Buyer Behavior - Woman On HijUp
Buyer Behavior - Woman On HijUp
Buyer Behavior - Woman On HijUp
Dosen Pengajar:
Sri Gunawan, DBA.
Gancar Candra Premananto, SE, MSi
Disusun Oleh :
Irawan Ardiansyah, ST
041314353044
Heri Cahyo Bagus Setiawan
041314153015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dinamisnya kondisi perubahan di masyarakat akibat pemanfaatan teknologi
komunikasi yang semakin intensif telah mengubah perilaku perempuan Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir. Mereka menjadi manusia yang lebih independen dan terbuka
terhadap masuknya pengaruh luar. Bisa dikatakan pesatnya kemajuan teknologi nyaris telah
mengubah gaya hidup perempuan Indonesia di perkotaan Indonesia saat ini. Bahkan hasrat
impian maupun kegalauan mereka sangat dipengaruhi oleh pergeseran yang terjadi akibat
perkembangan teknologi yang sangat cepat. Hal ini terlihat pada perubahan perilaku
perempuan saat berbelanja. Mereka mulai beralih dari yang biasanya berbelanja di mal-mal
convencience menjadi ke toko-toko online di internet.
Belanja online di Indonesia sangat berkembang dengan meningkatnya pengguna
media sosial hingga situs-situs e-commerce. Berbagai macam situs e-commerce baik yang
berkonsep mal online atau department store online menawarkan produk apa saja yang
menjadi kebutuhan masyarakat. Produk rumah tangga, gadget, fashion, kosmetik, bahkan
telur pun bisa dijual di internet karena luasnya peluang berbelanja praktis melalui ecommerce. Nilai e-commerce di Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 130 miliar
dollar AS pada 2016. Ini diungkap oleh CEO Southeast Asia Lazada, Maximillian Bittner.1
Salah satu lini produk yang paling dicari dan diminati oleh konsumen perempuan
Indonesia adalah produk fashion. Hal ini tergambar dari hasil survei Litbang Kompas
pertengahan September lalu. Sebanyak 33,5 persen responden pernah berbelanja online.
Barang yang mereka beli adalah produk fashion atau pakaian, termasuk aksesori dan sepatu
(60,8 persen). Dalam bertransaksi, hampir sekitar 70 persen konsumen belanja online di
Indonesia memilih transfer uang sebagai cara pembayaran. Lebih dari separuh (57,4 persen)
responden memilih membayar dengan cara transfer. Sebanyak 11,5 persen memakai kartu
kredit dan 13,1 persen membayar lunas saat barang diantar (cash on delivery). 2
Rumusan Masalah
Apa hubungan antara perilaku belanja online (terutama produk fashion) dengan
hasrat dan kegalauan perempuan di Indonesia?
Tujuan Penulisan Makalah
-
http://tekno.kompas.com/read/2013/01/24/06513365/Belanja.Online.Orang.Indonesia.Lebih.Suka.Bayar.Tunai?utm_sour
ce=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
2
http://tekno.kompas.com/read/2012/10/05/02371027/prospek.belanja.quotonlinequot
Teori
Definisi Belanja
Pada mulanya belanja hanya merupakan suatu konsep untuk menunjukkan suatu sikap
untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-harinya dengan jalan
menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut. Pada saat ini kata belanja itu
sendiri telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan
masyarakat kelas ekonomi tertentu.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kebiasaan belanja
sesungguhnya adalah suatu aktivitas untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluannya
sehari-sehari dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut
yang mana aktivitas ini sering dilakukan individu secara berulang-ulang.
Psikologi Wanita 3
Wanita menggunakan kata-kata untuk memperlihatkan partisipasi dan membangun
hubungan, hal itu merupakan bentuk dari penghargaan.
Wanita bersifat multitasking, banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Wanita berfikir secara lisan, mrenggunakan suara sebagai bentuk utama dari ekspresi.
Wanita butuh bicara untuk mengeluarkan ganjalan yang ada di hatinya.
Wanita dapat berbicara banyak topik dalam satu obrolan.
Emosional 4
Motif pembelian barang berkaitan dengan emosi seseorang. Biasanya konsumen
membeli barang hanya karena pertimbangan kesenangan indera atau bisa juga karena ikutikutan. Berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Tambunan (2001), maka dapat
disimpulkan bahwa aspek yang terkait dengan gaya hidup konsumtif yaitu keinginan untuk
mengkonsumsi secara berlebihan, pemborosan, inefisiensi biaya, pengenalan kebutuhan dan
emosional yang dimiliki oleh individu tersebut.
Tiga kebutuhan Emosi Dasar Manusia 5
Menurut psikolog, ada tiga jenis emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Jika ketiga
emosi dasar ini telah dimiliki, maka manusia akan tenang dan dapat berkembang. Tiga emosi
dasar tersebut adalah:
1. Rasa aman, dimana manusia merasa tidak takut kehilangan atau tidak terancam
2. Rasa berharga, dimana manusia merasa berguna, disayangi, diterima dan dipahami
3. Kontrol diri, dimana manusia diberi perasaan mampu melakukan sesuatu, memiliki
kebebasan untuk berekspresi hingga mengambil keputusan.
Bagi pemasar memahami dari faktor psikologi menjadi penting sebelum memutuskan
untuk merumuskan strategi pemasarannya. Psikologi konsumen = perilaku konsumen,
menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan Those actions
3
Allan+Barbara. Why Men Dont Listen and Women cant Read Maps. 2001. Jakarta Selatan: Ufuk Publishing
Munandar, A. S. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
5
Josua Wahyudi, Iwan. 2010. Emotion for Success. Bandung: PT. Visi Anugerah Indonesia
4
directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including
the decision processes that precede and follow this action. Artinya perilaku konsumen
merupakan tindakan-tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.
1. Faktor-Faktor Psikologi 6
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
a. Motivasi
Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan
keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial
(perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhankebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke
kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
b. Persepsi
Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai oleh
pikiran.Artinya, Persepsi diartikan sebagai suatu proses yang dilalui oleh suatu
stimulus yang diterima panca indera yang kemudian diubah menjadi sebuah informasi
dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari tentang informasi yang
disampaikan.
c. Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan
dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.Perubahan dalam
konten atau organisasi memori atau perilaku jangka panjang (Hasil pengolahan
informasi).
d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap.
Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu.
Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik,
perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu
tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
2. Perilaku Konsumsi Wanita 7
a. Konsumsi
Konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan
barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Indonesia: PT. Indeks
Wijayanti, Ani S. Pentingnya Perilaku Konsumen Dalam Menciptakan Iklan Yang Efektif . http://dgi-indonesia.com/wpcontent/uploads/2009/11/dkv04060201.pdf. Diakses 12 Juli 2014.
c. Konsumen wanita
Konsumen, setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut
untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor.
Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah
raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing
sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Menurut Kamus Advance Oxford Konsumen diartikan sebagai person who
uses goods those which direcly satisfied human needs and desire dan dibagi menjadi
2 (dua) yakni sebagai berikut:
-
Konsumen individual
Konsumen yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,
biasanya Konsumen Individual bebas membeli barang dengan sedikit bahkan
tanpa pengaruh dari orang lain, konsumen jenis ini yang disebut sebagai ultimate
konsumen.
-
Konsumen Institusional
Konsumen jenis ini pembelian barang yang dilakukan bukan untuk menuhi
kebutuhannya sendiri namun untuk memenuhi kebutuhan orang ketiga/orang
banyak atau untuk keperluan produksi dari barang-barang tertentu, pada
konsumen jenis ini pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang diambil
melalui banyak pertimbangan dan dipengaruhi oleh banyak orang.
METODOLOGI
Penulisan makalah ini menggunakan hasil dari riset yang telah dilakukan oleh
MarkPlus Insight sejak tahun 2010 - 2013 terhadap perempuan-perempuan di Indonesia.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif (dengan interview secara langsung dengan metode
random sampling) dan kualitatif (melalui diskusi fokus grup diantara responden yang telah
diwawancarai dan ditemui secara random sampling).
Kriteria Responden
-
Perempuan
SAS A1, A2, B, C1 dan C2
Umur 15-50 tahun
Distribusi Sampel
Sebanyak 2150 perempuan diambil dari 10 kota besar seperti Jakarta, Medan,
Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Denpasar, Palemang, Pekanbaru dan
Banjarmasin.
Kata Kunci
a. Informasi standart
- Profil demografis (gender, usia, pekerjaan, kelas ekonomi sosial)
- Rasa kecemasan dan keinginan perempuan berdasarkan segmen dan profil
- Nilai dan perhatian para perempuan (kesehatan, kecantikan, isu
pernikahan)
b. Perempuan dan media
- Kebiasaan perempuan terhadap media (frekuensi untuk mengakses media
cetak dan media elektronik)
- Frekuensi untuk mengakses media elektronik (melihat TV, mendengarkan
radio)
- Frekuensi membaca media cetak (majalah, koran, tabloid)
- Perempuan dan media sosial (aktivitas dan frekuensi dalam mengakses
media sosial tersebut)
- Sumber informasi yang paling penting bagi perempuan
c. Perempuan dan komunitas
- Keterlibatan perempuan dalam aktivitas komunitas
d. Perempuan dan hal yang berhubungan dengan finansial
- Perempuan dan manajemen keuangan keluarga
- Perempuan dan perilaku keuangan
- Perempuan dan keputusan membeli
e. Perempuan dan kebiasaan belanja
- Perempuan dan produk harian yang dibayar
- Perempuan dan belanja online
- Perempuan dan e-commerce
f. Perempuan dan kebiasaan mengeluarkan uang
- Perempuan dan pengeluaran rutin
g. Hobi, passion dan panutan perempuan
- Perempuan dan hobi mereka
- Perempuan dan panutan
- Tokoh masyarakat perempuan
h. Perhatian pada industri pelayanan keuangan dan asuransi
- Kesadaran terhadap produk keuangan
- Kepemilikan produk keuangan
i. Otomotif dan transportasi
- Trasportasi harian yang digunakan
- Kendaraan yang dimiliki
- Rencana untuk membeli kendaraan bermotor
j. Komunikasi dan high-tech
- Gadget yang dimiliki dan paling sering dipakai
- Produk yang dimiliki berdasarkan teknologi
- Rencana untuk membeli gadget
HASIL RISET
Segmentasi perempuan Indonesia menurut riset MarkPlus inc. 8
Dari 2150 perempuan yang disurvei, lebih dari 50% perempuan Indonesia yang
memiliki impian menjadi philanthropist, karena keinginan mereka terhadap rasa aman
termasuk kemapanan secara finansial, juga karakter sebagai pemberi rasa kepedulian yang
kuat kepada sesama.
Ada lima kata kunci yang mengungkapkan hasrat terpendam dan kegalauan
perempuan di Indonesia, yaitu : mereka ingin Well-being, Optimism, Multitasking,
Entrepreneurship, Networking, yang disingkat kelimanya menjadi WOMEN. Terdapat tiga
dimensi besar dalam hasrat terpendam (desire) perempuan yaitu :
1. To keep her well being and stay optimist, dimana perempuan membutuhkan keamanan
dari sisi finansial dan keluarga sehingga cukup optimis dalam menata masa depan.
2. Multitasking efficiently adalah keinginan terbesar untuk menyeimbangkan antara
kegiatan domestik dengan karir sehingga terjadi harmonisasi dalam hidup mereka
3. To be a strong entrepreneur and networker yaitu keinginan terpendam untuk
memperoleh pencapaian pribadi dan memiliki teman sebagai bagian dari fungsi sosial.
Kegalauan perempuan terbagi menjadi dua yaitu internal dan ekternal. Lima besar kegalauan
internal perempuan di Indonesia adalah
1.
2.
3.
4.
5.
8
Kesehatan
Keluarga
Finansial
Kepercayaan
Kecantikan
Lingkungan
Karir
Keamanan
Tidak punya teman
Di halaman home toko online ini, pihak HijUp.com menampilkan menu tujuh page
utama yaitu lookbook, brands, collections, sale, kids, home and living, dan blog. Ketujuh
page ini merupakan gambaran dari kekhawatiran dan impian dari setiap wanita muslimah.
Jika di lihat secara keseluruhan, toko online ini bertemakan fashion lifestyle perempuan
muslimah. Pada bagian blog, HijUp.com menawarkan konten-konten yang bertemakan
lifestyle masyarakat urban, seperti fashion, faith, inspiration, food, travel, video, creativity,
dan beauty. Hal ini dimaksudkan agar konsumen betah saat berselancar di website HijUp.com
ini. Tidak melulu menjual barang, namun HijUp.com juga memberikan wawasan dan
mengajak konsumen untuk mengemukakan opini dan saling bertukar pendapat dengan
konsumen lain melalui fitur komentar. Mereka juga dapat sharing bacaan blog ini dengan
teman-teman mereka melalui media sosial yang telah disediakan pada halaman blog tersebut.
.
Gambar 03. Halaman Blog dari Website HijUp.com
Selain itu pada bagian landing page, pengunjung dimanjakan dengan gambar-gambar
yang menarik dan menu-menu page lainnya seperti whats new, most favourite, designer
focus, mix and match, Hijup video hingga foto-foto selfie instagram dari milik konsumen
perempuan yang telah membeli produk Hijup.com. Hal-hal ini sudah memenuhi tiga sifat
emosi dasar manusia yaitu rasa aman, kontrol diri dan rasa berharga. Mereka menjadi tidak
khawatir ditipu, menjadi tahu seperti apa gambaran jika mereka ingin memakai baju yang
mereka inginkan. Dan juga mereka dapat bebas berekspresi dengan memamerkan kecantikan
dan rasa kreatif mereka saat melakukan mix and match hingga terbentuknya komunitas dunia
maya yang dapat saling bertukar ide terkait fashion, lifestyle dan hijab.
Pada bagian bawah dari website HijUp.com ini, terdapat banyak menu yang
merupakan hal yang paling dikhawatirkan dan selalu menjadi pertanyaan wajib para
konsumen netizen. Menu tersebut adalah :
-
Ada juga halaman lookbook dimana konsumen diberikan pilihan setelan jilbab dan
pakaian muslimah dengan konsep yang bermacam-macam (seasonal). Ada yang bertemakan
bunga-bunga, warna-warna pastel, ethnic hingga tema pattern yang sedang booming di
dunia. Eksekusi tampilannya pun menggunakan fotografi profesional dengan menggunakan
model-model cantik sehingga membuat konsumen yang melihatnya menjadi tertarik dan
ingin melihat koleksi-koleksi pakaian dari berbagai brand yang telah ada di toko online ini.
SUMBER REFERENSI
Http://tekno.kompas.com/read/2013/01/24/06513365/Belanja.Online.Orang.Indonesia.Lebih.
Suka.Bayar.Tunai?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp,
Diakses 12 Juli 2014.
Http://tekno.kompas.com/read/2012/10/05/02371027/prospek.belanja.quotonlinequot,
Diakses 12 Juli 2014.
Hawkins. Del I. & David L. Mothersbaugh. 2013. Consumer Behavior, Building Marketing
Strategy, 12th edition. Mc Graw Hill.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Indonesia: PT.
Indeks
Munandar, A. S. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress)
Josua Wahyudi, Iwan. 2010. Emotion for Success. Bandung: PT. Visi Anugerah Indonesia
Allan+Barbara. Why Men Dont Listen and Women cant Read Maps. 2001. Jakarta Selatan:
Ufuk Publishing
Winasis, Nastiti Tri. 2013. Marketeers Magz: What Women Think. Jakarta: Hermawan
Kertajaya
Shekar, Sheila and Iain Ellwood. 2008. Wonder Woman: Marketing Secrets for the Trillion
Dollar Customer. Palgrave Macmillan
Wijayanti, Ani S. Pentingnya Perilaku Konsumen Dalam Menciptakan Iklan Yang
Efektif . http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/11/dkv04060201.pdf.
Diakses 12 Juli 2014.