karbonat yang bereaksi dengan kalsit dan memecahnya menjadi ion-ion yang
soluble. Satu meter kubik air yang terekspose pada udara yang mengandung
10 persen karbon dioksida, jika diamati sampai reaksinya berhenti, akan
dapat melarutkan 250 gram mineral kalsit.
Hingga abad ini, kebanyakan ilmuwan beranggapan bahwa gua
terbentuk oleh aliran air bawah tanah, sebagaimana pembentukan lembah
oleh aliran-aliran di permukaan. Namun, anggapan ini dibantah dengan
pendapat yang di kemukakan oleh Alfred Grund, ahli geologi dari Austria dan
WM.Davis, ahli geologi dari Amerika. Mereka menunjukkan bahwa bentuk
lorong gua tidak sesuai dengan lorong yang terbentuk oleh gerusan
(downcutting) aliran air.
Lorong gua biasanya berbentuk jaringan, sehingga peta sebuah gua
sering terlihat seperti peta sebuah kota dengan banyak persimpangan jalan.
Dengan penampakan seperti itu, sungguh berbeda dengan apa yang di bentuk
oleh aliran permukaan. Dimana pola yang terbentuk adalah penggabungan
beberapa anak sungai pada arus utama sehingga menyerupai pohon yang
bercabang. Sekarang ilmuwan percaya, bahwa hampir semua gua dibentuk
secara perlahan oleh gerakan air pada suatu zona dibawah water table, yang
merupakan level paling bawah dimana batuan jenuh oleh air (saturated zone).
Bukti kedua yang membantah bahwa gua dibentuk oleh sungai bawah
tanah adalah dinding gua yang terbentuk umumnya memiliki permukaan
halus atau permukaan yang berombak lembut. Bidang yang tergerus oleh
aliran air yang cepat/deras pada batugamping tidak pernah membentuk
permukaan yang halus. Hal ini dapat dijumpai pada aliran permukaan pada
batugamping, maupun ketika aliran tersebut masuk pada suatu gua yang
telah ada sebelumnya. Bidang tersebut akan selalu berbintik-bintik oleh
kantong-kantong solusi kecil (small solution pocket) yang disebut sebagai
scallops.
Scallops ini merupakan sebuah lekukan-lekukan khusus yang biasanya
memiliki ukuran diameter beberapa cm sampai 1 meter. Scallops ini memiliki
kemiringan yang curam pada sisi upstream dan landai pada sisi downstream.
Oleh karena itu scallops kadang dapat bermanfaat dalam menentukan arah
aliran masa lalu pada suatu gua, walaupun biasanya scallops hanyalah
merupakan bagian yang kecil dari suatu sistem gua, bahakan terkadang tidak
di jumpai sama sekali. Ketika scallops di jumpai, maka scallops itu pasti
terbentuk oleh arus yang menembus kemudian setelah gua tersebut
terbentuk, keberadaannya pasti dekat dengan lantai. Sangat jarangnya
scallops di jumpai pada kebanyakan gua semakin menguatkan pendapat
bahwa gua tidak terbentuk oleh aktivitas sungai bawah tanah, tetapi oleh
gerakan perlahan air pada zona dibawah water table.
Partings, biasanya di ikuti oleh lapisan tipis (sisipan) silt atau clay yang
terendapkan bersama dengan batugamping.
Sesar (faults) disebabkan oleh tenaga endogen/tektonik
batugamping sehingga mengalami pematahan.
yang
melipat
Kekar (joints) terjadi baik pada batuan yang terlipat maupun tidak terlipat.
Kekar kekar tersebut di duga disebabkan oleh pengangkatan dan penurunan
lempeng-lempeng bumi, yang menyebabkan batuan menjadi lemah dan
melengkung. Pengangkatan maupun penurunan ini sama halnya dengan
pasang surut air laut yang di sebabkan oleh gaya gravitasi matahari dan
bulan. Pengangkatan dan penurunan bumi tersebut rata-rata hanya berkisar
30 cm dan menghasilkan retakan-retakan yang sama seperti ketika sepotong
besi di bengkokan kedepan dan belakang secara berulang-ulang. Kekar-kekar
tersebut
boleh
jadi
membutuhkan
waktu
ribuan
tahun
dalam
pembentukannya, karena pengangkatan dan penurunan yang melengkungkan
hanya terjadi 2 kali sehari, dan pergeseran pada masing-masing kekar
tersebut sangatlah kecil.
Dari ketiga macam rekahan tersebut, sesar merupakan hal yang paling
sedikit memiliki peran dalam speleologi. Karena hampir di setiap daerah
perguaan sesar-sesar tersebut sangat jarang di temui. Bentuk-bentuk lorong
gua terutama dikontrol oleh kekar dan perlapisan yang terjadi sedikitnya
setiap meter pada lapisan batugamping. Ketika lapisan batugamping memiliki
posisi horizontal, peta dari gua tersebut seringkali menunjukkan lorong-lorong
yang mengikuti 2 rangkaian kekar yang saling memotong satu sama lain 90.