Anda di halaman 1dari 4

1.

Membran Inti
Sudah bisa diduga bahwa perbedaan utama pada kedua sel tersebut adalah terletak pada
ada tidaknya membran inti. Membran inti terdiri dari dua lapis lipid (membran inti dalam dan
membran inti luar). Ruang antara lapisan tersebut disebut ruang perinuclear. Membran inti
menyelubungi inti sel.

2. Pembawa Sifat
Pada sel prokariotik, pembawa sifatnya terdapat pada molekul DNA. Sedangkan pada sel
eukariotik pembawa sifatnya tersusun dalam kromosom.

3. Mesosom
Sel prokariotik tidak memiliki mitokondria. Sebagai gantinya, mereka memiliki mesosom.
Mesosom berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel sehingga dihasilkan energi yang
akan digunakan untuk aktifitas di dalam sel. Sedangkan proses respirasi pada sel eukariotik
terjadi pada mitokondria. Mesosom tidak terdapat di sel eukariotik.

4. Nukleus
Nukleus (inti sel) pada sel prokariotik tidak jelas karena tidak ada membran inti yang
menjadi pembatasnya. Sedangkan nukleus pada sel eukariotik tampak jelas karena
terdapat membran inti yang menyelubunginya.

5. Ribosom
Ribosom pada sel prokariotik berukuran kecil dan tersebar di dalam sitoplasma. Sedangkan
ribosom pada sel eukariotik berukuran lebih besar dan terdapat pada retikulum
endoplasmakasar.

6. Organel
Sel prokariotik tidak memiliki organel seperti retikulum endoplasma, sentriol, lisosom, badan
golgi, dan mitokondria. Sedangkan sel eukariotik memilikinya.

7. Dinding Sel
Tidak semua sel eukariotik memiliki dinding sel. Seperti sel hewan. Dinding sel pada sel
prokariotik mengandung peptidoglikan. Sedangkan dinding sel pada sel eukariotik tidak
mengandung peptidoglikan.

8. Alat Gerak

Alat gerak pada sel prokariota adalah flagela. Sedangkan alat gerak pada sel eukariota
beruta flagela, silia, atau bergerak-gerak seperti amoeba.

9. Ukuran
Ukuran sel prokariotik lebih kecil dibandingkan ukuran sel eukariotik. Ini dilihat dari diameter
selnya. Diameter sel prokariotik sekitar 1-10 nm sedangkan diameter sel eukariotik berkisar
10-100 nm.

10. Mitosis dan Meiosis


Sel prokariotik tidak melakukan mitosis maupun meiosis. Sedangkan sel eukariotik
melakukan mitosis dan meiosis.

Streptokinase adalah protein ekstraseluler bakteri yang diproduksi oleh


beberapa galur Streptococcus haemolyticus grup C. Kemampuanprotein ini untuk
memecah gumpalan darah dilaporkan pertama kali pada tahun 1993.ref
name="bb"></ref> Protein ini hanya terdiri dari satu rantai molekul dengan massa 48 kDa.Cara kerja
streptokinase dalam mengatasi penggumpalan darah adalah dengan berfungsi
sebagaiaktivator plasminogen dan protease serin. Plasminogen merupakan suatu zimogen (calon
enzim) yang akan menjadi enzim aktif (disebutplasmin) apabila diaktifkan oleh suatu molekul
aktivator tertentu. Cara mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin adalah dengan memotong
ikatan peptida pada plasminogen.[1] Apabila plasmin telah aktif maka enzim plasmin tersebut dengan
mendegradasi (menghancurkan proteinpembeku atau penggumpal darah.[1] Streptokinase telah
digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit akibat pembekuan atau penggumpalan darah
dalam tubuh, seperti infark miokardium.[2]

Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau Langerhans di pankreas)
adalah sebuah hormonpolipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan
"efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam
metabolisme lemak (trigliserida) dan protein hormon ini bersifat anabolik yang artinya
meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah
melalui transporter glukosaGLUT1 dan GLUT4[1] dan menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati
dan otot sebagai sumber energi.
Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai
menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes
mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk
keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe
2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan
pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.

Interleukin adalah kelompok sitokin (disekresi protein ) yang pertama kali


terlihat
(

untuk

leukosit

diekspresikan

). Interleukin jangka

oleh

berasal

sel

darah

dari (antar-)sebagai

putih
sarana

komunikasi, dan (-leukin) berasal dari fakta bahwa banyak dari protein
yang diproduksi oleh leukosit dan bertindak atas leukosit. Interleukin
diproduksi oleh berbagai sel tubuh. Fungsi dari sistem kekebalan tubuh
tergantung di bagian besar padainterleukin, dan jarang kekurangan dari
sejumlah dari mereka telah dijelaskan, lengkap dengan penyakit autoimun
atau defisiensi imun. Mayoritas interleukin disintesis oleh helper CD4+ T
lymphocytes, serta melalui monosit, makrofag, dan sel endotel. Interleukin
mempromosikan

pengembangan

dan

diferensiasi

T,

B,

dan

sel-sel

hematopoietik.
Proses terjadinya penyakit dan berbagau reaksi inflamasi tubuh tergantung dari interaksi yang
terdapat diantara virus atau bakteri dan sel yang terdapat pada sistemimmune. Interaksi ini
diperantarai oleh sitokin dan kemokin yang diproduksi oleh sel asal atau juga sel pendatang yang
terdapat pada daerah keradangan. Sel yang menghasilkan sitokin adalah macrophage/monocyt,
dendritic sel, limposit,neutropil, sel endothelial dan fibroblast .Sitokin adalah suatu sentral
patogenesa yang akan meningkat jumlahnya bila terdapat suatu penyakit.sitokin adalah protein
larut , ia adalah mediator yang dihasilkan oleh sel dalam suatu reaksi radang atau imunologik yang
berfungsi sebagai isyarat antara sel sel untukmengatur respon setempat dan kadang kadang juga
secara

sistemik.Sitokin

mempengaruhi

peradangan

dan

imunitas

melalui

pengaturan

pertumbuhan,mobilitas dan diferensiasi lekosit dan sel sel lainnya.

Interleukin-1 adalah sebutan bagi beberapa polipeptida sitokina IL-1, IL-1 dan IL-1Ra, yang
memainkan peran penting dalam regulasi sistem kekebalan dan responperadangan.

IL-1 dan IL-1 masing-masing memiliki berkas genetik IL1A,[1] dan IL1B,[2] pada kromosom 2 deret
yang sama yaitu 2q14, dan merupakan
sitokina pleiotropik hasil sekresimonosit dan makrofaga berupa prohormon, sebagai respon
saat sel mengalami cedera, oleh karena itu menginduksi apoptosis. Beberapa pakar menganggap
bahwa defisiensi genetik IL1A berperan dalam reumatoid artritis dan Alzheimer.
IL-1 merupakan sitokina yang diiris oleh ICE, dan berperan di dalam aktivitas selular
seperti proliferasi, diferensiasi dan apoptosis. Induksi COX-2 pada sitokina ini di dalamsistem saraf
pusat ditemukan sebagai penyebab hipersensitivitas yang memberikan rasa sakit.

Kloning Kerangka Baca terbuka Gen Pengkode Integrase


HIV-1 pada Esherichia coli JM109
Oleh : dr. Antonius Oktavian, M.Kes
ABSTRAK
HIV adalah partikel virus yang berkaitan erat dengan penyebab AIDS. Virus ini termasuk dalam golongan retrovirus
dengan materi genetiknya adalah satu pasang RNA. Multiplikasi virus ini difasilitasi oleh protein yang disebut
integrase. Integrase adalah enzim yang memiliki peranan dalam menyisipkan genom cDNA HIV-1 ke dalam
kromosom manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kerangka baca terbuka gen pengkode integrase HIV-1 yang selanjutnya
dikloning ke dalamEscherichia coli JM109 untuk memperoleh plasmid rekombinan yang membawa fragmen DNA
target tersebut. Sintesis cDNA dilakukan dengan teknik transkripsi balik dengan RNA genom sebagai templat.
Selanjutnya amplifikasi dilakukan dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Produk PCR disisipkan ke
plasmid dengan sistem kloning TA. Karakterisasi terhadap produk PCR dengan elektroforesis DNA menunjukkan pita
DNA yang sejajar d engan marker DNA 900 pb. Produk PCR tersebut dikarakterisasi lebih lanjut dengan teknik
sekuensing. Elektroforegram menunjukkan, dari 8 sampel yang dikarakterisasi, 1 homolog dengan integrase HIV-1
asal Thailand, 2 homolog dengan segmen 4 hemaglutinin virus flu burung H5N1 asal Jawa, dan sisanya tidak terbaca
oleh sekuenser.
Fragmen DNA yang terkonfirmasi sebagai integrase HIV-1 digunakan sebagai DNA sisipan. Terdapat 3 klon yang
diperoleh dari kloning, 1 klon berwarna putih, 1 klon berwarna biru muda, dan 1 klon berwarna biru. Ketiga klon
tersebut dikarakterisasi dengan teknik PCR koloni dan elektroforesis DNA menunjukkan ada pita DNA dengan ukuran
yang sesuai. Plasmid tersebut diisolasi dengan teknik lisis alkali dan kit komersial untuk dikarakterisasi dengan teknik
sekuensing. Urutan nukleotida tidak terbaca oleh sekuenser dan sedang dikarakterisasi ulang.
Kata Kunci: HIV, gen pengkode integrase, E.coli

Anda mungkin juga menyukai