Anda di halaman 1dari 46

MMT di PT -- Margon

o Slamet

FILOSOFI MUTU KINERJA


Dan
PENGERTIAN TENTANG MUTU
Dalam
MANAJEMEN MUTU TERPADU

OLEH

Margono Slamet
Institut Pertanian Bogor

MMT di PT -- Margon
o Slamet

MUTU BERAWAL DARI DIRI KITA


SENDIRI
Mutu adalah naluri manusia
KITA SELALU MENGHARAP, BAHKAN
MENUNTUT, AGAR ORANG LAIN
MEMBERI DAN MELAYANI KITA SEGALA
SESUATU YANG BERMUTU.
TETAPI, JANGAN LUPA, BAHWA ORANG
LAINPUN JUGA SELALU MENGHARAP DAN
MENUNTUT SEGALA SESUATU YANG
BERMUTU DARI KITA.
KONDISI RESIPROKAL INILAH YANG
MEMBUAT KEHIDUPAN INI BERMUTU DAN
MENYENANGKAN.
MMT di PT -- Margon
3
o Slamet

FILOSOFI
FILOSOFI MUTU
MUTU KINERJA
KINERJA
1. Setiap pekerjaan menghasilkan produk dan/atau jasa.
2. Produk dan jasa itu diproduksi karena ada yang
memerlukan.
3. Orang-orang yang memerlukan produk/jasa itu disebut
pelanggan.
4. Produk dan/atau jasa itu merupakan sesuatu yang
dibutuhkan oleh pelanggannya.
5. Produk atau jasa itu harus dibuat sedemikian rupa agar
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya.
6. Produk atau jasa itu disebut bermutu bila dapat memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan
pelanggannya.
C:/Filosofi Mutu

Margono Slamet/MMT/96

MMT di PT -- Margon
o Slamet

PENGERTIAN MUTU

Mutu adalah sifat-sifat yang dimiliki


suatu benda/barang atau jasa yang
secara keseluruhan memberi rasa puas
kepada penerima atau penggunanya
karena telah sesuai atau melebihi apa
yang dibutuhkan dan diharapkan para
pelanggannya.
Orang yang bermutu dalam berkinerja
selalu berusaha mengidentifikasi siapa
pelanggannya dalam setiap kegiatan yang
dilakukan, dan mengidentifikasi apa
kebutuhan dan harapannya, untuk
diusahakan dipenuhi sejauh mungkin.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

MANAJEMEN PERGURUAN
TINGGI
Tanggung jawab siapa ?
Tugas siapa ?
Semua orang yang bekerja di PT ikut
bertanggung-jawab, dan karena itu juga
harus ikut serta dalam pelaksanaannya.
Pimpinan seperti rektor, dekan, ketua
jurusan, dll bertanggung-jawab memimpin
tugas manajemen itu. Mereka harus bisa
menjamin adanya pengelolaan pendidikan
tinggi seperti seharusnya.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

PARADIGMA MANAJEMEN
PENDIDIKAN TINGGI
MASALAH UTAMA DIKTI
a. persoalan manajemen
perguruan tinggi.
b. relevansi program pendidikan
tinggi
terhadap pasar kerja.
c. perluasan daya tampung.
d. peningkatan dan pemerataan
mutu
pendidikan tinggi di
seluruh Indonesia.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

Format manajemen PT perlu mengacu


pada paradigma baru manajemen
pendidikan tinggi. Artinya manajemen PT
harus bisa mendorong institusi
melaksanakan :
1. Peningkatan Mutu yang berkelanjutan.
2. Melaksanakan Otonomi PT dengan sebaikbaiknya.
3. Memiliki sistem Akuntabilitas Evaluasi
Atas Segala
Kegiatannya.
4. Mengikuti Akreditasi PT
secara Akreditasi
Mutu
berkala.
5. Selalu melakukan Evaluasi Diri
Otonomi
Akuntabilitas
secara berkala.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

OTONOMI

Menjamin terjadinya pola kerja


yang luwes (fleksibel) dan mandiri
untuk merangsang tumbuhnya
kreativitas, ingenuitas, dan
produktivitas PT sesuai dengan
kondisi lokal yang ada.

Hak dan kewenangan yang


diberikan pemerintah kepada
suatu PT untuk menyelenggarakan
fungsinya secara mandiri selama
hal itu tidak bertentangan dengan
MMT di PT -- Margon
peraturan-peraturan
yang berlaku
o Slamet
di masyarakat.

(LANJUTAN)
Menyangkut kewenangan dan tanggung jawab
PT dalam :
a.Memilih dan menetapkan dosen.
b. Menyeleksi mahasiswa.
c. Menetapkan kurikulum dan standar
kompetensi setiap
program studi yang
selenggarakannya.
d. Menentukan program penelitian.
e. Memanfaatkan sumber daya (dana,
manusia,
fasilitas)
yang tersedia secara mandiri sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkannya.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

10

AKUNTABILITAS :

Pertanggungjawaban mengenai penyelenggaraan dan


pelaksanaan misi dan fungsi PT.

Pertanggungjawaban PT bersangkutan dengan


berbagai pihak pemasok sumber daya (stake
holders).

Tidak hanya menyangkut auditabilitas.

Pertanggungjawaban meliputi hal-hal yang berkaitan


dengan fisik-material, kultural, etika, moral, spiritual,
hukum, norma sosial, dll.

Segala sesuatu yang dikerjakan oleh PT harus dipertang-gung-jawabkan. Mekanisme pertanggungjawaban kerja harus merupakan bagian yang tak
terpisahkan dariMMT
sistem
kerja.
Bangunlah sistem dan
di PT
-- Margon
11
kultur pertanggung-jawaban
ini.
o Slamet

(LANJUTAN)

Selain auditabilitas, juga menyangkut :

Kesesuaian antara tujuan PT dan norma, etika,


serta nilai-nilai yang ada/berlaku secara lokal,
nasional, dan universal .
Kesesuaian antara tujuan PT dengan program
serta kegiatan-kegiatannya.
Keterbukaan PT untuk dapat dievaluasi oleh
pihak-pihak yang terkait.
Pertanggungjawaban tentang penggunaan
berbagai sumber-daya (fasilitas, aset, dana,
sdm, dll).
Implementasi konsep autonomi dan kebebasan
akademik.
Kesadaran sivitas akademika untuk tidak
mengganggu kegiatan
MMT di PTPT.
-- Margon
12
o Slamet

AKREDITASI

Pengakuan oleh suatu lembaga akreditasi


terhadap suatu lembaga pendidikan yang
menjamin standar minimum sehingga lulusannya
mempunyai kualifikasi untuk :
a. Memiliki kompetensi yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
b. Melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi atau spesialisasi.
c. Mejalankan praktik profesi.

Di Indonesia, akreditasi menyangkut dua pihak:


1. Badan Independen sebagai pihak pemberi
pengakuan, yaitu BAN-PT.
2. Perguruan Tinggi (negeri, swasta, kedinasan)
MMT
di PT -- Margon
13
sebagai penerima
pengakuan.

o Slamet

EVALUASI DIRI
HAKEKAT EVALUASI DIRI
Mengenal keadaan organisasi / institusi sendiri yang
mencakup :
1. Aset, kekuatan dan kemampuan yang dimiliki.
2. Kekurangan, kelemahan dan ketidakmampuan yang
ada.
3. Tingkat pencapaian tujuan-tujuan organisasi/institusi.
4. Mutu kinerja organisasi/institusi yang dapat dihasilkan.
EVALUASI DIRI BERGUNA UNTUK
1.
2.
3.
4.

Merencanakan perbaikan organisasi / institusi.


Merencanakan peningkatan mutu kinerja.
Meningkatkan kepuasan pelanggan.
Memperbaiki citraMMT
organisasi
/ institusi.
di PT -Margon

o Slamet

14

PENINGKATAN
MUTU
TUJUAN Meningkatkan
Mutu Pendidikan Tinggi
adalah Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Eksternal
dan Pelanggan Internal.
Pendidikan Tinggi yang bermutu adalah yang memenuhi
kriteria berikut ini.
1. Relevancy = Relevan dengan kebutuhan masyarakat.
2. Academic Atmosphere = Iklim akademik
3. Internal Management = Manajemen internal PT.
4. Sustainability = Keberlanjutan
5. Efficiency = Efisiensi internal dan eksternal
6. Leadership = Kepemimpinan yang kondusif
7. Equity = Kemerataan, keadilan.

MMT di PT -- Margon
o Slamet

15

PENGERTIAN PELANGGAN
Pelanggan suatu organisasi adalah fihak eksternal
maupun internal yang menerima barang atau jasa
yang sesuai dengan kebutuhannya, memahami /
menghayati dan menilai barang/jasa itu, menggunakan
barang/jasa itu secara langsung/tidak langsung, serta
memberi imbalan kepada fihak penyedia barang/jasa.

MMT di PT -- Margon
o Slamet

16

PELANGGAN PERGURUAN TINGGI

Pelanggan Eksternal
a. Primer : Mahasiswa.
b. Sekunder : Yang ikut membiayai PT: Ortu Mhs,
Pemerintah, Pemda, Masyarakat,
Pengusaha, donatur, dll
c. Tersier : Pengguna hasil/keluaran PT : Masyarakat, Pemerintah, pengusaha, bisnis,
industri, dll

Pelanggan Internal
a. Unsur Pimpinan PT ybs.
b. Dosen-dosen
c. Karyawan /Pegawaiu Administrasi / Teknisi
MMT di PT -- Margon
o Slamet

17

Kebutuhan
Pelanggan
Pelanggan PT yang bermacam-macam tadi
masing2 mempunyai jenis kebutuhan yang
berbeda-beda.
Kebutuhan masing-masing harus
diidentifikasi secara jelas dan spesifik.
Kebutuhan-kebutuhan pelanggan itu harus
diusahakan untuk dapat dipenuhi secara
baik.
Makin banyak kebutuhan dapat dipenuhi,
masik bermutulah PT itu.
Masing-masing kelompok orang yang
bekerja di PTMMT
mempunyai
pelanggan yang 18
di PT -- Margon
berbeda.
o Slamet

ISU STRATEGIS dalam


MANAJEMEN PT
ISU-ISU INI PERLU DITANGGAPI SECARA
EFEKTIF DALAM MANAGEMEN PT AGAR PT
MENJADI LEBIH BERMUTU.

1. EFISIENSI: keterkaitan antara masukan


dan proses; derajat kehematan
penggunaan sumber daya dalam suatu
proses tertentu.
2. PRODUKTIVITAS: keterkaitan antara
proses dan keluaran (hasil), yang
menunjukkan laju terjadinya hasil dari
suatu proses dengan menggunakan
sumber daya tertentu.
MMT di PT -- Margon
19
3. EFEKTIVITAS:
keterkaitan antara tujuan
o Slamet

4. SUASANA AKADEMIK: derajat kepuasan, motivasi,


dan komitmen sivitas akademika dalam pelaksanaan
tugas akademik untuk mencapai tujuan lembaga;
dipengaruhi tujuan, aspirasi, tata nilai pribadi, dan
pola manajemen; ditunjukkan oleh tingkat interaksi
antar-anggota institusi.
5. RELEVANSI: tingkat keterkaitan antara tujuan,
hasil/ keluaran dengan kebutuhan msyarakat baik
lokal maupun global.
6. AKSES DAN EKUITAS: tingkat kemampuan
institusi
untuk meningkatkan daya tampung,
mahasiswa wanita, dan akses untuk mahasiswa dari
keluarga dengan ekonomi lemah.
7. KEBERLANJUTAN: tingkat kemampuan suatu
institusi untuk mempertahankan/meningkatkan
keberlangsungan programnya. (=sustainability).
MMT di PT -- Margon
8. KEPEMIMPINAN:
kemampuan untuk
o Slamet

20

PENGERTIAN TENTANG

MANAJEMEN MUTU TERPADU


( MMT )

MMT = Total Quality Management

Total = Semua hal sampai komponen yg paling kecil


(terpadu) dan Dilakukan oleh semua orang.

MMT adalah suatu pola manajemen yang berisi prosedur


agar dalam organisasi setiap orang berusaha keras
secara terus menerus memperbaiki jalan menuju sukses.

MMT bukanlah seperangkat peraturan dan ketentuan


yang kaku dan harus diikuti, melainkan seperangkat
prosedur dan proses untuk memperbaiki kinerja dan
meningkatkan mutu kerja.
MMT di PT -- Margon
21
o Slamet

Perintah dari atas diubah menjadi inisiatif dari bawah.


Tugas pimpinan tidak hanya memberi perintah, tetapi
mendorong dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan
yang dilakukan oleh anggotanya/bawahannya.
Dalam menerapkan MMT, Pendidikan dipersepsikan
sebagai industri jasa atau industri pelayanan , bukan
sebagai proses produksi.
Penerapan MMT meliputi lima unsur utama :
1. Fokus pada pelanggan.
2. Perbaikan terus-menerus pada proses secara
sistematik.
3. Pemikiran jangka panjang.
4. Pengembangan sumberdaya manusia internal.
5. Komitmen pada mutu.
MMT di PT --3 Margon
o Slamet

22

MMT di PT -- Margon
o Slamet

23

MMT di PT -- Margon
o Slamet

24

Prinsip-prinsip
Manajemen Mutu Terpadu
Dan
Penerapannya di
Perguruan Tinggi
Disajikan oleh
Margono Slamet
Forum HEDS

MMT di PT -- Margon
o Slamet

25

14 PRINSIP DEMING
UNTUK MANAJEMEN MUTU
1. Tumbuhkan terus tekad yang kuat untuk meraih mutu.
2. Adopsi filosofi yang baru.
3. Hentikan ketergantungan pada pengawasan jika ingin
meraih mutu.
4. Hentikan hubungan kerja yang hanya berdasar harga.
5. Selamanya lakukan terus perbaikan-perbaikan.
6. Lembagakan pelatihan-sambil kerja.
7. Lembagakan kepemimpinan yang membantu.
8. Singkirkan sumber ketakutan.
9. Hilangkan penghalang komunikasi antar bagian.
10. Hilangkan slogan-slogan dan keharusan-keharusan.
11. Hilangkan kuota dan target-target kuantitatif.
12. Hilangkan penghalang-penghalang yang merampas
kebanggaan orang dalam kerjanya.
13. Lembagakan program pendidikan dan pengembangan-diri
secara sungguh-sungguh.
14. Libatkan semua orang
dalam
mencapai
transformasi.
MMT
di PT
-- Margon
C:\TQM\Deming2

o Slamet

26
@ Margono Slamet

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP
MMT DI PERGURUAN TINGGI

TQM

Bertekad menjadi PT yang bermutu.


Adopsi filosofi mutu.
Fokus pada pelanggan.
Semangat kerja-kelompok.
Kepemimpinan yang membantu.
Komitmen pada mutu.
Perbaikan mutu berkelanjutan.
Keputusan berdasar data dan fakta.

Belajar sambil bekerja.


Alat dan teknik untuk meningkatkan mutu (terukur).
Cegah adanya cacat kerja.
Pengakuan dan penghargaan pada usaha perbaikan mutu.
Perbaikan pada prosedur kerja.
Struktur yang mengundang partisipasi.
C:\\ New Folder \ MMT di Kelas
Margono Slamet / 1996

MMT di PT -- Margon
o Slamet

27
@ Margono Slamet

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP
MMT
DI PERGURUAN TINGGI
1. BERTEKAD MENJADI PT YANG BERMUTU
Menjadi bermutu itu harus dengan niat dan
dilanjutkan dengan melakukan usaha2 yang
nyata ke arah itu.
Untuk menjadi PT yang baik/bermutu perlu
kesadaran, niat dan usaha.
Jadilah PT yang baik/bermutu

NIKMAT.

Pengakuan orang lain (mahasiswa & sejawat &


mayarakat) bahwa PT kita adalah PT bermutu
merupakan kunci ke arah masa depan yang cerah.

MMT di PT -- Margon
o Slamet

28

@ Margono Slamet

2. Adopsi filosofi mutu


Perguruan tinggi yang bermutu adalah yang dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Kebutuhan masyarakat adalah berkembangnya SDM
yang bermutu dan tersedianya informasi, pengetahuan
dan teknologi yang dapat meningkatkan taraf hidup.

Perguruan tinggi yang bermutu adalah


yang secara keseluruhan memberi
kepuasan kepada masyarakat.
Kepuasannya bisa berasal dari :
1. Tujuan2 PT yang bisa dimengerti, dan yang berhubungan dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat.
2. Kegiatan2 PT yang sesuai dengan tujuan2 tersebut di atas.
MMT di PT -- Margon
29
o Slamet

@ Margono Slamet

3. Menyaksikan dan merasakan hasil2 yang dicapai PT ybs :


- Proses belajar-mengajar yang teratur dan lancar;
- Dosen2 yang produktif dan efisien;
- PT berperan aktif dalam memajukan bangsa & negara;
- Lulusan2nya berprestasi cemerlang di masyarakat.
- Dan lain sebagainya.
4. Para lulusannya merasakan manfaat pendidikannya dalam
meniti karirnya masing-masing.

3. Fokus pada pelanggan


Perhatian PT selalu dipusatkan pada kebutuhan dan harapan para
pelanggannya: mahasiswa, masyarakat, industri, pemeintah, dll.
Tugas utama PT adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan harapan para pelanggannya.
Untuk ini perguruan tinggi harus dapat :
- mengetahui ciri-ciri pelanggan-pelanggannya.
- mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan dan harapan pelanggan.

MMT di PT -- Margon
o Slamet

30
@ Margono Slamet

4. Pendekatan kerjasama kelompok


Hasil pemikiran dan kerja kelompok selalu lebih baik
dari hasil orang seorang. Prestasi PT bukanlah hasil
individu, tetapi hasil kerja banyak orang. Tumbuh dan
kembangkan sistem kerja kelompok ini.
Kelompok pimpinan, kelompok dosen, kelompok karyawan, kelompok mahasiswa, dan kelompok campuran orang-orang tersebut. Pertemukan orang-orang itu.

Contoh :
Kelompok Pengajar harus bekerjasama menyusun strategi
untuk bisa membelajarkan mahasiswa secara efektif dan
efisien. Satu atau dua pengajar saja yang mengajar secara baik tidaklah cukup. Semua pengajar seharusnya bekerjasama agar semuanya dapat menjadi pengajar yang baik.
MMT di PT -- Margon
31
o Slamet
@ Margono Slamet

Kelompok Pengajar-Mahasiswa : Pengajar dan mahasiswanya


harus bisa bekerja sebagai tim yang efektif untuk mencapai
tujuan belajar-mengajar.
Pengajar dan mahasiswa mempunyai tujuan yang sama
dari proses belajar-mengajar.
Pengajar ingin menjadi pengajar yang baik, dan mahasiswa
ingin belajar secara efektif.
Pengajar tidak bisa dikatakan sebagai pengajar yang
baik bila mahasiswanya tidak bisa belajar dengan baik.
Sebaliknya mahasiswa akan sulit belajar dengan baik
bila pengajarnya tidak baik.
Sebagai anggota kelompok atau tim mereka harus kenal
satu sama lain secara baik melalui interaksi yang sering
dan intensif, yang kemudian akan menghasilkan adanya
Proses Belajar-Mengajar yang efektif dan efisien.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

32
@ Margono Slamet

Tim Perbaikan Mutu :

Sesuatu yang perlu diperbaiki mutunya bisa


menjadi obyek penugasan bagi sekelompok
dosen/karyawan yang akan bekerjasama
dalam suatu tim.

Tim ini diberi kewenangan untuk mencari


upaya agar mutu dari sesuatu tadi menjadi
lebih baik. Bila cara perbaikan itu kemudian
disetujui oleh pimpinan, maka tim itu
ditugasi untuk melakukan perbaikan.

Tim-tim itu sebelumnya dilatih bagaimana


cara bekerjasama yang efektif dan
efisien dalam tim.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

33
@ Margono Slamet

5. Kepemimpinan yang membantu


Bekerja yang bermutu itu tidak mudah, apalagi kalau harus
bekerja sendiri. Karena itu ada pimpinnan yang bertugas
memotivasi, mengarahkan dan mempermudah serta mempercepat proses perbaikan mutu kinerja bagi orang-orang itu.
Bekerja perlu motivasi; motivasi bisa berasal dari dalam
diri sendiri (intrinsic motivation), tetapi juga bisa berasal
dari luar (extrinsic motivation). Yang dari luar ini antaranya berasal dari pimpinan.
Dengan motivasi yang kuat, proses belajar bekerja
yang bermutu dapat berjalan dengan cepat dan lancar.
Pimpinan bertugas sebagai motivator dan fasilitator bagi
orang-orang yang bekerja di bawah pengawasannya.
MMT di PT -- Margon
34
o Slamet

@ Margono Slamet

Dalam organisasi setiap atasan berfungsi sebagai pemimpin. Dialah yang diharapkan mempengaruhi perilaku kerja
dari orang-orang yang dipimpinnya . Oleh karena itu dia
harus memiliki kepemimpinan.

M UTU

Kepemimpinan dalam organisasi tidak asal bisa mempengaruhi perilaku orang, tetapi pengaruh yang
bersifat memberdayakan orang. Kepemimpinan atasan seharusnya
memberdayakan orang-orang, sehingga mereka akan menjadi lebih
mampu melaksanakan tugas pekerjaannya dengan cara yang lebih baik
dan hasil yang lebih bermutu.

Kepemimpinan yang membuat orang merasa lebih


berdaya adalah kepemimpinan yang membantu.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

35

@ Margono Slamet

6. Komitmen pada Mutu


Harus ada kesadaran dan keyakinan akan perlunya
mutu kinerja; dan karenanya perlu ada tekat dan rasa
keterikatan yang kuat untuk menjaga dan meningkatkan mutu kerja.
IJASAH
-----------------------------------------------------

KERJA (pengajaran, penelitian, administrasi, dll) yang


tak bermutu kadang-kadang sama nilainya dengan tanpa
kerja. Pendidikan dan penelitian yang tak bermutu bisa
berakibat lebih jelek dari tanpa pendidikan & penelitian.

Komitmen yang kuat pada mutu PT akan menggerakkan usaha yang terus-menerus untuk meningkatkan
mutu, dan tidak akan menyerah pada kendala-kendala
dan kesulitan-kesulitan lain yang menghadang.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

36
@ Margono Slamet

7. Memperbaiki Mutu Perguruan Tinggi


secara berkelanjutan
Tekad untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi harus
dibuktikan dengan adanya usaha-usaha nyata memperbaiki mutu. Tidak hanya sekali memperbaiki dan selesai,
tetapi sedikit demi sedikit secara terus-menerus.
Mutu perguruan tinggi tidak ada
langit-langitnya, karena itu tidak
mungkin
meningkatkan
mutu
sekaligus dan selesai.
Setiap kali perlu ditetapkan standar mutu dari sesuatu
yang ingin dicapai. Standar mutu tridarma dan administrasi PT ini perlu ditingkatkan sedikit demi sedikit
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
MMT di PT -- Margon
37
o Slamet

@ Margono Slamet

8. Keputusan berdasarkan data dan fakta


Sebelum melakukan berbagai perbaikan mutu pendidikan/pengajaran harus melewati bermacam pengambilan
kesimpulan, penilaian, dan keputusan.
Semua itu harus diambil/dibuat berdasarkan
fakta yang ada dan/atau data yang tersedia.
Tanpa itu kesimpulan dan keputusan itu akan
mengandung kelemahan dan keraguan, sehingga pelaksanaannyapun akan ragu-ragu.
Mengidentifikasi masalah pengajaran di kelas juga perlu didasari oleh berbagai data dan fakta. Misalnya nilai rata-rata
kelas, jumlah mahasiswa yang bertanya waktu kuliah, jumlah kehadiram MHS, buku yang tersedia di perpustakaan,
dll.
Biasakanlah mengumpulkan data !!!

MMT di PT -- Margon
o Slamet

38
@ Margono Slamet

9. Program belajar sambil bekerja


Pekerjaan di PT jangan dilihat sebagai pekerjaan rutin
yang sama saja dari waktu ke waktu. Ini bisa membosankan. Sebaliknya bila kerja akademis dan administrasi itu
dilihat sebagai tantangan yang harus dicermati, maka
selain akan selalu menarik juga akan menggugah pelakunya untuk mencari dan mencoba prosedur-prosedur lain
yang sekiranya akan lebih efektif dan lebih baik mutunya.
Setiap kegiatan di
PT direncanakan
dengan baik, dilaksanakan dengan cermat, dan hasilnya dievaluasi dibandingkan dengan standar mutu yang ditentukan sebelumnya.
Carilah instruktur atau tutor untuk Anda.
Meliputi materi, metoda, prosedur, dll.
Ini menarik, dan jauh dari membosankan.
MMT di PT -- Margon
39
o Slamet
@ Margono Slamet

10. Alat dan Teknik untuk perbaikan mutu


Data dan fakta yang ada dapat disajikan dengan berbagai
alat dan teknik untuk bisa dianalisa dan disimpulkan.
- Flowchart
- Diagram tulang ikan
- Tabel
- Diagram Pareto
- Gantt Chart - Medan Gaya
- Histogram
- Afinitas
- Matrik
- Check Sheet
- Brainstorming - Lain-lain.

Peralatan

Orang

Akibat

Material

Prosedur

MMT di PT -- Margon
o Slamet

40
@ Margono Slamet

12

11. Perbaikan Proses yang Preventif


Rendahnya mutu biasanya lebih banyak disebabkan
oleh kurang tepatnya prosedur yang menghasilkan
adanya proses yang tidak mengeluarkan hasil seperti
yang diharapkan.
Oleh karena itu dari waktu ke waktu prosedur kerja yang digunakan di PT perlu ditinjau apakah mendatangkan hasil
yang diharapkan. Bila tidak maka prosedur itu perlu diubah
dengan yang lebih baik dan sesuai.

Setiap prosedur kerja baru harus dicoba lebih dahulu.


Kalau hasilnya memuaskan baru diadopsi. Dengan begitu
dapat dicegah adanya kegagalan yang tidak perlu.

MMT di PT -- Margon
o Slamet

41
@ Margono Slamet

12. Pengakuan dan Penghargaan


Bagi pengajar, mahasiswa atau pegawai yang telah
berusaha memperbaiki mutu pendidikan/pengajaran/
pekerjaannya perlu diberi pengakuan dan penghargaan agar semua yang bersangkutan dengan perguruan tinggi itu terdorong untuk terus melakukan
usaha-usaha perbaikan .
Dosen-2 muda dan karyawan dapat saja mencoba
cara-cara kerja baru dan ternyata lebih efektif.
Kalau ini terjadi maka seyogyanya usaha mereka
itu diakui dan diberi penghargaan sepantasnya.
Usaha Perbaikan mutu perguruan tinggi bukan monopoli pengajar dan pimpinan perguruan tinggi saja. Untuk
mengajak partisipasi dari semua fihak, adanya sistem
pengakuan dan penghargaan ini sangat penting.
MMT di PT -- Margon
42
o Slamet

@ Margono Slamet

13. Perbaikan Prosedur Antar Fungsional


Perguruan tinggi yang bermutu bukan hasil karya
orang secara individual, tetapi hasil kerjasama beberapa orang yang bekerjasama. Orang-orang yang bekerjasama itu mungkin berbeda status dan fungsinya.
Karena itu perlu ditingkatkan prosedur-prosedur yang
menghasilkan kerjasama antar fungsi itu.
Misalnya perlu dikembangkan prosedur yang
lebih memudahkan kerjasama antar pengajar
dengan mahasiswa, dengan teknisi, laboran,
pustakawan, pegawai administrasi, dan
dengan sesama pengajar.
Prosedur yang memudahkan interaksi antar mereka ini perlu dikembangkan dan diperbaiki.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

43

@ Margono Slamet

14. Struktur yang mengundang partsipasi


Struktur adalah cara pengaturan yang mantap, yang
memungkinkan sebanyak mungkin orang untuk berpartisipasi memperbaiki perguruan tinggi.
Misalny a : rencanakan dan tradisikan adanya pertemuan
antar pengajar dan mahasiswa untuk mereview proses
B-M, dan berdiskusi dalam rangka mencari cara-cara
yang lebih baik dan lebih efektif untuk mencapai pendidikan/pengajaran yang bermutu.
Demikian pula pertemuan antara para pengajar dengan
orang tua mahasiswa , alumni, para pengusaha, unsur
pemerintah, tokoh masyarakat, dan para donatur.
MMT di PT -- Margon
o Slamet

44
@ Margono Slamet

MMT di PT -- Margon
o Slamet

45
@ Margono Slamet

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP

MMT
DI PERGURUAN TINGGI
Disajikan oleh
Margono Slamet
Institut Pertanian Bogor

MMT di PT -- Margon
o Slamet

46

Anda mungkin juga menyukai