya penggerak yang telah menjadi aktif.
Macam-macam Motivasi
2. Belajar
Pengertian Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Wingkel belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Unsur-unsur dalam belajar
Menurut Gagne unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga
menghasilkan perubahan perilaku yakni:
a. Pembelajar
b. Rangsangan / Stimulus
c. Memori
d. Respon
3. Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Frederick J. Mc Donald Motivasi belajar adalah suatu
perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Abraham Maslow Motivasi belajar juga
merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri
secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik,
berprestasi dan kreatif.
Unsur-unsur motivasi belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono ada beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar,yaitu:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
b. Kemampuan Belajar
c. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
d. Kondisi Lingkungan Kelas
e. Unsur-unsur Dinamis Belajar
f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa
4. Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar
Tujuan Pembelajaran
B.
Kerangka Konseptual
Dalam hal belajar siswa akan berhasil belajarnya kalau dalam dirinya ada
kemauan untuk belajar, keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan
motivasi. Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan, mengarahkan
sikap dan pelaku individu dalam belajar. Di dalam Motivasi terkandung adanya
cita-cita atau aspirasi siswa.
Siswa yang dalam keadaan fit akan menyebabkan siswa tersebut
bersemangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Kebalikan dengan siswa yang sedang sakit atau banyak persoalan maka siswa
tersebut tidak akan mempunyai gairah dalam belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikembangkan kerangka berpikir.
dimana ada hubungan yang erat antara motivasi belajar dengan hasil belajar
siswa. bahwa motivasi belajar turut menentukan hasil belajar siswa sehingga
makin tinggi motivasi belajar, maka hasil belajar yang dicapai akan semakin
meningkat. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka hasil belajar
yang dicapai akan semakin menurun.
C.
Hipotesis Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Al-Wathoniyah Salafiyah 06 yang
berlokasi di Jalan Pam Rawa Badung Rt 001 / 013 N0.5 Kelurahan
Jatinegara Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Yayasan ini dipimpin oleh H.
Zahidin Ali dan memiliki lokasi yang strategis.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi adalah obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan
dan mengumpulkan data. Yang menjadi sasaran penelitian disini adalah
peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Al Wathoniyah Salafiyah 06 Jakarta
Timur sebanyak 30 peserta didik dari kelas IV sampai kelas VI.
Sampel adalah bagian kecil dari populasi, banyaknya responden dari
populasi maka penulis melakukan cara sampel dengan random yaitu
diambil secara acak untuk kelas IV diambil sebanyak 10 peserta didik,
kelas V diambil sebanyak 10 peserta didik, dan acak untuk kelas VI
diambil sebanyak 10 peserta didik.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara mendekati, mengamati, menganalisa,
dan menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan landasan teori
untuk memecahkan masalah masalah yang pelik dan memperluas cakrawala
pengetahuan.
Dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kuantitatif
noneksperimental yaitu metode penelitian ex post facto dengan pendekatan
korelasional.
Sedangkan Penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut
dengan after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan setelah suatu
kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena
penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu
peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam
pengertian yang lebih khusus, menguraikan bahwa penelitian ex post facto
adalah penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam
variable bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami.
Karena itu peneliti menggunakan Metode itu karena peneliti berusaha
mengetahui variable terikat (hasil belajar) pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah
Salafiyah 06 Jakarta Timur.
Setuju
Ragu ragu
Tidak setuju
indikator
Nomer item
item
5
4,6,7,11,17
1.
2.
3,8,13,20
3.
1,2,19
4.
5,10,12,18
5.
kedisiplinan
9,14,15,16
F. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan sebagai pengukur layak tidaknya instrument dipakai
sebagai alat ukur kapanpun instrumen tersebut digunakan. Reliabilitas menunjukkan
pada Suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik. Salah
satu prosedur untuk mengetahui tingkat reliabilitas yang digunakan dalam penelitian
adalah yang menghasilkan estimasi reliabilitas split half (teknik belah dua), yaitu
dengan membelah item berdasarkan nomor genap dan ganjil.
Setelah kuesioner disusun dan dilakukan uji coba pada 10 responden, hasil uji coba
itu kemudian dicari reliabilitasnya. Pertama yang harus dilakukan adalah mencari r
Product Moment, dengan menggunakan rumus dari Pearson yaitu :
rxy =
Keterangan :
r1 =
dimana :
R1 = Keseluruhan reliabilitas instrumen
rs
0,600 r1 0,800
0,400 r1 0,600
0,200 r1 0,400
0,000 r1 0,200
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
ANALISIS DATA
A. Hasil Instrumen
1. Variabel X (Motivasi Belajar Siswa)
Indikator
Ketertarikan
Pada
Alternatif
Jawaban
Sangat Setuju (SS)
Mengajar Guru
Ragu-ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat
Tidak
Setuju
Frekuensi
Skor Nilai
Persentase
33
165
22%
82
328
54,7%
35
105
23,3%
150
598
100%
(STS)
Total
Alternatif
Jawaban
Indikator
Skor Nilai
Persentase
24
120
20%
55
220
45,8%
diberikan Guru
41
123
34,2%
120
463
100%
Ketertarikan
Ragu-ragu (R)
Frekuensi
(STS)
Total
No.
Item
1, 2, dan
19
Indikator
Ketertarikan
Pada
Alternatif
Jawaban
Sangat Setuju (SS)
Skor Nilai
Persentase
26
130
28,9%
46
184
51,1%
18
54
20%
90
368
100%
Pelajaran
Ragu-ragu (R)
Frekuensi
(STS)
Total
Alternatif
Jawaban
Indikator
Frekuensi
Skor Nilai
Persentase
5, 10,
Aktivitas
12
60
10%
12 dan
Siswa
Setuju (S)
72
288
60%
18
dalam
Ragu-ragu (R)
34
102
28,3%
Belajar
1,7%
Sangat
120
454
100%
Tidak
Setuju (STS)
Total
Alternatif
Jawaban
Kedisiplinan Sangat Setuju (SS)
Indikator
15, dan 16
Frekuensi
Skor Nilai
Persentase
30
5%
Setuju (S)
73
292
60,8%
Ragu-ragu (R)
41
123
34,2%
Sangat
120
445
100%
Tidak
Setuju (STS)
Total
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis data yang diperoleh ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara nyata motivasi belajar berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas IV-VI
Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur, terbukti dengan adanya pengambilan
data dengan cara observasi, dokumentasi, angket yang kemudian diolah dengan cara
silmultan yaitu dengan tingkat korelasi sebesar r = 0,691 termasuk dalam golongan
tingkat korelasi yang kuat atau tinggi (lihat tabel 3.4) pada halaman 51.
2. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IV-VI Madrasah
Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur sebesar 48%. Akan tetapi masih ada faktor-faktor
lain sebesar 100% - 48% = 52% yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.
Maka motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
dimana semakin besar motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula pencapaian hasil
belajarnya, sebaliknya semakin kecil motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula
tingkat pencapaian hasil belajarnya.
B. Saran
Dengan memperhatikan pada kesimpulan tersebut di atas maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut :
3. Hendaknya para siswa meningkatkan kemampuan belajarnya dengan aktif bertanya
dikelas dan mengikuti pelajaran tambahan selain di sekolah.
4. Diharapkan siswa selalu melatih dirinya untuk berani tampil dalam mengungkapkan
pendapatnya di depan umum.
5. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi dirinya untuk menjadi yang terbaik dalam
semua mata pelajaran disekolah.
A.