Ca. Buli
Ca. Buli
IV Patofisiologi
1
Ca. Buli-Buli
Ulserasi
Oklusi Uretery
Pelvic Renal
Metastasis
Refluks
Invasi
Hidronephrosis
Retensio Urine
Masalah Kep:
Masalah Kep.:
Infeksi
Masalah Kep.
Gg.
Rasa
Nyaman:
suhu
tubuh
Infeksi
Resiko Infeksi
-
I
V. Penatalaksanaan
a. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
- Hb. Rendah karena kehilngandarah, infeksi, uremia,micros
hematuria.
- Leukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan
bacteri dalam urine.
- RFT normal
- Lympphopenia ( N = 1490-2930)
2) Radiologi
- Excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat
menunjukkan tumornya.
- Retrogred cystogram dapat menunjukkan tumor.
- Fractionet cystogram adanya invasi tumor dalam dinding bulibili.
- Angograpi untuk mengetahui adanya metastase lewat
pembulu lymphe.
2
sidimen
urine
Therapi
Operasi
Radioterapy
Diberikan
pada
tomor
yang
radiosensitif
seperti
undifferentiated pada grade III dan IV dan stage B2-C.
Radiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis
3000-4000 rads. Penderita dievaluasi 2-4 minggu dengan
interval cystoscopy, foto thoraks dan IVP, kemudian 6 minggu
setelah radiasi direncanakan operasi. Post operasi radiasi
tambahan 2000-3000 Rads selama 2-3 minggu.
3) Chemotherapy
Obat-obat anti kanker:
- Citral, 5 flouro urasil
- Tophical chemoterapy yaitu Thic- tepa, chemotherapi
merupakan paliattif. 5 FLUOROURACYL (5-FU) dan
doxorubicin (andriamycin) merupakan bahan yang sering
dipakai. Thiotepa dapat dimasukkan ke dalam buli-buli
sebagai pangobatan topikal. Klien dibiarkan menderita
dehidrasi 8-12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan
obat dibiarkan dalam buli-buli selama 2 jam.
VI Prognosis
Penemuan dan pemeriksaan dini, prognosisnya baik, tetapi
bila sudah lama dan adanya metastase ke organ lain lebih dalam
dan lainnya prognosisnya jalek.
VII. Komplikasi
- Infeksi secunder bila tumor mengalami ulcerasi
- Retensio urine bila tumor mengadakan invasi ke bladder neck.
- Hydronefrosis oleh karena bladder mengalami oklusi.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
3
a.
b.
c.
INTERVENSI
RASIONAL
Tentukan pengalaman klien a. dapat memberikan dasar
sebelumnya
terhadap
untuk
penyuluhan
dan
penyakit yang dideritanya.
menghindari
adanya
Berikan informasi tentang
duplikasi.
prognosis secara akurat.
b. Dapat memahami proses
Beri kesempatan pada klien
penyakitnya.
4
d.
e.
f.
g.
h.
untuk
mengekspresikan
rasa marah , takut dan beri
informasi dengan emosi
wajar dan ekspresi yang
sesuai.
Jelaskan pengobata, tujuan,
dan efek samping. Bantu
klien mempersiapkan diri
dalam pengobatan.
Catat coping yang tidak
efektif
seperti
kurang
interaksi
sosial,
ketidakberdayaan dan lainlain.
Anjurkan
untuk
mengembangkan interaksi
dengan suppor sistem
Berikan lingkungan yang
tenang dan nyaman.
Pertahankan kontak dengan
klien, bicara dan berilah
sentuhan.
c. Dapat
menurunkan
kecemasan dan ketegangan.
d. Membantu
klien
dalam
memahami kebutuhan untuk
pengobatan
dan
efek
sampingnya.
e. Mengetahui dan menggali
pola koping dan dapat
memberikan solusinya.
f. Agar memperoleh dukungan
dari orang yang terdekat.
g. Untuk beri kesempatan agar
merenung dan istirahat.
h. Mendapatkan kepercayaan
bahwa dirinya ditolong.
menghadapinya
c. Menganjurkan
teknik
penangan
stress
(teknik
rekaksasi,
visualisasi,
bimbingan), dan berikan
sentuhan terauphitik.
d. Beri
pengalihan
seperti
reposisi dan aktivitas yang
menyenangkan
seperti
mendengarkan radio dll.
e. Beri pengobatan bila perlu.
f. Diskuskan dengan tim kes.
untuk menangani nyeri.
g. Beri
analgesik
sesuaio
indikasi.
mengetahui
penanganan
RASIONAL
a.
Menghindari
adanya
duplikasi
dan
pengulangan
terhadap pengetahuan klien.
b.Memungkinkan
dilkukan
pembebnran
terhadap
kesalahan
persepsi
dam
konsepsi
serta
kesalahan
pengertian.
c.Membantu
klien
dalam
memahami proses penyakit.
d.
e.
f.
g.
h.
penurunan
berat
badan
klien.
c. Menunjukkan keadaan gizi
klien sangat buruk.
d. Kalori merupakan sumber
energi
e. Mencegah
mual
dan
muntah, distensi berlebihan,
dispepsia
yang
menyebabkan
penurunan
nafsu
makan
serta
mengurangistimulus
berbahaya
yang
dapat
meningkatkan ansietas.
f. Agar klien merasa seperti
berada di rumah sendiri.
g. Untuk
menimbulkan
perasaan
ingin
makan/membangkitkan
selera makan.
h. Agar dapat diatasi secara
bersama-sama (dengan ahli
gizi, perawat dan klien).
i. Unrtuk
mengetahui/menegakkan
terjadinya gangguan nutrisi
sebagai akibat perjalanan
penyakit, pengobatan dan
perawatan terhadap klien.
j. Membantu menghilangkan
gejala
penyakit,
efek
samping dan meningkatkan
status kesehatan klien.
k. Mempermudah
intake
makanan
dan
minuman
dengan hasil yang maksimal
dan tepat sesuai kebutuhan.
l. Efektifitas therapi
m. Agar intake makanan dan
cairan adekuat.
5. Resiko
tnggi
kerusakan
membran
berhubungan dengan efek samping
radiasai/radiotherapi.
Tujuan:
mukaosa
mulut
kemotherapi dan
INTRVENSI
a. Kaji kesehatan gigi dan
mulut pada saat pertemuan
dengan
klien
secara
periodik.
b. Kaji rongga mulut setiap
hari,
amati
perubahan
mukosa membran, Amati
tanda terbakar di mulut,
perubahan
suara,
rasa
kecap, kekentalan ludah.
c. Diskusikan
dengan
klien
tentang
metode
pemeliharaan oral hygine.
d. Intruksikan perubahan pola
diet
misalnya
hindari
makanan
panas,
pedas,
asam dan makanan yang
keras.
e. Amati dan jelaskan pada
klien tentang tanda sumber
infeksi oral.
f. Kolaboratif.
g. Konsultasi dengan dokter
gigi sebelum kemotherapi.
h. Berikan obat sesuai indikasi,
analgesik, topikal lidokain,
antimikrobal mouthwash.
i. Preparation.
j. Kultur oral.
RASIOANAL
a. Mengkaji
perkembangan
proses penyembuhan dan
tanda-tanda
infeksi
memberikan
informasi
penting
untuk
mengembangkan
rencana
keperawatan.
b. Masalah dengan kesehatan
mulut dapat mempengaruhi
pemasukan makanan dan
minuman.
c. Mencari
alternatif
lain
mengenai
pemeliharaan
mulut dan gigi.
d. Mencegah
rasa
tidak
nyaman dan iritasi lebih
lanjut
pada
membran
mukosa.
e. Agar klien mengetahui dan
segera memberitahu bila
ada tanda-tanda tersebut.
f. Meningkatkan
kebersihan
dan kesehatan gigi dan guzi.
g. Tindakan/therapi yang dapat
menghilanhkan
nyerri,
menangani
nyeri
dalam
rongga
mulut
/infeksi
sistemik.
h. Untuk
mengetahui
jenis
kuman
sehingga
dapat
diberikan therapi antibiotik
yang tepat.
6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan
tubuh
sekunder
dan
sistimimun
(efek
khemetherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasif.
Tujuan:
- Klien mampu mengidentifikasi dan berpatisipasi dalam
tindakan pencegahan infeksi.
9
INTERVENSI
a. Cuci
tangan
sebelum
melakukan
tindakan.
Pengunjung/keluarga
dianjurkan hal yang sama.
b. Jaga persona lhigine klien
dengan baik.
c. Monitor temperatur.
d. Kaji semua sistem untuk
memonitor adanya tandatanda infeksi.
e. Hindarkan/batasi
prosedur
invasif dan jaga aseptif
prosedur.
f. Kolaboratif
g. Monitor
CBC,
WBC,
granulosit, platelets.
h. Berilah
indikasi.
antibiotik
RASIONAL
a. Mencegah terjadinya infeksi
silang.
b. Menurunkan
atau
mengurangi
adanya
organisme hidup.
c. Peningkatan
suhu
merupakan
tanda
terjadinya infeksi.
d. Mencegah atau mengurangi
terjadinya infeksi.
e. Mencegah
terjadinya
infeksi.
f. Segera
dapat
diketahui
apabila terjadi infeksi.
g. Adanya indikasi yang jelas
sehingga antibiotik yang
diberikan dapat mengatasi
organisme
penyebab
sesuai
infeksi.
h. Menghilangkan/mengurangi
infeksi.
pintusebelum masuk.
untuk
merngekspresikan
perasaan
dan
keinginan
secara wajar,
RASIONAL
a. Memberikan
informasi
untuk perencanaan asuhan
dan
mengembangkan
identifikasi awal terhadap
perubahan integritas kulirt.
b. Menghindari
perlukaan
yang dapat menimbulkan
infeksi.
c. Menghinfdari
penekanan
yang terus menerus pada
suatu daerah tertentu.
d. Mencegah trauma berlanjut
pada kulit dan produk yang
kontra indikatif.
perlu.
Monitor vital signs, evaluasi
pulse peripheral, capilary
refil.
d. Kaji
turgor
kulit
dan
keadaan membran mukosa.
Catat keadaan kehauasan
pada klien.
e. Anjurkan
intake
cairan
sampai 3000 ml perhari
sesuai kebutuhan klien.
f. Observasi
kemungkinan
perdarahan
seperti
perlukaan
membran
mukosa,
luka
bedah,
adanya
ekimosis
dan
pethekie.
g. Hindarkan
trauma
dan
tekanan yang berlebihan
pada luka bedah.
h. Kolaboratif.
i. Berikan cairabn IV bila
diperlukan.
j. Berikan therapi antiseptik.
k. Monitor hasil laboratorium.
c.
c. Tanda-tanda
hipovolemik
segera diketahui dengan
adanya takikardi,, hipotensi
dan
peningkatan
suhu
tubuh dengan dehidrasi.
d. Dengan mengetahui tandatanda
dehidrasi
dapat
mencegah
terjadinya
hipovolemia.
e. memenuhi kebutuhan cairan
yang kurang.
f.Segera
diketahui
adanya
perubahan
keseimbangan
volume cairan.
g.Mencegah
terjadinya
perdarahan.
h.Memenuhi kebutuhan cairan.
i.Mencegah
/menghilangkan
mual dan muntah.
j.Mengetahui perubahan yang
terjadi.
k.
Menunjang
ketepatan
therapi.
DAFTAR PUSTAKA
Dongoes (2000), Asuhan Keperawatan, EGC. Jakarta
Elizabeth.J.C. (2000). Patofisiologi. EGC. Jakarta.
FKUA. (1988). Ilmu bedah dan Teknik Operasi. Baratajaya-FKUA.
Surabaya.
Linda Jual. (2000). Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC.
Jakarta.
Soelarso, (
12
ANALISA DATA
TGL
DATA
8 Juli S: Kx. Mengatakan
2002
nyeri pada kaki
sampai pinggang
kiri.
O:
Postur
tidak
biasanya
(kaki
ditarik
ke
abdomen). Scala
nyeri 8
S Kx. Mengatakan
sudah 10 hari
lebih
cateter
belum diganti.
ETIOLOGI
Oklusi Uretery Pelvic
Renal
Refluks
Hidronefrosis
nyeri
Benda asing
Waktu lama
Media
MASALAH
Gg. rasa
nyaman:
nyeri.
TTD
Resiko
terjadinya
infeksi
13
O: Kateter dipasang
sejak tanggal
Suhu tubuh 36,7
,kateter nampak
bersih.
S:Kx.O:Alat
genetalia
sering terpasang
cateter sejak 4
bulan yang lalu.
perkembangbiakan
micro organisme
infeksi
pemasangan Cateter
Penurunan Fungsi
Seksual
Gg. Fungsi
seksualitas
Nama klien:
No. Reg. :
DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan prioritas)
1. Gg. Rasa nyaman : nyeri b/d proses penyakitnya (penekanan
/perusakan jaringan infiltrasi suplai syaraf, obstruksi jalur syaraf,
inflamasi) ditandai dengan posisi tubuh tidak seperti biasanya (kaki
ditarik keabdomen).
2. Resiko infeksi b/d pemasangan cateter sejak 10 hr. yang lalu dan tidak
adekuatnya pertahan tubuh.
3. Gg. Fungsi seksualitas b/d pemasangan cateter, penggunaan kateter
(cukup lama) sejak 4 bulan yang lalu.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
T
G
DIAGNOSA
KEP.
RENCANA TIND.
RASIONAL
MHS
14
L
8
Dx.1
Jul Tujuan:
i 1. Melaporka
02
n nyerinya.
2. Mendemon
strasikan
teknik
relaksasi
dan
pengalihan
rasa nyeri
melalui
mendengar
kan radio.
3. Mengukuti
program
pengobata
n.
KH:
1. Kx.
Mengataka
n nyeri
berkurang.
2. Scala nyeri
< 5.
3. Kx.
Mendemon
trasikan
teknik
relaks.
4. Setuju
untuk
operasi.
Dx. 2
Tujuan:
1. Kx. Ikut
berpartisip
asi
dlm.penceg
ahan
infeksi.
2. Tidak
menunjukk
an
15
tanda,gelal
a infeksi
KH:
1. Kateter
lama dioff
dan diganti
kateter
baru.
2. Sh. Tubuh
36-37,2 C
Dx. 3
Tujuan:
1. Kx. Dapat
mengungk
apkan efek
kanker dan
pemasang
an kateter
thd. pe
fgs.
Seksualitas
2. Memperhat
ikan
aktivitas
seks. Dlm
batas
kemampua
n.
KH:
1. Kx.&pasan
gannya
mengataka
n keb.
Sexnya
terpenuhi.
16